Sumarno Guritno

Di ujung tahun yang merangkak lelah, Kenangan kita terukir dalam kisah, Bahagia aku pernah bersamamu, Walau kini engkau tiada, meninggalkan ...

Di lereng Batur yang megah membentang, Kintamani tersenyum dalam pelukan tenang. Kabut lembut memeluk punggung bukit, Menyulam asa dalam tia...

Wahai sang penjaga malam dan fajar, langkahmu bukan untuk gemerlap sinar, namun untuk nyala lampu di sudut rumah, dan senyum hangat yang tak...

  Hidup ini papan catur tanpa akhir, Langkah-langkah tersembunyi di balik satir. Tak ada ruang bagi rasa kasihan, Saat bidak berdansa dalam ...

  Dia berkata padaku, cinta ini nyata, Sembunyi di balik senja yang memerah luka. Katanya, dia pergi untuk udara, Tapi langkahnya berbisik d...

Meski jarak telah kau bentangkan, dan harapanku kau biarkan pudar, aku masih terjebak di tepi kenangan, menyusun rindu yang enggan terlarut....

Malam di kafe kecil itu, angin berhembus lembut membelai rambut Dini yang jatuh di bahunya. Ditemani dua cangkir kopi yang tinggal setengah,...