Minggu, 28 September 2025

Indonesia dari Masa ke Masa

Tema: Indonesia dari Masa ke Masa

Topik: Orde Lama – Orde Baru – Reformasi


1. Indonesia pada Masa Orde Lama (1945–1966)

a. Masa Pemerintahan

  • Pemimpin: Ir. Soekarno (Presiden pertama RI).

  • Awal masa kemerdekaan diwarnai perjuangan mempertahankan kedaulatan dari Belanda dan sekutu.

  • Sistem pemerintahan mengalami beberapa perubahan:

    1. 1945–1949: Sistem Presidensial (sesuai UUD 1945).

    2. 1949–1950: Republik Indonesia Serikat (RIS).

    3. 1950–1959: Sistem Demokrasi Liberal (parlementer).

    4. 1959–1966: Demokrasi Terpimpin (Dekrit Presiden 5 Juli 1959).

b. Proses Pembangunan

  • Fokus pembangunan diarahkan pada politik dan ideologi, bukan ekonomi.

  • Presiden Soekarno lebih menekankan pada konsep persatuan bangsa dengan ideologi Nasakom (Nasionalis, Agama, Komunis).

  • Pembangunan ekonomi kurang stabil → inflasi sangat tinggi.

  • Pembangunan fisik: proyek-proyek mercusuar (misalnya pembangunan Monas, Gelora Bung Karno, dan persiapan GANEFO).

  • Banyak konflik politik dan pemberontakan (PKI Madiun 1948, DI/TII, PRRI/Permesta, G30S/PKI 1965).

Kesimpulan Orde Lama: Stabilitas politik terganggu, pembangunan ekonomi tidak berjalan baik, terjadi krisis multidimensi.


2. Indonesia pada Masa Orde Baru (1966–1998)

a. Masa Pemerintahan

  • Pemimpin: Soeharto.

  • Lahir dari Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) yang memberikan wewenang kepada Soeharto.

  • Berlangsung sekitar 32 tahun → masa pemerintahan paling lama di Indonesia.

  • Ciri khas: sistem pemerintahan otoriter, berpusat pada kekuasaan presiden, dominasi militer, dan Golongan Karya (Golkar) sebagai partai dominan.

b. Proses Pembangunan

  • Fokus pada stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi.

  • Program pembangunan melalui REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun).

  • Pembangunan sektor pertanian berhasil → Swasembada Beras (1984).

  • Meningkatkan pembangunan infrastruktur (jalan raya, jembatan, waduk, sekolah, puskesmas).

  • Peningkatan investasi asing → pertumbuhan ekonomi tinggi di era 1970–1990-an.

  • Namun: muncul praktik KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme), kesenjangan sosial, kebebasan berpendapat dibatasi, sentralisasi kekuasaan sangat kuat.

Kesimpulan Orde Baru: berhasil meningkatkan pembangunan ekonomi dan infrastruktur, tetapi gagal dalam demokrasi dan pemerataan keadilan sosial.


3. Indonesia pada Masa Reformasi (1998–sekarang)

a. Masa Pemerintahan

  • Dimulai dengan lengsernya Soeharto (21 Mei 1998) karena krisis moneter, demonstrasi mahasiswa, dan tekanan rakyat.

  • Presiden pertama masa reformasi: B.J. Habibie (1998–1999).

  • Setelah itu berganti ke Abdurrahman Wahid, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono, Joko Widodo, dan seterusnya.

  • Ciri khas: membuka ruang demokrasi, desentralisasi, dan partisipasi rakyat.

b. Proses Pembangunan

  • Reformasi politik:

    • Kebebasan pers dan berpendapat.

    • Otonomi daerah (UU No. 22 Tahun 1999).

    • Pemilu yang lebih demokratis (mulai 2004 pemilihan presiden langsung).

  • Reformasi ekonomi:

    • Pemulihan dari krisis moneter 1997–1998.

    • Perbaikan sistem perbankan dan investasi.

  • Reformasi hukum:

    • Pemberantasan KKN menjadi agenda utama.

    • Penguatan lembaga hukum (KPK, Mahkamah Konstitusi).

  • Tantangan: masih banyak kasus korupsi, konflik sosial, ketimpangan ekonomi, dan masalah penegakan hukum.

Kesimpulan Reformasi: lebih demokratis, terbuka, dan partisipatif, namun masih menghadapi berbagai tantangan dalam pembangunan dan pemerataan.


Perbandingan Singkat

MasaPemimpinFokus PembangunanKeberhasilanKelemahan
Orde Lama (1945–1966)SoekarnoPolitik, ideologiPersatuan bangsa, proyek mercusuarEkonomi tidak stabil, konflik politik
Orde Baru (1966–1998)SoehartoEkonomi, stabilitasSwasembada beras, pembangunan infrastrukturOtoriter, KKN, ketimpangan sosial
Reformasi (1998–sekarang)Habibie dkk. → seterusnyaDemokrasi, desentralisasiKebebasan pers, pemilu langsung, otonomi daerahKorupsi, konflik sosial, ketimpangan

Catatan untuk Guru:

  • Materi bisa diawali dengan menampilkan gambar tokoh presiden, suasana pembangunan (Monas, jalan tol era Orde Baru, demo reformasi).

  • Gunakan perbandingan tabel agar siswa lebih mudah memahami perbedaan tiap masa.

  • Diskusikan dampak positif dan negatif dari setiap masa terhadap kehidupan rakyat Indonesia.

Pembangunan di Indonesia dari Masa ke Masa


 

Sabtu, 20 September 2025

Literasi Finansial

Etika dan Tanggung Jawab dalam Menggunakan Uang

 Pendahuluan

Selain mengetahui cara mengelola uang, siswa SMP perlu belajar etika dan tanggung jawab dalam menggunakannya. Uang adalah alat, bukan tujuan.

1. Etika Menggunakan Uang

  • Jangan berbohong untuk mendapatkan uang

  • Jangan memanfaatkan teman atau saudara untuk keuntungan pribadi

  • Gunakan uang dengan bijak dan tidak boros

2. Tanggung Jawab Finansial

  • Menyelesaikan hutang tepat waktu

  • Menghormati aturan penggunaan uang di rumah dan sekolah

  • Menabung dan merencanakan pengeluaran

3. Studi Kasus Sederhana
Andi mendapat Rp50.000 dari orang tua untuk jajan. Ia ingin membeli mainan mahal seharga Rp60.000.

  • Etika: tidak meminjam secara paksa atau menipu teman.

  • Solusi: menabung tambahan minggu depan atau mencari cara halal menambah uang saku.

4. Tips Praktis

  • Catat pengeluaran dan tujuan tabungan

  • Evaluasi diri: apakah uang digunakan untuk kebutuhan atau keinginan sesaat

  • Berbagi dengan yang membutuhkan, misal menyumbang sebagian uang saku

Kesimpulan
Etika dan tanggung jawab adalah bagian penting dari literasi finansial. Dengan memahami nilai uang dan menggunakan secara bijak, siswa SMP akan lebih siap menghadapi tantangan keuangan di masa depan.

Perencanaan Keuangan Sederhana untuk Siswa

 

Pendahuluan

Perencanaan keuangan berarti merencanakan pengeluaran, tabungan, dan tujuan keuangan. Untuk siswa SMP, perencanaan sederhana sangat membantu agar uang saku cukup dan tabungan bertambah.

1. Langkah Perencanaan Keuangan

  1. Tentukan kebutuhan dan keinginan.

  2. Catat pengeluaran harian.

  3. Buat anggaran mingguan atau bulanan.

  4. Sisihkan tabungan setiap minggu.

  5. Evaluasi dan perbaiki rencana setiap minggu.

2. Contoh Perencanaan Keuangan Mingguan

  • Uang saku: Rp50.000

  • Kebutuhan sekolah: Rp25.000

  • Keinginan: Rp15.000

  • Tabungan: Rp10.000

3. Studi Kasus Sederhana
Budi ingin membeli buku seharga Rp70.000. Ia hanya memiliki uang saku Rp50.000 per minggu.

  • Solusi: menabung Rp10.000 per minggu → dalam 7 minggu, bisa membeli buku tanpa hutang.

Kesimpulan
Perencanaan keuangan sederhana membantu siswa SMP mengelola uang saku, menabung, dan mencapai tujuan tanpa stres.

Sistem Pembayaran Modern dan Digital

 Pendahuluan

Teknologi mengubah cara kita membayar, dari uang tunai ke digital. Siswa SMP perlu mengenal sistem pembayaran modern agar lebih aman dan efisien.

1. Apa Itu Sistem Pembayaran Modern?
Sistem pembayaran modern memudahkan transaksi tanpa menggunakan uang tunai, misal kartu debit, e-wallet, atau QR code.

2. Jenis Pembayaran Digital

  • E-wallet: Dana, OVO, GoPay

  • Transfer bank online

  • QR code: pembayaran di toko atau sekolah

  • Kartu debit/prabayar: digunakan seperti uang tunai digital

3. Kelebihan Pembayaran Digital

  • Praktis, cepat, tidak perlu bawa uang tunai banyak

  • Bisa mencatat transaksi secara otomatis

  • Lebih aman dari kehilangan uang fisik

4. Studi Kasus Sederhana
Rina menggunakan e-wallet untuk membeli snack di kantin sekolah. Ia bisa mengecek saldo, membatasi pengeluaran, dan tidak perlu membawa uang tunai.

5. Tips Aman Menggunakan Sistem Digital

  • Jangan membagikan PIN atau password

  • Pastikan saldo cukup sebelum transaksi

  • Catat semua pengeluaran digital

  • Gunakan aplikasi resmi dan aman

Kesimpulan
Pembayaran digital memudahkan siswa SMP belajar mengatur uang, mencatat pengeluaran, dan menjaga keamanan uang saku.

Hutang, Pinjaman, dan Risiko Keuangan

Pendahuluan

Hutang bukanlah hal buruk, tapi jika tidak hati-hati bisa menjadi masalah besar. Siswa SMP perlu tahu konsep hutang dan risiko pinjaman sejak dini.

1. Apa Itu Hutang?
Hutang adalah meminjam uang atau barang yang harus dikembalikan di kemudian hari, biasanya dengan tambahan biaya (bunga).

2. Jenis Hutang

  • Hutang ringan: Meminjam uang untuk kebutuhan mendesak (misal bayar snack saat lupa membawa uang).

  • Hutang berat: Kartu kredit, pinjaman besar (bukan untuk SMP tapi penting diketahui sebagai pengetahuan).

3. Risiko Hutang

  • Bisa menumpuk jika tidak dibayar tepat waktu.

  • Membuat pengeluaran melebihi kemampuan.

  • Menimbulkan stres atau masalah dengan teman/familia.

4. Studi Kasus Sederhana
Andi meminjam Rp20.000 dari temannya untuk membeli mainan. Andi harus mengembalikan minggu depan.

  • Solusi: buat catatan dan kembalikan tepat waktu agar tetap dipercaya.

5. Tips Bijak Mengenai Hutang

  • Jangan meminjam jika bisa menabung dulu.

  • Catat semua hutang dan tanggal pengembalian.

  • Pahami risiko bunga atau biaya tambahan.

Kesimpulan
Hutang harus dikelola dengan hati-hati. Bagi siswa SMP, penting meminjam hanya saat benar-benar dibutuhkan dan bisa mengembalikan tepat waktu.

Memahami Kebutuhan vs Keinginan

Pendahuluan

Sering kali uang habis hanya untuk keinginan sesaat, bukan kebutuhan penting. Siswa SMP perlu belajar membedakan mana kebutuhan dan mana keinginan agar uang saku cukup dan bisa menabung.

1. Apa Itu Kebutuhan dan Keinginan?

  • Kebutuhan: Sesuatu yang harus dimiliki untuk hidup nyaman, misal makanan, alat tulis, transportasi ke sekolah.

  • Keinginan: Sesuatu yang ingin dimiliki tapi bukan prioritas, misal mainan baru, snack berlebihan, gadget mahal.

2. Cara Mengenali Kebutuhan dan Keinginan

  • Buat daftar semua pengeluaran.

  • Tanyakan pada diri: “Apakah saya bisa hidup tanpa ini minggu ini?”

  • Prioritaskan kebutuhan terlebih dahulu.

3. Studi Kasus Sederhana
Santi mendapat uang saku Rp50.000 per minggu. Ia ingin membeli snack Rp15.000 dan buku Rp40.000.

  • Kebutuhan: buku sekolah → Rp40.000

  • Keinginan: snack → Rp15.000

  • Solusi: beli buku dulu, snack bisa dibeli setelah menabung beberapa hari.

4. Tips Mengatur Kebutuhan dan Keinginan

  • Gunakan metode 50-30-20: 50% kebutuhan, 30% keinginan, 20% tabungan.

  • Catat semua pengeluaran.

  • Evaluasi setiap minggu.

Kesimpulan
Dengan membedakan kebutuhan dan keinginan, siswa bisa mengatur uang saku lebih bijak, menabung lebih banyak, dan menghindari kebiasaan boros.

Berinvestasi untuk Pemula (Versi Siswa SMP)

 

Pendahuluan

Investasi sering terdengar sulit dan rumit, tapi sebenarnya setiap orang bisa mulai belajar sejak dini. Bagi siswa SMP, investasi bukan berarti membeli saham atau properti besar, tetapi belajar menanam “benih” uang agar berkembang untuk masa depan.

1. Apa Itu Investasi?
Investasi adalah menaruh uang atau sumber daya lain sekarang untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Contoh sederhana: menabung di bank, membeli buku bekal pengetahuan yang meningkatkan kemampuan, atau menyimpan koin untuk membeli sesuatu lebih besar.

2. Jenis Investasi Sederhana untuk Siswa

  • Tabungan bank dengan bunga kecil: Uang akan bertambah sedikit setiap bulan.

  • Emas mini atau logam mulia: Bisa membeli sedikit demi sedikit, nilainya cenderung naik.

  • Reksa dana digital: Beberapa platform memiliki paket untuk pemula dengan modal kecil.

  • Investasi diri: Misal membeli buku atau kursus online untuk menambah kemampuan, yang bisa membantu prestasi atau peluang masa depan.

3. Mengapa Siswa SMP Harus Belajar Investasi?

  • Membiasakan berpikir jangka panjang.

  • Mengetahui bahwa uang bisa bekerja, bukan hanya habis.

  • Mengerti risiko dan keuntungan, sehingga bisa mengambil keputusan lebih bijak.

4. Studi Kasus Sederhana
Budi menabung Rp5.000 per minggu untuk membeli mainan mahal yang ia impikan. Alih-alih langsung membeli, Budi menabung di tabungan berjangka mini dengan bunga 2% per bulan.

  • Setelah 6 bulan, tabungan Budi bertambah sedikit karena bunga, dan ia bisa membeli mainan tanpa mengorbankan uang saku mingguan.

  • Pelajaran: Menunggu dan menabung secara cerdas bisa membuat tujuan tercapai lebih aman.

5. Tips Investasi untuk Siswa SMP

  • Mulai dengan jumlah kecil.

  • Pilih investasi yang aman dan mudah dipahami.

  • Catat setiap pengeluaran dan keuntungan dari investasi.

  • Jangan tergoda “cara cepat kaya” yang belum jelas.

Kesimpulan
Investasi bukan hanya untuk orang dewasa. Dengan memulai sejak SMP, siswa belajar menabung, berpikir panjang, dan mengelola uang agar lebih produktif.

Menabung dan Mengatur Uang Saku

 Artikel 2: Menabung dan Mengatur Uang Saku

Pendahuluan
Bagi siswa SMP, uang saku adalah sumber dana utama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, uang saku bisa habis lebih cepat dari yang diharapkan. Menabung dan mengatur uang saku sejak dini akan membantu siswa belajar disiplin, memprioritaskan kebutuhan, dan merencanakan pengeluaran dengan bijak.

1. Mengapa Menabung Itu Penting
Menabung bukan hanya soal menyimpan uang, tetapi juga membangun kebiasaan finansial yang baik. Manfaat menabung antara lain:

  • Mempersiapkan kebutuhan mendadak: Misalnya uang untuk membeli alat tulis yang habis atau transportasi darurat.
  • Belajar disiplin: Menabung mengajarkan siswa untuk menunda keinginan agar bisa mencapai tujuan jangka panjang.
  • Persiapan masa depan: Menabung sejak dini adalah langkah awal memahami konsep investasi dan perencanaan keuangan.

2. Cara Mengatur Uang Saku
Agar uang saku cukup untuk kebutuhan seminggu atau sebulan, siswa bisa mengikuti langkah-langkah berikut:

Langkah 1: Catat Semua Pengeluaran
Buat catatan harian pengeluaran. Misalnya:

  • Snack: Rp5.000
  • Transportasi: Rp10.000
  • Pulsa HP: Rp10.000

Langkah 2: Prioritaskan Kebutuhan Pokok
Pisahkan antara kebutuhan pokok (makan, transportasi, alat tulis) dengan keinginan (jajan, main game). Fokuslah pada kebutuhan pokok terlebih dahulu.

Langkah 3: Tentukan Jumlah Tabungan
Sisihkan minimal 10–20% dari uang saku untuk ditabung setiap minggu. Misalnya, jika uang saku Rp50.000 per minggu, sisihkan Rp5.000–Rp10.000 untuk tabungan.

Langkah 4: Buat Anggaran Mingguan
Bagi uang saku ke dalam kategori:

  • Kebutuhan pokok: 60%
  • Keinginan/hiburan: 20%
  • Tabungan: 20%

Langkah 5: Gunakan Amplop atau Aplikasi
Bagi uang saku secara fisik di amplop sesuai kategori, atau gunakan aplikasi sederhana untuk mencatat pengeluaran.

3. Strategi Menabung yang Mudah Dilakukan Siswa

  • Tabungan bertahap: Mulai dari jumlah kecil, misalnya Rp1.000 per hari.
  • Tantangan menabung: Misal “tidak jajan 3 hari berturut-turut”, uangnya masuk ke tabungan.
  • Tabungan tujuan: Menabung untuk membeli buku, hadiah untuk keluarga, atau kegiatan sekolah.
  • Tabungan bersama teman: Bisa membuat grup menabung agar lebih seru dan termotivasi.

4. Studi Kasus Sederhana
Rina mendapat uang saku Rp60.000 per minggu. Biasanya ia habis untuk jajan dalam 2 hari pertama. Rina ingin tabungan tetap ada setiap minggu.

Solusi:

  1. Catat pengeluaran harian selama seminggu.
  2. Prioritaskan kebutuhan sekolah dan transportasi.
  3. Sisihkan Rp10.000 untuk tabungan di awal minggu.
  4. Sisa Rp50.000 dibagi untuk snack dan hiburan sesuai anggaran.

Hasil:
Rina tetap bisa jajan, kebutuhan sekolah tercukupi, dan tabungannya bertambah setiap minggu. Kebiasaan ini membuat Rina merasa lebih tenang karena uangnya terkontrol.

5. Tips Praktis Mengatur Uang Saku

  • Selalu bawa uang secukupnya, jangan semua sekaligus.
  • Buat target tabungan, misal “tabungan Rp50.000 dalam sebulan”.
  • Hindari tergoda membeli barang tidak penting.
  • Gunakan catatan pengeluaran agar tahu ke mana uang pergi.
  • Evaluasi pengeluaran setiap minggu dan perbaiki jika ada pemborosan.

Kesimpulan
Mengatur uang saku dan menabung adalah langkah awal membangun kebiasaan finansial yang sehat. Dengan disiplin, catatan pengeluaran, dan strategi menabung, siswa SMP dapat belajar menghargai uang, memenuhi kebutuhan tanpa stres, dan menyiapkan masa depan lebih baik.

 

Mengenal Uang dan Fungsinya dalam Kehidupan Sehari-hari

  Artikel 1: Mengenal Uang dan Fungsinya dalam Kehidupan Sehari-hari

Pendahuluan
Uang adalah salah satu alat paling penting dalam kehidupan manusia. Hampir semua kebutuhan hidup kita—makanan, pakaian, pendidikan, hiburan—memerlukan uang. Namun, uang bukan sekadar kertas atau logam, melainkan simbol nilai yang memungkinkan kita melakukan transaksi dan merencanakan masa depan. Mengenal uang sejak dini penting agar kita bisa mengelola keuangan dengan bijak.

1. Sejarah Singkat Uang

  • Zaman barter: Dahulu manusia menukar barang dengan barang, misalnya beras ditukar dengan ayam.
  • Uang logam: Kemudian digunakan logam sebagai alat tukar karena lebih praktis dan bernilai tetap.
  • Uang kertas: Muncul karena logam sulit dibawa dalam jumlah banyak.
  • Uang digital: Saat ini uang tidak selalu berbentuk fisik; transfer online, e-wallet, dan kartu debit memudahkan transaksi.

2. Fungsi Uang

  • Alat tukar: Memudahkan pertukaran barang dan jasa.
  • Satuan nilai: Menentukan harga suatu barang atau jasa.
  • Penyimpan nilai: Bisa ditabung atau diinvestasikan untuk digunakan di masa depan.
  • Alat pembayaran masa depan: Misal membayar cicilan atau janji transaksi di kemudian hari.

3. Jenis-Jenis Uang

  • Uang tunai: Kertas dan logam yang digunakan sehari-hari.
  • Uang digital: E-money, e-wallet, dan transfer bank.
  • Uang virtual: Digunakan dalam game atau platform digital, seperti koin dalam aplikasi.

4. Mengapa Penting Mengenal Uang Sejak SMP?

  • Membiasakan diri menabung dan berhemat.
  • Mengerti nilai uang dan cara menggunakannya secara bijak.
  • Mencegah kebiasaan boros atau salah menggunakan uang saku.

5. Studi Kasus Sederhana
Andi mendapat uang saku Rp50.000 per minggu. Ia sering habis hanya dalam 2 hari karena membeli snack dan game online. Bagaimana Andi bisa mengatur uangnya agar cukup seminggu?

  • Langkah-langkah:
    1. Catat pengeluaran harian.
    2. Prioritaskan kebutuhan pokok (makan, transportasi).
    3. Sisihkan sebagian untuk ditabung.
    4. Tentukan batas pengeluaran untuk hiburan.
  • Hasil: Dengan rencana sederhana ini, Andi bisa menikmati kebutuhan dan hiburan tanpa kehabisan uang di tengah minggu.

6. Tips Praktis Mengelola Uang untuk Siswa SMP

  • Buat catatan harian pengeluaran.
  • Selalu sisihkan sebagian uang saku untuk ditabung.
  • Bedakan antara kebutuhan dan keinginan.
  • Belajar membandingkan harga sebelum membeli.
  • Gunakan aplikasi sederhana untuk melacak uang saku.

Kesimpulan
Uang adalah alat penting yang harus kita kenal dan kelola sejak dini. Dengan memahami sejarah, fungsi, dan cara mengelola uang, siswa SMP dapat membangun kebiasaan finansial yang baik untuk masa depan.

 

Kamis, 11 September 2025

Dan Itu kau.

 Aku duduk di tepi senja ini dengan dada yang kian berat. Seperti ada ribuan batu menindih nafasku setiap kali namamu kembali mengetuk ingatan. Aku ingin sekali berkata, andai saja waktu bisa kuputar kembali, tak akan pernah kubiarkan tanganmu terlepas dari genggamanku.

Namun kenyataannya begitu kejam. Aku justru meninggalkanmu—padahal aku sedang dalam puncak rasa cinta, padahal kau pun sedang mencintaiku dengan segala ketulusan yang tak pernah bisa kutemukan lagi pada siapa pun. Aku pergi bukan karena ingin, aku pergi karena keadaan memaksaku. Dan di situlah penyesalan ini lahir: luka yang menua bersama setiap detak jam, tak kunjung sembuh, hanya semakin dalam menggerogoti hati.

Aku menyesal. Ya Tuhan, aku menyesal.
Aku menyesal karena meninggalkan seseorang yang seharusnya kupeluk sampai akhir usia. Aku menyesal karena membiarkan cinta kita yang begitu murni dipatahkan oleh keadaan yang bahkan tak peduli pada perasaan kita. Aku menyesal karena membiarkanmu menangis sendirian, sementara aku, dengan terpaksa, berjalan menjauh sambil menyeret sisa hatiku yang hancur.

Tahukah kau? Sejak hari itu, langit tak pernah lagi terasa biru. Hujan tak pernah lagi terdengar merdu. Malam hanya penuh gelap dan sepi, karena di dalamnya aku selalu mendengar suaramu memanggil, lalu lenyap ditelan jarak yang membunuh kita. Aku mencoba bertahan, mencoba meyakinkan diriku sendiri bahwa aku akan baik-baik saja. Tapi setiap kali senja tiba, rasa itu kembali menamparku: kenyataan bahwa aku pernah meninggalkanmu di saat aku seharusnya menggenggammu lebih erat.

Cinta ini, oh, cinta ini tak pernah mati. Ia hanya terkurung dalam jeruji waktu, tercekik oleh keadaan, tapi tetap hidup di sini—di dalam dadaku yang penuh retakan. Aku mencintaimu, masih, dan selalu. Dan itulah yang paling menyakitkan: mencintaimu tanpa bisa lagi memilikimu.

Kadang aku bertanya pada diri sendiri: Apakah kau masih menyisakan sedikit ruang untukku dalam ingatanmu? Atau aku sudah sepenuhnya hilang, hanya meninggalkan bekas luka yang tak ingin kau sentuh lagi? Aku tak punya keberanian untuk tahu jawabannya. Yang kupunya hanya penyesalan, tangisan dalam diam, dan cinta yang terus mengalir seperti darah yang tak pernah berhenti dari luka terbuka.

Jika suatu saat hidup memberiku kesempatan untuk kembali, aku bersumpah tak akan pernah kulepaskan lagi tanganmu. Tapi aku tahu, dunia tak selalu berpihak pada kita. Dan mungkin, satu-satunya hal yang bisa kulakukan hanyalah mengirimkan doa dari kejauhan, bahwa kau bahagia—meski tanpa aku.

Namun izinkan aku sekali lagi mengaku di bawah langit senja ini: aku menyesal, aku sangat menyesal, karena pernah meninggalkanmu di saat aku begitu mencintaimu, di saat kau pun masih mencintaiku. Semoga penyesalanku ini sampai padamu, meski hanya sebagai bisikan yang tak pernah terdengar, tapi selalu hidup, selalu ada… di antara aku, kau, dan cinta yang tak pernah mati.