Senin, 26 Mei 2025

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM SEKOLAH SIAGA KEPENDUDUKAN IPS Kelas 9 ( Tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mencapai status negara maju.)

 

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM

SEKOLAH SIAGA KEPENDUDUKAN

 

SEKOLAH                                       : SMPN 8 Malang

NAMA GURU                                 : Drs. Sumarno

MATA PELAJARAN                       : IPS

KELAS / SEMESTER / FASE           : IX / 1 / D

ALOKASI WAKTU                         : 2 X (3 x 45) menit

MATERI                                          : Potensi Indonesia Menjadi Negara Maju:

3.     Tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mencapai status negara maju.

4.     Strategi untuk mengatasi tantangan dan memaksimalkan potensi Indonesia.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

IDENTIFIKASI

 

 

 

 

 

 

 

 

Peserta Didik

1. Aspek Pengetahuan Awal

  • Observasi Awal: Sebagian besar peserta didik memiliki pengetahuan dasar tentang kondisi sosial dan ekonomi Indonesia yang didapat dari media sosial, berita, maupun pelajaran sebelumnya (kelas VII dan VIII), seperti pengangguran, kemiskinan, serta pembangunan infrastruktur.
  • Pre-test Ringan: Dari hasil asesmen awal (berupa pertanyaan pemantik atau kuis ringan), diketahui bahwa sekitar 60% peserta didik belum memahami secara mendalam tentang konsep "negara maju", indikatornya, dan posisi Indonesia saat ini.
  • Pemahaman Demografi: Peserta didik memiliki pemahaman terbatas tentang bonus demografi dan dampaknya terhadap pembangunan, yang menjadi materi kunci dalam integrasi dengan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK).

2. Aspek Minat

  • Topik Sosial-Ekonomi dan Masa Depan Bangsa: Topik mengenai masa depan Indonesia dan peran generasi muda dalam pembangunan cukup menarik minat peserta didik, terutama bila dikaitkan dengan hal-hal konkret seperti peluang kerja, teknologi digital, dan perubahan iklim.
  • Kegiatan Kontekstual: Peserta didik menunjukkan minat lebih tinggi ketika materi disajikan dengan pendekatan berbasis proyek, studi kasus, diskusi kelompok, atau pemanfaatan media visual (video, peta interaktif, grafik data).

3. Aspek Latar Belakang Peserta Didik

  • Kondisi Sosial-Ekonomi: Peserta didik berasal dari berbagai latar belakang, termasuk keluarga dengan pekerjaan sektor informal dan menengah. Ini mempengaruhi cara pandang mereka terhadap isu pembangunan dan kemajuan bangsa.
  • Kependudukan Lokal: Beberapa peserta didik tinggal di wilayah padat penduduk, dengan isu kependudukan seperti pengelolaan sampah, kualitas air, atau lahan sempit, yang relevan untuk diangkat dalam diskusi materi IPS serta mendukung penerapan nilai-nilai SSK.
  • Keterpaparan Digital: Tingkat literasi digital cukup tinggi, memungkinkan integrasi media daring atau platform pembelajaran interaktif untuk mendukung pembelajaran.

4. Aspek Kebutuhan Belajar

  • Kebutuhan Kontekstualisasi: Peserta didik membutuhkan penguatan pemahaman tentang bagaimana permasalahan nasional berkaitan langsung dengan kehidupan mereka sehari-hari, agar materi lebih bermakna.
  • Kebutuhan Penguatan Literasi dan Numerasi: Diperlukan aktivitas pembelajaran yang mendukung interpretasi data (grafik, tabel kependudukan, proyeksi ekonomi), pemahaman teks (berita atau artikel opini), dan kemampuan berpikir kritis.
  • Penguatan Karakter dan Kewarganegaraan Global: Peserta didik perlu diarahkan untuk memahami peran mereka sebagai warga negara yang peduli dan siap berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

5. Aspek Lainnya (Relevansi SSK & P5)

  • Integrasi dengan SSK (Sekolah Siaga Kependudukan):
    • Materi tantangan dan strategi pembangunan nasional dikaitkan dengan isu kependudukan seperti bonus demografi, kualitas SDM, persebaran penduduk, urbanisasi, dan lingkungan hidup.
    • Peserta didik dilibatkan dalam proyek sederhana seperti membuat infografis persebaran penduduk dan potensi daerah, atau menyusun strategi lokal berbasis data kependudukan.
  • Penguatan Profil Pelajar Pancasila:
    • Mendorong partisipasi aktif, kolaboratif, dan bernalar kritis dalam menanggapi isu pembangunan dan kependudukan.
    • Kegiatan berbasis proyek: “Kontribusiku untuk Masa Depan Indonesia” untuk menumbuhkan tanggung jawab sosial dan semangat gotong royong.

 

Materi Pelajaran

1. Pengetahuan Faktual

·       Materi faktual mencakup data dan informasi nyata yang berkaitan dengan kondisi Indonesia saat ini. Contohnya adalah angka pengangguran, tingkat kemiskinan, indeks pembangunan manusia (IPM), dan data persebaran penduduk. Peserta didik juga mempelajari fakta-fakta tentang bonus demografi, seperti peningkatan jumlah penduduk usia produktif, serta kondisi sumber daya alam di berbagai daerah.

·       Dalam konteks SSK, siswa mengenali fakta seputar pertumbuhan penduduk, kepadatan wilayah tempat tinggal, dan bagaimana hal itu berdampak pada lingkungan serta fasilitas umum.

·       Dalam kehidupan sehari-hari, fakta-fakta ini membuat siswa lebih sadar terhadap isu-isu yang terjadi di sekeliling mereka, seperti kemacetan, keterbatasan lapangan kerja, atau kerusakan lingkungan akibat over-populasi.

 

2. Pengetahuan Konseptual

·       Materi konseptual mencakup pengertian dan hubungan antar konsep. Siswa akan memahami perbedaan antara negara maju dan negara berkembang, indikator pembangunan (pendidikan, kesehatan, ekonomi), serta berbagai tantangan pembangunan nasional seperti kesenjangan wilayah, rendahnya kualitas SDM, dan kerusakan lingkungan.

·       Keterkaitan dengan SSK terlihat pada pemahaman konsep transisi demografi, kualitas penduduk, dan pentingnya perencanaan kependudukan dalam pembangunan nasional.

·       Dalam kehidupan sehari-hari, pemahaman ini membantu siswa menyadari peran penting pendidikan dan kesehatan dalam mewujudkan masa depan bangsa yang lebih sejahtera.

 

3. Pengetahuan Prosedural

·       Pada aspek ini, peserta didik belajar prosedur atau langkah-langkah dalam menganalisis masalah dan menyusun solusi. Mereka diajarkan cara membaca grafik kependudukan, tabel pengangguran, serta menyusun strategi berbasis potensi lokal yang bisa digunakan untuk menjawab tantangan nasional.

·       Siswa juga dapat membuat proyek seperti infografis tentang strategi pembangunan, atau laporan hasil survei kecil mengenai kondisi sosial-ekonomi di lingkungan sekitar sekolah. Dalam konteks SSK, peserta didik dilatih menggunakan data kependudukan untuk menyusun gagasan atau solusi yang relevan, misalnya tentang perencanaan keluarga, pengelolaan lingkungan, dan pemanfaatan sumber daya.

 

4. Pengetahuan Metakognitif

·       Jenis pengetahuan ini melibatkan kesadaran dan refleksi siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan bagaimana mereka bisa menerapkannya. Siswa diajak untuk berpikir tentang peran mereka sebagai bagian dari generasi muda dalam menyambut Indonesia Emas 2045.

·       Mereka merenungkan bagaimana kebiasaan belajar, cara berpikir, dan sikap mereka terhadap bangsa akan berdampak di masa depan.

·       Dalam penguatan SSK, siswa memahami bahwa keputusan yang diambil saat ini—terkait pendidikan, kesehatan, dan tanggung jawab sosial—akan memengaruhi kualitas hidup mereka dan masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, ini dapat terlihat dari cara siswa mengelola waktu belajar, keterlibatan dalam kegiatan sosial, dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar.

 

Dimensi Profil Lulusan (DPL)

Pilihlah dimensi profil lulusan yang akan dicapai dalam pembelajaran

 

         DPL 1 

Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa                     

         DPL 2

Kewargaan                      

         DPL 3

Penalaran Kritis

         DPL 4

Kreativitas

 

         DPL 5

Kolaborasi

         DPL 6

Kemandirian

         DPL 7

Kesehatan

         DPL 8

         Komunikasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DESAIN PEMBELAJARAN

Capaian Pembelajaran

Peserta didik memahami upaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan ekonomi, harga, pasar, lembaga keuangan, perdagangan internasional, peran masyarakat dan negara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di era digital, serta potensi Indonesia menjadi negara maju

Lintas Disiplin Ilmu

IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) – Mata Pelajaran Utama

  • Fokus: Menganalisis tantangan pembangunan nasional, konsep negara maju, potensi wilayah, data kependudukan, bonus demografi.
  • Produk: Analisis strategi pembangunan dan infografis kependudukan.
  • Keterkaitan dengan SSK: Pendalaman materi persebaran penduduk, transisi demografi, dan SDM sebagai aset pembangunan.

 

2. Bahasa Indonesia

  • Kegiatan: Menulis artikel opini, esai argumentatif, atau teks pidato persuasif tentang peran generasi muda dalam membangun Indonesia.
  • Tujuan: Mengembangkan kemampuan menyampaikan gagasan kritis secara tertulis dan lisan.
  • Integrasi SSK: Tema pidato atau tulisan bisa mengangkat isu ledakan penduduk, pernikahan dini, urbanisasi, atau pentingnya perencanaan keluarga.

 

3. Matematika

  • Kegiatan: Menginterpretasi grafik pertumbuhan penduduk, menghitung rasio ketergantungan, dan memproyeksikan jumlah penduduk.
  • Tujuan: Menerapkan konsep statistik dan numerasi dalam konteks pembangunan dan kependudukan.
  • Integrasi SSK: Menggunakan data BPS atau data sekolah sebagai bahan latihan numerik dan interpretasi.

 

4. IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

  • Kegiatan: Menganalisis dampak pertumbuhan penduduk terhadap lingkungan, seperti polusi, deforestasi, dan penggunaan energi.
  • Tujuan: Memahami keterkaitan antara pembangunan dan keberlanjutan lingkungan.
  • Integrasi SSK: Mengaitkan dengan upaya menjaga kualitas hidup melalui kebijakan lingkungan yang berpihak pada generasi masa depan.

 

5. PKn (Pendidikan Kewarganegaraan)

  • Kegiatan: Diskusi hak dan kewajiban warga negara dalam pembangunan, serta peran dalam menjaga persatuan di tengah keragaman wilayah dan potensi.
  • Tujuan: Mendorong kesadaran kebangsaan dan tanggung jawab sosial sebagai warga negara aktif.
  • Integrasi SSK: Menumbuhkan sikap bertanggung jawab dalam isu kependudukan dan pembangunan nasional.

 

Tujuan Pembelajaran

  1. Peserta didik dapat mengidentifikasi minimal 3 tantangan utama yang dihadapi Indonesia dalam mencapai status negara maju secara tepat.
    (Aspek: pengetahuan faktual, keterampilan mengenali masalah)
  2. Peserta didik dapat menjelaskan keterkaitan antara kondisi kependudukan Indonesia (seperti bonus demografi dan persebaran penduduk) dengan pembangunan nasional secara runtut.
    (Aspek: konseptual, integrasi SSK)
  3. Peserta didik dapat menganalisis data sederhana terkait kependudukan dan potensi wilayah dari grafik atau tabel secara benar.
    (Aspek: prosedural, literasi data dan numerasi)
  4. Peserta didik dapat menyusun minimal 2 strategi yang relevan untuk mengatasi tantangan pembangunan dan memaksimalkan potensi wilayah berdasarkan isu nyata di lingkungan sekitar.
    (Aspek: berpikir kritis, kreativitas, keterhubungan dengan konteks lokal)
  5. Peserta didik dapat menyampaikan gagasan solusi kependudukan dan pembangunan dalam bentuk presentasi lisan atau visual (poster/infografis) dengan bahasa yang jelas dan sikap percaya diri.
    (Aspek: keterampilan komunikasi, penguatan Profil Pelajar Pancasila)

Topik Pembelajaran

Topik Pembelajaran Terintegrasi SSK

  1. "Bonus Demografi: Peluang atau Ancaman bagi Indonesia Maju?"
    • Fokus: Menggali potensi usia produktif Indonesia, tantangan dalam pendidikan dan lapangan kerja, serta strategi pemanfaatannya.
    • Integrasi SSK: Analisis struktur usia penduduk dan perencanaan kependudukan.
  2. "Kualitas Penduduk sebagai Kunci Pembangunan Berkelanjutan"
    • Fokus: Keterkaitan antara pendidikan, kesehatan, dan produktivitas nasional dalam rangka mewujudkan Indonesia Maju.
    • Integrasi SSK: Mendorong kesadaran akan pentingnya peningkatan kualitas SDM dan pelayanan dasar.
  3. "Ketimpangan Wilayah dan Persebaran Penduduk di Indonesia: Tantangan Menuju Kesejahteraan Merata"
    • Fokus: Persebaran penduduk dan pembangunan yang tidak merata di Indonesia; penyebab dan strategi pemerataan.
    • Integrasi SSK: Pemetaan daerah padat penduduk, isu urbanisasi dan dampaknya terhadap kualitas hidup.
  4. "Mengelola Sumber Daya Alam dan Kependudukan secara Bijak untuk Masa Depan Indonesia"
    • Fokus: Hubungan antara sumber daya alam, pertumbuhan penduduk, dan keberlanjutan pembangunan.
    • Integrasi SSK: Edukasi tentang daya dukung lingkungan dan tanggung jawab kependudukan.
  5. "Generasi Muda dan Peran Strategisnya dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045"
    • Fokus: Tanggung jawab pelajar sebagai agen perubahan dalam pembangunan sosial-ekonomi Indonesia.
    • Integrasi SSK: Refleksi dan aksi nyata siswa dalam mendukung program kependudukan dan pembangunan berkelanjutan.

 

Praktik Pedagogis

Project Based Learning (PjBL)

Strategi Pembelajaran:

Discovery Learning + Diskusi Kelompok

  • Siswa menemukan konsep dan solusi secara aktif melalui eksplorasi data kependudukan dan studi kasus daerah.
  • Diskusi kelompok mendukung komunikasi dan kolaborasi sambil mempertajam penalaran kritis dan kreativitas.

 Metode Pembelajaran:

  1. Problem Solving
    • Siswa menganalisis tantangan pembangunan (seperti pengangguran, kemiskinan, urbanisasi) dan menyusun solusi berbasis data.
    • Memfasilitasi penalaran kritis.
  2. Role Play atau Simulasi Forum Dialog
    • Siswa memerankan peran warga, pemimpin daerah, atau perencana pembangunan.
    • Meningkatkan empati, kreativitas, dan keterampilan komunikasi.
  3. Gallery Walk atau Pameran Mini
    • Hasil proyek siswa dipamerkan dalam kelas.
    • Memberi ruang apresiasi dan pengalaman belajar yang menyenangkan (menggembirakan).

 Penerapan:

Siswa melakukan proyek bertema:
"Strategiku untuk Indonesia Maju 2045"
Mereka mengidentifikasi tantangan lokal (contoh: persebaran penduduk tidak merata di kota mereka), lalu membuat solusi dan menyajikannya dalam bentuk poster infografis dan video kampanye yang dipamerkan di sekolah.

 

Kemitraan Pembelajaran

1. Kemitraan dengan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional)

  • Kontribusi:
    • Penyediaan data dan materi edukasi tentang kependudukan (bonus demografi, pernikahan usia anak, perencanaan keluarga).
    • Narasumber dalam kegiatan kelas atau webinar sekolah.
  • Manfaat:
    • Menguatkan integrasi program SSK dan pemahaman siswa tentang isu-isu kependudukan secara faktual dan aktual.

 

2. Kemitraan dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil)

  • Kontribusi:
    • Memberikan informasi tentang data kependudukan lokal.
    • Mendukung proyek berbasis data (misalnya analisis struktur penduduk desa/kecamatan siswa).
  • Manfaat:
    • Siswa lebih terhubung secara lokal dan kontekstual dengan realitas kependudukan.

 

3. Kemitraan dengan Orang Tua/Wali Murid

  • Kontribusi:
    • Menjadi narasumber atau sumber informasi dalam wawancara siswa terkait perubahan sosial dan tantangan pembangunan di lingkungan sekitar.
    • Mendukung proyek rumah tangga ramah lingkungan sebagai bentuk kontribusi pembangunan.
  • Manfaat:
    • Menguatkan kolaborasi sekolah-rumah dan membangun kesadaran sosial dalam lingkup keluarga.

 

4. Kemitraan dengan Komite Sekolah / Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

  • Kontribusi:
    • Kolaborasi dalam program sekolah siaga kependudukan, kampanye sadar usia produktif, dan pentingnya pendidikan berkelanjutan.
    • Menjadi mitra kegiatan proyek siswa (pameran, kampanye sosial, penanaman pohon, dll).
  • Manfaat:
    • Meningkatkan semangat gotong royong dan nilai-nilai kebangsaan.

Lingkungan Pembelajaran

1. Ruang Fisik (Fisik dan Sosial Sekolah)

  • Ruang Kelas Kolaboratif
    Disusun dengan model melingkar atau kelompok kecil agar memfasilitasi diskusi, kerja sama, dan kegiatan berbasis proyek.
    Mendukung komunikasi aktif dan berpikir kritis.
  • Perpustakaan atau Pojok Literasi SSK
    Menyediakan bacaan, grafik, dan data kependudukan Indonesia (misalnya dari BKKBN, BPS).
    Mendukung literasi dan eksplorasi mandiri.
  • Ruang Terbuka atau Lingkungan Sekolah
    Digunakan untuk kegiatan refleksi, observasi langsung, atau pameran hasil proyek (poster, infografis, kampanye visual).
    Mewujudkan pembelajaran bermakna dan menyenangkan.
  • Ruang Pamer atau Galeri Proyek
    Menampilkan hasil karya siswa (video, infografis, mini riset) dalam bentuk pameran atau “gallery walk”.
     Membangun budaya apresiasi dan ekspresi diri.

 

2.  Budaya Belajar (Nilai, Etos, dan Iklim Belajar)

  • Budaya Reflektif dan Kritis
    Mendorong siswa untuk bertanya, mengkritisi masalah pembangunan, dan mencari solusi berdasarkan data dan empati sosial.
  • Budaya Kolaboratif dan Inklusif
    Menumbuhkan kerja sama antar siswa, menghargai keberagaman pendapat dan latar belakang.
  • Budaya Peduli dan Bertanggung Jawab
    Melibatkan siswa dalam aksi nyata di sekolah (kampanye kependudukan, kebersihan, hemat energi, dll) sebagai bagian dari karakter pelajar Pancasila.
  • Budaya Apresiasi dan Gembira
    Mengapresiasi proses dan hasil belajar siswa secara terbuka (melalui pameran, pengumuman, penghargaan kecil) agar pembelajaran menjadi pengalaman yang positif dan menyenangkan.

 

Pemanfaatan Digital

Ruang Virtual (Digital Learning Space)

  • Google Classroom / Microsoft Teams / Moodle
    Untuk mengelola materi, diskusi daring, kuis interaktif, dan pengumpulan tugas.
     Fleksibel, memperkuat tanggung jawab belajar mandiri.
  • Padlet / Mentimeter / Jamboard
    Untuk brainstorming, diskusi interaktif, polling ide, atau merancang strategi pembangunan bersama.
    Meningkatkan partisipasi dan keterlibatan aktif.
  • Canva / CapCut / Google Slides
    Digunakan siswa untuk membuat produk digital seperti infografis kependudukan atau video kampanye solusi pembangunan.
    Mengembangkan kreativitas dan literasi digital.
  • Kanal Informasi Resmi (BPS.go.id, BKKBN.go.id)
    Sebagai referensi data dan sumber belajar kependudukan berbasis fakta.
    Mendukung berpikir kritis dan literasi informasi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENGALAMAN BELAJAR

AWAL (tuliskan prinsip pembelajaran yang digunakan, misal berkesadaran, bermakna, menggembirakan)

1. Orientasi yang Bermakna (2–3 menit)

·       Guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara jelas:

·       “Hari ini kita akan membahas tantangan Indonesia untuk menjadi negara maju dan strategi untuk mengatasinya, terutama yang berkaitan dengan jumlah dan kualitas penduduk. Kalian akan diajak menganalisis dan membuat solusi nyata. Ini penting karena kalian adalah bagian dari generasi Indonesia Emas 2045.”

 

2. Apersepsi yang Kontekstual (3–5 menit)

·       Guru menayangkan video pendek atau infografis tentang kondisi kependudukan Indonesia saat ini (misalnya bonus demografi atau persebaran penduduk yang tidak merata), lalu bertanya:

·       “Mengapa jumlah penduduk bisa jadi tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia?”

·       “Bagaimana keadaan lingkungan dan kepadatan di sekitar tempat tinggal kalian?”

·       Diskusi singkat 1–2 siswa memberikan jawaban.

 

3. Motivasi yang Menggembirakan (3–5 menit)

·       Guru memberi tantangan menarik:

·       “Bayangkan kalian adalah tim penasihat presiden!

·       Tugas kalian adalah mencari solusi agar Indonesia bisa menjadi negara maju yang adil dan sejahtera. Siap?”

·       Guru bisa memberi stiker atau poin awal untuk membangun antusiasme.

 

INTI

Pada tahap ini, siswa aktif terlibat dalam pengalaman belajar memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Guru menerapkan prinsip pembelajaran berkesadaran, bermakna, menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengalaman belajar tidak harus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan.

 

Memahami (Bermakna, Berkesadaran) 40 menit

a. Pendahuluan (10 menit)

  • Guru memberikan pengantar tentang tujuan pembelajaran, mengenalkan tantangan yang dihadapi Indonesia menuju negara maju, dan menghubungkannya dengan kependudukan.
  • Menayangkan video atau infografis terkait data kependudukan Indonesia, seperti bonus demografi dan ketimpangan wilayah.
  • Tujuan: Menumbuhkan kesadaran tentang isu yang relevan dan membangkitkan rasa ingin tahu siswa.

b. Ceramah Interaktif (15 menit)

  • Guru menjelaskan materi tentang tantangan yang dihadapi Indonesia, seperti ketimpangan ekonomi, pendidikan, dan distribusi penduduk. Siswa diberikan data statistik dan fakta-fakta yang berkaitan dengan kependudukan.
  • Siswa diminta untuk mencatat dan mengidentifikasi masalah utama di Indonesia berdasarkan penjelasan guru.
  • Tujuan: Memahami faktor-faktor yang menjadi tantangan dan peluang untuk Indonesia maju.

c. Diskusi Kelompok (20 menit)

  • Siswa dibagi dalam kelompok kecil (4–5 siswa) untuk mendiskusikan tantangan yang mereka lihat di sekitar mereka dalam konteks daerah masing-masing (misalnya pengangguran, ketimpangan sosial, urbanisasi).
  • Setiap kelompok memilih satu tantangan untuk dianalisis lebih dalam (gunakan grafik atau data yang sudah disediakan).
  • Tujuan: Membantu siswa memahami lebih dalam melalui diskusi dan berbagi perspektif.

 

Mengaplikasi (Menggembirakan) 35 menit

a. Proyek Pembuatan Solusi (30 menit)

  • Setiap kelompok memilih salah satu tantangan dan merancang strategi untuk mengatasinya. Mereka membuat presentasi solusi berbasis data dan potensi yang ada di daerah mereka.
  • Menggunakan alat kreatif (Canva, PowerPoint, atau video) untuk membuat presentasi. Siswa diminta untuk membuat solusi yang sesuai dengan kondisi kependudukan dan potensi wilayah mereka.
  • Tujuan: Meningkatkan kreativitas dan keterampilan komunikasi siswa dalam menyampaikan ide-ide mereka.

b. Presentasi Kelompok (30 menit)

  • Setiap kelompok mempresentasikan hasil proyek mereka di depan kelas. Presentasi harus mencakup pemahaman tantangan, strategi yang diusulkan, serta dampak potensial dari solusi tersebut.
  • Presentasi dilakukan dengan menggunakan media visual yang sudah dibuat, seperti infografis atau video.
  • Tujuan: Melatih siswa untuk berpikir kritis, mengkomunikasikan gagasan mereka secara jelas, dan menerima umpan balik.

 

Merefleksi (Berkesadaran)

a. Diskusi Reflektif (15 menit)

  • Guru mengajak siswa untuk berdiskusi tentang pengalaman mereka selama proses pembelajaran. Diskusi ini bertujuan untuk mengaitkan konsep yang dipelajari dengan pengalaman hidup siswa.
  • Siswa diminta untuk merefleksikan apa yang mereka pelajari dan bagaimana solusi yang mereka rancang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
  • Tujuan: Membangun penalaran kritis dan keterhubungan antara materi dan kehidupan nyata.

b. Refleksi Diri (15 menit)

  • Siswa mengisi lembar refleksi yang berisi pertanyaan tentang apa yang mereka pelajari, tantangan yang mereka temui, dan bagaimana mereka dapat menerapkan pengetahuan ini dalam kehidupan mereka.
  • Guru memberikan waktu untuk menulis refleksi secara individu. Kemudian, beberapa siswa dipersilakan untuk membagikan refleksi mereka.
  • Tujuan: Memastikan bahwa pembelajaran ini bermakna bagi siswa dan meningkatkan kesadaran diri mereka.

 

PENUTUP (berkesadaran, bermakna) 5 menit

Refleksi Materi (5 menit)

  • Guru mengajak siswa untuk bersama-sama merefleksikan apa yang telah dipelajari.
    “Hari ini kita telah mempelajari banyak tentang tantangan Indonesia menuju negara maju. Mulai dari kondisi kependudukan yang kita hadapi, seperti bonus demografi, ketimpangan, hingga berbagai strategi untuk memaksimalkan potensi bangsa kita. Apa yang kalian temukan paling menarik atau menantang?”
    Siswa diberikan kesempatan untuk berbagi pemikiran singkat.
  • Tujuan: Memastikan bahwa siswa memahami inti materi dan bagaimana materi tersebut relevan dengan kehidupan mereka.

 

2. Refleksi Akhir Pembelajaran (5 menit)

  • Guru meminta siswa untuk menuliskan refleksi pribadi tentang pembelajaran hari ini. Refleksi dapat berupa pertanyaan, ide, atau hal baru yang mereka pelajari.
    “Tulis di buku kalian apa yang menurut kalian masih perlu dipahami lebih dalam dan bagaimana kalian bisa berkontribusi untuk mengatasi tantangan di Indonesia di masa depan.”
    Siswa menulis selama 3–5 menit, kemudian beberapa siswa dapat berbagi refleksi mereka.
  • Tujuan: Menumbuhkan kesadaran diri dan mendorong siswa untuk berpikir lebih mendalam tentang materi yang dipelajari.

 

3. Motivasi (2 menit)

  • Guru memberikan kata-kata motivasi untuk menginspirasi siswa.
    “Ingatlah, kalian adalah generasi yang akan menentukan masa depan Indonesia. Setiap ide kalian, setiap upaya kalian, bisa membantu Indonesia menjadi negara yang lebih maju dan sejahtera. Jangan takut untuk berpikir besar, karena kalian memiliki potensi yang luar biasa.”
  • Tujuan: Meningkatkan semangat siswa dan memotivasi mereka untuk terus belajar dan berkontribusi pada perubahan.

 

4. Tugas Pertemuan Berikutnya (3 menit)

  • Guru memberikan tugas untuk memperdalam pemahaman materi pada pertemuan berikutnya.
    “Untuk pertemuan berikutnya, saya ingin kalian mengumpulkan sebuah rencana aksi mengenai bagaimana kita bisa memaksimalkan potensi Indonesia di bidang yang kalian minati. Apakah itu di bidang ekonomi, pendidikan, atau lingkungan? Tugasnya adalah membuat proposal singkat mengenai solusi yang bisa kalian terapkan untuk mengatasi salah satu tantangan Indonesia.”
  • Tujuan: Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kreativitas mereka dan lebih mendalami materi yang telah dipelajari.

 

 

ASESMEN PEMBELAJARAN

Asesmen pada Awal Pembelajaran

1. Kuesioner (Pertanyaan Pilihan Ganda dan Isian Singkat)

Tujuan: Mengukur pengetahuan awal dan pemahaman siswa mengenai tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mencapai negara maju serta isu kependudukan.

Instrumen Kuesioner:

  • Soal Pilihan Ganda:
    a. Apa yang dimaksud dengan bonus demografi?
    • A. Jumlah penduduk yang sangat sedikit
    • B. Jumlah penduduk yang terus menurun
    • C. Jumlah penduduk usia produktif yang lebih besar dari jumlah usia non-produktif
    • D. Jumlah penduduk yang selalu stabil sepanjang waktu

b. Apa yang menjadi tantangan terbesar bagi Indonesia dalam mencapai status negara maju?

    • A. Kurangnya sumber daya alam
    • B. Ketimpangan ekonomi dan sosial
    • C. Kualitas pendidikan yang sangat tinggi
    • D. Tidak ada tantangan sama sekali

c. Di bidang mana Indonesia dapat memaksimalkan potensi untuk menjadi negara maju?

    • A. Pendidikan
    • B. Teknologi
    • C. Sumber daya alam
    • D. Semua jawaban benar
  • Soal Isian Singkat:
    d. Sebutkan satu tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mencapai negara maju!
    e. Apa yang Anda ketahui tentang Sekolah Siaga Kependudukan (SSK)?

 

2. Tes Minat dan Kesiapan

Tujuan: Menilai minat siswa terhadap topik pembelajaran dan kesiapan mereka untuk mengikuti materi tentang tantangan dan potensi Indonesia.

Instrumen Tes Minat dan Kesiapan:

  • Soal Likert (Skala 1-5)
    Petunjuk: Berikan penilaian dari 1 (sangat tidak setuju) hingga 5 (sangat setuju) untuk setiap pernyataan di bawah ini.

a)     Saya tertarik untuk mempelajari tantangan yang dihadapi Indonesia dalam mencapai status negara maju

b)     Saya merasa penting untuk memahami kondisi kependudukan Indonesia dalam perencanaan pembangunan.

c)     Saya siap bekerja dalam kelompok untuk menyelesaikan proyek terkait solusi tantangan Indonesia.

d)     Saya ingin tahu lebih banyak tentang bagaimana kependudukan memengaruhi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

e)     Saya merasa siap untuk mengikuti pembelajaran yang berfokus pada analisis masalah sosial dan ekonomi.

 

3. Wawancara Singkat atau Diskusi Kelompok Kecil (Opsional)

Tujuan: Mengukur pemahaman lebih dalam dan kesiapan siswa untuk terlibat dalam diskusi dan pembelajaran kelompok.

Instrumen Wawancara atau Diskusi:

  • Soal Diskusi Kelompok Kecil (5–10 menit):
    "Bagaimana menurutmu kondisi penduduk Indonesia saat ini? Apa yang bisa kita lakukan untuk memanfaatkan potensi kependudukan Indonesia agar menjadi lebih bermanfaat?"
  • Soal Wawancara Singkat (Siswa Individu):
    "Apa yang kamu ketahui tentang tantangan ekonomi di Indonesia? Bagaimana menurutmu peran pendidikan dalam mengatasi tantangan tersebut?"

 

Penilaian Kesiapan Belajar Siswa

  • Kuesioner Pilihan Ganda dan Isian Singkat akan memberikan gambaran tentang pengetahuan dasar siswa.
  • Tes Minat dan Kesiapan akan menunjukkan sejauh mana siswa tertarik dan siap mengikuti pembelajaran.
  • Diskusi atau Wawancara dapat memberi wawasan tentang pengetahuan lebih mendalam dan kesiapan berpikir kritis siswa.

 

Penggunaan Hasil Asesmen:

  • Hasil Kuesioner Pilihan Ganda dapat digunakan untuk menilai pemahaman dasar siswa dan untuk menentukan fokus pembelajaran.
  • Tes Minat dan Kesiapan dapat membantu guru untuk mengetahui seberapa antusias siswa terhadap materi yang akan dipelajari dan apakah mereka siap terlibat dalam diskusi yang lebih mendalam.
  • Diskusi atau Wawancara memberikan kesempatan untuk lebih mengenal kesiapan mental dan emosional siswa dalam menghadapi topik yang cukup kompleks.

 

Asesmen pada Proses Pembelajaran

1. Kuis Singkat (Pilihan Ganda dan Isian Singkat)

Tujuan: Menilai pemahaman peserta didik selama pembelajaran dan memberikan umpan balik yang cepat.

Instrumen Kuis Singkat:

Soal Pilihan Ganda:

  1. Apa yang dimaksud dengan "bonus demografi" di Indonesia?
    - A. Lebih banyak penduduk usia tua dibandingkan usia muda
    - B. Lebih banyak penduduk usia produktif dibandingkan non-produktif
    - C. Tingkat pengangguran yang tinggi
    - D. Semua jawaban salah

2.      Apa tantangan utama yang dihadapi Indonesia dalam mencapai status negara maju?
- A. Infrastruktur yang kurang berkembang
- B. Ketimpangan sosial dan ekonomi
- C. Terlalu banyak industri besar
- D. Semua jawaban benar

Soal Isian Singkat:

1.     Sebutkan satu strategi yang bisa diterapkan untuk mengatasi ketimpangan sosial di Indonesia!

2.     Mengapa kependudukan menjadi faktor penting dalam pembangunan Indonesia?

Tujuan:

  • Memberikan umpan balik cepat terkait pemahaman siswa tentang materi yang baru saja diajarkan.

 

2. Lembar Kerja Kelompok (Diskusi Kecil)

Tujuan: Menilai pemahaman kelompok tentang materi serta kemampuan berkolaborasi dalam menemukan solusi.

Instrumen Lembar Kerja Kelompok:

Tugas Kelompok:
Setiap kelompok diminta untuk mendiskusikan dan menulis solusi untuk satu tantangan yang dihadapi Indonesia. Misalnya, tantangan terkait distribusi penduduk yang tidak merata.

Pertanyaan untuk Diskusi:

§  Bagaimana ketimpangan kependudukan mempengaruhi ekonomi Indonesia?

§  Apa langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengatasi tantangan ini?

§  Sebutkan contoh solusi dari negara maju yang bisa diterapkan di Indonesia!

·     Tujuan:
Menilai kerjasama kelompok, kemampuan berargumentasi, dan penalaran kritis siswa dalam mencari solusi yang relevan dengan topik pembelajaran.

 

3. Tanya Jawab Interaktif (Berbasis Proyek)

Tujuan: Mendorong keterlibatan siswa dalam diskusi dan memberi umpan balik langsung selama pembelajaran.

Instrumen Tanya Jawab Interaktif:

·     Aktivitas: Guru mengajukan pertanyaan terkait materi yang sedang dipelajari.
“Bagaimana jika Indonesia berhasil mengatasi ketimpangan kependudukan? Apa dampaknya terhadap ekonomi negara?”
“Apakah ada contoh lain negara yang berhasil mengatasi masalah serupa dan bagaimana mereka melakukannya?”

·     Tujuan:
Memberikan umpan balik langsung dari siswa untuk mengevaluasi pemahaman mereka dan kemampuan untuk berpikir kritis dalam diskusi kelas.

 

4. Refleksi Diri (Self-Assessment)

Tujuan: Membantu siswa untuk merefleksikan pembelajaran yang telah terjadi dan menilai pemahaman mereka secara mandiri.

Instrumen Refleksi Diri:

Pertanyaan Refleksi (Isian Singkat):

1.     Apa yang saya pelajari hari ini yang paling menarik?

2.     Apa tantangan terbesar yang dihadapi Indonesia menurut saya dan bagaimana saya dapat berkontribusi untuk mengatasinya?

3.     Apa yang saya rasakan selama bekerja dalam kelompok?

4.     Apa yang perlu saya tingkatkan untuk lebih memahami topik ini?

 

5. Peta Pemikiran (Mind Mapping)

Instrumen Peta Pemikiran:

  • Aktivitas: Siswa diminta untuk membuat peta pemikiran yang menghubungkan tantangan Indonesia dengan strategi-solusi untuk mencapai negara maju, serta peran kependudukan dalam hal tersebut.

 

Pertanyaan untuk Peta Pemikiran:

§  Apa hubungan antara kependudukan dan ekonomi?

§  Bagaimana strategi pembangunan yang inklusif dapat membantu Indonesia menghadapi tantangan ini?

Asesmen pada Akhir Pembelajaran

1. Ujian Tertulis (Pilihan Ganda, Isian Singkat, dan Essay)

Tujuan: Menilai pemahaman siswa secara komprehensif terkait materi yang telah dipelajari, termasuk tantangan, strategi, serta kaitannya dengan regulasi, infrastruktur, dan pendidikan.

Instrumen Ujian Tertulis:

Soal Pilihan Ganda:

1.      Apa yang dimaksud dengan "kependudukan yang seimbang" dalam pembangunan Indonesia?

    • A. Penduduk yang tidak banyak bergerak
    • B. Proporsi penduduk usia produktif lebih besar daripada usia non-produktif
    • C. Penduduk yang tersebar merata di seluruh Indonesia
    • D. Penduduk yang semuanya tinggal di kota besar

2.      Strategi utama yang perlu diterapkan untuk mencapai status negara maju di Indonesia adalah?

    • A. Meningkatkan sektor pertanian
    • B. Meningkatkan infrastruktur, pendidikan, dan regulasi yang mendukung
    • C. Meningkatkan ekspor sumber daya alam
    • D. Menurunkan angka kelahiran secara drastis

3.      Salah satu dampak positif dari bonus demografi adalah?

    • A. Meningkatkan pengangguran
    • B. Meningkatkan potensi tenaga kerja yang produktif
    • C. Menurunkan angka pendidikan
    • D. Menambah ketimpangan sosial

Soal Isian Singkat:

1.      Sebutkan dua tantangan utama Indonesia dalam mencapai status negara maju!

2.      Jelaskan peran penting pendidikan dalam menghadapi tantangan pembangunan Indonesia!

Soal Essay:

1.     Jelaskan bagaimana regulasi yang mendukung pengelolaan kependudukan dapat mempercepat pembangunan ekonomi di Indonesia!

2.     Apa langkah konkret yang bisa diambil Indonesia untuk memaksimalkan potensi sumber daya manusia, terutama dalam sektor pendidikan, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi negara?

 

2. Proyek Individu (Presentasi)

Tujuan: Mengukur kemampuan siswa untuk menganalisis dan menyajikan solusi berdasarkan pemahaman mereka terhadap tantangan dan strategi yang dihadapi Indonesia, terintegrasi dengan SSK.

Instrumen Proyek Individu:

  • Tugas Proyek:
    Siswa diminta untuk membuat proposal solusi terkait satu tantangan utama Indonesia (misalnya, ketimpangan infrastruktur atau pendidikan) dan bagaimana solusi tersebut dapat meningkatkan status Indonesia sebagai negara maju. Proyek ini juga harus mencakup kaitannya dengan kependudukan dan regulasi yang relevan.

Langkah-langkah Proyek:

1.       Identifikasi satu tantangan utama Indonesia (misalnya, ketimpangan akses pendidikan).

2.       Buat proposal solusi yang mencakup kebijakan, regulasi yang diperlukan, dan peran pendidikan atau infrastruktur.

3.       Presentasikan proposal dalam bentuk slide presentasi yang mencakup analisis tantangan dan strategi untuk mengatasinya.

 

3. Refleksi Akhir (Penilaian Diri dan Kelas)

Pertanyaan Refleksi (Isian Singkat):

  1. Apa yang paling Anda pelajari dari pembelajaran ini dan bagaimana hal itu dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?
  2. Apa tantangan yang menurut Anda paling penting untuk diatasi oleh Indonesia, dan mengapa?
  3. Bagaimana Anda melihat peran kependudukan dalam mencapai negara maju?
  4. Apa yang akan Anda lakukan untuk berkontribusi dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut?

 

4. Peer Assessment (Penilaian Teman Sebaya)

Instrumen Peer Assessment:

  • Kriteria Penilaian Teman Sebaya (Tabel atau Skala Likert):

o   Kualitas Konten: Seberapa jelas dan relevan solusi yang dipresentasikan?

o   Kemampuan Komunikasi: Seberapa baik siswa menyampaikan ide mereka?

o   Kreativitas: Apakah solusi yang ditawarkan kreatif dan inovatif?

o   Relevansi dengan Topik: Apakah solusi terkait dengan tantangan Indonesia dalam mencapai status negara maju?

Asesmen dalam pembelajaran mendalam disesuaikan dengan assessment as learning, assessment for learning, dan assessment of learning. Tentukan metode atau cara yang digunakan secara komprehensif untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik. Contoh: Tes tertulis, Tes lisan, Penilaian Kinerja, Penilaian Proyek, Penilaian Produk, Observasi, Portofolio, Peer Assessment, Self Assessment, penilaian berbasis kelas, dan sebagainya.

 

 

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 8 Malang

 

 

 

Sri Nuryani M.Pd.

NIP. 19661116 199003 2 009            

 

 

 

Malang,   14 April  2025

Guru Mata Pelajaran

 

 

Drs Sumarno.

NIP. 1966308 200501 1 006

 

 

 

 

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

 

 

Tema               : Tantangan yang Dihadapi Indonesia dalam Mencapai Status Negara Maju, Strategi untuk Mengatasi Tantangan dan Memaksimalkan Potensi Indonesia (Terintegrasi dengan Sekolah Siaga Kependudukan/SSK)

Mata Pelajaran: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Sekolah            : SMPN 8 Malang
Kelas               : IX

 

 

 

Petunjuk Umum

  • Bacalah dengan seksama setiap soal berikut dan kerjakan dengan teliti.
  • Gunakan pengetahuan yang sudah kamu pelajari dalam pembelajaran ini untuk menjawab pertanyaan.
  • Kerjakan soal ini secara mandiri dan kelompok untuk lebih memperdalam pemahaman.
  • Tuliskan jawabanmu dengan jelas.

Bagian 1: Menyusun Tantangan dan Solusi

(Tuliskan jawaban pada ruang yang tersedia)

  1. Tantangan yang Dihadapi Indonesia
    Jelaskan dua tantangan utama yang dihadapi Indonesia dalam usaha mencapai status negara maju. Pilih dari dua kategori berikut:
    • Pendidikan
    • Infrastruktur
    • Regulasi
    • Kependudukan

Tantangan 1: ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Tantangan 2: ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

 

Solusi untuk Mengatasi Tantangan
Berdasarkan tantangan yang telah kamu sebutkan, tuliskan dua strategi atau solusi konkret yang bisa diterapkan oleh Indonesia untuk mengatasi masing-masing tantangan tersebut.

    • Solusi untuk Tantangan 1: ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
    • Solusi untuk Tantangan 2: ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

 

Bagian 2: Menganalisis Kependudukan dalam Pembangunan Ekonomi

(Tuliskan jawaban pada ruang yang tersedia)

  1. Kependudukan dan Pembangunan
    Jelaskan bagaimana kependudukan (jumlah dan distribusi penduduk) dapat mempengaruhi pembangunan ekonomi Indonesia, terutama dalam konteks bonus demografi.

Jawaban:

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

  1. Pendidikan dan Kependudukan
    Bagaimana pendidikan yang berkualitas dapat mengurangi masalah yang timbul akibat kependudukan yang tinggi dan meningkatkan perekonomian Indonesia? Jelaskan dengan contoh.

Jawaban:

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Bagian 3: Analisis Proyek Solusi (Kolaboratif)

(Tulis jawaban sesuai diskusi kelompok)

  1. Identifikasi Solusi
    Dalam kelompok, pilih salah satu tantangan utama Indonesia dan buatlah solusi dalam bentuk proposal singkat yang mencakup:
    • Masalah yang dihadapi
    • Solusi yang diajukan
    • Dampak dari solusi yang diajukan terhadap kesejahteraan masyarakat dan perekonomian.

Masalah yang Dihadapi: …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………Solusi yang Diajukan: …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Dampak Solusi: …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

 

  1. Presentasi Solusi
    Siapkan dan presentasikan hasil diskusimu dalam bentuk PowerPoint/Slide atau poster di depan kelas. Gunakan kreativitas dalam menyampaikan solusi kepada teman-temanmu.

Judul Presentasi: …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

 

Bagian 4: Refleksi Diri

(Setelah menyelesaikan latihan, jawab pertanyaan berikut secara mandiri)

  1. Refleksi Diri
    Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut untuk merefleksikan pemahamanmu tentang pembelajaran yang telah dilakukan:
    • Apa yang menurutmu adalah tantangan terbesar yang harus diatasi Indonesia untuk menjadi negara maju?

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

    • Apa yang bisa kamu lakukan sebagai individu untuk berkontribusi dalam mengatasi tantangan tersebut?

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

 

Instruksi Penyelesaian:

  • Selesaikan latihan ini dalam waktu 45 menit.
  • Kerjakan secara mandiri untuk soal bagian 1 dan 2, dan diskusikan bagian 3 dan 4 dalam kelompok.
  • Presentasikan hasil kelompok kepada kelas.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar