Minggu, 01 September 2013

MAJALAH BASIS 22 edisi 4

BASIS 22 Sebuah majalah yang terbit setiap bulan di SMPN 22 kali ini terbit dengan edisi ke 4 nya dengan tajuk rencana AWALI DENGAN KEJUJURAN, Lebih lengkapnya bisa download disini



“AWALI DENGAN KEJUJURAN”
ditulis oleh Ros Sagitarani 




Saya sering mendengar ungkapan tersebut dari teman saya yang mengajar PKN (poke: Sumarno). Pastilah siswa saya juga lebih sering mendengar ajakan tersebut dari gurunya. Mengapa hal ini masih sering didengungkan? Mungkin karena kurangnya kejujuran di lingkungan kita. Benarkah??
                Ada cerita unik yang pernah saya baca di Facebook: Kalau orang Amerika kentut maka ia katakana “forgive me”.Kalau orang Inggris kentut akan katakan “pardon me”.Kalau orang Singapur kentut akan katakana “ I’m sorry”. Sedangkan kalau orang Indonesia kentut akan katakana “not me,not me!” Benarkah orang Indonesia sudah membudayakan kebohongan?
                Sebagai kordinator koperasi sekolah, saya selalu kulakan atribut topi dan dasi tiga kali lebih banyak dari atribut lainnya.Mengapa? karena sering saya mendapati siswa beli atribut tersebut berkali-kali. Ketika saya Tanya mengapa kok sering beli topi? Bukankah tiga hari yang lalu sudah beli? Maka jawab siswa tersebut adalah, “hilang lagi Bu, padahal sudah saya simpan di dalam tas lho!” dan Jawaban seperti itu tidak hanya sekali saya dengar, tapi berkali-kali dan dari semua lapisan/jenjang kelas yang berbeda-beda.
                Saya pernah datang ke sekolah lain dalam rangka lomba siswa. Ketika saya melewati lorong/teras kelas, saya melihat ada etalase di sebuah sudut teras. Saya tertarik membaca tulisan yang terpampang di etelase tersebut. “BARANG-BARANG YANG TERTINGGAL”. Lalu ada tulisan lebih kecil terbaca begini: “Bagi yang mau mengambil, silahkan hubungi petugas”. Dan saya perhatikan barang-barang yang tertinggal tersebut ada pakaian OR, buku-buku, kotak makan (dengan merk terkenal mahal), hand phone,ikat pinggang, topi,dan lain-lain.
                Lantas saya mulai berpikir, luar biasa tangan-tangan yang menyelamatkan barang-barang tersebut. Artinya kejujuran sudah dibiasakan di lingkungan tersebut. Kapankah hal tersebut terwujud di lingkungan kerja saya? Siapakah yang harus memulai?  Guru?  Siswa? Atau dari mas Fauji? Jawabnya yang tepat adalah dimulai dari semua pihak!
                Ada beberapa orang yang terkenal karena kejujurannya dan dapat menginspirasi banyak orang, Mereka adalah:
1.       Agus Chaerudin, 31 th.Mengembalikan uang Rp. 100 juta.
Oficcice boy di Bank Syariah Mandiri, Bekasi ini ayah tiga anak dan hidup pas-pasan. Bahkan masih tinggal bersama mertua ini mengaku bahwa orangtuanya selalu mengajarinya untuk tidak menjadi pencuri. Kejujuran harus diutamakan. Pada suatu sore diawal Agustus, dia menemukan uang tunai di tempat yang tidak disangkanya, yaitu tempat sampah. Ternyata uang tersebut adalah milik bank yang tercecer krena keteledoran teller. Atas kejujurannya itu Agus diberi hadiah sebesar Rp 175 juta dan piagam.
2.       Mark Morant,38 th. Mengembalikan 640.000 dolar AS.
Seorang petugas keamanan ini menemukan uang yang dirupiahkan menjadi Rp. 6,08 miliar di lingkungan perumahan dimana dia bekerja. Uang tersebut terjatuh dari mobil pengangkut uang. Akhirnya uang tersebut ia kembalikan dua hari kemudian.
3.       Katsumasa Hibino, Pria asal Nagoya Jepang.Mengembalikan 10.000 dolar AS.
Pria ini menemukan uang yang dirupiahkan mencapai  95 juta, di rumah yang baru ditempatinya.Uang tersebut adalah milik penghuni rumah yang lama, seorang ibu tua. Katsumasa mengembalikan uang tersebut untuk member teladan pada putrinya yang berusia 9 th. Pastilah putrinya itu bangga mempunyai bapak yang jujur.
4.       Jerri Mika. Mengembalikan 2 juta dolar AS.
Jerri sedang menunggu cek sebesar 15 dolar dari departemen perdagangan Utah. Tapi cek yang dia terima keliru menjadi sebesar 2 juta dollar, kalau dirupiah menjadi 19 miliar. Dia berusaha mengembalikan namun hal itu sulit dilakukan, walau sudah dibantu oleh kepolisian.Akhirnya uang tersebut diserahkan pada yayasan yang bergerak membantu msyarakat miskin di Nepal.
5.       Sia Ka Tian, 70 th. Mengembalikan 1,1 juta dolar Singapura.
Seorang sopir taksi di Singapura ini, menemukan tas hitam berisi uang yang jika dirupiahkan sebesar 8,6 miliar milik penumpang(turis Thailan) yang turun dan menghilang.Maka Sia Ka Tian menyimpannya sampai pemiliknya menghubungi biro taksi tempat dia bekerja. Setelah uang tersebut dikembalikan sang sopir yang jujur ini mendapatkan hadiah dan penghargaan.
                Sekarang mari kita intropeksi diri, seandainya kita mengalami hal yang sama dengan para contoh diatas, apakah kita biasamenjunjung kejujuran seperti mereka? Ataukah sebaliknya? Mampukah kita menjadi pahlawan kejujuran dari lingkungan yang terkecil seperti keluarga misalnya? Segala sesuatu kembali pada kita, mari awali dengan kejujuran!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar