Ditampilkan dalam wisuda siswa SMPN 22 Malang tahun pelajaran 2014-2015 di Aula STIBA
SINOPSIS
Damarwulan
adalah anak seorang bekas patih Majapahit yakni Udara. Ia dilahirkan dan
dibesarkan di desa Paluhamba di bawah asuhan ibu dan kakaknya Begawan
Mustikamaya. Menuruti nasihat kakeknya, ia pergi
ke istana Majapahit mencari pekerjaan. Disana ia mengabdi pada pamannya,
Patih Logender. Patih Logender, yang tidak menginginkan
Damar Wulan bersaing dengan anak-anaknya sendiri, menetapkan dia sebagai
pemotong rumput dan penjaga kuda istana. Meskipun tidak mengenakan pakaian
indah, wajahnya masih terlihat sangat tampan. dalam pengabdiannya
Damarwulan sangat menderita, meskipun masih kemenakannya sendiri, oleh
Logender, Damarwulan diperlakukan seperti budak dengan segala penderitaan,
menerima siksa dan penghinaan. Apa lagi ditambah dua putra patih Logender,
Layang Seto dan Layang Kumitir sangat membencinya. kecuali Dewi Anjasmoro, anak
perempuan Ki Patih Logender, yang menaruh hati kepada Damarwulan. Dewi
Anjasmoro jatuh hati pada Damarwulan sejak pertama melihatnya. Kemudian Patih Logender terpaksa melepas
Anjasmara untuk diperistri Damarwulan, meskipun hatinya tidak rela.
Sementara itu kerajaan Majapahit dilanda
pemberontakan Minakjingga, Adipati Blambangan, yang menyatakan diri sebagai
raja berdaulat bergelar Prabu Urubisma. Pokok persoalan pemberontakan tersebut
adalah karena Minak Jinggo ingin memperistrikan Ratu Ayu Kencana Wungu tetapi
ditolak karena wajah Minak Jinggo seperti raksasa dan merebut tahta
kerajaannya.
Dalam keadaan
tertekan, Ratu Kencana Wungu mengumumkan bahwa siapa pun yang membunuh Menak
Jingga dan berhasil memenggal kepalanya akan menjadi suaminya. ia menerima
wahyu bahwa seorang ksatria muda bernama Damar Wulan dapat mengalahkan Menak
Jingga.
Damarwulan
yang telah dikawinkan dengan Anjasmoro diutus ke Blambangan untuk membunuh atau
setidaknya menangkap minakjinggo . Begitu melihat Damarwulan, kedua istri
minakjinggo , Dewi Wahita dan Dewi Puyengan jatuh hati Damarwulan. Dengan
bantuan kedua istri minakjinggo , akhirnya Damarwulan berhasil memenggal
kepala Minakjinggo dengan senjata Gada Wesi Kuning milik
minakjinggo sendiri yang dicuri oleh Dewi Wahita.
Dalam
perjalanan pulang, Damarwulan dihadang Layang Seto dan layang Kumitir. Dengan
kelicikannya, Layang Seto dan Layag Kemitir berhasil merebut kepala dan gada
wesi kuning. Damarwulan yang dibuang ke jurang oleh Layang Seto dan Layang
Kumitir, berhasil diselamatkan oleh arwah ayahnya, dan disembuhkan
luka-lukanya.
Layang
Seto dan Layang Kumitir menghadap Ratu Kencana Wungu Sambil menyerahkan kepala
minakjinggo dan gada wesi kuning dan melaporkan bahwa mereka
berdualah yang bisa membunuh minakjinggo Damarwulan yang sudah sembuh dan
berhasil naik dari dasar jurang, juga datang ke majapahit dengan membawa
ke dua istri minakjinggo , dan melapor bahwa dia lah yang telah membunuh
minakjinggo dengan saksinya dan bukti kedua istri minakjinggo.
Timbul keraguan siapakah yang membunuh minakjinggo di benak Ratu Kencono
Wungu. Akhirnya Damarwulan diadu berduel melawan Layang Seto dan Layang
Kumitir. Tentu saja jika tanpa tipu muslihat Layang Seto dan Layang Kumitir
tidak bisa mengalahkan Damarwulan. Kemenangan pun berpihak kepada
Damarwulan, dan dia pun berhak mendapatkan hadiah naik tahta
Majapahit dan memperistri Ratu Kencana Wungu dan mempunyai tiga selir, yaitu
Dewi Anjasmoro, Dewi Wahito dan Dewi Puyengan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar