MATERI PEMBELAJARAN IPS SMPN 8 Malang kelas 9
MAKNA DAN BENTUK INTEGR
A. Pengantar Materi
Indonesia adalah negara yang sangat beragam: lebih dari
1.300 suku bangsa, ratusan bahasa daerah, dan berbagai agama serta adat
istiadat. Keberagaman ini merupakan kekayaan bangsa, tetapi sekaligus
berpotensi menimbulkan konflik apabila tidak dikelola dengan baik.
Integrasi sosial menjadi kunci agar masyarakat Indonesia tetap bersatu
dan hidup rukun di tengah perbedaan.
B. Pengertian Integrasi Sosial
1. Makna Umum
Secara etimologis, integrasi berasal dari kata “integer”
yang berarti utuh atau menyeluruh.
Maka integrasi sosial berarti proses penyatuan berbagai kelompok sosial
dan kebudayaan dalam masyarakat menjadi satu kesatuan yang harmonis dan saling
berfungsi.
2. Makna Menurut Para Ahli
- Soerjono
Soekanto: Integrasi sosial adalah proses penyesuaian berbagai unsur
sosial dalam masyarakat agar dapat bekerja sama secara harmonis.
- Gillin
& Gillin: Integrasi sosial merupakan pola hubungan yang
mengakibatkan keseimbangan dan keserasian dalam kehidupan sosial.
- Parsons:
Integrasi sosial terjadi bila nilai-nilai yang sama diterima dan dijadikan
pedoman bersama oleh masyarakat.
3. Makna dalam Kehidupan Bangsa Indonesia
Integrasi sosial di Indonesia berarti kemampuan
masyarakat yang beragam untuk hidup rukun, saling menghormati, dan bekerja sama
demi keutuhan bangsa.
Integrasi ini tercermin dalam semboyan nasional “Bhinneka Tunggal Ika” —
berbeda-beda tetapi tetap satu.
C. Syarat Terjadinya Integrasi Sosial
Integrasi tidak terjadi dengan sendirinya. Ada beberapa syarat
agar integrasi sosial bisa terbentuk:
- Anggota
masyarakat merasa saling membutuhkan.
Contoh: Petani membutuhkan pedagang untuk menjual hasil panennya, dan sebaliknya pedagang membutuhkan petani untuk memperoleh barang dagangan. - Terciptanya
kesepakatan tentang nilai dan norma sosial.
Contoh: Semua masyarakat sepakat bahwa gotong royong, kejujuran, dan toleransi adalah nilai yang dijunjung tinggi. - Norma
sosial berlaku secara konsisten dan mengikat seluruh anggota masyarakat.
Contoh: Aturan lalu lintas dipatuhi oleh semua pengguna jalan tanpa membedakan status sosial.
D. Bentuk-Bentuk Integrasi Sosial
1. Integrasi Normatif
Integrasi yang didasarkan pada norma atau aturan yang
berlaku di masyarakat.
Contoh: UUD 1945, Pancasila, peraturan perundangan, dan tata tertib
sekolah yang menyatukan perilaku warga negara.
2. Integrasi Fungsional
Terjadi karena adanya saling ketergantungan fungsi
antarindividu atau kelompok.
Contoh: Hubungan antara petani, nelayan, pengrajin, dan pedagang dalam
sistem ekonomi lokal.
3. Integrasi Instrumental
Integrasi yang terbentuk karena kesepakatan dalam
menggunakan alat atau sarana tertentu sebagai simbol persatuan.
Contoh: Penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan; bendera
merah putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya sebagai simbol pemersatu.
4. Integrasi Ideologis
Integrasi yang didasarkan pada kesamaan pandangan dan
keyakinan terhadap ideologi yang dianut bersama.
Contoh: Seluruh warga negara Indonesia menjunjung tinggi Pancasila
sebagai ideologi bangsa.
E. Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Sosial
1. Faktor Pendorong
- Adanya
toleransi antar kelompok sosial.
- Kesempatan
yang sama dalam bidang ekonomi, politik, dan pendidikan.
- Sikap
saling menghargai perbedaan budaya.
- Mobilitas
sosial yang tinggi.
- Komunikasi
dan interaksi sosial yang terbuka.
2. Faktor Penghambat
- Prasangka
negatif terhadap kelompok lain.
- Ketimpangan
ekonomi dan sosial.
- Diskriminasi
atau perlakuan tidak adil.
- Kurangnya
komunikasi antar kelompok.
- Fanatisme
sempit terhadap suku, agama, atau golongan.
F. Dampak Tidak Terjadinya Integrasi Sosial
Jika integrasi sosial gagal terwujud, maka yang muncul
adalah:
- Konflik
sosial berkepanjangan.
- Perpecahan
antar kelompok masyarakat.
- Tindakan
kekerasan dan intoleransi.
- Disintegrasi
nasional (terpecahnya persatuan bangsa).
Contoh Kasus:
- Konflik
antar kelompok di Poso, Ambon, atau Papua di masa lalu yang disebabkan
oleh perbedaan agama dan kepentingan politik.
- Ketegangan
antar suporter sepak bola yang memunculkan kekerasan sosial.
G. Upaya Mewujudkan Integrasi Sosial di Indonesia
- Mengamalkan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh: Saling menghormati antar umat beragama. - Menumbuhkan
sikap toleransi dan empati sosial.
Contoh: Menghargai tradisi lokal di daerah lain. - Pendidikan
karakter dan multikultural di sekolah.
Contoh: Proyek P5 bertema “Bhinneka Tunggal Ika.” - Pemerataan
pembangunan dan keadilan sosial.
Contoh: Program Indonesia Pintar dan Dana Desa. - Dialog
antar umat beragama dan antar budaya.
Contoh: Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
H. Contoh Kasus Integrasi Sosial di Indonesia
- Gotong
Royong dalam Perayaan Hari Besar
Umat Islam dan umat Kristen di suatu kampung saling membantu menjaga keamanan saat Idul Fitri dan Natal.
→ Menunjukkan toleransi dan solidaritas sosial. - Kegiatan
Bakti Sosial Lintas Sekolah dan Agama
Siswa dari berbagai latar belakang bergotong royong membantu korban bencana.
→ Membangun empati dan rasa persaudaraan. - Bahasa
Indonesia sebagai Bahasa Persatuan
Meskipun masyarakat berbicara dalam ratusan bahasa daerah, semua dapat berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia.
→ Memperkuat integrasi nasional.
I. Solusi Permasalahan Jika Integrasi Sosial Terancam
Permasalahan |
Dampak |
Solusi |
Intoleransi antar umat beragama |
Konflik dan diskriminasi |
Pendidikan multikultural dan dialog lintas iman |
Ketimpangan ekonomi antar wilayah |
Kecemburuan sosial |
Pemerataan pembangunan dan ekonomi inklusif |
Penyebaran hoaks di media sosial |
Polarisasi masyarakat |
Literasi digital dan etika bermedia |
Fanatisme identitas (suku/agama) |
Disintegrasi sosial |
Penguatan nasionalisme dan nilai Pancasila |
J. Topik Diskusi
Problematis dan Kekinian
Berikut beberapa topik diskusi yang dapat digunakan dalam
kelas:
- “Apakah
media sosial saat ini memperkuat atau justru melemahkan integrasi sosial
di Indonesia?”
→ Diskusikan dengan contoh kasus nyata seperti ujaran kebencian, hoaks, dan polarisasi politik. - “Bagaimana
generasi muda dapat menjaga integrasi sosial di tengah perbedaan gaya
hidup dan budaya digital?”
→ Hubungkan dengan fenomena influencer, budaya fandom, dan pergeseran nilai. - “Apakah
kebebasan berpendapat di era digital dapat mengancam keutuhan bangsa?”
→ Tinjau dari sisi positif dan negatif penggunaan media sosial. - “Bagaimana
dampak ekonomi digital dan urbanisasi terhadap integrasi sosial masyarakat
pedesaan?”
→ Kaitkan dengan perubahan gaya hidup dan kesenjangan sosial.
K. Refleksi
Integrasi sosial bukanlah kondisi yang tercapai sekali untuk
selamanya, melainkan proses yang terus berlangsung. Tugas setiap warga
negara, termasuk pelajar, adalah menjaga harmoni di tengah perbedaan,
memperkuat nilai toleransi, dan berkontribusi bagi keutuhan bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar