Selasa, 09 Desember 2025

DAMPAK KONDISI GEOGRAFIS TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT

 


MATERI: DAMPAK KONDISI GEOGRAFIS TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT

1. Pengantar

Kondisi geografis suatu wilayah—termasuk bentang alam, iklim, dan sumber daya alam—memengaruhi cara masyarakat hidup. Dampak ini dapat terlihat dari mata pencaharian, pola permukiman, kegiatan ekonomi, budaya, transportasi, hingga variasi kehidupan masyarakat antar wilayah.

 

2. Dampak Kondisi Geografis

2.1 Pengaruh terhadap Mata Pencaharian

Kondisi geografis menentukan jenis pekerjaan yang dapat dilakukan masyarakat:

  1. Pegunungan
    • Mata pencaharian: pertanian hortikultura (sayur, buah), perkebunan teh atau kopi, peternakan (sapi, kambing).
    • Alasan: tanah subur, curah hujan tinggi, udara sejuk.
  2. Dataran Tinggi
    • Mata pencaharian: pertanian sayuran, buah-buahan, perkebunan kopi, teh, rempah.
    • Alasan: tanah subur, suhu sedang, cocok untuk tanaman tertentu.
  3. Dataran Rendah
    • Mata pencaharian: pertanian padi, industri, perdagangan, perikanan air tawar.
    • Alasan: akses transportasi mudah, lahan luas, dekat pasar.
  4. Pesisir / Pantai
    • Mata pencaharian: nelayan, budidaya laut, perdagangan hasil laut, pariwisata bahari.
    • Alasan: sumber daya laut melimpah, akses ke pelabuhan.
  5. Kepulauan
    • Mata pencaharian: nelayan, petani rumput laut, pengrajin kerajinan lokal, wisata.
    • Alasan: isolasi antar pulau menciptakan kemandirian ekonomi lokal.
  6. Sungai & Danau
    • Mata pencaharian: perikanan air tawar, pertanian irigasi, transportasi sungai, pariwisata lokal.
    • Alasan: sumber air melimpah dan lahan subur di sekitarnya.

 

2.2 Pengaruh terhadap Pola Permukiman

Pola permukiman masyarakat menyesuaikan kondisi geografis:

  1. Pegunungan: permukiman tersebar, rumah biasanya mengikuti kontur lereng.
  2. Dataran Tinggi: permukiman relatif padat, rumah dibangun di lahan datar.
  3. Dataran Rendah: permukiman padat di dekat pusat ekonomi, lahan mudah dibagi.
  4. Pesisir: rumah panggung di tepi pantai, menghindari banjir dan rob.
  5. Kepulauan: permukiman tersebar di berbagai pulau, umumnya dekat pantai.
  6. Sungai & Danau: rumah panggung atau di tepi sungai/danau, memudahkan transportasi dan pertanian.

 

2.3 Pengaruh terhadap Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi masyarakat sangat dipengaruhi kondisi geografis:

Bentuk Geografis

Kegiatan Ekonomi Utama

Pegunungan

Perkebunan, pertanian hortikultura, peternakan, pariwisata alam

Dataran Tinggi

Perkebunan teh, kopi, sayuran, buah, pariwisata

Dataran Rendah

Pertanian padi, industri, perdagangan

Pesisir

Perikanan, pelabuhan, perdagangan laut, pariwisata

Kepulauan

Nelayan, budidaya laut, kerajinan, pariwisata pulau

Sungai & Danau

Perikanan air tawar, pertanian irigasi, transportasi air, wisata

 

2.4 Pengaruh terhadap Budaya

Kondisi geografis membentuk budaya lokal yang khas:

  1. Bahasa: daerah terpencil atau pegunungan cenderung mempertahankan bahasa daerah asli.
  2. Rumah Adat:
    • Pesisir → rumah panggung untuk menghindari banjir.
    • Pegunungan → rumah beratap tinggi untuk menahan udara dingin.
    • Dataran rendah → rumah tanah liat atau batu, mudah dibangun.
  3. Pakaian Adat: disesuaikan iklim, panas → tipis, dingin → tebal.
  4. Makanan Khas: bahan pangan tersedia di lingkungan sekitar, misal laut → ikan, darat → umbi dan sayuran.
  5. Tradisi & Kesenian:
    • Pegunungan: upacara hasil bumi, ritual adat gunung.
    • Pesisir: sedekah laut, labuhan, festival pantai.
    • Sungai: upacara bersih desa, ritual mata air.

 

2.5 Pengaruh terhadap Transportasi

Kondisi geografis memengaruhi sarana transportasi:

Bentuk Geografis

Transportasi Umum

Pegunungan

Jalan berkelok, jalan setapak, kendaraan roda dua, trekking

Dataran Tinggi

Jalan darat, kendaraan roda empat, bus

Dataran Rendah

Jalan raya, kereta, transportasi darat dan sungai

Pesisir

Perahu, kapal, dermaga, jembatan penghubung

Kepulauan

Kapal, perahu, jembatan laut antar pulau

Sungai & Danau

Perahu, rakit, jembatan gantung

 

2.6 Contoh Variasi Kehidupan Masyarakat Berdasarkan Kondisi Geografis

  1. Pegunungan Dieng (Jawa Tengah):
    • Mata pencaharian: petani kentang, bawang, sayur.
    • Budaya: upacara adat Waisak di Candi Arjuna.
    • Transportasi: jalan setapak, kendaraan roda dua.
  2. Dataran Rendah Delta Mahakam (Kalimantan Timur):
    • Mata pencaharian: pertanian padi, perdagangan.
    • Budaya: rumah panggung tepi sungai, tradisi perahu dayung.
    • Transportasi: perahu, jalan darat.
  3. Pesisir Pantai Kuta (Bali):
    • Mata pencaharian: nelayan, pariwisata, perdagangan oleh-oleh.
    • Budaya: tradisi labuhan, upacara Melasti.
    • Transportasi: perahu, sepeda motor, mobil.
  4. Kepulauan Seribu (DKI Jakarta):
    • Mata pencaharian: nelayan, budidaya rumput laut, wisata bahari.
    • Budaya: kerajinan lokal, festival pulau.
    • Transportasi: kapal cepat, perahu nelayan.
  5. Sungai Kapuas (Kalimantan Barat):
    • Mata pencaharian: perikanan air tawar, perdagangan sungai.
    • Budaya: rumah panggung di bantaran sungai, festival Dayak.
    • Transportasi: perahu, rakit, jembatan gantung.

 

3. Kesimpulan

  • Kondisi geografis menentukan cara masyarakat bertani, berdagang, membangun rumah, dan melestarikan budaya.
  • Setiap wilayah memiliki keunikan kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya yang sesuai dengan kondisi alamnya.
  • Memahami dampak geografis penting untuk perencanaan pembangunan, mitigasi bencana, dan pelestarian budaya lokal.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERBEDAAN MASA LALU, KINI, DAN MASA DEPAN beserta LKPD

  MATERI: PERBEDAAN MASA LALU, KINI, DAN MASA DEPAN   1. Teori Migrasi Nenek Moyang Bangsa Indonesia Manusia di Nusantara berasal dari...