RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah Adiwiyata
Satuan Pendidikan :
SMP Negeri 22 Malang
Mata pelajaran : PPKn
Kelas / Semester :
IX / 2
Materi
Pokok : Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Sub Pokok
Bahasan : Semangat
Kebangsaan dalam Mempertahankan dan Mengisi Kemerdekaan NKRI
Sub-sub pokok bahasan : Mengisi Kemerdekaan dengan menangkal ancaman
dari penjarahan sumber daya alam dan illegal loging dan pelestarian alam
Indonesia.
Alokasi
Waktu : 1 x Pertemuan ( 3 JP x 40 menit )
A.
Kompetensi Inti:
1.
Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2.
Memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam Dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3.
Memahami pengetahuan (faktual,
konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4.
Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam
ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori
B. Kompetensi Dasar
1.1 Menghayati perilaku beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam kehidupan di lingkungan pergaulan
aantar bangsa.
2.6 Menghayati semangat dan komitmen persatuan
dan kesatuan nasional dalam mengisi dan mempertahankan NKRI
4.8 Menyaji bentuk-bentuk partisipasi dan
tanggung jawab kewarganegaraan yang mencerminkan komitmen terhadap keutuhan
nasional
C.
Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1.1 Menunjukkan sikap beriman dan
bertaqwa dalam pembelajaran memahami konteks kesejarahan NKRI
2.1.2 Menunjukkan sikap peduli dalam pembelajaran
memahami konteks kesejarahan NKRI
3.6.2 Mendiskripsikan ancaman
terhadap NKRI dri dalam negri
4.8. 5 Menyaji praktek kewarganegaraan mengenai
semangat dan komitmen persatuan dan kesatuan nasional dalam mengisi dan
mempertahankan NKRI
D.
Materi Pembelajaran
Materi pokok pertemuan ketiga membahas tentang
Ancaman terhadap
NKRI saat ini Bab 6 bagian B poin 1 ancaman dari
dalam negeri.
Ancaman merupakan usaha-usaha
yang membahayakan kedaulatan negara, keselamatan bangsa dan negara. Potensi
ancaman yang dihadapi NKRI dari dalam negeri, antara lain sebagai berikut.
1.
Ancaman terhadap
penjarahan sumber daya alam khususnya ilegal loging dan upaya pelestarian alam
Indonesia
E.
Kegiatan Pembelajaran
No
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Waktu
|
|
Kegiatan
Pendahuluan
a.
Persiapan peserta didik secara fisik dan psikis untuk mengikuti pembelajaran dengan berdoa, guru mengecek kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku
tulis dan sumber belajar.
b.
Motivasi peserta didik dengan bimbingan guru menyanyikan lagu nasional “Dari Sabang sampai Merauke”.
c.
Apersepsi melalui tanya-jawab berkaitan dengan tugas mandiri pada pertemuan sebelumnya,
beberapa siswa menyampaikan hasil kerja mandirinya.
d.
Peserta didik menyimak informasi guru tentang kompetensi dasar dan indikator
pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan
Inti
Mengamati
a. Peserta
didik dibagi menjadi kelompok
secara
heterogen
terdiridari
4 orang yang berbeda
dengan pembagian kelompok pada pertemuan sebelumnya.
b. Peserta didik diminta mengamati tayangan video
tentang ancaman dari dalam negeri dan
membaca buku siswa buku
siswa bagian B poin 1
halaman 140
– 141 tentang bahaya illegal loging dan perusakan alam Indonesia
c. Peserta didik dibiasakan
disiplin dengan mencatat hal-hal penting dari penjelasan singkat guru tentang
ancaman dari dalam negeri saat ini.
Menanya
a. Pesertadidik dalam kelompok mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam wacana
dikaitkan dengan kenyataan saat ini yang terjadi di lingkungan sekitar.
b. Peserta didik dalam kelompok
berdiskusi tentang materi :
Kelompok 1. Bagaimana
perasaan kamu setelah membaca wacana tersebut? Berikan alasannya.
Kelompok 2. Menurut
kamu, apa yang menyebabkan semakin meningkatnya
pembakaran hutan
di Indonesia?
Kelompok 3. Menurut
kamu, apakah penerapan hukuman yang ringan terhadap pelaku illegal loging dan pembakar hutan
membebaskan Indonesia dari peredaran kerusakan hutan? Berikan alasan kamu.
Kelompok 4. Bagaimana
solusi yang dapat kamu ajukan kepada pemerintah untuk mencegah
semakin meningkatnya illegal loging dan pembakaran hutan?
Kelompok 5. Apa
yang akan kamu lakukan agar Indonesian terhindar dari kerusakan hutan ?
c. Kelompok
mendiskusikan materi yang telah ditentukan.
Mengumpulkan
Informasi
a.
Peserta didik bekerja
dalam kelompok mengumpulkan informasi untuk memecahkan permasalahan yang
telah dirumuskan
b. Peserta didik difasilitasi guru mencari informasi dari berbagai sumber belajar
lain seperti buku penunjang atau internet.
c. Guru juga dapat menjadi narasumber atas pertanyaan peserta didik dikelompok.
Mengasosiasikan
a. Pesertadidik dibimbing oleh guru mendiskusikan hubungan atas berbagai
informasi yang sudah diperoleh sebelumnya, seperti hubungan antara wacana dan
jawaban atas permasalahan yang sudah dibahas.
b. Peserta
didiksecara kelompok mendeskripsikan secara tertulis tentang hubungan atas
berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya, dengan jawaban atas
permasalahan yang dibahas.
Mengkomunikasikan
a.
Peserta didik
menyusun laporan hasil kerja kelompok dengan lengkap, kemudian ditampilakn didepan kelas
b.
Peserta didik
dalam kelompok menyimak
pertanyaan yang dilontarkan siswa lain.
c.
Pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan siswa lain didiskusikan sampai
materi terbahas secara menyeluruh.
d.
Pesertadidik yang menjawab pertanyaan dicatat dan diberinilaioleh guru.
|
15’
90’
|
|
Kegiatan
Penutup
a. Peserta
didikdengan dibimbing guru menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya-jawab
secara klasikal.
b. Refleksi dengan peserta didik atas manfaat pembelajaran yang telah dilakukan
dan menentukan tindakan yang akan dilakukan.
c. Guru meminta
peserta didik menjawab pertanyaan berikut.
1.
Apa sikap yang kalian peroleh dari pembelajaran
yang telah dilakukan?
2.
Apa manfaat yang diperoleh melalui
pembelajaran yang telah dilakukan?
3.
Apa rencana tindak lanjut yang akan
kalian lakukan?
4.
Apa sikap yang perlu dilakukan
selanjutnya?
d. Guru memberikan umpan balik atas pembelajaran dan hasil laporan kelompok.
e.
Guru menjelaskan rencana kegiatan pertemuan berikutnya yakni membahas ancaman dari
luar negeri.
|
15’
|
A.
Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1.
Teknik penilaian
a. Sikap :
Observasi, Jurnal, Penilaian antar teman, Penilaian diri
b. Pengetahuan : Test
tertulis, Penugasan, dan Penilaian diri
b. Ketrampilan : Porto
folio, dan Penilaian diri
b.
Pengetahuan
Ø Teknik : Tes Tertulis
Ø Bentuk
Instrumen : Tes Uraian
Ø 1.
Teknik: Tes tertulis
Ø 2. Bentuk
Instrumen: Uraian
No.
|
Indikator
|
Butir
Instrumen
|
1.
|
Peserta didik dapat menjelaskan pengertian ancaman dari semakin menipisnya hutan
di Indonesian
|
Jelaskan ancaman dari semakin
menipisnya hutan di Indonesian
|
2
|
Peserta didik dapat
mengidentifikasi macam-macam ancaman yang ditimbulkan dari semakin
maraknya illegal loging dan pembakaran hutan di Indonesia
|
Sebutkan 5 macam
ancaman yang ditimbulkan dari dari semakin maraknya illegal loging dan
pembakaran hutan di Indonesia
|
3.
|
Peserta didik dapat menjelaskan bagaimana supaya Indonesia agar
hutannya selamat dari illegal loging dan pemblakan liar
|
Jelaskan bagaimana supaya
Indonesia hutannya selamat dari illegal loging dan pembalakan liar
|
4.
|
Peserta didik dapat menjelaskan apakah penerapan
hukuman yang
ringan bagi pengedar pelaku illegal loging dan
pembakar hutan dapat
mengurangi bahkan membebaskan
Indonesia dari pembalakan
liar
|
Jelaskan apakah penerapan hukuman yang ringan bagi
pengedar pelaku illegal loging dan pembakar hutan dapat mengurangi bahkan membebaskan Indonesia dari pembalakan liar
|
Kunci
Jawaban dan pedoman penskoran
1
|
Kunci Jawaban
|
Pedoman Penskoran
|
1
|
Meningkat suhu
udara di dunia sehingga akan mempercepat terjadinya pemanasan global.
|
25
|
Jumlah skor benar
|
25
|
|
2
|
5 macam ancaman dari Ilegal loging dan pembalakan liar
1)
Semakin
sempitnya hutan di Indonesia
2)
Terjadinya
banjir
3)
Cadangan air
yang semakin menipis
4)
Terjadinya
pemanasan global
5)
Polusi udara
yang semkain menjadi-jadi
|
5
5
5
5
5
|
Jumlah skor benar
|
25
|
|
3.
|
1. caranya
supaya hutan Indonesia tetap lestari
-
membuat regulasi yang jelas tentang pemanfaatan hutan dan tata kelola hutan
-
memberikan sangsi yang tegas dan berat bagi pembalak liar dan pembakar hutan
|
10
10
|
Jumlah skor benar
|
20
|
|
4.
|
Hukuman yang
ringan bagi pelaku pembalakan liar dan pembakar hutan tidak akan memberikan
efek jera bagi pelaku maupun masyarakat lain sehingga akan muncul
pelaku-pelaku lain yang bias menghabiskan hutan di Indonesia
|
30
|
Jumlah skor benar
|
30
|
|
Jumlah skor benar
|
100
|
Nilai =Skor Perolehan× 4
100
Penilaian
Ketrampilan
No
|
Aspek Penilaian
|
Skor
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
A
|
Penyajian
1. Menanya/menjawab
|
|
|
|
|
|
2. Argumentasi
|
|
|
|
|
|
3. BahanTayang/Displai
|
|
|
|
|
Jumlah
Skor
|
|
|
|
|
|
B
|
Laporan
1. Isi Laporan
|
|
|
|
|
|
2. Penggunaan bahasa
|
|
|
|
|
|
3. Estetika
|
|
|
|
|
Jumlah
Skor
|
|
|
|
|
|
Komentar Guru Mata pelajaran
|
|
||||
|
|
||||
Komentar orang tua Murid
|
|
Pedoman penskoran (Rubrik)
No
|
Aspek
|
Penskoran
|
1.
|
Menanya/menjawab
|
Skor 4, apabila selalu menanya/menjawab Skor 3,
apabila sering menanya/menjawab Skor
2, apabila kadang-kadang menanya/ menjawab
Skor 1, apabila tidak pernah menanya/
menjawab
|
2.
|
Argumentasi
|
Skor 4, apabila materi jawaban benar, rasional dan jelas
Skor 3, apabila materi jawaban benar, rasional dan tidak jelas
Skor 2, apabila materi jawaban benar, tidak rasional dan tidak jelas
Skor 1, apabila materi jawaban tidak benar,tidak rasional dan tidak jelas
|
3.
|
Bahan tayang/displai
|
Skor 4, apabila sistematis, kreatif, menarik
Skor 3, apabila sistematis, kreatif, tidak menarik
Skor 2, apabila sistematis, tidak kreatif, tidak menarik
Skor 1, apabila tidak sistematis, tidak kreatif,
tidak menarik
|
3.
Pembelajaran Remidial
Kegiatan
remidial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi pembelajaran yang belum menguasai kompetensi seperti yang telah kita tentukan
4.Pengayaan
Kegiatanpengayaanmerupakankegiatanpembelajaranyangdiberikan
kepadapesertadidikyangtelahmenguasaimateripembelajaranpadaBab
4 tentang bertutur
kata, bersikap dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Pengayaanini dapatdilakukan dengan beberapa caradan pilihan. Sebagai contoh
peserta didik dapat diberikan pengayaan berikut.
1. Pesertadidikdapatdiberikanbahanbacaanataubukupengayaanyang
relevan dengan materi pendidikan karakter,
kemudian diinstruksikan untuk melaporkan isi buku.
2. Pesertadidikdapatdiberikantugastambahanberupaanalisiskasusdari
koran atau majalah tentang bertutur kata, bersikap dan berperilaku yang
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, kemudian menganalisisnya dengan
menjelaskan latar belakang terjadinya kasus, akibat yang ditimbulkan dari
kasus, norma-normayang bertentangan dengan kasus, solusi untuk menyelesaikan
kasus.
3. Pesertadidikdapatdiberikantugastambahanuntukmembimbingteman-
temannya yang mendapatkan tugas remedial/perbaikan sebagai tutor sebaya.
G.
Media /Alat , Bahan, Sumber Belajar
1. Media
Video
2. Alat
dan bahan
LCD
Papan Majalah dinding/media
informasi
Alat
tulis
Sumber Belajar
a.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
2015. Buku Siswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas IX .
Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Halaman 135 - 142
b.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
2014. Buku guru Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia. Hal 268-275
c.
Internet.
Mengetahui, Malang,
8 Januari 2016
Kepala SMPN 22 Malang Guru
PKn Kelas IX
Anny Yulistyowati .S.Pd. MM Drs. Sumarno
NIP. 19620713 198112 2 001 NIP.19660308
2005011 006
Lampiran 1
Tugas
Mandiri 3.1 buku siswa halaman 140
Bacalah wacana berikut ini.
Pembalakan liar dan
pembakaran hutan untuk kepentingan pribadi
Negara Indonesia terdiri
dari daratan dan lautan .di daratan Indonesia,membentang hutan yang sangat luas
dari sabang sampai merauke.Pulau Indonesia yang memiliki hutan paling
luas adalah pulau Kalimantan kemudian di susul oleh pulau Sumatera.
Hutan disebut juga
dengan paru-paru dunia karena hutan sangat besar peranannya terhadap kehidupan
di jagat raya ini.Setiap detik nya hutan selalu menghasilkan oksigen untuk di
hirup oleh manusia, karena apabila tidak ada oksigen kehidupan di bumi pun juga
tidak akan pernah ada.
Penebangan ilegal adalah
masalah yang lebih besar di Indonesia, dimana diperkirakan 70-75 persen dari
kayu dipanen secara ilegal, merugikan pemerintah hingga ratusan juta atau
bahkan miliar di pajak pemasukan yang hilang. Kalimantan Selatan diperkirakan
akan kehilangan pendapatan sebesar 100 juta per tahun dalam bentuk penghasilan
karena lebih dari separuh dari produksikayudilakukansecarailegal.
Menurut WWF, penebangan
kayu ilegal di Indonesia dimotori oleh beberapa faktor: Kapasitas perusahaan
pemotongan kayu di Indonesia dan Malaysia yang berlebihan. Keduanya memiliki
fasilitas untuk mengolah kayu dalam jumlah besar walau produksi kayu sendiri telah
menurun sejak masa-masa tenang di tahun 1990an. WWF melaporkan bahwa kedua
negara tersebut memiliki kemampuan untuk mengolah 58,2 juta meter kubik kayu
setiap tahunnya, sedangkan produksi hutan secara legal hanya mampu mensuplai
sekitar 25,4 juta meter kubik. Sisa kapasitasnya digunakan oleh kayu yang
ditebang secara ilegal.
Dampak Penebangan Liar
Kerugian yang
diakibatkan oleh kerusakan hutan tidak hanya kerusakan secara nilai ekonomi,
akan tetapi juga mengakibatkan hilangnya nyawa yang tidak ternilai harganya.
Adapun dampak-dampak Illegal Logging sebagai berikut.
1. Semakin berkurangnya
lapisan tanah yang subur.
Lapisan tanah yang subur
sering terbawa arus banjir yang melanda Indonesia. Akibatnya tanah yang subur
semakin berkurang. Jadi secara tidak langsung Illegal Logging juga menyebabkan
hilangnya lapisan tanah yang subur di daerah pegunungan dan daerah sekitar
hutan.
2. Longsor dan Banjir di
berbagai wilayah
Banjir
dan tanah longsor di Indonesia telah memakan korban harta dan jiwa yang sangat
besar. Bahkan tidak sedikit masyarakat yang kehilangan harta benda, rumah, dan
sanak saudara mereka akibat banjir dan tanah longsor.Banjir dan tanah longsor
ini terjadi akibat dari Illegal Logging di Indonesia.Hutan yang tersisa sudah tidak mampu lagi
menyerap air hujan yang turun dalam curah yang besar, dan pada akhirnya banjir
menyerang pemukiman penduduk. Para pembalak liar hidup di tempat yang mewah,
sedangkan masyarakat yang hidup di daerah dekat hutan dan tidak melakukan
Illegal Logging hidup miskin dan menjadi korban atas perbuatan biadap para
pembalak liar. Hal ini merupakan ketidakadilan sosial yang sangat menyakitkan
masyarakat.
3. Berkurangnya sumber
mata air di daerah perhutanan.
Pohon-pohon di hutan
yang biasanya menjadi penyerap air untuk menyediakan sumber mata air untuk
kepentingan masyarakat setempat, sekarang habis dilalap para pembalak liar. Hal
ini mengakibatkan masyarakat di daerah sekitar hutan kekurangan air bersih dan
air untuk irigasi
4. Global warming
Yang sekarang sedang
mengancam dunia dalam kekalutan dan ketakutan yang mendalam. Bahkan di
Indonesia juga telah megalami dampak global warming yang dimulai dengan adanya
tsunami pada tahun 2004 di Aceh yang menewaskan ratusan ribu orang di Indonesia
dan negara-negara tetangga.
5. Musnahnya berbagai
fauna dan flora, erosi
Konflik di kalangan
masyarakat, devaluasi harga kayu, hilangnya mata pencaharian, dan rendahnya
pendapatan negara dan daerah dari sektor kehutanan, kecuali pemasukan dari
pelelangan atas kayu sitaan dan kayu temuan oleh pihak terkait.Semakin
langkanya orang utan juga merupakan dampak dari adanya Illegal Logging yang
semakin marak di Indonesia. Krisis ekonomi tergabung dengan bencana-bencana
alam dan Illegal Logging oleh manusia membawa orang utan semakin terancam
punah. Menurut taksiran para ahli, orang utan liar bisa menjadi punah dalam
jangka waktu sepuluh tahun lagi. Untuk kesekian kalinya masyarakat dan flora
fauna yang tidak bersalah menjadi korban Illegal Logging. Ini akan menjadi
pelajaran yang berharga bagi pemerintah dan masyarakat agar ikut aktif dalam
mengatasi masalah Illegal Logging di Indonesia.
Melihat dampak dari
penebangan hutan secara liar tersebut,maka perlu adanya suatu cara untuk
mencegah terjadinya hal tersebut. Dalam menyikapi adanya penebangan hutan
tersebut dengan cara pendekatan secara neo-humanis. Di bawah ini akan diuraikan
beberapa pendekatan neo-humanis dalam mencegah dan mengurangi terjadinya
penebangan hutan secara liar :
1.
Melakukan pembenahan terhadap sistem hukum yang mengatur tentang pengelolaan
hutan
2.
Bimbingan dan penyuluhan kepada penduduk setempat tentang betapa pentingnya
keberadaan hutan bagi kehidupan semua umat.
3.
Dalam hal penebangan hutan secara konservatif, denagn cara menebang pohon yang
sudah tidak berproduktif lagi.
4.
Melakukan program reboisasi secara rutin
5.
Selain itu, perlu adanya inovasi pelatihan keterampilan kerja di masyarakat
secara gratis dan rutin dari pihak-pihak yang terkait, seperti Dinas Tenaga
Kerja,dll,
Ijin download, terima kasih.
BalasHapus