Sinopsis
Drama Tradisional / Ludruk
Judul :
Babad Kutho Malang
Durasi :
40 menit
Penulis naskah :
Drs. Sumarno
Dipentaskan pada acara pisah kenang siswa SMPN 22 di SMPN 22 Malang tahun 2015
BABAD KUTO MALANG
Oleh
: Sumarno Guritno
1.
Ditanah
lapang yang ramai dilihat oleh orang banyak terlihat proboretno putri adipati
sedang menunjukkan kesaktiannya
Proboretno : …Ayo siapa lagi yang berani menantang
aku,…..sambil tertawa-tawa…
Berandalan
: tidak,..tidak berani putri ampun…ampun
saya tidak berani menggoda tuan putri kmabali…..(sambil berlari masuk..)
Proboretno
yang didampingi beberapa abdinya juga masuk….
2.
Suasana
di Istana kadipaten Pakisharjo, adipati Ronggo tohjiwo sedang bercengkrama
dengan permaisuri….tiba-tiba datang seorang prajurit…
Prajurit : Gusti…gusti..diluar
ada rame-rame…
Adipati : ada apa prajurit ?
Prajurit : Anu gusti,…..
Adipati : yang jelas kalau bicara,…ada apa prajurit
Prajurit : Putri Roro Ayu Proboretno sedang berkelahi
dengan para berandalan gusti ……
Adipati : Terus
Prajurit : semua berandalan sudah dikalahkan semua
gusti,…bahkan beberapa ada meninggal….
Adipati :
Proboretno…proboretno….. kapan kamu berubah… aku takut,..kalau kamu terus menuntut
kesaktian terus kapan kamu akan menikah …
Permaisuri ;
Gusti lebih baik pertapaan Roro Ayu Proboretno di gua kali Amrong dihancurkan
saja, biar dia tidak kembali kepertapaan lagi…
Adipati :
Ya dindan mungkin itu jalan satu-satunya….
Proboretno: Jangan…jangan ayah, …ayah tidak harus
menghancurkan pertapaanku di Gua Kali Amprong,…saya akan menuruti perintah
ayah,..tapi dengan satu sayrat….saya hanya mau menikah dengan orang yang bisa
mengalahkan kesaktian saya…
Adipati : Baiklah kalau seperti itu keinginanmu, akan
aku amumkan kepada semua orang, barang siapa yang dapat mengalahkanmu akan jadi
suamimu…… ..Prajurit….umumkan pada semua orang kalau saya adipati Malang
mengadakan sayembara, barang siapa dapat mengalahkan kesaktian Roro Ayu
proboretno dia akan saya jadikan menantuku…
3. Suasana diluar kadipaten
Sumolewo : Guru ijinkan saya meminang putri roro
ayu prboretno
Japar sodiq
: jangan Sumolewo, sekali lagi
jangan….
Sumolewo : kenapa guru,…guru tidak usah
kwatir,..saya yakin bisa mengalahkan semua pendekar…dan saya yakin putri roro
ayu proboretno akan menjadi istri saya…
Japar Sodiq : Sumolewo…ketauhilah,..bahwa ada seorang
pemuda dari Sumenep Madura yang sangat sakti mondraguna, tidak bisa dikalahkan
akan datang untuk melamar proboretno…
Sumolewo : Guru maafkan saya, saya sudah
terlanjur jatuh hati pada proboretno,… guru .. kita tidak dapat mengharapkan
angin bertiup ke arah yang kita mau, tapi kita dapat mengarahkan layar untuk
membawa kita sampai di tujuan ….
Japar Sodiq : Sumolewo…. Jika kamu percaya cinta itu
indah,cinta itu memang indah walau pada akhirnya tidak bersatu
Sumolewo : guru saya akan melakukan segala cara
untuk mendapatkan proboretno…..
4. Dijalan Sumolewo sedang mengumpulkan teman-temannya
Sumolewo :
Ayo kabeh podo ngumpul mrene, iki ono duit akeh… saikii kowe kabeh…cegaten
sopo-sopo yen weruh pawongan nom-noman kanga rep mlebu kuto Malang kudu
dipateni…
Teman 1 :
Kabeh kang
Sumolewo :
Yo kabeh…pokok ono sing arep mlebu kuto malang kudu dipateni
Teman 2 :
Beres kang,…. Nanging mengko yen ono Juri ASBN soko propinsi mlebu mosok
dipateni,….la mengko SMPN 22 ora sido dadi juara ASBN… iki wes kadung entek
akeh lo kang….
Sumolewo :
yen kuwi ojo, ditakoni disek tujuane opo …? Pokok yen arep nang SMPN 22 ora
oleh dipateni… ngerti ora…
Teman-teman : Ngerti kang..ngeti sak iki,… cah
wedok yo dipateni yo kang..
Sumolewo : lo… ojo….wong lanang tok, seng wadon
ojo dipateni…. Wes ndang budal kono.jaken konco-koncomu kabeh…… ( Semua masuk)
5. Suasana dijalan
Panji Pulang Jiwo : Wah gawat iki
koyo onok seng ora beres iki,.kok akeh wong kang keplayu-playu mas ada apa
mas…. Kok berlarian
Masyarakat : Kembali saja mas banyak pemuda
brandalan yang membunuh siapa saja yang mau ke Malang
Panji pulang Jiwo : Saya harus mencari jalan lain,…saya lewat
pakis terus gunung buring saja… mampir sebentar ke SMPN 22 minta tambahan ilmu
dulu,….. disana ada Ki Sumarna yang sakti mandraguna jago pellet.…biar saya
bisa mendapatkan proboretno….
6. Suasana di kadipaten, semua pendekar telah berkumpul, dan
pertandingan telah dimulai, banyak pendekar yang sudah berguguran, tinggalah
sumolewo dan panji pulang jiwo
Suasana dijalan
Masyarakat 1 : wah
jan rame tenan sayembarane, wes akeh seng podo mati pendekare…
Masyarakat 2 : Yo,…… malah ono seng keplayu nganti
mlorot-mlorot celanane…
Masyarakat 1 : Edan tenan,… sak iki mung kari wong loro
seng arep tanding,.. Sumolewo karo Raden Panji Pulang jiwo…. Wah bakal seru
iki….
Masyarakat 2 : yo ayo ndelok maneh sopo kang bakal iso
rabi karo proboretno…
7. Suasana ditanah lapang tempat pertandingan
Sumolewo : Panji Pulang Jiwo ojo ngimpi iso rabi karo
proboretno
Panji pulang jiwo : opo seng tak
wedeni,….aku wes oleh ilmu soko Ki sumarna….
Sumolewo :
Huahahahahaha…….ilmu IPS,,,,Huaaaahahhaaa…
Panji Pulang Jiwo: Yo iki
tampanono Ilmu bumi ku iki….hiyaa…… (
sumolewo terjatuh lalu lari dikejar oleh panji pulang jiwo.
( panggung
kosong …Proboretno keluar….lalu masuk panji pulang jiwo)
Panji Pulang Jiwo :
Diajeng Proboretno saya sudah mengalahkan semua pendekar, sekaranglah saatnya
dijeng menjadi istri saya
Proboretno : Jangan berbesar kepala terlebih dahulu,
sebelum kamu mengalahkan saya…. (
terjadi perkelahian antara proboretno dan panji pulang jiwo, sampai proboretno
berlari dikejar oleh panji pulang jiwo….)
8. Proboretno masuk kembali dengan tertatih-tatih
dikuti oleh panji pulang jiwo
Proboretno :
Kakang saya mengaku kalah…. Kakang panji memang sangat sakti… tempat ini akan
menjadi saksi kekalahan saya, esok tempat ini akan disebut dengan Kuto Bedah…..
Panji pulang Jiwo : diajeng
maafkan saya ( sambil menarik tangan Proboretno)
Proboretno : Sejujurnya rasa ini telah lama ku pendam ,
hanya saja waktu yang tak pernah bisa menyatukan kita
Panji pulang jiwo :
…..jadi……pura-pura tidak merasa rindu ketika sebenarnya merasa rindu ?
Proboretno : Aku cuma pengen kamu tau kok, aku wanita kuat
yang bisa tetap bertahan dengan atau tanpa kamu
Panji pulang jiwo :
Aku menginginkan hatimu, ketulusanmu, bukan yang lain.Jangan pernah berubah
Proboretno : diajeng engkau adalah suatu kebahagiaan yang
tak bisa kudapat atau kubeli dari siapapun, memilikimu adalah suatu keajaiban
untukku
( Lagu )
9.
Suasana
di Kadipaten ( semua berkumpul)
Adipati : Anakku Panji pulang jiwo dan
Proboretno, Mataram telah menyiapkan pasukannya untuk menyerang kuto Malang. Sekaranglah
saat yang tepat untuk menunjukkan pada bumi Arema bahwa Malang adalah kota
pardikan.
Proboretno : ayah tidak usah cemas saya dan kakang
panji akan menghadapi semuanya
Adipati :
saya percaya dengan kesaktian kalian berdua tapi berhati-hatilah Mataram
mengerahkan pasukan yang sangat banyak..
Panji Pulang Jiwo
: ya ayah kami akan selalu bersama, saya akan melindungi diajeng proboretno..
Adipati : Ya sudah kalau begitu sekarang siapkan
semua prajurit…( sambil masuk tinggal
panji pulang jiwo dan proboretno )
Panji Pulang jiwo : diajeng proboretno
lebih baik diajeng tidak usah berangkat ke medan perang, biar kakang saja yang
berangkat
Proboretno : tidak kakang,…membela kadipaten Malang
ini juga kewajibanku….
Penji Pulang jiwo : Atau,…diajeng akan
saya titipkan di SMPN 22 saja biar aman…
Proboretno : SMPN 22….. Mau…mau kakang,…disana
brondongnya bagus-bagus,…ada pak Yosa,…ada pak Agung,…ada pakMisto,..trus ada
lagi yang baru pak ivan…. Ya saya mau kakang dititipkan di SMPN 22…
Panji Pulang Jiwo :
tunggu…tunggu diajeng,…tidak jadi kalau begitu…..
Proboretno : Lo kenapa kakang ??
Panji Pulang Jiwo : nanti saya berangkat
perang,…malah kamu dimakan buaya…lebih baik kamu ikut saya berperang
saja…… ( sambil menarik tangan Proboretno)
10. suasana pertempuran sangat ramai sampai
akhirnya Roro Ayu proboretno terbunuh dipertempuran
Prajurit :
Gusti Diajeng proboretno terbunuh…
Panji Pulang Jiwo
: Apa…..Proboretno…. oh probroretno jangan tinggalkan kangmas di,….oh jangan (
sambil menangis) ….. proboretno….proboretnooo( sambil menangis),diajeng maafkan
kakang yang tidak bisa menjagamu…maafkan kakang diajeng………… kini usai sudah
sgala penantian panjangku oh diajeng proboretno….proboretno. . …..….akan
kuhabiskan semua prajurit mataram….. (
sambil berlari masuk beberapa saat masuk
kembali )
Panji Pulang Jiwo: haahaahhaa diajeng Proboretno sudah
kubalaskan semua kematianmu diajeng,,,,huahahhahahaa…sudah kubunuh semua
prajurit mataram huahahahahahhaa…..diajeng Aku pernah kehilangan, ditinggalkan
dan dikhianati, tapi yang lebih menyakitkan ketika mengharapkan mu kembali,….oh
dijeng proboretno….. aku selalu mencintaimu diajeng meski ku tahu kenyataan kau
tak mungkin kembali lagi…… ( Panji pulang jiwo masuk)
11. Dijalan dua panglima mataram
merencanakan siasat untuk mengalahkan panji pulang jiwo
Panglima Mataram:
adik semua pasukan kita telah habis dibunuh oleh panji pulang jiwo, bagaimana
kita bisa kembali kemataram
Panglima 2 :
iya kakang kita harus mengatur siasat bagaimana bisa mengalahkan Panji pulang
jiwo
Panglima
Mataram: kabarnya panji pulang jiwo telah gila karena
kematian istrinya.
Panglima
2:
ya saya dengar juga begitu.
Panglima Mataram:
kalau begitu sekarang kita cari wanita matarm yang mirip dengan istri panji
pulang jiwo, kita letakkan ditengah lapangan lalu depannya kita buat sumur yang
dalam, biarkan panji pulang jiwa masuk sumur lalu kita bunuh ramai-ramai…
Panglima
2
: ya,..benar saya setuju sekali kakang…
Panglima
Mataram : ya mari kita laksanakan
12. Suasana di tenag lapangan dimana
sudah berdiri wanita mataram yang sanagat mirip dengan Istri Panji pulang jiwo
Panji Pulang jiwo :
Roro ayu proboretno……dindaku sayang…kamu hidup kembali dinda…..tapi…..tidak..tidak…tapi
tak mungkin…tak mungkin dia hidup kembali,…..tak mungkin ……. Tapi dia memang
proboretno….dia memang proboretno….oh proboretnooo….( panji pulang jiwo
twrjatuh kemudian dipukuli ramai-ramai oleh prajurit mataram hingga ia
meninggal dunia…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar