Minggu, 06 Juli 2025

ANALISIS KETERKAITAN CP DAN TP DENGAN IKTP DAN MATERI PEMBELAJARAN TAHUN PELAJARAN 2025-2026 BIdang studi IPS Kelas 9

 

PEMERINTAH KOTA MALANG

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMP NEGERI 8 MALANG

Alamat : Jl. Arjuna 19 Malang

 


ANALISIS KETERKAITAN CP DAN TP DENGAN IKTP DAN MATERI PEMBELAJARAN

TAHUN PELAJARAN 2025-2026

 

Mata Pelajaran    : IPS

Kelas/Semester    : IX / 1

 

Fase                    : D

Alokasi Waktu    :

 

A.      CAPAIAN PEMBELAJARAN

          Pada fese ini, peserta didik mampu:

Peserta didik memahami keberagaman kondisi geografis Indonesia, konektivitas antar ruang terhadap upaya pemanfaatan dan pelestarian potensi sumber daya alam, faktor aktivitas manusia terhadap perubahan iklim dan potensi bencana alam. Peserta didik memahami dampak perubahan iklim terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya masyarakat serta merefleksikan pola adaptasi terhadap perubahan iklim dan upaya mitigasi bencana untuk menunjang sustainable development goals (SDGs) dalam konteks lokal, regional, dan global.

Peserta didik memahami upaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan ekonomi, harga, pasar, lembaga keuangan, perdagangan internasional, peran masyarakat dan negara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di era digital, serta potensi Indonesia menjadi negara maju.

Peserta didik memahami proses interaksi sosial, lembaga sosial, dinamika sosial dan perubahan sistem sosial budaya dalam masyarakat yang majemuk untuk mewujudkan integrasi bangsa dengan prinsip kebhinekaan.

Peserta didik mengenali konsep dasar ilmu sejarah yaitu manusia, ruang, waktu, kronologi, perubahan, dalam menganalisis keterhubungan antara masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang ketika mempelajari sejarah lokal dan toponimi wilayah serta berbagai peristiwa atau kejadian penting dalam lingkup lokal, nasional dan global terkait asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia dan jalur rempah nusantara.

B.      ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN

ELEMEN

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pemahaman Konsep

Peserta didik memahami keberagaman kondisi geografis Indonesia, konektivitas antar ruang terhadap upaya pemanfaatan dan pelestarian potensi sumber daya alam, faktor aktivitas manusia terhadap perubahan iklim dan potensi bencana alam. Peserta didik memahami dampak perubahan iklim terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya masyarakat serta merefleksikan pola adaptasi terhadap perubahan iklim dan upaya mitigasi bencana untuk menunjang sustainable development goals (SDGs) dalam konteks lokal, regional, dan global.

Peserta didik memahami upaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan ekonomi, harga, pasar, lembaga keuangan, perdagangan internasional, peran masyarakat dan negara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di era digital, serta potensi Indonesia menjadi negara maju.

Peserta didik memahami proses interaksi sosial, lembaga sosial, dinamika sosial dan perubahan sistem sosial budaya dalam masyarakat yang majemuk untuk mewujudkan integrasi bangsa dengan prinsip kebhinekaan.

Peserta didik mengenali konsep dasar ilmu sejarah yaitu manusia, ruang, waktu, kronologi, perubahan, dalam menganalisis keterhubungan antara masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang ketika mempelajari sejarah lokal dan toponimi wilayah serta berbagai peristiwa atau kejadian penting dalam lingkup lokal, nasional dan global terkait asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia dan jalur rempah nusantara.

Keterampilan Proses

Pada akhir fase ini, Peserta didik menerapkan pemahaman konsep melalui pendekatan keterampilan proses dengan cara

·       mengamati fenomena dan  peristiwa secara sistematis dengan menggunakan pancaindra serta menemukan persamaan dan perbedaannya;

·       menanya dengan panduan guru, peserta didik mengajukan pertanyaan untuk menggali dan klarifikasi informasi, serta mencari tahu penyebab dan memprediksinya;

·       mengumpulkan informasi secara berkolaborasi, merencanakan dan melakukan penyelidikan, mengumpulkan informasi dengan sumber primer, dan mendokumentasikannya;

·       berkolaborasi, mengolah informasi yang relevan serta memprioritaskan beberapa gagasan tertentu;

·       mengevaluasi dan refleksi serta melakukan perbaikan untuk menarik simpulan hasil penyelidikan dengan tepat; 

·       mengomunikasikan dan menyajikan hasil penyelidikan dengan menggunakan media  informasi yang tepat; dan menyusun rencana tidak lanjut  dari hasil penyelidikan yang  telah dihasilkan secara kolaboratif.

 

No

Tujuan Pembelajaran

 

Jenis Elemen (Pemahaman/Keterampilan)

Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (IKTP)

Materi Pembelajaran / Topik / Subtopik

1

Menjelaskan dinamika perubahan sosial dan dampaknya terhadap

kehidupan masyarakat.

Pemahaman Kontekstual:

Perubahan Sosial: Perubahan sosial merujuk pada transformasi yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat dari waktu ke waktu. Ini bisa melibatkan perubahan dalam budaya, institusi, kebijakan, teknologi, dan interaksi sosial.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Sosial:

  • Teknologi: Inovasi teknologi dapat mengubah cara manusia bekerja, berkomunikasi, dan berinteraksi.
  • Ekonomi: Perubahan dalam sistem ekonomi, seperti globalisasi, industrialisasi, dan krisis ekonomi.
  • Politik: Kebijakan pemerintah, perubahan kekuasaan, dan stabilitas politik.
  • Budaya: Perubahan nilai-nilai, norma, dan tradisi.
  • Lingkungan: Perubahan iklim, bencana alam, dan pemanfaatan sumber daya alam.

1.          Keterampilan yang Perlu Dikembangkan

Analisis Kritis:

  • Identifikasi Penyebab: Memahami faktor-faktor penyebab perubahan sosial.
  • Dampak: Menilai dampak positif dan negatif dari perubahan tersebut terhadap masyarakat.
  • Perbandingan: Membandingkan perubahan sosial di berbagai wilayah atau periode waktu yang berbeda.
  • Prediksi: Membuat prediksi mengenai kemungkinan perubahan sosial di masa depan berdasarkan tren yang ada.

 

Peserta didik mampu Menjelaskan dinamika perubahan sosial dan dampaknya terhadap  kehidupan masyarakat.

 

 

 

 

 

 

 

Perubahan Sosial

2

Membedakan antara modernisasi dan globalisasi.

Pemahaman Kontekstual:

Istilah modernisasi dan globalisasi sering digunakan secara bergantian, namun memiliki makna yang berbeda. Memahami perbedaan ini sangat penting untuk memahami dunia di sekitar kita dan peran kita di dalamnya.

Modernisasi mengacu pada proses perubahan sosial yang terarah pada kemajuan di berbagai bidang, seperti:

  • Teknologi
  • Ekonomi
  • Sosial
  • Budaya

Globalisasi mengacu pada proses peningkatan keterkaitan dan interkoneksi antar bangsa dan budaya di seluruh dunia. Hal ini didorong oleh:

  • Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi:
  • Liberalisasi perdagangan dan investasi:
  • Internasionalisasi budaya:

Pemahaman Keterampilan

Memahami modernisasi dan globalisasi membutuhkan beberapa keterampilan penting, antara lain:

  • Analisis kritis: Kemampuan untuk mengevaluasi informasi dan mengidentifikasi bias dan agenda tersembunyi.
  • Berpikir global: Kemampuan untuk memahami perspektif yang berbeda dan melihat dunia secara keseluruhan.
  • Pemecahan masalah: Kemampuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang timbul akibat modernisasi dan globalisasi.
  • Komunikasi: Kemampuan untuk menjelaskan konsep-konsep modernisasi dan globalisasi secara efektif kepada orang lain.
  • Kerjasama: Kemampuan untuk bekerja sama dengan orang lain dari berbagai latar belakang untuk mengatasi tantangan global.

Peserta didik Membedakan antara modernisasi dan globalisasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia di Era Modernisasi

3

Menganalisis dinamika globalisasi dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat.

Pemahaman Kontekstual

Globalisasi adalah proses peningkatan keterkaitan dan interkoneksi antar bangsa dan budaya di seluruh dunia. Hal ini didorong oleh berbagai faktor, seperti:

  • Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi:
  • Liberalisasi perdagangan dan investasi:
  • Internasionalisasi budaya:

Globalisasi memiliki dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti:

  • Ekonomi: Globalisasi telah mendorong pertumbuhan ekonomi global dan meningkatkan taraf hidup di banyak negara.
  • Politik: Globalisasi telah memperkuat interdependensi antar negara dan mendorong kerjasama internasional.
  • Sosial: Globalisasi telah meningkatkan pertukaran budaya dan ide.
  • Budaya: Globalisasi telah menyebarkan budaya populer dan gaya hidup dari negara-negara maju.

Keterampilan

Untuk menganalisis dinamika globalisasi dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat, diperlukan beberapa keterampilan penting, antara lain:

  • Analisis kritis: Kemampuan untuk mengevaluasi informasi dan mengidentifikasi bias dan agenda tersembunyi.
  • Berpikir global: Kemampuan untuk memahami perspektif yang berbeda dan melihat dunia secara keseluruhan.
  • Penelitian: Kemampuan untuk mengumpulkan dan menganalisis data tentang globalisasi dan dampaknya.
  • Komunikasi: Kemampuan untuk menjelaskan konsep-konsep globalisasi secara efektif kepada orang lain.
  • Pemecahan masalah: Kemampuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang timbul akibat globalisasi.

 

Perserta didik mampu Menganalisis dinamika globalisasi dan pengaruhnya terhadap kehidupan masyarakat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Globalisasi

4

Mengevaluasi implementasi pelestarian budaya di masyarakat.

Pemahaman Kontekstual

Budaya merupakan identitas suatu bangsa yang perlu dilestarikan agar tidak punah ditelan zaman. Di era globalisasi, pelestarian budaya menjadi semakin penting untuk menjaga nilai-nilai luhur dan memperkuat jati diri bangsa. Upaya pelestarian budaya dapat dilakukan dengan berbagai cara, baik oleh pemerintah, masyarakat, maupun organisasi budaya.

Implementasi pelestarian budaya di masyarakat mencakup berbagai kegiatan, seperti:

  • Penyelenggaraan festival budaya: Festival budaya menjadi wadah untuk menampilkan berbagai kesenian tradisional, permainan rakyat, dan tradisi adat istiadat.
  • Pembelajaran seni dan budaya: Upaya ini dilakukan melalui pendidikan formal dan non-formal untuk menanamkan kecintaan terhadap budaya kepada generasi muda.
  • Pemeliharaan situs budaya: Melestarikan situs budaya, seperti candi, keraton, dan rumah adat, penting untuk menjaga warisan sejarah dan budaya bangsa.
  • Pengembangan industri kreatif: Industri kreatif berbasis budaya dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat dan sekaligus melestarikan budaya lokal.

Keterampilan

Untuk mengevaluasi implementasi pelestarian budaya di masyarakat, diperlukan beberapa keterampilan penting, antara lain:

  • Analisis kritis: Kemampuan untuk menilai efektivitas dan efisiensi program pelestarian budaya.
  • Penelitian: Kemampuan untuk mengumpulkan dan menganalisis data tentang program pelestarian budaya.
  • Komunikasi: Kemampuan untuk menyampaikan hasil evaluasi kepada berbagai pihak.
  • Kerja sama: Kemampuan untuk bekerja sama dengan berbagai pihak dalam proses evaluasi.
  • Pemecahan masalah: Kemampuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang terkait dengan program pelestarian budaya.

Peserta didik mampu Mengevaluasi implementasi pelestarian budaya di masyarakat.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kearifan Lokal

5

Merancang kolaborasi upaya pewarisan kearifan lokal di era modernisasi dan globalisasi.

Pemahaman Kontekstual

Kearifan lokal merupakan warisan budaya yang berharga dan perlu dilestarikan di tengah arus modernisasi dan globalisasi. Kearifan lokal ini mengandung nilai-nilai luhur dan kearifan hidup yang dapat menjadi solusi bagi berbagai permasalahan di era modern.

Namun, globalisasi juga membawa pengaruh yang tidak selalu positif terhadap kearifan lokal. Nilai-nilai individualisme, materialisme, dan konsumerisme dapat mengikis nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kearifan lokal. Oleh karena itu, diperlukan upaya kolaborasi yang terencana dan terarah untuk melestarikan kearifan lokal di era modernisasi dan globalisasi.

Kolaborasi

Upaya pewarisan kearifan lokal memerlukan kolaborasi dari berbagai pihak, antara lain:

  • Pemerintah: Pemerintah dapat membuat kebijakan yang mendukung pelestarian kearifan lokal, seperti menyediakan dana, infrastruktur, dan pelatihan.
  • Masyarakat: Masyarakat dapat terlibat langsung dalam upaya pewarisan kearifan lokal, seperti melestarikan tradisi, nilai-nilai, dan budaya lokal.
  • Akademisi: Akademisi dapat melakukan penelitian dan pengembangan tentang kearifan lokal, serta menyebarkan pengetahuan kepada masyarakat.
  • Organisasi budaya: Organisasi budaya dapat berperan dalam melestarikan dan mempromosikan kearifan lokal, seperti melalui festival budaya dan edukasi.
  • Media massa: Media massa dapat membantu menyebarkan informasi tentang kearifan lokal kepada masyarakat yang lebih luas.

Keterampilan

Untuk merancang kolaborasi upaya pewarisan kearifan lokal, diperlukan beberapa keterampilan penting, antara lain:

  • Komunikasi: Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, masyarakat, akademisi, dan organisasi budaya.
  • Kerja sama: Kemampuan untuk membangun kerjasama dan sinergi antar pihak dalam mencapai tujuan bersama.
  • Fasilitasi: Kemampuan untuk memfasilitasi dialog dan diskusi antar pihak untuk mencapai kesepakatan bersama.
  • Pemecahan masalah: Kemampuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang terkait dengan kolaborasi.
  • Manajemen proyek: Kemampuan untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proyek kolaborasi pewarisan kearifan lokal.

Peserta didik mampu Merancang kolaborasi upaya pewarisan kearifan lokal di era modernisasi dan globalisasi.

Kondisi Pelestarian Kearifan Lokal di Tengah Arus Modernisasi dan Globalisasi

6

Menjelaskan peran uang dan lembaga keuangan di tengah kehidupan

masyarakat.

Pemahaman Kontekstual

Uang dan lembaga keuangan memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat modern. Uang berfungsi sebagai alat tukar, satuan hitung, dan penyimpan nilai. Lembaga keuangan, seperti bank, koperasi, dan asuransi, menyediakan berbagai layanan yang membantu masyarakat dalam mengelola keuangan mereka.

Peran Uang

  • Alat tukar: Uang memudahkan pertukaran barang dan jasa, sehingga meningkatkan efisiensi ekonomi.
  • Satuan hitung: Uang digunakan untuk mengukur nilai barang dan jasa, sehingga memudahkan perbandingan harga dan transaksi.
  • Penyimpan nilai: Uang dapat disimpan untuk digunakan di masa depan, sehingga melindungi kekayaan dari inflasi.

Peran Lembaga Keuangan

  • Penghimpunan dana: Lembaga keuangan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, deposito, dan kredit.
  • Penyaluran dana: Lembaga keuangan menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk pinjaman, kredit, dan investasi.
  • Layanan pembayaran: Lembaga keuangan menyediakan layanan pembayaran, seperti transfer uang, pembayaran tagihan, dan penarikan tunai.
  • Jasa keuangan lainnya: Lembaga keuangan juga menyediakan berbagai jasa keuangan lainnya, seperti asuransi, perencanaan keuangan, dan wealth management.

Keterampilan

Untuk memahami peran uang dan lembaga keuangan di tengah kehidupan masyarakat, diperlukan beberapa keterampilan penting, antara lain:

  • Literasi keuangan: Kemampuan untuk memahami konsep-konsep keuangan dasar, seperti uang, tabungan, kredit, dan investasi.
  • Berpikir kritis: Kemampuan untuk menganalisis informasi keuangan dan membuat keputusan yang tepat terkait dengan keuangan pribadi.
  • Pemecahan masalah: Kemampuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah keuangan yang dihadapi individu atau masyarakat.
  • Komunikasi: Kemampuan untuk menjelaskan konsep-konsep keuangan kepada orang lain dengan cara yang mudah dipahami.
  • Keterampilan interpersonal: Kemampuan untuk membangun hubungan yang baik dengan lembaga keuangan dan mendapatkan layanan yang terbaik.

Peserta didik mampu  Menjelaskan peran uang dan lembaga keuangan di tengah kehidupan

masyarakat.

 

 

 

 

 

Uang dan Lembaga Keuangan

7

Membedakan ciri-ciri antara interaksi masyarakat di dunia nyata dan digital.

Kontekstual

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah membawa perubahan signifikan dalam cara manusia berinteraksi. Interaksi masyarakat tidak lagi hanya terjadi di dunia nyata, tetapi juga di dunia digital. Perbedaan konteks ini memengaruhi cara kita berkomunikasi, membangun hubungan, dan bertukar informasi.

Ciri-ciri Interaksi di Dunia Nyata

  • Komunikasi tatap muka: Interaksi terjadi secara langsung, memungkinkan penggunaan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan nada suara untuk menyampaikan pesan.
  • Komunikasi nonverbal: Komunikasi nonverbal seperti bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan gestur memainkan peran penting dalam membangun pemahaman dan kepercayaan.
  • Umpan balik langsung: Umpan balik dapat diperoleh secara langsung, memungkinkan penyesuaian komunikasi dan membangun hubungan yang lebih kuat.
  • Batasan ruang dan waktu: Interaksi dibatasi oleh ruang dan waktu, sehingga perlu mengatur waktu dan tempat untuk bertemu.
  • Pengalaman multi-indera: Interaksi melibatkan semua indra, memungkinkan pengalaman yang lebih kaya dan berkesan.

Ciri-ciri Interaksi di Dunia Digital

  • Komunikasi teks dan media: Interaksi terjadi melalui teks, gambar, video, dan audio.
  • Komunikasi asinkron: Interaksi tidak terjadi secara real-time, sehingga memungkinkan fleksibilitas waktu dan tempat.
  • Umpan balik tertunda: Umpan balik mungkin tertunda, sehingga membutuhkan kesabaran dan pemahaman yang lebih besar.
  • Jangkauan global: Interaksi dapat dilakukan dengan orang-orang dari seluruh dunia, melampaui batasan geografis.
  • Identitas virtual: Pengguna dapat membangun identitas virtual yang berbeda dari identitas di dunia nyata.

Keterampilan

Untuk berinteraksi secara efektif di dunia nyata dan digital, diperlukan beberapa keterampilan penting, antara lain:

  • Komunikasi: Kemampuan untuk berkomunikasi secara jelas dan efektif, baik secara lisan maupun tertulis, dengan mempertimbangkan konteks dan audiens.
  • Keterampilan interpersonal: Kemampuan untuk membangun hubungan yang positif dengan orang lain, menunjukkan empati, dan menyelesaikan konflik.
  • Keterampilan digital: Kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dengan efektif dan bertanggung jawab.
  • Berpikir kritis: Kemampuan untuk menganalisis informasi, mengevaluasi sumber, dan membuat keputusan yang tepat.
  • Pemecahan masalah: Kemampuan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang terkait dengan interaksi online dan offline.

 

Peserta didik mampu  Membedakan ciri-ciri antara interaksi masyarakat di dunia nyata

dan digital.

Interaksi Masyarakat Abad ke-21

8

Menganalisis bentuk-bentuk kegiatan ekonomi berbasis

perkembangan teknologi digital.

Pemahaman Kontekstual

Era digital telah merevolusi berbagai aspek kehidupan, termasuk kegiatan ekonomi. Munculnya internet, smartphone, dan aplikasi mobile telah membuka peluang baru bagi individu dan bisnis untuk menjalankan kegiatan ekonomi dengan lebih efisien, efektif, dan inovatif.

Berbagai platform digital dan layanan online telah mengubah cara orang berbisnis, berbelanja, dan bertransaksi. Kegiatan ekonomi yang dulunya hanya dilakukan secara offline kini dapat dilakukan secara online, menjangkau pasar yang lebih luas dan menembus batas geografis.

Bentuk-bentuk Kegiatan Ekonomi Berbasis Teknologi Digital

Berikut adalah beberapa bentuk kegiatan ekonomi berbasis teknologi digital yang umum ditemukan saat ini:

1. E-commerce:

  • Penjualan online: Platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, dan Lazada memungkinkan individu dan bisnis
  • Pembelian online: Konsumen dapat membeli berbagai produk dari berbagai penjual dengan mudah dan nyaman.
  • Layanan pembayaran online: Layanan pembayaran online seperti GoPay, OVO, dan Dana memungkinkan konsumen untuk melakukan pembayaran secara non-tunai.

2. Ekonomi Gig:

  • Transportasi online: Platform transportasi online seperti Gojek dan Grab memungkinkan individu untuk menawarkan jasa transportasi kepada konsumen.
  • Pengiriman makanan online: Platform pesan-antar makanan online seperti GoFood dan GrabFood memungkinkan individu untuk menawarkan jasa pengantaran makanan kepada konsumen.
  • Jasa lainnya: Platform ekonomi gig juga menawarkan berbagai jasa lainnya seperti jasa bersih-bersih, jasa perbaikan, dan jasa asisten pribadi.

3. Ekonomi Berbagi:

  • Penginapan: Platform akomodasi online seperti Airbnb memungkinkan individu untuk menyewakan kamar atau properti mereka kepada wisatawan.
  • Transportasi: Platform berbagi kendaraan seperti GrabHitch dan BlaBlaCar memungkinkan individu untuk berbagi kendaraan dengan orang lain untuk perjalanan yang sama.
  • Barang dan jasa lainnya: Platform ekonomi berbagi juga menawarkan berbagai barang dan jasa lainnya seperti alat musik, pakaian, dan buku.

4. Media Sosial dan Pemasaran Digital:

  • Bisnis online: Media sosial dan platform digital lainnya dapat digunakan untuk mempromosikan bisnis dan menjangkau pelanggan baru.
  • Pemasaran digital: Berbagai strategi pemasaran digital seperti iklan online, SEO, dan content marketing dapat digunakan untuk meningkatkan visibilitas bisnis dan menarik pelanggan.
  • Influencer marketing: Bekerja sama dengan influencer di media sosial dapat membantu bisnis untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan meningkatkan kredibilitas merek.

5. Teknologi Finansial (Fintech):

  • Layanan pembayaran digital: Fintech menyediakan layanan pembayaran digital yang aman dan nyaman bagi individu dan bisnis.
  • Pinjaman online: Fintech menawarkan pinjaman online kepada individu dan bisnis dengan proses yang mudah dan cepat.
  • Investasi online: Fintech memungkinkan individu untuk berinvestasi dalam berbagai produk keuangan dengan mudah dan terjangkau.

Keterampilan yang Diperlukan

Untuk dapat bersaing dan berkembang di era digital, individu dan bisnis perlu memiliki beberapa keterampilan penting, antara lain:

  • Keterampilan digital: Kemampuan untuk menggunakan teknologi digital dengan efektif dan efisien, termasuk internet, smartphone, dan aplikasi mobile.
  • Keterampilan komunikasi: Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan pelanggan dan mitra bisnis melalui

 

Peserta didik mampu  Menganalisis bentuk-bentuk kegiatan ekonomi berbasis

perkembangan teknologi digital.

 

 

 

 

 

 

 

 

Perkembangan Transaksi Ekonomi di Era Digital

9

Mengevaluasi kemampuan diri sendiri dan lingkungan sekitar  dalam menerapkan kemampuan dasar literasi finansial.

Pemahaman Kontekstual

Literasi finansial merupakan kemampuan penting di era digital, di mana individu dan masyarakat dihadapkan pada berbagai peluang dan risiko keuangan baru. Kemampuan ini memungkinkan individu untuk mengelola keuangan mereka secara efektif, membuat keputusan keuangan yang tepat, dan mencapai tujuan keuangan mereka.

Mengevaluasi kemampuan diri sendiri dan lingkungan sekitar dalam menerapkan kemampuan dasar literasi finansial sangat penting untuk:

  • Meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya literasi finansial.
  • Mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dalam kemampuan literasi finansial.
  • Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kemampuan literasi finansial.
  • Mendorong budaya literasi finansial di lingkungan sekitar.

Keterampilan yang Diperlukan

Beberapa keterampilan penting untuk mengevaluasi kemampuan diri sendiri dan lingkungan sekitar dalam menerapkan kemampuan dasar literasi finansial, antara lain:

  • Keterampilan berpikir kritis: Kemampuan untuk menganalisis informasi keuangan, mengidentifikasi risiko dan peluang, dan membuat keputusan yang informed.
  • Keterampilan komunikasi: Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif tentang keuangan dengan diri sendiri, orang lain, dan institusi keuangan.
  • Keterampilan pemecahan masalah: Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah keuangan, mengembangkan solusi, dan melaksanakan solusi tersebut.
  • Keterampilan interpersonal: Kemampuan untuk membangun hubungan yang positif dengan orang lain dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
  • Keterampilan digital: Kemampuan untuk menggunakan teknologi digital untuk mengakses informasi keuangan, melakukan transaksi keuangan, dan mengikuti edukasi literasi finansial.

Penerapan Keterampilan

Keterampilan-keterampilan ini dapat diterapkan dalam berbagai konteks, seperti:

  • Mengevaluasi kebiasaan keuangan pribadi: Menganalisis pengeluaran, pendapatan, dan utang untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
  • Membuat anggaran dan rencana keuangan: Menyusun rencana untuk mencapai tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang.
  • Memilih produk dan layanan keuangan yang tepat: Membandingkan produk dan layanan dari berbagai institusi keuangan untuk memilih yang terbaik sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.
  • Melindungi diri dari penipuan dan penyalahgunaan keuangan: Memahami hak dan kewajiban sebagai konsumen produk dan layanan keuangan, serta cara untuk menghindari penipuan.
  • Mendidik orang lain tentang literasi finansial: Berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang literasi finansial dengan keluarga, teman, dan komunitas.

 

Peserta didik mampu  Mengevaluasi kemampuan diri sendiri dan lingkungan sekitar  dalam menerapkan kemampuan dasar literasi finansial.

 

 

 

Literasi Finansial

 

 

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 8 Malang

 

 

 

 

Sri Nuryani M.Pd.

NIP. 19661116 199003 2 009            

 

Malang,   6 Juli 2025

Guru Mata Pelajaran

 

 

 

Drs Sumarno.

NIP. 1966308 200501 1 006

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                PEMERINTAH KOTA MALANG

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMP NEGERI 8 MALANG

Alamat : Jl. Arjuna 19 Malang

 


ANALISIS KETERKAITAN CP DAN TP DENGAN IKTP DAN MATERI PEMBELAJARAN

TAHUN PELAJARAN 2025-2026

 

Mata Pelajaran    : IPS

Kelas/Semester    : IX / 2

 

Fase                    : D

Alokasi Waktu    :

 

A.      CAPAIAN PEMBELAJARAN

          Pada fese ini, peserta didik mampu:

Peserta didik memahami keberagaman kondisi geografis Indonesia, konektivitas antar ruang terhadap upaya pemanfaatan dan pelestarian potensi sumber daya alam, faktor aktivitas manusia terhadap perubahan iklim dan potensi bencana alam. Peserta didik memahami dampak perubahan iklim terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya masyarakat serta merefleksikan pola adaptasi terhadap perubahan iklim dan upaya mitigasi bencana untuk menunjang sustainable development goals (SDGs) dalam konteks lokal, regional, dan global.

Peserta didik memahami upaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan ekonomi, harga, pasar, lembaga keuangan, perdagangan internasional, peran masyarakat dan negara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di era digital, serta potensi Indonesia menjadi negara maju.

Peserta didik memahami proses interaksi sosial, lembaga sosial, dinamika sosial dan perubahan sistem sosial budaya dalam masyarakat yang majemuk untuk mewujudkan integrasi bangsa dengan prinsip kebhinekaan.

Peserta didik mengenali konsep dasar ilmu sejarah yaitu manusia, ruang, waktu, kronologi, perubahan, dalam menganalisis keterhubungan antara masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang ketika mempelajari sejarah lokal dan toponimi wilayah serta berbagai peristiwa atau kejadian penting dalam lingkup lokal, nasional dan global terkait asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia dan jalur rempah nusantara.

 

B.      ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN

ELEMEN

CAPAIAN PEMBELAJARAN

Pemahaman Konsep

Peserta didik memahami keberagaman kondisi geografis Indonesia, konektivitas antar ruang terhadap upaya pemanfaatan dan pelestarian potensi sumber daya alam, faktor aktivitas manusia terhadap perubahan iklim dan potensi bencana alam. Peserta didik memahami dampak perubahan iklim terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya masyarakat serta merefleksikan pola adaptasi terhadap perubahan iklim dan upaya mitigasi bencana untuk menunjang sustainable development goals (SDGs) dalam konteks lokal, regional, dan global.

Peserta didik memahami upaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan ekonomi, harga, pasar, lembaga keuangan, perdagangan internasional, peran masyarakat dan negara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di era digital, serta potensi Indonesia menjadi negara maju.

Peserta didik memahami proses interaksi sosial, lembaga sosial, dinamika sosial dan perubahan sistem sosial budaya dalam masyarakat yang majemuk untuk mewujudkan integrasi bangsa dengan prinsip kebhinekaan.

Peserta didik mengenali konsep dasar ilmu sejarah yaitu manusia, ruang, waktu, kronologi, perubahan, dalam menganalisis keterhubungan antara masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang ketika mempelajari sejarah lokal dan toponimi wilayah serta berbagai peristiwa atau kejadian penting dalam lingkup lokal, nasional dan global terkait asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia dan jalur rempah nusantara.

Keterampilan Proses

Pada akhir fase ini, Peserta didik menerapkan pemahaman konsep melalui pendekatan keterampilan proses dengan cara

● mengamati fenomena dan  peristiwa secara sistematis dengan menggunakan pancaindra serta menemukan persamaan dan perbedaannya;

● menanya dengan panduan guru, peserta didik mengajukan pertanyaan untuk menggali dan klarifikasi informasi, serta mencari tahu penyebab dan memprediksinya;

● mengumpulkan informasi secara berkolaborasi, merencanakan dan melakukan penyelidikan, mengumpulkan informasi dengan sumber primer, dan mendokumentasikannya;

● berkolaborasi, mengolah informasi yang relevan serta memprioritaskan beberapa gagasan tertentu;

● mengevaluasi dan refleksi serta melakukan perbaikan untuk menarik simpulan hasil penyelidikan dengan tepat; 

● mengomunikasikan dan menyajikan hasil penyelidikan dengan menggunakan media  informasi yang tepat; dan

● menyusun rencana tidak lanjut  dari hasil penyelidikan yang  telah dihasilkan secara kolaboratif.

 

 

 

SEMESTER GENAP

No

Tujuan Pembelajaran

 

Jenis Elemen (Pemahaman/Keterampilan)

Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (IKTP)

Materi Pembelajaran / Topik / Subtopik

1

Menjelaskan upaya pembangunan dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat.

 

Pemahan

Mempelajari upaya pembangunan dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat merupakan bagian penting dalam memahami dinamika sosial dan ekonomi suatu negara. Hal ini membantu individu untuk:

  • Memahami tujuan dan arah pembangunan: Mengetahui tujuan dan arah pembangunan suatu negara membantu individu untuk memahami mengapa pembangunan dilakukan dan apa yang ingin dicapai.
  • Menilai efektivitas upaya pembangunan: Menganalisis efektivitas upaya pembangunan memungkinkan individu untuk menilai apakah pembangunan telah mencapai tujuannya dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitasnya.
  • Memahami dampak pembangunan terhadap kehidupan masyarakat: Mempelajari dampak pembangunan terhadap kehidupan masyarakat membantu individu untuk memahami bagaimana pembangunan memengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan.
  • Menyadari peran individu dalam pembangunan: Memahami peran individu dalam pembangunan mendorong individu untuk terlibat aktif dalam proses pembangunan dan berkontribusi untuk mencapai tujuan pembangunan bersama.

Keterampilan

Mempelajari upaya pembangunan dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat dapat membantu individu mengembangkan berbagai keterampilan penting, antara lain:

  • Keterampilan berpikir kritis: Menganalisis informasi tentang pembangunan, mengevaluasi argumen, dan menarik kesimpulan yang logis.
  • Keterampilan komunikasi: Berkomunikasi secara efektif tentang pembangunan dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta.
  • Keterampilan pemecahan masalah: Mengidentifikasi masalah yang terkait dengan pembangunan dan mengembangkan solusi yang efektif.
  • Keterampilan kerja sama: Bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan pembangunan bersama.
  • Keterampilan kewarganegaraan: Berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan dan memperjuangkan hak-hak masyarakat.

 

Peserta didik mampu  Menjelaskan upaya pembangunan dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat.

 

Tantangan Pembangunan Indonesia

2

Mendeskripsikan upaya pembangunan yang sudah dilakukan di Indonesia sejak periode awal kemerdekaan hingga saat ini.

Pemahaman

Mempelajari upaya pembangunan di Indonesia sejak periode awal kemerdekaan hingga saat ini memberikan pemahaman yang penting tentang sejarah, arah, dan pencapaian pembangunan di Indonesia. Hal ini membantu individu untuk:

  • Memahami kronologi pembangunan di Indonesia: Mengetahui tahapan-tahapan pembangunan yang dilalui Indonesia sejak kemerdekaan hingga saat ini.
  • Menilai pencapaian pembangunan di berbagai bidang: Menganalisis pencapaian pembangunan di bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, dan infrastruktur.
  • Memahami tantangan dan hambatan pembangunan: Mengidentifikasi tantangan dan hambatan yang dihadapi Indonesia dalam proses pembangunannya.
  • Menyadari peran berbagai pihak dalam pembangunan: Memahami peran pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta dalam pembangunan nasional.
  • Memproyeksikan arah pembangunan di masa depan: Mengidentifikasi peluang dan tantangan pembangunan di masa depan dan mengusulkan strategi pembangunan yang efektif.

Keterampilan

Mempelajari upaya pembangunan di Indonesia sejak periode awal kemerdekaan hingga saat ini dapat membantu individu mengembangkan berbagai keterampilan penting, antara lain:

  • Keterampilan riset dan analisis: Melakukan riset dan analisis data tentang pembangunan di Indonesia.
  • Keterampilan komunikasi: Menyajikan informasi tentang pembangunan secara efektif kepada berbagai pihak.
  • Keterampilan berpikir kritis: Menganalisis informasi tentang pembangunan secara kritis dan objektif.
  • Keterampilan pemecahan masalah: Mengidentifikasi solusi untuk permasalahan pembangunan di Indonesia.
  • Keterampilan kerja sama: Bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan pembangunan bersama.

 

Peserta didik mampu  Mendeskripsikan upaya pembangunan yang sudah dilakukan di Indonesia sejak periode awal kemerdekaan hingga saat ini.

Pembangunan di Indonesia dari Masa ke Masa

3

Menganalisis tolok ukur pembangunan.

 

Pemahaman

Menganalisis tolok ukur pembangunan merupakan langkah penting untuk menilai kemajuan dan efektivitas pembangunan suatu negara. Hal ini membantu individu untuk:

  • Memahami konsep tolok ukur pembangunan: Mengetahui definisi, jenis, dan fungsi tolok ukur pembangunan.
  • Memilih tolok ukur pembangunan yang tepat: Menentukan tolok ukur pembangunan yang sesuai dengan tujuan dan konteks pembangunan.
  • Mengumpulkan dan menganalisis data tolok ukur pembangunan: Mengumpulkan data dari berbagai sumber dan menganalisisnya untuk mengukur kemajuan pembangunan.
  • Menginterpretasikan hasil analisis: Menafsirkan hasil analisis tolok ukur pembangunan untuk memahami tren dan pola pembangunan.
  • Menyimpulkan dan merekomendasikan kebijakan: Menyimpulkan hasil analisis dan merekomendasikan kebijakan pembangunan yang tepat.

Keterampilan

Menganalisis tolok ukur pembangunan dapat membantu individu mengembangkan berbagai keterampilan penting, antara lain:

  • Keterampilan riset dan analisis: Melakukan riset dan analisis data tentang tolok ukur pembangunan.
  • Keterampilan berpikir kritis: Menganalisis informasi tentang tolok ukur pembangunan secara kritis dan objektif.
  • Keterampilan komunikasi: Menyajikan informasi tentang tolok ukur pembangunan secara efektif kepada berbagai pihak.
  • Keterampilan pemecahan masalah: Mengidentifikasi solusi untuk permasalahan pembangunan berdasarkan analisis tolok ukur.
  • Keterampilan pengambilan keputusan: Memutuskan kebijakan pembangunan yang tepat berdasarkan analisis tolok ukur.

Peserta didik mampu  Menganalisis tolok ukur pembangunan.

 

Tolok Ukur Kemajuan Pembangunan

4

Menganalisis tantangan pembangunan dan potensi Indonesia menjadi negara maju.

Pemahaman

Menganalisis tantangan pembangunan dan potensi Indonesia menjadi negara maju merupakan langkah penting untuk memahami arah dan strategi pembangunan nasional yang tepat. Hal ini membantu individu untuk:

  • Memahami konsep pembangunan: Mengetahui definisi, tujuan, dan indikator pembangunan.
  • Mengidentifikasi tantangan pembangunan Indonesia: Menentukan faktor-faktor internal dan eksternal yang menghambat kemajuan pembangunan Indonesia.
  • Menilai potensi Indonesia menjadi negara maju: Mengidentifikasi sumber daya alam, manusia, dan sosial ekonomi yang dimiliki Indonesia dan potensinya untuk mencapai kemajuan.
  • Membandingkan pengalaman negara-negara maju: Mempelajari strategi dan kebijakan yang diterapkan oleh negara-negara maju untuk mencapai kemajuan.
  • Merumuskan strategi pembangunan yang tepat untuk Indonesia: Mengusulkan solusi dan strategi pembangunan yang sesuai dengan kondisi dan potensi Indonesia.

Keterampilan

Menganalisis tantangan pembangunan dan potensi Indonesia menjadi negara maju dapat membantu individu mengembangkan berbagai keterampilan penting, antara lain:

  • Keterampilan riset dan analisis: Melakukan riset dan analisis data tentang pembangunan Indonesia.
  • Keterampilan berpikir kritis: Menganalisis informasi tentang pembangunan Indonesia secara kritis dan objektif.
  • Keterampilan komunikasi: Menyajikan informasi tentang pembangunan Indonesia secara efektif kepada berbagai pihak.
  • Keterampilan pemecahan masalah: Mengidentifikasi solusi untuk permasalahan pembangunan Indonesia.
  • Keterampilan pengambilan keputusan: Memutuskan strategi pembangunan yang tepat untuk Indonesia.

Peserta didik mampu  Menganalisis tantangan pembangunan dan potensi Indonesia menjadi negara maju.

Potensi dan Tantangan Indonesia Menjadi Negara Maju

5

Mengevaluasi proses pembangunan yang dilakukan di lingkungan setempat.

Pemahaman kontekstual

Mengevaluasi proses pembangunan di lingkungan setempat merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa pembangunan berjalan dengan efektif, efisien, dan akuntabel. Hal ini membantu individu untuk:

  • Memahami konsep pembangunan: Mengetahui definisi, tujuan, dan prinsip-prinsip pembangunan.
  • Mengidentifikasi jenis-jenis pembangunan: Membedakan berbagai jenis pembangunan, seperti pembangunan infrastruktur, ekonomi, sosial, dan budaya.
  • Menganalisis proses perencanaan pembangunan: Memahami tahapan-tahapan dalam proses perencanaan pembangunan dan peran berbagai pihak yang terlibat.
  • Menilai pelaksanaan pembangunan: Mengevaluasi efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pembangunan di lingkungan setempat.
  • Memantau dan mengevaluasi dampak pembangunan: Mengidentifikasi dampak positif dan negatif pembangunan terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar.
  • Menyimpulkan dan merekomendasikan perbaikan: Menyimpulkan hasil evaluasi dan merekomendasikan langkah-langkah perbaikan untuk meningkatkan kualitas pembangunan di masa depan.

Keterampilan

Mengevaluasi proses pembangunan di lingkungan setempat dapat membantu individu mengembangkan berbagai keterampilan penting, antara lain:

  • Keterampilan riset dan analisis: Melakukan riset dan analisis data tentang pembangunan di lingkungan setempat.
  • Keterampilan berpikir kritis: Menganalisis informasi tentang pembangunan secara kritis dan objektif.
  • Keterampilan komunikasi: Menyajikan informasi tentang pembangunan secara efektif kepada berbagai pihak.
  • Keterampilan pemecahan masalah: Mengidentifikasi solusi untuk permasalahan pembangunan di lingkungan setempat.
  • Keterampilan kerja sama: Bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengevaluasi proses pembangunan.

Peserta didik mampu  Mengevaluasi proses pembangunan yang dilakukan di lingkungan setempat.

Pengembangan Industri Strategis di Indonesia

6

Merancang kampanye dukungan terhadap pembangunan Indonesia

untuk menjadi negara maju.

Pemahaman Kontekstual

Merancang kampanye dukungan terhadap pembangunan Indonesia untuk menjadi negara maju membutuhkan pemahaman kontekstual yang mendalam tentang berbagai aspek pembangunan Indonesia, termasuk:

  • Kondisi pembangunan Indonesia saat ini: Memahami capaian, tantangan, dan peluang pembangunan Indonesia di berbagai bidang, seperti ekonomi, sosial, politik, budaya, dan infrastruktur.
  • Visi dan misi pembangunan Indonesia: Memahami tujuan dan arah pembangunan Indonesia yang tertuang dalam visi dan misi nasional.
  • Peran dan tanggung jawab individu dalam pembangunan: Memahami peran individu dalam mendukung dan berkontribusi pada proses pembangunan nasional.
  • Strategi dan kebijakan pembangunan nasional: Memahami strategi dan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
  • Faktor-faktor yang memengaruhi kemajuan pembangunan: Memahami faktor-faktor internal dan eksternal yang memengaruhi kemajuan pembangunan Indonesia.
  • Pengalaman negara-negara maju: Mempelajari pengalaman negara-negara maju dalam mencapai kemajuan dan faktor-faktor yang berkontribusi pada keberhasilan mereka.

Keterampilan

Merancang kampanye dukungan terhadap pembangunan Indonesia untuk menjadi negara maju membutuhkan berbagai keterampilan, antara lain:

  • Keterampilan komunikasi: Mampu mengkomunikasikan visi, misi, dan tujuan kampanye secara efektif kepada berbagai pihak.
  • Keterampilan berpikir kritis: Mampu menganalisis informasi dan data tentang pembangunan Indonesia secara kritis dan objektif.
  • Keterampilan kreatif: Mampu merancang strategi dan kegiatan kampanye yang kreatif, menarik, dan inovatif.
  • Keterampilan kepemimpinan: Mampu memimpin dan memobilisasi tim untuk mencapai tujuan kampanye.
  • Keterampilan kerja sama: Mampu bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, organisasi masyarakat sipil, sektor swasta, dan masyarakat umum.
  • Keterampilan teknologi: Mampu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk menyebarkan informasi dan mengelola kampanye.

 

Peserta didik mampu  Merancang kampanye dukungan terhadap pembangunan Indonesia

untuk menjadi negara maju.

Bagaimana Karakteristik Negara Maju dan Upaya Indonesia Menjadi

Negara Maju di Dunia

7

Menjelaskan keragaman lingkungan alam dan masyarakat di dunia

Pemahaman Kontekstual

Menjelaskan keragaman lingkungan alam dan masyarakat di dunia membutuhkan pemahaman kontekstual yang mendalam tentang berbagai aspek, antara lain:

  • Konsep keragaman: Memahami definisi dan makna keragaman dalam konteks lingkungan alam dan masyarakat.
  • Faktor-faktor yang memengaruhi keragaman: Memahami faktor-faktor geografis, geologis, iklim, dan biologis yang memengaruhi keragaman lingkungan alam. Memahami faktor-faktor sejarah, budaya, politik, ekonomi, dan sosial yang memengaruhi keragaman masyarakat.
  • Jenis-jenis keragaman: Memahami berbagai jenis keragaman lingkungan alam, seperti keragaman biota, keragaman habitat, dan keragaman ekosistem. Memahami berbagai jenis keragaman masyarakat, seperti keragaman budaya, keragaman etnis, dan keragaman agama.
  • Dampak keragaman: Memahami dampak positif dan negatif keragaman lingkungan alam dan masyarakat. Dampak positif termasuk kekayaan hayati, keindahan alam, dan keanekaragaman budaya. Dampak negatif termasuk pencemaran lingkungan, eksploitasi sumber daya alam, dan konflik antar kelompok masyarakat.
  • Upaya pelestarian keragaman: Memahami upaya-upaya yang dilakukan untuk melestarikan keragaman lingkungan alam dan masyarakat, seperti perlindungan kawasan konservasi, pengembangan berkelanjutan, dan toleransi antar kelompok masyarakat.

Keterampilan

Menjelaskan keragaman lingkungan alam dan masyarakat di dunia membutuhkan berbagai keterampilan, antara lain:

  • Keterampilan komunikasi: Mampu mengkomunikasikan informasi tentang keragaman lingkungan alam dan masyarakat secara efektif kepada berbagai pihak.
  • Keterampilan berpikir kritis: Mampu menganalisis informasi tentang keragaman lingkungan alam dan masyarakat secara kritis dan objektif.
  • Keterampilan penelitian: Mampu melakukan penelitian untuk mengumpulkan informasi tentang keragaman lingkungan alam dan masyarakat.
  • Keterampilan presentasi: Mampu mempresentasikan informasi tentang keragaman lingkungan alam dan masyarakat secara menarik dan informatif.
  • Keterampilan pemecahan masalah: Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan keragaman lingkungan alam dan masyarakat.
  • Keterampilan kerja sama: Mampu bekerja sama dengan orang lain untuk mempelajari dan melestarikan keragaman lingkungan alam dan masyarakat.

Peserta didik mampu  Menjelaskan keragaman lingkungan alam dan masyarakat di dunia

Keragaman Lingkungan Alam dan Masyarakat Dunia

8

Mendeskripsikan penyebab terjadinya kerja sama internasional

Pemahaman Kontekstual

Mendeskripsikan penyebab terjadinya kerja sama internasional membutuhkan pemahaman kontekstual yang mendalam tentang berbagai aspek, antara lain:

  • Konsep kerja sama internasional: Memahami definisi dan makna kerja sama internasional, serta tujuan dan manfaatnya.
  • Motivasi dan kepentingan negara dalam kerja sama internasional: Memahami berbagai motivasi dan kepentingan yang mendorong negara-negara untuk menjalin kerja sama internasional, seperti kepentingan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan keamanan.
  • Faktor-faktor yang memengaruhi kerja sama internasional: Memahami faktor-faktor internal dan eksternal yang memengaruhi kerja sama internasional, seperti sistem politik dan ekonomi negara, situasi global, dan hubungan antar negara.
  • Jenis-jenis kerja sama internasional: Memahami berbagai jenis kerja sama internasional, seperti kerja sama bilateral, regional, dan multilateral.
  • Lembaga-lembaga kerja sama internasional: Memahami peran dan fungsi berbagai lembaga kerja sama internasional, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), ASEAN, dan Uni Eropa.

Keterampilan

Mendeskripsikan penyebab terjadinya kerja sama internasional membutuhkan berbagai keterampilan, antara lain:

  • Keterampilan komunikasi: Mampu mengkomunikasikan informasi tentang kerja sama internasional secara efektif kepada berbagai pihak.
  • Keterampilan berpikir kritis: Mampu menganalisis informasi tentang kerja sama internasional secara kritis dan objektif.
  • Keterampilan penelitian: Mampu melakukan penelitian untuk mengumpulkan informasi tentang kerja sama internasional.
  • Keterampilan presentasi: Mampu mempresentasikan informasi tentang kerja sama internasional secara menarik dan informatif.
  • Keterampilan pemecahan masalah: Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan kerja sama internasional.
  • Keterampilan kerja sama: Mampu bekerja sama dengan orang lain untuk mempelajari dan meningkatkan kerja sama internasional.

Peserta didik mampu  Mendeskripsikan penyebab terjadinya kerja sama internasional

Perkembangan Kerja Sama Dunia

9

Menganalisis keterlibatan Indonesia dalam kerja sama internasional.

Pemahaman Kontekstual

Menganalisis keterlibatan Indonesia dalam kerja sama internasional membutuhkan pemahaman kontekstual yang mendalam tentang berbagai aspek, antara lain:

  • Konsep kerja sama internasional: Memahami definisi dan makna kerja sama internasional, serta tujuan dan manfaatnya bagi Indonesia.
  • Prinsip-prinsip kerja sama internasional: Memahami prinsip-prinsip yang mendasari kerja sama internasional, seperti saling menghormati kedaulatan dan kemerdekaan negara, tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, dan menyelesaikan perselisihan secara damai.
  • Kebijakan luar negeri Indonesia: Memahami prinsip-prinsip dan tujuan kebijakan luar negeri Indonesia, seperti bebas aktif, berorientasi pada kepentingan nasional, dan berkontribusi pada perdamaian dunia.
  • Keterlibatan Indonesia dalam organisasi internasional: Memahami peran dan kontribusi Indonesia dalam berbagai organisasi internasional, seperti PBB, ASEAN, dan Gerakan Non-Blok.
  • Keterlibatan Indonesia dalam isu-isu global: Memahami peran dan kontribusi Indonesia dalam menyelesaikan berbagai isu global, seperti perubahan iklim, terorisme, dan hak asasi manusia.

Keterampilan

Menganalisis keterlibatan Indonesia dalam kerja sama internasional membutuhkan berbagai keterampilan, antara lain:

  • Keterampilan komunikasi: Mampu mengkomunikasikan informasi tentang keterlibatan Indonesia dalam kerja sama internasional secara efektif kepada berbagai pihak.
  • Keterampilan berpikir kritis: Mampu menganalisis informasi tentang keterlibatan Indonesia dalam kerja sama internasional secara kritis dan objektif.
  • Keterampilan penelitian: Mampu melakukan penelitian untuk mengumpulkan informasi tentang keterlibatan Indonesia dalam kerja sama internasional.
  • Keterampilan presentasi: Mampu mempresentasikan informasi tentang keterlibatan Indonesia dalam kerja sama internasional secara menarik dan informatif.
  • Keterampilan pemecahan masalah: Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan keterlibatan Indonesia dalam kerja sama internasional.
  • Keterampilan diplomasi: Mampu memahami dan menerapkan prinsip-prinsip diplomasi dalam menjalin kerja sama internasional.

Peserta didik mampu  Menganalisis keterlibatan Indonesia dalam kerja sama internasional.

Awal Mula Terjadinya Interaksi dan Kerja Sama Antarwilayah

di Dunia

10

Menganalisis isu global yang berlangsung dalam konteks lokal.

Pemahaman Kontekstual

Menganalisis isu global yang berlangsung dalam konteks lokal membutuhkan pemahaman kontekstual yang mendalam tentang berbagai aspek, antara lain:

  • Konsep globalisasi: Memahami definisi, karakteristik, dan dampak globalisasi terhadap berbagai aspek kehidupan di dunia.
  • Isu-isu global yang kontemporer: Memahami berbagai isu global yang sedang terjadi di dunia, seperti perubahan iklim, kemiskinan, kesenjangan sosial, dan konflik antar negara.
  • Hubungan antara isu global dan konteks lokal: Memahami bagaimana isu global dapat memengaruhi kehidupan masyarakat di tingkat lokal, dan bagaimana konteks lokal dapat memengaruhi cara pandang dan solusi terhadap isu global.
  • Peran dan tanggung jawab individu dalam isu global: Memahami peran dan tanggung jawab individu dalam upaya mengatasi isu global, baik di tingkat lokal maupun global.
  • Strategi dan kebijakan untuk mengatasi isu global: Memahami berbagai strategi dan kebijakan yang diterapkan untuk mengatasi isu global, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

Keterampilan

Menganalisis isu global yang berlangsung dalam konteks lokal membutuhkan berbagai keterampilan, antara lain:

  • Keterampilan berpikir kritis: Mampu menganalisis informasi tentang isu global secara kritis dan objektif, serta mengidentifikasi hubungan antara isu global dan konteks lokal.
  • Keterampilan penelitian: Mampu melakukan penelitian untuk mengumpulkan informasi tentang isu global dan konteks lokal.
  • Keterampilan komunikasi: Mampu mengkomunikasikan informasi tentang isu global dan konteks lokal secara efektif kepada berbagai pihak.
  • Keterampilan pemecahan masalah: Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan isu global di tingkat lokal.
  • Keterampilan kerja sama: Mampu bekerja sama dengan orang lain untuk mempelajari dan mengatasi isu global di tingkat lokal.
  • Keterampilan kepemimpinan: Mampu memimpin dan memobilisasi masyarakat untuk terlibat dalam upaya mengatasi isu global di tingkat lokal.

Peserta didik mampu  Menganalisis isu global yang berlangsung dalam konteks lokal.

Bentuk-Bentuk Kerja Sama Internasional

11

Mengevaluasi pemahaman masyarakat mengenai isu permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar.

Pemahaman Kontekstual

Mengevaluasi pemahaman masyarakat mengenai isu permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar membutuhkan pemahaman kontekstual yang mendalam tentang berbagai aspek, antara lain:

  • Konsep isu dan permasalahan lingkungan: Memahami definisi, jenis, dan karakteristik isu dan permasalahan lingkungan, baik yang bersifat lokal, regional, maupun global.
  • Faktor-faktor penyebab isu dan permasalahan lingkungan: Memahami berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya isu dan permasalahan lingkungan, seperti aktivitas manusia, perubahan iklim, dan bencana alam.
  • Dampak isu dan permasalahan lingkungan: Memahami dampak negatif dan positif dari isu dan permasalahan lingkungan terhadap manusia dan lingkungan hidup.
  • Upaya-upaya untuk mengatasi isu dan permasalahan lingkungan: Memahami berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi isu dan permasalahan lingkungan, seperti upaya pencegahan, pengurangan dampak, dan pemulihan lingkungan.
  • Peran dan tanggung jawab individu dan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan: Memahami peran dan tanggung jawab individu dan masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya isu dan permasalahan lingkungan.

Keterampilan

Mengevaluasi pemahaman masyarakat mengenai isu permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar membutuhkan berbagai keterampilan, antara lain:

  • Keterampilan komunikasi: Mampu mengkomunikasikan informasi tentang isu dan permasalahan lingkungan secara efektif kepada masyarakat dengan bahasa yang mudah dipahami.
  • Keterampilan berpikir kritis: Mampu menganalisis informasi tentang isu dan permasalahan lingkungan secara kritis dan objektif, serta mengidentifikasi kesenjangan pemahaman masyarakat terhadap isu tersebut.
  • Keterampilan penelitian: Mampu melakukan penelitian untuk mengumpulkan informasi tentang pemahaman masyarakat mengenai isu dan permasalahan lingkungan.
  • Keterampilan fasilitasi: Mampu memfasilitasi diskusi dan dialog dengan masyarakat untuk menggali pemahaman mereka terhadap isu dan permasalahan lingkungan.
  • Keterampilan pemecahan masalah: Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan pemahaman masyarakat terhadap isu dan permasalahan lingkungan.
  • Keterampilan kerja sama: Mampu bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat umum, untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai isu dan permasalahan lingkungan.

Peserta didik mampu  Mengevaluasi pemahaman masyarakat mengenai isu permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitar.

Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals)

 

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 8 Malang

 

 

 

 

Sri Nuryani M.Pd.

NIP. 19661116 199003 2 009            

 

Malang,   6 Juli 2025

Guru Mata Pelajaran

 

 

 

Drs Sumarno.

NIP. 1966308 200501 1 006

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar