I. Pendahuluan
Latar Belakang
Perundungan atau bullying merupakan isu
yang semakin mendapatkan perhatian serius di Indonesia. Perundungan sendiri
memiliki makna perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun
sosial di dunia nyata maupun dunia maya. Fenomena perundungan ini tidak hanya
terjadi di sekolah, tetapi juga di lingkungan kerja dan masyarakat. Dampak dari
perundungan sangat merugikan, baik secara fisik maupun mental, sehingga
diperlukan langkah-langkah konkret untuk mencegah dan menanganinya. Untuk itu,
SMP Negeri 8 Malang merasa perlu untuk membentuk sebuah wadah yang
memfasilitasi pencegahan tindak perundungan dan kekerasan seksual melalui
jaringan yang terintegrasi dengan pelayanan publik, yaitu Jaringan Sahabat
Tanpa Perundungan (Jabat Tangan) SMP Negeri 8 Malang.
Tujuan
Tujuan dari proposal ini adalah untuk membentuk jaringan
tanpa perundungan dan kekerasan seksual yang dapat menjadi wadah bagi
masyarakat untuk melaporkan, mendapatkan bantuan, dan mengakses informasi
terkait perundungan dan kekerasan seksual. Jaringan ini akan menghubungkan
berbagai pihak terkait, seperti sekolah, lembaga pemerintah, organisasi
non-pemerintah (NGO), dan masyarakat umum untuk bersama-sama menekan terjadinya
kasus perundungan.
II. Gambaran Umum JABAT TANGAN SMP Negeri 8 Malang
Nama Jaringan : Jaringan Sahabat Tanpa
Perundungan (JABAT TANGAN) SMPN 8 Malang
Deskripsi Jaringan
JABAT TANGAN adalah sebuah Langkah
inisiatif yang menghubungkan berbagai pihak untuk menangani masalah
perundungan secara komprehensif. Jabat Tangan sendiri merupakan Jaringan yang
menyediakan platform untuk pelaporan, konsultasi, edukasi, dan
advokasi terkait perundungan/bullying. Melalui kolaborasi yang erat
dengan berbagai pihak, JABAT TANGAN diharapkan dapat
menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua pihak.
III. Fitur Utama Jaringan
Portal Pelaporan
Fitur-Fitur Utama "Jaringan Sahabat Tanpa Perundungan
(JABAT TANGAN) SMPN 8 Malang"
Portal Pelaporan
- Fasilitas
pelaporan perundungan yang memungkinkan siswa melaporkan insiden secara
anonim melalui aplikasi atau website.
- Formulir
pelaporan yang mudah diisi dengan pilihan untuk melampirkan bukti seperti
foto atau video.
- Sistem
pelacakan status laporan yang memastikan setiap kasus mendapat perhatian
yang tepat dari pihak sekolah.
Layanan Konsultasi dan Dukungan
- Akses
ke konselor profesional melalui chat, panggilan suara, atau video untuk
memberikan dukungan emosional dan saran praktis.
- Konsultasi
dapat dijadwalkan sesuai dengan ketersediaan siswa dan konselor.
- Fitur
obrolan aman yang melindungi privasi pengguna selama sesi konsultasi.
Materi Edukasi dan Pelatihan
- Artikel,
video, dan modul interaktif tentang perundungan, dampaknya, dan cara-cara
pencegahannya.
- Panduan
bagi siswa, guru, dan orang tua untuk mengenali tanda-tanda perundungan
dan langkah-langkah yang bisa diambil.
- Program
pelatihan khusus untuk guru dan staf sekolah tentang penanganan
perundungan secara efektif.
Kampanye Kesadaran
- Informasi
tentang kampanye dan acara kesadaran tentang sekolah tanpa perundungan
yang diadakan di sekolah.
- Poster
dan bahan promosi digital yang bisa diunduh dan digunakan untuk mendukung
kampanye sekolah tanpa perundungan.
- Cerita
sukses dan testimoni dari siswa dan guru yang telah berhasil mengatasi
perundungan.
Peta Bantuan dan Sumber Daya
- Daftar
pusat bantuan terdekat seperti konselor sekolah, layanan kesehatan
mental, dan lembaga perlindungan anak.
- Informasi
kontak dan jam operasional untuk memudahkan akses bantuan.
- Peta
interaktif yang menunjukkan lokasi-lokasi penting terkait dukungan
sekolah tanpa perundungan.
Forum Komunitas
- Tempat
bagi siswa untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan dari sesama
siswa.
- Moderasi
oleh staf sekolah atau konselor untuk memastikan diskusi tetap aman dan
konstruktif.
- Fitur
penilaian dan komentar untuk membantu siswa menemukan informasi yang
paling berguna.
Notifikasi dan Pengingat
- Pemberitahuan
tentang update status laporan, jadwal konsultasi, dan acara kampanye.
- Pengingat
untuk menyelesaikan modul edukasi atau menghadiri sesi pelatihan.
- Sistem
notifikasi yang dapat dikustomisasi sesuai preferensi pengguna.
IV. Target Pengguna
Siswa Sekolah
Siswa sekolah disini kami menyasar bukan hanya siswa SMPN 8
Malang saja, tetapi juga termasuk siswa sekolah yang berada disekitar Jalan
Arjuna yang sangat berdekatan dengan SMPN 8 Malang diantara siswa siswa dari
SMP Mardiwiyata, MTs Khotijah, MI Khotijah, yang rentan terhadap
perundungan.
Orang Tua
Orang tua yang ingin melindungi anak mereka dan mencari
bantuan atas kasus perundungan.
Guru dan Tenaga Pendidikan
Guru dan staf sekolah yang membutuhkan informasi dan
dukungan dalam menangani kasus perundungan.
Masyarakat Umum
Individu atau kelompok yang peduli terhadap isu perundungan
dan ingin terlibat dalam penanganannya. ( dalam hal ini yang termasuk
masyarakat adalah mereka yang selalu bersinggungan langsung dengan siswa di
SMPN 8 Malang yang terdiri dari warga kampung / RT/ RW sekitar sekolah jalan
Arjuna, pedagang makanan/jajanan anak yang selalu mangkal disekitar dan tukang
parkir disepanjang jalan Arjuna.
Polsek Klojen
Selaku lembaga hukum yang memberikan kepastian dan
perlindungan dan penangan kasus
perundungan.
Puskesmas Arjuna
Puskesmas Arjuna merupakan salah satu lembaga kesehatan yang
berada di sekitar sekolah yang sudah menjalin kerjasama dengan SMPN 8 dalam
penanganan permasalahan baik psikis maupun non psikis.
V. Pengembangan dan Teknologi
Platform Jaringan
Website dan aplikasi mobile (WA) untuk pelaporan dan
konsultasi.
Hotline telepon dan layanan SMS, untuk akses offline.
Teknologi yang Digunakan
Frontend: Hi.Phin (Web)
Hosting: Google Form
VI. Implementasi
Tahap 1: Penelitian dan Perencanaan
Tahap penelitian dan perencanaan untuk pengembangan platform
"Jaringan Sahabat Tanpa Perundungan (JABAT TANGAN) SMPN 8 Malang"
dimulai dengan melakukan survei menyeluruh terhadap siswa, guru, dan orang tua
untuk mengidentifikasi kebutuhan dan harapan mereka terkait upaya penanganan
perundungan di sekolah. Survei ini mengungkapkan bahwa sebagian siswa merasa
tidak aman untuk melaporkan kasus perundungan secara langsung, dan mereka
menginginkan saluran pelaporan yang anonim dan mudah diakses. Guru dan staf sekolah
juga menunjukkan kebutuhan akan materi edukasi yang lebih baik serta pelatihan
khusus untuk mengenali dan menangani kasus perundungan secara efektif. Hasil
penelitian ini menjadi dasar untuk merancang fitur-fitur utama JABAT TANGAN,
termasuk portal pelaporan dengan identitas maupun tanpa identitas,
layanan konsultasi dengan konselor profesional, dan sumber daya edukatif yang
komprehensif
Selain survei, tim perencana juga mengadakan diskusi
kelompok terarah (focus group discussions) dengan berbagai stakeholder,
termasuk perwakilan dari Dinas Pendidikan, psikolog, dan organisasi
non-pemerintah yang bergerak di bidang perlindungan anak. Diskusi ini bertujuan
untuk memastikan bahwa platform JABAT TANGAN tidak hanya sesuai dengan
kebutuhan sekolah tetapi juga sejalan dengan standar dan regulasi yang berlaku.
Berdasarkan masukan dari berbagai pihak, rencana pengembangan mencakup tahap pengembangan
teknis, pengujian beta, dan pelatihan pengguna sebelum peluncuran resmi.
Seluruh perencanaan ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif untuk
memastikan bahwa platform yang dikembangkan benar-benar dapat digunakan dan
diterima oleh seluruh komunitas sekolah dan masyarakat, sehingga tujuan utama
untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi siswa dapat tercapai.
Tahap 2: Pengembangan Portal dan Aplikasi
Pengembangan platform pelaporan dan konsultasi
"Jaringan Sahabat Tanpa Perundungan (JABAT TANGAN) SMPN 8 Malang"
telah mencapai hasil yang memuaskan dengan berbagai fitur yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan komunitas sekolah. Platform ini mencakup portal pelaporan
online yang memungkinkan siswa melaporkan kasus perundungan dengan mencantumkan
identitas maupun tidak menyebutkan identitas pelapor, memberikan rasa aman bagi
korban untuk berbicara tanpa takut identitasnya terungkap. Selain itu, platform
ini dilengkapi dengan layanan konsultasi yang dapat diakses melalui chat,
panggilan suara, atau video, yang terhubung langsung dengan konselor
profesional yang siap memberikan dukungan emosional dan saran praktis.
Materi edukasi tentang perundungan, dampaknya, dan cara-cara
pencegahannya juga tersedia dalam bentuk artikel, video, dan modul interaktif
yang dapat diakses oleh siswa, guru, dan orang tua. Pengembangan platform ini
melibatkan uji coba yang melibatkan siswa dan staf sekolah, yang memberikan
umpan balik konstruktif untuk menyempurnakan fungsionalitas dan kemudahan
penggunaan. Hasil akhir menunjukkan bahwa JABAT TANGAN tidak hanya berfungsi
sebagai alat pelaporan dan konsultasi, tetapi juga sebagai sumber informasi dan
edukasi yang komprehensif, membantu menciptakan lingkungan sekolah yang lebih
aman dan lebih mendukung.
Tahap 3: Pengujian dan Peluncuran
Pengujian dan peluncuran “Jaringan Sahabat Tanpa Perundungan
(JABAT TANGAN) SMPN 8 Malang" telah berhasil dilaksanakan dengan
antusiasme tinggi dari seluruh komunitas sekolah. Selama fase pengujian,
platform ini diujicobakan oleh siswa, guru, dan staf sekolah, yang memberikan
masukan berharga untuk penyempurnaan fitur-fitur utama seperti portal
pelaporan, layanan konsultasi, dan materi edukasi. Peluncuran resmi JABAT
TANGAN diadakan dalam sebuah acara yang dihadiri oleh pihak sekolah, orang tua,
dan perwakilan pemerintah daerah, di mana program-program kampanye kesadaran,
pelatihan guru, dan dukungan psikologis langsung diperkenalkan. Respon positif
dari berbagai pihak menunjukkan bahwa JABAT TANGAN siap menjadi inisiatif yang
efektif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung bagi
seluruh siswa, serta menjadi model bagi sekolah-sekolah lain dalam menangani
perundungan.
VII. Penutup
Melalui "Jaringan Sahabat Tanpa Perundungan (JABAT
TANGAN) SMPN 8 Malang" kami berharap dapat menciptakan lingkungan
yang lebih aman dan mendukung bagi semua individu, khususnya anak-anak dan
remaja. Dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk merealisasikan
inisiatif ini dan memastikan keberlanjutannya. Kami mengundang semua pihak
untuk berpartisipasi aktif dalam jaringan ini demi masa depan yang bebas dari
perundungan.
Kami berharap mendapatkan dukungan dan kerjasama dari semua
pihak untuk mewujudkan jaringan ini dan menciptakan perubahan positif dalam
masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar