Minggu, 13 Juli 2025

JABAT TANGAN (Jaringan Sahabat Tanpa Perundungan) SMPN 8 Malang

 


 


I. Pendahuluan

Latar Belakang

Perundungan atau bullying merupakan isu yang semakin mendapatkan perhatian serius di Indonesia. Perundungan sendiri memiliki makna perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya. Fenomena perundungan ini tidak hanya terjadi di sekolah, tetapi juga di lingkungan kerja dan masyarakat. Dampak dari perundungan sangat merugikan, baik secara fisik maupun mental, sehingga diperlukan langkah-langkah konkret untuk mencegah dan menanganinya. Untuk itu, SMP Negeri 8 Malang merasa perlu untuk membentuk sebuah wadah yang memfasilitasi pencegahan tindak perundungan dan kekerasan seksual melalui jaringan yang terintegrasi dengan pelayanan publik, yaitu Jaringan Sahabat Tanpa Perundungan (Jabat Tangan) SMP Negeri 8 Malang. 

Tujuan

Tujuan dari proposal ini adalah untuk membentuk jaringan tanpa perundungan dan kekerasan seksual yang dapat menjadi wadah bagi masyarakat untuk melaporkan, mendapatkan bantuan, dan mengakses informasi terkait perundungan dan kekerasan seksual. Jaringan ini akan menghubungkan berbagai pihak terkait, seperti sekolah, lembaga pemerintah, organisasi non-pemerintah (NGO), dan masyarakat umum untuk bersama-sama menekan terjadinya kasus perundungan.

II. Gambaran Umum JABAT TANGAN SMP Negeri 8 Malang

Nama Jaringan : Jaringan Sahabat Tanpa Perundungan (JABAT TANGAN) SMPN 8 Malang

Deskripsi Jaringan

JABAT TANGAN adalah sebuah Langkah inisiatif  yang menghubungkan berbagai pihak untuk menangani masalah perundungan secara komprehensif. Jabat Tangan sendiri merupakan Jaringan yang menyediakan platform untuk pelaporan, konsultasi, edukasi, dan advokasi terkait perundungan/bullying. Melalui kolaborasi yang erat dengan berbagai pihak, JABAT TANGAN diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua pihak.

III. Fitur Utama Jaringan 

Portal Pelaporan

Fitur-Fitur Utama "Jaringan Sahabat Tanpa Perundungan (JABAT TANGAN) SMPN 8 Malang"

 Portal Pelaporan 

    1. Fasilitas pelaporan perundungan yang memungkinkan siswa melaporkan insiden secara anonim melalui aplikasi atau website.
    2. Formulir pelaporan yang mudah diisi dengan pilihan untuk melampirkan bukti seperti foto atau video.
    3. Sistem pelacakan status laporan yang memastikan setiap kasus mendapat perhatian yang tepat dari pihak sekolah.

Layanan Konsultasi dan Dukungan

    1. Akses ke konselor profesional melalui chat, panggilan suara, atau video untuk memberikan dukungan emosional dan saran praktis.
    2. Konsultasi dapat dijadwalkan sesuai dengan ketersediaan siswa dan konselor.
    3. Fitur obrolan aman yang melindungi privasi pengguna selama sesi konsultasi.

Materi Edukasi dan Pelatihan

    1. Artikel, video, dan modul interaktif tentang perundungan, dampaknya, dan cara-cara pencegahannya.
    2. Panduan bagi siswa, guru, dan orang tua untuk mengenali tanda-tanda perundungan dan langkah-langkah yang bisa diambil.
    3. Program pelatihan khusus untuk guru dan staf sekolah tentang penanganan perundungan secara efektif.

Kampanye Kesadaran

    1. Informasi tentang kampanye dan acara kesadaran tentang sekolah tanpa perundungan yang diadakan di sekolah.
    2. Poster dan bahan promosi digital yang bisa diunduh dan digunakan untuk mendukung kampanye sekolah tanpa perundungan.
    3. Cerita sukses dan testimoni dari siswa dan guru yang telah berhasil mengatasi perundungan. 

Peta Bantuan dan Sumber Daya

    1. Daftar pusat bantuan terdekat seperti konselor sekolah, layanan kesehatan mental, dan lembaga perlindungan anak.
    2. Informasi kontak dan jam operasional untuk memudahkan akses bantuan.
    3. Peta interaktif yang menunjukkan lokasi-lokasi penting terkait dukungan sekolah tanpa perundungan.

Forum Komunitas

    1. Tempat bagi siswa untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan dari sesama siswa.
    2. Moderasi oleh staf sekolah atau konselor untuk memastikan diskusi tetap aman dan konstruktif.
    3. Fitur penilaian dan komentar untuk membantu siswa menemukan informasi yang paling berguna.

Notifikasi dan Pengingat

    1. Pemberitahuan tentang update status laporan, jadwal konsultasi, dan acara kampanye.
    2. Pengingat untuk menyelesaikan modul edukasi atau menghadiri sesi pelatihan.
    3. Sistem notifikasi yang dapat dikustomisasi sesuai preferensi pengguna.

IV. Target Pengguna

Siswa Sekolah 

Siswa sekolah disini kami menyasar bukan hanya siswa SMPN 8 Malang saja, tetapi juga termasuk siswa sekolah yang berada disekitar Jalan Arjuna yang sangat berdekatan dengan SMPN 8 Malang diantara siswa siswa dari SMP Mardiwiyata, MTs Khotijah, MI Khotijah,  yang rentan terhadap perundungan.

Orang Tua

Orang tua yang ingin melindungi anak mereka dan mencari bantuan atas kasus perundungan.

Guru dan Tenaga Pendidikan

Guru dan staf sekolah yang membutuhkan informasi dan dukungan dalam menangani kasus perundungan.

Masyarakat Umum

Individu atau kelompok yang peduli terhadap isu perundungan dan ingin terlibat dalam penanganannya. ( dalam hal ini yang termasuk masyarakat adalah mereka yang selalu bersinggungan langsung dengan siswa di SMPN 8 Malang yang terdiri dari warga kampung / RT/ RW sekitar sekolah jalan Arjuna, pedagang makanan/jajanan anak yang selalu mangkal disekitar dan tukang parkir disepanjang jalan Arjuna.

Polsek Klojen

Selaku lembaga hukum yang memberikan kepastian dan perlindungan dan penangan kasus 

perundungan.

Puskesmas Arjuna

Puskesmas Arjuna merupakan salah satu lembaga kesehatan yang berada di sekitar sekolah yang sudah menjalin kerjasama dengan SMPN 8 dalam penanganan permasalahan baik psikis maupun non psikis.

V. Pengembangan dan Teknologi

Platform Jaringan

Website dan aplikasi mobile (WA)  untuk pelaporan dan konsultasi.

Hotline telepon dan layanan SMS, untuk akses offline.

Teknologi yang Digunakan

Frontend: Hi.Phin (Web)

Hosting:  Google Form

VI.  Implementasi

Tahap 1: Penelitian dan Perencanaan 

Tahap penelitian dan perencanaan untuk pengembangan platform "Jaringan Sahabat Tanpa Perundungan (JABAT TANGAN) SMPN 8 Malang" dimulai dengan melakukan survei menyeluruh terhadap siswa, guru, dan orang tua untuk mengidentifikasi kebutuhan dan harapan mereka terkait upaya penanganan perundungan di sekolah. Survei ini mengungkapkan bahwa sebagian siswa merasa tidak aman untuk melaporkan kasus perundungan secara langsung, dan mereka menginginkan saluran pelaporan yang anonim dan mudah diakses. Guru dan staf sekolah juga menunjukkan kebutuhan akan materi edukasi yang lebih baik serta pelatihan khusus untuk mengenali dan menangani kasus perundungan secara efektif. Hasil penelitian ini menjadi dasar untuk merancang fitur-fitur utama JABAT TANGAN, termasuk portal pelaporan dengan identitas  maupun tanpa identitas, layanan konsultasi dengan konselor profesional, dan sumber daya edukatif yang komprehensif

Selain survei, tim perencana juga mengadakan diskusi kelompok terarah (focus group discussions) dengan berbagai stakeholder, termasuk perwakilan dari Dinas Pendidikan, psikolog, dan organisasi non-pemerintah yang bergerak di bidang perlindungan anak. Diskusi ini bertujuan untuk memastikan bahwa platform JABAT TANGAN  tidak hanya sesuai dengan kebutuhan sekolah tetapi juga sejalan dengan standar dan regulasi yang berlaku. Berdasarkan masukan dari berbagai pihak, rencana pengembangan mencakup tahap pengembangan teknis, pengujian beta, dan pelatihan pengguna sebelum peluncuran resmi. Seluruh perencanaan ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif untuk memastikan bahwa platform yang dikembangkan benar-benar dapat digunakan dan diterima oleh seluruh komunitas sekolah dan masyarakat, sehingga tujuan utama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi siswa dapat tercapai.

Tahap 2: Pengembangan Portal dan Aplikasi 

Pengembangan platform pelaporan dan konsultasi "Jaringan Sahabat Tanpa Perundungan (JABAT TANGAN) SMPN 8 Malang" telah mencapai hasil yang memuaskan dengan berbagai fitur yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan komunitas sekolah. Platform ini mencakup portal pelaporan online yang memungkinkan siswa melaporkan kasus perundungan dengan mencantumkan identitas maupun tidak menyebutkan identitas pelapor, memberikan rasa aman bagi korban untuk berbicara tanpa takut identitasnya terungkap. Selain itu, platform ini dilengkapi dengan layanan konsultasi yang dapat diakses melalui chat, panggilan suara, atau video, yang terhubung langsung dengan konselor profesional yang siap memberikan dukungan emosional dan saran praktis.

Materi edukasi tentang perundungan, dampaknya, dan cara-cara pencegahannya juga tersedia dalam bentuk artikel, video, dan modul interaktif yang dapat diakses oleh siswa, guru, dan orang tua. Pengembangan platform ini melibatkan uji coba yang melibatkan siswa dan staf sekolah, yang memberikan umpan balik konstruktif untuk menyempurnakan fungsionalitas dan kemudahan penggunaan. Hasil akhir menunjukkan bahwa JABAT TANGAN tidak hanya berfungsi sebagai alat pelaporan dan konsultasi, tetapi juga sebagai sumber informasi dan edukasi yang komprehensif, membantu menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan lebih mendukung. 

Tahap 3: Pengujian dan Peluncuran 

Pengujian dan peluncuran “Jaringan Sahabat Tanpa Perundungan (JABAT TANGAN) SMPN 8 Malang" telah berhasil dilaksanakan dengan antusiasme tinggi dari seluruh komunitas sekolah. Selama fase pengujian, platform ini diujicobakan oleh siswa, guru, dan staf sekolah, yang memberikan masukan berharga untuk penyempurnaan fitur-fitur utama seperti portal pelaporan, layanan konsultasi, dan materi edukasi. Peluncuran resmi JABAT TANGAN diadakan dalam sebuah acara yang dihadiri oleh pihak sekolah, orang tua, dan perwakilan pemerintah daerah, di mana program-program kampanye kesadaran, pelatihan guru, dan dukungan psikologis langsung diperkenalkan. Respon positif dari berbagai pihak menunjukkan bahwa JABAT TANGAN siap menjadi inisiatif yang efektif dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan mendukung bagi seluruh siswa, serta menjadi model bagi sekolah-sekolah lain dalam menangani perundungan.

VII. Penutup

Melalui "Jaringan Sahabat Tanpa Perundungan (JABAT TANGAN) SMPN 8 Malang" kami berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi semua individu, khususnya anak-anak dan remaja. Dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk merealisasikan inisiatif ini dan memastikan keberlanjutannya. Kami mengundang semua pihak untuk berpartisipasi aktif dalam jaringan ini demi masa depan yang bebas dari perundungan.

Kami berharap mendapatkan dukungan dan kerjasama dari semua pihak untuk mewujudkan jaringan ini dan menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar