Wahai sang penjaga malam dan fajar,
langkahmu bukan untuk gemerlap sinar,
namun untuk nyala lampu di sudut rumah,
dan senyum hangat yang tak pernah lelah.
Tak kupinta kau menjadi raja pesta,
cukup jadi peluk yang penuh cerita,
dengan tanganmu yang membangun harap,
dan bahumu, kokoh menahan beban berat.
Doaku melangit, mengiring tiap detak,
semoga kekuatan tak pernah retak.
Karena di balik kerut lelah di wajahmu,
tercermin cinta yang begitu syahdu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar