Selasa, 05 November 2024

PUISI : Berlabuh di hatimu

Akan kuperbaiki perahuku ini,
dengan sabar kutambal setiap luka,
karena meski retak dan terurai sepi,
ia pernah setia menemaniku mengarungi samudra.

Biar layar yang koyak kuikat erat,
biar dayung yang patah kubentuk lagi,
dalam hening kugenggam tekad yang pekat,
agar angin kelak sudi membawaku pergi.

Aku tahu, lautan tak selalu ramah,
kadang ia menipu dengan ketenangannya,
dan aku—pernah terdampar di pantai yang salah,
merindu tanah, namun terjebak kecewa dan lelah.

Namun kini kusediakan hati baru,
kuhela napas, kutatap cakrawala jauh,
perahuku bukan lagi sekadar kayu,
ia adalah impian yang kuanyam dalam peluh.

Semoga angin mengerti isi hatiku,
membimbing layarku menuju pulau terbaik,
di mana debur ombak menyanyikan lagu,
tentang perjalanan panjang dan hati yang terdidik.

Di sana kelak aku akan berlabuh,
di dermaga yang tak hanya menunggu,
dan perahuku yang kusayang pun luluh,
karenanya, aku takkan tersesat lagi dalam biru.

Akan kuperbaiki perahuku ini,
hingga saat kembali berlayar tiba,
membelah laut dengan hati yang murni,
berharap, bermimpi, dan percaya pada arahNya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar