PERENCANAAN
PEMBELAJARAN MENDALAM
SEKOLAH : SMPN 8 Malang
NAMA GURU : Drs. Sumarno
MATA PELAJARAN :
IPS
KELAS / SEMESTER / FASE : VIII / 1 / D
ALOKASI WAKTU :
2 X (3 x 45) menit
MATERI :
Konektivitas Antar Ruang terhadap upaya pemanfaatan dan pelestarian sumber daya
alam
1.
Pengertian konektivitas antar ruang.
2.
Peran transportasi dan komunikasi dalam meningkatkan
konektivitas.
IDENTIFIKASI |
Peserta
Didik |
Pengetahuan Awal Peserta Didik
2. Minat Belajar
3. Latar Belakang Sosial dan Geografis
4. Kebutuhan Belajar
5. Gaya Belajar dan Preferensi
6. Aspek Psikologis dan Sosial
|
||
Materi
Pelajaran |
Pengetahuan Faktual 1. Pengetahuan
faktual yang perlu dikuasai peserta didik meliputi pengertian konektivitas
antar ruang, jenis-jenis transportasi (seperti transportasi darat, laut, dan
udara), serta jenis-jenis komunikasi (komunikasi lisan, tulisan, dan
elektronik). 2. Dalam
kehidupan sehari-hari, pengetahuan ini tercermin ketika peserta didik
menggunakan transportasi umum untuk bepergian, atau saat mereka menggunakan
perangkat komunikasi seperti handphone dan internet untuk berinteraksi dengan
orang lain di luar daerah. Pengetahuan Konseptual 1. Pengetahuan
konseptual mencakup pemahaman mengenai hubungan antara sarana transportasi
dan komunikasi dengan perkembangan suatu wilayah, seperti konsep pemerataan
pembangunan dan integrasi antardaerah. 2. Dalam
kehidupan sehari-hari, peserta didik bisa melihat bagaimana daerah yang
memiliki akses jalan dan jaringan komunikasi yang baik lebih cepat berkembang
dibanding daerah yang terpencil. Mereka juga bisa memahami bahwa keberadaan
jalan tol, pelabuhan, atau sinyal internet yang stabil membuka peluang kerja
dan akses pendidikan yang lebih baik. Pengetahuan Prosedural 1. Pengetahuan
ini berkaitan dengan cara atau langkah-langkah untuk melakukan sesuatu,
seperti cara menganalisis peta konektivitas antar wilayah, langkah-langkah
mengidentifikasi hambatan konektivitas (misalnya jalan rusak atau sinyal yang
lemah), serta bagaimana menyusun laporan sederhana tentang kondisi
transportasi dan komunikasi di daerah tempat tinggal mereka. 2. Dalam
praktik sehari-hari, peserta didik bisa melakukan observasi lingkungan
sekitar mereka, mencatat jalur transportasi yang sering digunakan, atau
menganalisis manfaat keberadaan internet di rumah dan sekolah. Pengetahuan Metakognitif 1. Jenis
pengetahuan ini meliputi kesadaran peserta didik terhadap cara mereka belajar
dan berpikir. Dalam konteks materi ini, peserta didik diharapkan mampu
memilih strategi belajar yang sesuai untuk memahami hubungan antarruang,
misalnya dengan membaca peta tematik atau menonton video pembelajaran. Mereka
juga diharapkan bisa merefleksikan bagaimana konektivitas memengaruhi
aktivitas mereka sehari-hari, seperti kemudahan pergi ke sekolah, mengakses
layanan publik, atau berkomunikasi dengan kerabat di luar kota. 2. Dengan
kemampuan metakognitif ini, peserta didik akan lebih sadar terhadap
pentingnya transportasi dan komunikasi dalam menunjang kehidupan masyarakat
modern, serta mampu mengembangkan sikap kritis terhadap isu-isu ketimpangan
akses antar wilayah. |
|||
Dimensi
Profil Lulusan (DPL) |
Pilihlah
dimensi profil lulusan yang akan dicapai dalam pembelajaran |
|||
|
|
|||
DESAIN PEMBELAJARAN |
Capaian
Pembelajaran |
Peserta didik memahami
keberagaman kondisi
geografis
Indonesia, konektivitas antar ruang terhadap upaya pemanfaatan dan pelestarian potensi
sumber daya alam, faktor aktivitas manusia terhadap perubahan iklim dan potensi bencana
alam |
||
Lintas
Disiplin Ilmu |
1.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS – Geografi dan Ekonomi)
2. Bahasa Indonesia
3. Matematika
4. IPA (Ilmu Pengetahuan
Alam)
5. Informatika / TIK
6. PPKn (Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan)
7. Seni Budaya
|
|||
Tujuan
Pembelajaran |
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian
konektivitas antar ruang dengan benar. 2. Peserta
didik dapat mengidentifikasi minimal tiga bentuk transportasi dan komunikasi
yang digunakan di Indonesia. 3. Peserta
didik dapat menganalisis peran transportasi dan komunikasi dalam meningkatkan
konektivitas antar wilayah. 4. Peserta
didik dapat memberikan contoh nyata pengaruh konektivitas terhadap kehidupan
sosial dan ekonomi masyarakat. 5. Peserta
didik dapat menyajikan hasil observasi sederhana tentang kondisi transportasi
dan komunikasi di lingkungan sekitar dalam bentuk laporan tertulis. |
|||
Topik
Pembelajaran |
Topik Pembelajaran
|
|||
Praktik
Pedagogis |
Model Pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Metode Pembelajaran
Keterkaitan dengan pembelajaran
deep learning
|
|||
Kemitraan
Pembelajaran |
Mitra Kerjasama yang Dapat
Dilibatkan Melibatkan berbagai pihak akan memperkaya pengalaman
belajar peserta didik dan menjadikan pembelajaran lebih kontekstual serta
kolaboratif: a. Dinas Perhubungan
(Dishub)
b. Pihak Sekolah (Guru TIK,
Bahasa Indonesia, dan Seni Budaya)
e. Orang Tua/Wali Murid
|
|||
Lingkungan
Pembelajaran |
1. Ruang Fisik Lingkungan belajar yang mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran mencakup tiga dimensi: fisik, virtual, dan budaya belajar. a. Ruang Fisik
|
|||
Pemanfaatan
Digital |
Ruang Virtual
|
|||
PENGALAMAN BELAJAR |
AWAL (tuliskan
prinsip pembelajaran yang digunakan, misal berkesadaran, bermakna,
menggembirakan) |
|||
|
||||
INTI |
||||
Pada tahap
ini, siswa aktif terlibat dalam pengalaman belajar memahami, mengaplikasi,
dan merefleksi. Guru menerapkan prinsip pembelajaran berkesadaran, bermakna, menyenangkan
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengalaman belajar tidak harus
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. |
||||
Memahami (Bermakna,
Berkesadaran) 40
menit |
||||
Tujuan:
Peserta didik memahami konsep dasar konektivitas antar ruang, peran transportasi
dan komunikasi. Aktivitas: b. Diskusi
Kelompok (15 menit): c. Presentasi
Kelompok (15 menit): d. Guru
Menyimpulkan (10 menit): |
||||
Mengaplikasi
(Menggembirakan) 35 menit |
||||
Tujuan: Peserta didik
mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam konteks nyata dan
berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah. Aktivitas: b. Kolaborasi Proyek (20 menit): c. Presentasi Proyek (5 menit): |
||||
Merefleksi (Berkesadaran)
20 menit |
||||
Tujuan: Peserta didik
merenung, mengevaluasi, dan menyadari penerapan pengetahuan serta menghubungkannya
dengan pengalaman pribadi. Aktivitas: b. Diskusi Refleksi Kelas (15 menit): c. Penutup dan Pemberian Tugas (15 menit): Prinsip Pembelajaran
|
||||
PENUTUP (berkesadaran,
bermakna) 5
menit |
||||
1.
Menarik Kesimpulan (5 Menit) ·
Pengertian konektivitas antar ruang. ·
Jenis-jenis transportasi dan komunikasi. ·
Dampak konektivitas terhadap kehidupan sosial dan
ekonomi. 2.
Memberikan Pujian dan Apresiasi (3 Menit) 3.
Memberikan Tugas Individu atau Kelompok (5 Menit) 4.
Motivasi Penutup (2 Menit) |
||||
ASESMEN PEMBELAJARAN |
Asesmen pada Awal Pembelajaran |
Jenis dan Bentuk Instrumen
Asesmen Jenis Instrumen: Tes
Tertulis (Dua pilihan: Pilihan Ganda dan Isian Singkat)
Instrumen Asesmen Awal 1. Pilihan Ganda Tujuan: Menilai
pemahaman siswa terhadap konsep dasar.
2. Isian Singkat Tujuan:
Mengukur sejauh mana siswa mengingat dan menghubungkan konsep.
3. Pilihan Ganda Tujuan: Menilai
pengetahuan awal siswa tentang peran teknologi.
4. Isian Singkat Tujuan:
Mengukur pemahaman siswa tentang contoh transportasi yang relevan.
Cara Pelaksanaan Asesmen
|
||
Asesmen pada Proses Pembelajaran |
Jenis dan Bentuk Instrumen Asesmen
Formatif Jenis Instrumen: Tes
Tertulis (Pilihan Ganda dan Isian Singkat) + Observasi Diskusi
Kelompok
Instrumen Asesmen Formatif 1. Pilihan Ganda Tujuan: Menilai
sejauh mana siswa memahami konsep dasar konektivitas dan peran transportasi
serta komunikasi.
2. Isian Singkat Tujuan: Menilai
kemampuan siswa dalam mengingat dan menerapkan konsep yang telah dipelajari.
3. Pertanyaan Pemecahan
Masalah Kelompok Tujuan:
Mengukur kemampuan siswa dalam diskusi kelompok untuk mengaplikasikan materi
dan memecahkan masalah.
4. Observasi Diskusi
Kelompok Tujuan: Menilai
keterlibatan siswa dalam diskusi dan kemampuan mereka dalam menyampaikan ide
secara komunikatif.
Pelaksanaan Asesmen Formatif
|
|||
Asesmen pada Akhir Pembelajaran |
Jenis dan Bentuk Instrumen
Asesmen Sumatif Jenis Instrumen: Tes
Tertulis (Pilihan Ganda, Isian Singkat, dan Uraian) + Proyek atau
Presentasi Kelompok
Instrumen Asesmen Sumatif 1. Pilihan Ganda
2. Isian Singkat
3. Uraian
4. Proyek Kelompok
Pelaksanaan Asesmen Sumatif
|
|||
Asesmen
dalam pembelajaran mendalam disesuaikan dengan assessment as learning,
assessment for learning, dan assessment of learning. Tentukan metode atau
cara yang digunakan secara komprehensif untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik. Contoh: Tes tertulis, Tes lisan, Penilaian Kinerja, Penilaian
Proyek, Penilaian Produk, Observasi, Portofolio, Peer Assessment, Self
Assessment, penilaian berbasis kelas, dan sebagainya. |
||||
Rubrik Penilaian
Diskusi Kelas
Indikator |
Baru Memulai (1) |
Berkembang (2) |
Cakap (3) |
Mahir (4) |
Keaktifan
Bertanya |
Tidak bertanya
atau hanya sekali bertanya. |
Bertanya beberapa
kali, tetapi kurang relevan. |
Bertanya dengan
relevansi terhadap topik. |
Sering bertanya
dengan pertanyaan yang mendalam dan relevan. |
Kerja Sama |
Tidak aktif
bekerja sama, cenderung bekerja sendiri. |
Beberapa
interaksi dengan teman, tetapi masih sering bekerja sendiri. |
Aktif bekerja
sama, mendengarkan pendapat teman. |
Sangat aktif
bekerja sama, memimpin diskusi, dan menghargai pendapat teman. |
Kreativitas |
Tidak mengajukan
ide atau solusi baru. |
Mengajukan
beberapa ide, tetapi kurang terstruktur. |
Mengajukan
ide-ide yang kreatif dan relevan. |
Mengajukan ide
yang sangat kreatif dan inovatif, menyelesaikan masalah dengan pendekatan
baru. |
Kemampuan
Komunikasi |
Mengungkapkan ide
secara terbatas atau sulit dipahami. |
Bisa
mengungkapkan ide, namun terkadang kurang jelas. |
Menyampaikan ide
dengan jelas dan terstruktur. |
Menyampaikan ide
secara sangat jelas, meyakinkan, dan mampu mempengaruhi diskusi. |
Penjelasan Kriteria
- Keaktifan Bertanya:
- Baru Memulai: Siswa jarang atau tidak bertanya selama diskusi.
- Berkembang: Siswa bertanya, namun pertanyaan yang diajukan kurang relevan
atau tidak mendalam.
- Cakap: Siswa aktif
bertanya dan pertanyaannya relevan serta membantu memperdalam diskusi.
- Mahir: Siswa
sering bertanya dengan pertanyaan yang sangat relevan, mendalam, dan
merangsang pemikiran lebih lanjut dari teman-teman sekelas.
- Kerja Sama:
- Baru Memulai: Siswa jarang berkolaborasi atau cenderung bekerja sendiri tanpa
melibatkan teman.
- Berkembang: Siswa mulai berkolaborasi, namun kadang masih kurang terlibat
secara aktif dalam diskusi kelompok.
- Cakap: Siswa
bekerja sama dengan baik, mendengarkan teman, dan aktif berkontribusi
dalam diskusi kelompok.
- Mahir: Siswa
sangat kolaboratif, mendengarkan dan memberikan kontribusi yang berarti,
serta mendorong teman-temannya untuk berbicara.
- Kreativitas:
- Baru Memulai: Siswa tidak mengajukan ide atau solusi baru dalam diskusi.
- Berkembang: Siswa mengajukan beberapa ide, tetapi ide-idenya tidak cukup
terstruktur atau tidak sepenuhnya relevan dengan topik.
- Cakap: Siswa
mengajukan ide yang relevan dan kreatif, membantu memecahkan masalah atau
memperkaya diskusi.
- Mahir: Siswa
mengajukan solusi atau ide yang sangat kreatif, inovatif, dan berguna
dalam konteks diskusi yang terjadi.
- Kemampuan Komunikasi:
- Baru Memulai: Siswa kesulitan mengungkapkan ide mereka atau sulit dipahami
oleh teman-temannya.
- Berkembang: Siswa mengungkapkan ide, namun terkadang masih kurang jelas atau
kurang terstruktur.
- Cakap: Siswa dapat
menyampaikan ide dengan jelas dan mudah dipahami oleh teman-teman.
- Mahir: Siswa
menyampaikan ide dengan sangat jelas, terstruktur, dan mampu mempengaruhi
jalannya diskusi.
Cara Penggunaan
Rubrik
- Penyusunan Nilai: Setiap siswa dinilai berdasarkan keempat
indikator dengan skala 1 hingga 4 untuk setiap indikator.
- Total Skor: Setiap indikator memiliki skor maksimal 4, sehingga total nilai
tertinggi adalah 16 (4 x 4).
- Interpretasi Hasil:
- Skor 1-7: Siswa membutuhkan lebih banyak
dukungan dalam keterampilan diskusi.
- Skor 8-12: Siswa sudah menunjukkan kemampuan
dasar dalam diskusi tetapi masih perlu berkembang.
- Skor 13-16: Siswa menunjukkan kemampuan diskusi
yang sangat baik, aktif, kreatif, dan komunikatif.
Mengetahui, Kepala
SMP Negeri 8 Malang Sri Nuryani M.Pd. NIP. 19661116 199003 2 009 |
|
Malang, 14 April 2025 Guru Mata Pelajaran Drs Sumarno. NIP. 1966308 200501 1 006 |
Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD)
Materi: Pengertian
Konektivitas Antar Ruang, Peran Transportasi dan Komunikasi dalam Meningkatkan
Konektivitas
Durasi: 2 Pertemuan (3 x 40 menit)
LKPD Pertemuan 1
Tujuan Pembelajaran:
- Memahami
pengertian konektivitas antar ruang.
- Menjelaskan
peran transportasi dalam meningkatkan konektivitas antar ruang.
- Menyebutkan
contoh-contoh konektivitas antar ruang dalam kehidupan sehari-hari.
Tugas 1: Pengertian Konektivitas Antar Ruang
Baca dan jawab pertanyaan berikut:
- Apa yang
dimaksud dengan konektivitas antar ruang?
- Mengapa
konektivitas antar ruang sangat penting dalam kehidupan kita? Berikan
contoh sederhana yang kamu alami!
Tugas 2: Peran Transportasi dalam Meningkatkan
Konektivitas
Baca materi berikut dan jawab pertanyaan berikut:
- Sebutkan dua
jenis transportasi yang dapat meningkatkan konektivitas antar ruang!
Jelaskan peran masing-masing dalam memperlancar pergerakan orang dan
barang!
- Bagaimana
transportasi mempengaruhi ekonomi di daerah yang terisolasi? Berikan
contoh nyata yang kamu ketahui!
Tugas 3: Menyusun Solusi Konektivitas
Diskusikan dengan teman kelompokmu untuk mencari
solusi bagi daerah yang sulit dijangkau. Pilih salah satu daerah terpencil yang
ada di Indonesia dan buatlah solusi konektivitas menggunakan transportasi yang
sesuai.
- Daerah yang
dipilih: ______________________
- Jenis
transportasi yang dapat digunakan: ______________________
- Solusi
konektivitas yang bisa diterapkan: ______________________
Refleksi
Tuliskan satu hal yang paling kamu pelajari tentang konektivitas
antar ruang pada pembelajaran hari ini. Mengapa hal ini penting dalam
kehidupan sehari-hari?
LKPD Pertemuan 2
Tujuan Pembelajaran:
- Menjelaskan
peran komunikasi dalam meningkatkan konektivitas antar ruang.
- Merancang
solusi konektivitas untuk daerah terpencil menggunakan komunikasi dan
transportasi.
- Berkolaborasi
dalam merancang dan mempresentasikan rencana konektivitas.
Tugas 1: Peran Komunikasi dalam Meningkatkan
Konektivitas
Baca materi berikut dan jawab pertanyaan berikut:
- Sebutkan dua
contoh teknologi komunikasi yang membantu meningkatkan konektivitas antar
ruang!
- Bagaimana
teknologi komunikasi, seperti internet dan telepon, dapat mempercepat
penyebaran informasi di daerah terpencil?
- Jelaskan
dampak positif teknologi komunikasi terhadap perkembangan sosial dan
ekonomi di daerah yang memiliki konektivitas rendah!
Tugas 2: Rancang Solusi Konektivitas dengan
Transportasi dan Komunikasi
Bekerjasama dengan kelompokmu untuk merancang solusi
konektivitas untuk daerah yang terisolasi.
- Daerah yang
dipilih: ______________________
- Jenis
transportasi yang diusulkan untuk meningkatkan konektivitas:
______________________
- Teknologi
komunikasi yang dapat digunakan untuk mendukung konektivitas:
______________________
- Deskripsikan
bagaimana transportasi dan komunikasi akan meningkatkan kehidupan sosial
dan ekonomi masyarakat di daerah tersebut: ______________________
Tugas 3: Presentasi Kelompok
Presentasikan hasil diskusi kelompokmu mengenai solusi
konektivitas yang telah kamu rancang. Gunakan poster atau mind map
untuk menyampaikan ide-ide kalian.
- Solusi yang
diajukan: ______________________
- Alasan memilih
solusi tersebut: ______________________
Refleksi
Tulis satu hal baru yang kamu pelajari tentang peran
komunikasi dalam meningkatkan konektivitas antar ruang dan bagaimana hal
tersebut dapat memengaruhi kehidupanmu sehari-hari.
Tugas Mandiri
Esai Singkat:
Tulis esai singkat tentang "Peran transportasi dan komunikasi dalam
kehidupan sehari-hari saya". Fokuskan pada bagaimana kedua faktor ini
mempengaruhi aktivitasmu dalam kehidupan sehari-hari.
Panjang esai: 150-200 kata.
Instrumen Penilaian:
- Keaktifan dalam diskusi kelompok.
- Kreativitas dalam menyajikan solusi.
- Kemampuan
komunikasi dalam
presentasi kelompok.
- Pemahaman
materi dalam tugas
individu dan esai singkat.
Catatan:
- Pastikan bahwa
setiap kelompok dapat berkolaborasi dengan baik dan mendapatkan kesempatan
untuk berdiskusi dan mempresentasikan ide mereka.
- Berikan umpan
balik yang konstruktif mengenai ide yang disampaikan selama diskusi dan
presentasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar