Selasa, 01 Juli 2025

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM KELAS 8 (Konektivitas Antar Ruang terhadap upaya pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam)

 

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM

 

SEKOLAH                                       : SMPN 8 Malang

NAMA GURU                                 : Drs. Sumarno

MATA PELAJARAN                       : IPS

KELAS / SEMESTER / FASE           : VIII / 1 / D

ALOKASI WAKTU                         : 2 X (3 x 45) menit

MATERI                                          : Konektivitas Antar Ruang terhadap upaya pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam

1.      Pengertian konektivitas antar ruang.

2.      Peran transportasi dan komunikasi dalam meningkatkan konektivitas.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

IDENTIFIKASI

 

 

 

 

 

 

 

 

Peserta Didik

Pengetahuan Awal Peserta Didik

  • Sebagian besar peserta didik sudah memiliki pengetahuan dasar tentang konsep ruang dan wilayah dari pelajaran sebelumnya di kelas VII dan VIII.
  • Telah diperkenalkan dengan bentuk-bentuk transportasi (darat, laut, udara) dan jenis-jenis komunikasi (langsung dan tidak langsung) melalui pembelajaran tema geografi dasar.
  • Namun, banyak dari mereka belum memahami keterkaitan antara transportasi dan komunikasi dengan pembangunan wilayah dan konektivitas antar ruang secara menyeluruh.
  • Beberapa peserta didik dapat memberikan contoh konektivitas sederhana, misalnya jalan tol Trans Jawa atau penggunaan ponsel untuk komunikasi antarkota.

2. Minat Belajar

  • Peserta didik umumnya menunjukkan minat yang cukup tinggi terhadap topik yang berkaitan dengan teknologi dan transportasi modern, apalagi jika dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari (misalnya, ojek online, media sosial, jalan tol).
  • Minat meningkat ketika materi disampaikan melalui video, peta interaktif, atau studi kasus nyata seperti pengaruh pembangunan jalan baru di Malang terhadap kemudahan akses.

3. Latar Belakang Sosial dan Geografis

  • Sebagian besar peserta didik berasal dari lingkungan perkotaan dengan pengalaman yang berbeda terkait akses transportasi dan komunikasi.
  • Tingkat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi relatif tinggi, terutama dalam penggunaan smartphone dan internet.

4. Kebutuhan Belajar

  • Perlu pemahaman yang lebih dalam tentang pengaruh konektivitas terhadap kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat, termasuk akses terhadap pendidikan, pekerjaan, dan layanan publik.
  • Membutuhkan pembelajaran yang bersifat kontekstual dan aplikatif, misalnya melalui studi kasus lokal seperti konektivitas antara Malang dengan Surabaya.
  • Pembelajaran perlu mengintegrasikan penggunaan media digital agar peserta didik dapat menghubungkan materi dengan perkembangan teknologi saat ini.

5. Gaya Belajar dan Preferensi

  • Gaya belajar peserta didik bervariasi, namun mayoritas lebih mudah memahami materi melalui visual dan audiovisual.
  • Peserta didik menyukai kegiatan pembelajaran yang interaktif, seperti diskusi kelompok, simulasi, dan permainan edukatif berbasis peta.

6. Aspek Psikologis dan Sosial

  • Peserta didik menunjukkan semangat kolaboratif yang baik dalam pembelajaran kelompok.
  • Terdapat kebutuhan akan peningkatan kemampuan berpikir kritis dan analitis, terutama dalam menghubungkan antara satu ruang dengan ruang lainnya serta peran sarana prasarana.

 

Materi Pelajaran

Pengetahuan Faktual

1.     Pengetahuan faktual yang perlu dikuasai peserta didik meliputi pengertian konektivitas antar ruang, jenis-jenis transportasi (seperti transportasi darat, laut, dan udara), serta jenis-jenis komunikasi (komunikasi lisan, tulisan, dan elektronik).

2.     Dalam kehidupan sehari-hari, pengetahuan ini tercermin ketika peserta didik menggunakan transportasi umum untuk bepergian, atau saat mereka menggunakan perangkat komunikasi seperti handphone dan internet untuk berinteraksi dengan orang lain di luar daerah.

 

Pengetahuan Konseptual

 

1.     Pengetahuan konseptual mencakup pemahaman mengenai hubungan antara sarana transportasi dan komunikasi dengan perkembangan suatu wilayah, seperti konsep pemerataan pembangunan dan integrasi antardaerah.

2.     Dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik bisa melihat bagaimana daerah yang memiliki akses jalan dan jaringan komunikasi yang baik lebih cepat berkembang dibanding daerah yang terpencil. Mereka juga bisa memahami bahwa keberadaan jalan tol, pelabuhan, atau sinyal internet yang stabil membuka peluang kerja dan akses pendidikan yang lebih baik.

 

Pengetahuan Prosedural

 

1.     Pengetahuan ini berkaitan dengan cara atau langkah-langkah untuk melakukan sesuatu, seperti cara menganalisis peta konektivitas antar wilayah, langkah-langkah mengidentifikasi hambatan konektivitas (misalnya jalan rusak atau sinyal yang lemah), serta bagaimana menyusun laporan sederhana tentang kondisi transportasi dan komunikasi di daerah tempat tinggal mereka.

2.     Dalam praktik sehari-hari, peserta didik bisa melakukan observasi lingkungan sekitar mereka, mencatat jalur transportasi yang sering digunakan, atau menganalisis manfaat keberadaan internet di rumah dan sekolah.

 

Pengetahuan Metakognitif

1.     Jenis pengetahuan ini meliputi kesadaran peserta didik terhadap cara mereka belajar dan berpikir. Dalam konteks materi ini, peserta didik diharapkan mampu memilih strategi belajar yang sesuai untuk memahami hubungan antarruang, misalnya dengan membaca peta tematik atau menonton video pembelajaran. Mereka juga diharapkan bisa merefleksikan bagaimana konektivitas memengaruhi aktivitas mereka sehari-hari, seperti kemudahan pergi ke sekolah, mengakses layanan publik, atau berkomunikasi dengan kerabat di luar kota.

2.     Dengan kemampuan metakognitif ini, peserta didik akan lebih sadar terhadap pentingnya transportasi dan komunikasi dalam menunjang kehidupan masyarakat modern, serta mampu mengembangkan sikap kritis terhadap isu-isu ketimpangan akses antar wilayah.

 

Dimensi Profil Lulusan (DPL)

Pilihlah dimensi profil lulusan yang akan dicapai dalam pembelajaran

 

         DPL 1 

Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa                     

 

         DPL 2

Kewargaan                      

 

         DPL 3

Penalaran Kritis

 

         DPL 4

Kreativitas

 

         DPL 5

Kolaborasi

 

         DPL 6

Kemandirian

 

         DPL 7

Kesehatan

 

         DPL 8

         Komunikasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DESAIN PEMBELAJARAN

Capaian Pembelajaran

Peserta didik memahami keberagaman kondisi geografis Indonesia, konektivitas antar ruang terhadap upaya pemanfaatan dan pelestarian potensi sumber daya alam, faktor aktivitas manusia terhadap perubahan iklim dan potensi bencana alam

Lintas Disiplin Ilmu

1.   Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS – Geografi dan Ekonomi)

  • Fokus utama pembelajaran, membahas hubungan antarruang, konektivitas wilayah, pengaruh transportasi dan komunikasi terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.
  • Menganalisis peta konektivitas, distribusi transportasi dan komunikasi, serta dampaknya terhadap pembangunan wilayah dan mobilitas penduduk.

2. Bahasa Indonesia

  • Melatih peserta didik menyusun laporan hasil pengamatan kondisi konektivitas wilayah tempat tinggalnya.
  • Mengembangkan kemampuan berargumentasi secara tertulis dan lisan tentang pentingnya transportasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
  • Menyusun teks eksplanasi atau teks laporan hasil observasi terkait konektivitas antarruang.

3. Matematika

  • Menggunakan data statistik sederhana (misalnya: jumlah kendaraan, akses internet, atau jarak tempuh antarwilayah) untuk dibuat grafik, tabel, atau diagram.
  • Menghitung waktu tempuh dan kecepatan transportasi untuk menganalisis efisiensi konektivitas antardaerah.

4. IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

  • Mempelajari prinsip kerja teknologi komunikasi (gelombang elektromagnetik, sinyal radio, internet) dan transportasi (misalnya prinsip kerja mesin kendaraan).
  • Mengaitkan dengan dampak lingkungan dari transportasi seperti polusi udara dan penggunaan bahan bakar fosil.

5. Informatika / TIK

  • Mempelajari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam menunjang konektivitas (misalnya penggunaan Google Maps, aplikasi transportasi daring, platform komunikasi digital).
  • Peserta didik dapat membuat presentasi digital, peta interaktif, atau video sederhana tentang konektivitas daerahnya.

6. PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

  • Menumbuhkan sikap gotong royong dan tanggung jawab dalam menjaga fasilitas umum seperti jalan dan jaringan komunikasi.
  • Menghubungkan materi konektivitas dengan hak warga negara untuk memperoleh akses transportasi dan informasi yang layak.

7. Seni Budaya

  • Mengekspresikan ide tentang konektivitas antar ruang melalui karya seni visual seperti poster, infografis, atau mural edukatif.
  • Menyampaikan pesan tentang pentingnya transportasi dan komunikasi secara kreatif dan menarik.

 

Tujuan Pembelajaran

1.      Peserta didik dapat menjelaskan pengertian konektivitas antar ruang dengan benar.

2.     Peserta didik dapat mengidentifikasi minimal tiga bentuk transportasi dan komunikasi yang digunakan di Indonesia.

3.     Peserta didik dapat menganalisis peran transportasi dan komunikasi dalam meningkatkan konektivitas antar wilayah.

4.     Peserta didik dapat memberikan contoh nyata pengaruh konektivitas terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.

5.     Peserta didik dapat menyajikan hasil observasi sederhana tentang kondisi transportasi dan komunikasi di lingkungan sekitar dalam bentuk laporan tertulis.

 

Topik Pembelajaran

Topik Pembelajaran

  1. Konektivitas Antar Ruang: Pengertian dan Pentingnya dalam Kehidupan Sehari-hari
    Fokus pada pemahaman konsep konektivitas dan kaitannya dengan interaksi antarwilayah.
  2. Mengenal Ragam Transportasi dan Komunikasi di Indonesia
    Membahas jenis-jenis sarana transportasi dan komunikasi serta persebarannya di berbagai wilayah.
  3. Peran Transportasi dalam Meningkatkan Konektivitas Wilayah
    Menganalisis bagaimana jaringan transportasi memperlancar mobilitas barang dan manusia antar daerah.
  4. Komunikasi sebagai Penghubung Ruang dan Waktu
    Mengkaji peran komunikasi modern dalam mempercepat pertukaran informasi antarwilayah.
  5. Konektivitas dan Dampaknya terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat
    Menjelaskan pengaruh keterhubungan wilayah terhadap pembangunan ekonomi, pendidikan, dan sosial.
  6. Studi Kasus: Peran Jalan Tol dan Internet dalam Konektivitas di Jawa Timur
    Mengaitkan materi dengan fenomena nyata yang dekat dengan peserta didik (lokal Malang, Surabaya, dll).

 

Praktik Pedagogis

Model Pembelajaran

Project Based Learning (PjBL)
Model ini mendorong peserta didik untuk mengeksplorasi konsep melalui proyek nyata, yang memungkinkan pembelajaran menjadi bermakna dan kontekstual.

 

Strategi Pembelajaran

Inkuiri Terbimbing
Strategi ini menuntun peserta didik untuk mencari tahu dan menemukan konsep melalui proses tanya-jawab dan pengamatan, sehingga meningkatkan kesadaran belajar dan penalaran kritis.

 

Metode Pembelajaran

  1. Diskusi Kelompok Interaktif – Mengembangkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi.
  2. Studi Kasus Lokal – Membuat peserta didik mengaitkan materi dengan pengalaman nyata, misalnya membahas dampak jalan tol atau jaringan internet di daerahnya.
  3. Observasi Lapangan atau Virtual Tour – Mengenalkan konektivitas dalam kehidupan sehari-hari secara gembira dan aplikatif, seperti menggunakan Google Maps, menonton video tentang sistem transportasi modern.
  4. Presentasi Proyek Mini – Siswa membuat dan mempresentasikan peta konektivitas wilayah tempat tinggal atau proyek “Jalur Transportasi Impian” dengan pendekatan kreatif (poster, infografis, atau video pendek).

 

Keterkaitan dengan pembelajaran deep learning

  • Penalaran Kritis → Menganalisis bagaimana transportasi/komunikasi memengaruhi pembangunan.
  • Kreativitas → Mendesain solusi konektivitas lokal atau membuat media visual.
  • Komunikasi → Menyampaikan hasil proyek secara lisan dan tulisan dalam forum kelas.

 

Kemitraan Pembelajaran

Mitra Kerjasama yang Dapat Dilibatkan

Melibatkan berbagai pihak akan memperkaya pengalaman belajar peserta didik dan menjadikan pembelajaran lebih kontekstual serta kolaboratif:

a. Dinas Perhubungan (Dishub)

  • Memberikan informasi langsung terkait sistem transportasi di wilayah setempat (jalan, terminal, trayek, dsb).

b. Pihak Sekolah (Guru TIK, Bahasa Indonesia, dan Seni Budaya)

  • Berkolaborasi dalam integrasi materi (lintas disiplin), pengolahan data, presentasi digital, atau visualisasi proyek.

e. Orang Tua/Wali Murid

  • Melibatkan orang tua sebagai sumber informasi tentang pengalaman konektivitas di pekerjaan mereka atau saat bepergian.

Lingkungan Pembelajaran

1. Ruang Fisik

Lingkungan belajar yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran mencakup tiga dimensi: fisik, virtual, dan budaya belajar.

a. Ruang Fisik

  • Kelas terbuka atau lapangan sekolah untuk diskusi berkelompok dan presentasi proyek.
  • Laboratorium komputer untuk eksplorasi peta digital, Google Maps, atau membuat media presentasi.
  • Observasi langsung ke lingkungan sekitar, seperti terminal, jalan utama, kantor pos, atau tower BTS (bila memungkinkan).

Pemanfaatan Digital

Ruang Virtual

  • Google Maps/Earth, YouTube, dan website Dishub/Diskominfo sebagai sumber belajar.
  • Platform pembelajaran daring (Google Classroom, Edmodo, atau WA group) untuk diskusi dan pengumpulan tugas proyek.
  • Aplikasi presentasi digital seperti Canva, PowerPoint, atau video editor untuk membuat media pembelajaran hasil proyek.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENGALAMAN BELAJAR

AWAL (tuliskan prinsip pembelajaran yang digunakan, misal berkesadaran, bermakna, menggembirakan)

  1. Orientasi (2 menit)
    Guru menyapa siswa dengan hangat, memastikan kesiapan belajar, lalu menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini secara singkat dan jelas.
     “Hari ini kita akan belajar tentang bagaimana transportasi dan komunikasi membuat wilayah kita saling terhubung dan memudahkan kehidupan sehari-hari.”
  2. Apersepsi (3 menit)
    Guru memutar video pendek (1–2 menit) tentang sistem transportasi modern atau jaringan komunikasi digital (misalnya transportasi daring atau pemetaan Google Maps).
    Setelah itu, guru bertanya:
     “Siapa yang pernah menggunakan ojek online atau aplikasi peta? Apa manfaatnya menurut kalian?”
    Tujuannya untuk mengaitkan materi dengan pengalaman nyata siswa.
  3. Motivasi (3 menit)
    Guru mengajukan pertanyaan pemantik dengan gaya storytelling:
     “Bayangkan jika tidak ada jalan, tidak ada sinyal HP, dan kalian harus kirim surat ke kota sebelah. Apa yang akan terjadi?”
    Guru memberi semangat:
     “Yuk kita cari tahu bersama bagaimana konektivitas ini memengaruhi hidup kita dan bagaimana kita bisa ikut menjaganya di masa depan.”

 

INTI

Pada tahap ini, siswa aktif terlibat dalam pengalaman belajar memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Guru menerapkan prinsip pembelajaran berkesadaran, bermakna, menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengalaman belajar tidak harus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan.

 

Memahami (Bermakna, Berkesadaran) 40 menit

Tujuan: Peserta didik memahami konsep dasar konektivitas antar ruang, peran transportasi dan komunikasi.

Aktivitas:
a. Pendahuluan (5 menit):
Guru menghubungkan pembelajaran dengan pengalaman sehari-hari peserta didik tentang penggunaan transportasi atau komunikasi.
“Siapa yang pernah menggunakan Google Maps untuk menuju tempat baru? Bagaimana rasanya kalau jalanan macet dan sinyal hilang?”

b. Diskusi Kelompok (15 menit):
Membagi siswa dalam kelompok kecil (4-5 orang), lalu memberikan masing-masing kelompok topik untuk didiskusikan terkait konektivitas, seperti jenis-jenis transportasi, dampak jaringan komunikasi terhadap masyarakat, atau perkembangan teknologi transportasi.
“Diskusikan peran transportasi dan komunikasi di daerah kalian, lalu buat daftar contoh yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.”

c. Presentasi Kelompok (15 menit):
Setiap kelompok menyajikan hasil diskusi dalam bentuk poster atau peta yang menunjukkan konektivitas transportasi dan komunikasi di daerah mereka.
“Bagaimana transportasi dan komunikasi mempengaruhi aktivitas kalian setiap hari?”

d. Guru Menyimpulkan (10 menit):
Guru menyimpulkan materi tentang konektivitas antar ruang, menjelaskan hubungan antara transportasi, komunikasi, dan dampaknya terhadap pembangunan wilayah.
“Transportasi dan komunikasi sangat penting dalam menyatukan wilayah. Tanpa keduanya, mobilitas manusia dan barang menjadi terbatas.”

 

Mengaplikasi (Menggembirakan) 35 menit

Tujuan: Peserta didik mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh dalam konteks nyata dan berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah.

Aktivitas:
a. Studi Kasus (20 menit):
Guru memberikan studi kasus tentang sebuah daerah yang sulit dijangkau atau memiliki masalah dalam konektivitas, misalnya daerah terisolasi tanpa akses jalan yang memadai atau tanpa sinyal internet.
“Bayangkan kalian adalah warga di daerah X yang hanya bisa diakses dengan jalan darurat. Bagaimana cara kalian menghubungkan daerah ini dengan kota lain?”
Setiap kelompok diberi tugas untuk merancang solusi menggunakan transportasi dan komunikasi.
“Tentukan jenis transportasi yang dibutuhkan dan bagaimana cara menghubungkan daerah tersebut dengan kota-kota terdekat melalui teknologi komunikasi.”

b. Kolaborasi Proyek (20 menit):
Siswa bekerja dalam kelompok untuk merancang solusi konektivitas. Mereka dapat menggunakan alat digital seperti Canva untuk membuat peta konektivitas atau Padlet untuk membuat rencana implementasi komunikasi digital yang memperkenalkan infrastruktur yang perlu dibangun.
“Rancang peta atau poster yang menggambarkan jalur transportasi yang bisa menghubungkan wilayah ini dengan kota lain. Gunakan teknologi komunikasi yang relevan untuk mempermudah akses informasi.”

c. Presentasi Proyek (5 menit):
Setiap kelompok menyajikan hasil proyek mereka di depan kelas.
“Presentasikan solusi kalian tentang bagaimana cara menghubungkan wilayah tersebut dengan daerah lain secara efektif menggunakan transportasi dan komunikasi.”

 

Merefleksi (Berkesadaran) 20 menit

Tujuan: Peserta didik merenung, mengevaluasi, dan menyadari penerapan pengetahuan serta menghubungkannya dengan pengalaman pribadi.

Aktivitas:
a. Refleksi Pribadi (15 menit):
Guru meminta peserta didik menulis refleksi singkat tentang bagaimana mereka melihat konektivitas antar ruang memengaruhi kehidupan mereka, dan bagaimana hal tersebut mengubah pandangan mereka tentang peran teknologi dalam kehidupan sehari-hari.
“Tulis bagaimana konektivitas transportasi dan komunikasi memengaruhi aktivitas kalian sehari-hari. Apa yang kalian pelajari hari ini yang paling membuat kalian terkesan?”

b. Diskusi Refleksi Kelas (15 menit):
Siswa berdiskusi dalam kelompok besar tentang hal-hal yang mereka pelajari dan tantangan yang mereka hadapi selama merancang solusi konektivitas.
“Apa saja yang kalian pikirkan saat merancang solusi konektivitas? Apa saja tantangannya?”

c. Penutup dan Pemberian Tugas (15 menit):
Guru menyimpulkan pembelajaran dengan menanyakan kesimpulan dari siswa mengenai materi yang telah dipelajari dan memberi tugas individu untuk mengamati konektivitas di sekitar mereka (misalnya, mengamati jalur transportasi umum di sekitar rumah atau di sekolah).
“Sebagai tugas, amati jenis transportasi yang sering digunakan di sekitar rumah kalian. Bagaimana hal itu memengaruhi kehidupan masyarakat?”

 

Prinsip Pembelajaran

  • Berkesadaran (Mindful): Setiap kegiatan dimulai dengan pertanyaan reflektif yang menghubungkan materi dengan pengalaman sehari-hari siswa.
  • Bermakna (Meaningful): Pembelajaran mengaitkan materi dengan tantangan nyata yang dapat diselesaikan oleh siswa, meningkatkan pemahaman mereka tentang peran transportasi dan komunikasi.
  • Menggembirakan (Joyful): Penggunaan teknologi digital (Canva, Padlet, Google Maps) untuk mengerjakan proyek meningkatkan semangat belajar siswa dengan cara yang kreatif dan menyenangkan.

 

PENUTUP (berkesadaran, bermakna) 5 menit

1.     Menarik Kesimpulan (5 Menit)
Guru mengajak siswa untuk bersama-sama merangkum kembali materi yang telah dipelajari pada hari itu.
“Hari ini, kita telah belajar bagaimana transportasi dan komunikasi meningkatkan konektivitas antar ruang. Konektivitas sangat penting untuk memudahkan pergerakan barang dan orang, serta untuk mempercepat pertukaran informasi antar daerah.”
Guru menyoroti hal-hal kunci:

·          Pengertian konektivitas antar ruang.

·          Jenis-jenis transportasi dan komunikasi.

·          Dampak konektivitas terhadap kehidupan sosial dan ekonomi.

2.     Memberikan Pujian dan Apresiasi (3 Menit)
Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik atas keterlibatan aktif dalam diskusi dan proyek.
“Kalian sudah sangat kreatif dalam merancang solusi konektivitas, dan kalian berhasil menunjukkan bagaimana teknologi memengaruhi kehidupan kita.”
Guru juga mengingatkan tentang pentingnya terus berpikir kritis terhadap isu konektivitas di lingkungan sekitar.

3.     Memberikan Tugas Individu atau Kelompok (5 Menit)
Sebagai tugas reflektif, siswa diminta untuk menulis tentang bagaimana konektivitas transportasi dan komunikasi dapat memengaruhi perkembangan daerah tempat mereka tinggal.
“Sebagai tugas, tulislah tentang bagaimana konektivitas di daerah kalian, baik transportasi maupun komunikasi, mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat di sekitar kalian.”
Tugas ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh.

4.     Motivasi Penutup (2 Menit)
Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi kepada peserta didik untuk terus mengeksplorasi dan mengkritisi topik-topik terkait transportasi dan komunikasi.
“Ingat, keterhubungan antar ruang membuka banyak peluang dan tantangan. Kalian adalah generasi yang dapat mengembangkan teknologi ini untuk kemajuan bangsa.”

 

 

ASESMEN PEMBELAJARAN

Asesmen pada Awal Pembelajaran

Jenis dan Bentuk Instrumen Asesmen

Jenis Instrumen: Tes Tertulis (Dua pilihan: Pilihan Ganda dan Isian Singkat)
Bentuk Instrumen: Pertanyaan Pemahaman Awal

  • Tujuan: Menilai pengetahuan awal dan pemahaman siswa terkait konsep dasar konektivitas antar ruang, transportasi, dan komunikasi.

 

Instrumen Asesmen Awal

1. Pilihan Ganda

Tujuan: Menilai pemahaman siswa terhadap konsep dasar.

  1. Apa yang dimaksud dengan konektivitas antar ruang?
    a. Proses perpindahan barang dari satu negara ke negara lain.
    b. Hubungan antar daerah yang memungkinkan pergerakan orang, barang, dan informasi.
    c. Sistem yang menghubungkan manusia dengan komputer.
    d. Sistem yang hanya berlaku untuk komunikasi dalam satu kota.

2. Isian Singkat

Tujuan: Mengukur sejauh mana siswa mengingat dan menghubungkan konsep.

  1. Sebagai contoh, sebuah kota besar dapat memiliki banyak jaringan ________ untuk mempermudah pergerakan orang dan barang. (Isian: transportasi)
  2. Pentingnya komunikasi dalam meningkatkan konektivitas antar ruang adalah karena komunikasi memungkinkan ________ antar berbagai daerah. (Isian: pertukaran informasi)

3. Pilihan Ganda

Tujuan: Menilai pengetahuan awal siswa tentang peran teknologi.

  1. Teknologi apa yang paling banyak digunakan untuk meningkatkan konektivitas antar ruang melalui komunikasi?
    a. Televisi
    b. Internet
    c. Radio
    d. Surat Pos

4. Isian Singkat

Tujuan: Mengukur pemahaman siswa tentang contoh transportasi yang relevan.

  1. Contoh transportasi yang biasa digunakan untuk menghubungkan dua kota yang berjauhan adalah ________. (Isian: kereta api/ pesawat)

 

Cara Pelaksanaan Asesmen

  • Durasi: 10–15 menit
  • Pelaksanaan: Siswa mengerjakan asesmen ini secara mandiri di awal pelajaran untuk mengetahui sejauh mana mereka memahami konsep dasar tentang konektivitas dan peran transportasi serta komunikasi.

 

Asesmen pada Proses Pembelajaran

Jenis dan Bentuk Instrumen Asesmen Formatif

Jenis Instrumen: Tes Tertulis (Pilihan Ganda dan Isian Singkat) + Observasi Diskusi Kelompok
Bentuk Instrumen: Pertanyaan Pemahaman dan Diskusi Kelompok

  • Tujuan: Menilai seberapa jauh siswa memahami dan dapat mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari, serta memberikan kesempatan untuk mendapatkan umpan balik segera.

Instrumen Asesmen Formatif

1. Pilihan Ganda

Tujuan: Menilai sejauh mana siswa memahami konsep dasar konektivitas dan peran transportasi serta komunikasi.

  1. Mengapa konektivitas antar ruang penting bagi kehidupan masyarakat?
    a. Agar orang dapat berkomunikasi melalui telepon saja.
    b. Untuk mempermudah pergerakan barang, orang, dan informasi antar daerah.
    c. Agar masyarakat tidak perlu menggunakan kendaraan.
    d. Agar kota lebih padat penduduknya.

2. Isian Singkat

Tujuan: Menilai kemampuan siswa dalam mengingat dan menerapkan konsep yang telah dipelajari.

  1. Jelaskan secara singkat bagaimana transportasi dapat meningkatkan konektivitas antar daerah.
    (Isian: jawaban berupa kalimat singkat yang menunjukkan hubungan antara transportasi dan peningkatan konektivitas)

3. Pertanyaan Pemecahan Masalah Kelompok

Tujuan: Mengukur kemampuan siswa dalam diskusi kelompok untuk mengaplikasikan materi dan memecahkan masalah.

  1. Dalam kelompok, diskusikan dan buatlah rencana untuk meningkatkan konektivitas transportasi di daerah yang sulit dijangkau. Gunakan teknologi komunikasi sebagai bagian dari solusi.
    Berikan setiap kelompok waktu 10 menit untuk mendiskusikan dan membuat rencana solusi yang mencakup transportasi dan komunikasi.

4. Observasi Diskusi Kelompok

Tujuan: Menilai keterlibatan siswa dalam diskusi dan kemampuan mereka dalam menyampaikan ide secara komunikatif.

  1. Observasi Guru terhadap Diskusi:
    Guru mengamati interaksi siswa dalam kelompok diskusi dan memberikan umpan balik langsung tentang bagaimana mereka menghubungkan teori dengan solusi praktis.
    Apakah siswa dapat berdiskusi dengan baik? Apakah mereka dapat mengaitkan peran transportasi dan komunikasi dalam solusi mereka?

 

Pelaksanaan Asesmen Formatif

  • Durasi: 20–25 menit
  • Prosedur:
    1. Tes Pilihan Ganda dan Isian Singkat (10 menit):
      Siswa mengerjakan soal pilihan ganda dan isian singkat untuk menilai pemahaman konsep.
    2. Diskusi Kelompok (10 menit):
      Siswa mendiskusikan masalah yang diberikan dalam kelompok kecil dan menyusun solusi bersama, yang kemudian dipresentasikan.
    3. Observasi Guru (5 menit):
      Guru mengamati interaksi kelompok dan memberikan umpan balik untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang penerapan konsep dalam kehidupan nyata.

Asesmen pada Akhir Pembelajaran

Jenis dan Bentuk Instrumen Asesmen Sumatif

Jenis Instrumen: Tes Tertulis (Pilihan Ganda, Isian Singkat, dan Uraian) + Proyek atau Presentasi Kelompok
Bentuk Instrumen: Tes dan Proyek Aplikasi

  • Tujuan: Menilai pencapaian siswa dalam memahami konsep konektivitas dan kemampuan mereka dalam mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam konteks nyata.

 

Instrumen Asesmen Sumatif

1. Pilihan Ganda

  1. Apa yang dimaksud dengan konektivitas antar ruang?
    a. Perpindahan barang dari satu tempat ke tempat lain tanpa bantuan teknologi.
    b. Proses menghubungkan berbagai wilayah yang memungkinkan pergerakan orang, barang, dan informasi.
    c. Sistem komunikasi yang hanya berlaku dalam satu kota.
    d. Penyebaran informasi melalui surat dan telepon.

2. Isian Singkat

  1. Salah satu contoh peran transportasi dalam meningkatkan konektivitas antar ruang adalah ________. (Isian: contoh transportasi, misalnya: kereta api, pesawat, kapal laut, dll.)
  2. Komunikasi memainkan peran penting dalam konektivitas antar ruang karena ________. (Isian: penjelasan singkat tentang peran komunikasi dalam mempercepat pertukaran informasi)

3. Uraian

  1. Jelaskan bagaimana perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi dapat meningkatkan konektivitas antar ruang, dan apa dampaknya terhadap perekonomian suatu daerah.
    Jawaban siswa diharapkan mencakup pemahaman tentang perubahan teknologi, contoh aplikasi transportasi dan komunikasi, serta dampaknya terhadap kehidupan sosial-ekonomi.

4. Proyek Kelompok

  1. Tugas Kelompok:
    Setiap kelompok diberikan tugas untuk merancang rencana konektivitas transportasi dan komunikasi yang akan meningkatkan aksesibilitas dan pertumbuhan ekonomi di daerah terpencil. Mereka diminta untuk mempresentasikan rencana mereka menggunakan media seperti poster, peta, atau presentasi digital.
    Kriteria penilaian:
    • Relevansi solusi terhadap permasalahan yang ada.
    • Inovasi dan kreativitas dalam penggunaan teknologi.
    • Keterlibatan seluruh anggota kelompok dalam diskusi dan presentasi.

 

 Pelaksanaan Asesmen Sumatif

  • Durasi: 30–40 menit untuk tes tertulis dan 20–30 menit untuk presentasi proyek kelompok.
  • Prosedur:
    1. Tes Pilihan Ganda dan Isian Singkat (15 menit):
      Siswa mengerjakan soal pilihan ganda dan isian singkat untuk menilai pemahaman dasar mereka.
    2. Uraian (10 menit):
      Siswa menulis jawaban singkat tentang bagaimana teknologi transportasi dan komunikasi memengaruhi konektivitas antar ruang.
    3. Proyek Kelompok (20-30 menit):
      Siswa bekerja dalam kelompok untuk merancang solusi konektivitas dan mempresentasikannya kepada kelas.

 

Asesmen dalam pembelajaran mendalam disesuaikan dengan assessment as learning, assessment for learning, dan assessment of learning. Tentukan metode atau cara yang digunakan secara komprehensif untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik. Contoh: Tes tertulis, Tes lisan, Penilaian Kinerja, Penilaian Proyek, Penilaian Produk, Observasi, Portofolio, Peer Assessment, Self Assessment, penilaian berbasis kelas, dan sebagainya.


 

Rubrik Penilaian Diskusi Kelas

Indikator

Baru Memulai (1)

Berkembang (2)

Cakap (3)

Mahir (4)

Keaktifan Bertanya

Tidak bertanya atau hanya sekali bertanya.

Bertanya beberapa kali, tetapi kurang relevan.

Bertanya dengan relevansi terhadap topik.

Sering bertanya dengan pertanyaan yang mendalam dan relevan.

Kerja Sama

Tidak aktif bekerja sama, cenderung bekerja sendiri.

Beberapa interaksi dengan teman, tetapi masih sering bekerja sendiri.

Aktif bekerja sama, mendengarkan pendapat teman.

Sangat aktif bekerja sama, memimpin diskusi, dan menghargai pendapat teman.

Kreativitas

Tidak mengajukan ide atau solusi baru.

Mengajukan beberapa ide, tetapi kurang terstruktur.

Mengajukan ide-ide yang kreatif dan relevan.

Mengajukan ide yang sangat kreatif dan inovatif, menyelesaikan masalah dengan pendekatan baru.

Kemampuan Komunikasi

Mengungkapkan ide secara terbatas atau sulit dipahami.

Bisa mengungkapkan ide, namun terkadang kurang jelas.

Menyampaikan ide dengan jelas dan terstruktur.

Menyampaikan ide secara sangat jelas, meyakinkan, dan mampu mempengaruhi diskusi.


Penjelasan Kriteria

  1. Keaktifan Bertanya:
    • Baru Memulai: Siswa jarang atau tidak bertanya selama diskusi.
    • Berkembang: Siswa bertanya, namun pertanyaan yang diajukan kurang relevan atau tidak mendalam.
    • Cakap: Siswa aktif bertanya dan pertanyaannya relevan serta membantu memperdalam diskusi.
    • Mahir: Siswa sering bertanya dengan pertanyaan yang sangat relevan, mendalam, dan merangsang pemikiran lebih lanjut dari teman-teman sekelas.
  2. Kerja Sama:
    • Baru Memulai: Siswa jarang berkolaborasi atau cenderung bekerja sendiri tanpa melibatkan teman.
    • Berkembang: Siswa mulai berkolaborasi, namun kadang masih kurang terlibat secara aktif dalam diskusi kelompok.
    • Cakap: Siswa bekerja sama dengan baik, mendengarkan teman, dan aktif berkontribusi dalam diskusi kelompok.
    • Mahir: Siswa sangat kolaboratif, mendengarkan dan memberikan kontribusi yang berarti, serta mendorong teman-temannya untuk berbicara.
  3. Kreativitas:
    • Baru Memulai: Siswa tidak mengajukan ide atau solusi baru dalam diskusi.
    • Berkembang: Siswa mengajukan beberapa ide, tetapi ide-idenya tidak cukup terstruktur atau tidak sepenuhnya relevan dengan topik.
    • Cakap: Siswa mengajukan ide yang relevan dan kreatif, membantu memecahkan masalah atau memperkaya diskusi.
    • Mahir: Siswa mengajukan solusi atau ide yang sangat kreatif, inovatif, dan berguna dalam konteks diskusi yang terjadi.
  4. Kemampuan Komunikasi:
    • Baru Memulai: Siswa kesulitan mengungkapkan ide mereka atau sulit dipahami oleh teman-temannya.
    • Berkembang: Siswa mengungkapkan ide, namun terkadang masih kurang jelas atau kurang terstruktur.
    • Cakap: Siswa dapat menyampaikan ide dengan jelas dan mudah dipahami oleh teman-teman.
    • Mahir: Siswa menyampaikan ide dengan sangat jelas, terstruktur, dan mampu mempengaruhi jalannya diskusi.

 

Cara Penggunaan Rubrik

  • Penyusunan Nilai: Setiap siswa dinilai berdasarkan keempat indikator dengan skala 1 hingga 4 untuk setiap indikator.
  • Total Skor: Setiap indikator memiliki skor maksimal 4, sehingga total nilai tertinggi adalah 16 (4 x 4).
  • Interpretasi Hasil:
    • Skor 1-7: Siswa membutuhkan lebih banyak dukungan dalam keterampilan diskusi.
    • Skor 8-12: Siswa sudah menunjukkan kemampuan dasar dalam diskusi tetapi masih perlu berkembang.
    • Skor 13-16: Siswa menunjukkan kemampuan diskusi yang sangat baik, aktif, kreatif, dan komunikatif.

 

 

 

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 8 Malang

 

 

 

Sri Nuryani M.Pd.

NIP. 19661116 199003 2 009            

 

 

 

Malang,   14 April  2025

Guru Mata Pelajaran

 

 

 

Drs Sumarno.

NIP. 1966308 200501 1 006

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

 

 

Materi: Pengertian Konektivitas Antar Ruang, Peran Transportasi dan Komunikasi dalam Meningkatkan Konektivitas
Durasi: 2 Pertemuan (3 x 40 menit)

 

LKPD Pertemuan 1

Tujuan Pembelajaran:

  • Memahami pengertian konektivitas antar ruang.
  • Menjelaskan peran transportasi dalam meningkatkan konektivitas antar ruang.
  • Menyebutkan contoh-contoh konektivitas antar ruang dalam kehidupan sehari-hari.

 

Tugas 1: Pengertian Konektivitas Antar Ruang

Baca dan jawab pertanyaan berikut:

  1. Apa yang dimaksud dengan konektivitas antar ruang?
  2. Mengapa konektivitas antar ruang sangat penting dalam kehidupan kita? Berikan contoh sederhana yang kamu alami!

 

Tugas 2: Peran Transportasi dalam Meningkatkan Konektivitas

Baca materi berikut dan jawab pertanyaan berikut:

  1. Sebutkan dua jenis transportasi yang dapat meningkatkan konektivitas antar ruang! Jelaskan peran masing-masing dalam memperlancar pergerakan orang dan barang!
  2. Bagaimana transportasi mempengaruhi ekonomi di daerah yang terisolasi? Berikan contoh nyata yang kamu ketahui!

 

Tugas 3: Menyusun Solusi Konektivitas

Diskusikan dengan teman kelompokmu untuk mencari solusi bagi daerah yang sulit dijangkau. Pilih salah satu daerah terpencil yang ada di Indonesia dan buatlah solusi konektivitas menggunakan transportasi yang sesuai.

  • Daerah yang dipilih: ______________________
  • Jenis transportasi yang dapat digunakan: ______________________
  • Solusi konektivitas yang bisa diterapkan: ______________________

 

Refleksi

Tuliskan satu hal yang paling kamu pelajari tentang konektivitas antar ruang pada pembelajaran hari ini. Mengapa hal ini penting dalam kehidupan sehari-hari?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LKPD Pertemuan 2

Tujuan Pembelajaran:

  • Menjelaskan peran komunikasi dalam meningkatkan konektivitas antar ruang.
  • Merancang solusi konektivitas untuk daerah terpencil menggunakan komunikasi dan transportasi.
  • Berkolaborasi dalam merancang dan mempresentasikan rencana konektivitas.

 

Tugas 1: Peran Komunikasi dalam Meningkatkan Konektivitas

Baca materi berikut dan jawab pertanyaan berikut:

  1. Sebutkan dua contoh teknologi komunikasi yang membantu meningkatkan konektivitas antar ruang!
  2. Bagaimana teknologi komunikasi, seperti internet dan telepon, dapat mempercepat penyebaran informasi di daerah terpencil?
  3. Jelaskan dampak positif teknologi komunikasi terhadap perkembangan sosial dan ekonomi di daerah yang memiliki konektivitas rendah!

 

Tugas 2: Rancang Solusi Konektivitas dengan Transportasi dan Komunikasi

Bekerjasama dengan kelompokmu untuk merancang solusi konektivitas untuk daerah yang terisolasi.

  1. Daerah yang dipilih: ______________________
  2. Jenis transportasi yang diusulkan untuk meningkatkan konektivitas: ______________________
  3. Teknologi komunikasi yang dapat digunakan untuk mendukung konektivitas: ______________________
  4. Deskripsikan bagaimana transportasi dan komunikasi akan meningkatkan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat di daerah tersebut: ______________________

 

Tugas 3: Presentasi Kelompok

Presentasikan hasil diskusi kelompokmu mengenai solusi konektivitas yang telah kamu rancang. Gunakan poster atau mind map untuk menyampaikan ide-ide kalian.

  • Solusi yang diajukan: ______________________
  • Alasan memilih solusi tersebut: ______________________

 

Refleksi

Tulis satu hal baru yang kamu pelajari tentang peran komunikasi dalam meningkatkan konektivitas antar ruang dan bagaimana hal tersebut dapat memengaruhi kehidupanmu sehari-hari.

 

Tugas Mandiri

Esai Singkat:
Tulis esai singkat tentang "Peran transportasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari saya". Fokuskan pada bagaimana kedua faktor ini mempengaruhi aktivitasmu dalam kehidupan sehari-hari.
Panjang esai: 150-200 kata.

 

Instrumen Penilaian:

  • Keaktifan dalam diskusi kelompok.
  • Kreativitas dalam menyajikan solusi.
  • Kemampuan komunikasi dalam presentasi kelompok.
  • Pemahaman materi dalam tugas individu dan esai singkat.

 

Catatan:

  • Pastikan bahwa setiap kelompok dapat berkolaborasi dengan baik dan mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi dan mempresentasikan ide mereka.
  • Berikan umpan balik yang konstruktif mengenai ide yang disampaikan selama diskusi dan presentasi.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar