Selasa, 01 Juli 2025

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM KELAS 7 Keberagaman Kondisi Geografis Indonesia

 

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM

 

SEKOLAH                                       : SMPN 8 Malang

NAMA GURU                                 : Drs. Sumarno

MATA PELAJARAN                       : IPS

KELAS / SEMESTER / FASE           : VII / 1 / D

ALOKASI WAKTU                         : 2 X (3 x 45) menit

MATERI                                          : Keberagaman Kondisi Geografis Indonesia

1.      Contoh keberagaman geografis di Indonesia (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, dll.).

2.      Dampak keberagaman geografis terhadap kehidupan masyarakat (ekonomi, budaya, sosial).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

IDENTIFIKASI

 

 

 

 

 

 

 

 

Peserta Didik

1. Aspek Pengetahuan Awal

  • Sebagian besar peserta didik baru saja lulus dari SD, di mana mereka hanya mengenal secara umum peta Indonesia dan nama-nama pulau besar seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
  • Pengetahuan tentang ciri khas tiap wilayah (suku, budaya, hasil alam) masih terbatas dan belum mendalam.
  • Belum banyak yang memahami hubungan antara kondisi geografis dan aktivitas manusia, seperti mengapa masyarakat Papua banyak berburu atau masyarakat Kalimantan bergantung pada sungai.
  • Kemampuan membaca peta, legenda peta, atau interpretasi citra visual masih dalam tahap awal.

2. Aspek Minat Belajar

  • Rasa ingin tahu peserta didik terhadap budaya dari berbagai daerah di Indonesia cukup tinggi, terutama jika disajikan melalui gambar, cerita rakyat, musik, atau video.
  • Peserta didik tertarik pada materi yang berkaitan dengan kuliner, pakaian adat, tarian, dan kehidupan masyarakat di luar Jawa.
  • Minat belajar meningkat apabila:
    • Disampaikan dengan pendekatan game edukatif atau kuis kelompok.
    • Materi diselingi dengan cerita nyata, pengalaman guru/siswa dari daerah lain.
    • Diberi kesempatan untuk membandingkan kondisi geografis Malang dengan daerah lain.

3. Aspek Latar Belakang Sosial dan Budaya

  • Mayoritas peserta didik berdomisili di daerah perkotaan pinggiran Kota Malang, dengan akses informasi dan media yang cukup baik.
  • Latar belakang etnis cukup beragam (Jawa, Madura, , dan lainnya), yang bisa menjadi kekuatan untuk pembelajaran berbasis pengalaman.
  • Sebagian besar siswa belum pernah melakukan perjalanan ke luar pulau, sehingga materi keberagaman geografis terasa abstrak tanpa bantuan visualisasi.
  • Beberapa peserta didik sudah menggunakan gadget untuk menonton konten eksplorasi budaya, namun belum diarahkan secara edukatif.

Materi Pelajaran

1. Pengetahuan Faktual

Pengetahuan faktual mencakup data atau informasi dasar yang harus diketahui siswa. Dalam konteks keberagaman geografis Indonesia, pengetahuan faktual meliputi:

  • Nama-nama pulau besar di Indonesia seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
  • Letak geografis pulau-pulau tersebut dalam peta Indonesia.
  • Suku bangsa yang tinggal di masing-masing wilayah, seperti suku Minangkabau di Sumatera Barat, suku Jawa di Pulau Jawa, suku Dayak di Kalimantan, suku Bugis di Sulawesi, dan suku Asmat di Papua.
  • Komoditas atau sumber daya alam khas dari tiap wilayah, misalnya kelapa sawit di Sumatera, beras di Jawa, batu bara di Kalimantan, perikanan di Sulawesi, dan emas di Papua.

Kaitannya dengan kehidupan sehari-hari: Siswa menjadi lebih mengenal keragaman daerah asal teman sekelasnya, memahami keberagaman makanan, pakaian adat, dan kebiasaan yang mereka temui sehari-hari. Ini membangun sikap saling menghargai dan bangga terhadap kekayaan Indonesia.

 

2. Pengetahuan Konseptual

Pengetahuan konseptual berkaitan dengan pemahaman terhadap prinsip, ide utama, dan hubungan antar konsep. Dalam materi ini, siswa mempelajari:

  • Pengertian keberagaman geografis sebagai perbedaan kondisi alam antarwilayah di Indonesia.
  • Konsep keterkaitan antara kondisi geografis dengan aktivitas ekonomi masyarakat. Misalnya, masyarakat pesisir lebih banyak bekerja sebagai nelayan, sedangkan masyarakat dataran tinggi cenderung menjadi petani atau peternak.
  • Pemahaman bahwa kondisi alam memengaruhi budaya, seperti rumah adat yang disesuaikan dengan iklim dan bahan bangunan lokal, serta bentuk kegiatan sosial masyarakat yang berbeda-beda tergantung kondisi wilayah.

Kaitannya dengan kehidupan sehari-hari: Siswa mampu memahami mengapa tidak semua orang di Indonesia memiliki mata pencaharian, adat, atau kebiasaan yang sama. Mereka juga dapat menjelaskan kepada orang lain mengapa keberagaman itu terjadi dan penting untuk dilestarikan.

 

3. Pengetahuan Prosedural

Pengetahuan ini berisi cara atau langkah-langkah untuk melakukan sesuatu. Dalam konteks materi ini, prosedur yang dipelajari antara lain:

  • Cara membaca peta Indonesia, termasuk memahami simbol, legenda, dan skala.
  • Langkah-langkah dalam membandingkan kondisi geografis antara dua wilayah yang berbeda.
  • Teknik membuat peta tematik sederhana, seperti peta sebaran suku bangsa atau peta hasil alam per wilayah.
  • Menyusun laporan atau presentasi sederhana tentang keberagaman budaya di Indonesia berdasarkan wilayah geografis.

Kaitannya dengan kehidupan sehari-hari: Siswa dapat menggunakan keterampilan membaca peta untuk memahami lokasi geografis saat melakukan perjalanan atau menjelajahi informasi dalam buku dan media digital. Mereka juga bisa membuat karya sederhana yang memvisualisasikan kekayaan Indonesia, misalnya dalam bentuk proyek kelompok atau pameran budaya sekolah.


4. Pengetahuan Metakognitif

Pengetahuan metakognitif mencakup kesadaran akan proses berpikir dan belajar siswa sendiri. Dalam materi ini, siswa:

  • Menyadari bahwa memahami keberagaman Indonesia membutuhkan sikap terbuka, menghargai perbedaan, dan kemampuan melihat hubungan antara alam dan kehidupan sosial masyarakat.
  • Mampu memilih cara belajar yang sesuai, misalnya menggunakan peta konsep untuk menghubungkan pulau, suku bangsa, dan komoditas.
  • Mampu mengevaluasi sejauh mana mereka memahami keterkaitan antara kondisi geografis dan pola kehidupan masyarakat.

Kaitannya dengan kehidupan sehari-hari: Siswa menjadi lebih reflektif dan kritis, tidak hanya menghafal tetapi memahami makna keberagaman secara lebih dalam. Mereka juga belajar mengatur strategi belajar mereka sendiri, seperti mencatat poin penting, bertanya dalam diskusi, atau berdiskusi kelompok secara efektif.

 

Dimensi Profil Lulusan (DPL)

Pilihlah dimensi profil lulusan yang akan dicapai dalam pembelajaran

 

         DPL 1 

Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa                     

         DPL 2

Kewargaan                      

         DPL 3

Penalaran Kritis

         DPL 4

Kreativitas

 

         DPL 5

Kolaborasi

         DPL 6

Kemandirian

         DPL 7

Kesehatan

         DPL 8

         Komunikasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DESAIN PEMBELAJARAN

Capaian Pembelajaran

Peserta didik memahami keberagaman kondisi geografis Indonesia, konektivitas antar ruang terhadap upaya pemanfaatan dan pelestarian potensi sumber daya alam, faktor aktivitas manusia terhadap perubahan iklim dan potensi bencana alam

Lintas Disiplin Ilmu

1. Geografi (IPS)

  • Fokus pada pemahaman kondisi geografis wilayah Indonesia: pegunungan, dataran rendah, sungai, pesisir, pulau.
  • Memahami keterkaitan antara lingkungan fisik dan aktivitas manusia (interaksi manusia dengan ruang).
  • Pemetaan, klasifikasi wilayah, dan analisis letak strategis.

Kontribusi ke lintas disiplin: dasar data dan peta untuk semua pengembangan topik di bidang lain.

 

2. Ekonomi (IPS)

  • Menganalisis bagaimana kondisi geografis memengaruhi mata pencaharian masyarakat (nelayan, petani, penambang, pedagang).
  • Mengenali sebaran sumber daya alam dan dampaknya terhadap perdagangan dan pembangunan wilayah

 Lintas disiplin: Dapat diintegrasikan dengan matematika untuk membaca grafik/diagram data ekonomi antar wilayah.

 

3. Sosiologi dan Antropologi (IPS – Sosial Budaya)

  • Menjelaskan dampak keberagaman geografis terhadap pembentukan budaya lokal: adat istiadat, bahasa daerah, rumah adat, makanan tradisional.
  • Mengenalkan konsep toleransi, kearifan lokal, dan gotong royong dalam kehidupan masyarakat berbeda-beda.

Lintas disiplin: Dapat terhubung dengan PPKn dan Bahasa Indonesia saat membahas nilai-nilai sosial dan ekspresi budaya.

 

4. Bahasa Indonesia

  • Membaca teks deskriptif atau eksplanatif tentang wilayah Indonesia dan masyarakatnya.
  • Menulis laporan hasil observasi atau artikel tentang budaya daerah.
  • Melatih keterampilan presentasi dan diskusi hasil eksplorasi wilayah.

 Lintas disiplin: Siswa bisa menulis teks naratif atau laporan berbasis pengamatan geografis dan sosial.

 

5. PPKn

  • Menumbuhkan kesadaran kebangsaan dan nilai persatuan dalam keberagaman.
  • Mengaitkan keberagaman geografis dengan pentingnya menjaga toleransi dan persatuan antar suku dan budaya.
  • Diskusi tentang Bhinneka Tunggal Ika, hak dan kewajiban warga negara dalam menjaga keragaman budaya dan lingkungan.

Lintas disiplin: Penguatan karakter dan nilai Pancasila melalui konteks geografis dan sosial.

 

6. Matematika

  • Membaca dan menyajikan data terkait persebaran penduduk, hasil alam, iklim, atau mata pencaharian dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram.
  • Menghitung jarak dan skala peta, interpretasi data statistik regional.

 Lintas disiplin: Kolaborasi dalam interpretasi data kuantitatif dari fenomena geografis dan sosial.

 

7. IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

  • Menjelaskan kondisi iklim, jenis tanah, dan bentuk muka bumi yang memengaruhi kehidupan masyarakat.
  • Mengkaji dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan (contoh: penggundulan hutan di Kalimantan, kerusakan terumbu karang di Papua).
  • Pembahasan tentang gempa bumi, gunung api, atau cuaca ekstrem di wilayah tertentu.

 Lintas disiplin: Menunjukkan hubungan antara geosfer dan aktivitas sosial-ekonomi manusia.

 

8. Seni Budaya

  • Mengeksplorasi ekspresi seni dari berbagai wilayah (musik, tari, batik, ukiran, rumah adat).
  • Proyek pembuatan karya seni yang merepresentasikan budaya dari daerah tertentu.

Lintas disiplin: Proyek lintas budaya dan visualisasi keberagaman melalui media seni.

 

9. Informatika/TIK

  • Pemanfaatan teknologi dalam mengeksplorasi peta digital Indonesia.
  • Membuat presentasi multimedia atau infografis tentang perbandingan wilayah geografis dan dampak sosial-ekonominya.
  • Mengakses data BPS (Badan Pusat Statistik) atau video pembelajaran daring.

 Lintas disiplin: Mendorong literasi digital dan pemanfaatan data berbasis teknologi.

Tujuan Pembelajaran

  1. Peserta didik dapat menyebutkan paling sedikit 5 pulau besar di Indonesia beserta ciri geografis utamanya dengan benar.
  2. Peserta didik dapat mengidentifikasi contoh keberagaman budaya dan mata pencaharian berdasarkan kondisi geografis minimal dari 3 wilayah Indonesia.
  3. Peserta didik dapat menjelaskan hubungan antara kondisi geografis dengan kegiatan ekonomi masyarakat di suatu daerah secara logis dan sistematis.
  4. Peserta didik dapat membandingkan dampak keberagaman geografis terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat di dua wilayah berbeda dengan tepat.
  5. Peserta didik dapat menyajikan informasi tentang keberagaman geografis dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat dalam bentuk peta tematik, poster, atau presentasi sederhana dengan benar.

 

Topik Pembelajaran

"Keberagaman Geografis Indonesia dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan Masyarakat"

Subtopik yang dapat dikembangkan:

  1. Mengenal Wajah Geografis Indonesia
    (Pengenalan pulau-pulau besar dan ciri geografis wilayah Indonesia)
  2. Geografi Menciptakan Ragam Kehidupan
    (Bagaimana kondisi alam membentuk aktivitas ekonomi, budaya, dan sosial masyarakat)
  3. Perjalanan Nusantara: Dari Papua hingga Sumatera
    (Studi perbandingan antara wilayah: budaya, pekerjaan, lingkungan)
  4. Geografi dan Identitas Budaya
    (Hubungan antara tempat tinggal, kebudayaan, dan kearifan lokal)
  5. Indonesia dalam Keberagaman yang Bersatu
    (Refleksi tentang pentingnya menghargai perbedaan dalam satu bangsa)

 

Praktik Pedagogis

Problem Based Learning (PBL)
Model ini mendorong siswa untuk memecahkan masalah kontekstual berdasarkan kondisi geografis dan dampaknya terhadap masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.

Mengembangkan penalaran kritis dan komunikasi saat menganalisis dan mempresentasikan solusi.

 

Strategi Pembelajaran:

Eksplorasi dan Presentasi Interaktif Berbasis Proyek
Siswa dibagi dalam kelompok kecil untuk mengeksplorasi satu wilayah Indonesia, lalu menyusun dan menyajikan profil geografis dan sosial budayanya secara kreatif (misalnya: infografis, vlog pendek, peta budaya).

Mendorong kreativitas dan komunikasi dalam menyampaikan informasi secara visual dan lisan.

 

Metode Pembelajaran:

  1. Diskusi Kelompok Terpandu
    Melatih komunikasi dan menghargai sudut pandang teman dari latar belakang berbeda.
  2. Gallery Walk atau Pameran Mini Budaya Wilayah
    Menjadikan pembelajaran lebih menggembirakan dan mendorong kreativitas.
  3. Analisis Kasus Wilayah
    Misalnya: Mengapa masyarakat Papua banyak menjadi nelayan tradisional, sementara di Jawa banyak petani padi?

Membangun kesadaran siswa akan keberagaman dan keterkaitan geografis dengan kehidupan nyata.

 

Ringkasan Prinsip Pembelajaran

  • Berkesadaran:
    Siswa diajak memahami secara utuh bahwa setiap wilayah memiliki kondisi dan budaya yang berbeda namun sama pentingnya dalam membentuk Indonesia.
  • Bermakna:
    Materi dihubungkan langsung dengan kehidupan siswa, baik secara lokal (Malang dan Jawa Timur) maupun nasional.
  • Menggembirakan:
    Pembelajaran dikemas dengan aktivitas kreatif (pameran, permainan peta, vlog budaya) sehingga siswa senang belajar dan merasa terlibat.

 

Kemitraan Pembelajaran

1. Orang Tua/Wali Murid

  • Memberikan informasi budaya, adat, atau kebiasaan dari daerah asal keluarga (misalnya jika berasal dari luar Jawa).
  • Menjadi narasumber mini dalam kelas atau video pendek tentang budaya/kondisi geografis kampung halaman mereka.

2. Dinas Pariwisata atau Dinas Pendidikan Daerah

  • Menyediakan bahan informasi visual dan narasi tentang daerah-daerah di Indonesia.
  • Mendukung pameran budaya sekolah atau kunjungan edukatif ke tempat bersejarah atau museum.

3. Kampus/Universitas (Fakultas Geografi, Antropologi, atau Pendidikan IPS)

  • Mahasiswa atau dosen bisa menjadi narasumber inspiratif atau pembimbing proyek mini.
  • Kolaborasi dalam program pengabdian masyarakat, webinar edukatif, atau pembelajaran kontekstual.

4. Museum atau Galeri Budaya Lokal

  • Misalnya: Museum Brawijaya, Museum Mpu Purwa (Malang), Museum Tubuh, dll.
  • Tempat ideal untuk kunjungan belajar dan mengamati peta, artefak, serta budaya daerah secara nyata.

5. Pelaku Usaha Kecil Menengah (UMKM) Budaya

  • Pelaku usaha batik, kuliner tradisional, atau kerajinan lokal bisa menjadi contoh nyata pengaruh budaya dan geografi terhadap ekonomi masyarakat.

 

Peran Mitra dalam Pembelajaran:

  • Memberikan wawasan otentik dari pengalaman nyata di berbagai wilayah Indonesia.
  • Membantu siswa mengembangkan empati dan apresiasi terhadap keberagaman.
  • Mendorong pembelajaran yang berbasis komunitas, partisipatif, dan kontekstual.
  • Menjadi bagian dari projek kolaboratif P5 atau pameran budaya sekolah.

 

Lingkungan Pembelajaran

Rekomendasi:

  • Kelas reguler yang fleksibel pengaturannya, dengan meja yang dapat disusun untuk diskusi kelompok atau presentasi.
  • Ruang perpustakaan atau ruang literasi untuk eksplorasi budaya dan geografi melalui buku, ensiklopedia, atau atlas.
  • Ruang terbuka sekolah (lapangan, taman sekolah, gazebo Adiwiyata) untuk aktivitas kolaboratif seperti gallery walk, pameran budaya mini, atau observasi peta buatan siswa.
  • Kunjungan luar kelas ke museum, balai budaya, atau kampung tematik (misalnya: Kampung Warna-warni Jodipan) untuk memahami keberagaman nyata.

 

Pemanfaatan Digital

Ruang Virtual

  • Google Classroom atau Microsoft Teams untuk kolaborasi tugas dan pengumpulan hasil belajar
  • Google Earth / Street View untuk eksplorasi wilayah secara virtual
  • YouTube Edukasi untuk tayangan dokumenter atau penjelasan visual tentang bentuk muka bumi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENGALAMAN BELAJAR

AWAL (tuliskan prinsip pembelajaran yang digunakan, misal berkesadaran, bermakna, menggembirakan)

1. Orientasi yang Bermakna (3 menit)

Guru membuka pelajaran dengan menyampaikan tujuan pembelajaran secara jelas:

"Hari ini kita akan belajar tentang betapa beragamnya wilayah Indonesia dan bagaimana perbedaan itu membuat masyarakat kita memiliki cara hidup, pekerjaan, dan budaya yang berbeda-beda, tapi semuanya tetap satu Indonesia."

 

2. Apersepsi yang Kontekstual (5 menit)

Guru mengaitkan pelajaran dengan pengalaman siswa secara langsung:

  • Menayangkan cuplikan video singkat (1–2 menit) tentang kehidupan masyarakat dari 5 pulau besar di Indonesia (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua).
  • Mengajukan pertanyaan pemantik:

"Siapa di sini pernah mendengar atau mengenal teman dari luar Jawa?"
"Apa perbedaan yang kalian lihat antara kehidupan di daerah pantai dan di pegunungan?"

 

3. Motivasi yang Menggembirakan (5 menit)

Guru membangkitkan semangat belajar melalui aktivitas interaktif:

  • Mengajak siswa bermain kuis cepat (game Kahoot/Quizizz atau kuis lisan) tentang nama-nama pulau, suku, dan hasil alam.
  • Menyampaikan bahwa mereka akan membuat proyek kecil tentang profil wilayah Indonesia bersama kelompoknya.

“Yuk kita eksplorasi Indonesia bareng-bareng! Nanti kalian akan jadi ‘duta wilayah’ untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan kehidupan masyarakat dari berbagai pulau di Nusantara!”

 

INTI

Pada tahap ini, siswa aktif terlibat dalam pengalaman belajar memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Guru menerapkan prinsip pembelajaran berkesadaran, bermakna, menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengalaman belajar tidak harus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan.

 

Memahami (Bermakna, Berkesadaran) 40 menit

Tujuan: Siswa memahami keragaman geografis dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat secara menyeluruh dan sadar.

Kegiatan:

  1. Mindful Icebreaking (5 menit)
    • Siswa diajak menarik napas dalam (1 menit), lalu guru bertanya:

“Apa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata Papua, Sumatera, atau Sulawesi?”

    • Tujuannya untuk membawa siswa hadir utuh secara mental dan emosional.
  1. Eksplorasi Video Interaktif dan Diskusi Kritis (15 menit)
    • Menonton potongan video 5–7 menit yang menggambarkan kondisi geografis dan budaya masyarakat dari 5 pulau besar.
    • Diskusi terarah (guru memandu pertanyaan seperti):

“Apa dampak dari letak geografis terhadap pekerjaan mereka?”
“Apa budaya khas yang muncul dari lingkungan mereka?”

  1. Peta Konsep Kolaboratif (25 menit)
    • Siswa dibagi dalam 5 kelompok, masing-masing mewakili 1 pulau besar (Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua).
    • Tugas kelompok: membuat peta konsep di kertas plano berisi:
      • Ciri geografis wilayah
      • Contoh kegiatan ekonomi
      • Budaya unik
    • Didorong penggunaan warna, simbol, gambar → mendorong kreativitas visual dan kerja sama

Mengaplikasi (Menggembirakan) 35 menit

Tujuan: Siswa mampu menerapkan pemahamannya dalam bentuk komunikasi kreatif dan menyusun informasi secara terstruktur.

Kegiatan:

  1. Proyek Mini: Duta Nusantara (45 menit)
    • Setiap kelompok menyusun presentasi kreatif sebagai “Duta Pulau”:
      • Bisa berupa drama pendek, video rekaman vlog, poster pameran budaya, atau infografis digital/manual.
      • Harus menjelaskan secara kritis hubungan antara:
        • Bentuk wilayah → kehidupan ekonomi
        • Kondisi alam → budaya & sosial
    • Selama menyusun proyek, guru berperan sebagai fasilitator dan pemberi umpan balik kritis.
  2. Presentasi Kelompok (15 menit)
    • Setiap kelompok mempresentasikan hasilnya (3–5 menit per kelompok).
    • Kelompok lain memberikan pertanyaan atau apresiasi, untuk melatih komunikasi dua arah dan membangun penalaran kritis.

 

Merefleksi (Berkesadaran) 20 menit

Tujuan: Siswa menyadari pembelajaran yang telah diperoleh, mengaitkannya dengan kehidupan pribadi dan membentuk sikap positif terhadap keberagaman.

Kegiatan:

  1. Refleksi Terbuka dan Bermakna (10 menit)
    • Guru mengajak diskusi reflektif:

“Apa hal baru yang kamu sadari hari ini tentang Indonesia?”
“Apa pelajaran yang kamu dapat dari keberagaman yang kita miliki?”
“Bagaimana kamu bisa ikut menjaga keberagaman ini?”

  1. Menulis Refleksi Pribadi (10 menit)
    • Siswa menulis di lembar refleksi atau jurnal mini:
      • Apa yang saya pelajari?
      • Apa yang menarik dan membuat saya berpikir?
      • Apa yang akan saya ceritakan kepada keluarga saya tentang pelajaran hari ini?
  2. Penutup yang Menggembirakan (10 menit)
    • Guru memberikan apresiasi kepada semua kelompok.
    • Ditutup dengan tepuk semangat, lagu daerah dari berbagai pulau, atau kuis kecil berhadiah stiker/souvenir kecil.

 

Manfaat Pendekatan Ini:

  • Kreativitas: Terasah melalui proyek visual dan bentuk presentasi bebas.
  • Komunikasi: Diperkuat lewat diskusi kelompok, presentasi, dan saling bertanya.
  • Penalaran Kritis: Didorong lewat analisis hubungan sebab-akibat antara kondisi geografis dan kehidupan masyarakat.

 

PENUTUP (berkesadaran, bermakna) 5 menit

1.   Refleksi Materi (5 menit)

Guru mengajak siswa untuk merefleksikan isi pembelajaran hari ini secara bersama:

  • Pertanyaan reflektif lisan:
    • “Apa hal baru yang kamu ketahui tentang keberagaman geografis Indonesia hari ini?”
    • “Bagaimana kondisi alam suatu wilayah dapat memengaruhi kehidupan ekonomi atau budaya masyarakatnya?”

Guru dapat menuliskan kata-kata kunci dari jawaban siswa di papan tulis untuk menekankan pemahaman kolektif.

 

2.  Refleksi Akhir Pembelajaran (5 menit)

Siswa diajak menyadari proses belajarnya secara pribadi:

  • Siswa menuliskan pada sticky note atau lembar refleksi:
    • “Hal yang paling saya sukai dari pelajaran hari ini adalah...”
    • “Saya merasa belajar secara... (bermakna, menyenangkan, sulit, menantang, dll) karena...”
    • “Saya ingin lebih tahu tentang...”

Hasil refleksi dapat dikumpulkan untuk dianalisis guru dalam merancang pertemuan berikutnya.

 

3. Motivasi (3 menit)

Guru memberikan apresiasi atas semangat dan kerja siswa, serta menyampaikan pesan penguatan:

“Indonesia luar biasa karena perbedaan yang kita miliki. Dari Sabang sampai Merauke, semua punya peran penting. Kalian sebagai generasi muda harus bangga, terbuka, dan peduli pada keberagaman. Belajar hari ini bukan hanya tentang peta, tapi juga tentang siapa kita sebagai bangsa.”

Jika perlu, guru dapat memutar lagu semangat kebangsaan seperti Tanah Airku atau Bhinneka Tunggal Ika secara singkat untuk menciptakan suasana emosional positif.

 

4. Tugas Pertemuan Berikutnya (2–3 menit)

Tugas Mandiri atau Proyek Lanjutan:

"Pilih satu daerah dari luar Pulau Jawa. Cari tahu bagaimana kondisi geografisnya dan bagaimana itu memengaruhi budaya atau mata pencaharian masyarakatnya. Boleh dibuat dalam bentuk mini-poster, slide presentasi, atau vlog pendek (maks. 3 menit). Akan kita tampilkan minggu depan!"

Alternatif tugas:

  • Menyusun peta budaya interaktif kelas (kolaboratif).
  • Mewawancarai orang tua atau tetangga yang berasal dari daerah lain di Indonesia.

 

Penutup Singkat oleh Guru:

“Belajar hari ini semoga membuat kalian tidak hanya tahu letak Sumatera atau Papua, tapi juga lebih mencintai Indonesia dan siap menjaganya. Sampai jumpa di pertemuan berikutnya dengan semangat baru!”

 

 

ASESMEN PEMBELAJARAN

Asesmen pada Awal Pembelajaran

Tujuan Asesmen Awal

  • Mengetahui pengetahuan awal peserta didik tentang wilayah Indonesia dan kehidupan masyarakatnya.
  • Menggali minat, pengalaman, dan persepsi siswa terhadap keberagaman geografis dan budaya.
  • Mengidentifikasi kebutuhan belajar dan potensi miskonsepsi siswa.

 

 Jenis dan Bentuk Instrumen

  • Jenis Asesmen: Asesmen diagnostik non-kognitif dan kognitif awal.
  • Bentuk Instrumen: Angket campuran (pernyataan pilihan + uraian singkat).
  • Media: Kertas, Google Form, atau lembar kerja di awal pelajaran.

 

Contoh 5 Pertanyaan/Pernyataan Asesmen Awal

  1. Apa saja nama lima pulau besar di Indonesia yang kamu ketahui? Sebutkan beserta satu contoh kekhasan atau sumber daya dari masing-masing jika kamu tahu.
    (Jenis: isian singkat / pengetahuan awal)
  2. Menurutmu, mengapa kehidupan masyarakat di Papua berbeda dengan masyarakat di Pulau Jawa? Jelaskan pendapatmu.
    (Jenis: uraian singkat / pemahaman awal + penalaran kritis sederhana)
  3. Pernyataan: “Kondisi geografis suatu daerah sangat berpengaruh terhadap pekerjaan dan budaya masyarakatnya.”
    Apakah kamu setuju?

    a. Sangat Setuju
    b. Setuju
    c. Tidak Setuju
    d. Tidak Tahu
    Jelaskan alasannya secara singkat.
    (Jenis: pilihan sikap + uraian penalaran awal)
  4. Dari daerah mana asal keluargamu? Coba ceritakan satu hal menarik tentang kondisi alam atau budaya di sana.
    (Jenis: reflektif-kultural / koneksi personal dengan topik)
  5. Apa yang paling kamu ingin ketahui dari pelajaran tentang keberagaman wilayah di Indonesia? (Pilih salah satu atau tulis sendiri)
    a. Gunung, sungai, dan kondisi alam Indonesia
    b. Makanan dan pakaian adat tiap daerah
    c. Pekerjaan orang-orang di berbagai wilayah
    d. Lagu dan tarian tradisional
    e. Lainnya: ……………………
    (Jenis: minat belajar / orientasi topik)

 

Catatan Penggunaan

  • Guru dapat menganalisis hasil asesmen awal untuk:
    • Menyusun kelompok belajar berdasarkan tingkat pemahaman awal.
    • Menyesuaikan pendekatan atau strategi pembelajaran (visual, naratif, projek).
    • Mendeteksi kebutuhan diferensiasi pembelajaran.

 

Asesmen pada Proses Pembelajaran

Tujuan Asesmen Formatif

  • Menilai pemahaman konsep globalisasi dan tantangannya secara bertahap.
  • Mengukur keterkaitan siswa terhadap isu nyata (konservasi air) dalam konteks global.
  • Memberi umpan balik cepat dan tepat kepada siswa dan guru.
  • Mendorong penalaran kritis, kesadaran lingkungan, dan tanggung jawab global.

 

Jenis dan Bentuk Instrumen

  • Jenis Asesmen: Formatif (penilaian proses selama pembelajaran berlangsung)
  • Bentuk Instrumen: Campuran pilihan ganda, pertanyaan terbuka, dan tugas reflektif mini
  • Waktu: Di tengah atau akhir kegiatan inti (tidak perlu menunggu akhir pertemuan)

 

Contoh Instrumen Asesmen Formatif (Simpel dan Praktis)

Bentuk: Lembar Tanya-Jawab & Refleksi Mini

1. Pilihan Ganda (1 nomor – untuk cek pemahaman konsep)

Globalisasi memberi dampak luas dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam pengelolaan sumber daya alam. Salah satu dampak globalisasi yang paling terlihat dalam isu air adalah:
a. Harga air di seluruh dunia sama
b. Pola konsumsi air dipengaruhi oleh gaya hidup modern
c. Air sudah tidak diperlukan dalam pertanian
d. Semua orang punya akses air bersih yang cukup

Jawaban: b

 

2. Pertanyaan Kritis Terbuka

Jelaskan satu contoh bagaimana globalisasi dapat meningkatkan atau justru mengancam ketersediaan air bersih di suatu negara!

(Tujuan: melatih penalaran kritis dan koneksi global-lokal)

 

3. Refleksi Diri Mini (di akhir pembelajaran)

“Setelah mempelajari globalisasi dan konservasi air, satu hal yang membuat saya berpikir ulang adalah...”
(Isian singkat, digunakan untuk evaluasi kesadaran kritis siswa)

 

4. Exit Ticket – Tanggung Jawab Global

Tulis satu aksi sederhana yang bisa kamu lakukan di sekolah sebagai bentuk tanggung jawab global terhadap isu air bersih dan konservasi lingkungan.

(Tujuan: mengintegrasikan nilai Adiwiyata dan aksi nyata siswa)

 

5. Peer Assessment (opsional saat kerja kelompok)

Saat kerja kelompok tadi, beri tanda centang pada pernyataan yang sesuai:
Saya berkontribusi dalam diskusi
Saya menghargai pendapat teman
Saya membantu menjelaskan tugas kelompok
Saya menyampaikan ide tentang solusi air di masa depan

 

Penutup:

Asesmen ini:

  • Dapat dilakukan secara tertulis (lembar manual) atau digital (Google Form, Padlet, Jamboard).
  • Menjadi bahan umpan balik guru untuk:
    • Mengevaluasi strategi ajar.
    • Menyesuaikan tingkat pendalaman materi.
    • Merancang proyek lanjutan (misalnya: kampanye hemat air di sekolah).

 

Asesmen pada Akhir Pembelajaran

Tujuan Asesmen Sumatif

  • Menilai sejauh mana peserta didik:
    • Memahami keberagaman geografis di Indonesia
    • Mampu menganalisis dampaknya terhadap kehidupan ekonomi, budaya, dan sosial
    • Menunjukkan penalaran kritis dan keterkaitan dengan aspek regulasi, infrastruktur, dan pendidikan
  • Memberikan gambaran akhir ketercapaian tujuan pembelajaran secara utuh

 

Jenis dan Bentuk Instrumen

  • Jenis Asesmen: Sumatif
  • Bentuk Instrumen: Campuran (tes tertulis + proyek akhir/presentasi)
  • Media: Lembar kerja (LKPD), kertas ulangan, atau digital (Google Form/Slide)

 

Contoh Instrumen Asesmen Sumatif

A. Tes Tertulis (Kognitif – Pemahaman dan Analisis)

1. Pilihan Ganda (1 nomor)

Contoh dampak kondisi geografis terhadap pembangunan infrastruktur di Papua adalah:

a. Mudahnya membangun jalan tol di pegunungan
b. Terbatasnya akses transportasi karena medan sulit
c. Banyak pabrik besar di dataran tinggi
d. Semua penduduk tinggal di satu wilayah yang sama

Jawaban: b

 

2. Isian Singkat

Sebutkan dua contoh perbedaan kondisi geografis antara Pulau Jawa dan Kalimantan, serta dampaknya terhadap kehidupan masyarakatnya!
Menilai pengetahuan faktual dan pemahaman sederhana

 

3. Uraian Pendek

Jelaskan bagaimana kondisi geografis suatu daerah dapat memengaruhi perkembangan pendidikan dan akses informasi masyarakat di sana!
Mengukur kemampuan analisis siswa terhadap aspek sosial dan pendidikan

 

B. Proyek Akhir/Produk (Kreativitas & Aplikasi)

4. Proyek Mini: Infografis atau Poster Edukasi

Siswa diminta membuat infografis atau poster bertema:
“Bagaimana Letak Geografis Mempengaruhi Kehidupan Masyarakat di Wilayahku?”

Isi minimal:

  • Ciri geografis daerah pilihan (boleh luar daerah asal)
  • Aktivitas ekonomi masyarakat
  • Bentuk budaya lokal yang khas
  • Tantangan infrastruktur atau pendidikan di wilayah tersebut
  • Rekomendasi kebijakan (regulasi) atau solusi ringan

Menilai kreativitas, penalaran, dan komunikasi visual

 

C. Presentasi Singkat (Opsional)

Presentasikan hasil infografis/postermu secara lisan di depan kelas (3–5 menit).
Nilai aspek: kejelasan isi, sikap saat menyampaikan, dan kemampuan menjawab pertanyaan.

 

Asesmen dalam pembelajaran mendalam disesuaikan dengan assessment as learning, assessment for learning, dan assessment of learning. Tentukan metode atau cara yang digunakan secara komprehensif untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik. Contoh: Tes tertulis, Tes lisan, Penilaian Kinerja, Penilaian Proyek, Penilaian Produk, Observasi, Portofolio, Peer Assessment, Self Assessment, penilaian berbasis kelas, dan sebagainya.


 

Rubrik Penilaian Diskusi Kelas

Indikator

Baru Memulai

Berkembang

Cakap

Mahir

Keaktifan Bertanya

Jarang bertanya atau memberikan tanggapan.

Bertanya beberapa kali, tetapi kurang mendalam.

Bertanya dengan relevansi dan mendalam.

Aktif bertanya dengan pertanyaan yang menantang dan mendalam, mendorong diskusi lebih lanjut.

Kerja Sama

Tidak berpartisipasi dalam diskusi kelompok.

Berpartisipasi, namun terkadang tidak mendukung teman.

Menunjukkan kerja sama yang baik, mendengarkan dan memberikan masukan.

Kerja sama sangat baik, memimpin diskusi, membantu teman dalam memahami materi.

Kreativitas

Menyampaikan ide yang sangat umum atau terbatas.

Mencoba menyampaikan ide-ide baru meskipun kurang matang.

Mampu memberikan ide kreatif yang relevan dengan materi.

Mampu menghubungkan berbagai ide secara kreatif dan memberikan solusi baru atau perspektif unik.

Kemampuan Komunikasi

Kesulitan dalam menyampaikan ide secara jelas.

Mampu menyampaikan ide dengan jelas meski terkadang kurang lancar.

Menyampaikan ide dengan jelas dan terstruktur.

Mampu menyampaikan ide dengan sangat jelas, terstruktur, dan persuasif, memfasilitasi komunikasi antar anggota.


Deskripsi Kriteria Penilaian:

  1. Baru Memulai:
    Siswa mulai mencoba berpartisipasi dalam diskusi, tetapi belum menunjukkan keterlibatan aktif atau pemahaman mendalam mengenai materi.
  2. Berkembang:
    Siswa mulai berpartisipasi dalam diskusi dan dapat mengungkapkan pendapat meskipun masih terbatas dalam kualitas pertanyaan dan kontribusi.
  3. Cakap:
    Siswa mampu berkomunikasi dengan baik, aktif berpartisipasi, bekerja sama dengan teman-temannya, dan memberikan kontribusi yang relevan serta kreatif dalam diskusi.
  4. Mahir:
    Siswa tidak hanya memahami materi dengan baik, tetapi juga mampu memimpin diskusi, mengajukan pertanyaan kritis yang mendorong pemikiran mendalam, serta berkomunikasi secara efektif dengan teman-temannya.

 

 

 

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 8 Malang

 

 

 

Sri Nuryani M.Pd.

NIP. 19661116 199003 2 009            

 

 

 

Malang,   14 April  2025

Guru Mata Pelajaran

 

 

 

Drs Sumarno.

NIP. 1966308 200501 1 006

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD IPS Kelas VII

 

 

Materi: Keberagaman Geografis Indonesia dan Dampaknya terhadap Kehidupan Masyarakat
Durasi: 135 menit (3 JP)
Bentuk Kegiatan: Diskusi kelompok dan kerja kolaboratif

 

 Petunjuk Umum:

  1. Kalian akan bekerja dalam kelompok (4–5 orang).
  2. Setiap kelompok akan memilih atau ditugaskan 1 wilayah besar di Indonesia: Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, atau Papua.
  3. Diskusikan dan kerjakan soal-soal berikut dengan kreatif, kritis, dan komunikatif.
  4. Hasil akhir berupa peta konsep + produk kreatif (poster, vlog mini, drama pendek, dll.)
  5. Presentasikan dengan percaya diri hasil diskusi kalian.

 

Bagian A – Memahami Keberagaman Geografis (Diskusi dan pengisian peta konsep)

(Waktu: ±30 menit)

1.     Jelaskan secara singkat kondisi geografis wilayah yang kalian pilih (letak, bentuk wilayah, iklim, kenampakan alam)!
Gunakan atlas, peta, atau Google Earth jika tersedia.

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2.     Sebutkan minimal 3 kegiatan ekonomi utama masyarakat di wilayah tersebut dan jelaskan kaitannya dengan kondisi geografisnya.
Contoh: “Petani sawah banyak ditemukan di Jawa karena ...”

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

 

3.     Identifikasi 2 bentuk budaya atau kebiasaan khas dari wilayah itu yang muncul karena faktor geografis. Jelaskan hubungan keduanya.
Contoh: “Rumah panggung di Kalimantan digunakan karena ...”

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

 

4.     Apakah wilayah kalian memiliki tantangan khusus dalam infrastruktur atau pendidikan? Jelaskan secara singkat dan beri contoh.

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

 

Bagian B – Analisis Problematis dan Penalaran Kritis (Soal reflektif dan tantangan diskusi)

(Waktu: ±30 menit)

 

1.     Tantangan Diskusi:

Jika kamu menjadi pemimpin daerah tersebut, apa kebijakan sederhana yang akan kamu buat untuk:

  • Menjaga budaya lokal
  • Memajukan pendidikan di wilayah sulit dijangkau
    Tulis jawaban kelompok secara ringkas.

 

2. Masalah: Globalisasi mulai masuk ke wilayahmu secara cepat. Supermarket menggantikan pasar tradisional, dan budaya luar mulai menggeser tradisi lokal.

Bagaimana kalian sebagai pelajar dapat:
a. Memanfaatkan kemajuan tersebut ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
b. Sekaligus tetap melestarikan budaya daerah

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Tuliskan pendapat kelompok kalian.

 

Bagian C – Produk Kreatif Kelompok (Waktu: ±45 menit + presentasi)

1. Buatlah produk kreatif untuk memperkenalkan keberagaman geografis dan budaya wilayah kalian. Kalian bebas memilih bentuknya:

  • Poster budaya/interaktif
  • Infografis peta wilayah
  • Vlog budaya pendek (maks. 2 menit)
  • Drama mini/talkshow budaya
  • Slide presentasi interaktif

Sertakan: Nama wilayah, kondisi geografis, kegiatan ekonomi, budaya khas, tantangan, dan solusi!

 

 

 

 

 

 

 

 

Bagian D – Refleksi Diri (Individu) (Waktu: ±10 menit)

1. Setelah mengikuti kegiatan hari ini, tuliskan pendapatmu secara pribadi:

a. Hal yang paling menarik dari pembelajaran hari ini adalah: ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………b. Saya jadi sadar bahwa keberagaman Indonesia itu ………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………c. Saya bisa ikut menjaga kekayaan geografis dan budaya Indonesia dengan cara:

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

 

 

 Penilaian Didasarkan pada:

  • Kualitas isi dan analisis
  • Kreativitas dalam produk
  • Kerja sama dan partisipasi kelompok
  • Refleksi individu

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar