Selasa, 01 Juli 2025

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM KELAS 8 Pola Adaptasi terhadap Perubahan Iklim

 

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM

 

SEKOLAH                                       : SMPN 8 Malang

NAMA GURU                                 : Drs. Sumarno

MATA PELAJARAN                       : IPS

KELAS / SEMESTER / FASE           : VIII / 1 / D

ALOKASI WAKTU                         : 2 X (3 x 45) meni

MATERI                                          :  Pola Adaptasi terhadap        Perubahan Iklim

  1. Pengertian adaptasi terhadap perubahan iklim.
  2. pola adaptasi di sektor pertanian (penggunaan varietas tahan cuaca ekstrem, sistem irigasi modern), di sektor perikanan (aquakultur, pengelolaan pesisir), di sektor kesehatan (peningkatan layanan kesehatan, kampanye kesehatan).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

IDENTIFIKASI

 

 

 

 

 

 

 

 

Peserta Didik

1. Aspek Pengetahuan Awal

Sebagian besar siswa:

  • Sudah pernah mendengar istilah perubahan iklim, terutama melalui berita atau media sosial, tetapi belum memahami konsep adaptasi secara mendalam.
  • Memiliki pemahaman dasar tentang sektor pertanian dan perikanan, namun masih terbatas pada proses produksi (bertani, menangkap ikan) — belum sampai ke upaya adaptasi seperti varietas tahan cuaca atau akuakultur.
  • Belum banyak yang menyadari bahwa sektor kesehatan juga terdampak perubahan iklim, misalnya peningkatan penyakit akibat suhu ekstrem atau banjir.

 

 2. Aspek Minat Belajar

  • Siswa umumnya tertarik pada isu-isu yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dan teknologi, termasuk pertanian modern dan inovasi di bidang kesehatan.
  • Minat meningkat jika materi dikemas dalam kegiatan diskusi, proyek, video, atau studi kasus nyata.
  • Beberapa siswa memiliki ketertarikan lokal, seperti:
    • Bertani atau membantu orang tua di sawah (wilayah Malang selatan).
    • Berhubungan dengan pesisir (Sendangbiru, Ngliyep).
    • Tertarik dengan profesi di bidang kesehatan atau lingkungan.

 

 3. Aspek Latar Belakang

  • Sebagian siswa berasal dari keluarga petani atau nelayan, sehingga memiliki pengalaman langsung terhadap dampak cuaca ekstrem atau krisis iklim (banjir sawah, gagal panen, gelombang tinggi).
  • Akses informasi siswa cukup baik karena sebagian besar memiliki gadget dan koneksi internet, namun tidak semua bisa memilah informasi yang valid.
  • Lingkungan tempat tinggal siswa memberikan konteks geografis yang beragam: dataran tinggi, pesisir, dan perkotaan.

 

4. Aspek Kebutuhan Belajar

  • Siswa membutuhkan:
    • Pemahaman yang sederhana dan visual tentang konsep adaptasi perubahan iklim.
    • Contoh konkret dan lokal dari strategi adaptasi di sektor pertanian, perikanan, dan kesehatan.
    • Aktivitas pembelajaran yang interaktif dan kontekstual, seperti proyek mini, simulasi, infografis, atau observasi lingkungan sekitar.
  • Siswa perlu dibimbing untuk:
    • Menganalisis keterkaitan antara perubahan iklim dan sektor kehidupan.
    • Menyusun solusi atau strategi sederhana sesuai konteks lokal.
    • Mengembangkan sikap peduli lingkungan dan tanggung jawab sosial.

 

 5. Aspek Lainnya

  • Keterampilan berpikir kritis dan reflektif masih perlu dilatih melalui pertanyaan terbuka dan diskusi kelompok.
  • Kemampuan kolaboratif siswa cukup baik jika diarahkan dengan struktur dan peran yang jelas.
  • Siswa mudah termotivasi bila pembelajaran dikaitkan dengan isu nyata, inovasi teknologi, atau keterlibatan langsung (misalnya wawancara petani/nelayan setempat).

 

Materi Pelajaran

1. Pengetahuan Faktual

(Pengetahuan tentang istilah, data, atau informasi dasar)

Contoh materi:

  • Pengertian perubahan iklim dan adaptasi.
  • Data dan fakta dampak perubahan iklim (misal: cuaca ekstrem, kekeringan, kenaikan suhu laut).
  • Contoh nyata:
    • Varietas padi tahan kekeringan.
    • Sistem irigasi tetes di lahan kering.
    • Budidaya ikan dalam keramba (aquakultur).
    • Posyandu/klinik sebagai upaya peningkatan layanan kesehatan saat musim pancaroba.

Kaitan dengan kehidupan sehari-hari:
Siswa dapat mengenali bahwa petani di daerahnya mengganti bibit karena musim tidak menentu, nelayan tidak melaut karena gelombang tinggi, atau keluarganya mengakses layanan kesehatan lebih sering saat musim hujan.

 

 2. Pengetahuan Konseptual

(Pemahaman tentang kategori, prinsip, dan hubungan antar konsep)

Contoh materi:

  • Hubungan antara perubahan iklim dan sektor kehidupan (ekonomi, sosial, kesehatan).
  • Konsep adaptasi sebagai upaya menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
  • Perbedaan antara adaptasi dan mitigasi.
  • Keterkaitan antara teknologi dan keberlanjutan lingkungan.

Kaitan dengan kehidupan sehari-hari:
Siswa menyadari bahwa inovasi teknologi bukan sekadar mempermudah kerja manusia, tetapi juga bisa menyelamatkan lingkungan dan mencegah krisis.

 

 3. Pengetahuan Prosedural

(Mengetahui langkah, metode, atau teknik tertentu dalam menerapkan pengetahuan)

Contoh materi:

  • Proses memilih varietas tanaman tahan cuaca ekstrem.
  • Langkah membuat sistem irigasi hemat air.
  • Cara membuat desain tambak ramah lingkungan (aquakultur berkelanjutan).
  • Prosedur adaptasi layanan kesehatan berbasis lingkungan (penguatan posyandu, edukasi penyakit akibat iklim).

Kaitan dengan kehidupan sehari-hari:
Siswa dapat memahami bagaimana orang tua mereka atau masyarakat sekitar menyesuaikan praktik bertani, menangkap ikan, atau menjaga kesehatan berdasarkan cuaca dan musim.

 

 4. Pengetahuan Metakognitif

(Kemampuan menyadari cara berpikir dan strategi belajar yang tepat)

Contoh materi:

  • Menyadari pentingnya berpikir kritis saat membaca berita perubahan iklim.
  • Memilih strategi belajar (misalnya: membuat peta konsep dampak perubahan iklim).
  • Mereflesikan: Apa yang bisa saya lakukan untuk berkontribusi terhadap adaptasi lingkungan di sekitar saya?

Kaitan dengan kehidupan sehari-hari:
Siswa dapat menghubungkan pengetahuan dengan pilihan tindakan nyata dan bertanggung jawab secara pribadi maupun sosial (misalnya hemat air, edukasi sesama teman, kampanye lingkungan sekolah).

 

Dimensi Profil Lulusan (DPL)

Pilihlah dimensi profil lulusan yang akan dicapai dalam pembelajaran

 

         DPL 1 

Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa                     

 

         DPL 2

Kewargaan                      

 

         DPL 3

Penalaran Kritis

 

         DPL 4

Kreativitas

 

         DPL 5

Kolaborasi

 

         DPL 6

Kemandirian

 

         DPL 7

Kesehatan

 

         DPL 8

         Komunikasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DESAIN PEMBELAJARAN

Capaian Pembelajaran

Peserta didik memahami keberagaman kondisi geografis Indonesia, konektivitas antar ruang terhadap upaya pemanfaatan dan pelestarian potensi sumber daya alam, faktor aktivitas manusia terhadap perubahan iklim dan potensi bencana alam

Lintas Disiplin Ilmu

1. IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

  • Kaitan:
    • Menjelaskan fenomena perubahan iklim (efek rumah kaca, pemanasan global).
    • Menelaah dampak iklim terhadap organisme dan ekosistem, serta adaptasi makhluk hidup.
  • Integrasi aktivitas:
    • Praktikum sederhana tentang suhu dan kelembapan.
    • Kajian tentang varietas tanaman tahan cuaca ekstrem.
    • Analisis dampak suhu laut terhadap spesies ikan.

 

2. Bahasa Indonesia

  • Kaitan:
    • Menyusun teks eksplanasi tentang proses adaptasi iklim.
    • Membuat artikel ilmiah populer atau opini tentang isu perubahan iklim lokal.
  • Integrasi aktivitas:
    • Membuat pidato kampanye adaptasi iklim.
    • Menulis refleksi atau laporan hasil observasi di lingkungan sekitar.

 

3. Matematika

  • Kaitan:
    • Mengolah dan menafsirkan data curah hujan, suhu, produksi pertanian/perikanan, dan jumlah kasus penyakit terkait perubahan iklim.
  • Integrasi aktivitas:
    • Membuat grafik perbandingan hasil panen sebelum dan sesudah perubahan iklim.
    • Menghitung estimasi efisiensi sistem irigasi modern.

 

4. Informatika / TIK

  • Kaitan:
    • Menggunakan aplikasi data iklim dan media digital untuk kampanye adaptasi.
    • Mendesain infografis atau video pendek terkait strategi adaptasi.
  • Integrasi aktivitas:
    • Presentasi poster digital adaptasi pertanian.
    • Simulasi cuaca dengan aplikasi cuaca daring.

 

5. PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan)

  • Kaitan:
    • Membangun kesadaran tanggung jawab warga negara terhadap lingkungan.
    • Nilai gotong royong dan partisipasi masyarakat dalam menjaga alam.
  • Integrasi aktivitas:
    • Diskusi hak dan kewajiban warga dalam menjaga lingkungan.
    • Studi kasus kebijakan adaptasi iklim oleh pemerintah daerah.

 

6. PJOK (Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan)

  • Kaitan:
    • Mengenali penyakit akibat perubahan iklim (ISPA, diare, DBD, dll).
    • Penerapan gaya hidup sehat di tengah cuaca ekstrem.
  • Integrasi aktivitas:
    • Edukasi pola makan bergizi dan kebersihan diri saat cuaca ekstrem.
    • Senam adaptif saat suhu panas/hujan.

 

7. SBdP (Seni Budaya dan Prakarya)

  • Kaitan:
    • Menyalurkan pesan adaptasi perubahan iklim melalui karya seni atau pertunjukan.
  • Integrasi aktivitas:
    • Membuat poster kampanye adaptasi.
    • Teater kecil tentang dampak perubahan iklim di desa.

 

Tujuan Pembelajaran

  1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian adaptasi terhadap perubahan iklim secara tepat berdasarkan sumber informasi yang diberikan.
  2. Peserta didik mampu mengidentifikasi bentuk adaptasi di sektor pertanian, seperti penggunaan varietas tahan cuaca ekstrem dan sistem irigasi modern, melalui diskusi kelompok.
  3. Peserta didik mampu menganalisis pola adaptasi di sektor perikanan, seperti aquakultur dan pengelolaan pesisir, melalui studi kasus lokal.
  4. Peserta didik mampu menyebutkan bentuk adaptasi di sektor kesehatan, seperti peningkatan layanan kesehatan, berdasarkan video pembelajaran atau artikel berita.
  5. Peserta didik mampu menyusun gagasan solusi adaptasi perubahan iklim di sektor kehidupan melalui poster, infografis, atau presentasi kelompok secara kreatif dan komunikatif.

 

Topik Pembelajaran

Topik Pembelajaran:

“Strategi Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim di Berbagai Sektor Kehidupan”

 

Subtopik Pendukung:

  1. Adaptasi Perubahan Iklim: Pengertian dan Urgensinya
  2. Inovasi Adaptasi di Sektor Pertanian: Dari Benih Hingga Irigasi Modern
  3. Adaptasi di Sektor Perikanan: Akuakultur dan Pengelolaan Pesisir
  4. Dampak Perubahan Iklim terhadap Kesehatan dan Respons Adaptif Layanan Kesehatan
  5. Peran Generasi Muda dalam Mendukung Adaptasi Iklim Berbasis Komunitas

 

Praktik Pedagogis

Model Pembelajaran:

Project-Based Learning (PjBL)

Siswa diajak membuat proyek sederhana (poster, kampanye, video edukasi, atau model solusi adaptasi) berbasis masalah nyata di sekitar mereka.

Alasan:

  • Mendorong keterlibatan aktif siswa.
  • Memunculkan kreativitas dan kolaborasi.
  • Mengaitkan langsung dengan konteks lokal.

 

 Strategi Pembelajaran:

Pembelajaran Kontekstual dan Kolaboratif

Mengaitkan materi dengan situasi nyata dan melibatkan diskusi antar siswa.

Contoh aktivitas:

  • Diskusi kasus: petani gagal panen karena perubahan musim.
  • Studi data cuaca dan dampaknya terhadap kesehatan.
  • Kolaborasi kelompok lintas minat (kelompok “Petani Muda”, “Dokter Cilik”, “Penjaga Laut”).

 

 Metode Pembelajaran:

  1. Discovery Learning
     Untuk mengeksplorasi pengertian dan dampak perubahan iklim.
  2. Gallery Walk

 Untuk menampilkan hasil proyek adaptasi antarkelompok.

  1. Mind Mapping / Infografis
     Untuk merangkum hubungan sektor kehidupan dengan adaptasi iklim.
  2. Role Play atau Simulasi
     Untuk mengasah komunikasi dan empati (misalnya: simulasi rapat desa dalam menghadapi bencana iklim).
  3. Think-Pair-Share
    Untuk mengasah penalaran kritis dan keberanian menyampaikan pendapat.

 

 Capaian Profil Pelajar Pancasila yang Didukung:

  • Penalaran kritis: menganalisis penyebab dan dampak perubahan iklim.
  • Kreativitas: merancang solusi adaptasi dalam bentuk proyek atau media.
  • Komunikasi: mempresentasikan gagasan dengan percaya diri.

 

Kemitraan Pembelajaran

1. Dinas Pertanian atau Penyuluh Pertanian

  • Peran: Memberikan informasi langsung tentang inovasi pertanian tahan cuaca (contoh: benih unggul, irigasi tetes, pemupukan adaptif).
  • Kegiatan kolaboratif:
    • Narasumber tamu di kelas
    • Kunjungan ke balai pertanian atau lahan petani setempat
    • Praktik sederhana tentang pertanian ramah iklim

2. Dinas Kelautan dan Perikanan / Petani Tambak / Nelayan Lokal

  • Peran: Menjelaskan tentang aquakultur, pengelolaan pesisir, dan pengalaman menghadapi cuaca ekstrem di laut.
  • Kegiatan kolaboratif:
    • Studi kasus nyata wilayah pesisir
    • Wawancara daring/luring nelayan atau pengusaha tambak
    • Observasi langsung ke tempat budidaya ikan

3. Puskesmas / Petugas Kesehatan Lingkungan

  • Peran: Memberi edukasi mengenai dampak perubahan iklim terhadap kesehatan masyarakat (penyakit DBD, ISPA, gangguan sanitasi saat banjir).
  • Kegiatan kolaboratif:
    • Edukasi gaya hidup sehat saat cuaca ekstrem
    • Simulasi pelayanan kesehatan tanggap bencana iklim
    • Kampanye kebersihan lingkungan sekolah

4. BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika)

  • Peran: Memberikan data dan informasi cuaca, serta edukasi perubahan iklim berbasis data.
  • Kegiatan kolaboratif:
    • Pemanfaatan aplikasi atau portal cuaca BMKG
    • Diskusi tentang pola cuaca lokal dan pengaruhnya terhadap kehidupan

5. Komunitas Lingkungan / LSM

  • Contoh: WALHI, Greenpeace lokal, komunitas petani organik
  • Peran: Mengajak siswa terlibat aktif dalam proyek adaptasi lokal dan kampanye peduli iklim.
  • Kegiatan kolaboratif:
    • Proyek P5 bertema “Adaptasi Iklim dan Kearifan Lokal”
    • Workshop daur ulang, konservasi air, atau pelestarian mangrove

6. Orang Tua / Komite Sekolah

  • Peran: Menguatkan keterlibatan rumah dalam pemahaman perubahan iklim dan gaya hidup adaptif.
  • Kegiatan kolaboratif:
    • Membantu siswa mencari informasi lokal
    • Menyediakan contoh nyata adaptasi dalam keluarga (irigasi, pengolahan hasil laut, pola makan sehat)

 

 Manfaat Kolaborasi Mitra

  • Meningkatkan relevansi pembelajaran dengan kehidupan nyata.
  • Mengembangkan keterampilan sosial, kolaboratif, dan komunikasi siswa.
  • Menumbuhkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap isu perubahan iklim di lingkungan sekitar.

 

Lingkungan Pembelajaran

1. Ruang Fisik

a. Kelas sebagai pusat diskusi dan eksplorasi ide

  • Disusun dalam format kelompok agar siswa mudah berinteraksi dan berdiskusi.
  • Tersedia papan tulis besar, alat tulis warna, dan peta tematik untuk mendukung visualisasi.
  • Dihias dengan poster bertema lingkungan dan perubahan iklim sebagai pemantik suasana.

b. Ruang terbuka/lapangan/sekolah hijau

  • Digunakan untuk observasi langsung tentang kondisi lingkungan sekolah (pola drainase, tanaman tahan cuaca).
  • Bisa dijadikan lokasi praktik atau simulasi adaptasi sederhana (misalnya irigasi tetes mini atau kampanye lingkungan).

c. Lokasi Mitra/Praktik Lapangan

  • Kunjungan ke balai penyuluh pertanian, tambak ikan, atau puskesmas (jika memungkinkan).
  • Menyediakan pengalaman konkret dan kontekstual

 

Budaya Belajar yang Sesuai

a. Kolaboratif dan inklusif

  • Siswa belajar dalam kelompok heterogen, saling membantu dan saling menghargai pendapat.

b. Reflektif dan berkesadaran lingkungan

  • Siswa didorong untuk mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata dan mempertimbangkan dampaknya terhadap keberlanjutan.

c. Berorientasi pada pemecahan masalah dan aksi nyata (solution-based learning)

  • Budaya belajar mendorong siswa tidak hanya memahami konsep, tetapi juga berpikir: apa yang bisa saya lakukan?

d. Menyenangkan dan mendorong rasa ingin tahu

  • Guru menyajikan materi secara interaktif, melalui cerita, video, dan tantangan eksploratif yang membuat siswa terlibat aktif.

 

 

Pemanfaatan Digital

Ruang Virtual (Digital Learning Environment)

a. Platform pembelajaran digital:

  • Google Classroom / Microsoft Teams / Edmodo
     untuk mengelola materi, tugas, diskusi daring, dan umpan balik guru.

b. Aplikasi atau media digital pendukung:

  • Kahoot, Quizizz, Wordwall → untuk evaluasi formatif yang menyenangkan.
  • Canva / Google Slides / Padlet → untuk membuat infografis, kolase, atau poster digital tentang strategi adaptasi.
  • YouTube / Website BMKG / Kementan / KKP → sumber belajar multimedia aktual terkait perubahan iklim.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENGALAMAN BELAJAR

AWAL (tuliskan prinsip pembelajaran yang digunakan, misal berkesadaran, bermakna, menggembirakan)

1. Orientasi yang Bermakna (3–5 menit)

  • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara singkat dan jelas.
  • Guru menjelaskan alasan pentingnya topik ini, misalnya:

“Kenapa kita perlu beradaptasi dengan perubahan iklim? Karena kalian dan keluarga kalian pasti merasakannya—mulai dari petani, nelayan, sampai layanan kesehatan saat musim hujan.”

 

2. Apersepsi yang Kontekstual (5–7 menit)

  • Guru menayangkan video pendek atau gambar interaktif yang menunjukkan:
    • Sawah gagal panen akibat kekeringan.
    • Nelayan tidak melaut karena gelombang tinggi.
    • Antrean panjang di puskesmas saat musim pancaroba.
  • Guru mengajukan pertanyaan pemantik:
    • “Siapa di sini keluarganya bekerja di sawah, laut, atau klinik?”
    • “Apa yang terjadi saat cuaca sangat panas atau hujan ekstrem di tempat tinggal kalian?”
  • Siswa diminta berbagi pengalaman pribadi atau keluarga dalam menghadapi perubahan cuaca.

 

3. Motivasi yang Menggembirakan (5–8 menit)

  • Guru mengajak siswa melakukan kuis cepat menggunakan Kahoot/Quizizz atau menjawab kuis lisan santai tentang:

“Fakta-fakta unik perubahan iklim dan dampaknya terhadap kehidupan.”

  • Guru memberikan apresiasi, misalnya:

“Hebat! Kalian sudah jadi pengamat cuaca dan lingkungan sejak kecil. Sekarang, mari kita pelajari bagaimana manusia bisa bertahan dengan cerdas lewat adaptasi.”

  • Guru memotivasi siswa:

“Hari ini, kalian akan menjadi agen perubahan iklim—yang tidak hanya tahu masalahnya, tapi juga tahu solusinya!”

 

INTI

Pada tahap ini, siswa aktif terlibat dalam pengalaman belajar memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Guru menerapkan prinsip pembelajaran berkesadaran, bermakna, menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengalaman belajar tidak harus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan.

 

Memahami (Bermakna, Berkesadaran) 40 menit

Tahap 1: Memahami (± 45 Menit)

Fokus: Pengetahuan awal, pengertian, dan hubungan antarkonsep secara sadar dan kontekstual.

Aktivitas:

  1. Apersepsi dan Tanya-Jawab Kritis
    • Guru memutarkan video singkat tentang dampak perubahan iklim.
    • Siswa menjawab pertanyaan pemantik:

“Mengapa petani bisa gagal panen saat musim berubah?”
“Apa hubungan cuaca ekstrem dengan penyakit?”

    • Kegiatan ini menumbuhkan kesadaran bahwa perubahan iklim memengaruhi berbagai sektor kehidupan.
  1. Mind Mapping Interaktif (Kelompok)
    • Siswa dibagi menjadi 3 kelompok besar: Kelompok Pertanian, Perikanan, dan Kesehatan.
    • Setiap kelompok membuat peta konsep tentang bentuk adaptasi yang ditemukan pada sektor masing-masing.
    • Presentasi awal hasil mind map di papan atau digital (Padlet/Google Jamboard).

 

Mengaplikasi (Menggembirakan) 35 menit

Tahap 2: Mengaplikasi

Fokus: Menerapkan pengetahuan dalam bentuk proyek, diskusi, atau simulasi untuk mengasah kreativitas dan kolaborasi.

Aktivitas:

  1. Studi Kasus Mini (Per Kelompok)
    • Setiap kelompok menganalisis studi kasus singkat (contoh: petani kekurangan air, tambak rusak akibat banjir, posyandu kewalahan saat musim pancaroba).
    • Tugas kelompok:
      • Mengidentifikasi masalah.
      • Menyusun solusi adaptasi berdasarkan contoh yang sudah dipelajari.
  2. Proyek Mini: “Solusi Adaptasiku”
    • Setiap kelompok membuat poster/infografis/kampanye tentang solusi adaptasi perubahan iklim yang akan mereka terapkan di komunitas/sekolah/rumah.
    • Kriteria: jelas, kreatif, dan dapat dilakukan.
    • Ditampilkan dalam format gallery walk (berkeliling melihat karya teman lain), dilanjutkan peer feedback.

 

Merefleksi (Berkesadaran) 20 menit

Tahap 3: Merefleksi

Fokus: Membangun kesadaran diri dan penalaran kritis terhadap materi dan proses belajar.

Aktivitas:

  1. Refleksi Tertulis (Individu)
    • Siswa menjawab pertanyaan reflektif di jurnal atau LKPD:
      • “Apa yang saya pelajari hari ini?”
      • “Apa dampak perubahan iklim yang paling saya rasakan?”
      • “Adaptasi apa yang bisa saya lakukan di rumah/sekolah?”
  2. Diskusi Kelas: Konektivitas dan Tindakan Nyata
    • Guru memfasilitasi diskusi akhir:

“Bagaimana konektivitas (jalan, internet, kerja sama masyarakat) mendukung adaptasi ini?”
“Apa yang bisa kita lakukan sebagai pelajar SMP untuk ikut berkontribusi?”

  1. Apresiasi dan Penguatan Nilai
    • Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang kreatif dan komunikatif.
    • Ditutup dengan pesan motivasi:

“Perubahan iklim itu nyata, tapi dengan ide, aksi, dan kepedulian kalian, dunia bisa bertahan.”

 

Hasil yang Diharapkan

  • Siswa memahami konsep adaptasi iklim dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
  • Siswa mampu merancang solusi nyata, berpikir kritis, dan menyampaikan gagasan secara komunikatif.
  • Siswa belajar dalam suasana aktif, menyenangkan, dan penuh makna.

 

PENUTUP (berkesadaran, bermakna) 5 menit

1. Refleksi Materi (Kelompok/Individu - 5 menit)

  • Guru mengajak siswa menyebutkan kembali poin-poin penting pembelajaran hari ini, seperti:
    • Apa itu adaptasi terhadap perubahan iklim?
    • Bentuk adaptasi di sektor pertanian, perikanan, dan kesehatan.
  • Siswa diajak membuat kesimpulan sederhana secara lisan/tulisan, misalnya:

“Adaptasi itu adalah cara manusia menyesuaikan diri agar tetap bisa hidup dan produktif meskipun iklim berubah.”

 

 2. Refleksi Akhir Pembelajaran (Individu - 5 menit)

  • Siswa menjawab secara tertulis atau diskusi cepat:
    • Apa hal baru yang saya pelajari hari ini?
    • Apa hal yang menurut saya paling penting?
    • Apa yang masih membingungkan bagi saya?

(Bisa difasilitasi melalui sticky notes, Padlet, atau jurnal refleksi di LKPD)

 

 3. Motivasi (Lisan oleh Guru - 3 menit)

  • Guru memberikan penguatan dan semangat, misalnya:

“Kalian hari ini luar biasa! Dunia sedang berubah, dan kalian adalah bagian dari generasi yang bisa ikut menyelamatkan bumi. Kecil atau besar, aksi kalian berarti!”

“Ingat, bukan hanya orang dewasa yang bisa membuat perubahan, kalian juga bisa menjadi pelopor adaptasi mulai dari lingkungan rumah dan sekolah.”

 

 4. Tugas Pertemuan Berikutnya (2–5 menit)

  • Tugas individu atau proyek ringan:

"Wawancarailah satu orang (petani, nelayan, atau tenaga kesehatan) di lingkungan sekitar kalian. Tanyakan perubahan apa yang mereka alami akibat iklim, dan apa yang mereka lakukan untuk beradaptasi."

    • Hasil wawancara bisa ditulis singkat atau direkam (jika memungkinkan).
    • Dikumpulkan minggu depan untuk diskusi lanjutan.

 

 Catatan:

Kegiatan penutup ini bertujuan:

  • Menutup pembelajaran dengan kesadaran penuh atas apa yang sudah dipelajari.
  • Mendorong siswa menyadari peran mereka sendiri dalam isu perubahan iklim.
  • Memberikan jembatan menuju pembelajaran berikutnya yang lebih bermakna.

 

 

ASESMEN PEMBELAJARAN

Asesmen pada Awal Pembelajaran

Tujuan Asesmen Awal

  • Mengetahui pengetahuan awal siswa tentang perubahan iklim dan adaptasinya.
  • Mengidentifikasi pengalaman atau keterkaitan siswa dengan kehidupan sehari-hari.
  • Menentukan strategi pembelajaran yang sesuai berdasarkan kesiapan siswa.

 

Jenis dan Bentuk Instrumen

  • Jenis Asesmen: Diagnostik (non-penilaian angka, hanya pemetaan)
  • Bentuk Instrumen: Angket kombinasi pilihan ganda + isian singkat
  • Media: Kertas (LKPD) atau Google Form (jika daring)

 

 Contoh 5 Pertanyaan/Pernyataan Instrumen

  1. (Pilihan Ganda)
    Apa yang dimaksud dengan perubahan iklim?
    A. Perubahan musim secara tiba-tiba dalam sehari
    B. Perubahan suhu bumi dalam waktu yang lama akibat aktivitas manusia
    C. Perubahan jam belajar di sekolah
    D. Perubahan iklim hanya terjadi di luar negeri

 

  1. (Isian Singkat)
    Pernahkah kamu atau keluargamu mengalami dampak dari perubahan cuaca/cuaca ekstrem? Ceritakan secara singkat.

 

  1. (Pilihan Ganda)
    Salah satu cara petani beradaptasi terhadap perubahan iklim adalah dengan...
    A. Membakar hutan
    B. Menunda panen selama setahun
    C. Menggunakan varietas tanaman tahan kekeringan
    D. Meninggalkan pekerjaan bertani

 

  1. (Pernyataan Skala 1–4)
    Saya mengetahui bahwa perubahan iklim dapat memengaruhi kesehatan manusia.
    (1 = Tidak tahu, 2 = Sedikit tahu, 3 = Cukup tahu, 4 = Sangat tahu)

 

  1. (Isian Singkat)
    Menurutmu, apa yang bisa dilakukan siswa sekolah untuk membantu menghadapi perubahan iklim di lingkungan sekitar?

 

 Catatan Pelaksanaan

  • Guru memberikan waktu ±10–15 menit.
  • Guru tidak langsung menilai benar/salah, tetapi menganalisis hasil sebagai dasar diferensiasi pembelajaran.

 

Asesmen pada Proses Pembelajaran

Tujuan Asesmen Formatif

  • Memantau pemahaman siswa secara berkala.
  • Memberikan umpan balik bagi guru dan siswa selama proses belajar.
  • Mendorong keterlibatan aktif siswa melalui aktivitas yang bermakna.

 

Jenis dan Bentuk Instrumen

  • Jenis Asesmen: Formatif (selama pembelajaran)
  • Bentuk Instrumen:
    1. Pertanyaan Lisan Tertarget (CEK PEMAHAMAN CEPAT)
    2. Exit Ticket (tiket keluar kelas)
    3. Rubrik Penilaian Aktivitas Kelompok (diskusi / proyek mini)
    4. Mini Kuis 5 menit (Quizizz/Kahoot/Wordwall atau kertas)

 

Contoh Instrumen dan Pertanyaan

1. Cek Pemahaman Cepat (Think-Pair-Share / tanya langsung)

  • “Apa bedanya cuaca ekstrem dengan perubahan iklim?”
  • “Mengapa sektor pariwisata sangat dipengaruhi oleh perubahan iklim?”
  • “Sebutkan satu dampak perubahan iklim pada dunia pendidikan!”

 Digunakan guru saat jeda pembelajaran untuk mengukur respons siswa secara real time.

 

2. Exit Ticket (Kertas kecil atau sticky notes)

Siswa diminta menjawab sebelum pulang:

  • "Hari ini saya baru tahu bahwa..."
  • "Satu hal yang masih membuat saya bingung..."
  • "Saya rasa perubahan iklim berdampak besar pada..."

Membantu guru memetakan pemahaman dan kebingungan siswa.

 

3. Rubrik Penilaian Diskusi/Proyek Mini

Kriteria:

  • Kemampuan menyampaikan pendapat (komunikasi)
  • Ketepatan analisis dampak perubahan iklim (penalaran kritis)
  • Kerja sama dalam tim (kolaborasi)

Guru bisa memberi nilai kualitatif seperti: “Belum paham / Cukup / Baik / Sangat baik”

 

4. Kuis Sederhana (5 Soal Pilihan Ganda atau Isian)

Contoh:

  1. Perubahan iklim terjadi karena...
    A. Pergantian siang dan malam
    B. Aktivitas manusia yang menghasilkan gas rumah kaca
    C. Musim libur panjang
    D. Penebangan pohon di hutan kota saja
  2. Salah satu dampak perubahan iklim terhadap sektor kesehatan adalah...
    A. Naiknya harga makanan
    B. Penyebaran penyakit seperti DBD dan ISPA
    C. Menurunnya ekspor
    D. Libur sekolah bertambah

Bisa dibuat dalam bentuk digital atau cetak, 5–10 menit di akhir kegiatan.

 

Asesmen pada Akhir Pembelajaran

Tujuan Asesmen Sumatif

  • Mengukur pemahaman konsep siswa secara utuh setelah pembelajaran.
  • Menilai kemampuan siswa dalam menganalisis, menjelaskan, dan menyusun solusi terkait adaptasi perubahan iklim.
  • Mencerminkan ketercapaian pengetahuan, penalaran kritis, dan keterampilan komunikasi.

 

Jenis dan Bentuk Instrumen

  • Jenis Asesmen: Sumatif (akhir pembelajaran)
  • Bentuk Instrumen:
    1. Tes tertulis (pilihan ganda dan uraian singkat)
    2. Proyek akhir individu atau kelompok (infografis/poster/video pendek)
    3. Presentasi atau laporan reflektif

Gunakan gabungan instrumen kognitif (tes) dan performans (produk hasil belajar) untuk hasil yang menyeluruh.

 

Contoh Instrumen Penilaian

A. Tes Tertulis (Kognitif)

  1. (Pilihan Ganda)
    Adaptasi di bidang pertanian yang dapat mengurangi risiko kekeringan adalah...
    A. Penebangan hutan
    B. Penggunaan varietas tahan cuaca ekstrem
    C. Penambahan pupuk kimia
    D. Pembakaran ladang
  2. (Isian Singkat)
    Jelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan aquakultur dan mengapa penting dalam adaptasi terhadap perubahan iklim?
  3. (Uraian)
    Berikan 2 contoh upaya adaptasi yang dilakukan di sektor kesehatan untuk menghadapi dampak perubahan iklim, dan jelaskan manfaatnya!

 

B. Proyek Akhir (Kreatif dan Kolaboratif)

Tugas: Buatlah poster digital atau manual berjudul:
“Adaptasi Iklim di Sekitarku”
Sertakan:

  • Sektor yang dipilih (pertanian/perikanan/kesehatan)
  • Bentuk adaptasi yang sudah dilakukan atau bisa dilakukan
  • Ilustrasi dan pesan ajakan kepada masyarakat

Kriteria penilaian:

  • Kejelasan pesan
  • Kesesuaian isi dengan materi
  • Kreativitas desain
  • Kemampuan menjelaskan isi saat presentasi

 

C. Refleksi Individu (Afektif)

Tugas tertulis singkat:

  • Apa yang paling berkesan dari materi ini?
  • Apa satu hal yang akan kamu ubah dalam kebiasaanmu setelah mempelajari adaptasi iklim?

 

Asesmen dalam pembelajaran mendalam disesuaikan dengan assessment as learning, assessment for learning, dan assessment of learning. Tentukan metode atau cara yang digunakan secara komprehensif untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik. Contoh: Tes tertulis, Tes lisan, Penilaian Kinerja, Penilaian Proyek, Penilaian Produk, Observasi, Portofolio, Peer Assessment, Self Assessment, penilaian berbasis kelas, dan sebagainya.


 

Rubrik Penilaian Diskusi Kelas

Indikator

Baru Memulai (1)

Berkembang (2)

Cakap (3)

Mahir (4)

Keaktifan Bertanya

Tidak bertanya atau hanya sekali bertanya.

Bertanya beberapa kali, tetapi kurang relevan.

Bertanya dengan relevansi terhadap topik.

Sering bertanya dengan pertanyaan yang mendalam dan relevan.

Kerja Sama

Tidak aktif bekerja sama, cenderung bekerja sendiri.

Beberapa interaksi dengan teman, tetapi masih sering bekerja sendiri.

Aktif bekerja sama, mendengarkan pendapat teman.

Sangat aktif bekerja sama, memimpin diskusi, dan menghargai pendapat teman.

Kreativitas

Tidak mengajukan ide atau solusi baru.

Mengajukan beberapa ide, tetapi kurang terstruktur.

Mengajukan ide-ide yang kreatif dan relevan.

Mengajukan ide yang sangat kreatif dan inovatif, menyelesaikan masalah dengan pendekatan baru.

Kemampuan Komunikasi

Mengungkapkan ide secara terbatas atau sulit dipahami.

Bisa mengungkapkan ide, namun terkadang kurang jelas.

Menyampaikan ide dengan jelas dan terstruktur.

Menyampaikan ide secara sangat jelas, meyakinkan, dan mampu mempengaruhi diskusi.


Penjelasan Kriteria

  1. Keaktifan Bertanya:
    • Baru Memulai: Siswa jarang atau tidak bertanya selama diskusi.
    • Berkembang: Siswa bertanya, namun pertanyaan yang diajukan kurang relevan atau tidak mendalam.
    • Cakap: Siswa aktif bertanya dan pertanyaannya relevan serta membantu memperdalam diskusi.
    • Mahir: Siswa sering bertanya dengan pertanyaan yang sangat relevan, mendalam, dan merangsang pemikiran lebih lanjut dari teman-teman sekelas.
  2. Kerja Sama:
    • Baru Memulai: Siswa jarang berkolaborasi atau cenderung bekerja sendiri tanpa melibatkan teman.
    • Berkembang: Siswa mulai berkolaborasi, namun kadang masih kurang terlibat secara aktif dalam diskusi kelompok.
    • Cakap: Siswa bekerja sama dengan baik, mendengarkan teman, dan aktif berkontribusi dalam diskusi kelompok.
    • Mahir: Siswa sangat kolaboratif, mendengarkan dan memberikan kontribusi yang berarti, serta mendorong teman-temannya untuk berbicara.
  3. Kreativitas:
    • Baru Memulai: Siswa tidak mengajukan ide atau solusi baru dalam diskusi.
    • Berkembang: Siswa mengajukan beberapa ide, tetapi ide-idenya tidak cukup terstruktur atau tidak sepenuhnya relevan dengan topik.
    • Cakap: Siswa mengajukan ide yang relevan dan kreatif, membantu memecahkan masalah atau memperkaya diskusi.
    • Mahir: Siswa mengajukan solusi atau ide yang sangat kreatif, inovatif, dan berguna dalam konteks diskusi yang terjadi.
  4. Kemampuan Komunikasi:
    • Baru Memulai: Siswa kesulitan mengungkapkan ide mereka atau sulit dipahami oleh teman-temannya.
    • Berkembang: Siswa mengungkapkan ide, namun terkadang masih kurang jelas atau kurang terstruktur.
    • Cakap: Siswa dapat menyampaikan ide dengan jelas dan mudah dipahami oleh teman-teman.
    • Mahir: Siswa menyampaikan ide dengan sangat jelas, terstruktur, dan mampu mempengaruhi jalannya diskusi.

 

Cara Penggunaan Rubrik

  • Penyusunan Nilai: Setiap siswa dinilai berdasarkan keempat indikator dengan skala 1 hingga 4 untuk setiap indikator.
  • Total Skor: Setiap indikator memiliki skor maksimal 4, sehingga total nilai tertinggi adalah 16 (4 x 4).
  • Interpretasi Hasil:
    • Skor 1-7: Siswa membutuhkan lebih banyak dukungan dalam keterampilan diskusi.
    • Skor 8-12: Siswa sudah menunjukkan kemampuan dasar dalam diskusi tetapi masih perlu berkembang.
    • Skor 13-16: Siswa menunjukkan kemampuan diskusi yang sangat baik, aktif, kreatif, dan komunikatif.

 

 

 

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 8 Malang

 

 

 

Sri Nuryani M.Pd.

NIP. 19661116 199003 2 009            

 

 

 

Malang,   14 April  2025

Guru Mata Pelajaran

 

 

 

Drs Sumarno.

NIP. 1966308 200501 1 006

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

 

 

Tema                : Adaptasi Cerdas untuk Masa Depan yang Lebih Tangguh

Waktu              : ± 2 JP (90 menit)

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mengerjakan LKPD ini, peserta didik diharapkan dapat:

  1. Menjelaskan pengertian adaptasi terhadap perubahan iklim.
  2. Mengidentifikasi pola adaptasi di sektor pertanian, perikanan, dan kesehatan.
  3. Menganalisis solusi adaptasi berdasarkan studi kasus.
  4. Menyampaikan gagasan dalam bentuk infografis atau poster.

 

Bagian 1 – Aktivasi Pengetahuan Awal (Pemahaman)

A. Pernyataan Reflektif (Isian Singkat):

  1. Pernahkah kamu atau keluargamu mengalami dampak dari perubahan cuaca? Ceritakan singkat!
  2. Apa yang kamu ketahui tentang perubahan iklim?

 

Bagian 2 – Eksplorasi Materi (Diskusi dan Analisis)

Petunjuk: Bacalah teks berikut bersama kelompokmu, lalu kerjakan tugas yang menyertainya.

Ringkasan Materi:

  • Perubahan iklim menyebabkan gangguan pada sektor pertanian (kekeringan, gagal panen), perikanan (arus laut ekstrem), dan kesehatan (penyakit tropis meningkat).
  • Adaptasi yang dilakukan antara lain:
    • Pertanian: varietas tahan cuaca ekstrem, irigasi tetes
    • Perikanan: aquakultur, restorasi pesisir
    • Kesehatan: peningkatan layanan saat musim pancaroba, kampanye kesehatan

Tugas Diskusi Kelompok:

  1. Sebutkan 2 bentuk adaptasi di masing-masing sektor berikut:
    • Pertanian:
    • Perikanan:
    • Kesehatan:
  2. Menurut kalian, mengapa adaptasi ini penting untuk kehidupan sehari-hari?

 

Bagian 3 – Proyek Mini (Aplikasi)

Tugas: Buatlah poster atau infografis sederhana tentang salah satu bentuk adaptasi terhadap perubahan iklim.
Langkah:

  • Pilih salah satu sektor: pertanian, perikanan, atau kesehatan
  • Tuliskan masalah yang dihadapi
  • Jelaskan bentuk adaptasi yang tepat
  • Tambahkan ilustrasi dan slogan singkat

Contoh slogan:

“Panen tetap lancar meski cuaca tak menentu!”
“Ikan tetap hidup, meski laut mengamuk!”

 

Bagian 4 – Refleksi dan Tindak Lanjut

  1. Hal apa yang paling membuatmu sadar pentingnya adaptasi iklim?
  2. Apa yang bisa kamu lakukan di rumah/sekolah untuk membantu mengurangi dampak perubahan iklim?

 

Catatan Guru (opsional):

Gunakan rubrik penilaian sederhana untuk:

  • Kognitif → jawaban pemahaman & analisis
  • Keterampilan → kualitas proyek/poster
  • Sikap → keterlibatan & refleksi siswa

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar