Selasa, 01 Juli 2025

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM KELAS 7 Dampak Perubahan Iklim terhadap Kehidupan Ekonomi, Sosial, dan Budaya

 

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM

 

SEKOLAH                                       : SMPN 8 Malang

NAMA GURU                                 : Drs. Sumarno

MATA PELAJARAN                       : IPS

KELAS / SEMESTER / FASE           : VII / 1 / D

ALOKASI WAKTU                         : 2 X (3 x 45) menit

MATERI                                          : Dampak Perubahan Iklim terhadap Kehidupan Ekonomi, Sosial, dan Budaya

1.            Dampak perubahan iklim terhadap kehidupan budaya (tradisi, adat istiadat, kebudayaan lokal).

2.            Contoh nyata dampak perubahan iklim di berbagai daerah di Indonesia dan dunia

 

 

 

 

 

 

 

 

IDENTIFIKASI

 

 

 

 

 

 

 

 

Peserta Didik

1. Aspek Pengetahuan Awal

Sebagian besar peserta didik:

  • Sudah mengenal istilah perubahan iklim, namun masih terbatas pada aspek lingkungan (misalnya cuaca ekstrem, banjir, kekeringan), belum sampai pada aspek budaya dan tradisi.
  • Belum memahami keterkaitan antara perubahan iklim dengan tradisi/kebudayaan lokal, seperti:
    • Upacara adat yang tergantung musim (contoh: Seren Taun di Jawa Barat)
    • Pergeseran pola panen yang berdampak pada tradisi lokal
  • Pernah melihat atau mendengar berita tentang dampak perubahan iklim secara global (misalnya kebakaran hutan di Australia, naiknya air laut di Kiribati), namun belum dapat menjelaskan secara analitis.

 Kebutuhan: Aktivitas awal berupa video atau gambar dampak nyata perubahan iklim terhadap kehidupan budaya akan membantu mengaktifkan skemata mereka.

 

 2. Aspek Minat Belajar

  • Banyak siswa tertarik dengan tema lingkungan dan sering terlibat dalam kegiatan Adiwiyata atau proyek sekolah berbasis lingkungan.
  • Topik tentang kebudayaan lokal dan tradisi sering dianggap menarik, apalagi jika dikaitkan dengan kearifan lokal dan identitas daerah.
  • Namun, minat bisa menurun jika materinya terlalu teoritis, tidak dikaitkan dengan kehidupan nyata atau tidak berbasis pengalaman.

Strategi: Gunakan pendekatan berbasis isu aktual, lokalitas, dan cerita nyata dari berbagai daerah agar relevan dan memotivasi.

 

3. Latar Belakang Sosial Budaya Peserta Didik

  • Sebagian siswa berasal dari keluarga yang masih memegang nilai-nilai budaya lokal (Jawa, Madura, atau etnis lain di Malang dan sekitarnya).
  • Ada yang berasal dari keluarga petani atau nelayan, yang secara langsung terdampak perubahan musim, pergeseran cuaca, atau hasil panen yang tidak menentu.
  • Beberapa siswa pernah terlibat dalam kegiatan adat atau budaya lokal, misalnya Grebeg, Sedekah Bumi, dll.

Rekomendasi: Ajak siswa berbagi pengalaman lokal mereka untuk membuka wawasan akan dampak perubahan iklim terhadap budaya secara nyata.

 

4. Kebutuhan Belajar

  • Siswa membutuhkan visualisasi dan konkretisasi materi: gambar, video, peta, infografik, dan studi kasus.
  • Perlu kegiatan kolaboratif dan eksploratif seperti diskusi kelompok, proyek mini, atau simulasi.
  • Literasi bacaan tentang perubahan iklim dalam konteks budaya masih rendah; perlu disediakan bacaan ringan dan menarik.

Solusi: Sediakan bahan bacaan populer tentang kasus nyata seperti:

  • Tradisi Ma’nene di Toraja yang terancam karena perubahan cuaca.
  • Dampak kekeringan terhadap Festival Tabuik di Sumatera Barat.
  • Pulau kecil di Pasifik yang warganya kehilangan rumah dan tradisi karena tenggelam.

 

5. Aspek Lain: Kognitif dan Emosional

  • Kemampuan berpikir kritis siswa masih berkembang, sehingga perlu bimbingan untuk melihat hubungan sebab-akibat antara perubahan iklim dan perubahan budaya.
  • Emosi dan empati siswa kuat, sehingga cerita-cerita dengan pendekatan humanis atau realitas sosial (misalnya relokasi warga adat) sangat efektif.
  • Ada kecenderungan siswa mudah terdistraksi jika pembelajaran terlalu monoton atau abstrak.

Strategi: Gunakan pendekatan inquiry learning dan berbasis proyek sosial (PBL) dengan skenario nyata.

 

Kesimpulan

Peserta didik kelas IX di SMPN 8 Malang:

  • Siap secara minat dan emosi, namun perlu penguatan dalam pengetahuan awal dan pendekatan konkret dalam pembelajaran.
  • Pembelajaran yang efektif akan berbasis pada:
    • Pengalaman lokal
    • Cerita dan fenomena nyata
    • Media visual
    • Diskusi aktif dan refleksi sosial budaya

 

Materi Pelajaran

1. Pengetahuan Faktual

 

Apa yang diketahui?

Informasi dasar atau data nyata tentang peristiwa, tokoh, tempat, dan fenomena.

Contoh dalam materi:

  • Pengertian perubahan iklim dan perbedaan dengan cuaca.
  • Fakta tentang naiknya suhu global (misal: +1,1°C dibandingkan era pra-industri).
  • Daerah-daerah yang terdampak perubahan iklim, seperti:
    • Tenggelamnya pulau-pulau kecil (Kep. Seribu, Kiribati).
    • Tradisi petani yang berubah karena musim tanam bergeser.
  • Festival atau adat istiadat yang bergantung pada kondisi alam, misalnya:
    • Seren Taun di Jawa Barat
    • Sedekah Laut di Pantai Selatan Jawa

Kaitan dengan kehidupan sehari-hari:

Siswa dapat mengenali perubahan musim yang tidak menentu dan dampaknya terhadap kegiatan budaya yang ada di lingkungan mereka.

 

2. Pengetahuan Konseptual

Apa yang dipahami?

Pemahaman tentang konsep, hubungan antar konsep, dan struktur pengetahuan.

Contoh dalam materi:

  • Konsep hubungan antara lingkungan dengan budaya: bagaimana budaya tumbuh dari dan dipengaruhi oleh lingkungan.
  • Konsep adaptasi budaya terhadap perubahan iklim.
  • Pengaruh perubahan iklim terhadap warisan budaya takbenda (upacara, tarian, cara hidup).
  • Keterkaitan antara perubahan iklim dengan migrasi budaya, perubahan pola hidup masyarakat, hilangnya praktik budaya lokal.

Kaitan dengan kehidupan sehari-hari:

Siswa dapat memahami bahwa budaya di sekitar mereka tidak statis dan akan berubah ketika lingkungan berubah. Mereka jadi sadar bahwa upacara adat bisa punah jika alam tempat pelaksanaannya rusak.

 

3. Pengetahuan Prosedural

Bagaimana cara melakukan sesuatu?

Langkah-langkah dalam menyusun, menganalisis, menilai, atau menghasilkan suatu karya atau pemecahan masalah.

Contoh dalam materi:

  • Cara mengidentifikasi dampak perubahan iklim terhadap budaya lokal di sekitar.
  • Langkah-langkah menyusun laporan sederhana tentang perubahan tradisi akibat cuaca ekstrem.
  • Prosedur membuat infografis atau peta konsep yang menunjukkan hubungan antara budaya dan lingkungan.
  • Teknik wawancara atau observasi terhadap tokoh masyarakat tentang perubahan budaya lokal.

Kaitan dengan kehidupan sehari-hari:

Siswa dapat melakukan penelitian kecil di lingkungannya, misalnya mewawancarai tetua adat atau pamong desa tentang tradisi yang terpengaruh perubahan musim.

 

4. Pengetahuan Metakognitif

Bagaimana saya memahami dan mengelola cara belajar saya sendiri?

Kemampuan mengenali strategi belajar, refleksi diri, dan pengendalian proses berpikir.

Contoh dalam materi:

  • Siswa menyadari pentingnya refleksi atas hubungan antara budaya dan lingkungan.
  • Siswa mengevaluasi: Apakah saya sudah memahami bagaimana perubahan iklim berdampak pada budaya lokal?
  • Siswa memilih strategi belajar yang sesuai: apakah saya butuh video, diskusi, atau pengamatan lapangan untuk memahami topik ini?
  • Siswa membuat jurnal atau catatan reflektif tentang perubahan budaya yang ia amati di lingkungannya.

Kaitan dengan kehidupan sehari-hari:

Membantu siswa menjadi lebih sadar akan cara mereka belajar dan berpikir kritis tentang budaya dan perubahan yang mereka alami atau saksikan.

 

Kesimpulan Tabel Ringkas

Jenis Pengetahuan

Contoh dalam Materi

Kaitan dengan Kehidupan Sehari-hari

Faktual

Nama-nama tradisi lokal yang terpengaruh iklim

Menyadari bahwa budaya sekitar ikut terdampak oleh cuaca ekstrem

Konseptual

Hubungan antara iklim dan budaya

Menyadari bahwa budaya berubah seiring perubahan alam

Prosedural

Cara menyusun laporan tentang perubahan budaya

Bisa meneliti dan menyajikan hasil temuan dari lingkungannya

Metakognitif

Refleksi tentang bagaimana belajar dan memahami topik ini

Menjadi pembelajar aktif, kritis, dan reflektif terhadap isu nyata

Dimensi Profil Lulusan (DPL)

Pilihlah dimensi profil lulusan yang akan dicapai dalam pembelajaran

 

         DPL 1 

Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa                     

         DPL 2

Kewargaan                      

         DPL 3

Penalaran Kritis

         DPL 4

Kreativitas

 

         DPL 5

Kolaborasi

         DPL 6

Kemandirian

         DPL 7

Kesehatan

         DPL 8

         Komunikasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DESAIN PEMBELAJARAN

Capaian Pembelajaran

Peserta didik memahami keberagaman kondisi geografis Indonesia, konektivitas antar ruang terhadap upaya pemanfaatan dan pelestarian potensi sumber daya alam, faktor aktivitas manusia terhadap perubahan iklim dan potensi bencana alam

Lintas Disiplin Ilmu

1. Geografi

Fokus:

  • Perubahan iklim global dan lokal (kenaikan suhu, perubahan curah hujan, cuaca ekstrem)
  • Dampak perubahan iklim terhadap wilayah dan lingkungan: kekeringan, banjir, abrasi, perubahan bentang alam
  • Keruangan: lokasi daerah terdampak di Indonesia dan dunia

Contoh kontribusi:

  • Menjelaskan fenomena fisik yang menjadi penyebab perubahan iklim
  • Menunjukkan peta wilayah yang mengalami dampak perubahan iklim
  • Mengkaji interaksi manusia dan lingkungan

 

2. Sosiologi

Fokus:

  • Dampak sosial-budaya dari perubahan lingkungan
  • Perubahan perilaku sosial, kebiasaan, tradisi masyarakat
  • Ketahanan masyarakat adat dan lokal terhadap krisis iklim

Contoh kontribusi:

  • Menjelaskan bagaimana komunitas mengubah tradisi atau upacara karena musim yang berubah
  • Mengkaji pergeseran nilai dan norma yang terjadi karena perubahan lingkungan
  • Memahami respon sosial masyarakat terhadap bencana atau relokasi

 

3. Antropologi Budaya

Fokus:

  • Kebudayaan lokal dan adat istiadat
  • Hubungan antara budaya dan alam
  • Pelestarian warisan budaya yang terancam oleh perubahan iklim

Contoh kontribusi:

  • Meneliti tradisi seperti ritual panen, sedekah laut, atau upacara musim yang tergantung cuaca
  • Menganalisis transformasi budaya lokal karena perpindahan tempat tinggal (relokasi iklim)

 

4. Ekonomi (secara kontekstual)

Fokus:

  • Perubahan iklim menyebabkan penurunan hasil pertanian/perikanan yang berdampak pada tradisi ekonomi berbasis budaya
  • Contoh: hilangnya pasar tradisional musiman atau festival panen

Contoh kontribusi:

  • Menunjukkan dampak ekonomi yang mempengaruhi budaya
  • Menganalisis keterkaitan antara ekonomi berbasis alam dan praktik budaya

 

5. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn – integratif)

Fokus:

  • Hak masyarakat adat dalam mempertahankan tradisinya di tengah perubahan iklim
  • Tanggung jawab kolektif sebagai warga negara global dalam menjaga lingkungan dan budaya

Contoh kontribusi:

  • Membahas pentingnya partisipasi aktif dalam pelestarian budaya dan lingkungan
  • Mendorong nilai toleransi dan keberagaman budaya

 

Kesimpulan

Materi ini mencakup disiplin ilmu sebagai berikut:

No.

Disiplin Ilmu

Kontribusi Utama

1

Geografi

Menjelaskan perubahan iklim dan dampaknya secara keruangan

2

Sosiologi

Menganalisis dampak sosial budaya dari perubahan lingkungan

3

Antropologi Budaya

Mengkaji perubahan tradisi dan adat akibat perubahan iklim

4

Ekonomi

Mengaitkan dampak ekonomi dengan budaya berbasis alam

5

PKn (integratif)

Memperkuat nilai kewargaan dalam pelestarian budaya dan alam

Tujuan Pembelajaran

  1. Siswa dapat menjelaskan pengertian perubahan iklim dan dampaknya terhadap kehidupan budaya secara lisan maupun tulisan dengan benar.
  2. Siswa dapat mengidentifikasi minimal 3 contoh perubahan budaya (tradisi, adat, atau kebiasaan) yang terjadi akibat perubahan iklim di Indonesia.
  3. Siswa dapat menganalisis keterkaitan antara kondisi iklim dan keberlangsungan tradisi lokal melalui diskusi kelompok.
  4. Siswa dapat menyajikan laporan atau poster informasi yang memuat contoh nyata dampak perubahan iklim terhadap kebudayaan di Indonesia dan dunia.
  5. Siswa dapat mengemukakan pendapat atau solusi untuk menjaga keberlanjutan budaya lokal di tengah perubahan iklim melalui refleksi atau presentasi singkat.

 

Topik Pembelajaran

"Dampak perubahan iklim terhadap kehidupan budaya (tradisi, adat istiadat, kebudayaan lokal) dan contoh nyata dampaknya di berbagai daerah di Indonesia dan dunia."

 

Topik Pembelajaran Utama:

"Perubahan Iklim dan Pengaruhnya terhadap Keberlangsungan Budaya Lokal"

 Subtopik Pembelajaran yang Dapat Dikembangkan:

  1. Pengertian Perubahan Iklim dan Hubungannya dengan Kehidupan Manusia
    • Perbedaan cuaca dan iklim
    • Penyebab dan dampak perubahan iklim secara umum
  2. Budaya dan Tradisi Lokal yang Bergantung pada Alam dan Iklim
    • Contoh tradisi pertanian, maritim, dan upacara adat yang bergantung musim
    • Pentingnya keseimbangan alam dalam melestarikan budaya
  3. Dampak Perubahan Iklim terhadap Kehidupan Budaya di Indonesia
    • Contoh kasus nyata di Indonesia (Seren Taun, Sedekah Laut, Nyepi, dll)
    • Perubahan pola kegiatan budaya karena musim yang bergeser
  4. Dampak Perubahan Iklim terhadap Budaya di Dunia
    • Kasus budaya masyarakat adat di Kutub Utara, Afrika, atau Pasifik
    • Migrasi budaya akibat wilayah terdampak bencana iklim
  5. Upaya Pelestarian Budaya Lokal dalam Menghadapi Perubahan Iklim
    • Adaptasi dan inovasi dalam pelaksanaan tradisi
    • Peran masyarakat, sekolah, dan pemerintah dalam menjaga budaya

Praktik Pedagogis

1. Model Pembelajaran: Project Based Learning (PjBL)

Alasan:
PjBL mendorong siswa berpikir kritis, kreatif, dan mampu bekerja sama dalam menyelesaikan proyek nyata, seperti menyusun laporan atau kampanye budaya ramah iklim.

 

2. Strategi Pembelajaran: Inquiry-Based Learning

Alasan:
Mendorong siswa mengeksplorasi pertanyaan, seperti:

“Mengapa perubahan iklim bisa memengaruhi upacara adat?”
“Apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga tradisi tetap lestari?”

Strategi ini mengasah penalaran kritis dan melatih siswa mencari solusi nyata dari permasalahan.

 

3. Metode Pembelajaran:

Metode

Tujuan Utama

Diskusi Kelompok

Melatih komunikasi dan berpikir bersama

Studi Kasus

Menganalisis contoh nyata (lokal dan global)

Presentasi Proyek

Menumbuhkan kepercayaan diri dan kreativitas

Role Play

Membuat pembelajaran lebih menggembirakan dan nyata

Refleksi Diri

Menumbuhkan kesadaran dan pemaknaan pribadi


Contoh Singkat Penerapan:

 Siswa dibagi menjadi kelompok dan memilih satu budaya lokal yang terdampak perubahan iklim. Mereka melakukan studi literasi, wawancara atau observasi, lalu membuat poster atau video kampanye pelestarian budaya. Hasilnya dipresentasikan dan ditanggapi oleh kelompok lain.

 

Kesesuaian dengan Prinsip Pembelajaran:

Prinsip

Penerapan

Berkesadaran

Refleksi terhadap budaya lokal dan peran siswa sebagai generasi pelestari

Bermakna

Mengangkat budaya dan lingkungan sekitar siswa sebagai fokus pembelajaran

Menggembirakan

Proyek kreatif (poster/video) dan aktivitas kolaboratif yang menyenangkan

Kemitraan Pembelajaran

1. Kemitraan dengan Tokoh Budaya Lokal

Bentuk:

  • Mengundang tetua adat, budayawan, atau pelaku tradisi untuk berbagi pengalaman tentang perubahan budaya akibat perubahan lingkungan.
  • Wawancara langsung oleh siswa (bisa daring/luring).

Tujuan:

  • Menguatkan koneksi dengan budaya lokal
  • Mengembangkan kemampuan komunikasi dan empati siswa

 

2. Kemitraan dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) atau Dinas Kebudayaan

Bentuk:

  • Kolaborasi untuk menyediakan data, narasumber, dan bahan edukatif terkait dampak perubahan iklim dan kebijakan pelestarian budaya.
  • Kunjungan edukatif atau webinar bersama.

Tujuan:

  • Menunjukkan peran pemerintah dalam pelestarian budaya dan lingkungan
  • Menumbuhkan kesadaran kewarganegaraan aktif

 

3. Kemitraan Antar Sekolah (dalam atau luar kota/daerah)

Bentuk:

  • Proyek kolaboratif daring/luring antar siswa tentang budaya lokal masing-masing dan dampaknya akibat perubahan iklim.
  • Saling berbagi video, laporan, atau presentasi.

Tujuan:

  • Mengembangkan keterampilan komunikasi lintas daerah
  • Membentuk apresiasi terhadap keberagaman budaya

 

4. Kemitraan dengan Komunitas/LSM Lingkungan dan Budaya

Bentuk:

  • Kerja sama dalam kegiatan kampanye budaya ramah iklim atau proyek mini budaya dan lingkungan.
  • Contoh: WALHI, Komunitas Pecinta Budaya, Sanggar Tradisi.

Tujuan:

  • Memberi siswa pengalaman nyata dalam aksi sosial
  • Mengembangkan penalaran kritis dan partisipatif

 

5. Kemitraan dengan Media Lokal atau Sekolah

Bentuk:

  • Siswa bekerja sama dengan radio sekolah, buletin sekolah, atau media sosial kelas untuk menyebarkan kampanye atau hasil proyek mereka.

Tujuan:

  • Menumbuhkan kreativitas, literasi digital, dan rasa percaya diri
  • Menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan menggembirakan

 

Lingkungan Pembelajaran

1. Lingkungan Fisik (Ruang Kelas dan Sekitar Sekolah)

Komponen:

  • Kelas fleksibel yang memungkinkan pengaturan tempat duduk untuk diskusi kelompok atau presentasi
  • Pojok budaya dan lingkungan di kelas, berisi bahan bacaan, infografik, hasil karya siswa
  • Lingkungan sekolah: digunakan untuk observasi langsung, misalnya:
    • Tradisi lokal yang masih hidup di sekitar sekolah
    • Perubahan musim/tata ruang yang berdampak pada kebiasaan masyarakat
  • Ruang terbuka hijau (jika tersedia) sebagai ruang belajar kontekstual dan alami

Tujuan:

  • Memfasilitasi aktivitas eksploratif, kolaboratif, dan diskusi
  • Menumbuhkan rasa keterhubungan dengan lingkungan dan budaya lokal

 

2. Budaya Belajar

Karakteristik yang perlu dikembangkan:

  • Kritis dan reflektif: siswa dibiasakan bertanya "mengapa?" dan "bagaimana?" terhadap fenomena budaya dan lingkungan
  • Terbuka dan kolaboratif: memberi ruang bagi diskusi, perbedaan pendapat, dan kerja kelompok
  • Berorientasi aksi dan solusi: mendorong siswa tidak hanya belajar, tetapi juga mencari solusi lokal terhadap dampak perubahan iklim
  • Apresiatif terhadap budaya lokal dan keberagaman

Tujuan:

  • Membentuk suasana belajar yang aktif, empatik, dan partisipatif
  • Mendorong siswa menjadi agen perubahan kecil dalam pelestarian budaya dan lingkungan

Pemanfaatan Digital

 Lingkungan Virtual (Digital Learning Space)

Platform/Media yang digunakan:

  • Google Classroom / Moodle: untuk menyimpan materi, tugas, dan diskusi online
  • Padlet / Wakelet: kolaborasi siswa untuk mengunggah hasil pengamatan budaya yang terdampak iklim
  • Canva / PowerPoint / Video editor: media kreativitas untuk membuat kampanye atau infografik budaya ramah iklim
  • Zoom / Google Meet: untuk kegiatan wawancara daring, webinar bersama tokoh budaya atau komunitas lingkungan

Tujuan:

  • Mendukung fleksibilitas belajar, kolaborasi lintas lokasi, dan ekspresi kreatif digital
  • Memfasilitasi presentasi interaktif dan pameran karya siswa

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENGALAMAN BELAJAR

AWAL (tuliskan prinsip pembelajaran yang digunakan, misal berkesadaran, bermakna, menggembirakan)

1. Orientasi yang Bermakna (3–5 menit)

  • Guru menyapa siswa dengan hangat dan mengajak refleksi ringan:

“Pernahkah kalian melihat upacara adat di desa atau kampung halaman kalian? Masih seperti dulu atau sudah berubah?”

  • Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini secara singkat dan relevan:

“Hari ini kita akan menyelami bagaimana perubahan iklim bisa memengaruhi kebudayaan kita — dari tradisi hingga adat istiadat.”

 

2. Apersepsi Kontekstual (5 menit)

  • Guru memutar video pendek (2–3 menit) atau menampilkan gambar kontras:
    • Gambar 1: Tradisi budaya yang masih hidup (misalnya: Sedekah Laut)
    • Gambar 2: Tradisi yang mulai ditinggalkan karena lingkungan berubah
  • Tanya jawab cepat:

“Apa yang kalian lihat dari perbedaan dua gambar ini?”
“Mengapa tradisi bisa berubah? Apakah hanya karena zaman?”

 

3. Motivasi yang Menggembirakan (3–5 menit)

  • Guru menyampaikan tantangan belajar secara menyenangkan:

“Kita akan jadi detektif budaya hari ini! Siapakah yang bisa menemukan perubahan budaya lokal akibat perubahan iklim dan membagikannya ke teman lain?”

  • Beri semangat dan hubungkan dengan peran mereka sebagai generasi penerus:

“Kalau bukan kalian yang memahami dan melestarikan budaya Indonesia di tengah perubahan iklim, siapa lagi?”

INTI

Pada tahap ini, siswa aktif terlibat dalam pengalaman belajar memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Guru menerapkan prinsip pembelajaran berkesadaran, bermakna, menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengalaman belajar tidak harus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan.

 

Memahami (Bermakna, Berkesadaran) 40 menit

Tujuan: Siswa memahami konsep dan fenomena perubahan iklim serta kaitannya dengan budaya

Waktu

Aktivitas Pembelajaran

10’

Ice breaking singkat dan orientasi (guru tampilkan video/gambar perubahan budaya akibat iklim di Indonesia dan dunia) → Diskusi awal: “Apa yang berubah?”

10’

Eksplorasi visual: Siswa menganalisis 2–3 gambar tradisi/adat yang berubah karena perubahan musim/cuaca

15’

Pemaparan materi singkat interaktif (slide/kartu konsep) tentang:

  • Pengertian perubahan iklim
  • Tradisi dan adat yang terpengaruh
  • Contoh dari Indonesia dan luar negeri |
    | 5’ | Tanya jawab cepat (menggunakan KAHOOT/Quizizz atau tanya langsung) untuk memperkuat pemahaman awal |

Prinsip:

  • Bermakna: Mengaitkan materi dengan kehidupan lokal siswa
  • Berkesadaran: Melibatkan observasi dan perhatian penuh terhadap lingkungan budaya

Mengaplikasi (Menggembirakan) 35 menit

Tujuan: Siswa mengolah dan menerapkan pengetahuan melalui kerja kreatif dan diskusi kritis

Waktu

Aktivitas Pembelajaran

5’

Pembentukan kelompok kecil (4–5 siswa per kelompok)

30’

Proyek Mini Kelompok:

Siswa memilih salah satu budaya/tradisi lokal (bebas dari daerah manapun), lalu:

  • Mengidentifikasi dampaknya akibat perubahan iklim
  • Merancang solusi adaptasi atau pelestariannya
    Disajikan dalam bentuk poster digital/manual atau presentasi visual |
    | 20’ | Presentasi dan saling menanggapi antar kelompok (komunikatif & membangun argumen) |
    | 5’ | Voting sederhana: “Proyek mana yang paling inspiratif dan bisa diterapkan?” (menggunakan stiker/kartu suara) |

Prinsip:

  • Kreatif: Siswa menciptakan karya budaya-iklim yang solutif
  • Kritis: Analisis dampak dan solusi
  • Joyful: Aktivitas visual, teamwork, dan presentasi menyenangkan

 

Merefleksi (Berkesadaran) 20 menit

Tujuan: Siswa merenungkan makna pembelajaran dan menumbuhkan kesadaran aksi

 

Waktu

Aktivitas Pembelajaran

10’

Refleksi Individu:

Siswa menulis pada kertas/jurnal:

 

“Apa satu hal tentang budaya lokal yang ingin aku jaga di tengah perubahan iklim?”
“Apa yang bisa aku lakukan mulai sekarang?” |
| 10’ | Forum berbagi pengalaman (3–4 siswa secara sukarela membacakan refleksinya di depan kelas) |
| 5’ | Guru memberikan penguatan dan apresiasi atas kreativitas dan kedalaman berpikir siswa |
| 5’ | Penutup dengan video motivasi pendek atau lagu daerah bertema alam dan tradisi (misalnya: lagu “Tanah Air” atau “Desaku”) |

Prinsip:

  • Berkesadaran: Membangun koneksi pribadi terhadap budaya dan lingkungan
  • Bermakna: Refleksi membawa makna pada kehidupan nyata
  • Menggembirakan: Aktivitas ditutup dengan nada positif dan inspiratif

 

 Kesimpulan Tabel Rangkuman

Tahap

Durasi

Fokus Kegiatan

Dimensi P5

Memahami

40 menit

Visualisasi, analisis, diskusi, pemahaman konsep

Penalaran kritis, komunikasi

Mengaplikasi

60 menit

Proyek mini, diskusi kelompok, presentasi, voting

Kreativitas, komunikasi, kritis

Merefleksi

30 menit

Jurnal pribadi, berbagi makna, apresiasi, video/lagu penutup

PENUTUP (berkesadaran, bermakna) 5 menit

1. Refleksi Materi (±5 menit)

  • Guru mengajak siswa mengulang secara lisan poin penting:

“Apa saja dampak perubahan iklim terhadap budaya lokal?”
“Apa contoh nyata dari Indonesia dan dunia?”

  • Gunakan strategi Think-Pair-Share:

“Berbicaralah dengan teman sebangkumu: budaya apa yang kalian kenal dan mungkin terpengaruh iklim?”

 

2. Refleksi Akhir Pembelajaran (±5 menit)

  • Guru mengajukan pertanyaan reflektif:

“Apa hal baru yang kamu pelajari hari ini?”
“Mengapa penting bagi kita untuk menjaga budaya di tengah perubahan iklim?”
“Apa yang akan kamu lakukan untuk ikut berkontribusi?”

  • Siswa menuliskan 1 kalimat refleksi pada kertas kecil atau Padlet kelas.

 

 3. Motivasi Penutup (±3 menit)

  • Guru menyampaikan pesan penguatan dan inspiratif, misalnya:

“Kita tidak hanya belajar tentang perubahan iklim dan budaya hari ini, kita sedang belajar menjadi penjaga warisan budaya Indonesia di tengah dunia yang terus berubah. Kalian adalah generasi pelindung nilai, bukan hanya penonton perubahan.”

  • Tambahkan kutipan inspiratif atau video pendek bertema budaya dan alam.

 

4. Tugas untuk Pertemuan Berikutnya (±2 menit)

Tugas eksploratif:
Mintalah siswa mencari satu budaya atau tradisi dari daerah lain (di luar Jawa) yang:

  • Terancam oleh perubahan iklim atau
  • Sedang beradaptasi dengan kondisi iklim baru

Tugas disajikan dalam bentuk:

  • Artikel pendek (1 halaman), atau
  • Slide/infografis (1 slide), atau
  • Video pendek (maks. 1 menit)

Catatan: Akan dipresentasikan minggu depan dalam sesi “Galeri Budaya Ramah Iklim” di kelas.

 

 

ASESMEN PEMBELAJARAN

Asesmen pada Awal Pembelajaran

Tujuan Asesmen Awal:

  • Mengetahui pengetahuan awal siswa tentang perubahan iklim dan budaya
  • Menggali pengalaman atau keterpaparan siswa terhadap budaya lokal dan fenomena iklim
  • Mengukur kesiapan berpikir kritis dan menghubungkan isu global dengan konteks lokal

 

Jenis dan Bentuk Instrumen Asesmen

  • Jenis: Non-Tes, Diagnostik Formatif
  • Bentuk Instrumen: Kuesioner campuran (pilihan ganda + jawaban singkat/refleksi)
  • Waktu pengerjaan: ±10 menit
  • Media: Google Form / Lembar Kertas / LMS Kelas (jika daring)

 

Contoh 5 Pertanyaan/Pernyataan Asesmen Awal

  1. (Pilihan Ganda)
    Apa yang dimaksud dengan perubahan iklim?
    a. Pergantian musim setiap tahun
    b. Perubahan cuaca harian
    c. Perubahan suhu dan pola cuaca jangka panjang
    d. Hujan deras yang tiba-tiba

 

  1. (Isian Singkat)
    Sebutkan satu contoh tradisi atau adat istiadat di daerahmu yang berkaitan dengan alam atau musim!

 

  1. (Pilihan Ganda)
    Menurut pendapatmu, apakah perubahan iklim bisa memengaruhi tradisi budaya masyarakat?
    a. Ya, sangat berpengaruh
    b. Mungkin, tapi tidak signifikan
    c. Tidak berpengaruh sama sekali
    d. Tidak tahu

 

  1. (Skala Likert / Pernyataan Sikap)
    Saya merasa tertarik untuk mempelajari hubungan antara perubahan iklim dan budaya lokal.
    (1) Sangat tidak setuju — (5) Sangat setuju

 

  1. (Isian Singkat)
    Apa yang ingin kamu ketahui atau pelajari tentang dampak perubahan iklim terhadap budaya Indonesia atau dunia?

 

Hasil Asesmen Ini Dapat Digunakan Untuk:

  • Menentukan strategi pembelajaran yang tepat (visual, cerita lokal, diskusi)
  • Memetakan pengalaman budaya lokal siswa yang bisa dimasukkan ke dalam materi
  • Menyesuaikan tingkat kedalaman analisis dan kegiatan eksploratif

 

Asesmen pada Proses Pembelajaran

Tujuan Asesmen Formatif

  • Mengukur sejauh mana siswa memahami materi inti selama proses pembelajaran berlangsung
  • Memberikan umpan balik cepat untuk perbaikan pemahaman
  • Menyesuaikan langkah lanjutan guru dalam pembelajaran
  • Menumbuhkan kesadaran belajar mandiri pada siswa

 

Jenis dan Bentuk Instrumen

Jenis

Bentuk Instrumen

Karakteristik

Non-tes

Kuis ringan/check-in pemahaman

3–5 soal ringkas (bisa lisan atau tertulis)

Tes

Lembar isian atau tabel analisis

Siswa menghubungkan dampak dengan sektor tertentu

Observasi

Lembar penilaian diskusi/presentasi

Rubrik keterlibatan dan penguasaan materi

Refleksi

Jurnal/refleksi 1 paragraf

Menilai persepsi siswa tentang apa yang ia pahami


Instrumen Sederhana

1. Kuis Ringkas (Lisan / Tertulis)

(Pilih Ganda - Kuis di tengah pembelajaran)
Soal:

  1. Apa sektor ekonomi yang paling rentan terhadap perubahan iklim?
    a. Transportasi
    b. Pertanian
    c. Keuangan
    d. Perdagangan elektronik
  2. Salah satu dampak perubahan iklim pada sektor perikanan adalah…
    a. Naiknya hasil tangkapan
    b. Perubahan migrasi ikan
    c. Lebih banyak ikan tropis
    d. Air laut menjadi lebih tawar

 

2. Tabel Koneksi Dampak dan Sektor (Tulisan Ringan 10 Menit)

Dampak Perubahan Iklim

Sektor Ekonomi/Sosial yang Terkena Dampak

Kenaikan suhu udara

..............................................

Perubahan musim tanam

..............................................

Banjir di kawasan perkotaan

..............................................

Peningkatan penyakit pernapasan

..............................................

Gangguan jaringan transportasi wisatawan

..............................................

(Siswa mengisi kolom kanan dengan jawaban berdasarkan hasil belajar)

 

3. Lembar Observasi Diskusi Kelompok

Nama Siswa

Aktif Bertanya

Menghubungkan Ide

Menyampaikan Pendapat

Pemahaman Materi

……………………

V / X

V / X

V / X

Baik / Cukup / Kurang

(Diisi guru selama diskusi atau presentasi kelompok)

 

4. Refleksi Individu Akhir Sesi

Tugas tertulis 1 paragraf:

“Tuliskan satu hal yang kamu pahami dengan baik tentang dampak perubahan iklim terhadap kehidupan ekonomi atau sosial, dan satu hal yang masih ingin kamu tanyakan.”

 

Kegunaan Asesmen Formatif Ini:

  • Memberi umpan balik cepat kepada siswa dan guru
  • Memastikan proses belajar tidak terputus
  • Menyesuaikan pendekatan penguatan materi bila banyak siswa masih belum paham

 

Asesmen pada Akhir Pembelajaran

Tujuan Asesmen Sumatif

  • Menilai pemahaman konsep perubahan iklim dan dampaknya terhadap budaya
  • Mengukur kemampuan analisis dan komunikasi siswa
  • Mengetahui sejauh mana siswa mampu memberikan gagasan kreatif dan solutif

 

Jenis dan Bentuk Instrumen

Jenis

Bentuk Instrumen

Karakteristik

Tes tertulis

Pilihan ganda, isian singkat, dan uraian

Untuk mengukur pemahaman pengetahuan faktual dan konseptual

Non-tes proyek

Produk kreatif (poster, artikel pendek, video)

Untuk mengukur keterampilan berpikir kritis dan kreatif

Presentasi lisan

Presentasi hasil proyek mini kelompok/individu

Untuk menilai komunikasi, pemahaman, dan kerja tim

 

Contoh Instrumen Tes Tertulis (Gabungan Format)

Bagian A – Pilihan Ganda (2 soal)

  1. Tradisi “Sedekah Laut” yang dilakukan oleh masyarakat pesisir terganggu akibat:
    a. Perubahan teknologi
    b. Kenaikan permukaan air laut
    c. Kemajuan budaya modern
    d. Kebutuhan ekonomi
  2. Salah satu dampak perubahan iklim terhadap kebudayaan di Kutub Utara adalah:
    a. Meningkatnya jumlah turis budaya
    b. Hilangnya rumah adat karena mencairnya es
    c. Tradisi membajak sawah menjadi lebih mudah
    d. Masyarakat lebih mudah berburu paus

 

Bagian B – Isian Singkat (1 soal)

  1. Sebutkan dua contoh dampak perubahan iklim terhadap budaya lokal di Indonesia!

 

Bagian C – Uraian (1 soal)

  1. Jelaskan bagaimana perubahan musim dapat memengaruhi pelaksanaan upacara adat di suatu daerah! Berikan contoh nyata dan usulan solusinya.

 

Alternatif Asesmen Proyek (Sumatif Non-Tes)

Tugas Proyek:

Buatlah poster edukatif atau artikel pendek bertema:
“Budaya Lokal dan Perubahan Iklim: Apa yang Bisa Kita Lakukan?”

Isi minimal:

  • Deskripsi budaya/tradisi lokal yang terdampak
  • Penjelasan penyebab gangguan tersebut
  • Usulan langkah pelestarian yang bisa dilakukan oleh generasi muda

 Bisa dikerjakan individu atau kelompok kecil (2–3 orang)
 Disajikan dalam bentuk cetak atau digital (infografis, presentasi, artikel)

 

 Asesmen Lisan / Presentasi

Presentasikan proyek/poster/artikel secara lisan di depan kelas
Kriteria penilaian:

  • Kejelasan ide (konten)
  • Keterkaitan dengan isu perubahan iklim dan budaya
  • Kreativitas tampilan atau penyampaian
  • Keterlibatan tim (jika kelompok)

 

Rubrik Penilaian Umum (Ringkas)

Aspek Dinilai

Skor Maksimal

Pemahaman konsep budaya dan iklim

20

Analisis dan penalaran kritis

20

Kreativitas dan kerapian karya

20

Relevansi dan kebermaknaan isi

20

Kemampuan komunikasi (jika lisan)

20

Total

100

 

Jika Anda menginginkan, saya dapat bantu membuat:

  • Template lembar soal
  • Format rubrik penilaian proyek
  • Desain poster tugas untuk siswa
  • Versi Google Form kuis sumatif yang otomatis nilai.

 

Asesmen dalam pembelajaran mendalam disesuaikan dengan assessment as learning, assessment for learning, dan assessment of learning. Tentukan metode atau cara yang digunakan secara komprehensif untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik. Contoh: Tes tertulis, Tes lisan, Penilaian Kinerja, Penilaian Proyek, Penilaian Produk, Observasi, Portofolio, Peer Assessment, Self Assessment, penilaian berbasis kelas, dan sebagainya.


 

Rubrik Penilaian Diskusi Kelas

Indikator

Baru Memulai

Berkembang

Cakap

Mahir

Keaktifan Bertanya

Jarang bertanya atau memberikan tanggapan.

Bertanya beberapa kali, tetapi kurang mendalam.

Bertanya dengan relevansi dan mendalam.

Aktif bertanya dengan pertanyaan yang menantang dan mendalam, mendorong diskusi lebih lanjut.

Kerja Sama

Tidak berpartisipasi dalam diskusi kelompok.

Berpartisipasi, namun terkadang tidak mendukung teman.

Menunjukkan kerja sama yang baik, mendengarkan dan memberikan masukan.

Kerja sama sangat baik, memimpin diskusi, membantu teman dalam memahami materi.

Kreativitas

Menyampaikan ide yang sangat umum atau terbatas.

Mencoba menyampaikan ide-ide baru meskipun kurang matang.

Mampu memberikan ide kreatif yang relevan dengan materi.

Mampu menghubungkan berbagai ide secara kreatif dan memberikan solusi baru atau perspektif unik.

Kemampuan Komunikasi

Kesulitan dalam menyampaikan ide secara jelas.

Mampu menyampaikan ide dengan jelas meski terkadang kurang lancar.

Menyampaikan ide dengan jelas dan terstruktur.

Mampu menyampaikan ide dengan sangat jelas, terstruktur, dan persuasif, memfasilitasi komunikasi antar anggota.


Deskripsi Kriteria Penilaian:

  1. Baru Memulai:
    Siswa mulai mencoba berpartisipasi dalam diskusi, tetapi belum menunjukkan keterlibatan aktif atau pemahaman mendalam mengenai materi.
  2. Berkembang:
    Siswa mulai berpartisipasi dalam diskusi dan dapat mengungkapkan pendapat meskipun masih terbatas dalam kualitas pertanyaan dan kontribusi.
  3. Cakap:
    Siswa mampu berkomunikasi dengan baik, aktif berpartisipasi, bekerja sama dengan teman-temannya, dan memberikan kontribusi yang relevan serta kreatif dalam diskusi.
  4. Mahir:
    Siswa tidak hanya memahami materi dengan baik, tetapi juga mampu memimpin diskusi, mengajukan pertanyaan kritis yang mendorong pemikiran mendalam, serta berkomunikasi secara efektif dengan teman-temannya.

 

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 8 Malang

 

 

Sri Nuryani M.Pd.

NIP. 19661116 199003 2 009            

 

Malang,   14 April  2025

Guru Mata Pelajaran

 

Drs Sumarno.

NIP. 1966308 200501 1 006

 

 

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

LKPD IPS Kelas VII

 

Mata Pelajaran            : IPS
Kelas/Semester            : 7 / Ganjil
Materi                         : Dampak Perubahan Iklim terhadap Kehidupan Budaya
Waktu                         : ± 90 menit

 

 Petunjuk Pengerjaan:

  1. Baca dan pahami setiap instruksi dalam kegiatan.
  2. Diskusikan secara kelompok bagian yang ditentukan.
  3. Jawablah soal-soal uraian secara jujur dan jelas berdasarkan hasil diskusi dan pemahamanmu.

 

 A. Kegiatan Diskusi Kelompok (45 menit)

 Instruksi:

  1. Bentuk kelompok terdiri dari 4–5 orang.
  2. Pilih 1 budaya/tradisi lokal (dari Indonesia atau dunia) yang terpengaruh perubahan iklim.
  3. Gunakan tabel berikut untuk mengisi hasil diskusi:

 

Nama Budaya/Tradisi

Lokasi/Daerah

Perubahan Iklim yang Terjadi

Dampak terhadap Budaya

Solusi/Adaptasi yang Mungkin Dilakukan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Diskusikan juga pertanyaan berikut:

  • Apa yang akan terjadi jika tradisi tersebut terus terganggu?
  • Apa peran generasi muda seperti kalian untuk menjaga budaya tersebut?

 Kumpulkan hasil diskusi dalam bentuk catatan tertulis atau dipresentasikan di akhir sesi.

 

 B. Soal Subjektif Individu (45 menit)

Jawablah pertanyaan berikut dengan uraian yang jelas:

  1. Jelaskan pengertian perubahan iklim dan mengapa hal ini menjadi isu global!
  2. Berikan dua contoh tradisi atau adat istiadat di Indonesia yang terdampak oleh perubahan iklim. Jelaskan alasan dan dampaknya!
  3. Menurutmu, mengapa penting untuk melestarikan budaya lokal di tengah perubahan iklim? Jelaskan pendapatmu secara pribadi.
  4. Sebutkan satu contoh budaya dari luar negeri yang berubah karena perubahan iklim! Jelaskan bagaimana perubahan tersebut terjadi.
  5. Tuliskan ide kreatifmu untuk mengkampanyekan pelestarian budaya lokal yang ramah iklim di sekolah atau lingkunganmu!

 

Penilaian (opsional bagi guru):

Aspek Yang Dinilai

Skor Maksimal

Kelengkapan isi diskusi

20

Relevansi contoh budaya

20

Kemampuan berpikir kritis

20

Kreativitas solusi

20

Kerapian & kejelasan isi

20

Total Skor

100

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar