Selasa, 01 Juli 2025

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM KELAS 8 Lembaga Keuangan 2

 

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM

 

SEKOLAH                                       : SMPN 8 Malang

NAMA GURU                                 : Drs. Sumarno

MATA PELAJARAN                       : IPS

KELAS / SEMESTER / FASE           : VIII / 1 / D

ALOKASI WAKTU                         : 2 X (3 x 45) meni

MATERI                                          :  Lembaga Keuangan

1.        Peran lembaga keuangan dalam perekonomian.

2.        Produk dan layanan yang ditawarkan oleh lembaga keuangan.

3.        Pentingnya lembaga keuangan dalam mendukung kegiatan ekonomi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

IDENTIFIKASI

 

 

 

 

 

 

 

 

Peserta Didik

Aspek Pengetahuan Awal (Prior Knowledge)

  • Sebagian besar siswa sudah mengenal istilah “bank”, “ATM”, dan “uang tabungan”, karena sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
  • Beberapa siswa sudah memiliki pengalaman membuka rekening tabungan di bank atau koperasi sekolah, tetapi belum memahami sistem kerja lembaga keuangan secara menyeluruh.
  • Pemahaman siswa tentang asuransi atau investasi umumnya masih rendah, bahkan sebagian belum pernah mendengar secara utuh.
  • Pengetahuan ekonomi dasar seperti fungsi uang dan transaksi ekonomi telah diajarkan di kelas sebelumnya, namun belum dikaitkan secara langsung dengan peran lembaga keuangan.

 

2. Aspek Minat Belajar

  • Minat siswa terhadap materi IPS bervariasi:
    • Tinggi pada submateri yang berkaitan langsung dengan uang, transaksi, dan teknologi keuangan digital (e-wallet).
    • Rendah hingga sedang terhadap istilah abstrak seperti “lembaga intermediasi” atau “pengelolaan risiko keuangan”.
  • Siswa cenderung lebih tertarik belajar melalui video, simulasi, atau studi kasus nyata, seperti contoh penggunaan aplikasi mobile banking, atau cerita sukses pelaku usaha kecil yang terbantu oleh pinjaman bank.
  • Ketertarikan akan meningkat apabila pembelajaran dikaitkan dengan dunia kerja, bisnis, atau pengalaman hidup nyata siswa.

3. Aspek Latar Belakang Sosial dan Ekonomi

  • Sebagian besar siswa berasal dari keluarga menengah ke bawah, sehingga lebih akrab dengan koperasi, tabungan sekolah, dan bantuan sosial yang disalurkan lewat bank.
  • Pengalaman keluarga dalam menggunakan jasa lembaga keuangan bervariasi: ada yang menggunakan kredit mikro, ada pula yang tidak menggunakan layanan keuangan formal sama sekali.
  • Siswa dari keluarga pedagang atau pelaku UMKM lebih mudah memahami pentingnya lembaga keuangan.

 

4. Aspek Gaya dan Kebutuhan Belajar

  • Siswa memiliki kebutuhan belajar yang berbeda-beda:
    • Beberapa siswa lebih cepat memahami materi melalui diskusi dan praktik langsung (misalnya simulasi membuka rekening atau studi kasus).
    • Ada siswa yang membutuhkan visualisasi (infografis, diagram alur, video animasi) untuk memahami konsep seperti fungsi lembaga keuangan.
    • Beberapa siswa masih membutuhkan penguatan literasi finansial dasar seperti pengertian bunga, cicilan, dan investasi.
  • Dibutuhkan pendekatan diferensiasi pembelajaran agar semua siswa dapat memahami konsep sesuai dengan gaya belajar mereka.

 

5. Aspek Lingkungan dan Teknologi

  • Sebagian siswa memiliki akses terhadap gawai dan internet untuk mencari informasi tambahan, namun masih ada yang terbatas fasilitas digitalnya.
  • Mayoritas siswa terbiasa menggunakan aplikasi dompet digital (seperti DANA, OVO, ShopeePay), meskipun belum memahami mekanisme lembaga keuangan di baliknya.
  • Sekolah sudah mulai mengintegrasikan media digital dan platform belajar online, yang mendukung pembelajaran berbasis proyek dan riset kecil-kecilan.

 

6. Aspek Emosional dan Sosial

  • Beberapa siswa menunjukkan rasa percaya diri rendah saat membahas topik ekonomi atau keuangan karena menganggapnya rumit.
  • Ada kecenderungan untuk takut keliru atau malu bertanya tentang istilah ekonomi, apalagi yang dianggap “urusan orang dewasa”.
  • Perlu pendekatan pembelajaran yang membangun keberanian bertanya dan berdiskusi, misalnya dengan kerja kelompok atau simulasi peran (roleplay sebagai teller, nasabah, pegawai koperasi, dll.).

 

7. Aspek Kesiapan Kognitif

  • Dari hasil asesmen diagnostik sederhana atau tanya jawab awal:
    • Siswa mampu menyebutkan contoh lembaga keuangan (bank, koperasi).
    • Masih banyak siswa yang tidak bisa membedakan peran bank dengan koperasi atau asuransi.
    • Diperlukan penguatan konsep dasar dan klasifikasi lembaga keuangan (konvensional vs syariah, bank vs non-bank).

 

Rekomendasi Tindak Lanjut

  • Lakukan asesmen awal secara informal: kuis ringan, diskusi terbuka, atau pengisian angket minat dan pengalaman finansial.
  • Gunakan pendekatan kontekstual yang dekat dengan pengalaman siswa (contoh: uang jajan, menabung, transaksi di warung online).
  • Libatkan media visual dan digital serta studi kasus nyata untuk meningkatkan keterlibatan siswa.
  • Berikan ruang refleksi dan diskusi kelompok agar siswa bisa saling belajar dan merasa nyaman berbagi pengetahuan.

 

Materi Pelajaran

1. Pengetahuan Faktual

Pengetahuan dasar tentang istilah, objek, dan data.

Komponen

Pengetahuan Faktual dalam Materi

Kaitannya dengan Kehidupan Sehari-hari

Nama lembaga keuangan

Bank Indonesia, BRI, BCA, Koperasi, Pegadaian, Asuransi Jiwasraya

Siswa mungkin punya rekening di BRI atau tabungan koperasi sekolah

Jenis produk & layanan

Tabungan, kredit/pinjaman, deposito, asuransi, mobile banking, e-wallet

Siswa menggunakan e-wallet (DANA, OVO), atau melihat orang tua membayar cicilan

Istilah keuangan

Bunga, saldo, premi, transaksi, ATM, debet, kredit

Siswa menemui istilah ini saat transaksi digital, menabung, atau menggunakan ATM

 

2. Pengetahuan Konseptual

Pengetahuan tentang hubungan antar konsep dan klasifikasi.

Komponen

Pengetahuan Konseptual dalam Materi

Kaitannya dengan Kehidupan Sehari-hari

Fungsi lembaga keuangan

Sebagai lembaga intermediasi, penghimpun dana, penyalur kredit

Menjelaskan bagaimana orang tua bisa meminjam uang untuk modal usaha

Klasifikasi lembaga keuangan

Bank vs Non-Bank, Konvensional vs Syariah

Membantu siswa memahami perbedaan antara koperasi simpan pinjam dan bank umum

Peran dalam perekonomian

Meningkatkan arus uang, mendukung investasi, menekan inflasi

Menjelaskan dampak keberadaan bank atau koperasi terhadap usaha kecil sekitar siswa

 

3. Pengetahuan Prosedural

Pengetahuan tentang cara atau langkah-langkah melakukan sesuatu.

Komponen

Pengetahuan Prosedural dalam Materi

Kaitannya dengan Kehidupan Sehari-hari

Cara membuka rekening

Langkah-langkah membuka rekening tabungan di bank/koperasi

Siswa bisa mempraktikkan langsung atau mendampingi orang tua

Prosedur pinjam uang

Langkah pengajuan kredit: persyaratan, survei, pencairan

Berguna saat keluarga ingin mengajukan pinjaman untuk keperluan usaha

Prosedur transaksi

Cara transfer uang, menggunakan ATM, atau aplikasi m-banking

Siswa bisa melakukan simulasi atau mengalami sendiri dalam transaksi digital

 

 4. Pengetahuan Metakognitif

Pengetahuan tentang cara belajar dan strategi berpikir tentang materi itu sendiri.

Komponen

 Pengetahuan Metakognitif dalam Materi

Kaitannya dengan Kehidupan Sehari-hari

Strategi memahami konsep ekonomi

Menggunakan peta konsep, diagram, atau simulasi peran

Membantu siswa membedakan jenis lembaga keuangan melalui visualisasi

Refleksi atas pengalaman finansial

Menilai kebiasaan menabung, memahami risiko meminjam

Mendorong siswa berpikir kritis sebelum mengakses layanan keuangan

Kesadaran akan peran lembaga keuangan

Menyadari bahwa keuangan pribadi dan keluarga berkaitan erat dengan lembaga keuangan

Meningkatkan literasi keuangan dan pengambilan keputusan yang lebih bijak

 

Kesimpulan

Dengan mengidentifikasi jenis-jenis pengetahuan ini:

  • Guru dapat menyusun strategi pembelajaran yang menyentuh aspek pengalaman nyata siswa (bukan sekadar teori).
  • Materi lebih bermakna karena terhubung langsung dengan kehidupan ekonomi siswa dan keluarganya.
  • Siswa dibekali literasi keuangan praktis yang dapat membantu mereka menjadi warga negara yang melek finansial sejak dini.

 

Dimensi Profil Lulusan (DPL)

Pilihlah dimensi profil lulusan yang akan dicapai dalam pembelajaran

 

         DPL 1 

Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa                     

 

         DPL 2

Kewargaan                      

 

         DPL 3

Penalaran Kritis

 

         DPL 4

Kreativitas

 

         DPL 5

Kolaborasi

 

         DPL 6

Kemandirian

 

         DPL 7

Kesehatan

 

         DPL 8

         Komunikasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DESAIN PEMBELAJARAN

Capaian Pembelajaran

Peserta didik memahami keberagaman kondisi geografis Indonesia, konektivitas antar ruang terhadap upaya pemanfaatan dan pelestarian potensi sumber daya alam, faktor aktivitas manusia terhadap perubahan iklim dan potensi bencana alam

Lintas Disiplin Ilmu

Lintas Disiplin Ilmu dari Materi IPS tentang Lembaga Keuangan

Mata Pelajaran

Keterkaitan dengan Materi IPS tentang Lembaga Keuangan

Contoh Kegiatan Lintas Disiplin

Matematika

Menghitung bunga, suku bunga majemuk, persentase tabungan, simulasi pinjaman

- Menghitung bunga pinjaman koperasi selama 6 bulan
- Membandingkan suku bunga tabungan di bank A dan bank B

Bahasa Indonesia

Menulis teks eksplanasi/prosedur tentang cara membuka rekening atau mengajukan pinjaman

- Menulis teks prosedur: Langkah Membuka Rekening Tabungan di Bank
- Diskusi teks opini tentang manfaat menabung sejak dini

Bahasa Inggris

Pengenalan istilah keuangan dalam bahasa Inggris (bank, saving, loan, interest, insurance)

- Membuat kamus mini istilah keuangan dalam Bahasa Inggris
- Membaca brosur bank sederhana berbahasa Inggris

Informatika / TIK

Menggunakan aplikasi keuangan (simulasi e-wallet, mobile banking, kalkulator kredit)

- Simulasi transaksi menggunakan e-wallet
- Membuat presentasi tentang jenis-jenis layanan bank

PKn (Pendidikan Kewarganegaraan)

Menanamkan nilai tanggung jawab dalam memanfaatkan lembaga keuangan secara bijak

- Diskusi: Etika meminjam uang dan tanggung jawab sebagai nasabah
- Bermain peran: sidang etika kredit macet

Prakarya / Kewirausahaan

Lembaga keuangan mendukung usaha kecil dan wirausaha siswa

- Simulasi usaha kecil: siswa membuat produk dan mengajukan pinjaman ke "bank mini sekolah"
- Membuat laporan keuangan sederhana usaha siswa

Seni Budaya

Mendesain poster layanan keuangan atau kampanye menabung

- Membuat poster edukatif: Yuk Menabung di Bank!
- Membuat iklan layanan masyarakat tentang koperasi sekolah

Pendidikan Agama

Konsep keuangan dalam ajaran agama, seperti riba, zakat, pinjam meminjam, dan kejujuran

- Diskusi: Perbedaan bank konvensional dan syariah
- Refleksi nilai agama dalam berutang dan membayar tepat waktu

 

Proyek Lintas Disiplin (Kolaboratif dan Berbasis Proyek/P5)

Judul Proyek:

 "Cerdas Finansial sejak Dini: Menabung dan Berwirausaha dengan Bijak"

Kegiatan Proyek:

  • Siswa membuat simulasi usaha kecil dan menentukan kebutuhan modal
  • Mengajukan pinjaman ke bank mini (role play) berdasarkan proposal usaha
  • Membuat laporan keuangan (Matematika + IPS)
  • Mendesain brosur dan presentasi digital tentang layanan bank (Bahasa Inggris + Informatika)
  • Membuat kampanye "Yuk Menabung!" dalam bentuk video atau poster (Seni Budaya)
  • Merefleksikan nilai tanggung jawab dan etika bertransaksi (PKn + Agama)

 

Tujuan Pembelajaran

1.     Peserta didik dapat mengidentifikasi jenis-jenis lembaga keuangan yang ada di Indonesia dengan benar.

2.     Peserta didik dapat menjelaskan peran lembaga keuangan dalam perekonomian secara runtut dan jelas.

3.     Peserta didik dapat menyebutkan minimal tiga produk dan layanan yang ditawarkan oleh lembaga keuangan dengan tepat.

4.     Peserta didik dapat menganalisis pentingnya lembaga keuangan dalam mendukung kegiatan ekonomi masyarakat melalui diskusi kelompok.

5.     Peserta didik dapat menyajikan hasil studi kasus atau simulasi sederhana tentang penggunaan layanan keuangan dalam kehidupan sehari-hari secara tertulis atau lisan.

 

Topik Pembelajaran

Topik Pembelajaran:

"Peran Strategis Lembaga Keuangan dalam Mendukung Kegiatan Ekonomi Masyarakat"

 

Topik ini mencerminkan keterkaitan antara fungsi lembaga keuangan dengan kehidupan ekonomi masyarakat, sekaligus membuka ruang untuk pendekatan kontekstual, kolaboratif, dan literasi keuangan dalam pembelajaran.

 

Praktik Pedagogis

MODEL PEMBELAJARAN

Project Based Learning (PjBL)

Mengajak siswa membuat proyek nyata yang berhubungan dengan lembaga keuangan (misalnya: simulasi tabungan kelas, mini koperasi, atau kampanye literasi keuangan)

 

STRATEGI PEMBELAJARAN

Inkuiri Sosial & Kolaboratif

Siswa diajak untuk menggali masalah sosial-ekonomi (contoh: sulitnya akses permodalan UMKM), mencari informasi, berdiskusi, dan menemukan solusi secara kolaboratif.

 

METODE PEMBELAJARAN

  1. Diskusi Kelompok (untuk membangun komunikasi dan penalaran kritis)
  2. Simulasi Peran (Roleplay) (sebagai nasabah, teller bank, pengurus koperasi)
  3. Studi Kasus Nyata (misalnya: koperasi sekolah atau bank mini)
  4. Presentasi Proyek Mini (poster, brosur digital, atau video kampanye keuangan cerdas)
  5. Refleksi Individu dan Kelas (untuk menumbuhkan kesadaran dan makna pembelajaran)

 

Kesesuaian dengan Profil Pelajar Pancasila

Dimensi

Tercapai melalui

Penalaran Kritis

Studi kasus, analisis peran lembaga keuangan terhadap ekonomi warga

Kreativitas

Membuat kampanye, desain brosur, simulasi produk keuangan

Komunikasi

Diskusi kelompok, roleplay, dan presentasi hasil proyek

 

Kesesuaian dengan Prinsip Pembelajaran Mendalam

Prinsip

Penerapan

Berkesadaran

Siswa diajak menyadari pentingnya lembaga keuangan dalam kehidupan nyata

Bermakna

Materi dikaitkan dengan pengalaman nyata (uang jajan, menabung, e-wallet)

Menggembirakan

Pembelajaran aktif, kolaboratif, diselingi permainan dan simulasi menarik

Kemitraan Pembelajaran

  1. Bank Lokal / Unit Bank Terdekat (BRI, BNI, Bank Jatim, dll.)
    • Sebagai narasumber untuk menjelaskan fungsi bank, cara menabung, dan simulasi pembukaan rekening.
    • Menyediakan brosur atau media edukasi tentang layanan perbankan remaja (Tabungan SimPel).
  2. Koperasi Sekolah / Koperasi Unit Desa (KUD)
    • Menjadi mitra untuk memperkenalkan konsep koperasi berbasis gotong royong.
    • Melatih siswa melalui praktik langsung (misal: membuat koperasi mini di kelas).
  3. Lembaga Asuransi Sosial (seperti BPJS Kesehatan)
    • Menjelaskan peran asuransi dalam melindungi masyarakat dari risiko ekonomi.
    • Memberikan simulasi sederhana tentang klaim dan premi.
  4. Orang Tua / Wali Murid
    • Sebagai sumber pengalaman nyata terkait pemanfaatan lembaga keuangan dalam kehidupan keluarga.
    • Dilibatkan dalam wawancara mini atau diskusi reflektif di rumah.
  5. Lembaga Pendidikan Keuangan / OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
    • Memberikan materi literasi keuangan dasar dan pentingnya inklusi keuangan.
    • Bisa melalui video pembelajaran atau modul resmi.
  6. Dunia Usaha Mikro Kecil (UMKM sekitar sekolah)
    • Mengaitkan peran lembaga keuangan dalam pemberdayaan ekonomi lokal.
    • Memberi wawasan langsung bagaimana pelaku usaha memanfaatkan kredit usaha/koperasi.

 

Manfaat Kolaborasi:

  • Menjadikan pembelajaran lebih nyata, relevan, dan inspiratif.
  • Menghubungkan siswa dengan dunia nyata, mendorong kemandirian dan literasi finansial.
  • Memperkuat budaya kolaboratif antara sekolah, masyarakat, dan dunia usaha.

 

Lingkungan Pembelajaran

1. Ruang Fisik

Kelas Reguler yang Fleksibel

  • Meja kursi bisa diatur melingkar atau berkelompok untuk diskusi.
  • Dilengkapi papan tulis, LCD projector, dan alat tulis kelompok.
  • Tersedia papan pajang hasil kerja siswa seperti poster tentang lembaga keuangan.

Ruang Koperasi Sekolah / Mini Lab Keuangan

  • Digunakan untuk simulasi praktik koperasi atau menabung.
  • Siswa dapat melihat sistem koperasi sekolah secara langsung.

Ruang Tamu Tamu / Aula Sekolah

  • Digunakan saat menghadirkan narasumber dari bank, koperasi, atau lembaga keuangan lokal.

 

3. Budaya Belajar

Kolaboratif dan Demokratis

  • Mendorong kerja kelompok dan musyawarah dalam diskusi.
  • Menumbuhkan rasa ingin tahu dan saling menghargai pendapat.

Kritis dan Reflektif

  • Siswa diajak berpikir mengapa penting memiliki lembaga keuangan.
  • Siswa merefleksikan kebiasaan finansial mereka sendiri.

Bermakna dan Kontekstual

  • Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa, seperti uang jajan, menabung, pengalaman orang tua, atau koperasi sekolah.

Menyenangkan dan Partisipatif

  • Melibatkan permainan simulasi, roleplay sebagai petugas bank atau anggota koperasi.
  • Memberikan ruang kreativitas untuk membuat poster atau proyek video singkat.

 

Pemanfaatan Digital

1. Simulasi Digital dan Roleplay Interaktif (Menggunakan Canva / Google Slides + Video YouTube)

  • Deskripsi: Siswa membuat dan mempresentasikan simulasi layanan lembaga keuangan (misalnya: membuka rekening bank, mengajukan pinjaman koperasi, atau klaim asuransi) melalui presentasi digital.
  • Tujuan: Menumbuhkan pemahaman dan kreativitas secara kontekstual.
  • Hasil: Presentasi kelompok, video pendek, atau poster digital.

 

2. Kuis Interaktif Online (Menggunakan Kahoot / Quizizz / Wordwall)

  • Deskripsi: Siswa mengikuti kuis berbasis web untuk menguji pemahaman materi dengan cara yang menyenangkan.
  • Tujuan: Meningkatkan interaktivitas dan penalaran kritis siswa melalui pertanyaan pilihan ganda atau teka-teki.
  • Hasil: Skor formatif dan refleksi belajar langsung.

 

3. Diskusi Kolaboratif Virtual (Menggunakan Padlet / Google Docs / Google Classroom)

  • Deskripsi: Siswa berdiskusi atau menuliskan pendapat mereka secara online tentang topik: "Bank atau koperasi, mana yang lebih bermanfaat untuk masyarakat desa?"
  • Tujuan: Mendorong komunikasi dan kolaborasi dalam bentuk digital.
  • Hasil: Forum diskusi yang mendokumentasikan pendapat dan ide-ide siswa.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENGALAMAN BELAJAR

AWAL (tuliskan prinsip pembelajaran yang digunakan, misal berkesadaran, bermakna, menggembirakan)

Langkah-Langkah Kegiatan Pembuka

  1. Orientasi Bermakna (3 menit)
    Guru menyapa hangat siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran secara sederhana:

“Hari ini kita akan membahas bagaimana bank, koperasi, dan lembaga keuangan lainnya membantu masyarakat, termasuk kalian dan keluarga kalian, dalam kehidupan sehari-hari.”

  1. Apersepsi Kontekstual (5 menit)
    Guru mengajukan pertanyaan pemantik berbasis pengalaman siswa:
    • “Siapa di sini yang pernah melihat orang tua menabung di bank?”
    • “Pernahkah kalian menggunakan dompet digital seperti DANA atau OVO?”
    • “Menurut kalian, kenapa orang perlu pinjam uang dari bank atau koperasi?”

(Guru menuliskan jawaban siswa di papan tulis untuk dihubungkan dengan konsep inti nanti)

  1. Motivasi yang Menggembirakan (5 menit)
    Guru memutar video pendek atau iklan lucu tentang kebiasaan menabung atau transaksi digital (durasi 1-2 menit), lalu memberikan motivasi:

“Nah, ternyata kegiatan keuangan itu dekat banget dengan kehidupan kita, ya! Yuk, kita cari tahu bagaimana lembaga keuangan bisa membantu kita jadi generasi yang cerdas dan bijak secara finansial!”

 

INTI

Pada tahap ini, siswa aktif terlibat dalam pengalaman belajar memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Guru menerapkan prinsip pembelajaran berkesadaran, bermakna, menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengalaman belajar tidak harus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan.

 

Memahami (Bermakna, Berkesadaran) 40 menit

Tujuan: Siswa memahami konsep dan fungsi lembaga keuangan secara kritis.

Langkah-Langkah:

  1. Pembukaan dan Orientasi (10 menit)
    • Ice breaking ringan: kuis cepat “Tebak Layanan Keuangan” (contoh: “Apakah menabung termasuk layanan?”)
    • Menyampaikan tujuan dan manfaat belajar materi hari ini.
  2. Aktivitas Diskusi Kontekstual (30 menit)
    • Guru membagi siswa dalam kelompok kecil (3–4 orang).
    • Masing-masing kelompok mendiskusikan pertanyaan pemicu:
      • Apa itu lembaga keuangan?
      • Mengapa masyarakat membutuhkannya?
      • Apa perbedaan koperasi, bank, dan asuransi?
    • Guru menampilkan infografis atau video pendek tentang lembaga keuangan.
    • Kelompok mencatat poin penting (fungsi, jenis produk, manfaat) di lembar pemahaman visual (peta konsep)

Mengaplikasi (Menggembirakan) 35 menit

Tujuan: Siswa menerapkan konsep melalui aktivitas kreatif dan kolaboratif.

 Langkah-Langkah:

  1. Simulasi Peran & Proyek Mini (45 menit)
    • Siswa membuat simulasi “Bank Mini” atau “Koperasi Kelas”.
    • Peran dibagi: nasabah, petugas bank, teller, pengawas, dll.
    • Siswa menyusun layanan keuangan sederhana: tabungan, pinjaman kecil, brosur layanan.
    • Alternatif: siswa membuat poster digital / iklan kampanye literasi keuangan (contoh: Yuk Menabung!, Kenali Produk Koperasi).
  2. Presentasi Hasil Simulasi/Proyek (15 menit)
    • Masing-masing kelompok menyampaikan temuan atau produk mereka.
    • Kelompok lain bertanya dan memberi tanggapan (melatih komunikasi dan penalaran kritis).

 

Merefleksi (Berkesadaran) 20 menit

Tujuan: Siswa merefleksikan makna dan pengalaman belajar hari ini.

Langkah-Langkah:

  1. Refleksi Individu dan Kelas (20 menit)
    • Siswa mengisi lembar refleksi:
      • Apa yang saya pelajari hari ini?
      • Apa hal paling menarik?
      • Apa kaitannya dengan kehidupan saya?
    • Guru mengajak 2–3 siswa berbagi hasil refleksinya.
  2. Penutup dan Harapan (15 menit)
    • Guru memberikan penguatan nilai: pentingnya literasi keuangan sejak dini.
    • Memberi tantangan kecil:
      • Tanya orang tua tentang produk keuangan yang mereka gunakan.
      • Bandingkan dua layanan bank/ koperasi yang berbeda di rumah.

 

Hasil yang Diharapkan:

  • Penalaran Kritis: siswa mampu menganalisis fungsi dan peran lembaga keuangan.
  • Kreativitas: siswa membuat produk kampanye atau simulasi keuangan.
  • Komunikasi: siswa aktif berdiskusi dan menyampaikan pendapat.

 

PENUTUP (berkesadaran, bermakna) 5 menit

Refleksi Materi (5 menit)

Guru mengajak siswa menjawab secara lisan atau tertulis beberapa pertanyaan panduan:

  • Apa saja jenis lembaga keuangan yang kalian pelajari hari ini?
  • Mengapa lembaga keuangan penting bagi kehidupan masyarakat?
  • Produk atau layanan keuangan apa yang paling dekat dengan kehidupan kalian?

Opsi: siswa menuliskan jawaban di kertas refleksi/Sticky Notes lalu menempelkannya di “Pohon Refleksi” atau “Dinding Literasi Kelas”

 

2. Refleksi Akhir Pembelajaran (3–5 menit)

Guru memberi ruang bagi siswa menyampaikan:

  • Apa yang paling menyenangkan hari ini?
  • Apa yang menurut kalian masih membingungkan?
  • Apa yang ingin kalian pelajari lebih lanjut tentang keuangan?

 Guru bisa memberi kesempatan 2–3 siswa berbagi secara sukarela di depan kelas.

 

3. Motivasi Penutup (3 menit)

Guru memberikan penguatan dengan kata-kata inspiratif, misalnya:

“Menabung bukan hanya soal menyimpan uang, tapi tentang belajar mengelola masa depan. Saat kalian memahami cara kerja lembaga keuangan, kalian sedang melangkah jadi generasi yang cerdas secara ekonomi.”

Guru juga bisa menyebut contoh tokoh sukses yang memulai usahanya dengan bantuan koperasi atau bank.

 

4. Tugas untuk Pertemuan Berikutnya (3–5 menit)

Judul Tugas: "Lembaga Keuangan di Sekitar Kita"

Instruksi:
Cari tahu satu lembaga keuangan (bank, koperasi, pegadaian, fintech, dll.) yang digunakan oleh keluarga kalian.
Lalu, jawab pertanyaan berikut dalam ½ halaman:

  • Apa nama lembaga keuangan itu?
  • Apa produk/layanan yang digunakan?
  • Mengapa keluarga kalian memilih lembaga itu?

Tugas akan dibahas pada pertemuan berikutnya sebagai pengantar materi lanjutan tentang keberagaman lembaga keuangan dan inklusi keuangan.

 

ASESMEN PEMBELAJARAN

Asesmen pada Awal Pembelajaran

Tujuan Asesmen Awal:

  • Mengidentifikasi pengetahuan awal peserta didik tentang lembaga keuangan.
  • Mengetahui pengalaman dan pemahaman praktis siswa terkait layanan keuangan.
  • Menentukan strategi pembelajaran yang sesuai berdasarkan kondisi awal siswa.

 

Jenis dan Bentuk Instrumen

  • Jenis: Asesmen Diagnostik Kognitif dan Afektif (Minat & Pengalaman)
  • Bentuk: Angket kombinasi pilihan ganda dan pernyataan pilihan skala (checklist / likert sederhana)
  • Media: Bisa dicetak atau disebar melalui Google Form untuk pengumpulan otomatis

 

Instrumen: 5 Pertanyaan/Pernyataan Asesmen Awal

1. (Pilihan Ganda - Pengetahuan Awal)

Apa yang dimaksud dengan lembaga keuangan?
A. Tempat jual beli barang
B. Lembaga yang mengatur hukum dan pajak
C. Lembaga yang mengelola dan menyediakan layanan keuangan
D. Toko yang menyediakan kebutuhan pokok

 

2. (Skala/Checklist - Pengalaman Pribadi)

Pilih layanan keuangan yang pernah kamu gunakan atau lihat secara langsung (boleh lebih dari satu):
Menabung di bank
Mengambil uang di ATM
Menggunakan dompet digital (e-wallet)
Mengajukan pinjaman
Belum pernah sama sekali

 

3. (Skala Likert - Minat Belajar)

Saya tertarik mempelajari cara kerja bank, koperasi, dan layanan keuangan.
□ Sangat Setuju  □ Setuju  □ Ragu-ragu  □ Tidak Setuju  □ Sangat Tidak Setuju

 

4. (Pilihan Ganda - Pemahaman Awal Konsep)

Apa manfaat lembaga keuangan bagi masyarakat?
A. Menyediakan tempat tinggal
B. Memberi hiburan gratis
C. Membantu menabung dan meminjam uang
D. Menjual barang kebutuhan sehari-hari

 

5. (Pertanyaan Terbuka - Refleksi Ringan)

Ceritakan secara singkat, apakah kamu atau keluargamu pernah berhubungan dengan bank, koperasi, atau lembaga keuangan lainnya? Jika ya, dalam hal apa?

 

Keterangan

  • Skoring tidak untuk nilai, melainkan untuk memetakan kesiapan siswa.
  • Hasil digunakan untuk menyusun diferensiasi pembelajaran, contoh:
    • Siswa yang belum pernah menabung → diberikan simulasi dasar.
    • Siswa yang pernah menggunakan e-wallet → diminta menjelaskan sistem kerjanya ke teman.

 

Asesmen pada Proses Pembelajaran

Tujuan Asesmen Formatif

  • Mengetahui sejauh mana siswa memahami konsep perubahan iklim dan dampaknya.
  • Mengukur kemampuan siswa dalam menghubungkan materi dengan kehidupan nyata.
  • Memberi guru dasar pengambilan keputusan: lanjut, ulang, atau diferensiasi pembelajaran.

 

Jenis dan Bentuk Instrumen

  • Jenis: Asesmen formatif (berbasis pemahaman konsep dan keterampilan berpikir)
  • Bentuk:
    • Pertanyaan pilihan ganda & isian singkat
    • Kartu refleksi cepat
    • Penilaian performa (lembar observasi diskusi kelompok)
  • Media: Dapat dilakukan secara lisan, tertulis, atau Google Form / kertas

 

Contoh Instrumen Asesmen Formatif (Simpel & Tepat)

1. Kuis Singkat (Lisan/Tulisan, 5 menit)

Tujuan: Mengukur pemahaman konsep secara cepat
Contoh Soal:

  • Apa yang dimaksud dengan perubahan iklim? (Isian singkat)
  • Salah satu dampak perubahan iklim terhadap pertanian adalah...
    A. Panen meningkat
    B. Musim tanam tidak menentu
    C. Harga pupuk turun
    D. Air irigasi melimpah

 

2. Refleksi "3-2-1" (Kartu Refleksi, 5 menit)

Tujuan: Melatih metakognisi dan memberi gambaran pemahaman siswa
Instruksi:
Tuliskan pada kertas atau buku catatan:

  • 3 hal yang kamu pelajari hari ini
  • 2 hal yang menurutmu penting tentang dampak perubahan iklim
  • 1 pertanyaan yang masih kamu miliki tentang perubahan iklim

 

 3. Lembar Observasi Diskusi Kelompok (Selama aktivitas diskusi atau presentasi)

Tujuan: Menilai proses komunikasi, penalaran, dan pengaitan konteks sosial-ekonomi
Indikator yang diamati guru (beri checklist):

No

Aspek yang Diamati

Ya

Tidak

1

Siswa menyampaikan pendapat tentang dampak ekonomi perubahan iklim

2

Siswa memberi contoh nyata (lokal/nasional)

3

Siswa menanggapi pendapat teman dengan argumen

 

4. Matching Game atau Peta Konsep (10 menit)

Tujuan: Menguatkan koneksi antara konsep dan dampak
Contoh Aktivitas:
Cocokkan konsep berikut dengan dampaknya:

  • Perubahan iklim →
  • Perikanan →
  • Kesehatan →
  • Pendidikan →

(Siswa bisa bekerja kelompok dan menempelkan kartu konsep di papan atau kertas besar.)

 

Tindak Lanjut

  • Jika sebagian besar siswa belum memahami dampak secara kontekstual, guru bisa:
    • Menambahkan contoh lokal (banjir di kota mereka, gagal panen, ISPA).
    • Memberi penugasan lanjutan berbasis studi kasus atau video singkat.

 

Asesmen pada Akhir Pembelajaran

Tujuan Asesmen Sumatif

Menilai ketercapaian tujuan pembelajaran, antara lain:

  • Mengidentifikasi jenis dan fungsi lembaga keuangan
  • Menjelaskan produk dan layanan lembaga keuangan
  • Menganalisis pentingnya lembaga keuangan dalam kegiatan ekonomi
  • Menyajikan pemahaman secara lisan/tulisan

 

Jenis dan Bentuk Instrumen

  • Jenis: Tes sumatif tertulis + penugasan performa
  • Bentuk:
    • Pilihan ganda
    • Isian singkat
    • Uraian analisis
    • Proyek mini / presentasi sederhana

 

Contoh Instrumen Asesmen Sumatif (Sederhana dan Tepat)

 A. Pilihan Ganda (2 Soal)

  1. Berikut ini yang termasuk lembaga keuangan bukan bank adalah...
    A. Bank Mandiri
    B. BCA
    C. Koperasi Simpan Pinjam
    D. Bank Indonesia
  2. Tujuan utama lembaga keuangan dalam perekonomian adalah...
    A. Menjual barang pokok
    B. Menyediakan layanan kesehatan
    C. Menyimpan dan menyalurkan dana masyarakat
    D. Mengatur lalu lintas

 

 B. Isian Singkat (1 Soal)

  1. Sebutkan dua produk layanan yang ditawarkan oleh bank kepada masyarakat!
    Jawaban: Contoh – Tabungan, Kredit/pinjaman

 

 C. Uraian (1 Soal)

  1. Mengapa keberadaan lembaga keuangan penting dalam kehidupan ekonomi masyarakat? Jelaskan dengan 2 alasan yang relevan.

 

 D. Penugasan Proyek Mini (Opsional untuk penguatan penilaian autentik)

Tugas:
Buatlah sebuah brosur edukatif atau poster digital bertema:

“Kenali Lembaga Keuangan di Sekitar Kita”
Isi minimal:

  • Nama lembaga
  • Jenis layanan
  • Manfaatnya bagi masyarakat

Dikerjakan secara individu atau berpasangan. Dipresentasikan 3 menit per kelompok di pertemuan berikutnya.

 

Rubrik Penilaian (Uraian atau Proyek) – Singkat

Aspek

Skor Maksimal

Indikator

Ketepatan isi

10

Menjelaskan lembaga keuangan dan fungsinya dengan benar

Keterkaitan konteks

10

Mengaitkan dengan contoh nyata kehidupan sehari-hari

Keterampilan menyaji

10

Bahasa jelas, urutan logis, visual menarik (untuk proyek)

Total Skor

30

Nilai akhir = (Skor diperoleh ÷ 30) × 100

Asesmen dalam pembelajaran mendalam disesuaikan dengan assessment as learning, assessment for learning, dan assessment of learning. Tentukan metode atau cara yang digunakan secara komprehensif untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik. Contoh: Tes tertulis, Tes lisan, Penilaian Kinerja, Penilaian Proyek, Penilaian Produk, Observasi, Portofolio, Peer Assessment, Self Assessment, penilaian berbasis kelas, dan sebagainya.


 

Rubrik Penilaian Diskusi Kelas

Indikator

Baru Memulai (1)

Berkembang (2)

Cakap (3)

Mahir (4)

Keaktifan Bertanya

Tidak bertanya atau hanya sekali bertanya.

Bertanya beberapa kali, tetapi kurang relevan.

Bertanya dengan relevansi terhadap topik.

Sering bertanya dengan pertanyaan yang mendalam dan relevan.

Kerja Sama

Tidak aktif bekerja sama, cenderung bekerja sendiri.

Beberapa interaksi dengan teman, tetapi masih sering bekerja sendiri.

Aktif bekerja sama, mendengarkan pendapat teman.

Sangat aktif bekerja sama, memimpin diskusi, dan menghargai pendapat teman.

Kreativitas

Tidak mengajukan ide atau solusi baru.

Mengajukan beberapa ide, tetapi kurang terstruktur.

Mengajukan ide-ide yang kreatif dan relevan.

Mengajukan ide yang sangat kreatif dan inovatif, menyelesaikan masalah dengan pendekatan baru.

Kemampuan Komunikasi

Mengungkapkan ide secara terbatas atau sulit dipahami.

Bisa mengungkapkan ide, namun terkadang kurang jelas.

Menyampaikan ide dengan jelas dan terstruktur.

Menyampaikan ide secara sangat jelas, meyakinkan, dan mampu mempengaruhi diskusi.


Penjelasan Kriteria

  1. Keaktifan Bertanya:
    • Baru Memulai: Siswa jarang atau tidak bertanya selama diskusi.
    • Berkembang: Siswa bertanya, namun pertanyaan yang diajukan kurang relevan atau tidak mendalam.
    • Cakap: Siswa aktif bertanya dan pertanyaannya relevan serta membantu memperdalam diskusi.
    • Mahir: Siswa sering bertanya dengan pertanyaan yang sangat relevan, mendalam, dan merangsang pemikiran lebih lanjut dari teman-teman sekelas.
  2. Kerja Sama:
    • Baru Memulai: Siswa jarang berkolaborasi atau cenderung bekerja sendiri tanpa melibatkan teman.
    • Berkembang: Siswa mulai berkolaborasi, namun kadang masih kurang terlibat secara aktif dalam diskusi kelompok.
    • Cakap: Siswa bekerja sama dengan baik, mendengarkan teman, dan aktif berkontribusi dalam diskusi kelompok.
    • Mahir: Siswa sangat kolaboratif, mendengarkan dan memberikan kontribusi yang berarti, serta mendorong teman-temannya untuk berbicara.
  3. Kreativitas:
    • Baru Memulai: Siswa tidak mengajukan ide atau solusi baru dalam diskusi.
    • Berkembang: Siswa mengajukan beberapa ide, tetapi ide-idenya tidak cukup terstruktur atau tidak sepenuhnya relevan dengan topik.
    • Cakap: Siswa mengajukan ide yang relevan dan kreatif, membantu memecahkan masalah atau memperkaya diskusi.
    • Mahir: Siswa mengajukan solusi atau ide yang sangat kreatif, inovatif, dan berguna dalam konteks diskusi yang terjadi.
  4. Kemampuan Komunikasi:
    • Baru Memulai: Siswa kesulitan mengungkapkan ide mereka atau sulit dipahami oleh teman-temannya.
    • Berkembang: Siswa mengungkapkan ide, namun terkadang masih kurang jelas atau kurang terstruktur.
    • Cakap: Siswa dapat menyampaikan ide dengan jelas dan mudah dipahami oleh teman-teman.
    • Mahir: Siswa menyampaikan ide dengan sangat jelas, terstruktur, dan mampu mempengaruhi jalannya diskusi.

 

Cara Penggunaan Rubrik

  • Penyusunan Nilai: Setiap siswa dinilai berdasarkan keempat indikator dengan skala 1 hingga 4 untuk setiap indikator.
  • Total Skor: Setiap indikator memiliki skor maksimal 4, sehingga total nilai tertinggi adalah 16 (4 x 4).
  • Interpretasi Hasil:
    • Skor 1-7: Siswa membutuhkan lebih banyak dukungan dalam keterampilan diskusi.
    • Skor 8-12: Siswa sudah menunjukkan kemampuan dasar dalam diskusi tetapi masih perlu berkembang.
    • Skor 13-16: Siswa menunjukkan kemampuan diskusi yang sangat baik, aktif, kreatif, dan komunikatif.

 

 

 

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 8 Malang

 

 

 

Sri Nuryani M.Pd.

NIP. 19661116 199003 2 009            

 

 

 

Malang,   14 April  2025

Guru Mata Pelajaran

 

 

 

Drs Sumarno.

NIP. 1966308 200501 1 006

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lembar Kerja Peserta Didik

 

 

 Nama Siswa                : ...............................

 Tanggal                      : .................

 Materi                        : Lembaga Keuangan dan Perannya dalam Perekonomian

 Waktu                        : ± 2 x 45 menit

 

Tujuan LKPD

Melalui kegiatan ini, kamu diharapkan dapat:

  • Menjelaskan pengertian dan peran lembaga keuangan.
  • Menyebutkan produk dan layanan yang ditawarkan lembaga keuangan.
  • Menganalisis pentingnya lembaga keuangan dalam kehidupan ekonomi masyarakat.
  • Menunjukkan sikap kritis, kreatif, dan komunikatif dalam kerja kelompok.

 

A. MEMAHAMI (Diskusi Kelompok – 30 menit)

Petunjuk:

  1. Bacalah teks pendek berikut secara kelompok!
  2. Diskusikan dan isi tabel pemahaman di bawahnya!

 

Teks Singkat

Lembaga keuangan adalah institusi yang membantu masyarakat dalam hal mengelola keuangan, seperti menabung, meminjam, atau mengasuransikan aset. Contoh lembaga keuangan: bank, koperasi, pegadaian, dan perusahaan asuransi. Layanan mereka membantu kegiatan ekonomi seperti perdagangan, investasi, dan produksi.

 

Tugas Kelompok 1: Pahami dan Catat

Lengkapi tabel berikut!

Lembaga Keuangan

Jenis Produk/Layanan

Manfaat untuk Masyarakat

Bank

.............................

..............................................

Koperasi

.............................

..............................................

Asuransi

.............................

..............................................

Pegadaian

.............................

..............................................

 

B. MENGAPLIKASI (Simulasi/Proyek Mini – 40 menit)

Petunjuk:

  1. Bayangkan kalian mendirikan bank mini/koperasi siswa.
  2. Buatlah brosur sederhana atau poster kampanye untuk mengajak teman menabung atau meminjam dengan bijak.
  3. Sertakan nama lembaga, produk/jasa, dan keunggulannya.

 

Tugas Kelompok 2: Buat Mini Proyek

Gunakan bagian bawah halaman ini atau kertas lain untuk membuat desain brosur atau kampanye mini (boleh digambar atau ditulis ringkas).
Contoh:
Nama: Bank Ceria
Layanan: Tabungan Pelajar – Pinjaman Buku Sekolah
Slogan: "Cerdas Keuangan Sejak Sekolah!"

(Presentasikan brosur di depan kelas, waktu: 3 menit per kelompok)

 

C. MEREFLEKSI (Individu – 10 menit)

Refleksi Diri:

Tulislah jawaban dari pertanyaan berikut:

  1. Apa hal baru yang kamu pelajari hari ini?
     ......................................................................................
  2. Menurutmu, layanan keuangan mana yang paling penting bagi masyarakat? Mengapa?
     ......................................................................................
  3. Apakah kamu tertarik untuk belajar lebih lanjut tentang lembaga keuangan? Jelaskan.
     ......................................................................................

 

 Penilaian Sederhana (Untuk Guru):

Aspek

Ya

Belum

Menjelaskan lembaga keuangan

Menyebutkan produk/jasa

Mengaitkan dengan kehidupan

Aktif dalam diskusi

Menunjukkan kreativitas

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar