Selasa, 01 Juli 2025

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM KELAS 8 (Konektivitas Antar Ruang terhadap upaya pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam 2)

 

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM

 

SEKOLAH                                       : SMPN 8 Malang

NAMA GURU                                 : Drs. Sumarno

MATA PELAJARAN                       : IPS

KELAS / SEMESTER / FASE           : VIII / 1 / D

ALOKASI WAKTU                         : 2 X (3 x 45) menit

MATERI                                          : Konektivitas Antar Ruang terhadap upaya pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam

1.       pemanfaatan sumber daya alam yang dipengaruhi oleh konektivitas (pertanian, perikanan, pertambangan).

2.       Strategi pelestarian sumber daya alam yang terintegrasi dengan konektivitas antar ruang.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

IDENTIFIKASI

 

 

 

 

 

 

 

 

Peserta Didik

1. Aspek Pengetahuan Awal (Prior Knowledge)

  • Sebagian besar peserta didik telah memperoleh materi dasar mengenai sumber daya alam (jenis-jenis SDA: terbarukan dan tak terbarukan) pada kelas VII dan VIII.
  • Pengetahuan awal tentang hubungan antar ruang masih bersifat umum (misalnya pengaruh geografis terhadap aktivitas ekonomi), namun pemahaman tentang konektivitas dan dampaknya terhadap pemanfaatan SDA masih terbatas.
  • Banyak siswa belum mampu menghubungkan antara aktivitas ekonomi lokal dengan jaringan transportasi dan komunikasi nasional/global.
  • Belum semua siswa memahami bahwa pemanfaatan SDA bisa memicu kerusakan jika tidak dikelola dengan prinsip keberlanjutan.

2. Aspek Minat Belajar

  • Minat belajar peserta didik cukup tinggi saat materi dihubungkan dengan isu aktual dan kontekstual, seperti:
    • Kondisi pertanian di Malang Raya
    • Kerusakan lingkungan akibat tambang liar di Indonesia
    • Ketergantungan terhadap hasil laut dan dampaknya terhadap nelayan
  • Peserta didik menunjukkan antusiasme ketika materi disajikan dengan pendekatan visual (gambar/video) atau melalui kegiatan proyek, diskusi kelompok, dan studi kasus lokal.
  • Minat belajar akan meningkat jika pembelajaran menyertakan cerita keseharian, kunjungan virtual, peta interaktif, atau data lokal yang dikaitkan dengan daerah asal siswa.

3. Aspek Latar Belakang Sosial-Budaya dan Geografis

  • Sebagian besar siswa berasal dari daerah urban dan semi-urban di Kota Malang, yang memiliki akses terhadap informasi dan transportasi.
  • Namun, sebagian kecil siswa yang berasal dari daerah pinggiran mungkin memiliki pengalaman langsung terkait aktivitas pertanian atau peternakan.
  • Siswa memiliki keragaman pengalaman keluarga, misalnya ada yang orang tuanya bekerja sebagai petani, pedagang pasar, buruh bangunan, nelayan, atau ASN. Ini memengaruhi cara mereka memahami topik SDA dan konektivitas antar ruang.

4. Aspek Gaya dan Kebutuhan Belajar

  • Sebagian besar siswa termasuk dalam kategori visual dan kinestetik learner: lebih mudah belajar lewat gambar, peta, tayangan video, dan praktik proyek lapangan.
  • Diperlukan pendekatan diferensiasi pembelajaran, terutama bagi:
    • Siswa dengan kesulitan membaca peta atau diagram
    • Siswa dengan kemampuan berpikir abstrak yang masih berkembang
    • Siswa yang memerlukan dukungan belajar tambahan (remedial)
  • Siswa membutuhkan penguatan literasi digital dan literasi lingkungan, agar bisa mengakses informasi yang relevan dan berpikir kritis terhadap isu-isu SDA dan konektivitas.

5. Aspek Kesiapan Kognitif dan Afektif

  • Kognitif: Siswa telah siap untuk berpikir pada tingkat analisis dan sintesis, misalnya menganalisis hubungan antara transportasi dengan distribusi hasil pertanian, atau mengembangkan ide pelestarian SDA yang mempertimbangkan jangkauan konektivitas antar daerah.
  • Afektif: Siswa menunjukkan kepedulian terhadap isu lingkungan, namun perlu dibimbing untuk melihat hubungan sebab-akibat yang kompleks antara SDA, konektivitas, dan pembangunan berkelanjutan.

6. Aspek Teknologi dan Akses Pembelajaran

  • Sebagian besar siswa memiliki akses terhadap smartphone dan internet, namun masih terdapat keterbatasan pada penggunaan alat bantu digital seperti peta interaktif atau GIS sederhana.
  • Sekolah telah memiliki proyektor, akses internet, dan platform pembelajaran daring, sehingga memungkinkan pendekatan pembelajaran berbasis proyek dan pemetaan digital.

 

Materi Pelajaran

1. Pengetahuan Faktual

Pengetahuan tentang istilah, data, lokasi, dan fakta-fakta dasar.

Materi Faktual

Contoh

Kaitannya dengan Kehidupan Sehari-hari

Jenis-jenis sumber daya alam (SDA)

SDA terbarukan (air, tanah, hutan), tak terbarukan (batubara, emas)

Siswa dapat mengenali sumber daya yang ada di sekitar tempat tinggalnya (contoh: Malang → pertanian, perikanan air tawar)

Lokasi persebaran SDA di Indonesia

Kalimantan → tambang batu bara, Jawa Timur → pertanian, Sulawesi → perikanan laut

Membantu siswa memahami potensi lokal dan regional

Jenis-jenis konektivitas

Transportasi darat, laut, udara; jaringan internet

Siswa melihat keterkaitan konektivitas dengan distribusi hasil bumi dan perkembangan ekonomi

 

2. Pengetahuan Konseptual

Pemahaman tentang hubungan antar konsep, prinsip, teori.

Materi Konseptual

Contoh

Kaitannya dengan Kehidupan Sehari-hari

Hubungan antara SDA dan konektivitas

Daerah dengan akses transportasi lancar → hasil pertanian lebih mudah dijual

Membantu siswa memahami mengapa daerah yang “terkoneksi” lebih maju ekonominya

Konsep keberlanjutan (sustainable development)

Pemanfaatan SDA secara bijak agar tidak habis

Siswa sadar pentingnya tidak merusak lingkungan saat memanfaatkan SDA (contoh: tidak membakar hutan untuk lahan pertanian)

Keterkaitan antar ruang

Kebutuhan antar wilayah saling melengkapi

Siswa memahami bahwa daerah pesisir membutuhkan hasil pertanian dari dataran tinggi dan sebaliknya

 

3. Pengetahuan Prosedural

Langkah-langkah atau metode dalam menganalisis, mengevaluasi, dan merancang solusi terhadap masalah.

Materi Prosedural

Contoh

Kaitannya dengan Kehidupan Sehari-hari

Cara menganalisis pemanfaatan SDA dalam suatu wilayah

Menyusun tabel potensi SDA → menilai konektivitasnya → menentukan dampaknya

Siswa dapat menganalisis kampung/desanya sendiri: “apa yang bisa dikembangkan?”

Langkah-langkah pelestarian SDA

Reboisasi, penegakan hukum lingkungan, edukasi masyarakat

Siswa dapat ikut serta dalam kegiatan lingkungan di sekolah atau komunitas

Prosedur menghubungkan data SDA dengan peta konektivitas

Membaca peta tematik → menginterpretasi data

Siswa belajar membuat peta potensi wilayah atau mengikuti proyek pemetaan lokal

 

4. Pengetahuan Metakognitif

Kemampuan menyadari dan mengelola proses berpikir dan belajar sendiri.

Materi Metakognitif

Contoh

Kaitannya dengan Kehidupan Sehari-hari

Menyusun strategi belajar agar memahami hubungan kompleks SDA–konektivitas

Mencatat poin penting, membuat mind map, refleksi diri

Siswa jadi sadar gaya belajarnya, dan mampu menilai sendiri apakah ia sudah memahami materi

Menentukan cara terbaik untuk menyelesaikan masalah pemanfaatan SDA di daerahnya

Diskusi kelompok, wawancara, observasi langsung

Mendorong siswa untuk berpikir kritis dan reflektif, bukan hanya hafalan

Menyadari dampak perilaku pribadi terhadap keberlanjutan SDA

“Apakah saya sudah hemat air dan listrik?”

Membentuk sikap tanggung jawab lingkungan dari dalam diri siswa

Dimensi Profil Lulusan (DPL)

Pilihlah dimensi profil lulusan yang akan dicapai dalam pembelajaran

 

         DPL 1 

Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa                     

 

         DPL 2

Kewargaan                      

 

         DPL 3

Penalaran Kritis

 

         DPL 4

Kreativitas

 

         DPL 5

Kolaborasi

 

         DPL 6

Kemandirian

 

         DPL 7

Kesehatan

 

         DPL 8

         Komunikasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DESAIN PEMBELAJARAN

Capaian Pembelajaran

Peserta didik memahami keberagaman kondisi geografis Indonesia, konektivitas antar ruang terhadap upaya pemanfaatan dan pelestarian potensi sumber daya alam, faktor aktivitas manusia terhadap perubahan iklim dan potensi bencana alam

Lintas Disiplin Ilmu

1. Geografi (Ilmu Geospasial)

  • Keterkaitan:
    • Analisis wilayah penghasil SDA.
    • Pembacaan dan interpretasi peta tematik (SDA, jalur transportasi, curah hujan, dsb).
    • Persebaran konektivitas antardaerah (jalan tol, pelabuhan, bandara).
  • Aktivitas:
    • Siswa membuat peta konektivitas daerah Malang terhadap SDA lokal.

 

2. Matematika (Statistika dan Aritmetika Sosial)

  • Keterkaitan:
    • Menghitung volume produksi pertanian/perikanan/pertambangan.
    • Membaca dan membuat grafik/statistik konsumsi SDA dan dampaknya.
  • Aktivitas:
    • Mengolah data hasil panen padi dan hasil laut serta menafsirkan tren (naik/turun).
    • Menghitung rasio konsumsi air bersih dan kebutuhan listrik di daerah tertentu.

 

3. IPA (Biologi dan Ekologi Lingkungan)

  • Keterkaitan:
    • Dampak eksploitasi SDA terhadap ekosistem.
    • Proses pelestarian seperti reboisasi, penjernihan air, dan daur ulang.
  • Aktivitas:
    • Observasi lokal terhadap pencemaran air/sungai dan membuat solusi ekologis.
    • Percobaan kecil tentang penyaringan air atau pengomposan.

 

4.  TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)

  • Keterkaitan:
    • Pemanfaatan teknologi dalam distribusi hasil SDA (e-commerce, smart farming).
    • Pembuatan peta digital dan penggunaan Google Maps/GIS sederhana.
  • Aktivitas:
    • Siswa membuat presentasi interaktif tentang pelestarian SDA.
    • Simulasi jalur distribusi hasil tambang dari Kalimantan ke Jawa menggunakan peta online.

 

5. Bahasa Indonesia / Bahasa Inggris

  • Keterkaitan:
    • Membaca dan menganalisis teks berita terkait isu SDA dan pelestarian.
    • Menulis teks argumentasi atau pidato persuasif tentang pentingnya pelestarian SDA.
  • Aktivitas:
    • Debat atau menulis artikel opini tentang tambang ilegal dan dampaknya.
    • Membuat slogan atau kampanye dalam bahasa Inggris: "Save Our Resources, Save Our Future!"

 

6. PKn (Pendidikan Kewarganegaraan)

  • Keterkaitan:
    • Hak dan kewajiban warga negara dalam pelestarian lingkungan.
    • Peran pemerintah dan masyarakat dalam kebijakan pengelolaan SDA.
  • Aktivitas:
    • Studi kasus UU Minerba atau program Adiwiyata.
    • Simulasi musyawarah tentang konflik antara perusahaan tambang dan warga.

 

7. Seni Budaya

  • Keterkaitan:
    • Representasi visual tentang SDA dan pelestariannya melalui gambar, poster, infografis.
  • Aktivitas:
    • Membuat mural kelas bertema “Bumi untuk Masa Depan”.
    • Pameran mini tentang SDA khas Indonesia dan budaya lokal yang menggantunginya.

 

Tujuan Pembelajaran

1.       Peserta didik mampu mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya alam dan persebarannya di Indonesia berdasarkan data dan peta tematik.

2.       Peserta didik dapat menjelaskan pengaruh konektivitas (transportasi dan komunikasi) terhadap pemanfaatan sumber daya alam di bidang pertanian, perikanan, dan pertambangan.

3.       Peserta didik mampu menganalisis hubungan antara keterjangkauan antar ruang dengan tingkat pemanfaatan dan distribusi hasil sumber daya alam.

4.       Peserta didik dapat menyajikan strategi pelestarian sumber daya alam yang sesuai dengan karakteristik wilayah dan tingkat konektivitasnya.

5.       Peserta didik mampu membuat solusi kreatif berupa kampanye pelestarian SDA berbasis konektivitas antar ruang dalam bentuk poster, video, atau infografis.

 

Topik Pembelajaran

  1. "Konektivitas dan Ketahanan Pangan: Mengapa Akses Jalan Bisa Menentukan Harga Beras?"
     Fokus: pengaruh infrastruktur terhadap distribusi hasil pertanian.
  2. "Nelayan di Era Digital: Pemanfaatan Teknologi dalam Perikanan Berkelanjutan"
     Fokus: keterkaitan antara teknologi informasi, konektivitas, dan pengelolaan perikanan.
  3. "Tambang dan Jalan Tol: Berkah Ekonomi atau Ancaman Lingkungan?"
     Fokus: dilema pemanfaatan SDA pertambangan di daerah yang terhubung dengan proyek infrastruktur.
  4. "Menghubungkan Ruang, Menjaga Alam: Strategi Pelestarian SDA di Era Konektivitas"
     Fokus: bagaimana strategi pelestarian harus mempertimbangkan jalur transportasi dan komunikasi.
  5. "Dari Desa ke Kota: Jejak Sumber Daya Alam dalam Rantai Distribusi"
     Fokus: alur distribusi hasil alam (pangan, ikan, mineral) dan tantangan keberlanjutan antar ruang.
  6. "Kampungku, Sumberdayaku: Potensi SDA Lokal dan Tantangan Konektivitas"
     Fokus: pemetaan potensi daerah masing-masing siswa dan konektivitasnya terhadap pusat ekonomi.
  7. "Antara Eksploitasi dan Konservasi: Pilihan Sulit Daerah Kaya Sumber Daya"
     Fokus: studi kasus daerah dengan SDA melimpah tapi minim pelestarian (misalnya Papua, Kalimantan).

 

Topik-topik ini dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan:

  • Pertanyaan pemantik (problem based learning),
  • Proyek mini (projek P5 terintegrasi IPS),
  • Tugas kelompok atau studi kasus lokal,
  • Dan juga bahan diskusi atau debat kelas.

 

Praktik Pedagogis

Model Pembelajaran:

Project Based Learning (PjBL)
Mendorong siswa berpikir kritis, bekerja kolaboratif, dan menyelesaikan persoalan nyata melalui produk konkret (poster, video kampanye, infografis SDA lokal).

 

Strategi Pembelajaran:

Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning - CTL)
Mengaitkan materi dengan kehidupan nyata siswa (contoh: hasil pertanian/perikanan di Malang), sehingga pembelajaran terasa relevan dan bermakna.

 

Metode Pembelajaran (dipilih terintegrasi):

Metode

Tujuan

Dimensi Profil Lulusan

Diskusi Kelompok

Siswa saling bertukar ide dan menganalisis pengaruh konektivitas terhadap SDA

Komunikasi, penalaran kritis

Studi Kasus Lokal

Menganalisis kondisi nyata (misal: pertanian apel Batu atau tambang pasir Lumajang)

Penalaran kritis, kesadaran kontekstual

Mind Mapping / Peta Konsep

Menyusun keterkaitan antara SDA, konektivitas, dan pelestarian

Penalaran kritis, kreativitas

Presentasi Proyek/Kampanye Lingkungan

Menyampaikan hasil ide/gagasan solusi pelestarian SDA secara terbuka

Komunikasi, kreativitas

Simulasi atau Role Play

Menghidupkan konflik-konflik nyata (misal: antara perusahaan tambang dan warga)

Empati, komunikasi, penalaran kritis

 

Contoh Penerapan Prinsip Pembelajaran Mendalam:

Prinsip

Contoh Aktivitas

Bermakna

Siswa membuat peta distribusi hasil SDA di daerahnya dan mengaitkannya dengan jalur transportasi setempat

Berkesadaran

Refleksi individu: “Apa yang bisa aku lakukan agar tidak merusak lingkungan saat memanfaatkan SDA?”

Menggembirakan

Tantangan kelompok: Membuat video kreatif “Jaga Alam, Jaga Masa Depan” yang diunggah ke kelas daring atau pameran mini

Kemitraan Pembelajaran

Mitra Kerjasama yang Dapat Dilibatkan

Melibatkan berbagai pihak akan memperkaya pengalaman belajar peserta didik dan menjadikan pembelajaran lebih kontekstual serta kolaboratif:

a. Dinas Perhubungan (Dishub)

  • Memberikan informasi langsung terkait sistem transportasi di wilayah setempat (jalan, terminal, trayek, dsb).

b. Pihak Sekolah (Guru TIK, Bahasa Indonesia, dan Seni Budaya)

  • Berkolaborasi dalam integrasi materi (lintas disiplin), pengolahan data, presentasi digital, atau visualisasi proyek.

e. Orang Tua/Wali Murid

  • Melibatkan orang tua sebagai sumber informasi tentang pengalaman konektivitas di pekerjaan mereka atau saat bepergian.

Lingkungan Pembelajaran

1. Ruang Fisik

1)     Kelas yang fleksibel dan interaktif merupakan lingkungan ideal untuk pembelajaran ini. Tata ruang sebaiknya mendukung diskusi kelompok, presentasi, dan kerja kolaboratif. Siswa dapat duduk dalam formasi melingkar atau kelompok kecil agar interaksi lebih efektif.

2)     Ruang terbuka sekolah (halaman, taman, greenhouse, kebun sekolah) juga bisa digunakan untuk pembelajaran kontekstual, seperti observasi langsung tentang pemanfaatan lahan, limbah organik, atau praktik konservasi.

3)     Ruang perpustakaan dan laboratorium komputer juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat siswa mencari data, membuat peta interaktif, atau menyusun presentasi multimedia.

 

 

2. Budaya Belajar

Budaya belajar yang perlu dibangun dalam kelas ini adalah:

  • Budaya berpikir kritis dan reflektif: Siswa diajak untuk mengajukan pertanyaan, mengkritisi data, dan mencari solusi alternatif atas isu lingkungan dan konektivitas.
  • Budaya kolaboratif dan partisipatif: Siswa aktif berdiskusi, bekerja sama dalam proyek, dan saling menghargai pendapat teman.
  • Budaya kreatif dan eksploratif: Siswa diberi kebebasan untuk membuat karya kampanye, peta konsep, video, atau presentasi berdasarkan minat dan bakat mereka.
  • Budaya belajar yang menggembirakan dan positif: Guru menciptakan suasana kelas yang tidak kaku, penuh apresiasi, menyenangkan, dan berbasis pengalaman langsung.

 

Pemanfaatan Digital

 Ruang Virtual

Lingkungan belajar daring atau digital dapat dibangun melalui platform seperti:

  • Google Classroom atau Microsoft Teams: untuk menyampaikan materi, mengunggah tugas proyek, dan mendiskusikan topik tertentu.
  • Google Earth atau ArcGIS online: untuk eksplorasi peta tematik dan konektivitas antar wilayah secara interaktif.
  • Kahoot, Quizizz, atau Padlet: untuk pembelajaran berbasis kuis, refleksi, dan umpan balik yang menyenangkan.
  • YouTube atau TikTok Edukasi: sebagai sarana siswa membuat atau menonton konten kampanye pelestarian SDA.

Ruang virtual ini memungkinkan pembelajaran berlangsung secara fleksibel, kolaboratif, dan kreatif, serta memberi ruang bagi siswa yang terbiasa dengan teknologi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENGALAMAN BELAJAR

AWAL (tuliskan prinsip pembelajaran yang digunakan, misal berkesadaran, bermakna, menggembirakan)

Langkah-Langkah Kegiatan Pembuka (±15 menit)

  1. Orientasi yang Bermakna (3 menit)
    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara singkat dan jelas, misalnya:

“Hari ini kita akan belajar bagaimana konektivitas seperti jalan, pelabuhan, dan internet memengaruhi cara kita memanfaatkan hasil alam seperti padi, ikan, dan tambang. Kita juga akan berpikir bagaimana cara menjaga agar sumber daya ini tidak cepat habis.”

  1. Apersepsi yang Kontekstual (5 menit)
    Guru menayangkan video pendek atau gambar perbandingan:
    • Daerah pertanian yang sulit dijangkau vs daerah yang terkoneksi jalan tol.
    • Pelabuhan perikanan modern vs tradisional.
      Dilanjutkan pertanyaan pemantik:

“Mengapa harga ikan bisa mahal di satu tempat dan murah di tempat lain?”
“Apakah tambang di daerah terpencil lebih merusak lingkungan daripada yang dekat kota?”

  1. Motivasi yang Menggembirakan (7 menit)
    Guru membagikan tantangan atau misi kecil, misalnya:

“Bayangkan kalian jadi pemimpin daerah yang kaya hasil tambang atau pertanian. Apa yang akan kalian lakukan agar hasilnya bisa sampai ke seluruh Indonesia, tapi alam tetap terjaga?”
Atau guru memulai kuis ringan via Kahoot/Quizizz berisi fakta menarik seputar SDA dan konektivitas (misal: “Provinsi dengan jalan terpanjang di Indonesia adalah...”).

 

INTI

Pada tahap ini, siswa aktif terlibat dalam pengalaman belajar memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Guru menerapkan prinsip pembelajaran berkesadaran, bermakna, menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengalaman belajar tidak harus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan.

 

Memahami (Bermakna, Berkesadaran) 40 menit

Tujuan: Murid memahami konsep pemanfaatan SDA dan konektivitas secara mendalam dan kontekstual.

Aktivitas:

  1. Orientasi & Apersepsi Kontekstual (5 menit)
    • Guru membuka pembelajaran dengan pertanyaan pemantik:
      “Mengapa daerah yang kaya sumber daya alam belum tentu sejahtera?”
    • Menayangkan video pendek atau gambar kontras tentang wilayah SDA tinggi tapi minim konektivitas.
  2. Eksplorasi Materi dengan Diskusi Terpandu (25 menit)
    • Guru membagi kelas menjadi kelompok. Tiap kelompok diberi peta wilayah dan data SDA (pertanian, perikanan, tambang).
    • Siswa diminta menganalisis keterkaitan antara ketersediaan SDA dan konektivitas wilayah.
    • Panduan pertanyaan:
      • SDA apa yang paling menonjol di wilayah tersebut?
      • Bagaimana kondisi jalan, pelabuhan, atau jaringan internetnya?
      • Apa dampaknya terhadap distribusi dan harga?
  3. Presentasi Cepat (15 menit)
    • Tiap kelompok mempresentasikan temuan mereka secara ringkas (3–4 menit/kelompok).
    • Kelas memberikan pertanyaan atau tanggapan.

Nilai yang ditumbuhkan: komunikasi aktif, penalaran kritis terhadap data dan ruang.

Mengaplikasi (Menggembirakan) 35 menit

Tujuan: Murid mengembangkan solusi atau strategi pelestarian SDA yang mempertimbangkan konektivitas antar ruang.

Aktivitas:

  1. Tantangan Proyek Mini (5 menit)
    Guru memberi tantangan:

“Buatlah solusi pelestarian SDA di daerah tertentu dengan mempertimbangkan konektivitas dan karakteristik wilayah!”
Contoh proyek: video kampanye, poster, infografis, atau ide inovatif lainnya.

  1. Kerja Kelompok Kreatif (45 menit)
    • Siswa merancang dan membuat produk kampanye:
      • Menentukan masalah SDA (misal: penebangan liar, tambang ilegal, penangkapan ikan berlebih).
      • Menyusun strategi pelestarian berdasarkan tingkat konektivitas wilayah.
      • Mendesain pesan kampanye yang komunikatif, solutif, dan visual.
  2. Pameran Karya Siswa & Umpan Balik Teman Sebaya (10 menit)
    • Setiap kelompok menampilkan hasil karyanya di papan presentasi atau galeri kelas.
    • Siswa lain memberikan komentar atau pertanyaan reflektif.

Nilai yang ditumbuhkan: kreativitas, kerja tim, kesadaran lingkungan, komunikasi publik.

 

Merefleksi (Berkesadaran) 20 menit

Tahap 3: Merefleksi (30 menit)

Tujuan: Murid merefleksikan pemahaman, pengalaman belajar, dan kesadaran akan peran diri terhadap pelestarian SDA.

Aktivitas:

  1. Refleksi Individu (10 menit)
    • Siswa menjawab pertanyaan reflektif secara tertulis atau di platform digital:
      • Apa yang saya pelajari hari ini tentang hubungan SDA dan konektivitas?
      • Apa peran saya sebagai pelajar dalam menjaga sumber daya alam?
      • Apa ide saya untuk membuat pembelajaran ini lebih menarik ke depannya?
  2. Sesi Sharing Reflektif (10 menit)
    • Beberapa siswa dipersilakan membagikan refleksinya di depan kelas.
  3. Peneguhan & Penutup Bermakna (10 menit)
    • Guru menyimpulkan pelajaran, menghubungkan dengan kehidupan nyata, dan memberi penguatan moral:

“Alam bisa habis, tapi ide dan aksi baik akan terus tumbuh jika kalian bergerak bersama.”

 

Catatan Khusus untuk Mewujudkan Pembelajaran Mindful – Meaningful – Joyful

  • Mindful: Memberi waktu untuk hening sejenak sebelum refleksi, membimbing siswa menyadari dampak aktivitas manusia terhadap SDA.
  • Meaningful: Mengaitkan materi dengan konteks lokal (contoh: pertanian apel di Batu, tambang pasir di Lumajang, perikanan di Sendangbiru).
  • Joyful: Gunakan media menarik (video, kuis, visual peta), humor ringan saat diskusi, dan beri apresiasi atas semua karya siswa.

 

PENUTUP (berkesadaran, bermakna) 5 menit

1. Refleksi Materi (5 menit)

Guru memandu siswa untuk merenungkan dan mengulas kembali inti materi yang telah dipelajari hari ini melalui pertanyaan:

  • Apa hubungan antara konektivitas (jalan, pelabuhan, internet) dengan cara kita memanfaatkan hasil alam?
  • Mengapa strategi pelestarian harus menyesuaikan dengan kondisi wilayah dan aksesibilitasnya?
  • Apa contoh nyata pemanfaatan SDA yang tidak memperhatikan konektivitas dan berakibat buruk?

Siswa dapat menjawab secara lisan, menggunakan kertas refleksi, atau aplikasi seperti Mentimeter / Padlet.

 

2. Refleksi Akhir Pembelajaran (3 menit)

Guru mengajak siswa menilai pengalaman belajarnya sendiri hari ini:

  • Apa bagian pembelajaran yang paling berkesan?
  • Apa kesulitan yang saya alami?
  • Bagaimana saya berkontribusi dalam kelompok?

Guru dapat menyampaikan pujian atas partisipasi aktif dan keberhasilan siswa menyelesaikan proyek/tugas.

 

3. Motivasi Penutup (3 menit)

Guru memberikan penguatan dan motivasi untuk membangun kesadaran lingkungan:

“Kalian adalah generasi yang akan menentukan masa depan bumi ini. Dengan berpikir kritis, bekerja sama, dan peduli lingkungan, kalian bisa jadi pemimpin perubahan. Mulailah dari hal kecil, dari sekitar, dari sekarang.”

Guru juga bisa menutup dengan kutipan inspiratif, seperti:

“Kita tidak mewarisi bumi dari nenek moyang kita, kita meminjamnya dari anak cucu kita.” — Pepatah Pribumi Amerika

 

4. Pemberian Tugas untuk Pertemuan Berikutnya (4 menit)

Tugas bersifat kontekstual dan aplikatif:

Tugas Individu:

Carilah satu contoh kasus nyata di Indonesia (berita/artikel/video) tentang konflik atau masalah dalam pemanfaatan sumber daya alam yang tidak mempertimbangkan konektivitas atau lingkungan. Tuliskan ringkasan kasus tersebut dan usulkan solusinya berdasarkan pembelajaran hari ini.

Atau Tugas Alternatif (Kreatif):

Buatlah jurnal visual (gambar, kolase, atau poster digital) bertema “Kampungku, Sumberdayaku” yang menggambarkan potensi SDA di lingkungan sekitarmu dan gagasan pelestariannya.

Tugas ini dikumpulkan pada pertemuan berikutnya sebagai bahan diskusi lanjutan atau proyek kolaboratif tahap 2.

 

ASESMEN PEMBELAJARAN

Asesmen pada Awal Pembelajaran

Tujuan Asesmen Awal

Mengetahui:

  • Pengetahuan awal peserta didik tentang jenis dan pemanfaatan SDA.
  • Pemahaman siswa mengenai konektivitas antar ruang.
  • Kesadaran siswa terhadap isu pelestarian lingkungan.
  • Minat dan pengalaman siswa terkait topik tersebut.

 

 Jenis dan Bentuk Instrumen

  • Jenis: Asesmen diagnostik non-kognitif dan kognitif.
  • Bentuk: Kombinasi angket pernyataan (Likert sederhana) dan pertanyaan terbuka.
  • Media: Dapat diberikan melalui lembar cetak atau Google Form.

 

Contoh 5 Pernyataan / Pertanyaan Instrumen

  1. (Pernyataan - Skala Likert)
    Saya tahu bahwa hasil pertanian, perikanan, dan tambang di suatu daerah bisa tergantung pada kondisi jalan atau pelabuhan di daerah tersebut.
    Pilihan jawaban:
    • Sangat Setuju
    • Setuju
    • Ragu-ragu
    • Tidak Setuju
    • Sangat Tidak Setuju
  2. (Pertanyaan terbuka)
    Sebutkan 2 contoh sumber daya alam yang ada di sekitar tempat tinggalmu dan bagaimana pemanfaatannya!
  3. (Pernyataan - Skala Likert)
    Saya pernah melihat atau mendengar tentang masalah lingkungan akibat penggunaan sumber daya alam secara berlebihan (contohnya: banjir, longsor, pencemaran).
    Pilihan jawaban:
    • Sangat Setuju
    • Setuju
    • Ragu-ragu
    • Tidak Setuju
    • Sangat Tidak Setuju
  4. (Pertanyaan terbuka)
    Menurutmu, apa saja manfaat jalan raya atau pelabuhan bagi masyarakat yang hidup dari pertanian atau perikanan?
  5. (Pernyataan - Skala Likert)
    Saya tertarik untuk mempelajari bagaimana cara menjaga sumber daya alam di daerah saya agar tetap lestari.
    Pilihan jawaban:
    • Sangat Setuju
    • Setuju
    • Ragu-ragu
    • Tidak Setuju
    • Sangat Tidak Setuju

 

Petunjuk Penggunaan

  • Diberikan di awal pembelajaran (±10–15 menit).
  • Gunakan sebagai dasar untuk menyesuaikan strategi mengajar, menyusun kelompok diskusi heterogen, atau merancang proyek tematik berdasarkan minat dan pengalaman siswa.

 

Asesmen pada Proses Pembelajaran

Tujuan Asesmen Formatif

Mengetahui sejauh mana siswa:

  • Memahami konsep dasar perubahan iklim.
  • Mampu menghubungkan dampak perubahan iklim dengan sektor ekonomi dan sosial secara spesifik.
  • Mampu memberikan pendapat atau solusi sederhana atas permasalahan nyata.
  • Memberikan umpan balik terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung.

 

 Jenis dan Bentuk Instrumen

  • Jenis: Asesmen formatif (berbasis observasi & refleksi pemahaman siswa).
  • Bentuk instrumen:
    1. Kuis singkat pilihan ganda / benar-salah
    2. Pertanyaan reflektif terbuka
    3. Exit ticket (tiket keluar kelas)
    4. Observasi aktivitas diskusi / presentasi kelompok (ceklist guru)

 

 Instrumen Asesmen Formatif (Sederhana & Praktis)

 A. Kuis Singkat (Pilihan Ganda / Benar-Salah)

(Dapat dilakukan secara lisan, tulis, atau via aplikasi: Kahoot/Quizizz/Google Form)

  1. Perubahan iklim adalah peristiwa jangka pendek akibat cuaca ekstrem di suatu daerah.
    Benar Salah

Jawaban: Salah

  1. Salah satu dampak perubahan iklim terhadap perikanan adalah...
    A. Panen ikan menjadi lebih banyak
    B. Suhu laut meningkat dan mengganggu ekosistem
    C. Nelayan tidak perlu melaut jauh
    D. Air laut menjadi tawar

Jawaban: B

  1. Sebutkan satu contoh dampak perubahan iklim terhadap sektor pariwisata!

Jawaban bisa variatif: penurunan wisata pantai karena abrasi, penutupan lokasi wisata karena cuaca ekstrem, dll.

 

B. Pertanyaan Reflektif Terbuka (5–10 menit)

Tuliskan satu hal baru yang kamu pelajari hari ini tentang perubahan iklim dan dampaknya terhadap masyarakat sekitar!

Apa ide sederhana yang bisa dilakukan oleh pelajar seperti kamu untuk mengurangi dampak perubahan iklim?

 

 C. Exit Ticket (1–2 menit di akhir pembelajaran)

Setiap siswa menuliskan (di kertas kecil atau Google Form):

  • Satu kata kunci dari pembelajaran hari ini
  • Satu pertanyaan yang masih mereka pikirkan
  • Satu ide tindakan untuk melindungi lingkungan

 

 D. Ceklist Observasi Guru saat Diskusi/Presentasi

No

Nama Siswa

Mengemukakan pendapat

Menjawab pertanyaan

Menghubungkan dampak dengan kehidupan nyata

Bekerja sama dalam tim

1

V/X

V/X

V/X

/

 

Kelebihan Instrumen Ini:

  • Simpel dan cepat, tidak membebani siswa.
  • Bisa dilakukan secara luring atau daring.
  • Memberi gambaran langsung tentang pemahaman siswa dan umpan balik bagi guru untuk menyesuaikan strategi pengajaran berikutnya.

 

Asesmen pada Akhir Pembelajaran

Tujuan Asesmen Sumatif

Menilai:

  • Pemahaman konsep pemanfaatan SDA dan keterkaitannya dengan konektivitas antar ruang.
  • Kemampuan siswa mengidentifikasi dan menganalisis strategi pelestarian SDA.
  • Kemampuan siswa menyampaikan ide secara tertulis/lisan dengan kritis dan kontekstual.

 

Jenis dan Bentuk Instrumen

  • Jenis: Asesmen sumatif tertulis dan/atau berbasis proyek (produk).
  • Bentuk instrumen:
    1. Tes tertulis (pilihan ganda, isian, dan uraian pendek).
    2. Penugasan proyek sederhana (poster, infografis, atau esai mini).
    3. Presentasi kelompok/individu (jika tersedia waktu).

 Contoh Instrumen Sederhana dan Efektif

Bagian A: Tes Tertulis (Wajib – Individu)

1. Pilihan Ganda (pilih 1 jawaban benar):

  1. Salah satu contoh pemanfaatan SDA yang dipengaruhi oleh konektivitas adalah …
    A. Penambangan emas di daerah terpencil tanpa jalan
    B. Pemasaran hasil pertanian lewat platform digital
    C. Penebangan pohon di hutan lindung
    D. Impor hasil laut dari luar negeri
     Jawaban: B
  2. Strategi pelestarian SDA yang sesuai dengan karakter wilayah pesisir adalah …
    A. Reboisasi lereng bukit
    B. Penanaman mangrove dan pembatasan penangkapan ikan
    C. Pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit
    D. Pembuatan jalan tambang di hutan
     Jawaban: B

2. Isian Singkat
Sebutkan 2 contoh dampak positif konektivitas jalan raya terhadap pemanfaatan hasil pertanian!
Jawaban: distribusi hasil lebih cepat, harga lebih stabil.

3. Uraian Pendek
Jelaskan hubungan antara konektivitas dan keberhasilan pelestarian sumber daya alam di suatu daerah!
 Jawaban mencakup: konektivitas memudahkan edukasi, distribusi teknologi ramah lingkungan, pengawasan, dll.

 

Bagian B: Proyek Mini (Opsional / Pendamping Tes Tertulis)

Tugas Individu / Kelompok Kecil (2–3 orang):

Buatlah poster/infografis/esai mini yang menjelaskan pemanfaatan salah satu sumber daya alam (pertanian/perikanan/pertambangan) di daerahmu, pengaruh konektivitas terhadapnya, dan strategi pelestarian yang dapat diterapkan.

Kriteria penilaian:

  • Kesesuaian isi dengan materi (konsep dan data relevan)
  • Kreativitas penyajian
  • Keterkaitan SDA dan konektivitas jelas
  • Ada solusi atau strategi pelestarian

 

 Rekap Bentuk Penilaian:

No

Bentuk Asesmen

Jenis

Waktu

1

Tes tertulis (PG, isian, uraian)

Individu

±30 menit

2

Proyek mini (poster/infografis/esai)

Individu/kelompok

±1–2 hari

3

Presentasi (jika diambil)

Kelompok

±5 menit/kelompok

Asesmen dalam pembelajaran mendalam disesuaikan dengan assessment as learning, assessment for learning, dan assessment of learning. Tentukan metode atau cara yang digunakan secara komprehensif untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik. Contoh: Tes tertulis, Tes lisan, Penilaian Kinerja, Penilaian Proyek, Penilaian Produk, Observasi, Portofolio, Peer Assessment, Self Assessment, penilaian berbasis kelas, dan sebagainya.


 

Rubrik Penilaian Diskusi Kelas

Indikator

Baru Memulai (1)

Berkembang (2)

Cakap (3)

Mahir (4)

Keaktifan Bertanya

Tidak bertanya atau hanya sekali bertanya.

Bertanya beberapa kali, tetapi kurang relevan.

Bertanya dengan relevansi terhadap topik.

Sering bertanya dengan pertanyaan yang mendalam dan relevan.

Kerja Sama

Tidak aktif bekerja sama, cenderung bekerja sendiri.

Beberapa interaksi dengan teman, tetapi masih sering bekerja sendiri.

Aktif bekerja sama, mendengarkan pendapat teman.

Sangat aktif bekerja sama, memimpin diskusi, dan menghargai pendapat teman.

Kreativitas

Tidak mengajukan ide atau solusi baru.

Mengajukan beberapa ide, tetapi kurang terstruktur.

Mengajukan ide-ide yang kreatif dan relevan.

Mengajukan ide yang sangat kreatif dan inovatif, menyelesaikan masalah dengan pendekatan baru.

Kemampuan Komunikasi

Mengungkapkan ide secara terbatas atau sulit dipahami.

Bisa mengungkapkan ide, namun terkadang kurang jelas.

Menyampaikan ide dengan jelas dan terstruktur.

Menyampaikan ide secara sangat jelas, meyakinkan, dan mampu mempengaruhi diskusi.


Penjelasan Kriteria

  1. Keaktifan Bertanya:
    • Baru Memulai: Siswa jarang atau tidak bertanya selama diskusi.
    • Berkembang: Siswa bertanya, namun pertanyaan yang diajukan kurang relevan atau tidak mendalam.
    • Cakap: Siswa aktif bertanya dan pertanyaannya relevan serta membantu memperdalam diskusi.
    • Mahir: Siswa sering bertanya dengan pertanyaan yang sangat relevan, mendalam, dan merangsang pemikiran lebih lanjut dari teman-teman sekelas.
  2. Kerja Sama:
    • Baru Memulai: Siswa jarang berkolaborasi atau cenderung bekerja sendiri tanpa melibatkan teman.
    • Berkembang: Siswa mulai berkolaborasi, namun kadang masih kurang terlibat secara aktif dalam diskusi kelompok.
    • Cakap: Siswa bekerja sama dengan baik, mendengarkan teman, dan aktif berkontribusi dalam diskusi kelompok.
    • Mahir: Siswa sangat kolaboratif, mendengarkan dan memberikan kontribusi yang berarti, serta mendorong teman-temannya untuk berbicara.
  3. Kreativitas:
    • Baru Memulai: Siswa tidak mengajukan ide atau solusi baru dalam diskusi.
    • Berkembang: Siswa mengajukan beberapa ide, tetapi ide-idenya tidak cukup terstruktur atau tidak sepenuhnya relevan dengan topik.
    • Cakap: Siswa mengajukan ide yang relevan dan kreatif, membantu memecahkan masalah atau memperkaya diskusi.
    • Mahir: Siswa mengajukan solusi atau ide yang sangat kreatif, inovatif, dan berguna dalam konteks diskusi yang terjadi.
  4. Kemampuan Komunikasi:
    • Baru Memulai: Siswa kesulitan mengungkapkan ide mereka atau sulit dipahami oleh teman-temannya.
    • Berkembang: Siswa mengungkapkan ide, namun terkadang masih kurang jelas atau kurang terstruktur.
    • Cakap: Siswa dapat menyampaikan ide dengan jelas dan mudah dipahami oleh teman-teman.
    • Mahir: Siswa menyampaikan ide dengan sangat jelas, terstruktur, dan mampu mempengaruhi jalannya diskusi.

 

Cara Penggunaan Rubrik

  • Penyusunan Nilai: Setiap siswa dinilai berdasarkan keempat indikator dengan skala 1 hingga 4 untuk setiap indikator.
  • Total Skor: Setiap indikator memiliki skor maksimal 4, sehingga total nilai tertinggi adalah 16 (4 x 4).
  • Interpretasi Hasil:
    • Skor 1-7: Siswa membutuhkan lebih banyak dukungan dalam keterampilan diskusi.
    • Skor 8-12: Siswa sudah menunjukkan kemampuan dasar dalam diskusi tetapi masih perlu berkembang.
    • Skor 13-16: Siswa menunjukkan kemampuan diskusi yang sangat baik, aktif, kreatif, dan komunikatif.

 

 

 

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 8 Malang

 

 

 

Sri Nuryani M.Pd.

NIP. 19661116 199003 2 009            

 

 

 

Malang,   14 April  2025

Guru Mata Pelajaran

 

 

 

Drs Sumarno.

NIP. 1966308 200501 1 006

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

 

IPS Kelas VIII – Konektivitas dan Sumber Daya Alam

Nama Siswa      : ..............................................................
Kelompok          : ..............................................................
Hari/Tanggal     : ..............................................................


 A. Eksplorasi & Pemahaman (Memahami)

Petunjuk:
Bacalah data/informasi/gambar peta wilayah yang diberikan oleh guru, lalu jawab pertanyaan di bawah ini bersama kelompokmu!

  1. Jenis sumber daya alam utama di wilayah yang kalian pelajari adalah:
    ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

2. Bagaimana kondisi konektivitas wilayah tersebut (jalan, pelabuhan, akses digital, dll)?
.......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

3. Jelaskan dampak konektivitas terhadap pemanfaatan sumber daya alam di wilayah tersebut!
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

4. Apakah wilayah tersebut mengalami masalah lingkungan? Jika ya, sebutkan!
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

 

 B. Proyek Mini: Solusi dan Pelestarian (Mengaplikasi)

Petunjuk:
Rancanglah sebuah strategi pelestarian sumber daya alam di wilayah yang kalian pelajari. Strategi harus mempertimbangkan tingkat konektivitas dan karakter wilayahnya.

Gunakan format berikut:

Nama strategi atau program kalian:
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Masalah utama yang ingin diselesaikan:
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Langkah-langkah atau solusi yang akan dilakukan:

  1. ............................................................................................
  2. ............................................................................................
  3. ............................................................................................

Apa manfaat strategi kalian bagi masyarakat dan lingkungan sekitar?
....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Jika memungkinkan, gambarkan konsep poster/infografis/video singkat untuk kampanye pelestarian:

 

 C. Refleksi Diri (Merefleksi)

  1. Apa hal paling menarik yang kamu pelajari hari ini?
    ...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................
  2. Bagaimana peranmu dalam kelompok selama kegiatan berlangsung?
    • Aktif bertanya
    • Memberi ide
    • Mencatat/memimpin diskusi
    • Kurang aktif (akan berusaha lebih baik)
  3. Apa tindakan kecil yang bisa kamu lakukan mulai sekarang untuk menjaga sumber daya alam di sekitarmu?
    ..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar