Selasa, 01 Juli 2025

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM KELAS 8 Perdagangan Internasional

 

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM

 

SEKOLAH                                       : SMPN 8 Malang

NAMA GURU                                 : Drs. Sumarno

MATA PELAJARAN                       : IPS

KELAS / SEMESTER / FASE           : VIII / 1 / D

ALOKASI WAKTU                         : 2 X (3 x 45) meni

MATERI                                          :  Perdagangan Internasional

1.      Pengertian perdagangan internasional.

2.      Bentuk-bentuk perdagangan internasional (ekspor, impor).

3.      Manfaat perdagangan internasional bagi negara.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

IDENTIFIKASI

 

 

 

 

 

 

 

 

Peserta Didik

1. Pengetahuan Awal Peserta Didik

  • Sebagian besar siswa telah memiliki gambaran dasar tentang perdagangan dari kehidupan sehari-hari, seperti jual beli di pasar atau toko online.
  • Namun, pemahaman mereka tentang konsep “internasional” dalam konteks ekonomi masih terbatas, sering disamakan dengan “barang impor” tanpa mengetahui prosesnya.
  • Pengetahuan awal terkait ekspor-impor biasanya diperoleh dari berita, media sosial, atau iklan produk luar negeri.
  • Banyak siswa belum memahami keterkaitan perdagangan internasional dengan perekonomian nasional.

 

2. Minat Belajar

  • Siswa umumnya menunjukkan minat ketika materi dikaitkan dengan kehidupan nyata, terutama hal-hal yang bersentuhan dengan teknologi, merek internasional, dan tren global.
  • Mereka lebih tertarik bila pembelajaran disajikan dalam bentuk visual, permainan, video pendek, atau diskusi kasus nyata.
  • Topik seperti perdagangan ekspor kopi, fashion, dan game menjadi pintu masuk untuk membangun ketertarikan.

 

3. Latar Belakang Sosial dan Kultural

  • Sebagian siswa berasal dari keluarga petani, pedagang, pekerja swasta, atau wirausahawan lokal.
  • Beberapa siswa memiliki orang tua/kerabat yang menjadi TKI/TKW atau pekerja migran, yang bisa dikaitkan dengan arus barang/jasa luar negeri.
  • Tingkat literasi ekonomi siswa secara umum masih berkembang, namun pengalaman praktis dalam transaksi ekonomi sudah mulai terbentuk.

 

 4. Kebutuhan Belajar

  • Siswa memerlukan:
    • Penjelasan konkret disertai gambar atau diagram alur perdagangan.
    • Contoh produk ekspor dan impor yang familiar dengan kehidupan mereka.
    • Aktivitas kolaboratif (diskusi kelompok, proyek mini) agar dapat memahami peran negara dalam perdagangan internasional secara lebih menyenangkan.
    • Penugasan berbasis pengamatan atau wawancara ringan untuk mengaitkan dengan realitas lokal.

 

5. Aspek Lain yang Relevan

  • Keterampilan berpikir kritis siswa masih berkembang dan perlu difasilitasi dengan pertanyaan pemantik seperti:

“Apa yang terjadi jika negara kita tidak bisa mengekspor hasil pertanian?”
“Mengapa banyak orang suka produk luar negeri padahal kita punya produk dalam negeri?”

  • Penggunaan teknologi digital cukup tinggi, sehingga siswa bisa diajak membuat poster digital, infografis, atau presentasi tentang negara mitra dagang Indonesia.

 

 Simpulan Kesiapan Belajar

Siswa kelas VIII di SMPN 8 Malang memiliki:

  • Pengetahuan dasar yang cukup tentang transaksi jual-beli, namun perlu penguatan konsep dalam konteks internasional.
  • Minat tinggi jika pembelajaran dikaitkan dengan dunia nyata dan tren global.
  • Latar belakang yang dapat dimanfaatkan untuk kontekstualisasi materi.
  • Kebutuhan akan pendekatan pembelajaran visual, kolaboratif, dan berbasis proyek kecil.

 

Materi Pelajaran

1. Pengetahuan Faktual

Pengetahuan tentang istilah, data, dan informasi dasar yang harus diketahui peserta didik.

Contoh Materi:

  • Pengertian perdagangan internasional
  • Contoh negara mitra dagang Indonesia
  • Produk ekspor unggulan Indonesia (misal: kopi, batik, karet)
  • Produk impor yang sering dikonsumsi masyarakat (misal: gadget, gandum, kendaraan)

Kaitannya dengan kehidupan sehari-hari:

Siswa menggunakan HP buatan luar negeri, mengonsumsi makanan dari bahan impor, atau melihat produk ekspor lokal seperti kerajinan tangan daerah mereka.

 

2. Pengetahuan Konseptual

Pengetahuan tentang kategori, prinsip, klasifikasi, dan hubungan antar konsep.

 Contoh Materi:

  • Konsep ekspor dan impor
  • Hubungan antara perdagangan internasional dan pertumbuhan ekonomi nasional
  • Manfaat perdagangan internasional: meningkatkan devisa, memperluas lapangan kerja, mendorong inovasi, dan mempererat kerja sama antarnegara

Kaitannya dengan kehidupan sehari-hari:

Siswa menyadari bahwa ekonomi Indonesia bisa tumbuh karena menjual produk ke luar negeri dan membeli barang yang tidak bisa diproduksi dalam negeri.

 

 3. Pengetahuan Prosedural

Pengetahuan tentang cara atau langkah-langkah melakukan sesuatu.

 Contoh Materi:

  • Prosedur umum ekspor dan impor barang
  • Alur perdagangan internasional: produsen → eksportir → bea cukai → negara tujuan
  • Cara mencari tahu data perdagangan (misalnya lewat situs Kementerian Perdagangan)

Kaitannya dengan kehidupan sehari-hari:

Siswa bisa mengamati bagaimana suatu produk dari luar negeri masuk ke toko lokal atau bagaimana produk UMKM lokal bisa dikirim ke luar negeri (misalnya lewat marketplace).

 

4. Pengetahuan Metakognitif

Pengetahuan tentang strategi belajar, kesadaran diri saat belajar, dan cara berpikir tentang materi.

Contoh Materi:

  • Kesadaran siswa bahwa perdagangan internasional mempengaruhi pilihan barang yang mereka konsumsi
  • Kemampuan membedakan mana produk lokal dan produk impor secara kritis
  • Refleksi: Bagaimana saya bisa berkontribusi sebagai konsumen cerdas yang menghargai produk dalam negeri?

Kaitannya dengan kehidupan sehari-hari:

Siswa diajak merenung: “Apakah saya lebih suka produk luar daripada produk Indonesia? Mengapa?” atau “Bagaimana jika Indonesia tidak melakukan perdagangan internasional?”

 

 Simpulan

Jenis Pengetahuan

Contoh dalam Materi

Kaitannya dengan Kehidupan Sehari-hari

Faktual

Pengertian, contoh produk ekspor-impor

Produk yang mereka pakai atau konsumsi setiap hari

Konseptual

Hubungan ekspor-impor dengan ekonomi nasional

Menyadari pentingnya perdagangan antarnegara dalam kehidupan

Prosedural

Langkah ekspor-impor, alur perdagangan

Mengetahui bagaimana produk luar masuk ke Indonesia

Metakognitif

Refleksi tentang konsumsi produk lokal/impor

Menumbuhkan sikap bangga terhadap produk dalam negeri dan berpikir kritis saat memilih barang

Dimensi Profil Lulusan (DPL)

Pilihlah dimensi profil lulusan yang akan dicapai dalam pembelajaran

 

         DPL 1 

Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa                     

         DPL 2

Kewargaan                      

         DPL 3

Penalaran Kritis

         DPL 4

Kreativitas

         DPL 5

Kolaborasi

         DPL 6

Kemandirian

         DPL 7

Kesehatan

         DPL 8

         Komunikasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DESAIN PEMBELAJARAN

Capaian Pembelajaran

Peserta didik memahami keberagaman kondisi geografis Indonesia, konektivitas antar ruang terhadap upaya pemanfaatan dan pelestarian potensi sumber daya alam, faktor aktivitas manusia terhadap perubahan iklim dan potensi bencana alam

Lintas Disiplin Ilmu

1. IPS (Ekonomi-Geografi-Sosiologi)

  • Ekonomi: Konsep perdagangan internasional, mekanisme ekspor-impor, devisa negara.
  • Geografi: Negara mitra dagang, letak geografis yang mendukung perdagangan (contoh: Indonesia sebagai jalur pelayaran internasional).
  • Sosiologi: Dampak sosial perdagangan internasional, misalnya migrasi tenaga kerja, perubahan pola konsumsi masyarakat, budaya global.

 

 2. Bahasa Indonesia

  • Teks eksplanasi atau eksposisi: Siswa membuat tulisan informatif tentang alur ekspor-impor.
  • Diskusi dan debat: Mengangkat isu "Apakah kita harus mengurangi ketergantungan pada produk impor?"

 

 3. Matematika

  • Statistika dan data: Membaca dan menafsirkan grafik perdagangan (data ekspor-impor per negara/komoditas).
  • Konversi nilai tukar mata uang: Menghitung nilai barang dalam mata uang berbeda.

 

 4. Bahasa Inggris

  • Kosa kata ekonomi internasional: Import, export, trade balance, customs, free trade.
  • Reading & translating teks: Artikel pendek tentang ekspor kopi Indonesia ke luar negeri.
  • Speaking activity: Role play sebagai eksportir dan importir.

 

 5. Informatika/TIK

  • Pencarian data online: Menelusuri data ekspor-impor dari situs resmi (BPS, Bea Cukai, Kemendag).
  • Pembuatan infografis: Membuat visualisasi data perdagangan internasional menggunakan Canva atau PowerPoint.

 

 6. Seni Budaya

  • Desain produk ekspor kreatif: Misalnya kemasan batik untuk pasar luar negeri.
  • Kampanye cinta produk lokal: Poster digital bertema “Bangga Buatan Indonesia.”

 

 7. PPKn

  • Nilai-nilai nasionalisme dan kedaulatan ekonomi: Refleksi dampak dominasi produk impor terhadap kecintaan pada produk dalam negeri.
  • Peran warga negara: Mengembangkan kesadaran untuk menjadi konsumen cerdas dan warga ekonomi global yang bertanggung jawab.

 

Contoh Tema Terpadu untuk P5 / Proyek Sekolah:

"Bangga Produk Indonesia, Siap Bersaing di Pasar Dunia"
 Menggabungkan IPS, Bahasa Indonesia, TIK, dan Seni Budaya
 Siswa meneliti, membuat produk lokal sederhana, dan menyusun strategi promosi ekspor

 

Tujuan Pembelajaran

  1. Siswa dapat menjelaskan pengertian perdagangan internasional secara lisan atau tertulis dengan benar.
  2. Siswa dapat mengidentifikasi minimal dua bentuk perdagangan internasional (ekspor dan impor) beserta contohnya.
  3. Siswa dapat menyebutkan minimal tiga manfaat perdagangan internasional bagi perekonomian negara.
  4. Siswa dapat menganalisis keterkaitan antara perdagangan internasional dengan kehidupan masyarakat secara sederhana.
  5. Siswa dapat menyajikan hasil pengamatan atau data sederhana tentang produk ekspor-impor yang ada di sekitarnya.

 

Topik Pembelajaran

Topik Pembelajaran:

“Perdagangan Internasional dan Dampaknya bagi Perekonomian Indonesia”

 

 Subtopik Pembelajaran:

  1. Pengertian Perdagangan Internasional
  2. Bentuk-bentuk Perdagangan Internasional: Ekspor dan Impor
  3. Manfaat Perdagangan Internasional bagi Negara dan Masyarakat
  4. Contoh Produk Ekspor dan Impor Indonesia
  5. Hubungan Perdagangan Internasional dengan Kehidupan Sehari-hari

 

Praktik Pedagogis

Model Pembelajaran:

Problem Based Learning (PBL)
Siswa diajak menyelesaikan masalah nyata terkait perdagangan internasional (misalnya: ketergantungan terhadap produk impor).

 

Strategi Pembelajaran:

Kontekstual dan Kolaboratif
Materi dikaitkan dengan produk lokal yang diekspor dan barang-barang impor yang sering digunakan siswa.
Siswa bekerja berkelompok untuk membahas dan menyajikan temuannya.

 

Metode Pembelajaran:

  1. Diskusi Kelompok Terstruktur
    Menganalisis manfaat perdagangan internasional dan dampaknya terhadap ekonomi lokal.
  2. Gallery Walk / Poster Session
    Siswa membuat poster tentang “Produk Ekspor dan Impor di Sekitarku” lalu mempresentasikan ke kelompok lain.
  3. Debat Mini atau Roleplay
    Siswa berperan sebagai eksportir, importir, dan konsumen; mendiskusikan untung-rugi perdagangan internasional.
  4. Refleksi Mandiri (Journaling)
    Siswa menuliskan pengalaman pribadi atau pandangan mereka setelah belajar materi ini.

 

Alasan Kesesuaian:

Prinsip Pembelajaran

Penjelasan

Berkesadaran

Siswa diajak menyadari bahwa produk yang mereka konsumsi berasal dari proses global (impor) maupun lokal (ekspor).

Bermakna

Pembelajaran dikaitkan langsung dengan realitas ekonomi dan produk di sekitar mereka.

Menggembirakan

Aktivitas kolaboratif, poster, roleplay, dan presentasi membuat siswa belajar dengan suasana yang menyenangkan dan aktif.

Kemitraan Pembelajaran

1. Kemitraan dengan Pelaku Usaha Lokal / UMKM Ekspor

Contoh Mitra:

  • Pengusaha kerajinan kayu, batik, kopi, atau makanan khas Malang yang telah melakukan ekspor.

Tujuan:

  • Memberikan wawasan nyata tentang proses ekspor dan tantangan perdagangan internasional.
  • Menyediakan narasumber untuk kegiatan kelas seperti guest teaching atau wawancara siswa.

Kegiatan:

  • Kunjungan industri mini
  • Wawancara daring/luring
  • Proyek “Kenali Produk Ekspor Daerahku”

 

2. Kemitraan dengan Instansi Pemerintah Terkait

Contoh Mitra:

  • Dinas Perdagangan
  • Dinas Koperasi dan UMKM
  • Bea Cukai (KPPBC Malang)

Tujuan:

  • Memberikan informasi resmi terkait data perdagangan ekspor-impor.
  • Edukasi tentang prosedur ekspor dan pentingnya peran negara dalam perdagangan.

Kegiatan:

  • Webinar singkat
  • Pameran data ekspor lokal
  • Simulasi ekspor (dengan bimbingan petugas bea cukai)

 

 3. Kemitraan dengan Orang Tua / Komunitas

Tujuan:

  • Menggali pengalaman keluarga yang berkaitan dengan produk luar negeri (misal: bisnis online, reseller, TKI, dll).
  • Menumbuhkan kolaborasi pembelajaran berbasis rumah.

Kegiatan:

  • Tugas proyek keluarga: identifikasi barang impor di rumah.
  • Cerita orang tua: pengalaman jual beli dengan luar negeri.

 

4. Kemitraan dengan Perguruan Tinggi / Mahasiswa KKN

Tujuan:

  • Mendukung integrasi literasi ekonomi dan teknologi digital.
  • Kolaborasi dalam pembimbingan proyek mini dan diskusi.

Kegiatan:

  • Kolaborasi pembuatan infografis
  • Sesi mentoring proyek siswa tentang ekspor-impor

 

5. Kemitraan dengan Marketplace atau Start-up Lokal

Contoh Mitra:

  • Tokopedia, Shopee, Bukalapak (bagian ekspor UMKM)
  • Aplikasi edukasi ekonomi (misal: Pahamify, Zenius)

Tujuan:

  • Mengenalkan bagaimana perdagangan internasional terjadi secara digital.
  • Memberikan pengalaman langsung melalui simulasi jual-beli online lintas negara.

 

Lingkungan Pembelajaran

1. Lingkungan Fisik

Lingkungan nyata/tempat belajar secara langsung di sekolah atau luar sekolah.

Ruang Kelas Interaktif

  • Tata letak kursi fleksibel (berkelompok) untuk diskusi dan presentasi.
  • Dilengkapi papan tulis, LCD projector, dan display produk ekspor-impor (kemasan barang, peta, grafik).

Sudut IPS / Pojok Ekspor-Impor

  • Menyediakan poster edukatif tentang perdagangan internasional, peta perdagangan dunia, dan produk lokal unggulan.
  • Dilengkapi brosur/kemasan asli barang ekspor-impor yang disumbang siswa/komunitas.

Area Luar Kelas / Kunjungan Mini

  • Jika memungkinkan, kunjungan ke UMKM lokal atau koperasi sekolah yang memiliki keterkaitan dengan perdagangan.

 

2. Budaya Belajar

Nilai-nilai, sikap, dan kebiasaan yang dibangun selama proses belajar.

Budaya Kolaboratif dan Inklusif

  • Mendorong kerja sama antarsiswa dari berbagai latar belakang.
  • Memberi ruang untuk setiap siswa berpendapat, bertanya, dan berbagi pengalaman.

Budaya Berpikir Kritis

  • Guru mendorong siswa untuk menganalisis, bukan hanya menghafal.
  • Pertanyaan reflektif digunakan untuk mengajak siswa berpikir, contoh:

“Apa dampak jika Indonesia berhenti mengekspor?”
“Mengapa kita masih mengimpor barang-barang tertentu?”

Budaya Apresiatif dan Kreatif

  • Setiap hasil karya (poster, presentasi, refleksi) dipajang atau dibagikan di ruang kelas/virtual.
  • Apresiasi diberikan pada ide, bukan hanya hasil sempurna.

 

Simpulan

Aspek

Deskripsi Singkat

Fisik

Kelas aktif, sudut IPS, kunjungan ke UMKM/Koperasi

Virtual

Platform pembelajaran + media kreatif digital (Canva, video, data perdagangan)

Budaya Belajar

Kolaboratif, kritis, kreatif, dan saling menghargai dalam eksplorasi ide ekonomi

Pemanfaatan Digital

2. Lingkungan Virtual

Platform dan media digital untuk mendukung pembelajaran hybrid atau daring.

Google Classroom / Microsoft Teams

  • Untuk membagikan materi, tugas proyek, dan forum diskusi.
  • Menyimpan hasil refleksi, infografis, atau video presentasi siswa.

YouTube / Website Edukasi Ekonomi

  • Digunakan untuk menyaksikan video tentang ekspor kopi Indonesia, proses bea cukai, atau marketplace ekspor.

Canva / Google Slides

  • Sebagai media kreatif siswa untuk membuat poster ekspor-impor atau infografis manfaat perdagangan internasional.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENGALAMAN BELAJAR

AWAL (tuliskan prinsip pembelajaran yang digunakan, misal berkesadaran, bermakna, menggembirakan)

Langkah-Langkah Kegiatan Pembuka (±15 menit)

1. Orientasi Bermakna (3 menit)

  • Guru menyapa siswa dengan hangat dan menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini secara jelas:

“Hari ini kita akan belajar bagaimana Indonesia bisa menjual barang ke luar negeri (ekspor) dan membeli barang dari luar negeri (impor), serta mengapa itu penting bagi negara kita.”

  • Menjelaskan pentingnya topik ini dalam kehidupan sehari-hari dan masa depan siswa:

“Sebagian dari kita mungkin memakai baju impor, tapi tahukah kamu kalau kopi dari Malang bisa dijual sampai ke Jepang? Nah, itu yang akan kita pelajari!”

 

 2. Apersepsi Kontekstual (5 menit)

  • Guru menunjukkan gambar/video singkat (±1 menit) tentang produk ekspor Indonesia (kopi, batik, udang) dan produk impor (HP, gandum, mobil).
  • Tanya jawab pemantik:
    • “Siapa yang pakai HP merek luar negeri?”
    • “Pernahkah kalian melihat label ‘Made in China’ atau ‘Made in Indonesia’ di barang?”
    • “Menurutmu, kenapa negara kita perlu membeli barang dari luar?”

 Tujuan: Menghubungkan pengalaman siswa dengan materi yang akan dipelajari.

 

 3. Motivasi Menggembirakan (7 menit)

  • Guru menyampaikan tantangan pembelajaran:

“Bayangkan kalian menjadi pengusaha muda Indonesia. Kira-kira, produk apa dari daerah kita yang bisa kalian ekspor ke luar negeri?”

  • Siswa diajak bermain kuis ringan “Impor atau Ekspor?”:
    • Guru menyebut nama produk (contoh: Toyota, keripik tempe, iPhone, batik, gandum), siswa menjawab secara cepat apakah itu hasil ekspor atau impor.
  • Guru menegaskan bahwa siswa hari ini akan belajar menjadi pemikir global yang tetap bangga pada produk lokal.

 

Penutup Kegiatan Awal:

Guru menyampaikan:

“Kalau kalian bisa memahami perdagangan internasional, kalian akan tahu bagaimana dunia saling terhubung lewat ekonomi. Siap belajar? Mari kita mulai!”

 

INTI

Pada tahap ini, siswa aktif terlibat dalam pengalaman belajar memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Guru menerapkan prinsip pembelajaran berkesadaran, bermakna, menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengalaman belajar tidak harus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan.

 

Memahami (Bermakna, Berkesadaran) 40 menit

Tujuan: Siswa memahami konsep dasar perdagangan internasional dengan sadar dan terhubung ke kehidupan nyata.

Kegiatan:

  1. Apersepsi Singkat & Kuis Interaktif (10 menit)
    • Kuis “Ekspor atau Impor?” menggunakan gambar produk (HP, kopi, batik, gandum, dll.)
    • Diskusi: “Siapa yang pernah melihat produk dengan label ‘Made in...’?”
  2. Pemutaran Video Edukasi (5 menit)
    • Video pendek tentang proses ekspor kopi Indonesia ke luar negeri.
  3. Diskusi Kelas & Penguatan Konsep (15 menit)
    • Guru menjelaskan pengertian, bentuk, dan manfaat perdagangan internasional.
    • Tanya jawab singkat untuk mengukur pemahaman awal siswa.
  4. Pencatatan Mandiri di Jurnal Belajar (15 menit)
    • Siswa membuat catatan visual (tabel/diagram/peta pikiran):

"Apa itu ekspor dan impor?"
"Contoh barang ekspor-impor di sekitarku"
"3 manfaat perdagangan internasional bagi negara"

Mengaplikasi (Menggembirakan) 35 menit

Tujuan: Siswa menerapkan pengetahuan dalam konteks nyata melalui kegiatan kreatif dan kolaboratif.

Kegiatan:

  1. Proyek Kelompok Mini: “Pameran Ekspor-Impor” (40 menit)
    • Siswa dibagi menjadi kelompok (3–5 orang).
    • Tiap kelompok memilih satu jenis produk (misalnya: kopi, sepatu, baju, HP, keripik tempe).
    • Tugas mereka:
      • Menentukan apakah produk itu ekspor atau impor.
      • Menelusuri dari mana asal atau ke mana tujuan produknya.
      • Menyusun poster atau brosur mini berisi:
        • Gambar produk
        • Negara asal/tujuan
        • Alur perdagangan
        • Manfaat ekonomi bagi Indonesia
  2. Presentasi Galeri Keliling (20 menit)
    • Siswa saling berkeliling ke “stand” kelompok lain, memberi apresiasi dan bertanya.
    • Guru menilai komunikasi, argumentasi, dan kreativitas.

 

Merefleksi (Berkesadaran) 20 menit

Tujuan: Siswa menyadari pentingnya perdagangan internasional dan mengevaluasi pemahamannya secara kritis dan pribadi.

 Kegiatan:

  1. Refleksi Individu (10 menit)
    Siswa menjawab pertanyaan di jurnal refleksi:
    • Apa hal baru yang saya pelajari hari ini?
    • Bagaimana perdagangan internasional memengaruhi hidup saya?
    • Apa manfaat yang bisa saya rasakan sebagai warga dari negara yang aktif berdagang?
  2. Forum Sharing Kelas (10 menit)
    Beberapa siswa diminta berbagi pemahaman atau pendapatnya tentang:
    • “Mengapa kita tidak bisa hidup tanpa impor dan ekspor?”
    • “Apa yang bisa saya lakukan sebagai generasi muda untuk mendukung produk lokal?”
  3. Guru Memberi Umpan Balik & Motivasi (10 menit)
    • Menyimpulkan materi secara ringkas dan mengaitkan dengan isu nyata.
    • Memberi semangat untuk menghargai produk Indonesia dan menjadi konsumen cerdas.

 

Catatan Strategis

  • Setiap tahap memfasilitasi penalaran kritis (analisis produk dan dampaknya), komunikasi (presentasi dan diskusi), serta kreativitas (desain poster dan refleksi pribadi).
  • Pembelajaran disusun agar berkesadaran (berpikir tentang dampak global), bermakna (terkait langsung dengan kehidupan siswa), dan menggembirakan (proyek mini dan kuis interaktif).

 

PENUTUP (berkesadaran, bermakna) 5 menit

1. Refleksi Materi (5 menit)

Guru memandu siswa untuk mereview kembali materi inti dengan pertanyaan panduan:

  • Apa itu perdagangan internasional?
  • Apa perbedaan antara ekspor dan impor?
  • Mengapa perdagangan internasional penting bagi Indonesia?

Metode: Tanya-jawab cepat atau menulis poin penting di kertas/post-it untuk ditempel di papan refleksi.

 

 2. Refleksi Akhir Pembelajaran (5 menit)

Siswa diajak merenungkan proses belajarnya hari ini melalui lembar refleksi pribadi atau diskusi kelas dengan pertanyaan seperti:

  • Apa hal yang paling menarik saya pelajari hari ini?
  • Apa tantangan yang saya hadapi dalam memahami materi ini?
  • Bagaimana materi ini berkaitan dengan kehidupan saya sehari-hari?

Alternatif: Gunakan metode “3-2-1” (3 hal baru, 2 hal menarik, 1 pertanyaan saya).

 

3. Motivasi Penutup (3–5 menit)

Guru memberikan penguatan dan inspirasi:

“Kalian adalah bagian dari dunia global. Suatu saat, bisa saja kalian menjadi eksportir, pengusaha, atau bahkan pejabat perdagangan yang membawa nama Indonesia ke dunia internasional. Tapi semua itu dimulai dari memahami, menghargai, dan mencintai produk kita sendiri.”

Guru bisa menampilkan gambar produk lokal unggulan yang telah mendunia (misal: batik, Indomie, kopi Dampit, dll.)

 

4. Tugas Pertemuan Berikutnya (2–5 menit)

Jenis tugas: Observasi mini + wawancara ringan
Instruksi:

“Carilah satu produk impor dan satu produk ekspor di rumah atau lingkungan sekitarmu. Wawancarailah orang tuamu atau tetangga tentang dari mana produk itu berasal atau ke mana dijual. Tuliskan dalam 1 lembar laporan sederhana dengan gambar atau foto.”

Tujuan: Membentuk kesadaran kontekstual, literasi ekonomi, dan penguatan pembelajaran lintas rumah-sekolah.

 

Catatan Tambahan

Penutup ini dirancang agar:

  • Menguatkan pemahaman materi (refleksi kognitif)
  • Mendorong kesadaran pribadi dan sosial (refleksi emosional dan metakognitif)
  • Membangkitkan semangat untuk belajar lebih lanjut dan bangga pada produk Indonesia

 

ASESMEN PEMBELAJARAN

Asesmen pada Awal Pembelajaran

Tujuan Asesmen Awal

Mengetahui:

  • Pengetahuan awal siswa tentang konsep perdagangan antarnegara.
  • Keterkaitan siswa dengan produk ekspor-impor di lingkungan sekitar.
  • Kemampuan berpikir awal mengenai manfaat perdagangan internasional.

 

Jenis dan Bentuk Instrumen

  • Jenis: Asesmen diagnostik non-kognitif & kognitif ringan.
  • Bentuk: Angket + soal pilihan ganda singkat + isian pendek.
  • Media: Google Form / Kertas / Kuisioner Interaktif di kelas.

 

Instrumen Asesmen (5 Pertanyaan/Pernyataan)

1. Pernyataan (Ya/Tidak)

Saya pernah melihat atau menggunakan barang dengan label “Made in…” (contoh: China, Jepang, USA, dll).
Ya    Tidak

Tujuan: Menilai keterpaparan awal terhadap produk impor.


 2. Pilihan Ganda

Manakah contoh kegiatan ekspor berikut ini?
A. Indonesia membeli beras dari Vietnam
B. Jepang membeli batik dari Indonesia
C. Indonesia membeli mobil dari Jepang
D. Amerika mengimpor gandum dari Kanada

Tujuan: Mengukur pemahaman awal konsep ekspor.

 

3. Isian Singkat

Sebutkan satu contoh barang yang menurutmu berasal dari luar negeri (impor):
Jawaban: ________________________

Tujuan: Mengaktifkan ingatan dan pengalaman pribadi siswa.

 

4. Pilihan Ganda

Mengapa negara melakukan perdagangan internasional?
A. Supaya semua barang bisa dijual di dalam negeri
B. Karena setiap negara memiliki sumber daya yang sama
C. Untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa diproduksi sendiri
D. Karena ingin membuang barang bekas ke negara lain

Tujuan: Mengetahui logika awal siswa tentang manfaat perdagangan internasional.

 

5. Pernyataan Skala Likert (1–4)

Saya tertarik mempelajari tentang bagaimana Indonesia menjual dan membeli barang dari luar negeri.
1 = Tidak tertarik 2 = Kurang tertarik 3 = Tertarik 4 = Sangat tertarik

 Tujuan: Mengukur minat awal siswa terhadap topik pembelajaran.

 

Cara Analisis Sederhana:

  • Kualitatif: Gunakan jawaban siswa untuk mengelompokkan tingkat kesiapan (tinggi – sedang – rendah).
  • Tindak lanjut: Jika banyak siswa menjawab keliru/miskonsepsi, guru dapat memperkuat pemahaman dasar di tahap apersepsi.Top of FormBottom of Form

 

Asesmen pada Proses Pembelajaran

Tujuan Asesmen Formatif

  • Mengetahui tingkat pemahaman siswa selama proses belajar
  • Memberikan umpan balik kepada guru dan siswa
  • Menjadi dasar perbaikan strategi pembelajaran atau pendampingan

 

Jenis dan Bentuk Instrumen

  • Jenis: Asesmen formatif non-skoratif
  • Bentuk: Pilihan ganda + isian singkat + refleksi formatif
  • Media: Kertas, Google Form, atau lembar observasi guru

 

Bentuk Instrumen (Simak Contohnya)

1. Pilihan Ganda Kontekstual

Apa dampak paling nyata dari perubahan iklim terhadap sektor pertanian?
A. Hujan tepat waktu 
B. Hasil panen meningkat 
C. Terjadinya gagal panen karena cuaca ekstrem 
D. Harga pupuk menurun

Tujuan: Mengukur pemahaman spesifik dampak iklim pada sektor ekonomi.

 

2. Isian Singkat

Sebutkan satu contoh perubahan sosial yang terjadi karena perubahan iklim di daerah pesisir!
Jawaban: _________________________

Tujuan: Mendorong siswa berpikir kritis dan mengaitkan materi dengan realitas lokal.

 

3. Refleksi Format Ringkas

Menurutmu, mengapa perubahan iklim bisa memengaruhi dunia pariwisata di Indonesia? Jelaskan dengan 1-2 kalimat.

Tujuan: Mendorong siswa menyampaikan pendapat dan membangun penalaran sederhana.

 

4. Kartu Konsep “Benar atau Salah”

Guru membagikan kartu konsep atau menampilkan pernyataan. Siswa angkat:  (Benar) atau  (Salah)

Contoh pernyataan:

  • “Perubahan iklim hanya berdampak pada lingkungan, bukan kehidupan sosial.”
  • “Kesehatan masyarakat bisa terganggu karena peningkatan suhu dan wabah penyakit.”
     Tujuan: Menstimulus diskusi cepat dan mengecek miskonsepsi.

 

 5. Observasi Guru (Lembar Pemantauan Aktivitas)

Kriteria pengamatan selama diskusi kelompok:

  • Antusias siswa dalam membahas topik
  • Kemampuan menghubungkan contoh nyata
  • Kerja sama dan komunikasi antarsiswa

 Tujuan: Memberi gambaran langsung keterlibatan dan perkembangan berpikir siswa.

 

Rekomendasi Penggunaan

  • Disisipkan di tengah proses belajar, setelah eksplorasi dampak perubahan iklim.
  • Tidak perlu dinilai angka, tapi jadi bahan refleksi dan diskusi.
  • Bisa digunakan untuk menyesuaikan pendekatan belajar pada pertemuan berikutnya.

 

Asesmen pada Akhir Pembelajaran

Tujuan Asesmen Sumatif

  • Mengukur sejauh mana siswa memahami konsep dan penerapan perdagangan internasional
  • Mengevaluasi kemampuan berpikir kritis, komunikatif, dan kontekstual
  • Menjadi dasar penilaian akhir dan umpan balik pembelajaran

 

Jenis dan Bentuk Instrumen

  • Jenis: Tes tertulis + tugas akhir
  • Bentuk: Campuran pilihan ganda, isian singkat, uraian kontekstual
  • Media: Lembar soal kertas atau digital (Google Form, Word, LMS)

 

Contoh Instrumen Asesmen (Sederhana & Simpel)

 Bagian A: Pilihan Ganda (2 soal)

1. Salah satu manfaat perdagangan internasional bagi negara adalah …
A. Mengurangi jumlah ekspor
B. Membuat negara menjadi mandiri secara total
C. Memperluas pasar produk dalam negeri
D. Menghindari kerja sama antarnegara

2. Kegiatan ekspor ditunjukkan oleh pernyataan:
A. Indonesia membeli gandum dari Australia
B. Jepang menjual mobil ke Indonesia
C. Indonesia menjual kopi ke Jerman
D. Malaysia membeli batik dari Indonesia

Tujuan: Mengukur pemahaman konseptual dasar.

 

Bagian B: Isian Singkat (1 soal)

3. Sebutkan satu contoh produk Indonesia yang diekspor ke luar negeri dan satu contoh barang yang diimpor dari luar negeri!
Jawaban:
Ekspor: ______________
Impor: ______________

Tujuan: Menghubungkan pengetahuan dengan pengalaman sehari-hari.

 

Bagian C: Uraian Kontekstual (2 soal)

4. Jelaskan dengan bahasamu sendiri apa yang dimaksud dengan perdagangan internasional dan mengapa hal itu penting dilakukan oleh Indonesia!
(Minimal 3 kalimat)

5. Bayangkan kamu adalah pelaku usaha kecil di Indonesia. Produkmu adalah makanan khas daerah. Apa langkah yang akan kamu lakukan agar produkmu bisa diekspor ke luar negeri?
(Tulis langkah atau ide kreatifmu secara singkat)

Tujuan: Mengembangkan penalaran kritis dan kreativitas siswa

 

Kriteria Penilaian Sederhana

Aspek yang Dinilai

Bobot

Indikator

Pemahaman konsep dasar

30%

Menjawab pilihan ganda dan isian dengan benar

Aplikasi dalam kehidupan sehari

30%

Menyebutkan contoh nyata dan alasan yang masuk akal

Komunikasi tertulis dan refleksi

40%

Menjelaskan secara runtut, kreatif, dan menunjukkan pemahaman mendalam

Asesmen dalam pembelajaran mendalam disesuaikan dengan assessment as learning, assessment for learning, dan assessment of learning. Tentukan metode atau cara yang digunakan secara komprehensif untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik. Contoh: Tes tertulis, Tes lisan, Penilaian Kinerja, Penilaian Proyek, Penilaian Produk, Observasi, Portofolio, Peer Assessment, Self Assessment, penilaian berbasis kelas, dan sebagainya.


 

Rubrik Penilaian Diskusi Kelas

Indikator

Baru Memulai (1)

Berkembang (2)

Cakap (3)

Mahir (4)

Keaktifan Bertanya

Tidak bertanya atau hanya sekali bertanya.

Bertanya beberapa kali, tetapi kurang relevan.

Bertanya dengan relevansi terhadap topik.

Sering bertanya dengan pertanyaan yang mendalam dan relevan.

Kerja Sama

Tidak aktif bekerja sama, cenderung bekerja sendiri.

Beberapa interaksi dengan teman, tetapi masih sering bekerja sendiri.

Aktif bekerja sama, mendengarkan pendapat teman.

Sangat aktif bekerja sama, memimpin diskusi, dan menghargai pendapat teman.

Kreativitas

Tidak mengajukan ide atau solusi baru.

Mengajukan beberapa ide, tetapi kurang terstruktur.

Mengajukan ide-ide yang kreatif dan relevan.

Mengajukan ide yang sangat kreatif dan inovatif, menyelesaikan masalah dengan pendekatan baru.

Kemampuan Komunikasi

Mengungkapkan ide secara terbatas atau sulit dipahami.

Bisa mengungkapkan ide, namun terkadang kurang jelas.

Menyampaikan ide dengan jelas dan terstruktur.

Menyampaikan ide secara sangat jelas, meyakinkan, dan mampu mempengaruhi diskusi.


Penjelasan Kriteria

  1. Keaktifan Bertanya:
    • Baru Memulai: Siswa jarang atau tidak bertanya selama diskusi.
    • Berkembang: Siswa bertanya, namun pertanyaan yang diajukan kurang relevan atau tidak mendalam.
    • Cakap: Siswa aktif bertanya dan pertanyaannya relevan serta membantu memperdalam diskusi.
    • Mahir: Siswa sering bertanya dengan pertanyaan yang sangat relevan, mendalam, dan merangsang pemikiran lebih lanjut dari teman-teman sekelas.
  2. Kerja Sama:
    • Baru Memulai: Siswa jarang berkolaborasi atau cenderung bekerja sendiri tanpa melibatkan teman.
    • Berkembang: Siswa mulai berkolaborasi, namun kadang masih kurang terlibat secara aktif dalam diskusi kelompok.
    • Cakap: Siswa bekerja sama dengan baik, mendengarkan teman, dan aktif berkontribusi dalam diskusi kelompok.
    • Mahir: Siswa sangat kolaboratif, mendengarkan dan memberikan kontribusi yang berarti, serta mendorong teman-temannya untuk berbicara.
  3. Kreativitas:
    • Baru Memulai: Siswa tidak mengajukan ide atau solusi baru dalam diskusi.
    • Berkembang: Siswa mengajukan beberapa ide, tetapi ide-idenya tidak cukup terstruktur atau tidak sepenuhnya relevan dengan topik.
    • Cakap: Siswa mengajukan ide yang relevan dan kreatif, membantu memecahkan masalah atau memperkaya diskusi.
    • Mahir: Siswa mengajukan solusi atau ide yang sangat kreatif, inovatif, dan berguna dalam konteks diskusi yang terjadi.
  4. Kemampuan Komunikasi:
    • Baru Memulai: Siswa kesulitan mengungkapkan ide mereka atau sulit dipahami oleh teman-temannya.
    • Berkembang: Siswa mengungkapkan ide, namun terkadang masih kurang jelas atau kurang terstruktur.
    • Cakap: Siswa dapat menyampaikan ide dengan jelas dan mudah dipahami oleh teman-teman.
    • Mahir: Siswa menyampaikan ide dengan sangat jelas, terstruktur, dan mampu mempengaruhi jalannya diskusi.

 

Cara Penggunaan Rubrik

  • Penyusunan Nilai: Setiap siswa dinilai berdasarkan keempat indikator dengan skala 1 hingga 4 untuk setiap indikator.
  • Total Skor: Setiap indikator memiliki skor maksimal 4, sehingga total nilai tertinggi adalah 16 (4 x 4).
  • Interpretasi Hasil:
    • Skor 1-7: Siswa membutuhkan lebih banyak dukungan dalam keterampilan diskusi.
    • Skor 8-12: Siswa sudah menunjukkan kemampuan dasar dalam diskusi tetapi masih perlu berkembang.
    • Skor 13-16: Siswa menunjukkan kemampuan diskusi yang sangat baik, aktif, kreatif, dan komunikatif.

 

 

 

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 8 Malang

 

 

 

Sri Nuryani M.Pd.

NIP. 19661116 199003 2 009            

 

 

 

Malang,   14 April  2025

Guru Mata Pelajaran

 

 

 

Drs Sumarno.

NIP. 1966308 200501 1 006

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LKPD IPS Kelas VIII - Perdagangan Internasional

 

 

Sekolah           : SMPN 8 Malang
Kelas / Semester        : VIII / Ganjil
Materi Pokok          : Perdagangan Internasional
Alokasi Waktu         : 2 JP (90 menit)
Nama Siswa          : ____________________________
Kelompok          : ____________________________

 

Tujuan Pembelajaran:

Setelah mengerjakan LKPD ini, siswa diharapkan dapat:

  1. Menjelaskan pengertian perdagangan internasional.
  2. Mengidentifikasi bentuk ekspor dan impor.
  3. Menganalisis manfaat perdagangan internasional bagi negara.
  4. Menghubungkan konsep perdagangan dengan kehidupan sehari-hari.
  5. Menyampaikan hasil diskusi secara komunikatif dan kreatif.

 

A. Aktivitas 1 – Aktivasi Pengetahuan Awal (15 menit)

Petunjuk: Jawablah pertanyaan berikut secara individu.

  1. Pernahkah kamu melihat produk yang bertuliskan “Made in…”? Sebutkan contohnya!
    Jawaban: _______________________________________________________
  2. Menurutmu, mengapa negara Indonesia perlu membeli barang dari negara lain?
    Jawaban: _______________________________________________________

 

B. Aktivitas 2 – Diskusi Kelompok (30 menit)

Tugas Kelompok:

  1. Amatilah benda-benda di sekitarmu (kelas, rumah, pasar) yang kemungkinan besar merupakan produk ekspor atau impor.
  2. Buatlah daftar pada tabel berikut ini:

Nama Produk

Impor / Ekspor

Asal / Tujuan Negara

Manfaat bagi Indonesia

  1. Pilih 1 produk dan buat poster mini (di kertas atau secara digital) berisi:
    • Nama produk
    • Asal/tujuan negara
    • Ilustrasi atau foto produk
    • Dampak positif bagi masyarakat Indonesia

 

C. Aktivitas 3 – Refleksi & Komunikasi (20 menit)

Diskusikan dalam kelompok:

  1. Apa dampak positif dari perdagangan internasional terhadap kehidupan masyarakat?
    Jawaban: _______________________________________________________
  2. Bagaimana perdagangan internasional bisa mendorong bangga terhadap produk lokal?
    Jawaban: _______________________________________________________

Tulis refleksi pribadi (3–4 kalimat):

Apa hal baru yang kamu pelajari hari ini, dan mengapa itu penting untukmu?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

 

Tugas Rumah (Opsional):

Cari satu produk impor dan satu produk ekspor di rumahmu. Foto, tempelkan, atau gambarkan, lalu tuliskan informasi:

  • Nama produk
  • Negara asal atau tujuan
  • Alasannya disebut ekspor atau impor

 

 Penilaian (Guru Isi)

Aspek Dinilai

Skor Maksimal

Keaktifan dan kontribusi diskusi

20

Keakuratan isi tabel

20

Kreativitas poster mini

30

Refleksi dan komunikasi ide

30

Total

100

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar