Selasa, 01 Juli 2025

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM KELAS 7 Keberagaman Kondisi Geografis Indonesia

 

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM

 

SEKOLAH                                       : SMPN 8 Malang

NAMA GURU                                 : Drs. Sumarno

MATA PELAJARAN                       : IPS

KELAS / SEMESTER / FASE           : VII / 1 / D

ALOKASI WAKTU                         : 2 X (3 x 45) menit

MATERI                                          : Keberagaman Kondisi Geografis Indonesia

1.   Pengertian kondisi geografis.

2.   Jenis-jenis kondisi geografis (pegunungan, dataran rendah, pesisir, pulau, dll.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

IDENTIFIKASI

 

 

 

 

 

 

 

 

Peserta Didik

Pengetahuan awal: Sebagian besar siswa mungkin telah mengenal istilah "pegunungan", "pantai", atau "dataran rendah" dari pengalaman sehari-hari atau pelajaran sebelumnya.

Minat: Siswa cenderung tertarik jika materi dikaitkan dengan lokasi wisata alam atau daerah tempat tinggal mereka.

Latar belakang: Beberapa siswa tinggal di daerah pegunungan, dataran rendah, atau pesisir, yang dapat dijadikan titik tolak pembelajaran.

Kebutuhan belajar: Siswa membutuhkan pemahaman geografis dasar untuk mengaitkan dengan topik bencana, perubahan iklim, dan sosial ekonomi.

Aspek lainnya: Keterampilan teknologi bervariasi, sehingga diperlukan media pembelajaran yang adaptif.

 

Materi Pelajaran

Faktual: Nama-nama dan ciri kondisi geografis (pegunungan, dataran rendah, pesisir, pulau).

Konseptual: Pengertian kondisi geografis dan hubungannya dengan kehidupan manusia.

Prosedural: Cara mengklasifikasikan wilayah berdasarkan kondisi geografis.

Metakognitif: Kemampuan refleksi siswa terhadap hubungan lingkungan tempat tinggalnya dengan jenis kondisi geografis.

 

Dimensi Profil Lulusan (DPL)

Pilihlah dimensi profil lulusan yang akan dicapai dalam pembelajaran

 

         DPL 1 

Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa                     

         DPL 2

Kewargaan                      

         DPL 3

Penalaran Kritis

         DPL 4

Kreativitas

 

         DPL 5

Kolaborasi

         DPL 6

Kemandirian

         DPL 7

Kesehatan

         DPL 8

         Komunikasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DESAIN PEMBELAJARAN

Capaian Pembelajaran

Peserta didik memahami keberagaman kondisi geografis Indonesia, konektivitas antar ruang terhadap upaya pemanfaatan dan pelestarian potensi sumber daya alam, faktor aktivitas manusia terhadap perubahan iklim dan potensi bencana alam

Lintas Disiplin Ilmu

1. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

  • Keterkaitan: Membahas pengaruh bentuk muka bumi terhadap iklim, vegetasi, siklus air, dan potensi bencana alam (seperti longsor di pegunungan atau abrasi di pesisir).
  • Aktivitas: Eksperimen sederhana tentang proses erosi atau simulasi pergerakan lempeng bumi.

2. Bahasa Indonesia

  • Keterkaitan: Menulis laporan hasil observasi tentang kondisi geografis atau menulis esai/deskripsi tentang wilayah tempat tinggal siswa.
  • Aktivitas: Membuat teks eksplanasi atau teks nonfiksi ilmiah tentang fenomena geografis.

3. Matematika

  • Keterkaitan: Menghitung ketinggian suatu wilayah dari permukaan laut, jarak antar daerah geografis, atau membuat diagram/persentase wilayah geografis Indonesia.
  • Aktivitas: Mengolah data jumlah penduduk per wilayah geografis dan membuat grafik atau tabel.

4. Seni Budaya

  • Keterkaitan: Mengekspresikan kondisi geografis melalui seni lukis, gambar peta kreatif, atau kolase bentuk permukaan bumi.
  • Aktivitas: Membuat karya seni yang menggambarkan keindahan pegunungan atau pesisir.

5. Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU)

  • Keterkaitan: Mengkaji potensi ekonomi wilayah geografis tertentu, seperti hasil laut di pesisir atau komoditas khas dataran tinggi.
  • Aktivitas: Membuat proyek mini usaha berbasis sumber daya lokal (misalnya produk olahan hasil laut dari daerah pesisir).

6. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

  • Keterkaitan: Menanamkan sikap cinta tanah air dan tanggung jawab menjaga lingkungan geografis Indonesia yang beragam.
  • Aktivitas: Diskusi nilai gotong royong dan toleransi antar masyarakat yang tinggal di wilayah geografis berbeda.

 

Tujuan Pembelajaran

  1. Siswa dapat menjelaskan pengertian kondisi geografis secara tepat.
  2. Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis kondisi geografis beserta cirinya.
  3. Siswa dapat mengelompokkan wilayah berdasarkan jenis kondisi geografis.
  4. Siswa dapat mengaitkan kondisi geografis dengan kegiatan ekonomi masyarakat.
  5. Siswa dapat menyajikan hasil pengamatan kondisi geografis di daerah sekitar secara lisan atau tulisan.

 

Topik Pembelajaran

1.     Mengenal Kondisi Geografis Indonesia: Rumah Kita yang Beragam

Fokus pada pengenalan pengertian kondisi geografis dan pentingnya memahami bentuk muka bumi Indonesia.

2.     Jejak Alam Nusantara: Dari Pegunungan ke Pesisir

Mengkaji ciri-ciri dan karakteristik dari tiap jenis kondisi geografis serta contoh-contohnya di wilayah Indonesia.

3.     Hidup Berdampingan dengan Alam: Pengaruh Kondisi Geografis terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi

Membahas bagaimana bentuk wilayah memengaruhi aktivitas manusia seperti pekerjaan, transportasi, dan budaya lokal.

4.     Peta dan Cerita: Menjelajahi Wilayah Indonesia melalui Peta Geografis

Melatih keterampilan membaca dan menganalisis peta untuk mengidentifikasi jenis kondisi geografis di berbagai daerah.

5.     Merancang Wilayah Ideal: Proyek Mini Menggabungkan Imajinasi dan Pengetahuan Geografis

Mengajak siswa berkreasi dalam merancang wilayah buatan dengan mempertimbangkan karakteristik geografis dan kebutuhan masyarakat.

 

Praktik Pedagogis

Model: Project-Based Learning (PjBL)

Strategi: Penugasan proyek observasi lingkungan sekitar.

Metode: Diskusi kelompok, presentasi, dan peta pikiran.

Prinsip:

  • Bermakna: Mengkaitkan lokasi geografis dengan kehidupan nyata.
  • Berkesadaran: Siswa merefleksikan hubungan tempat tinggal dengan geografisnya.
  • Menggembirakan: Melalui game kuis atau eksplorasi visual lokasi geografis dengan peta digital.

 

Kemitraan Pembelajaran

  1. Guru Mata Pelajaran Terkait (Geografi, IPA, Bahasa Indonesia)
    Untuk mendukung pendekatan lintas disiplin dan memperdalam pemahaman siswa dari berbagai sudut pandang.
  2. Dinas Lingkungan Hidup atau Dinas Pariwisata Kota Malang
    Dapat memberikan data, informasi, dan bahkan kunjungan lapangan virtual/nyata ke wilayah-wilayah dengan kondisi geografis yang berbeda.
  3. Komunitas Peduli Lingkungan dan Alam ( komunitas ekowisata lokal)
    Memberikan pengalaman nyata dan inspirasi melalui cerita dan praktik langsung yang mereka jalankan.
  4. Orang Tua Siswa atau Masyarakat Lokal
    Dilibatkan untuk menceritakan pengalaman atau profesi mereka yang berkaitan dengan kondisi geografis tertentu (nelayan, petani, pedagang di daerah pesisir, dll).
  5. Pusat Studi Geografi atau Universitas Lokal (UM, UB)
    Bisa menjadi mitra dalam menyediakan narasumber atau fasilitas virtual pembelajaran berbasis peta atau citra satelit.

 

Lingkungan Pembelajaran

Ruang Fisik

  • Kelas yang fleksibel untuk diskusi kelompok dan presentasi
  • Halaman sekolah atau taman sekolah untuk eksplorasi mini (misalnya: simulasi kondisi geografis dengan alat peraga)
  • Ruang multimedia/laboratorium IPS untuk akses peta, globe, dan proyektor

Budaya Belajar

  • Kolaboratif dan terbuka: Siswa saling bertukar pengalaman, berdiskusi, dan bekerja sama dalam kelompok.
  • Eksploratif dan reflektif: Mendorong siswa bertanya, mengobservasi, dan menarik kesimpulan.
  • Kontekstual dan inklusif: Pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa, dan semua siswa diberi ruang untuk aktif dan terlibat.

 

Pemanfaatan Digital

Ruang Virtual

  • Google Classroom atau Microsoft Teams untuk kolaborasi tugas dan pengumpulan hasil belajar
  • Google Earth / Street View untuk eksplorasi wilayah secara virtual
  • YouTube Edukasi untuk tayangan dokumenter atau penjelasan visual tentang bentuk muka bumi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENGALAMAN BELAJAR

AWAL (tuliskan prinsip pembelajaran yang digunakan, misal berkesadaran, bermakna, menggembirakan)

Orientasi yang Bermakna (3 menit)
Guru menyapa peserta didik dengan ramah dan menanyakan kabar hari ini.
“Hari ini kita akan menjelajahi Indonesia dari pegunungan yang sejuk sampai pesisir yang indah. Siap jalan-jalan bareng saya?”

Apersepsi yang Kontekstual (5 menit)
Guru menampilkan gambar atau video singkat tentang berbagai kondisi geografis di Indonesia (misalnya: pemandangan pegunungan Bromo, pantai di Malang Selatan, dataran rendah perkotaan).
Diskusi ringan: “Siapa di sini pernah ke gunung atau pantai? Apa bedanya suasananya?”

Motivasi yang Menggembirakan (7 menit)
Guru memberikan tantangan awal:
"Bayangkan kamu jadi duta wisata daerahmu. Kira-kira, bagaimana kamu memperkenalkan kondisi geografis tempat tinggalmu kepada wisatawan asing?"
Siswa menjawab secara lisan, atau secara singkat di kertas tempel/post-it untuk ditempel di papan tulis.

 

INTI

Pada tahap ini, siswa aktif terlibat dalam pengalaman belajar memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Guru menerapkan prinsip pembelajaran berkesadaran, bermakna, menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengalaman belajar tidak harus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan.

 

Memahami (Bermakna, Berkesadaran) 40 menit

Tujuan: Siswa mengenal dan memahami pengertian serta jenis-jenis kondisi geografis.

Aktivitas:

  • 15 menit – Guru memandu pemaparan materi dengan media visual (gambar/video interaktif Google Earth, peta Indonesia, infografis wilayah geografis).
  • 10 menit – Siswa mencatat poin penting dan membuat peta pikiran (mind map) tentang pengertian dan ciri-ciri masing-masing wilayah geografis.
  • 15 menit – Kuis cepat: "Tebak Aku!" – Guru membacakan ciri suatu wilayah, siswa menebak jenis geografisnya secara lisan/tertulis. (Joyful & aktivasi pengetahuan awal)

Mengaplikasi (Menggembirakan) 35 menit

Tujuan: Siswa mampu menerapkan pemahaman dalam konteks nyata dan menunjukkan kreativitas serta penalaran kritis.

Aktivitas:

  • 30 menitProyek Mini Kelompok:
    Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing fokus pada satu jenis wilayah (pegunungan, dataran rendah, pesisir, atau pulau).
    Tugas: Membuat poster digital/kertas yang menjelaskan kondisi geografis, contoh daerah di Indonesia, potensi sumber daya, dan aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.
    Disediakan alat: kertas A3, gambar, gunting, akses internet/tablet.
  • 20 menitGallery Walk & Presentasi
    Setiap kelompok mempresentasikan hasilnya secara bergilir di depan kelas, sementara kelompok lain memberi pertanyaan/saran.
    Aspek yang dinilai: komunikasi, penalaran, dan kerja sama.
  • 10 menit – Voting poster paling kreatif dan informatif (tanpa kompetisi, hanya untuk apresiasi).

 

Merefleksi (Berkesadaran) 20 menit

Tujuan: Siswa merefleksikan proses belajar dan keterkaitan materi dengan kehidupan mereka.

Aktivitas:

  • 10 menit – Diskusi kelas terbuka:
    “Apa hal paling menarik yang kalian pelajari hari ini?”
    “Menurut kalian, bagaimana kondisi geografis memengaruhi kehidupan di tempat tinggal kalian?”
  • 15 menitMenulis Refleksi Individu:
    Siswa menulis dalam 5-7 kalimat:
    Apa yang saya pelajari hari ini
    Bagaimana saya bisa menggunakan pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari
    Apa yang masih ingin saya ketahui
  • 10 menit – Penutup yang menggembirakan:
    Guru memberikan apresiasi, dan sesi “Tantangan Seru Minggu Ini”:
    “Temukan satu hal menarik dari kondisi geografis di daerah rumahmu dan siap berbagi minggu depan!”

 

PENUTUP (berkesadaran, bermakna) 5 menit

  1. Rekapitulasi Materi Bersama (5 menit)
    Guru mengajak siswa untuk menyebutkan secara bergantian:

1.     Pengertian kondisi geografis

2.     Jenis-jenis kondisi geografis

3.     Contoh wilayah geografis di Indonesia dan cirinya

4.     Dampaknya terhadap kehidupan manusia

            Guru menambahkan dan memperjelas poin-poin penting jika perlu.

  1. Refleksi Akhir Singkat (5 menit)
    Guru bertanya:
    • “Apa satu hal yang paling berkesan dari pembelajaran hari ini?”
    • “Bagaimana materi ini bisa bermanfaat di kehidupan kalian?”
       Siswa menjawab lisan atau menuliskan di kertas warna-warni (misalnya: sticky note refleksi), lalu ditempel di “Pohon Geografi Refleksi” di kelas.
  2. Pesan Positif & Motivasi (3 menit)
    Guru memberi apresiasi kepada semua kelompok dan individu.
     “Kalian sudah jadi penjelajah geografi hari ini! Yuk terus cintai lingkungan dan kenali kekayaan wilayah Indonesia!”
  3. Pengumuman Tugas Ringan (2 menit)
    Tantangan rumah:
    “Coba amati lingkungan tempat tinggalmu. Termasuk jenis kondisi geografis apa? Ceritakan dalam 1 paragraf atau 1 gambar, dan kita bahas minggu depan ya!”

 

ASESMEN PEMBELAJARAN

Asesmen pada Awal Pembelajaran

Tujuan Asesmen Awal:

Mengetahui pengetahuan awal, minat, dan pengalaman peserta didik terkait topik kondisi geografis.

 

Jenis & Bentuk Instrumen:

  • Jenis Asesmen: Diagnostik
  • Bentuk Instrumen: Angket campuran (isian singkat dan pilihan ganda sederhana)
  • Media: Google Form / Lembar kertas

 

Pertanyaan/Instrumen Asesmen Awal:

  1. Pernyataan Pilihan Ganda (Pengetahuan Awal)
    Manakah dari pilihan berikut ini yang merupakan contoh wilayah pesisir?
    a. Pegunungan Jayawijaya
    b. Pantai Kuta
    c. Dataran Tinggi Dieng
    d. Pulau Sumatera
    Kunci: b
  2. Pertanyaan Isian Singkat (Koneksi Pribadi)
    Sebutkan satu tempat yang pernah kamu kunjungi yang menurutmu unik secara geografis!
  3. Pernyataan Ya/Tidak (Kesiapan & Minat)
    Saya tertarik mempelajari hubungan antara bentuk permukaan bumi dan kehidupan manusia.
     Jawaban: Ya / Tidak
  4. Pertanyaan Isian Singkat (Pemahaman Awal)
    Apa yang kamu ketahui tentang kondisi geografis Indonesia?
  5. Pertanyaan Reflektif Sederhana (Metakognitif)
    Menurutmu, kenapa penting bagi kita memahami berbagai jenis kondisi geografis di Indonesia?

Asesmen pada Proses Pembelajaran

Tujuan Asesmen Formatif:

Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah diajarkan serta memberikan umpan balik yang berguna bagi peningkatan pembelajaran.

 

Jenis & Bentuk Instrumen:

  • Jenis Asesmen: Formatif (berkelanjutan)
  • Bentuk Instrumen: Lembar kerja (isian dan pilihan ganda)
  • Media: Lembar kerja cetak atau Google Form

 

Contoh 5 Pertanyaan/Instrumen Asesmen Formatif:

  1. Pernyataan Pilihan Ganda (Memeriksa Pemahaman Konsep)
    Di bawah ini, manakah yang termasuk jenis kondisi geografis yang berada di dataran rendah?
    a. Pegunungan Merapi
    b. Pantai Parangtritis
    c. Dataran Surabaya
    d. Pulau Bali
     Kunci: c
  2. Pertanyaan Isian Singkat (Pemahaman Pengertian)
    Apa yang dimaksud dengan "kondisi geografis"?
  3. Pertanyaan Pilihan Ganda (Menguji Perbedaan Jenis Geografis)
    Manakah dari pilihan berikut yang merupakan ciri khas dari wilayah pesisir?
    a. Banyak aktivitas pertanian dan perkebunan
    b. Banyak terdapat pegunungan tinggi
    c. Berlimpah dengan sumber daya laut dan pantai
    d. Dataran luas dengan iklim kering
     Kunci: c
  4. Pernyataan Benar/Salah (Mengidentifikasi Fakta)
    Pulau Sumatera adalah contoh wilayah geografis yang termasuk dalam kategori pulau.
     Jawaban: Benar
  5. Pertanyaan Isian Singkat (Menunjukkan Penerapan Pengetahuan)
    Sebutkan salah satu contoh daerah pesisir yang kamu ketahui, dan jelaskan salah satu manfaat dari keberadaannya!

 

Penggunaan Instrumen:

  • Instrumen ini bisa diberikan setelah diskusi kelompok atau presentasi.
  • Hasil dari asesmen ini digunakan oleh guru untuk mengevaluasi pemahaman siswa dan menentukan apakah perlu ada penjelasan lebih lanjut sebelum melanjutkan ke materi selanjutnya.

 

Asesmen pada Akhir Pembelajaran

Tujuan Asesmen Sumatif:

Untuk mengukur pemahaman dan pencapaian kompetensi peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari serta keterkaitan materi dengan kehidupan sehari-hari.

 

Jenis & Bentuk Instrumen:

  • Jenis Asesmen: Sumatif (akhir pembelajaran)
  • Bentuk Instrumen: Soal pilihan ganda, isian singkat, dan uraian
  • Media: Google Form / Lembar Soal Cetak

 

Contoh 5 Pertanyaan/Instrumen Asesmen Sumatif:

  1. Pernyataan Pilihan Ganda (Pengetahuan Fakta)
    Manakah dari pilihan berikut yang merupakan ciri-ciri wilayah pegunungan?
    a. Banyak terdapat padang rumput dan rawa
    b. Memiliki suhu udara panas dan kering
    c. Banyak terdapat sumber daya alam seperti batuan dan hutan
    d. Berlimpah dengan aktivitas pertanian intensif
     Kunci: c
  2. Pertanyaan Isian Singkat (Pemahaman Pengertian)
    Jelaskan apa yang dimaksud dengan "kondisi geografis"!
  3. Pernyataan Benar/Salah (Menilai Pemahaman Konsep)
    Dataran rendah memiliki iklim yang lebih sejuk dibandingkan dengan daerah pegunungan.
     Jawaban: Salah (dataran rendah umumnya memiliki iklim yang lebih panas).
  4. Pertanyaan Uraian (Menguji Penerapan Pengetahuan)
    Pilih salah satu jenis wilayah geografis (pegunungan, dataran rendah, pesisir, atau pulau) dan jelaskan bagaimana kondisi geografis tersebut memengaruhi kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat di daerah tersebut!
     jawaban:
    "Wilayah pesisir banyak dimanfaatkan untuk kegiatan perikanan dan pariwisata. Selain itu, masyarakat pesisir juga bergantung pada hasil laut untuk sumber mata pencaharian mereka. Namun, perubahan iklim dapat menyebabkan abrasi pantai yang mengancam kehidupan mereka."
  5. Pertanyaan Pilihan Ganda (Menguji Keterkaitan Konsep)
    Mengapa penting untuk memahami berbagai jenis kondisi geografis di Indonesia?
    a. Agar bisa memilih pekerjaan yang tepat
    b. Untuk mendukung kegiatan pariwisata dan pelestarian alam
    c. Agar bisa mendirikan bangunan yang lebih tinggi
    d. Untuk mengetahui selera makanan orang Indonesia
     Kunci: b

 

Penggunaan Instrumen:

  • Asesmen sumatif ini diberikan pada akhir sesi pembelajaran atau setelah semua materi telah disampaikan.
  • Hasil dari asesmen ini digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana siswa menguasai materi serta untuk memberikan umpan balik yang konstruktif dalam pertemuan berikutnya.

 

Asesmen dalam pembelajaran mendalam disesuaikan dengan assessment as learning, assessment for learning, dan assessment of learning. Tentukan metode atau cara yang digunakan secara komprehensif untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik. Contoh: Tes tertulis, Tes lisan, Penilaian Kinerja, Penilaian Proyek, Penilaian Produk, Observasi, Portofolio, Peer Assessment, Self Assessment, penilaian berbasis kelas, dan sebagainya.


 

Rubrik Penilaian Diskusi Kelas

Indikator

Baru Memulai

Berkembang

Cakap

Mahir

Keaktifan Bertanya

Jarang bertanya atau memberikan tanggapan.

Bertanya beberapa kali, tetapi kurang mendalam.

Bertanya dengan relevansi dan mendalam.

Aktif bertanya dengan pertanyaan yang menantang dan mendalam, mendorong diskusi lebih lanjut.

Kerja Sama

Tidak berpartisipasi dalam diskusi kelompok.

Berpartisipasi, namun terkadang tidak mendukung teman.

Menunjukkan kerja sama yang baik, mendengarkan dan memberikan masukan.

Kerja sama sangat baik, memimpin diskusi, membantu teman dalam memahami materi.

Kreativitas

Menyampaikan ide yang sangat umum atau terbatas.

Mencoba menyampaikan ide-ide baru meskipun kurang matang.

Mampu memberikan ide kreatif yang relevan dengan materi.

Mampu menghubungkan berbagai ide secara kreatif dan memberikan solusi baru atau perspektif unik.

Kemampuan Komunikasi

Kesulitan dalam menyampaikan ide secara jelas.

Mampu menyampaikan ide dengan jelas meski terkadang kurang lancar.

Menyampaikan ide dengan jelas dan terstruktur.

Mampu menyampaikan ide dengan sangat jelas, terstruktur, dan persuasif, memfasilitasi komunikasi antar anggota.


Deskripsi Kriteria Penilaian:

  1. Baru Memulai:
    Siswa mulai mencoba berpartisipasi dalam diskusi, tetapi belum menunjukkan keterlibatan aktif atau pemahaman mendalam mengenai materi.
  2. Berkembang:
    Siswa mulai berpartisipasi dalam diskusi dan dapat mengungkapkan pendapat meskipun masih terbatas dalam kualitas pertanyaan dan kontribusi.
  3. Cakap:
    Siswa mampu berkomunikasi dengan baik, aktif berpartisipasi, bekerja sama dengan teman-temannya, dan memberikan kontribusi yang relevan serta kreatif dalam diskusi.
  4. Mahir:
    Siswa tidak hanya memahami materi dengan baik, tetapi juga mampu memimpin diskusi, mengajukan pertanyaan kritis yang mendorong pemikiran mendalam, serta berkomunikasi secara efektif dengan teman-temannya.

 

 

 

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 8 Malang

 

 

 

Sri Nuryani M.Pd.

NIP. 19661116 199003 2 009            

 

 

 

Malang,   14 April  2025

Guru Mata Pelajaran

 

 

 

Drs Sumarno.

NIP. 1966308 200501 1 006

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

 

 

Materi: Pengertian Konektivitas Antar Ruang, Peran Transportasi dan Komunikasi dalam Meningkatkan Konektivitas
Durasi: 2 Pertemuan (3 x 40 menit)

 

LKPD Pertemuan 1

Tujuan Pembelajaran:

  • Memahami pengertian konektivitas antar ruang.
  • Menjelaskan peran transportasi dalam meningkatkan konektivitas antar ruang.
  • Menyebutkan contoh-contoh konektivitas antar ruang dalam kehidupan sehari-hari.

 

Tugas 1: Pengertian Konektivitas Antar Ruang

Baca dan jawab pertanyaan berikut:

  1. Apa yang dimaksud dengan konektivitas antar ruang?
  2. Mengapa konektivitas antar ruang sangat penting dalam kehidupan kita? Berikan contoh sederhana yang kamu alami!

 

Tugas 2: Peran Transportasi dalam Meningkatkan Konektivitas

Baca materi berikut dan jawab pertanyaan berikut:

  1. Sebutkan dua jenis transportasi yang dapat meningkatkan konektivitas antar ruang! Jelaskan peran masing-masing dalam memperlancar pergerakan orang dan barang!
  2. Bagaimana transportasi mempengaruhi ekonomi di daerah yang terisolasi? Berikan contoh nyata yang kamu ketahui!

 

Tugas 3: Menyusun Solusi Konektivitas

Diskusikan dengan teman kelompokmu untuk mencari solusi bagi daerah yang sulit dijangkau. Pilih salah satu daerah terpencil yang ada di Indonesia dan buatlah solusi konektivitas menggunakan transportasi yang sesuai.

  • Daerah yang dipilih: ______________________
  • Jenis transportasi yang dapat digunakan: ______________________
  • Solusi konektivitas yang bisa diterapkan: ______________________

 

Refleksi

Tuliskan satu hal yang paling kamu pelajari tentang konektivitas antar ruang pada pembelajaran hari ini. Mengapa hal ini penting dalam kehidupan sehari-hari?

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LKPD Pertemuan 2

Tujuan Pembelajaran:

  • Menjelaskan peran komunikasi dalam meningkatkan konektivitas antar ruang.
  • Merancang solusi konektivitas untuk daerah terpencil menggunakan komunikasi dan transportasi.
  • Berkolaborasi dalam merancang dan mempresentasikan rencana konektivitas.

 

Tugas 1: Peran Komunikasi dalam Meningkatkan Konektivitas

Baca materi berikut dan jawab pertanyaan berikut:

  1. Sebutkan dua contoh teknologi komunikasi yang membantu meningkatkan konektivitas antar ruang!
  2. Bagaimana teknologi komunikasi, seperti internet dan telepon, dapat mempercepat penyebaran informasi di daerah terpencil?
  3. Jelaskan dampak positif teknologi komunikasi terhadap perkembangan sosial dan ekonomi di daerah yang memiliki konektivitas rendah!

 

Tugas 2: Rancang Solusi Konektivitas dengan Transportasi dan Komunikasi

Bekerjasama dengan kelompokmu untuk merancang solusi konektivitas untuk daerah yang terisolasi.

  1. Daerah yang dipilih: ______________________
  2. Jenis transportasi yang diusulkan untuk meningkatkan konektivitas: ______________________
  3. Teknologi komunikasi yang dapat digunakan untuk mendukung konektivitas: ______________________
  4. Deskripsikan bagaimana transportasi dan komunikasi akan meningkatkan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat di daerah tersebut: ______________________

 

Tugas 3: Presentasi Kelompok

Presentasikan hasil diskusi kelompokmu mengenai solusi konektivitas yang telah kamu rancang. Gunakan poster atau mind map untuk menyampaikan ide-ide kalian.

  • Solusi yang diajukan: ______________________
  • Alasan memilih solusi tersebut: ______________________

 

Refleksi

Tulis satu hal baru yang kamu pelajari tentang peran komunikasi dalam meningkatkan konektivitas antar ruang dan bagaimana hal tersebut dapat memengaruhi kehidupanmu sehari-hari.

 

Tugas Mandiri

Esai Singkat:
Tulis esai singkat tentang "Peran transportasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari saya". Fokuskan pada bagaimana kedua faktor ini mempengaruhi aktivitasmu dalam kehidupan sehari-hari.
Panjang esai: 150-200 kata.

 

Instrumen Penilaian:

  • Keaktifan dalam diskusi kelompok.
  • Kreativitas dalam menyajikan solusi.
  • Kemampuan komunikasi dalam presentasi kelompok.
  • Pemahaman materi dalam tugas individu dan esai singkat.

 

Catatan:

  • Pastikan bahwa setiap kelompok dapat berkolaborasi dengan baik dan mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi dan mempresentasikan ide mereka.
  • Berikan umpan balik yang konstruktif mengenai ide yang disampaikan selama diskusi dan presentasi.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar