IDENTIFIKASI
|
Peserta
Didik
|
Aspek Pengetahuan Awal
- Ekonomi
Digital dan Teknologi:
- Sebagian
besar siswa telah mengenal platform digital seperti marketplace
(Shopee, Tokopedia), ojek online, dan media sosial sebagai bagian dari
keseharian mereka.
- Namun,
banyak yang belum memahami konsep “ekonomi digital” secara menyeluruh,
termasuk bagaimana teknologi mengubah pola kerja, produksi, dan
konsumsi.
- Belum
banyak yang menyadari peran aktif masyarakat sebagai pengguna maupun
pelaku ekonomi digital.
- Keberagaman
Geografis dan Sosial:
- Siswa
mengetahui Indonesia terdiri dari berbagai pulau, namun pemahaman
tentang keterkaitan geografis dengan kondisi sosial dan ekonomi masih
terbatas.
- Konsep
bahwa kondisi geografis memengaruhi akses terhadap teknologi dan
peluang ekonomi belum banyak dipahami.
- Moderasi
Beragama:
- Pemahaman
masih berfokus pada toleransi beragama secara umum.
- Belum
semua siswa melihat moderasi beragama sebagai cara untuk hidup
berdampingan dalam konteks sosial dan ekonomi yang majemuk, terutama di
ruang digital yang sangat beragam.
2. Aspek Minat Belajar
- Temuan:
- Minat
cukup tinggi terhadap penggunaan teknologi karena sangat dekat dengan
kehidupan mereka sehari-hari.
- Siswa
antusias jika pembelajaran dikaitkan dengan dunia digital yang mereka
kenal (e-commerce, konten kreator, UMKM digital, dll).
- Mereka
juga tertarik dengan isu-isu sosial aktual, apalagi yang viral di media
sosial.
- Implikasi:
- Guru
dapat memanfaatkan minat ini dengan membuat simulasi aktivitas ekonomi
digital (misalnya membuat akun toko online fiktif), dan mendiskusikan
peran mereka di dalamnya.
3. Aspek Latar Belakang
- Sosial-Ekonomi:
- Banyak
siswa berasal dari keluarga yang menggunakan teknologi untuk berdagang
atau bekerja secara informal (jualan online, ojek online).
- Lingkungan
mereka terbiasa dengan keberagaman agama dan budaya, tetapi belum tentu
menyadari pentingnya nilai-nilai moderasi dalam dunia digital.
- Akses
Teknologi:
- Sebagian
besar siswa memiliki akses smartphone dan internet, tetapi kualitas dan
stabilitas akses masih bervariasi.
- Ada
siswa yang terbiasa menggunakan internet untuk belajar dan mencari
informasi, sementara sebagian lainnya hanya menggunakannya untuk
hiburan.
4. Aspek Kebutuhan Belajar
- Kebutuhan
Umum:
- Pemahaman
dasar tentang konsep ekonomi digital dan bagaimana teknologi mengubah
pola interaksi ekonomi masyarakat.
- Pembelajaran
kontekstual tentang dampak ekonomi digital di berbagai daerah dengan
kondisi geografis berbeda.
- Penanaman
nilai-nilai seperti toleransi, kerja sama, kejujuran, dan empati dalam
menggunakan teknologi, terutama di ruang publik digital (moderasi dalam
bersikap dan berinteraksi).
- Kebutuhan
Khusus:
- Panduan
penggunaan teknologi secara bijak dan produktif.
- Edukasi
tentang risiko dan etika di dunia digital, terutama dalam konteks
keberagaman agama dan budaya (hindari hoaks, ujaran kebencian, dan
provokasi SARA).
- Kegiatan
yang menanamkan semangat kewirausahaan digital yang inklusif dan
toleran.
|
Materi
Pelajaran
|
Pengetahuan Faktual
Pengetahuan faktual mencakup informasi dasar yang
perlu diketahui siswa untuk memahami topik, seperti definisi, istilah, dan
contoh nyata.
Dalam materi ini, siswa perlu mengetahui:
- Pengertian ekonomi digital sebagai bentuk
aktivitas ekonomi yang didukung oleh teknologi informasi dan komunikasi.
- Contoh ekonomi digital seperti marketplace
(Shopee, Tokopedia), ojek online (Gojek, Grab), dan aplikasi keuangan
(OVO, Dana).
- Nama-nama wilayah geografis Indonesia seperti
Sumatera, Kalimantan, Papua, Jawa, Sulawesi, beserta ciri-ciri utamanya.
- Contoh keragaman budaya dan agama di setiap
wilayah.
Kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari: Siswa dapat mengidentifikasi aktivitas ekonomi
digital yang mereka atau keluarga mereka lakukan, misalnya memesan makanan
lewat aplikasi atau berbelanja online. Mereka juga mengenali bahwa
keberagaman budaya dan agama hadir di sekitar mereka, termasuk dalam dunia
digital.
2. Pengetahuan Konseptual
Pengetahuan konseptual mencakup pemahaman tentang
prinsip, teori, hubungan antarkonsep, dan generalisasi.
Dalam materi ini, siswa belajar:
- Konsep ekonomi digital sebagai perubahan dari
sistem ekonomi konvensional ke digital, yang melibatkan internet dan
perangkat digital dalam produksi, distribusi, dan konsumsi barang dan
jasa.
- Hubungan antara kondisi geografis dengan mata
pencaharian dan budaya masyarakat, misalnya masyarakat pesisir lebih
banyak bekerja sebagai nelayan, sementara masyarakat di dataran tinggi
bertani.
- Pemahaman tentang moderasi beragama sebagai
sikap hidup yang menghargai perbedaan dan menghindari ekstremisme.
Kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari: Siswa dapat mengaitkan pemahaman ini dengan kondisi
tempat tinggal mereka, misalnya melihat bagaimana wilayah geografis Malang
memengaruhi aktivitas ekonomi masyarakat. Mereka juga belajar pentingnya
bersikap toleran dan inklusif saat bertemu atau berinteraksi, baik secara
langsung maupun melalui media sosial.
3. Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan prosedural mencakup langkah-langkah atau
prosedur dalam melakukan suatu tugas atau menyelesaikan masalah.
Dalam materi ini, siswa akan mempelajari:
- Prosedur membuat akun toko online dan menjual
produk secara digital.
- Langkah-langkah merancang laporan atau
presentasi sederhana tentang potensi ekonomi daerah berdasarkan kondisi
geografis.
- Cara berinteraksi secara sopan dan etis dalam ruang
digital, terutama ketika menghadapi perbedaan pandangan atau keyakinan.
Kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari: Siswa dapat menerapkan pengetahuan ini untuk
mencoba berwirausaha secara sederhana melalui platform digital. Mereka juga
dapat lebih bijak dan santun saat menyampaikan pendapat di media sosial,
menghindari ujaran kebencian, serta menunjukkan sikap menghormati perbedaan.
4. Pengetahuan Metakognitif
Pengetahuan metakognitif mencakup kesadaran siswa
tentang cara mereka belajar, berpikir kritis, dan merefleksikan pengalaman
belajar.
Dalam konteks materi ini, siswa diharapkan:
- Mampu merefleksikan manfaat dan risiko
penggunaan teknologi dalam kehidupan ekonomi dan sosial.
- Menyadari bahwa tidak semua daerah memiliki
akses teknologi yang merata, dan pentingnya kesetaraan dalam
transformasi digital.
- Merenungkan pentingnya menjaga kerukunan dalam
keberagaman, khususnya di dunia maya yang terbuka dan beragam.
- Mampu mengevaluasi sikap pribadi dalam
menghadapi perbedaan keyakinan, budaya, dan pola pikir di ruang digital
maupun nyata.
Kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari: Siswa mulai berpikir secara kritis dan bijak saat
menerima informasi atau bersikap di media sosial. Mereka menyadari pentingnya
menggunakan teknologi untuk hal positif dan menjunjung nilai-nilai toleransi
serta moderasi dalam menghadapi keberagaman yang mereka temui.
|
Dimensi
Profil Lulusan (DPL)
|
Pilihlah
dimensi profil lulusan yang akan dicapai dalam pembelajaran
|
|
DPL
1
Keimanan dan
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
DPL
2
Kewargaan
DPL
3
Penalaran Kritis
DPL
4
Kreativitas
|
DPL
5
Kolaborasi
DPL
6
Kemandirian
DPL
7
Kesehatan
DPL 8
Komunikasi
|
|
DESAIN PEMBELAJARAN
|
Capaian
Pembelajaran
|
Peserta didik memahami upaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya
melalui kegiatan ekonomi, harga, pasar, lembaga keuangan, perdagangan
internasional, peran masyarakat dan negara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi
di era digital, serta potensi Indonesia menjadi
negara maju
|
Lintas
Disiplin Ilmu
|
1. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan (PPKn)
- Membahas nilai-nilai dasar seperti toleransi,
kebebasan beragama, hak asasi manusia, dan kebhinekaan.
- Mendorong kesadaran bernegara dan pentingnya
menjaga persatuan di tengah keberagaman.
Kaitannya dengan moderasi
beragama:
PPKn memperkuat pengamalan nilai-nilai Pancasila yang mendukung moderasi
beragama, seperti sikap adil, menghormati perbedaan, tidak ekstrem, serta
aktif dalam menjaga keharmonisan sosial dan beragama.
2. Pendidikan Agama
- Memberikan dasar keimanan dan ajaran moral
untuk hidup damai dan saling menghargai antarumat beragama.
- Menekankan nilai-nilai rahmatan lil alamin
(Islam), kasih (Kristen), welas asih (Hindu-Buddha), dan lain-lain
sebagai dasar perilaku sosial yang moderat.
Kaitannya dengan moderasi
beragama:
Pelajaran agama menjadi penguat dalam membangun kesadaran bahwa ajaran agama
mendorong kedamaian, toleransi, dan sikap tengah-tengah (wasathiyah), bukan
fanatisme atau kekerasan.
3. Informatika / TIK
- Mengenalkan siswa pada teknologi digital dan
etika berinternet.
- Mengajarkan keterampilan digital dalam
menggunakan platform ekonomi, komunikasi, dan media sosial secara
produktif.
Kaitannya dengan moderasi
beragama:
Informatika memperkuat kesadaran digital dan mencegah penyebaran ujaran
kebencian berbasis SARA. Siswa diajak untuk menjadi warga digital yang etis,
toleran, dan menghormati perbedaan keyakinan di dunia maya.
|
Tujuan
Pembelajaran
|
1. Peserta
didik dapat menjelaskan pengertian ekonomi digital dan memberikan minimal dua
contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Peserta
didik dapat menganalisis peran teknologi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi
di berbagai wilayah Indonesia dengan memperhatikan kondisi geografis.
3. Peserta
didik dapat mengidentifikasi peran masyarakat dalam memanfaatkan teknologi
untuk kegiatan ekonomi sesuai dengan karakteristik daerahnya.
4. Peserta
didik dapat menjelaskan dampak keberagaman geografis terhadap kehidupan
sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat Indonesia.
5. Peserta
didik dapat menunjukkan sikap toleransi dan menghargai perbedaan budaya serta
keyakinan saat berdiskusi tentang peran teknologi dan ekonomi digital,
sebagai wujud moderasi beragama.
|
Topik
Pembelajaran
|
Topik Pembelajaran:
"Membangun Kehidupan
Ekonomi Digital yang Inklusif dan Toleran di Tengah Keberagaman
Indonesia"
Deskripsi Topik (ringkas):
Topik ini mengajak peserta
didik untuk mengeksplorasi bagaimana kemajuan teknologi dan perkembangan
ekonomi digital dapat dimanfaatkan secara adil dan merata di berbagai wilayah
Indonesia yang berbeda kondisi geografis dan budayanya. Siswa juga diajak
untuk mengembangkan sikap toleran dan moderat dalam memanfaatkan ruang
digital, agar kehidupan ekonomi digital tidak hanya produktif tetapi juga
menjunjung tinggi nilai persatuan dalam keberagaman agama dan budaya.
Fokus Penguatan:
- Penalaran kritis:
menganalisis perbedaan akses dan pemanfaatan ekonomi digital di berbagai
wilayah.
- Kreativitas: merancang solusi
berbasis teknologi untuk membantu masyarakat lokal.
- Komunikasi: menyampaikan gagasan
ekonomi digital secara inklusif dan menghargai keberagaman.
- Moderasi beragama:
membentuk kesadaran bahwa ruang digital dan ekonomi berbasis teknologi
harus menjunjung nilai toleransi, kebersamaan, dan empati lintas
keyakinan.
|
Praktik
Pedagogis
|
Model Pembelajaran:
Project-Based Learning (PjBL)
Model ini mendorong siswa untuk meneliti, merancang,
dan mempresentasikan solusi nyata berbasis tema. Cocok untuk membangun
penalaran kritis, kreativitas, dan kemampuan komunikasi dalam konteks nyata.
Strategi Pembelajaran:
Kolaboratif dan Inkuiri
Siswa bekerja dalam kelompok untuk mengeksplorasi
perbedaan kondisi geografis dan pengaruhnya terhadap kegiatan ekonomi digital
serta bagaimana nilai-nilai moderasi beragama diterapkan dalam masyarakat
digital yang beragam.
Metode Pembelajaran:
- Diskusi Kelompok Interaktif:
Siswa mendiskusikan bagaimana masyarakat di berbagai wilayah (pesisir,
dataran tinggi, perkotaan) memanfaatkan teknologi untuk ekonomi lokal.
Diskusi dilandasi sikap saling menghargai, mengedepankan nilai
toleransi.
- Studi Kasus:
Mengangkat contoh nyata seperti UMKM digital di Papua, pertanian digital
di Jawa, atau nelayan digital di Sulawesi. Siswa menganalisis solusi dan
hambatan, serta mengaitkannya dengan nilai kebersamaan dan keadilan.
- Presentasi Kreatif:
Siswa membuat poster digital atau video pendek yang mempromosikan
toleransi dalam ekonomi digital lintas budaya dan agama di Indonesia.
Prinsip Pembelajaran
Mendalam:
- Berkesadaran:
Siswa menyadari pentingnya peran mereka dalam menciptakan masyarakat
digital yang adil, inklusif, dan harmonis.
- Bermakna:
Materi terhubung langsung dengan kehidupan siswa—aktivitas jual beli
online, media sosial, dan pengalaman mereka tinggal di wilayah geografis
tertentu.
- Menggembirakan:
Kegiatan kreatif (membuat konten, diskusi terbuka, roleplay) menjadikan
pembelajaran menyenangkan dan partisipatif.
Keterkaitan dengan Moderasi
Beragama:
Pembelajaran ini menanamkan nilai:
- Toleransi dan saling menghormati dalam
keberagaman ekonomi dan sosial.
- Kesadaran bahwa teknologi harus digunakan untuk
membangun kerukunan, bukan memperuncing perbedaan.
- Komunikasi etis dan santun dalam ruang digital
yang mencerminkan sikap beragama yang moderat.
|
Kemitraan
Pembelajaran
|
|
Lingkungan
Pembelajaran
|
Lingkungan Belajar yang
Tepat
Agar tujuan pembelajaran tercapai secara optimal,
lingkungan belajar perlu mencakup tiga aspek berikut:
1. Ruang Fisik
- Ruang kelas fleksibel:
Disusun untuk diskusi kelompok dan presentasi (bukan hanya duduk pasif).
- Ruang perpustakaan atau laboratorium TIK:
Untuk akses informasi, membuat proyek digital, dan belajar teknologi
secara langsung.
- Lapangan atau lingkungan sekolah:
Untuk observasi langsung keberagaman sosial budaya siswa dan aktivitas
ekonomi di sekitar sekolah.
2. Budaya Belajar
- Kolaboratif dan dialogis:
Siswa didorong untuk berdiskusi secara terbuka, menghargai pendapat, dan
belajar dari pengalaman teman lain yang berasal dari latar geografis dan
budaya yang berbeda.
- Berbasis nilai-nilai moderasi:
Pembelajaran menanamkan toleransi, anti diskriminasi, berpikir terbuka,
dan bijak menggunakan teknologi.
- Berorientasi proyek dan pengalaman nyata:
Siswa mengerjakan tugas yang relevan, kontekstual, dan menyentuh
kehidupan sehari-hari mereka.
|
Pemanfaatan
Digital
|
. Ruang Virtual
- Platform pembelajaran digital:
Seperti Google Classroom, Padlet, Canva, dan YouTube edukatif.
- Marketplace simulasi atau aplikasi sederhana:
Siswa bisa mencoba membuat katalog produk digital, mempromosikan lewat
media sosial, dan berdiskusi di forum online.
- Media sosial (secara terbimbing):
Untuk belajar cara berkomunikasi yang santun, menghargai perbedaan, dan
menyebarkan nilai toleransi serta ekonomi digital yang etis.
|
PENGALAMAN BELAJAR
|
AWAL (tuliskan
prinsip pembelajaran yang digunakan, misal berkesadaran, bermakna,
menggembirakan)
|
Langkah-langkah
Kegiatan Pembuka
1.
Orientasi yang Bermakna
- Tujuan: Menyambut siswa
ke dalam tema pembelajaran dengan menghubungkannya dengan kehidupan
sehari-hari dan relevansi materi.
- Langkah:
- Memulai dengan tanya jawab interaktif: "Apa yang
kalian tahu tentang belanja online atau jualan produk di
internet?" atau "Bagaimana kalian melihat teknologi mengubah
kehidupan ekonomi di daerah kalian?"
- Tampilkan contoh nyata: Tampilkan video singkat tentang UMKM
yang berhasil berkembang melalui teknologi (misalnya, nelayan di
Sulawesi menggunakan aplikasi untuk memasarkan ikan mereka).
- Tanya jawab tentang
keberagaman geografis: "Bagaimana teknologi mempengaruhi kehidupan
kita, meskipun kita berasal dari daerah yang berbeda-beda?"
2.
Apersepsi yang Kontekstual
- Tujuan: Mengaitkan materi
dengan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya yang dimiliki siswa.
- Langkah:
- Diskusi terbimbing: "Di daerah
kalian, apakah ada yang sudah menggunakan teknologi untuk meningkatkan
pendapatan keluarga? Apa dampaknya terhadap masyarakat sekitar?"
- Pernyataan
reflektif: "Pernahkah kalian mendengar atau melihat berita tentang
kerukunan antarumat beragama di daerah yang memanfaatkan teknologi
untuk membangun ekonomi bersama?"
- Hubungkan dengan keberagaman sosial dan agama: Tanyakan
bagaimana keberagaman agama dan budaya mempengaruhi cara masyarakat
memanfaatkan teknologi di setiap daerah.
3.
Motivasi yang Menggembirakan
- Tujuan: Memberikan
semangat dan mendorong rasa ingin tahu serta minat terhadap materi yang
akan dipelajari.
- Langkah:
- Berikan tantangan
menarik: "Pernahkah kalian berpikir bagaimana teknologi bisa
menghubungkan kita dengan orang yang berbeda agama dan budaya untuk
saling belajar dan bekerja sama?"
- Kaitkan dengan
nilai moderasi beragama: Ajak siswa untuk berpikir bagaimana teknologi dapat digunakan
untuk membangun toleransi dan persatuan, seperti membuat
platform ekonomi yang ramah bagi semua agama dan budaya.
"Bagaimana kita bisa menjadi bagian dari solusi untuk menciptakan
kehidupan digital yang lebih inklusif dan harmonis?"
- Beri contoh yang
menggugah: Ceritakan kisah nyata tentang orang yang memanfaatkan
teknologi untuk memperbaiki hidupnya dan tetap menjaga nilai-nilai
toleransi dalam kehidupan sehari-hari.
Keterkaitan
dengan Moderasi Beragama
Dalam
kegiatan pembuka ini, penting untuk menekankan bahwa:
- Ekonomi digital dapat menjadi
alat untuk mempererat kerukunan antar umat beragama, bukan memperlebar
perbedaan.
- Teknologi bisa digunakan
untuk menciptakan ruang yang saling menghormati dan mendukung satu sama
lain, terutama di dunia maya.
- Sikap moderat penting dalam
mengelola perbedaan dan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk kebaikan
bersama.
|
INTI
|
Pada tahap
ini, siswa aktif terlibat dalam pengalaman belajar memahami, mengaplikasi,
dan merefleksi. Guru menerapkan prinsip pembelajaran berkesadaran, bermakna,
menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengalaman belajar tidak
harus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan.
|
Memahami (Bermakna,
Berkesadaran) 40
menit
|
Aktivitas
Pembelajaran:
- Orientasi
(5 menit)
- Mulai
dengan video pendek yang menunjukkan bagaimana teknologi digital telah
mengubah ekonomi di berbagai daerah di Indonesia (contoh: UMKM,
pertanian digital, nelayan menggunakan aplikasi untuk menjual produk
mereka).
- Pertanyaan
untuk refleksi: "Apa yang kalian lihat dalam video ini?
Bagaimana teknologi menghubungkan kita meskipun kita berada di tempat
yang berbeda?"
- Penjelasan
Materi (15 menit)
- Berikan
penjelasan tentang ekonomi digital: pengertian, contoh-contoh
teknologi yang digunakan dalam kegiatan ekonomi (seperti e-commerce,
aplikasi pembayaran, fintech).
- Peran
teknologi dalam pertumbuhan ekonomi: teknologi
sebagai alat yang memudahkan distribusi barang, pemasaran produk, dan meningkatkan
efisiensi dalam berbagai sektor.
- Jelaskan
dampak keberagaman geografis terhadap kehidupan masyarakat:
perbedaan kondisi geografis yang mempengaruhi jenis pekerjaan, sumber
daya alam, budaya, dan akses teknologi.
- Diskusi
Kelompok (25 menit)
- Siswa
dibagi ke dalam kelompok kecil untuk mendiskusikan contoh penerapan
teknologi dalam kehidupan sehari-hari mereka (misalnya, aplikasi untuk
jual beli, edukasi daring, dll.) dan dampaknya pada masyarakat di
daerah mereka.
- Pertanyaan
untuk diskusi: "Bagaimana teknologi mempengaruhi
kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi di daerah kalian? Apa tantangan
yang dihadapi oleh daerah yang memiliki keberagaman budaya dan agama
dalam mengakses teknologi?"
Hasil
yang Diharapkan:
- Siswa
dapat menjelaskan konsep ekonomi digital dan peran teknologi
dalam perekonomian.
- Siswa
dapat mengidentifikasi dampak keberagaman geografis terhadap
kehidupan masyarakat.
|
Mengaplikasi
(Menggembirakan) 35 menit
|
Aktivitas Pembelajaran:
- Studi Kasus dan Analisis (20 menit)
- Berikan studi kasus mengenai penggunaan
teknologi di beberapa daerah dengan keberagaman geografis, sosial,
dan budaya (misalnya: perdagangan online di daerah pedesaan, atau
teknologi pertanian di daerah dataran tinggi).
- Tugas siswa: Siswa mengidentifikasi
peran teknologi yang paling efektif di masing-masing wilayah tersebut
dan menghubungkannya dengan dampak positif terhadap perekonomian dan
kerukunan antar umat beragama.
- Pertanyaan yang perlu dijawab:
"Bagaimana teknologi dapat membantu menciptakan kesetaraan di
masyarakat yang beragam? Bagaimana teknologi dapat memperkuat moderasi
beragama?"
- Proyek Kelompok (30 menit)
- Setiap kelompok membuat rencana proyek pengembangan
ekonomi digital di daerah dengan keberagaman budaya dan agama.
- Langkah-langkah proyek:
Tentukan jenis teknologi yang bisa diterapkan, identifikasi tantangan
yang akan dihadapi, serta solusi untuk memastikan teknologi digunakan
secara adil dan mendukung kehidupan yang harmonis.
- Setiap kelompok mempresentasikan proyeknya
kepada kelas dalam bentuk poster digital atau video singkat.
Hasil yang Diharapkan:
- Siswa dapat mengaplikasikan pengetahuan tentang
teknologi digital dalam konteks keberagaman geografis.
- Siswa dapat merancang solusi berbasis teknologi
untuk meningkatkan ekonomi di daerah yang beragam dengan mengedepankan
nilai-nilai moderasi beragama.
|
Merefleksi (Berkesadaran)
|
Aktivitas Pembelajaran:
- Refleksi Kelas (15 menit)
- Siswa diminta untuk membuat refleksi
tertulis tentang apa yang mereka pelajari hari ini. Fokuskan pada
pertanyaan seperti: "Apa yang paling menarik yang kalian pelajari
tentang teknologi dalam ekonomi?" dan "Bagaimana kita bisa
memastikan teknologi digunakan untuk memperkuat toleransi dan kerukunan
antar umat beragama?"
- Diskusi reflektif:
Ajak siswa berdiskusi tentang cara teknologi dapat digunakan secara
positif dan moderat dalam keberagaman budaya dan agama.
- Tanya Jawab dan Kesimpulan (10 menit)
- Ajak siswa untuk berbagi hasil refleksi mereka
dalam kelompok kecil.
- Pertanyaan untuk diskusi:
"Apa yang dapat kita lakukan agar teknologi yang ada dapat
menghubungkan kita secara lebih harmonis di tengah keberagaman?"
- Penutupan (15 menit)
- Motivasi dan Rangkuman:
Berikan penekanan pada nilai-nilai toleransi, inklusivitas, dan
moderasi beragama dalam pemanfaatan teknologi. Jelaskan bahwa meskipun
kita berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, teknologi
memungkinkan kita untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama.
- Penguatan: Tekankan pentingnya
berpikir kritis dan kreatif dalam menggunakan teknologi secara bijak
dan moderat, baik untuk kepentingan ekonomi maupun untuk kehidupan
sosial yang lebih baik.
Hasil yang Diharapkan:
- Siswa dapat merenungkan bagaimana teknologi
mempengaruhi kehidupan sosial dan ekonomi mereka, serta bagaimana mereka
bisa berperan dalam menciptakan ruang digital yang inklusif dan
harmonis.
- Siswa dapat menunjukkan sikap penalaran
kritis, kreativitas, dan komunikasi dalam pemecahan
masalah sosial dan ekonomi berbasis teknologi.
Keterkaitan dengan Moderasi
Beragama:
- Kesadaran akan keberagaman:
Materi ini mengajarkan bahwa teknologi dapat menjadi alat untuk
mempersatukan dan menghubungkan umat manusia yang berbeda agama, suku,
dan budaya.
- Sikap inklusif dan toleransi:
Pembelajaran ini juga mendorong siswa untuk memahami pentingnya menghargai
perbedaan dan menciptakan lingkungan digital yang menghormati semua
keyakinan agama.
- Penerapan nilai-nilai moderasi:
Pembelajaran ini mengajarkan bahwa teknologi harus digunakan untuk
membangun kesejahteraan bersama, dengan memperkuat kerukunan antar umat
beragama.
|
PENUTUP (berkesadaran,
bermakna) 5
menit
|
1. Refleksi Materi
- Ajak peserta didik untuk melakukan refleksi
terhadap materi yang telah dipelajari dengan pertanyaan pemantik:
- "Apa yang kalian pelajari hari ini tentang
hubungan antara teknologi, ekonomi, dan keberagaman wilayah
Indonesia?"
- "Bagaimana keberagaman geografis
memengaruhi kehidupan masyarakat kita?"
- "Apa peran teknologi dalam menyatukan
masyarakat yang berbeda suku, agama, dan budaya?"
Kaitkan dengan moderasi
beragama:
Tekankan bahwa keberagaman adalah kekayaan yang harus dijaga dengan sikap
toleransi. Dalam ekonomi digital, semua orang—dari latar belakang
apapun—dapat berpartisipasi secara adil dan saling menghargai.
2. Refleksi Akhir
Pembelajaran
- Guru memandu refleksi bersama tentang sikap dan
keterampilan yang ditumbuhkan hari ini, seperti:
- penalaran kritis
dalam menganalisis peran teknologi,
- komunikasi efektif
dalam diskusi kelompok,
- kreativitas saat membuat proyek
kelompok.
- Pertanyaan penutup untuk refleksi pribadi:
- "Apa hal penting yang akan kalian bawa
dari pelajaran hari ini ke dalam kehidupan sehari-hari?"
- "Bagaimana kalian bisa menggunakan
teknologi secara bijak, adil, dan menghormati perbedaan agama dan
budaya?"
3. Motivasi
“Teknologi hanyalah alat. Kitalah yang menentukan
bagaimana menggunakannya—untuk membangun, menyambung, dan memperkuat
persaudaraan di tengah keberagaman.”
- Beri semangat untuk terus belajar:
“Kalian adalah generasi digital Indonesia yang
hebat. Jadilah pelopor ekonomi digital yang moderat, toleran, dan bermanfaat
bagi semua!”
4. Tugas untuk Pertemuan
Berikutnya
- Tugas Individu (Ringan & Reflektif):
Buatlah jurnal singkat (1 halaman) yang berisi:
- Satu contoh pemanfaatan teknologi digital di
sekitar kalian yang mendukung kerukunan masyarakat.
- Ide sederhana bagaimana teknologi dapat
dimanfaatkan untuk membangun ekonomi tanpa memandang perbedaan agama
atau suku.
- Pengantar Materi Selanjutnya
(opsional):
"Pada pertemuan berikutnya, kita akan
mempelajari lebih lanjut bagaimana perubahan sosial dan ekonomi memengaruhi
identitas bangsa. Siap-siap, ya!"
|
ASESMEN PEMBELAJARAN
|
Asesmen pada Awal Pembelajaran
|
Jenis Asesmen
Asesmen Diagnostik Non-Tes & Tes
Kognitif Ringan (gabungan kuantitatif dan kualitatif)
Bentuk Instrumen dan Contoh Pertanyaan
A. Kuesioner Minat dan Pengetahuan Awal (Pilihan
Ganda & Skala Likert)
(Jenis: Non-Tes, Bentuk: Angket/Kuesioner, Waktu:
±10 menit)
- Saya pernah menggunakan aplikasi seperti
Shopee, Tokopedia, Gojek, atau lainnya untuk jual beli.
☐ Sangat Sering
☐ Kadang-kadang
☐ Jarang
☐ Tidak Pernah
- Saya tahu bahwa teknologi bisa membantu
seseorang menjalankan usaha.
☐ Sangat Setuju
☐ Setuju
☐ Tidak Setuju
☐ Tidak Tahu
- Saya tahu bahwa Indonesia memiliki banyak pulau
dan wilayah yang berbeda-beda.
☐ Sangat Setuju
☐ Setuju
☐ Tidak Setuju
☐ Tidak Tahu
- Saya pernah melihat atau mengalami bahwa
perbedaan tempat tinggal atau budaya bisa mempengaruhi cara orang
bekerja.
☐ Ya
☐ Tidak
☐ Belum Pernah Tapi Tahu
B. Tes Pengetahuan Awal
(Pilihan Ganda & Isian Singkat)
(Jenis: Tes Kognitif Dasar,
Bentuk: PG & Isian Singkat, Waktu: ±10-15 menit)
- Apa itu ekonomi digital?
a. Kegiatan ekonomi menggunakan uang tunai
b. Ekonomi yang berbasis pertanian
c. Kegiatan ekonomi yang menggunakan teknologi digital
d. Sistem barter dalam perdagangan
- Contoh teknologi yang mendukung kegiatan
ekonomi adalah…
a. Mesin ketik
b. Aplikasi kasir dan marketplace
c. Kompor gas
d. Televisi
- Sebutkan salah satu perbedaan antara daerah
dataran tinggi dan dataran rendah dalam aktivitas ekonomi!
(Isian singkat)
- Bagaimana teknologi bisa membantu masyarakat di
daerah terpencil?
(Isian singkat)
C. Pertanyaan Reflektif
(Opsional untuk Diskusi atau Jurnal Mini)
(Jenis: Non-Tes, Bentuk:
Esai Ringan / Lisan / Diskusi / Jurnal Siswa)
- “Menurut kalian, apakah semua orang di
Indonesia bisa memanfaatkan teknologi digital secara adil? Mengapa?”
- “Bagaimana sebaiknya kita memperlakukan orang
lain yang berbeda latar belakang, suku, atau agama dalam dunia digital?”
Tujuan tambahan:
menanamkan kesadaran awal tentang pentingnya moderasi beragama dan keadilan
sosial dalam pemanfaatan teknologi.
Penggunaan Hasil Asesmen
- Menentukan strategi diferensiasi
pembelajaran (bagi siswa yang sudah paham dan belum paham).
- Menyesuaikan metode dan media
pembelajaran.
- Mengidentifikasi potensi siswa
untuk pembelajaran berbasis proyek atau diskusi.
- Memunculkan nilai-nilai sikap
moderat dan toleran sejak awal pembelajaran.
|
Asesmen pada Proses Pembelajaran
|
Jenis dan Bentuk Instrumen
Asesmen
1. Kuis Interaktif
- Jenis: Tes formatif singkat
- Bentuk: Pilihan ganda / kuis online (Kahoot, Quizizz,
Google Form)
- Waktu: 10–15 menit di tengah sesi belajar
- Contoh soal:
- Apa yang dimaksud dengan ekonomi digital?
- Bagaimana teknologi membantu pelaku UMKM di
daerah terpencil?
- Mengapa penting memahami keberagaman wilayah
di Indonesia dalam perencanaan ekonomi?
2. Lembar Observasi Diskusi
Kelompok
- Jenis: Observasi keterampilan proses
- Bentuk: Rubrik sederhana untuk guru
- Waktu: Saat siswa melakukan diskusi kelompok/proyek
- Indikator:
- Berpikir kritis saat menyampaikan pendapat
- Mampu mendengar dan menghargai pendapat teman
(toleransi)
- Menghubungkan materi dengan situasi di
lingkungan sekitar
- Menunjukkan sikap menghargai keberagaman
(etnis, budaya, agama)
Kaitkan dengan moderasi
beragama: catat siswa yang menunjukkan sikap toleran, adil,
dan terbuka dalam diskusi tentang perbedaan geografis dan sosial.
3. Jurnal Reflektif Siswa
- Jenis: Refleksi pribadi
- Bentuk: Tulisan pendek atau catatan harian
- Pertanyaan panduan:
- Apa hal paling menarik yang kamu pelajari hari
ini?
- Bagaimana teknologi bisa membantu masyarakat
yang berbeda latar belakang?
- Menurutmu, mengapa penting untuk adil dan
menghormati perbedaan dalam dunia digital?
4. Penilaian Produk Proyek
Mini
- Jenis: Penilaian keterampilan
- Bentuk: Poster digital, infografis, video pendek,
atau presentasi sederhana
- Topik proyek:
“Ceritakan bagaimana teknologi bisa mendukung
masyarakat di wilayah geografis tertentu secara adil dan inklusif, tanpa
diskriminasi agama atau budaya.”
- Aspek penilaian:
- Kesesuaian isi dengan materi
- Kreativitas dan kejelasan ide
- Nilai-nilai moderasi (toleransi, adil, kerja
sama lintas perbedaan)
Cara Memberi Umpan Balik
- Langsung: Beri komentar positif
dan perbaikan saat diskusi atau setelah kuis.
- Tertulis: Tulis catatan singkat
di jurnal siswa atau hasil tugas.
- Lisan: Ajak refleksi bersama di akhir sesi (contoh:
"Apa yang bisa kita pelajari dari perbedaan dan teknologi untuk
membangun masyarakat yang rukun?").
|
Asesmen pada Akhir Pembelajaran
|
Jenis dan Bentuk Instrumen
Asesmen Sumatif
1. Tes Tertulis (Kognitif)
Jenis: Tes
pengetahuan dan pemahaman
Bentuk: Campuran pilihan ganda dan uraian singkat
Contoh Soal:
Pilihan Ganda (3–5 soal)
- Yang dimaksud dengan ekonomi digital adalah...
a. Ekonomi yang hanya berlaku di kota besar
b. Ekonomi yang dilakukan menggunakan teknologi digital
c. Kegiatan pertanian dengan mesin traktor
d. Transaksi tunai di pasar tradisional
- Peran teknologi dalam pertumbuhan ekonomi
adalah, kecuali...
a. Memudahkan akses pasar
b. Mempercepat produksi
c. Menghilangkan budaya lokal
d. Meningkatkan efisiensi
Uraian Singkat (2–3 soal)
- Jelaskan bagaimana teknologi digital bisa dimanfaatkan
oleh masyarakat desa untuk meningkatkan ekonomi mereka!
- Mengapa keberagaman geografis menyebabkan
perbedaan aktivitas ekonomi di Indonesia?
- Bagaimana nilai moderasi beragama bisa
diterapkan saat kita berbisnis di platform digital yang penggunanya
berasal dari berbagai agama dan suku?
2. Proyek Mini / Produk
Kinerja
Jenis:
Penilaian keterampilan dan sikap
Bentuk: Poster, video pendek, infografis, atau presentasi
Tugas Proyek:
Buatlah poster digital atau
infografis tentang bagaimana teknologi digital dapat membantu masyarakat dari
berbagai wilayah dan latar belakang agama di Indonesia untuk berkolaborasi
dalam kegiatan ekonomi secara adil dan damai.
Aspek Penilaian:
- Ketepatan isi dan pemahaman konsep
- Keterkaitan dengan nilai toleransi dan moderasi
beragama
- Kreativitas dan kejelasan visual/presentasi
3. Refleksi Tertulis
Jenis: Asesmen
sikap (metakognitif)
Bentuk: Esai reflektif pendek
Pertanyaan:
“Setelah mempelajari materi
ini, bagaimana pendapatmu tentang pentingnya memahami perbedaan geografis dan
keberagaman agama/budaya dalam kehidupan ekonomi digital?”
Format Pengumpulan
- Bisa dikumpulkan melalui Google Form, Lembar
Jawaban, atau dokumentasi hasil proyek.
- Waktu pengerjaan:
1–2 hari (untuk proyek), 30–40 menit (untuk tes tertulis)
Keterkaitan dengan Moderasi
Beragama
Asesmen ini dirancang tidak
hanya mengukur kemampuan kognitif, tetapi juga membangun kesadaran
toleransi, keadilan, dan kolaborasi antar masyarakat yang berbeda latar
belakang agama, budaya, dan wilayah, sesuai dengan prinsip moderasi
beragama.
|
Asesmen
dalam pembelajaran mendalam disesuaikan dengan assessment as learning,
assessment for learning, dan assessment of learning. Tentukan metode atau
cara yang digunakan secara komprehensif untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik. Contoh: Tes tertulis, Tes lisan, Penilaian Kinerja, Penilaian
Proyek, Penilaian Produk, Observasi, Portofolio, Peer Assessment, Self
Assessment, penilaian berbasis kelas, dan sebagainya.
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar