IDENTIFIKASI
|
Peserta
Didik
|
Tema: Indikator Negara Maju dan Potensi Indonesia
Integrasi: Sekolah Sadar Pajak
1. Aspek Pengetahuan Awal
- Sebagian
besar peserta didik telah mengenal istilah "negara maju dan
berkembang" dari pembelajaran sebelumnya atau dari media sosial.
- Pengetahuan
awal peserta didik masih terbatas pada negara seperti Jepang dan Amerika
Serikat sebagai negara maju, namun belum memahami secara mendalam
indikator yang menentukan status tersebut (misalnya pendapatan per
kapita, kualitas hidup, infrastruktur, dan pendidikan).
- Beberapa
siswa memiliki pemahaman awal tentang potensi Indonesia dalam bidang
ekonomi dan pendidikan, tetapi masih bersifat umum dan belum terhubung
dengan data aktual atau peran pajak dalam pembangunan.
2. Aspek Minat Belajar
- Peserta
didik menunjukkan minat lebih tinggi ketika pembelajaran dikaitkan
dengan:
- Kehidupan
sehari-hari dan masa depan mereka (misalnya lapangan pekerjaan dan
kemajuan teknologi).
- Isu
yang sedang hangat di media sosial (misalnya perkembangan teknologi
digital, startup, dan ekonomi kreatif).
- Peran
generasi muda dalam membangun bangsa (misalnya bagaimana pajak
digunakan untuk membangun pendidikan dan infrastruktur).
- Topik
tentang negara lain yang maju dan bagaimana Indonesia bisa menyusul juga
cukup menarik minat mereka.
3. Aspek Latar Belakang Peserta Didik
- Peserta
didik berasal dari berbagai latar belakang sosial ekonomi. Sebagian
berasal dari keluarga dengan profesi guru, ASN, wirausahawan, dan buruh.
- Pemahaman
tentang pajak dan kontribusi warga negara bervariasi, namun sebagian
besar belum menyadari keterkaitannya dengan pembangunan (infrastruktur,
sekolah, kesehatan).
- Akses
terhadap informasi digital cukup baik, namun belum semuanya mampu
memilah informasi kredibel.
4. Aspek Kebutuhan Belajar
- Membutuhkan
pemahaman konkret dan aplikatif tentang indikator negara maju yang
dikaitkan dengan realitas di Indonesia.
- Perlu
pendekatan pembelajaran yang kontekstual, seperti studi kasus,
infografis perbandingan negara, atau proyek mini tentang “Potensi
Daerahku”.
- Dibutuhkan
pemahaman dasar tentang fungsi pajak dan kontribusinya terhadap
pembangunan nasional (misalnya menjelaskan bagaimana dana pajak
digunakan untuk pendidikan atau membangun jalan).
- Kebutuhan
terhadap penguatan karakter seperti tanggung jawab, nasionalisme, dan
kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
|
Materi
Pelajaran
|
1. Pengetahuan Faktual
·
Peserta didik mempelajari fakta-fakta dasar seperti
data pendapatan per kapita berbagai negara (misalnya Indonesia, Jepang,
Amerika Serikat), contoh infrastruktur negara maju seperti jalan tol, kereta
cepat, atau sistem transportasi massal, serta statistik terkait kualitas
hidup seperti angka harapan hidup dan Indeks
·
Pembangunan Manusia (IPM). Dalam kehidupan
sehari-hari, pengetahuan ini membantu peserta didik memahami bagaimana
kondisi Indonesia saat ini jika dibandingkan dengan negara-negara maju, serta
mengenali infrastruktur yang ada di lingkungan sekitar mereka yang dibangun
oleh pemerintah.
2. Pengetahuan Konseptual
·
Peserta didik memahami konsep-konsep penting seperti
pengertian negara maju dan negara berkembang, konsep kualitas hidup (yang
mencakup aspek kesehatan, pendidikan, dan ekonomi), serta konsep potensi
nasional dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan teknologi.
·
Mereka juga diperkenalkan pada konsep pembangunan
berkelanjutan. Konsep-konsep ini membantu peserta didik mengembangkan
pemahaman menyeluruh tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu
negara, serta mendorong mereka melihat bagaimana potensi yang ada di daerah
mereka sendiri dapat berkontribusi pada kemajuan Indonesia.
3. Pengetahuan Prosedural
·
Dalam pembelajaran ini, peserta didik dilatih untuk
melakukan langkah-langkah analisis data sosial ekonomi, seperti membaca
grafik dan tabel perbandingan antarnegara, membuat infografis atau poster
tentang “Potensi Daerahku”, serta menjelaskan prosedur hubungan antara pajak
dan pembangunan.
·
Dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik dapat
menerapkan keterampilan ini ketika mengamati perkembangan pembangunan di
sekitar mereka dan menyampaikan ide secara visual menggunakan media digital.
·
Mereka juga mulai memahami bagaimana pajak yang
dibayar oleh masyarakat digunakan untuk membiayai fasilitas publik seperti
sekolah dan rumah sakit.
4. Pengetahuan Metakognitif
·
Peserta didik dilatih untuk merefleksikan dan
menyadari pentingnya peran mereka sebagai generasi muda dalam membangun
Indonesia.
·
Mereka diajak berpikir kritis tentang bagaimana
keputusan individu dan keluarga dalam bidang pendidikan, kerja, dan
kewarganegaraan (termasuk kesadaran pajak) berpengaruh pada pembangunan
bangsa.
·
Selain itu, mereka diarahkan untuk mengenali gaya
belajar yang efektif, misalnya bagaimana cara terbaik memahami perbandingan
antarnegara atau bagaimana menyusun presentasi tentang potensi lokal.
·
Hal ini mendorong tumbuhnya kesadaran diri, rasa
tanggung jawab, dan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
|
Dimensi
Profil Lulusan (DPL)
|
Pilihlah
dimensi profil lulusan yang akan dicapai dalam pembelajaran
|
|
DPL
1
Keimanan dan ketakwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa
DPL 2
Kewargaan
DPL
3
Penalaran Kritis
DPL
4
Kreativitas
|
DPL 5
Kolaborasi
DPL
6
Kemandirian
DPL
7
Kesehatan
DPL 8
Komunikasi
|
|
DESAIN PEMBELAJARAN
|
Capaian Pembelajaran
|
Peserta didik memahami upaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya
melalui kegiatan ekonomi, harga, pasar, lembaga keuangan, perdagangan
internasional, peran masyarakat dan negara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi
di era digital, serta potensi Indonesia menjadi
negara maju
|
Lintas
Disiplin Ilmu
|
- Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
- Menanamkan nilai tanggung jawab sebagai warga
negara, khususnya dalam membayar pajak dan menjaga fasilitas umum.
- Mengembangkan kesadaran kebangsaan melalui pemahaman
tentang peran individu dalam kemajuan bangsa.
- Mendorong partisipasi aktif siswa dalam
program Sekolah Sadar Pajak.
- Matematika
- Membaca, menginterpretasi, dan membandingkan
data numerik (misalnya grafik pertumbuhan ekonomi, tabel IPM, dan data
statistik pendidikan).
- Menghitung selisih atau rata-rata pendapatan
per kapita antarnegara atau antarprovinsi.
- Menggunakan data kuantitatif untuk membuat
analisis sederhana.
- Bahasa Indonesia
- Menyusun teks eksplanasi atau deskripsi mengenai
potensi Indonesia atau karakteristik negara maju.
- Menyampaikan hasil analisis dalam bentuk
presentasi lisan atau laporan tertulis.
- Meningkatkan keterampilan literasi dalam
memahami teks informasi dan argumentatif.
- TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
- Menggunakan aplikasi digital (Canva, Google
Slides, Excel) untuk membuat infografis atau presentasi data.
- Mencari dan mengevaluasi informasi dari
internet secara kritis.
- Mengembangkan literasi digital dalam menyusun
karya proyek tentang potensi lokal.
|
Tujuan
Pembelajaran
|
1. Peserta
didik dapat mengidentifikasi empat indikator negara maju (pendapatan per
kapita, kualitas hidup, infrastruktur, pendidikan) secara tepat melalui
diskusi kelas.
2. Peserta
didik dapat membedakan ciri-ciri negara maju dan berkembang berdasarkan data
yang disajikan dalam bentuk grafik atau tabel.
3. Peserta
didik dapat menjelaskan potensi Indonesia dalam sektor ekonomi, pendidikan,
dan teknologi secara lisan atau tertulis.
4. Peserta
didik dapat menyajikan hasil analisis sederhana tentang potensi daerahnya
yang berkontribusi terhadap kemajuan Indonesia dalam bentuk poster atau
infografis.
5.
Peserta didik dapat menyimpulkan hubungan
antara potensi nasional dan kontribusi warga negara (misalnya melalui pajak)
terhadap pembangunan Indonesia.
|
Topik
Pembelajaran
|
Topik Pembelajaran:
"Menjadi Bangsa Maju:
Memahami Indikator Negara Maju dan Potensi Indonesia untuk Membangun Masa
Depan"
Topik ini bersifat tematik,
menggugah semangat kebangsaan, serta membuka ruang refleksi dan aksi siswa
sebagai generasi muda dalam pembangunan nasional. Topik ini juga memberi
ruang untuk integrasi dengan program Sekolah Sadar Pajak.
Jika Anda ingin versi yang
lebih singkat dan sederhana untuk dituliskan di RPP atau lembar kerja siswa,
berikut alternatifnya:
Alternatif Judul Sederhana:
- "Apa yang Membuat Negara Maju dan
Bagaimana Indonesia Bisa Maju?"
- "Potensi Indonesia untuk Menjadi Negara
Maju"
- "Negaraku Hebat: Dari Pajak hingga
Teknologi"
|
Praktik
Pedagogis
|
Model Pembelajaran:
Project-Based Learning
(PjBL)
Peserta didik menyusun proyek "Potensi Daerahku untuk Indonesia
Maju", yang mengaitkan potensi ekonomi, pendidikan, dan teknologi
dengan peran pajak dalam pembangunan.
Strategi Pembelajaran:
Discovery Learning +
Presentasi Kolaboratif
Peserta didik mengeksplorasi data negara maju dan potensi Indonesia melalui
pencarian informasi, lalu menyajikan temuan dalam bentuk kreatif (poster,
video, infografis).
Metode Pembelajaran:
- Diskusi Kelompok Terbimbing
Meningkatkan kemampuan komunikasi dan kolaborasi.
- Analisis Data dan Studi Kasus
Melatih penalaran kritis melalui
data nyata dan kasus relevan (misal: pembangunan infrastruktur melalui
pajak).
- Pembuatan Karya Kreatif
Mendorong kreativitas melalui media digital (infografis, pameran, vlog
singkat).
- Refleksi Diri dan Sosial
Membangun kesadaran akan pentingnya kontribusi warga (pajak) untuk
pembangunan.
Keterkaitan dengan Prinsip
Pembelajaran Mendalam:
- Berkesadaran, Siswa memahami
hubungan antara pajak, pembangunan, dan kemajuan negara.
- Bermakna, Topik dikaitkan dengan
kondisi lokal dan masa depan mereka.
- Menggembirakan, Belajar melalui proyek kreatif dan
eksplorasi digital.
|
Kemitraan
Pembelajaran
|
Kemitraan Pembelajaran yang Direkomendasikan:
- Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama / DJP
- Peran: Memberikan edukasi
pajak, sosialisasi pentingnya kontribusi pajak dalam pembangunan.
- Kegiatan: Kelas inspiratif,
simulasi pembayaran pajak, webinar sekolah sadar pajak.
- Manfaat: Meningkatkan
kesadaran siswa tentang peran warga negara dalam pembangunan.
- Perguruan Tinggi Lokal (misal: Universitas
Negeri Malang)
- Peran: Memberikan
pendampingan dalam pembelajaran berbasis proyek dan literasi data.
- Kegiatan: Kolaborasi dosen
dalam kelas kolaboratif, penguatan keterampilan berpikir kritis dan
komunikasi.
- Manfaat: Meningkatkan kualitas
literasi data dan pemahaman konseptual siswa.
- Pelaku Usaha/Startup Teknologi Lokal
- Peran: Memberi wawasan
tentang peluang ekonomi dan teknologi digital di Indonesia.
- Kegiatan: Wawancara virtual,
mentoring proyek siswa, demo teknologi.
- Manfaat: Meningkatkan motivasi
dan kreativitas siswa melalui pembelajaran nyata dan masa depan dunia
kerja.
- Orang Tua/Wali Murid
- Peran: Mendukung
pembelajaran di rumah, memberikan contoh kontribusi nyata sebagai warga
negara (misalnya membayar pajak, bekerja di sektor pendidikan atau
teknologi).
- Kegiatan: Sharing pengalaman
pekerjaan, mendampingi proyek siswa.
- Manfaat: Memperkuat kolaborasi
sekolah–rumah dalam membentuk karakter siswa.
|
Lingkungan
Pembelajaran
|
Lingkungan Pembelajaran yang
Direkomendasikan
- Lingkungan Fisik yang Mendukung Kolaborasi dan
Kreativitas
- Pengaturan tempat duduk fleksibel (berkelompok
atau lingkaran) untuk memfasilitasi diskusi dan kerja tim.
- Penyediaan alat bantu belajar visual seperti infografis
indikator negara maju, peta dunia/interaktif, dan grafik statistik.
- Papan pajangan atau pojok pajak sebagai ruang
siswa memajang karya proyek, poster potensi daerah, atau hasil riset
kecil.
- Akses ke perpustakaan mini kelas atau
perangkat digital (tablet/laptop) untuk eksplorasi data dan referensi.
- Lingkungan Sosial-Ekologis Sekitar Sekolah
- Observasi lapangan ke lingkungan sekitar
sekolah atau kampung industri/kreatif untuk mengenali potensi lokal.
- Mengaitkan proyek pembelajaran dengan potensi
ekonomi hijau, keberlanjutan, atau usaha berbasis teknologi ramah
lingkungan.
- Kegiatan sekolah sadar pajak yang melibatkan
warga sekolah dan masyarakat sekitar.
|
Pemanfaatan
Digital
|
Lingkungan Digital dan
Virtual
o
Penggunaan platform digital seperti Google
Classroom, Canva, YouTube Edu, dan situs DJP (untuk literasi pajak).
o
Pembelajaran daring terintegrasi seperti virtual
tour pembangunan nasional atau statistik potensi daerah dari situs
resmi BPS/DJP. Kegiatan kreatif digital seperti membuat vlog, podcast mini,
atau presentasi interaktif hasil proyek
|
PENGALAMAN BELAJAR
|
AWAL (tuliskan
prinsip pembelajaran yang digunakan, misal berkesadaran, bermakna, menggembirakan)
|
Langkah-Langkah
Pembukaan Pembelajaran
- Menyapa dan
Menghubungkan dengan Kehidupan Sehari-hari (5 menit)
- Guru menyapa siswa dan mengaitkan topik pembelajaran dengan isu
sehari-hari seperti perkembangan ekonomi atau teknologi di Indonesia.
Misalnya, bertanya, "Pernahkah kalian mendengar tentang
perkembangan ekonomi digital atau infrastruktur jalan tol yang semakin
modern di Indonesia?"
- Apersepsi:
Menyambungkan dengan Pengalaman Siswa (7 menit)
- Guru meminta siswa untuk berdiskusi dalam kelompok kecil
mengenai perbedaan kualitas hidup di berbagai daerah di Indonesia.
Pertanyaan pemicu: "Apa yang membuat hidup di kota besar dan
daerah terpencil bisa sangat berbeda?" Siswa berbagi pengalaman
atau informasi yang mereka ketahui.
- Orientasi:
Menyajikan Data dan Fakta Menarik (5 menit)
- Guru menampilkan grafik atau video singkat yang menggambarkan pendapatan
per kapita atau kualitas hidup di beberapa negara maju dan
Indonesia. Bisa menggunakan data dari BPS atau video tentang
pembangunan infrastruktur dan pendidikan di Indonesia.
- Pertanyaan pemandu: "Kenapa ada
perbedaan besar antara negara maju dan negara berkembang dalam hal
pendapatan atau kualitas hidup? Apa yang bisa Indonesia lakukan untuk
maju?"
- Motivasi: Mengaitkan
Pembelajaran dengan Tujuan Pribadi (5 menit)
- Guru menjelaskan bagaimana pemahaman tentang indikator negara
maju dapat membuka wawasan siswa tentang peran mereka dalam pembangunan
Indonesia.
- Pernyataan
motivasi: "Setiap dari kita memiliki peran dalam kemajuan
Indonesia, apakah itu melalui pendidikan, berkontribusi dalam pajak,
atau memanfaatkan teknologi untuk membangun negeri ini."
- Menghubungkan dengan
Program Sekolah Sadar Pajak (3 menit)
- Guru menyampaikan bagaimana pajak berperan dalam pembiayaan
pembangunan negara. Siswa diberi pengantar tentang Sekolah Sadar
Pajak, di mana mereka akan mempelajari lebih dalam tentang
kontribusi pajak terhadap kemajuan Indonesia.
|
INTI
|
Pada tahap
ini, siswa aktif terlibat dalam pengalaman belajar memahami, mengaplikasi,
dan merefleksi. Guru menerapkan prinsip pembelajaran berkesadaran, bermakna,
menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengalaman belajar tidak
harus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan.
|
Memahami (Bermakna,
Berkesadaran) 40
menit
|
Tujuan:
Siswa dapat memahami konsep dasar indikator negara maju (pendapatan per
kapita, kualitas hidup, infrastruktur, pendidikan) dan potensi Indonesia
dalam berbagai sektor.
- Aktivitas
Pembukaan (5 menit)
- Guru
menyapa siswa dan memberikan gambaran umum tentang indikator negara
maju dan potensi Indonesia melalui pertanyaan pemantik.
- Pertanyaan:
"Apa yang membedakan negara maju dengan negara berkembang? Apakah
kalian tahu tentang potensi daerah di Indonesia?"
- Eksplorasi
Data dan Fakta (15 menit)
- Guru
memperkenalkan data tentang indikator negara maju (pendapatan per
kapita, kualitas hidup, infrastruktur, pendidikan) menggunakan grafik
dan video singkat.
- Siswa
diminta untuk mengamati grafik dan data, kemudian berdiskusi dalam
kelompok kecil tentang apa yang mereka temukan.
- Pertanyaan
Pemicu: "Apa hubungan antara pendidikan dan
kualitas hidup? Bagaimana infrastruktur memengaruhi perkembangan
ekonomi?"
- Penjelasan
Materi dan Diskusi (20 menit)
- Guru
memberikan penjelasan tentang indikator negara maju dan potensi
Indonesia. Pembahasan akan dilakukan dengan fokus pada sektor ekonomi,
pendidikan, dan teknologi.
- Tugas:
Siswa diminta untuk menuliskan 3 hal penting yang mereka pelajari dari
diskusi tersebut dan membagikan pendapatnya.
|
Mengaplikasi
(Menggembirakan) 35 menit
|
Tujuan: Siswa dapat
mengaplikasikan pemahaman mereka dalam konteks kehidupan sehari-hari dan
menganalisis potensi Indonesia.
- Proyek Kelompok: Menganalisis Potensi Daerah
(30 menit)
- Siswa dibagi dalam kelompok kecil dan diberi
tugas untuk menganalisis potensi ekonomi, pendidikan, dan teknologi di
daerah masing-masing atau daerah yang dipilih.
- Tugas: Setiap kelompok
membuat presentasi yang mencakup data yang mendukung analisis mereka,
seperti statistik pendapatan, akses pendidikan, dan kemajuan
infrastruktur di daerah tersebut.
- Alat Bantu: Google Slides, Canva,
dan data dari BPS atau situs terkait.
- Penyajian Hasil Proyek (20 menit)
- Setiap kelompok mempresentasikan temuan mereka
di depan kelas dengan menggunakan alat bantu visual (infografis, peta,
grafik).
- Penilaian: Fokus pada kemampuan
siswa untuk menjelaskan data dengan jelas dan menunjukkan hubungan
antara potensi daerah dengan indikator negara maju.
- Simulasi Pembayaran Pajak (10 menit)
- Untuk mengaitkan dengan program Sekolah Sadar
Pajak, siswa diberikan simulasi bagaimana pajak berperan dalam mendanai
pembangunan infrastruktur dan pendidikan.
- Tugas: Siswa bermain peran
sebagai pejabat pajak dan warga negara yang berkontribusi terhadap
pembangunan.
|
Merefleksi (Berkesadaran)
|
Tujuan: Siswa dapat
merefleksikan pembelajaran dan hubungan antara potensi Indonesia dan kemajuan
negara.
- Diskusi Refleksi Kelas (15 menit)
- Guru memimpin diskusi kelas dengan pertanyaan
reflektif.
- Pertanyaan: "Apa yang kalian
pelajari tentang peran kita sebagai warga negara dalam kemajuan negara?
Bagaimana pajak dan potensi daerah mempengaruhi kehidupan kita?"
- Tugas: Siswa diminta menulis
refleksi singkat tentang pembelajaran yang baru saja dilakukan,
mengaitkan pengetahuan yang didapat dengan kehidupan pribadi mereka.
- Evaluasi Diri dan Grup (10 menit)
- Siswa mengevaluasi proses kerja kelompok dan
kontribusi diri mereka dalam proyek.
- Tugas: Mengisi lembar
evaluasi diri tentang kelebihan dan tantangan yang dihadapi saat
menganalisis potensi daerah.
- Penyusunan Rencana Aksi Individu (5 menit)
- Siswa menyusun rencana aksi pribadi untuk
berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia dalam bidang pendidikan,
ekonomi, atau teknologi.
- Tugas: Menuliskan langkah
konkret yang bisa dilakukan, seperti mengedukasi teman tentang pajak
atau ikut serta dalam proyek teknologi di sekolah.
|
PENUTUP (berkesadaran,
bermakna) 5
menit
|
1. Refleksi Materi (4 menit)
- Guru mengajak siswa untuk merefleksikan apa
yang sudah mereka pelajari tentang indikator negara maju
(pendapatan per kapita, kualitas hidup, infrastruktur, pendidikan) dan potensi
Indonesia dalam berbagai sektor (ekonomi, pendidikan, teknologi).
- Pertanyaan untuk refleksi materi:
- "Apa yang kalian ketahui sekarang
tentang indikator yang membedakan negara maju dan negara
berkembang?"
- "Bagaimana kalian melihat potensi
Indonesia dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan teknologi setelah
mempelajari materi ini?"
- "Apa peran kalian sebagai warga negara
dalam kemajuan negara, terutama melalui pemahaman tentang pajak?"
2. Refleksi Akhir
Pembelajaran (3 menit)
- Guru mengajak siswa untuk berpikir kritis
mengenai bagaimana pembelajaran ini mempengaruhi cara mereka memandang
pembangunan negara dan potensi daerah mereka.
- Pertanyaan refleksi akhir:
- "Apakah kalian merasa lebih paham
tentang hubungan antara pendidikan, ekonomi, dan infrastruktur dengan
kemajuan suatu negara?"
- "Apa hal baru yang kalian pelajari hari
ini yang paling mengesankan bagi kalian?"
- "Bagaimana kalian akan mengaplikasikan
pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari?"
3. Motivasi (2 menit)
- Guru memberikan motivasi tentang pentingnya
peran setiap individu dalam membangun negara, baik melalui pendidikan,
kontribusi dalam pajak, maupun inovasi teknologi.
- Motivasi:
- "Ingatlah, masa depan Indonesia ada di
tangan kalian. Apa yang kalian pelajari hari ini bukan hanya untuk
diingat, tetapi untuk dipraktikkan dan diwujudkan. Setiap langkah
kecil yang kalian ambil sekarang akan berkontribusi pada kemajuan
negara ini."
4. Tugas untuk Pertemuan
Berikutnya (1 menit)
- Guru memberikan penugasan yang terkait dengan
pengembangan sektor-sektor yang dibahas dalam pembelajaran ini.
- Tugas: "Untuk pertemuan
berikutnya, buatlah analisis singkat tentang salah satu sektor di
Indonesia (ekonomi, pendidikan, atau teknologi) yang menurut kalian
paling potensial untuk dikembangkan. Jelaskan alasan kalian dan beri
contoh nyata yang mendukung pendapat kalian. Tugas ini akan kita
diskusikan bersama pada pertemuan berikutnya."
|
ASESMEN PEMBELAJARAN
|
Asesmen pada Awal Pembelajaran
|
Jenis dan Bentuk Instrumen:
- Jenis Instrumen:
- Kuesioner/Survey Awal
Kuesioner ini berfungsi untuk mengumpulkan data tentang pengetahuan
awal siswa mengenai konsep negara maju dan potensi Indonesia. Kuesioner
ini bersifat skala Likert (skala 1–5) dan beberapa pertanyaan
terbuka, yang memberikan gambaran mengenai pemahaman dasar siswa
sebelum masuk ke pembelajaran lebih mendalam.
- Bentuk Instrumen:
- Kuesioner Digital atau Kertas
Kuesioner dapat dibuat secara manual (kertas) atau menggunakan aplikasi
seperti Google Form untuk memudahkan pengumpulan dan analisis data.
5 Pertanyaan/Pernyataan
Instrumen Asesmen Awal:
- Pertanyaan Pilihan Ganda (Pengetahuan Umum):
"Apa yang dimaksud dengan pendapatan per kapita?"
- a) Total pendapatan suatu negara dibagi jumlah
penduduk
- b) Pendapatan seseorang dalam satu tahun
- c) Pendapatan suatu perusahaan dalam satu
bulan
- d) Tidak tahu
- Pertanyaan Skala Likert (Pemahaman tentang
Kualitas Hidup):
"Menurut Anda, kualitas hidup di suatu negara dipengaruhi
oleh faktor-faktor berikut (Pilih yang paling tepat):"
- a) Pendidikan yang berkualitas dan kesehatan
yang baik
- b) Banyaknya jumlah penduduk
- c) Pembangunan gedung dan infrastruktur
- d) Semua jawaban benar
- e) Tidak tahu
- Pertanyaan Pilihan Ganda (Potensi Daerah
Indonesia):
"Sektor apa yang menurut Anda paling memiliki potensi untuk
mengangkat perekonomian Indonesia?"
- a) Teknologi dan Inovasi
- b) Pendidikan dan Keterampilan
- c) Pertanian dan Sumber Daya Alam
- d) Semua sektor di atas
- Pertanyaan Terbuka (Pengetahuan tentang
Infrastruktur):
"Apa hubungan antara infrastruktur yang baik dan kemajuan
ekonomi di sebuah negara? Jelaskan pendapat Anda."
- Pertanyaan Skala Likert (Kesiapan Belajar
tentang Pajak):
"Apakah Anda merasa penting untuk memahami peran pajak dalam
pembangunan negara?"
- a) Sangat penting
- b) Penting
- c) Tidak terlalu penting
- d) Tidak tahu
Cara Penggunaan Instrumen:
- Langkah 1: Berikan kuesioner
kepada siswa sebelum memulai materi pembelajaran. Jika menggunakan
format digital, pastikan setiap siswa mengisi kuesioner secara mandiri.
- Langkah 2: Gunakan hasil asesmen
untuk menilai kesiapan dan pemahaman awal siswa. Hal ini dapat membantu
guru menyesuaikan pendekatan pembelajaran dan memberikan materi tambahan
jika diperlukan.
- Langkah 3: Setelah pembelajaran
selesai, periksa apakah pemahaman siswa meningkat berdasarkan asesmen
akhir.
|
Asesmen pada Proses Pembelajaran
|
Jenis dan Bentuk Instrumen:
- Jenis Instrumen:
- Observasi Kelas dan Diskusi Kelompok
Guru melakukan observasi langsung terhadap diskusi dan interaksi siswa
selama pembelajaran. Selain itu, siswa dapat diberikan pertanyaan
refleksi singkat untuk mengetahui pemahaman mereka setelah
kegiatan.
- Bentuk Instrumen:
- Lembar Refleksi Singkat (Self-Assessment)
Instrumen ini dapat berbentuk lembar refleksi singkat di mana
siswa diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan mengenai pemahaman
mereka tentang materi yang sudah dibahas.
- Quiz Kecil (Multiple Choice atau Benar/Salah)
Guru dapat memberikan quiz singkat yang bisa dilakukan secara
individu di kelas untuk mengukur pemahaman peserta didik mengenai topik
yang baru saja dipelajari.
Instrumen Asesmen Formatif:
1. Lembar Refleksi Singkat
(Self-Assessment)
Siswa diminta untuk mengisi lembar refleksi setelah
melakukan diskusi kelompok atau menyelesaikan bagian pembelajaran tertentu.
Lembar ini dapat digunakan untuk mengukur pemahaman mereka, serta apakah
mereka telah mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.
Contoh Pertanyaan Refleksi
Singkat:
- "Setelah diskusi kelompok, jelaskan
bagaimana pendapatan per kapita dapat menunjukkan tingkat
kemajuan suatu negara?"
- "Apa yang kamu pahami tentang hubungan
antara kualitas hidup dan infrastruktur di negara maju? Berikan
contoh."
- "Menurut kamu, bagaimana teknologi
dapat mempercepat kemajuan Indonesia dalam sektor ekonomi?"
- "Apa hal yang menurutmu paling penting
dalam pembangunan sektor pendidikan di Indonesia?"
2. Kuis Singkat (Multiple
Choice/Benar/Salah)
Pertanyaan Multiple Choice:
- "Apa yang dimaksud dengan pendapatan per
kapita?"
- a) Total pendapatan negara dalam satu tahun
- b) Pendapatan yang diterima setiap orang dalam
satu tahun
- c) Rata-rata pendapatan per orang dalam suatu
negara
- d) Pendapatan perusahaan terbesar di suatu
negara
- "Salah satu indikator yang menunjukkan
kualitas hidup suatu negara adalah…"
- a) Banyaknya infrastruktur yang dibangun
- b) Tingkat pendidikan penduduknya
- c) Semua jawaban benar
- d) Jumlah penduduk yang tinggal di kota besar
Pertanyaan Benar/Salah:
- "Infrastruktur yang baik dapat
meningkatkan kualitas hidup masyarakat."
- "Pendidikan yang berkualitas tidak
berpengaruh terhadap kemajuan suatu negara."
3. Observasi Kelas (Diskusi
dan Interaksi)
Kriteria yang diamati selama
diskusi kelas:
- Pemahaman Siswa:
Seberapa baik siswa dapat menjelaskan konsep indikator negara maju dan
potensi Indonesia?
- Partisipasi Aktif:
Apakah siswa terlibat aktif dalam diskusi kelompok? Apakah mereka
memberikan pendapat terkait sektor-sektor yang dibahas (ekonomi,
pendidikan, teknologi)?
- Kritis dan Kreatif:
Apakah siswa menunjukkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam
membahas materi?
- Kolaborasi: Apakah siswa bekerja
sama dengan baik dalam kelompok, saling berbagi ide, dan mendiskusikan
topik secara produktif?
Cara Penggunaan Instrumen:
- Langkah 1: Selama diskusi atau
kegiatan kelompok, guru mengamati interaksi siswa dan mencatat temuan
dalam lembar observasi.
- Langkah 2: Guru memberikan quiz
singkat atau lembar refleksi setelah materi selesai dibahas,
untuk mengukur pemahaman siswa.
- Langkah 3: Setelah asesmen
dilakukan, guru memberikan umpan balik segera kepada siswa
berdasarkan hasil refleksi, quiz, dan observasi, untuk memperbaiki
pemahaman yang kurang.
|
Asesmen pada Akhir Pembelajaran
|
- Jenis Instrumen:
- Ujian Tertulis
Ujian ini mengandung soal pilihan ganda, esai, dan beberapa soal
terkait aplikasi pengetahuan dalam konteks dunia nyata.
- Tugas Proyek (Presentasi atau Laporan)
Siswa diminta untuk membuat proyek yang mengaitkan konsep yang telah
dipelajari dengan praktik nyata di Indonesia, dengan menambahkan
wawasan mengenai peran pajak dalam membangun sektor-sektor yang
dibahas.
- Bentuk Instrumen:
- Soal Pilihan Ganda
Untuk mengukur pemahaman dasar mengenai indikator negara maju dan
potensi sektor Indonesia.
- Soal Esai
Untuk mengukur kemampuan siswa dalam menghubungkan materi yang
dipelajari dengan analisis yang lebih mendalam, serta untuk mendorong
berpikir kritis.
- Tugas Proyek atau Presentasi
Membuat laporan atau presentasi tentang bagaimana Indonesia bisa maju
dalam sektor-sektor tertentu dengan pengelolaan pajak yang lebih baik.
Instrumen Asesmen Sumatif:
1. Soal Pilihan Ganda (Fakta
dan Konsep)
- Pendapatan per kapita adalah indikator penting
karena:
- a) Menunjukkan rata-rata pengeluaran pemerintah
per tahun
- b) Menunjukkan pendapatan total negara
- c) Mengukur standar hidup rata-rata individu
di suatu negara
- d) Mengukur kualitas pendidikan di suatu
negara
- Kualitas hidup di negara maju biasanya ditandai
dengan:
- a) Pembangunan infrastruktur yang kurang baik
- b) Tingkat pendidikan yang rendah
- c) Akses kesehatan dan pendidikan yang baik
- d) Semua jawaban benar
- Salah satu indikator yang menunjukkan kemajuan
infrastruktur suatu negara adalah:
- a) Tingginya pengangguran
- b) Ketersediaan dan kualitas transportasi
publik
- c) Banyaknya sumber daya alam yang
dieksploitasi
- d) Kurangnya investasi dari pemerintah
- Regulasi yang baik dalam sebuah negara dapat
meningkatkan kualitas:
- a) Infrastruktur dan pendidikan
- b) Ketidaksetaraan sosial
- c) Penerimaan pajak yang rendah
- d) Kurangnya investasi dalam teknologi
- Pajak memiliki peran yang penting dalam:
- a) Meningkatkan daya beli masyarakat
- b) Pembangunan infrastruktur dan sektor publik
lainnya
- c) Menurunkan kualitas hidup
- d) Mengurangi investasi di sektor pendidikan
2. Soal Esai (Aplikasi dan
Analisis)
- Jelaskan bagaimana pendapatan per kapita bisa
menjadi indikator utama dalam menilai kemajuan suatu negara. Berikan
contoh negara maju yang menunjukkan pendapatan per kapita yang tinggi
dan dampaknya terhadap kualitas hidup masyarakat.
- Bagaimana hubungan antara infrastruktur yang
baik dan kualitas hidup dalam negara maju? Jelaskan dengan memberi
contoh negara maju yang sukses dalam membangun infrastruktur yang
mendukung kualitas hidup warganya.
- Diskusikan bagaimana regulasi yang baik dapat
meningkatkan kemajuan sektor pendidikan dan teknologi di Indonesia. Apa
peran penting pajak dalam mendukung sektor-sektor ini?
3. Tugas Proyek (Presentasi
atau Laporan)
Tugas Proyek:
Siswa diminta untuk memilih satu sektor di Indonesia (misalnya sektor
pendidikan, ekonomi, atau teknologi), dan melakukan analisis bagaimana sektor
tersebut dapat berkembang menjadi sektor yang mendukung status negara maju.
Dalam tugas ini, siswa harus mempertimbangkan:
- Peran pendapatan per kapita dalam
mendukung kemajuan sektor tersebut.
- Infrastruktur yang diperlukan untuk
mendukung pertumbuhan sektor.
- Pajak sebagai sumber pendanaan untuk pembangunan
sektor tersebut.
- Regulasi pemerintah
yang dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi sektor
yang dipilih.
Kriteria Penilaian:
- Pemahaman terhadap konsep negara maju dan
aplikasinya pada sektor yang dipilih.
- Kemampuan untuk menghubungkan pendapatan per
kapita, infrastruktur, pendidikan, dan pajak
dalam analisis.
- Kualitas presentasi atau laporan yang jelas,
terstruktur, dan berbasis data.
Cara Penggunaan Instrumen:
- Langkah 1: Berikan soal
pilihan ganda kepada siswa untuk mengukur pemahaman mereka terhadap
konsep dasar seperti pendapatan per kapita, kualitas hidup,
infrastruktur, dan peran pajak.
- Langkah 2: Gunakan soal esai
untuk mengevaluasi kemampuan siswa dalam menghubungkan materi dan
berpikir kritis mengenai aplikasi konsep-konsep tersebut dalam kehidupan
nyata.
- Langkah 3: Berikan tugas
proyek kepada siswa sebagai penilaian akhir yang mengintegrasikan
konsep-konsep yang telah dipelajari dan menuntut siswa untuk melakukan
analisis lebih mendalam serta menyajikan solusi terkait potensi
Indonesia.
- Langkah 4: Evaluasi hasil ujian
tertulis dan proyek, berikan umpan balik konstruktif untuk membantu
siswa memahami pemahaman mereka dan area yang perlu diperbaiki.
|
Asesmen
dalam pembelajaran mendalam disesuaikan dengan assessment as learning,
assessment for learning, dan assessment of learning. Tentukan metode atau
cara yang digunakan secara komprehensif untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik. Contoh: Tes tertulis, Tes lisan, Penilaian Kinerja, Penilaian
Proyek, Penilaian Produk, Observasi, Portofolio, Peer Assessment, Self
Assessment, penilaian berbasis kelas, dan sebagainya.
|
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar