Senin, 26 Mei 2025

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM PENDIDIKAN ANTI KORUPSI IPS Kelas 9 (Integrasi Bangsa dengan Prinsip Kebhinekaan:)

 

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

 

SEKOLAH                                       : SMPN 8 Malang

NAMA GURU                                 : Drs. Sumarno

MATA PELAJARAN                       : IPS

KELAS / SEMESTER / FASE           : IX / 1 / D

ALOKASI WAKTU                         : 2 X (3 x 45) menit

MATERI                                          : Integrasi Bangsa dengan Prinsip Kebhinekaan:

1.        Pengertian integrasi bangsa dan prinsip kebhinekaan (Bhinneka Tunggal Ika).

2.        Strategi untuk mewujudkan integrasi bangsa dalam masyarakat majemuk.

 

 

 

 

 

 

 

 

IDENTIFIKASI

 

 

 

 

 

 

 

 

Peserta Didik

1. Pengetahuan Awal Peserta Didik

  • Sebagian besar peserta didik kelas IX telah memperoleh dasar-dasar pemahaman IPS dari kelas VII dan VIII, termasuk materi tentang kehidupan sosial, sejarah Indonesia, peta dan kondisi geografis, serta kegiatan ekonomi masyarakat.
  • Pengetahuan awal mereka bervariasi tergantung pada pengalaman sebelumnya, akses terhadap sumber belajar, dan perhatian saat pembelajaran daring atau luring di kelas sebelumnya.
  • Beberapa siswa memiliki kesenjangan pengetahuan dalam topik-topik yang lebih abstrak seperti dampak globalisasi, integrasi nasional, dan ekonomi digital, yang menjadi materi kelas IX.

 2. Minat Belajar Peserta Didik

  • Minat terhadap IPS bervariasi: siswa umumnya menyukai materi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti keragaman budaya, bencana alam, dan isu sosial di media.
  • Siswa kurang tertarik pada materi yang bersifat teoritis atau penuh hafalan, seperti definisi atau konsep sosiologis yang abstrak.
  • Mereka menunjukkan minat lebih tinggi jika materi dikaitkan dengan kisah nyata, fenomena lokal, film dokumenter, atau aktivitas praktik seperti wawancara, studi lapangan mini, dan proyek sosial.

 

 3. Latar Belakang Sosial dan Ekonomi

  • Siswa berasal dari latar belakang sosial ekonomi yang beragam, termasuk anak petani, pedagang, pekerja industri, ASN, hingga pengusaha kecil.
  • Perbedaan latar belakang ini memengaruhi cara pandang siswa terhadap topik seperti kesenjangan sosial, kemiskinan, dan pembangunan.
  • Sebagian siswa tinggal di daerah pinggiran atau daerah rawan banjir, yang relevan dengan materi IPS tentang kondisi geografis dan mitigasi bencana, sehingga bisa dijadikan sumber pengalaman belajar kontekstual.

 

4. Kebutuhan Belajar

  • Siswa membutuhkan pembelajaran yang kontekstual, aktif, dan visual, seperti penggunaan video, peta tematik, infografis, dan simulasi peran.
  • Beberapa siswa membutuhkan remedial atau penguatan untuk literasi dasar (membaca pemahaman) dan numerasi, terutama saat menghadapi materi statistik, grafik, dan data sosial.
  • Siswa memerlukan penguatan karakter dan kesadaran sosial, terutama dalam materi yang berkaitan dengan toleransi, kejujuran, dan antikorupsi.

 

5. Gaya Belajar dan Karakteristik Lainnya

  • Banyak siswa menunjukkan kecenderungan gaya belajar visual dan kinestetik: mereka lebih mudah memahami jika materi disajikan secara visual atau disertai aktivitas langsung.
  • Kecenderungan perilaku remaja (kelas IX sebagai masa transisi) membuat mereka lebih tertarik pada pembelajaran yang menghargai pendapat, melibatkan diskusi, dan memberi ruang untuk eksplorasi nilai-nilai sosial.
  • Siswa juga menyukai pembelajaran berbasis proyek dan teknologi, seperti membuat vlog edukatif, presentasi digital, atau menggunakan kuis online (Kahoot, Quizizz) sebagai evaluasi.

 

Materi Pelajaran

1. Pengetahuan Faktual

Pengetahuan faktual mencakup informasi dasar yang harus diketahui siswa, seperti:

  • Pengertian integrasi bangsa.
  • Arti semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
  • Fakta tentang keberagaman Indonesia: adanya berbagai suku, agama, ras, dan budaya.
  • Nilai-nilai dasar dalam Pendidikan Anti Korupsi dari KPK, seperti kejujuran, tanggung jawab, kedisiplinan, kerja keras, dan kepedulian.

2. Pengetahuan Konseptual

Pengetahuan konseptual mencakup pemahaman terhadap hubungan antargagasan dan teori yang lebih luas, seperti:

  • Konsep integrasi nasional sebagai upaya mempersatukan perbedaan untuk mewujudkan keutuhan bangsa.
  • Prinsip kebhinekaan sebagai dasar terciptanya kerukunan dalam masyarakat majemuk.
  • Pemahaman tentang masyarakat majemuk dan pentingnya toleransi.
  • Konsep dasar korupsi sebagai penyalahgunaan kekuasaan atau jabatan untuk kepentingan pribadi, serta dampaknya terhadap keadilan sosial.

 

3. Pengetahuan Prosedural

Pengetahuan prosedural mencakup langkah-langkah atau cara melakukan sesuatu secara sistematis, seperti:

  • Cara atau strategi untuk mewujudkan integrasi bangsa, misalnya dengan menghargai perbedaan, aktif dalam kegiatan gotong royong, menyelesaikan konflik dengan dialog.
  • Prosedur penerapan nilai-nilai anti korupsi dalam kehidupan siswa, seperti membuat komitmen bersama di kelas, atau menerapkan aturan jujur dalam tugas dan ujian.
  • Langkah-langkah untuk melaporkan tindakan tidak jujur atau yang mengarah pada perilaku koruptif.

 

4. Pengetahuan Metakognitif

Pengetahuan metakognitif mencakup kesadaran dan pengendalian terhadap proses berpikir dan belajar sendiri, seperti:

  • Kesadaran akan peran diri sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang majemuk.
  • Kemampuan untuk merefleksikan apakah tindakan atau sikapnya sudah mencerminkan nilai-nilai persatuan dan antikorupsi.
  • Strategi untuk memperbaiki diri agar lebih jujur, toleran, dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.

Dimensi Profil Lulusan (DPL)

Pilihlah dimensi profil lulusan yang akan dicapai dalam pembelajaran

 

         DPL 1 

Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa                     

         DPL 2

Kewargaan                      

         DPL 3

Penalaran Kritis

         DPL 4

Kreativitas

 

         DPL 5

Kolaborasi

         DPL 6

Kemandirian

         DPL 7

Kesehatan

         DPL 8

         Komunikasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DESAIN PEMBELAJARAN

Capaian Pembelajaran

Peserta didik memahami upaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan ekonomi, harga, pasar, lembaga keuangan, perdagangan internasional, peran masyarakat dan negara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di era digital, serta potensi Indonesia menjadi negara maju

Lintas Disiplin Ilmu

1.     PPKn

  • Nilai-nilai Pancasila sebagai pengikat integrasi bangsa.
  • Pendidikan Anti Korupsi: jenis-jenis korupsi, dampak korupsi, dan sikap antikorupsi.
  • Membangun karakter integritas, jujur, dan bertanggung jawab.

2.     Bahasa Indonesia

  • Menulis teks argumentasi atau pidato persuasif bertema: "Peran Generasi Muda dalam Menjaga Integrasi Bangsa dan Mencegah Korupsi"
  • Menganalisis opini dan fakta dalam artikel tentang korupsi dan keberagaman.

3.      Matematika

  • Menginterpretasi data hasil survei sederhana tentang sikap siswa terhadap keberagaman dan korupsi (dalam bentuk diagram batang/lingkaran).
  • Menghitung persentase siswa yang memiliki sikap toleran dan antikorupsi.

4.     TIK / Informatika

  • Mendesain poster digital, infografis, atau video kampanye digital bertema “Bhinneka Itu Kuat, Korupsi Itu Musuh”
  • Memanfaatkan platform seperti Canva, PowerPoint, atau video editor sederhana.

Tujuan Pembelajaran

1.     Peserta didik dapat menjelaskan pengertian integrasi bangsa dan prinsip Bhinneka Tunggal Ika secara lisan maupun tertulis dengan tepat.

2.     Peserta didik dapat mengidentifikasi faktor-faktor pendorong dan penghambat integrasi bangsa dalam kehidupan masyarakat majemuk.

3.     Peserta didik dapat memberikan contoh nyata strategi mewujudkan integrasi bangsa di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat.

4.     Peserta didik dapat menganalisis hubungan antara sikap antikorupsi dengan upaya menjaga integrasi bangsa melalui diskusi kelompok.

5.     Peserta didik dapat menyusun kampanye sederhana bertema “Jujur Itu Hebat” yang mencerminkan nilai kebhinekaan dan integritas.

 

Topik Pembelajaran

Topik Pembelajaran:

"Menjaga Keutuhan Bangsa di Tengah Keberagaman: Bhinneka Tunggal Ika dan Sikap Antikorupsi"

 

Alternatif Topik Lain yang Relevan:

  1. "Bersatu dalam Perbedaan: Mewujudkan Integrasi Bangsa dan Menolak Korupsi"
  2. "Bhinneka Itu Kekuatan, Korupsi Itu Ancaman: Strategi Membangun Integrasi Bangsa"
  3. "Generasi Muda Penjaga Integrasi: Jujur, Toleran, dan Bertanggung Jawab"
  4. "Harmoni dalam Kebhinekaan: Integrasi Sosial dan Budaya Bebas Korupsi"
  5. "Aku Indonesia, Aku Jujur: Merawat Persatuan Lewat Tindakan Nyata"

Praktik Pedagogis

Project-Based Learning (PjBL)
Model ini mendorong peserta didik menyelesaikan proyek nyata yang mengasah:

  • Penalaran kritis: menganalisis isu sosial & integrasi bangsa,
  • Kreativitas: merancang media kampanye atau solusi integrasi bangsa,
  • Komunikasi: menyampaikan hasil proyek melalui presentasi/pameran.

 

Strategi Pembelajaran

Pembelajaran Kolaboratif dan Reflektif

  • Siswa bekerja dalam kelompok heterogen (lintas latar belakang).
  • Guru memfasilitasi sesi refleksi untuk membangun kesadaran sosial dan nilai antikorupsi.
  • Diskusi aktif dan debat etika untuk menggali makna toleransi dan integritas.

 

Metode Pembelajaran :

  1. Diskusi Kelompok Kecil (Small Group Discussion)
    Mengembangkan keterampilan komunikasi dan berpikir kritis tentang tantangan integrasi bangsa.
  2. Studi Kasus (Case Study)
    Menganalisis konflik sosial atau perilaku korupsi yang mengganggu integrasi.
  3. Role Play / Simulasi
    Menggembirakan dan memperkuat pemahaman nilai kebhinekaan melalui peran sosial.
  4. Gallery Walk atau Pameran Karya
    Siswa menyajikan karya kampanye “Jujur Itu Hebat”, sekaligus melatih keberanian dan komunikasi.
  5. Refleksi Personal
    Siswa menulis jurnal atau kesan tentang pentingnya menjaga keutuhan bangsa dan menolak korupsi.

 

Ringkasan Integrasi Pembelajaran Mendalam:

Prinsip

Implementasi

Berkesadaran

Refleksi terhadap nilai toleransi, kejujuran, dan tanggung jawab sosial.

Bermakna

Topik dikaitkan langsung dengan realitas siswa dan peran mereka sebagai warga bangsa.

Menggembirakan

Metode variatif (role play, proyek kreatif, pameran) yang melibatkan emosi dan ekspresi siswa.

Kemitraan Pembelajaran

Mitra Kerja Sama yang Relevan:

1. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) – Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat

  • Memberikan materi antikorupsi untuk pelajar, video edukasi, e-book, dan modul.
  • Narasumber kegiatan sekolah seperti webinar, diskusi daring/luring.
  • Kolaborasi melalui program JAGA.ID atau Sahabat PAK (Pendidikan Anti Korupsi).

2. Dinas Pendidikan Kota

  • Mendukung program integrasi nilai kebhinekaan dan antikorupsi dalam pembelajaran.
  • Memberi akses pada pelatihan guru dan sumber belajar.

3. Kepolisian dan Kejaksaan Wilayah

  • Edukasi hukum dan konsekuensi dari korupsi.
  • Penyuluhan hukum bertema "Hidup Jujur, Bebas dari Jerat Hukum."

4. Komite Sekolah dan Orang Tua Murid

  • Menjadi contoh dalam penerapan nilai kejujuran dan toleransi di lingkungan rumah.
  • Dukungan moral dan logistik terhadap kegiatan pembelajaran atau proyek siswa.

5. Media Lokal atau Komunitas Digital Edukasi

  • Menyebarkan karya kampanye siswa (poster/video tentang antikorupsi dan keberagaman).
  • Kolaborasi dalam produksi konten edukatif siswa.

6. Alumni Sekolah atau Tokoh Masyarakat Lokal

  • Berbagi pengalaman nyata tentang hidup dalam keberagaman dan pentingnya integritas pribadi.
  • Menjadi mentor atau inspirator dalam kegiatan kampanye sekolah.

Lingkungan Pembelajaran

Ruang fisik harus mendukung interaksi yang aktif dan kreatif, serta menyediakan suasana yang kondusif untuk diskusi dan kolaborasi.

  • Kelas yang Fleksibel dan Terbuka:
    Menggunakan pengaturan meja yang fleksibel (kelompok kecil atau bentuk U) untuk mendukung diskusi dan kolaborasi kelompok.
  • Area Pameran dan Presentasi:
    Menyediakan ruang untuk pameran hasil karya siswa, seperti poster, video kampanye, atau hasil survei yang mengangkat nilai kebhinekaan dan antikorupsi.
  • Pojok Toleransi dan Integritas:
    Menyediakan papan atau ruang khusus di dalam kelas yang menampilkan pesan toleransi, keberagaman, dan antikorupsi untuk mengingatkan siswa secara terus-menerus.
  • Perpustakaan Sekolah dengan Akses Sumber Belajar:
    Menyediakan buku dan materi digital terkait topik kebhinekaan, sejarah integrasi bangsa, dan pendidikan antikorupsi yang bisa digunakan oleh siswa untuk penelitian.

 

2. Budaya Belajar:

Budaya belajar yang dibangun harus mendorong siswa untuk menjadi pribadi yang toleran, kritik konstruktif, dan berintegritas. Ini akan menciptakan suasana belajar yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mendalam.

  • Kolaborasi Antar Siswa:
    Menciptakan budaya kerja sama antara siswa dengan latar belakang yang berbeda melalui proyek kelompok, seperti kampanye integrasi bangsa atau diskusi tentang dampak korupsi dalam masyarakat.
  • Pembelajaran Berbasis Nilai (Value-Based Learning):
    Mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap pembelajaran, seperti kejujuran, toleransi, dan keadilan, yang selaras dengan tujuan pembelajaran antikorupsi dan integrasi bangsa.
  • Refleksi dan Diskusi Kritis:
    Membiasakan siswa untuk mendiskusikan dan merefleksikan topik pembelajaran di kelas maupun di luar kelas, melalui kelompok kecil, diskusi forum, atau jurnal pribadi untuk mengasah penalaran kritis.
  • Pemanfaatan Lingkungan Sekolah:
    Membuat sekolah sebagai tempat yang mencerminkan keberagaman, misalnya dengan merayakan Hari Kebhinekaan atau minggu anti korupsi, untuk membentuk budaya positif di lingkungan sekolah.

Pemanfaatan Digital

 Ruang Virtual:

Ruang virtual akan memberikan akses lebih luas dan fleksibilitas dalam pembelajaran, memungkinkan keterlibatan siswa di luar jam sekolah.

  • Platform Pembelajaran Online (Google Classroom, Edmodo, Moodle):
    Untuk membagikan materi pembelajaran, tugas diskusi, dan forum refleksi yang memungkinkan siswa berbagi pendapat tentang keberagaman dan korupsi dalam kehidupan sehari-hari.
  • Media Sosial dan Website Sekolah:
    Sebagai tempat untuk kampanye digital yang dilakukan oleh siswa, seperti video anti korupsi atau poster tentang integrasi bangsa yang dapat diakses oleh masyarakat.
  • Kegiatan Webinar atau Diskusi Virtual:
    Mengundang narasumber dari KPK atau organisasi keberagaman untuk sesi dialog interaktif dengan siswa melalui Zoom atau Google Meet.
  • Simulasi Digital:
    Menggunakan aplikasi atau game simulasi yang menggambarkan masyarakat majemuk dan tantangan integrasi serta masalah korupsi, yang memungkinkan siswa belajar sambil bermain.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENGALAMAN BELAJAR

AWAL (tuliskan prinsip pembelajaran yang digunakan, misal berkesadaran, bermakna, menggembirakan)

  1. Orientasi yang Bermakna (5-7 menit)
    • Tujuan: Membantu siswa memahami pentingnya topik yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
    • Kegiatan:
      • Membuka diskusi singkat dengan pertanyaan: "Apa yang kalian ketahui tentang keberagaman bangsa Indonesia?"
      • Tanya jawab: Tanyakan contoh-contoh situasi yang menunjukkan keberagaman dan tantangan integrasi bangsa dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun masyarakat.
      • Relevansi materi: Jelaskan bahwa materi ini akan mengajak siswa untuk memahami bagaimana menjaga integrasi bangsa melalui toleransi dan menghindari korupsi, serta pentingnya sikap jujur dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Apersepsi yang Kontekstual (5-7 menit)
    • Tujuan: Menghubungkan pengetahuan siswa sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
    • Kegiatan:
      • Memutar video singkat atau menampilkan gambar yang menggambarkan keberagaman budaya, agama, dan suku di Indonesia, atau bahkan video tentang kasus korupsi yang mengancam integrasi bangsa.
      • Diskusi interaktif: Ajak siswa untuk mengaitkan gambar/video tersebut dengan pertanyaan seperti, "Bagaimana korupsi atau ketidakjujuran dapat mengganggu keharmonisan dan integrasi bangsa?"
      • Refleksi: Siswa menuliskan pendapat singkat tentang pentingnya integrasi bangsa dan menghindari korupsi di sekitarnya.
  3. Motivasi yang Menggembirakan (5 menit)
    • Tujuan: Meningkatkan antusiasme siswa untuk belajar dengan penuh semangat.
    • Kegiatan:
      • Memberikan pernyataan positif dan inspiratif: "Setiap dari kita memiliki peran penting untuk menjaga persatuan bangsa, dan hari ini kita akan belajar bagaimana menjadi agen perubahan yang jujur dan peduli terhadap keberagaman!"
      • Memberikan tantangan: "Selama pembelajaran ini, mari kita pikirkan bersama apa yang bisa kita lakukan untuk mempererat persatuan bangsa dan mengurangi praktik korupsi, mulai dari diri kita sendiri!"
      • Menawarkan apresiasi: Berikan apresiasi kecil seperti stiker atau pujian untuk ide-ide positif yang muncul dari siswa.

INTI

Pada tahap ini, siswa aktif terlibat dalam pengalaman belajar memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Guru menerapkan prinsip pembelajaran berkesadaran, bermakna, menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengalaman belajar tidak harus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan.

 

Memahami (Bermakna, Berkesadaran) 40 menit

Tujuan: Siswa memahami konsep integrasi bangsa, kebhinekaan, dan antikorupsi serta pentingnya setiap konsep dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan Pembelajaran:

  • Pendahuluan (5 menit):
    • Guru mengingatkan kembali tentang prinsip Bhinneka Tunggal Ika dan anti korupsi dalam kehidupan sehari-hari, serta mengaitkannya dengan fenomena sosial terkini.
    • Tanya jawab: Pertanyaan pembuka, "Apa yang dimaksud dengan keberagaman di Indonesia? Kenapa korupsi bisa merusak integrasi bangsa?" untuk memancing pemikiran siswa.
  • Aktivitas 1 – Penjelasan Konsep (15 menit):
    • Presentasi interaktif oleh guru menggunakan PowerPoint/Google Slides yang menjelaskan:
      1. Pengertian integrasi bangsa: Mencakup kerukunan dan kebersamaan dalam perbedaan (etnis, agama, budaya, dll).
      2. Prinsip kebhinekaan (Bhinneka Tunggal Ika): Menjaga keragaman sebagai kekuatan bangsa.
      3. Pendidikan anti korupsi: Bagaimana korupsi merusak kepercayaan masyarakat dan mengancam integrasi bangsa.
    • Diskusi kelas: Siswa diminta untuk berdiskusi tentang bagaimana mereka melihat keberagaman dan tantangan integrasi di sekitar mereka (misalnya, di sekolah atau dalam keluarga).
  • Aktivitas 2 – Studi Kasus (20 menit):
    • Kelompok Kecil (5-6 siswa per kelompok): Guru membagikan kasus-kasus sosial terkait integrasi bangsa dan korupsi, misalnya:
      • Bagaimana konflik antar kelompok sosial dapat merusak keharmonisan.
      • Kasus korupsi yang mempengaruhi pembangunan dan keadilan sosial.
    • Setiap kelompok mendiskusikan solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada di kasus tersebut, dan kemudian presentasikan hasil diskusinya di depan kelas

Mengaplikasi (Menggembirakan) 35 menit

Tujuan: Siswa dapat mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari dalam konteks kehidupan nyata dan merancang solusi kreatif.

Kegiatan Pembelajaran:

  • Aktivitas 1 – Proyek Kampanye Kebhinekaan dan Anti Korupsi (25 menit):
    • Pembagian kelompok: Siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil (4-5 orang). Setiap kelompok diberi tugas untuk merancang kampanye yang mempromosikan integrasi bangsa dan menanggulangi korupsi.
    • Proyek:
      1. Kelompok memilih topik kampanye (contoh: “Menjaga Toleransi Antar Agama di Sekolah” atau “Korupsi Merusak Kepercayaan Bangsa”).
      2. Kelompok membuat poster, video singkat, atau presentation slide yang akan dipresentasikan di depan kelas.
    • Penekanan kreativitas: Menggunakan media visual, slogan, dan pesan yang menggugah hati agar kampanye mereka menyentuh audiens.
  • Aktivitas 2 – Simulasi dan Role Play (20 menit):
    • Siswa akan memerankan simulasi situasi yang melibatkan perbedaan sosial dan penanggulangan korupsi.
      Misalnya: Seorang siswa memerankan pejabat yang terlibat korupsi, dan siswa lainnya memerankan anggota masyarakat yang menuntut keadilan.
    • Debat atau diskusi dilakukan setelah setiap simulasi untuk mengkritisi solusi yang ditawarkan dan meningkatkan keterampilan komunikasi serta berpikir kritis.

 

Merefleksi (Berkesadaran)

Tujuan: Siswa merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan dan menghubungkan dengan kehidupan mereka, serta mengembangkan penalaran kritis terhadap tindakan mereka.

Kegiatan Pembelajaran:

  • Aktivitas 1 – Refleksi Individu (15 menit):
    • Siswa menuliskan refleksi pribadi tentang apa yang telah dipelajari, misalnya:
      • Bagaimana saya bisa menjaga integrasi bangsa dalam kehidupan sehari-hari?
      • Apa langkah nyata yang bisa saya ambil untuk menanggulangi korupsi?
    • Siswa diminta untuk menulis tujuan pribadi yang terkait dengan kebhinekaan dan integritas dalam kehidupan mereka.
  • Aktivitas 2 – Diskusi Kelompok Refleksi (15 menit):
    • Setiap kelompok berbagi hasil refleksi mereka dengan kelompok lainnya.
    • Diskusi terbuka tentang bagaimana siswa dapat mengimplementasikan nilai kebhinekaan dan anti korupsi dalam kehidupan mereka sehari-hari, baik di sekolah, keluarga, atau masyarakat.
  • Aktivitas 3 – Penilaian Kinerja dan Umpan Balik (15 menit):
    • Presentasi akhir: Setiap kelompok mempresentasikan hasil kampanye yang telah dibuat di awal sesi.
    • Guru memberikan umpan balik konstruktif mengenai ide, kreativitas, dan solusi yang ditawarkan oleh kelompok siswa.
    • Guru juga memberikan penilaian terhadap penalaran kritis, komunikasi, dan kolaborasi yang telah ditunjukkan selama pembelajaran.

PENUTUP (berkesadaran, bermakna) 5 menit

Refleksi Materi (5-7 menit)

Guru memandu refleksi dengan beberapa pertanyaan, seperti:

§   "Apa yang kalian pelajari tentang pentingnya kebhinekaan dan bagaimana hal itu dapat memperkuat integrasi bangsa?"

§   "Mengapa kita perlu memahami bahaya korupsi bagi integrasi bangsa dan bagaimana kita bisa berperan dalam mencegahnya?"

o     Siswa diminta untuk menuliskan satu hal penting yang mereka pelajari dan bagaimana hal tersebut bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Refleksi Akhir Pembelajaran (3-5 menit)

Pertanyaan refleksi:

§  "Bagaimana saya bisa lebih toleran terhadap perbedaan di sekitar saya?"

§  "Apa langkah-langkah konkret yang bisa saya lakukan untuk menanggulangi korupsi dalam kehidupan sehari-hari?"

o  Siswa diminta untuk berbagi refleksi singkat dengan teman sebaya atau menuliskannya dalam buku catatan.

Motivasi (3 menit)

  • Tujuan: Memberikan dorongan agar siswa mengimplementasikan pembelajaran dalam kehidupan mereka.
  • Kegiatan:
    • Guru menyampaikan kata-kata motivasi: "Setiap dari kita memiliki peran penting dalam menjaga persatuan bangsa. Toleransi, kejujuran, dan integritas adalah kunci untuk membangun masyarakat yang lebih baik. Mari kita mulai dari diri kita sendiri!"
    • Mengingatkan bahwa nilai-nilai yang telah dipelajari sangat penting untuk masa depan bangsa dan kehidupan bersama.

Tugas Pertemuan Berikutnya (5 menit)

  • Tujuan: Memberikan tugas yang mendalam untuk memperkuat pemahaman siswa.
  • Kegiatan:
    • Tugas Individu: Siswa diminta untuk membuat esai singkat (1-2 halaman) mengenai "Langkah-langkah konkret untuk menjaga kebhinekaan dan mencegah korupsi dalam masyarakat".
    • Tugas Kelompok: Setiap kelompok diminta untuk menyiapkan poster kampanye kebhinekaan dan anti korupsi, yang akan dipresentasikan pada pertemuan berikutnya.
    • Guru menjelaskan tugas dan memberikan batas waktu pengumpulan serta kriteria penilaian.

 

 

ASESMEN PEMBELAJARAN

Asesmen pada Awal Pembelajaran

Tujuan: Untuk mengukur kesiapan belajar siswa mengenai topik Pengertian integrasi bangsa, prinsip kebhinekaan (Bhinneka Tunggal Ika), strategi untuk mewujudkan integrasi bangsa dalam masyarakat majemuk, dan Pendidikan Anti Korupsi dari KPK.

Jenis Asesmen:

  • Tes tulis (pre-test) dengan soal pilihan ganda dan soal esai singkat untuk menilai pengetahuan dasar siswa mengenai konsep kebhinekaan, integrasi bangsa, dan korupsi.

Instrumen Asesmen:

  1. Soal Pilihan Ganda (8-10 soal)

Soal 1: Apa yang dimaksud dengan Bhinneka Tunggal Ika?
a) Kebersamaan dalam perbedaan
b) Semua orang harus seragam
c) Negara tidak memperhatikan perbedaan
d) Semua warga negara harus setuju pada satu ide

Soal 2: Korupsi dapat merusak integrasi bangsa karena...
a) Menyebabkan ketidakadilan
b) Membantu pemerintah
c) Meningkatkan kepercayaan publik
d) Tidak ada dampak sama sekali

Soal 3: Prinsip integrasi bangsa dapat dicapai dengan...
a) Mengabaikan keberagaman
b) Memahami dan menghargai perbedaan
c) Menindas kelompok minoritas
d) Memaksakan keseragaman

 

Soal Esai Singkat (2-3 soal)

Soal 1: Jelaskan dengan singkat mengapa prinsip kebhinekaan sangat penting untuk menjaga integrasi bangsa di Indonesia!

Soal 2: Bagaimana korupsi dapat mengancam kerukunan dan persatuan bangsa? Berikan contoh nyata yang kamu ketahui.

Asesmen pada Proses Pembelajaran

Jenis Asesmen:

  • Observasi (Penilaian Kinerja): Melalui pengamatan terhadap keterlibatan, pemahaman, dan kolaborasi siswa dalam aktivitas pembelajaran.
  • Pertanyaan Reflektif (Refleksi Diri): Menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah pada pemikiran kritis untuk melihat perkembangan pemahaman siswa.
  • Kuis Formatife (Tanya Jawab Cepat): Menilai pemahaman langsung siswa selama pembelajaran berlangsung, agar guru bisa memberi umpan balik secara langsung.

Instrumen Asesmen:

  1. Observasi Keterlibatan dan Kinerja Kelompok (40 menit)
    • Tujuan: Memantau kolaborasi dan keterlibatan siswa dalam kegiatan kelompok seperti diskusi, debat, atau kampanye.
    • Format:
      • Guru mengamati dan mencatat interaksi antar siswa dalam kelompok, kemampuan mereka untuk bekerja sama, serta bagaimana mereka menerapkan konsep yang telah dipelajari tentang kebhinekaan dan integrasi bangsa.
    • Kriteria Penilaian:
      • Tinggi: Siswa aktif berpartisipasi dalam diskusi, dapat menjelaskan konsep dengan jelas, dan berkontribusi dalam penyelesaian masalah.
      • Sedang: Siswa berpartisipasi tetapi tidak terlalu aktif atau hanya mendengarkan.
      • Rendah: Siswa pasif, tidak memberikan kontribusi nyata dalam diskusi atau kegiatan kelompok.
  2. Kuis Formatife (10-15 menit)
    • Tujuan: Mengukur pemahaman langsung siswa tentang materi yang telah dipelajari selama pelajaran berlangsung.
    • Format:
      • Soal Pilihan Ganda (5-7 soal) tentang pengertian integrasi bangsa, prinsip kebhinekaan (Bhinneka Tunggal Ika), dan bahaya korupsi terhadap integrasi bangsa.
      • Soal Isian Singkat (3-5 soal) untuk mengukur kemampuan siswa dalam menjelaskan langkah-langkah strategis untuk mewujudkan integrasi bangsa.

Contoh Soal Pilihan Ganda:

1.      "Apa yang dimaksud dengan Bhinneka Tunggal Ika?"
a) Kerukunan antar etnis
b) Persatuan dalam perbedaan
c) Ketidaksetujuan antar kelompok
d) Penyatuan agama di Indonesia

2.   "Korupsi dapat mengancam integrasi bangsa karena..."
a) Meningkatkan keadilan sosial
b) Mengurangi sumber daya negara untuk pembangunan
c) Menyebabkan stabilitas politik
d) Meningkatkan kesejahteraan rakyat

 

Contoh Soal Isian Singkat:

3.      "Sebutkan dua cara untuk menjaga kebhinekaan di lingkungan sekolah!"

4.      "Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah korupsi dalam organisasi pemerintah?"

 

Penggunaan Hasil: Hasil kuis digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang telah diajarkan. Jika banyak siswa yang kesulitan dengan soal tertentu, maka guru dapat memberikan penjelasan lebih lanjut atau mengulang materi tersebut.

 

Pertanyaan Reflektif (5-10 menit)

Tujuan: Membantu siswa merefleksikan materi yang telah dipelajari dan meningkatkan kesadaran diri mereka tentang nilai-nilai yang telah dibahas.

Format:

§   Guru mengajukan pertanyaan reflektif yang dapat membantu siswa berpikir lebih dalam tentang apa yang telah dipelajari.

§   Contoh Pertanyaan Reflektif:

1.        "Bagaimana saya bisa lebih toleran terhadap orang yang berbeda budaya dengan saya?"

2.        "Apa yang saya lakukan jika saya mendapati adanya korupsi di sekitar saya?"

 

Penggunaan Hasil: Guru dapat mengumpulkan jawaban reflektif secara tertulis atau melalui diskusi kelompok. Hasil ini memberikan gambaran sejauh mana siswa memahami nilai-nilai yang telah dipelajari dan bagaimana mereka berencana untuk menerapkannya.

 

 

 

 

Instrumen Penilaian Proses Pembelajaran/Formatif:

Jenis Asesmen

Tujuan

Kriteria Penilaian

Waktu

Observasi Kinerja Kelompok

Menilai keterlibatan, kerjasama, dan pemahaman siswa dalam kelompok

Tinggi: Aktif, kreatif, kontribusi nyata

Sedang: Cukup aktif

Kuis Formatife

Menilai pemahaman materi secara langsung

Tinggi: 80%-100% benar

Sedang: 50%-79% benar

Pertanyaan Reflektif

Membantu siswa merefleksikan materi dan mengembangkan kesadaran diri

Tinggi: Jawaban mendalam dan aplikatif

Sedang: Jawaban dasar

Penggunaan Umpan Balik:

  • Setelah kuis dan refleksi, guru memberikan umpan balik langsung kepada siswa tentang kekuatan dan area yang perlu perbaikan.
  • Guru dapat memperjelas atau mengulang konsep yang sulit dipahami, misalnya tentang hubungan antara integrasi bangsa dan tindakan anti korupsi.

 

Asesmen pada Akhir Pembelajaran

1. Tes Tulis (Ujian Sumatif)

Tujuan: Menilai pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari.

Format:

  • Soal Pilihan Ganda (10-15 soal): Menilai pengetahuan fakta dan konsep dasar.
  • Soal Isian Singkat (3-5 soal): Menilai kemampuan mengingat konsep-konsep kunci.
  • Soal Esai (1-2 soal): Menilai kemampuan berpikir kritis dan mengaplikasikan materi dalam konteks kehidupan nyata.

Soal Pilihan Ganda:

  1. Apa yang dimaksud dengan Bhinneka Tunggal Ika?
    • a) Kesatuan dalam perbedaan
    • b) Kesatuan dalam agama
    • c) Persamaan dalam perbedaan
    • d) Perbedaan dalam persamaan
  2. Korupsi dapat merusak integrasi bangsa karena...
    • a) Meningkatkan keadilan sosial
    • b) Menyebabkan ketidakadilan dan kesenjangan sosial
    • c) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat
    • d) Memperkuat kedudukan hukum

Soal Isian Singkat:

  1. Sebutkan dua cara untuk mewujudkan integrasi bangsa dalam masyarakat yang majemuk!
  2. Apa yang dimaksud dengan "Toleransi" dalam konteks kebhinekaan?

Soal Esai:

  1. Jelaskan mengapa prinsip kebhinekaan sangat penting dalam mewujudkan persatuan bangsa Indonesia! Berikan contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
  2. Menurut kamu, apa saja yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah korupsi dalam kehidupan mereka? Jelaskan alasanmu!

 

2. Penilaian Proyek/Karya Tugas

Tujuan: Menilai kemampuan siswa untuk mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari dalam sebuah karya atau proyek nyata, seperti kampanye integrasi bangsa dan anti korupsi.

Format:

  • Proyek Kelompok: Siswa diminta untuk membuat kampanye (melalui poster, video, atau presentasi) yang mengedukasi tentang Integrasi Bangsa dan Pencegahan Korupsi. Mereka harus mengidentifikasi masalah nyata dalam masyarakat dan menawarkan solusi berbasis nilai-nilai kebhinekaan dan integritas.
  • Kriteria Penilaian:
    • Kreativitas: Penggunaan ide dan desain yang inovatif dalam menyampaikan pesan.
    • Keterkaitan dengan Materi: Relevansi konten kampanye dengan prinsip kebhinekaan dan pencegahan korupsi.
    • Kejelasan Pesan: Sejauh mana pesan kampanye dapat dipahami dan diaplikasikan oleh masyarakat.

 Proyek:

  • Poster: Membuat poster bertema “Bhinneka Tunggal Ika dalam Masyarakat Majemuk” dan “Stop Korupsi untuk Masa Depan Bangsa.”
  • Presentasi Video: Membuat video pendek yang menjelaskan cara-cara praktis untuk menciptakan masyarakat yang toleran dan menghindari korupsi.

 

Kriteria Penilaian dan Penggunaan Hasil:

Jenis Asesmen

Tujuan

Kriteria Penilaian

Bobot Nilai

Tes Tulis (Pilihan Ganda, Isian, Esai)

Menilai pemahaman dasar dan kemampuan berpikir kritis siswa terhadap materi pembelajaran

Pilihan Ganda: Akurasi jawaban (1 poin per soal)
Esai: Kejelasan argumen, aplikasi konsep (10-20 poin per soal)

60%

Proyek Kelompok

Mengukur kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pembelajaran ke dalam proyek nyata

Kreativitas: Desain dan ide inovatif
Relevansi: Kesesuaian dengan materi pembelajaran
Kejelasan Pesan: Penyampaian yang efektif

40%

 

Penggunaan Umpan Balik:

  • Tes Tulis: Umpan balik diberikan secara tertulis pada setiap soal untuk memberikan pemahaman lebih dalam bagi siswa mengenai materi yang sulit.
  • Proyek: Umpan balik diberikan setelah presentasi atau penilaian proyek, di mana guru memberikan masukan terkait kreativitas, penerapan konsep, dan cara penyampaian pesan.

Keuntungan Asesmen Sumatif:

  • Memberikan gambaran menyeluruh tentang pemahaman siswa terhadap materi.
  • Mengukur kemampuan aplikasi siswa dalam konteks kehidupan nyata, terutama dalam mengatasi isu kebhinekaan dan pencegahan korupsi.
  • Menyediakan umpan balik yang berguna bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan komunikatif mereka.

 

Asesmen dalam pembelajaran mendalam disesuaikan dengan assessment as learning, assessment for learning, dan assessment of learning. Tentukan metode atau cara yang digunakan secara komprehensif untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik. Contoh: Tes tertulis, Tes lisan, Penilaian Kinerja, Penilaian Proyek, Penilaian Produk, Observasi, Portofolio, Peer Assessment, Self Assessment, penilaian berbasis kelas, dan sebagainya.

 

 

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 8 Malang

 

 

 

Sri Nuryani M.Pd.

NIP. 19661116 199003 2 009            

 

 

 

Malang,   14 April  2025

Guru Mata Pelajaran

 

 

Drs Sumarno.

NIP. 1966308 200501 1 006

 

 

 

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

 

 

Materi Pembelajaran: Pengertian Integrasi Bangsa dan Prinsip Kebhinekaan (Bhinneka Tunggal Ika), Strategi untuk Mewujudkan Integrasi Bangsa dalam Masyarakat Majemuk dan Terintegrasi dengan Pendidikan Anti Korupsi dari KPK

 

Tujuan Pembelajaran:

  1. Memahami konsep integrasi bangsa dan prinsip kebhinekaan (Bhinneka Tunggal Ika).
  2. Menyadari pentingnya mewujudkan integrasi bangsa dalam masyarakat yang majemuk.
  3. Mengetahui cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi dan mencegah korupsi dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Mengaplikasikan prinsip kebhinekaan dan integritas dalam kehidupan sosial di sekolah dan masyarakat.

 

Petunjuk Umum:

  1. Bacalah setiap soal dengan cermat.
  2. Kerjakan setiap bagian dengan teliti, ikuti instruksi yang diberikan.
  3. Gunakan pensil untuk soal pilihan ganda dan pulpen untuk soal isian dan esai.
  4. Kerjakan dengan waktu yang diberikan.
  5. Kerjakan dengan jujur dan berikan jawaban terbaik kamu!

 

Bagian 1: Pilihan Ganda (10 Poin)

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

  1. Apa yang dimaksud dengan "Bhinneka Tunggal Ika"?
    • a) Kesatuan dalam perbedaan
    • b) Persatuan dalam agama
    • c) Ketidaksetujuan antar kelompok
    • d) Penyatuan agama di Indonesia
  2. Korupsi dapat merusak integrasi bangsa karena...
    • a) Meningkatkan keadilan sosial
    • b) Menyebabkan ketidakadilan dan kesenjangan sosial
    • c) Meningkatkan kualitas hidup masyarakat
    • d) Memperkuat kedudukan hukum
  3. Dalam prinsip kebhinekaan, penting untuk mengakui...
    • a) Perbedaan budaya dan agama sebagai kekayaan bangsa
    • b) Hanya satu kelompok budaya yang lebih penting
    • c) Semua orang harus sama dalam segala hal
    • d) Menghapus semua perbedaan untuk keseragaman
  4. Untuk mewujudkan integrasi bangsa yang kuat, kita harus...
    • a) Menghargai perbedaan dan hidup berdampingan dengan rukun
    • b) Memaksa semua orang untuk mengikuti satu kebudayaan
    • c) Mengabaikan kebhinekaan dan lebih mengutamakan kepribadian individu
    • d) Mengisolasi kelompok tertentu dalam masyarakat
  5. Apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah korupsi dalam kehidupan sehari-hari?
    • a) Melakukan perbuatan curang demi keuntungan pribadi
    • b) Berbicara jujur dan melaporkan tindakan yang merugikan orang lain
    • c) Mengabaikan penyalahgunaan kekuasaan
    • d) Mengambil uang dari tempat yang bukan hak kita

 

Bagian 2: Isian Singkat (5 Poin)

Isilah dengan jawaban singkat dan jelas!

  1. Sebutkan dua contoh penerapan prinsip kebhinekaan dalam kehidupan sehari-hari!


  1. Apa yang dimaksud dengan integrasi bangsa dalam masyarakat majemuk? Jelaskan!


  1. Sebutkan dua langkah yang dapat dilakukan untuk mewujudkan integrasi bangsa dalam masyarakat yang beragam!



Bagian 3: Esai (10 Poin)

Jawablah dengan uraian yang jelas dan mendalam!

  1. Mengapa prinsip "Bhinneka Tunggal Ika" sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?
    Jelaskan dengan memberikan contoh konkret yang kamu temui di masyarakat atau di sekolah!



  1. Apa yang dapat kamu lakukan sebagai pelajar untuk membantu mencegah korupsi di lingkungan sekolah dan masyarakat?
    Jelaskan dengan contoh tindakan nyata yang bisa kamu lakukan!




Bagian 4: Proyek Kelompok (Tugas Kelompok)

Topik Proyek: Kampanye Integrasi Bangsa dan Anti Korupsi di Sekolah
Kerjakan proyek kelompok ini dengan teman-temanmu dan buatlah materi kampanye yang akan membantu siswa di sekolahmu lebih memahami pentingnya kebhinekaan dan pencegahan korupsi. Pilih salah satu format berikut:

  • Poster Kampanye
  • Video Kampanye
  • Presentasi PowerPoint

Instruksi:

  • Buatlah materi kampanye yang kreatif dan mudah dipahami.
  • Materi kampanye harus berisi pesan positif tentang integrasi bangsa, prinsip kebhinekaan, dan cara-cara untuk mencegah korupsi.
  • Presentasikan hasil karya kelompok kalian di depan kelas.

 

Penilaian Proyek:

  • Kreativitas dan Desain: 20%
  • Relevansi dengan Materi: 30%
  • Kejelasan dan Penyampaian Pesan: 30%
  • Kerjasama Kelompok: 20%

 

Refleksi Diri

Setelah mengerjakan LKPD ini, jawab beberapa pertanyaan reflektif berikut:

  1. Apa yang kamu pelajari tentang pentingnya kebhinekaan dan integrasi bangsa?

  1. Bagaimana kamu bisa menerapkan prinsip "Bhinneka Tunggal Ika" di sekolahmu?

  1. Apa langkah yang bisa kamu ambil untuk berperan dalam mencegah korupsi di lingkunganmu?


Tugas untuk Pertemuan Berikutnya:

Buatlah laporan singkat tentang penerapan nilai-nilai kebhinekaan yang kamu temui di sekolah atau di rumah. Tulis 2-3 contoh nyata yang menunjukkan perbedaan dan bagaimana perbedaan tersebut justru memperkaya kehidupan sosialmu. Bawa laporan ini pada pertemuan berikutnya!

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar