Senin, 26 Mei 2025

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM IPS Kelas 9 (Perkembangan demokrasi di Indonesia ( masa orde lama. Orde baru dan masa reformasi.)

 

PERENCANAAN PEMBELAJARAN MENDALAM

 

SEKOLAH                                       : SMPN 8 Malang

NAMA GURU                                 : Drs. Sumarno

MATA PELAJARAN                       : IPS

KELAS / SEMESTER / FASE           : IX / 1 / D

ALOKASI WAKTU                         : 2 X (3 x 45) menit

MATERI                              : Peristiwa penting dalam sejarah nasional

a.   Perkembangan demokrasi di Indonesia ( masa orde lama. Orde baru dan masa reformasi.

 

 

 

 

 

 

 

 

IDENTIFIKASI

 

 

 

 

 

 

 

 

Peserta Didik

1. Aspek Pengetahuan Awal (Prior Knowledge)

Sebelum memasuki materi ini, siswa diharapkan sudah memiliki pengetahuan dasar mengenai sejarah Indonesia, terutama tentang sistem pemerintahan yang berlaku pada berbagai masa. Aspek pengetahuan awal ini penting untuk menilai sejauh mana siswa sudah mengenal konsep dasar tentang demokrasi, sistem pemerintahan, serta tokoh-tokoh penting yang berperan dalam sejarah demokrasi Indonesia.

Pertanyaan untuk Penilaian Pengetahuan Awal:

  • Apa yang kamu ketahui tentang demokrasi?
  • Sebutkan nama-nama Presiden Indonesia dan masa pemerintahannya!
  • Apa yang kamu ketahui tentang perbedaan sistem pemerintahan pada masa Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi?

 

2. Aspek Minat (Interest)

Minat siswa dalam mempelajari sejarah sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui sejauh mana siswa tertarik dengan materi sejarah perkembangan demokrasi di Indonesia. Siswa yang tertarik dengan isu-isu politik dan pemerintahan kemungkinan besar akan lebih mudah terlibat dalam diskusi dan pemahaman materi.

Pertanyaan untuk Penilaian Minat:

  • Apakah kamu tertarik dengan sejarah politik dan demokrasi Indonesia?
  • Apakah kamu ingin tahu bagaimana sistem pemerintahan di Indonesia berkembang sejak kemerdekaan hingga sekarang?
  • Bagaimana menurutmu perkembangan demokrasi di Indonesia memengaruhi kehidupan kita sehari-hari?

 

3. Aspek Latar Belakang (Background)

Latar belakang siswa terkait pemahaman sejarah dan pengalaman mereka dengan topik-topik sebelumnya perlu diperhatikan. Siswa dengan latar belakang yang lebih kuat dalam memahami sejarah Indonesia mungkin akan lebih mudah mencerna materi ini. Namun, bagi siswa yang kurang memahami sejarah atau tidak terpapar dengan pembelajaran sejarah yang lebih mendalam, guru perlu memberikan penjelasan dasar terlebih dahulu.

Pertanyaan untuk Penilaian Latar Belakang:

  • Apakah kamu pernah mempelajari materi tentang pemerintahan Indonesia pada masa Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi sebelumnya?
  • Bagaimana pengalamanmu dalam mempelajari perubahan-perubahan yang terjadi pada masa Orde Lama dan Orde Baru?

 

4. Aspek Kebutuhan Belajar (Learning Needs)

Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa adalah langkah penting untuk memastikan bahwa pembelajaran dapat disesuaikan dengan kemampuan mereka. Beberapa siswa mungkin membutuhkan pemahaman yang lebih mendalam tentang peristiwa sejarah, tokoh-tokoh penting, atau dampak politik terhadap kehidupan sosial-ekonomi masyarakat pada masing-masing masa.

Pertanyaan untuk Penilaian Kebutuhan Belajar:

  • Apa yang kamu rasa kurang jelas atau masih membingungkan tentang perkembangan demokrasi di Indonesia?
  • Apakah kamu membutuhkan lebih banyak contoh atau diskusi mengenai masa Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi?
  • Apakah kamu merasa kesulitan untuk menghubungkan peristiwa-peristiwa sejarah dengan perubahan sosial-politik yang terjadi di masyarakat?

 

5. Aspek Kemampuan Berpikir Kritis (Critical Thinking Skills)

Kemampuan berpikir kritis dalam mengkaji berbagai peristiwa sejarah dan perubahan politik yang terjadi sangat penting. Siswa harus mampu menilai dampak positif dan negatif dari sistem demokrasi yang diterapkan pada setiap masa, serta bagaimana perubahan-perubahan tersebut mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia.

Pertanyaan untuk Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis:

  • Bagaimana menurutmu perubahan-perubahan demokrasi yang terjadi pada masa Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi memengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia secara langsung?
  • Apakah kamu dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari sistem demokrasi yang diterapkan pada setiap masa?
  • Bagaimana kamu menilai peran rakyat dalam perkembangan demokrasi Indonesia?

 

6. Aspek Sikap dan Nilai (Attitudes and Values)

Pembelajaran sejarah tidak hanya bertujuan untuk menyampaikan fakta, tetapi juga untuk membentuk sikap kritis terhadap sejarah serta menghargai perjuangan bangsa dalam mencapai demokrasi. Dalam hal ini, penting untuk mengetahui apakah siswa memiliki sikap positif terhadap demokrasi dan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Pertanyaan untuk Penilaian Sikap dan Nilai:

  • Seberapa penting menurutmu bagi generasi muda untuk memahami sejarah perkembangan demokrasi Indonesia?
  • Apa yang kamu pelajari dari perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai demokrasi yang lebih baik?
  • Bagaimana kamu menilai pentingnya partisipasi masyarakat dalam perkembangan demokrasi Indonesia?

 

7. Aspek Keterampilan Sosial (Social Skills)

Karena pembelajaran ini melibatkan diskusi dan kerja kelompok, penting untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat bekerja sama, berkomunikasi, dan mendiskusikan topik-topik sejarah dengan teman-temannya.

Pertanyaan untuk Penilaian Keterampilan Sosial:

  • Apakah kamu merasa nyaman untuk berdiskusi dalam kelompok mengenai perkembangan demokrasi di Indonesia?
  • Bagaimana cara kamu berbagi pendapat dan mendengarkan pendapat temanmu selama diskusi?

 

Rekomendasi Tindak Lanjut Berdasarkan Identifikasi Kesiapan:

  • Untuk Siswa dengan Pengetahuan Dasar yang Kuat: Lanjutkan dengan fokus pada analisis lebih mendalam terhadap dampak demokrasi dalam kehidupan sosial dan ekonomi pada masa Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi.
  • Untuk Siswa dengan Pengetahuan Dasar yang Lemah: Berikan pengantar dasar mengenai sistem pemerintahan pada masa Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi, dengan menggunakan contoh konkret dan diskusi sederhana untuk membantu mereka memahami perbedaan-perbedaan utama.
  • Untuk Siswa dengan Minat Rendah: Gunakan strategi yang lebih kreatif, seperti video atau simulasi untuk membuat materi lebih menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.
  • Untuk Siswa dengan Kebutuhan Belajar Khusus: Sediakan bimbingan lebih intensif, dan beri mereka materi tambahan yang dapat membantu mereka menghubungkan peristiwa-peristiwa sejarah dengan kondisi masa kini.

 

Materi Pelajaran

1. Pengetahuan Faktual

Definisi: Pengetahuan faktual mencakup informasi atau data konkret yang bisa dipelajari dan dibuktikan kebenarannya.

Contoh Pengetahuan Faktual:

  • Masa Orde Lama (1945–1966): Sistem pemerintahan yang diterapkan adalah demokrasi parlementer dan demokrasi terpimpin. Tokoh penting: Soekarno, serta peristiwa penting seperti pemberontakan PRRI, revolusi mental, dan penerapan demokrasi terpimpin.
  • Masa Orde Baru (1966–1998): Sistem pemerintahan yang lebih otoriter di bawah pemerintahan Soeharto. Kebijakan pembangunan ekonomi dan politik yang diterapkan melalui represi dan kontrol terhadap oposisi.
  • Masa Reformasi (1998–Sekarang): Setelah runtuhnya Orde Baru, Indonesia mengalami transisi ke demokrasi yang lebih terbuka, dengan penguatan sistem multipartai, kebebasan pers, serta pemilihan langsung presiden.
  • Tokoh-tokoh penting: Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY, dan Joko Widodo.

Kaitannya dengan Kehidupan Sehari-hari:
Pengetahuan faktual ini mengajarkan siswa untuk memahami perubahan sistem politik yang mempengaruhi kebijakan dan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat Indonesia. Mereka dapat menyadari dampak perubahan pemerintahan terhadap kehidupan mereka, seperti pengaruh kebijakan ekonomi, kebebasan berpendapat, dan partisipasi politik dalam pemilu.

 

2. Pengetahuan Konseptual

Definisi: Pengetahuan konseptual berhubungan dengan pemahaman tentang prinsip, teori, dan konsep yang lebih abstrak yang mendasari suatu fenomena.

Contoh Pengetahuan Konseptual:

  • Demokrasi: Pemahaman tentang demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang berdasarkan pada kedaulatan rakyat, di mana rakyat memiliki hak untuk memilih dan menentukan pemimpinnya.
  • Otoritarianisme: Pemahaman tentang pemerintahan yang sangat terpusat dan tidak memberi ruang bagi kebebasan berpendapat atau oposisi.
  • Hak Asasi Manusia (HAM): Konsep tentang hak-hak dasar yang harus dihormati oleh negara dan pemerintah kepada setiap warganya.
  • Pemilu dan Multipartai: Konsep pemilihan umum sebagai mekanisme demokrasi untuk memilih pemimpin negara dan pemilihan partai politik yang bersaing.

Kaitannya dengan Kehidupan Sehari-hari:
Pengetahuan konseptual ini membantu siswa memahami prinsip-prinsip dasar kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti demokrasi, kebebasan berpendapat, dan hak memilih. Pemahaman ini mengajarkan mereka bagaimana sistem pemerintahan yang berlaku memengaruhi kehidupan mereka sebagai warga negara, termasuk hak suara dalam pemilu dan keterlibatan mereka dalam aktivitas politik.

 

3. Pengetahuan Prosedural

Definisi: Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu atau bagaimana suatu proses berjalan, yang biasanya melibatkan langkah-langkah atau teknik tertentu.

Contoh Pengetahuan Prosedural:

  • Proses Pemilihan Umum: Pemahaman tentang bagaimana pemilu dilaksanakan, mulai dari pendaftaran pemilih hingga penghitungan suara dan penetapan hasil pemilu.
  • Reformasi Politik: Proses transisi Indonesia dari Orde Baru ke Orde Reformasi, termasuk langkah-langkah penting yang diambil, seperti amandemen UUD 1945, pembentukan Komisi Pemilihan Umum (KPU), dan reformasi sistem politik yang lebih terbuka.
  • Penyelenggaraan Pemerintahan dalam Demokrasi: Prosedur pemerintahan yang melibatkan kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yud

 

Dimensi Profil Lulusan (DPL)

Pilihlah dimensi profil lulusan yang akan dicapai dalam pembelajaran

 

         DPL 1 

Keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa                     

         DPL 2

Kewargaan                      

         DPL 3

Penalaran Kritis

         DPL 4

Kreativitas

 

         DPL 5

Kolaborasi

         DPL 6

Kemandirian

         DPL 7

Kesehatan

         DPL 8

         Komunikasi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DESAIN PEMBELAJARAN

Capaian Pembelajaran

Peserta didik memahami upaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan ekonomi, harga, pasar, lembaga keuangan, perdagangan internasional, peran masyarakat dan negara dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di era digital, serta potensi Indonesia menjadi negara maju

Lintas Disiplin Ilmu

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn)

Keterkaitan:

  • Demokrasi dan Hak Asasi Manusia: PKn di SMP mengajarkan siswa tentang prinsip-prinsip demokrasi, hak asasi manusia, serta kewajiban dan hak warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam konteks ini, materi tentang perkembangan demokrasi Indonesia mengajarkan siswa tentang pentingnya partisipasi aktif dalam proses politik dan pemilu serta menjaga hak-hak asasi manusia.
  • Sistem Pemerintahan: Materi ini terkait dengan cara sistem pemerintahan Indonesia berjalan, serta perubahan dari Orde Lama, Orde Baru, dan masa Reformasi yang memengaruhi struktur dan fungsi lembaga negara.

Hubungan dengan Kehidupan Sehari-hari:

  • Pembelajaran ini mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang sadar akan hak dan kewajiban mereka, serta lebih paham mengenai partisipasi dalam sistem politik yang demokratis.

 

Bahasa Indonesia

Keterkaitan:

  • Komunikasi Politik: Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP melibatkan kemampuan berbicara, menulis, dan memahami teks. Materi perkembangan demokrasi dapat diajarkan melalui teks-teks sejarah yang mengandung diskusi tentang politik dan perubahan pemerintahan, seperti pidato-pidato penting dari para tokoh sejarah (Soekarno, Soeharto, Gus Dur, dll).
  • Keterampilan Menyusun Argumen: Melalui kegiatan debat atau diskusi, siswa dapat dilatih untuk mengemukakan pendapat tentang perubahan demokrasi dan sistem pemerintahan Indonesia.

Hubungan dengan Kehidupan Sehari-hari:

  • Kemampuan komunikasi ini membantu siswa untuk lebih kritis dalam memahami dan menyampaikan pandangannya tentang isu-isu politik dan sosial dalam kehidupan mereka.

 

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Keterkaitan:

  • Lingkungan dan Kebijakan Pembangunan: Beberapa kebijakan Orde Baru, seperti pembangunan infrastruktur dan industri, dapat berdampak pada lingkungan. Pembelajaran IPA bisa digunakan untuk memahami dampak lingkungan dari pembangunan yang terjadi selama pemerintahan Orde Baru dan Reformasi, seperti deforestasi, polusi, dan perubahan iklim.

Hubungan dengan Kehidupan Sehari-hari:

  • Memahami hubungan antara kebijakan pembangunan dan kondisi lingkungan sekitar kita membantu siswa untuk lebih peduli dengan isu-isu lingkungan yang dipengaruhi oleh keputusan-keputusan politik.

 

Seni Budaya

Keterkaitan:

  • Ekspresi Seni dalam Politik: Seni dan budaya di Indonesia seringkali dipengaruhi oleh perubahan politik. Selama masa Orde Baru, seni dan budaya dikontrol, tetapi di masa Reformasi kebebasan ekspresi lebih terbuka. Pembelajaran seni budaya dapat mencakup bagaimana seni menjadi media untuk menyampaikan kritik sosial dan politik, baik melalui lagu, seni lukis, maupun teater.

Hubungan dengan Kehidupan Sehari-hari:

  • Seni dapat menjadi sarana untuk mengekspresikan opini dan nilai-nilai yang berkaitan dengan kebebasan berpendapat dan politik, serta menggambarkan situasi sosial dan budaya yang dipengaruhi oleh perubahan zaman.

 

Tujuan Pembelajaran

1.     Siswa dapat menjelaskan ciri-ciri sistem pemerintahan pada masa Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi secara runtut.

2.     Siswa dapat membandingkan perkembangan demokrasi di Indonesia pada ketiga masa tersebut dengan menggunakan tabel perbandingan.

3.     Siswa dapat mengidentifikasi tokoh-tokoh penting dan kebijakan utama dalam masing-masing periode demokrasi Indonesia.

4.     Siswa dapat menganalisis dampak kebijakan politik masa Orde Baru terhadap kehidupan masyarakat Indonesia saat itu.

5.     Siswa dapat menyampaikan pendapat secara lisan atau tulisan tentang pelajaran yang dapat diambil dari perjalanan demokrasi Indonesia.

 

Topik Pembelajaran

"Perjalanan Demokrasi Indonesia: Dari Orde Lama hingga Reformasi"

Topik ini mencerminkan fokus pembelajaran pada perubahan sistem pemerintahan dan praktik demokrasi di Indonesia dari masa kemerdekaan hingga era modern, serta mendorong peserta didik untuk memahami, mengkritisi, dan mengambil nilai-nilai pembelajaran dari sejarah politik bangsa.

Praktik Pedagogis

Model Pembelajaran:

Project-Based Learning (PjBL)

Siswa belajar melalui proyek eksplorasi mendalam terhadap perkembangan demokrasi Indonesia, menghasilkan produk seperti infografis, video pendek, atau drama sejarah.

 

Strategi Pembelajaran:

Think-Pair-Share dan Gallery Walk

Mengajak siswa berpikir mandiri, berdiskusi, lalu membagikan hasilnya dalam bentuk kreatif dan interaktif, misalnya poster perjalanan demokrasi Indonesia yang dipajang dan didiskusikan bersama.

 

Metode Pembelajaran:

  • Diskusi Kelompok: Mendorong komunikasi dan kolaborasi.
  • Studi Kasus: Menganalisis peristiwa penting seperti pembubaran DPR pada masa Orde Lama, Supersemar pada masa Orde Baru, dan reformasi 1998.
  • Simulasi/Debat Mini: Perbandingan sistem pemerintahan di tiga era.
  • Refleksi Terbimbing: Menumbuhkan kesadaran siswa terhadap nilai demokrasi di kehidupan sehari-hari.

 

Catatan Prinsip Pembelajaran:

  • Berkesadaran: Siswa diajak memahami peran mereka sebagai warga negara dalam sistem demokrasi.
  • Bermakna: Materi dikaitkan dengan isu-isu aktual, seperti partisipasi pemilu dan kebebasan berpendapat.
  • Menggembirakan: Proyek dan aktivitas kreatif seperti bermain peran (role play) atau membuat video dokumenter mini memberi ruang ekspresi yang menyenangkan.

 

Kemitraan Pembelajaran

1. Kemitraan dengan Sesama Pendidik (Intra Sekolah)

  • Kolaborasi dengan Guru PKn
    Untuk memperkuat pemahaman siswa tentang sistem pemerintahan dan praktik demokrasi berdasarkan UUD dan hak asasi manusia.
  • Kolaborasi dengan Guru Bahasa Indonesia
    Dalam pengembangan keterampilan literasi kritis, seperti menulis opini sejarah atau teks argumentasi tentang demokrasi.

2. Kemitraan dengan Orang Tua

  • Melibatkan orang tua dalam proyek belajar
    Misalnya, siswa mewawancarai orang tua atau kakek-nenek tentang pengalaman mereka hidup di masa Orde Lama/Baru/Reformasi.
  • Mendorong diskusi keluarga
    Mengenai pentingnya demokrasi, pemilu, dan kebebasan berpendapat.

3. Kemitraan dengan Komunitas/Lingkungan Sekitar

  • Mengundang tokoh masyarakat atau veteran
    Sebagai narasumber yang pernah mengalami masa transisi pemerintahan.
  • Kerja sama dengan museum sejarah atau komunitas sejarah lokal
    Untuk menyelenggarakan kunjungan atau pameran kecil sejarah demokrasi di sekolah.

Lingkungan Pembelajaran

1. Ruang Fisik

  • Ruang Kelas Kolaboratif:
    Meja kursi diatur fleksibel (berkelompok) untuk mendukung diskusi, debat mini, dan kerja proyek.
  • Pojok Demokrasi:
    Area kecil di kelas yang menampilkan poster tokoh demokrasi, kutipan sejarah, atau timeline perkembangan demokrasi Indonesia.
  • Area Presentasi/Display:
    Untuk memajang hasil karya siswa seperti infografis, komik sejarah, atau peta konsep perkembangan demokrasi.

 

2. Budaya Belajar

  • Demokratis dan Terbuka:
    Siswa diberi ruang aman untuk menyampaikan pendapat, bertanya, dan berdiskusi tanpa takut salah.
  • Kolaboratif dan Aktif:
    Pembelajaran berbasis tim dan proyek untuk membangun rasa saling menghargai dan kerja sama.
  • Reflektif dan Kritis:
    Membiasakan siswa menganalisis dan merefleksi makna sejarah dalam konteks kekinian dan kehidupan pribadi.
  • Berorientasi pada Nilai dan Karakter:
    Menumbuhkan nilai-nilai demokrasi seperti toleransi, tanggung jawab, dan kesadaran berbangsa.

 

Pemanfaatan Digital

Ruang Virtual

  • Google Classroom / Microsoft Teams / Moodle:
    Digunakan untuk berbagi materi digital, video sejarah, forum diskusi daring, dan pengumpulan tugas.
  • Padlet atau Jamboard:
    Untuk brainstorming, mind mapping, atau refleksi daring siswa secara interaktif.
  • YouTube / Sumber Video Edukasi:
    Menampilkan dokumenter sejarah atau wawancara tokoh sejarah untuk memperkaya pemahaman.
  • Quizizz/Kahoot:
    Untuk asesmen formatif yang menyenangkan dan memotivasi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENGALAMAN BELAJAR

AWAL (tuliskan prinsip pembelajaran yang digunakan, misal berkesadaran, bermakna, menggembirakan)

Langkah-Langkah Kegiatan Pembuka (±15 menit)

  1. Orientasi Bermakna (3 menit)
    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini secara jelas:

“Hari ini kita akan menelusuri bagaimana demokrasi di Indonesia berkembang dari masa Soekarno hingga Reformasi. Kalian akan melihat bagaimana sejarah itu membentuk cara kita hidup dan berpendapat sekarang.”

  1. Apersepsi Kontekstual (5 menit)
    Guru mengajukan pertanyaan pemantik berbasis realitas:

“Kalian tahu pemilu, demonstrasi, atau hak untuk bicara bebas? Tahukah kalian bahwa itu tidak selalu bisa dilakukan bebas di masa lalu? Mengapa ya bisa begitu?”
Siswa diminta menjawab singkat secara lisan atau di papan tulis/Padlet.

  1. Motivasi yang Menggembirakan (7 menit)
    Guru memutar video pendek (1–2 menit) tentang cuplikan sejarah demokrasi Indonesia, disertai narasi yang membangkitkan rasa ingin tahu.
    Dilanjutkan dengan:

“Kita akan bermain Jejak Demokrasi, sebuah proyek kelas yang akan membuat kalian jadi peneliti masa lalu dan juru bicara masa kini!”

INTI

Pada tahap ini, siswa aktif terlibat dalam pengalaman belajar memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Guru menerapkan prinsip pembelajaran berkesadaran, bermakna, menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengalaman belajar tidak harus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan.

 

Memahami (Bermakna, Berkesadaran) 40 menit

Tujuan: Siswa mengenali ciri dan perbedaan sistem demokrasi di setiap masa.

Aktivitas:

  • Diskusi Interaktif (15 menit):
    Guru menyajikan tayangan visual (timeline atau video pendek) tentang demokrasi di tiga masa (Orde Lama, Orde Baru, Reformasi).
    → Siswa mencatat perbedaan utama di buku atau lembar observasi.
  • Think-Pair-Share (25 menit):
    Siswa berpikir sendiri, lalu berpasangan untuk mendiskusikan:

“Apa yang membedakan sistem demokrasi di masa Orde Lama dan Orde Baru?”
“Kapan demokrasi Indonesia dianggap lebih terbuka?”

Prinsip yang ditekankan: Berkesadaran dan bermakna – siswa diajak memahami konteks sejarah yang membentuk masa kini

Mengaplikasi (Menggembirakan) 35 menit

Tujuan: Siswa mengevaluasi pemahamannya dan menyadari makna demokrasi dalam hidupnya.

Aktivitas:

  • Refleksi Pribadi Tertulis (10 menit):
    Siswa menjawab pertanyaan:

“Apa makna demokrasi bagiku sebagai pelajar saat ini?”
“Apa yang harus dijaga dari demokrasi Indonesia agar tidak mundur ke masa lalu?”

  • Diskusi Kelas – “Harapan Demokrasi Indonesia” (15 menit):
    Siswa secara sukarela berbagi pendapat, ditanggapi guru atau teman.
  • Umpan Balik Singkat (10 menit):
    Guru menyampaikan kesimpulan pembelajaran dan meminta siswa memberi “3 Kata Kunci Hari Ini” melalui kertas kecil atau Padlet.

Prinsip yang ditekankan: Berkesadaran dan bermakna – siswa menilai pemahamannya secara personal.

Merefleksi (Berkesadaran)

Tujuan: Siswa mengevaluasi pemahamannya dan menyadari makna demokrasi dalam hidupnya.

Aktivitas:

  • Refleksi Pribadi Tertulis (10 menit):
    Siswa menjawab pertanyaan:

“Apa makna demokrasi bagiku sebagai pelajar saat ini?”
“Apa yang harus dijaga dari demokrasi Indonesia agar tidak mundur ke masa lalu?”

  • Diskusi Kelas – “Harapan Demokrasi Indonesia” (15 menit):
    Siswa secara sukarela berbagi pendapat, ditanggapi guru atau teman.
  • Umpan Balik Singkat (10 menit):
    Guru menyampaikan kesimpulan pembelajaran dan meminta siswa memberi “3 Kata Kunci Hari Ini” melalui kertas kecil atau Padlet.

Prinsip yang ditekankan: Berkesadaran dan bermakna – siswa menilai pemahamannya secara personal.

 

PENUTUP (berkesadaran, bermakna) 5 menit

Refleksi Materi (5 menit)
Guru memandu siswa merangkum poin-poin penting:

    • Ciri-ciri demokrasi di tiap masa.
    • Perbedaan mendasar antara Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi.
    • Dampak perkembangan demokrasi terhadap kehidupan rakyat.

pertanyaan reflektif:

“Apa perbedaan paling mencolok antara masa Orde Baru dan Reformasi menurut kalian?”
“Mengapa penting bagi kita untuk memahami sejarah demokrasi?”

 

Refleksi Akhir Pembelajaran (3 menit)
Siswa menuliskan satu kalimat di kertas kecil atau Padlet tentang:

“Apa yang saya pelajari hari ini dan apa yang paling membekas bagi saya?”

 

Motivasi Penutup (3 menit)
Guru memberikan motivasi inspiratif:

“Sebagai generasi muda, kalian adalah penjaga masa depan demokrasi. Pahami sejarahnya, jaga nilainya, dan terlibatlah secara bijak.”
 Disisipkan kutipan tokoh nasional tentang demokrasi (misalnya Bung Hatta atau Gus Dur).

 

Tugas Pertemuan Berikutnya (4 menit)
Guru memberi pengantar tugas rumah atau proyek lanjutan, misalnya:

    • “Untuk minggu depan, kalian akan membuat wawancara mini dengan orang tua atau kakek-nenek tentang pengalaman mereka saat Orde Baru atau Reformasi. Catat dan akan kita bahas bersama.”

 

 

ASESMEN PEMBELAJARAN

Asesmen pada Awal Pembelajaran

Tujuan Asesmen Awal

Mengetahui:

  • Pengetahuan awal siswa tentang demokrasi dan sejarah politik Indonesia.
  • Minat dan persepsi siswa terhadap topik perkembangan demokrasi.
  • Kemampuan berpikir awal terkait perbandingan antarperiode sejarah.

 

 Jenis Asesmen

  • Diagnostik (formatif)
  • Non-penilaian (tidak untuk nilai, hanya pemetaan kesiapan dan pengenalan awal)

Bentuk Instrumen: Kuis & Refleksi Singkat Tertulis

Durasi: ±15 menit
Dikerjakan secara mandiri di kertas atau Google Form

 

Contoh Instrumen Asesmen Awal

A. Pengetahuan Awal (Pilihan Ganda / Isian Singkat)

  1. Apa yang kamu ketahui tentang arti demokrasi?
    a. Pemerintahan oleh rakyat
    b. Kekuasaan militer
    c. Pemerintahan oleh satu golongan
    d. Tidak tahu
  2. Pernahkah kamu mendengar istilah Orde Lama, Orde Baru, atau Reformasi?
    Ya   Tidak
    Jika ya, sebutkan satu hal yang kamu ketahui:
  3. Menurutmu, mengapa Indonesia pernah mengalami pergantian sistem pemerintahan?

B. Minat dan Persepsi (Skala Likert / Pertanyaan Terbuka)
4. Saya tertarik untuk mempelajari sejarah politik dan demokrasi di Indonesia.
Sangat setuju  Setuju  Netral  Tidak setuju  Sangat tidak setuju

  1. Apa yang ingin kamu ketahui dari pelajaran ini?

C. Aktivasi Penalaran Awal (Pertanyaan Terbuka)
6. Bagaimana pendapatmu tentang pentingnya kebebasan berpendapat dalam masyarakat?
(2–3 kalimat)

 

Output Guru

Dari hasil asesmen awal ini, guru dapat:

  • Mengelompokkan siswa berdasarkan kesiapan awal.
  • Menyesuaikan penekanan materi dan pendekatan (misalnya, lebih eksploratif atau naratif).
  • Mengidentifikasi miskonsepsi awal.

 

Asesmen pada Proses Pembelajaran

Tujuan Asesmen Formatif

Menilai:

  • Pemahaman siswa terhadap materi yang sedang diajarkan.
  • Kemampuan siswa untuk menerapkan konsep perkembangan demokrasi dalam konteks sejarah.
  • Mengidentifikasi kesulitan atau kebingungan yang dialami siswa sehingga bisa segera diberikan umpan balik.

 

 Jenis Asesmen

  • Formatif: untuk umpan balik yang berkelanjutan selama proses pembelajaran.
  • Kualitatif dan Kuantitatif: campuran dari pertanyaan terbuka dan tertutup untuk memahami tingkat pemahaman dan proses berpikir siswa.

 

Bentuk Instrumen: Kuis, Diskusi, dan Refleksi Kelompok

Durasi: ±20 menit
Dikerjakan secara mandiri atau dalam kelompok kecil

 

Contoh Instrumen Asesmen Formatif

A. Kuis Singkat (Pilihan Ganda / Isian Singkat)

  1. Apa yang membedakan sistem demokrasi pada masa Orde Lama dan Orde Baru?
    a. Orde Lama lebih terbuka, Orde Baru lebih otoriter
    b. Orde Baru lebih terbuka, Orde Lama lebih otoriter
    c. Tidak ada perbedaan
    d. Keduanya sama
  2. Siapa yang memprakarsai pelaksanaan Pemilu pertama di Indonesia setelah Orde Baru?
    a. Soekarno
    b. Soeharto
    c. Gus Dur
    d. Megawati
  3. Sebutkan satu contoh kebebasan yang diatur oleh demokrasi di Indonesia setelah Reformasi!

B. Diskusi Kelompok (Interaktif)

  • Dalam kelompok kecil (3-4 siswa), diskusikan pertanyaan berikut dan catat jawaban kalian:

“Bagaimana demokrasi pada masa Orde Baru mempengaruhi kehidupan sosial dan politik masyarakat Indonesia?”

  • Setiap kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi singkat mereka di depan kelas. Guru memberikan umpan balik atas jawaban dan ide yang disampaikan.

C. Refleksi Individu (Pertanyaan Terbuka)
Setelah diskusi kelompok, siswa diminta menulis jawaban singkat (3–5 kalimat):

"Menurutmu, bagaimana penerapan demokrasi yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia?”

 

Output Guru

  • Pemahaman Konsep: Hasil dari kuis dan diskusi memberikan gambaran apakah siswa sudah memahami perbedaan sistem demokrasi di Indonesia dan dampaknya.
  • Tindak Lanjut: Berdasarkan jawaban yang ada, guru dapat memberikan klarifikasi lebih lanjut pada siswa yang mengalami kesulitan.
  • Umpan Balik: Siswa mendapatkan umpan balik langsung mengenai pemahaman mereka dalam bentuk diskusi kelas dan catatan dari refleksi individu.

 

Asesmen pada Akhir Pembelajaran

Tujuan Asesmen Sumatif

Menilai:

  • Pemahaman siswa tentang perkembangan demokrasi di Indonesia.
  • Kemampuan siswa dalam membandingkan dan menganalisis perubahan demokrasi di berbagai masa (Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi).
  • Keterampilan siswa dalam menghubungkan pengetahuan sejarah dengan fenomena politik dan sosial masa kini.

 

Jenis Asesmen

  • Sumatif: untuk mengukur capaian pembelajaran siswa secara menyeluruh.
  • Kuantitatif dan Kualitatif: campuran dari pilihan ganda (untuk pengetahuan faktual) dan pertanyaan terbuka (untuk penalaran dan analisis).

 

Bentuk Instrumen: Ujian Tertulis / Proyek Terstruktur

 

 Contoh Instrumen Asesmen Sumatif

A. Pilihan Ganda (15 menit)

  1. Apa yang menjadi ciri utama dari sistem demokrasi pada masa Orde Baru?
    a. Demokrasi terpimpin
    b. Demokrasi parlementer
    c. Demokrasi Pancasila
    d. Demokrasi otoriter
  2. Pada masa Reformasi, siapa yang memprakarsai perubahan konstitusi untuk meningkatkan peran DPR?
    a. Soekarno
    b. Soeharto
    c. Gus Dur
    d. Megawati
  3. Apa yang membedakan sistem pemerintahan Orde Baru dengan sistem pemerintahan di masa Reformasi?
    a. Keterlibatan militer dalam politik
    b. Pembatasan kebebasan berpendapat
    c. Pemilihan umum yang bebas dan adil
    d. Semua jawaban benar

B. Soal Isian Singkat (10 menit)

  1. Sebutkan satu perubahan yang terjadi pada sistem demokrasi Indonesia setelah Reformasi!
  2. Jelaskan peran pemilu dalam perkembangan demokrasi di Indonesia!

C. Pertanyaan Terbuka / Esai (20 menit)

Analisis perbandingan:
“Bandingkan sistem demokrasi di Indonesia pada masa Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi. Jelaskan ciri-ciri demokrasi pada tiap masa tersebut dan bagaimana sistem tersebut mempengaruhi kehidupan sosial dan politik di Indonesia.”

Kriteria Penilaian:

  • Pengetahuan faktual tentang tiap periode sejarah.
  • Kemampuan analitis dalam mengidentifikasi perbedaan dan dampaknya.
  • Ketepatan dan kejelasan argumentasi yang disampaikan.

D. Proyek Kelompok (Opsional, 30 menit)

Membuat Presentasi Digital:
“Dalam kelompok, buatlah presentasi mengenai perkembangan demokrasi Indonesia dari masa Orde Lama, Orde Baru, hingga Reformasi. Sertakan informasi tentang regulasi, infrastruktur, dan pendidikan yang berubah sepanjang masa tersebut. Presentasikan temuan kalian di depan kelas.”

 

Output Guru

  • Ketercapaian Tujuan Pembelajaran: Berdasarkan hasil ujian dan proyek, guru bisa mengevaluasi seberapa baik siswa memahami konsep demokrasi di berbagai masa.
  • Umpan Balik: Memberikan umpan balik terkait kekuatan dan kelemahan siswa dalam memahami setiap periode sejarah demokrasi Indonesia, serta memberikan klarifikasi atas kesalahan atau miskonsepsi yang ada.
  • Perencanaan Pembelajaran Berikutnya: Menyusun pembelajaran yang lebih mendalam atau remedial untuk siswa yang belum mencapai kompetensi yang diharapkan.

 

Asesmen dalam pembelajaran mendalam disesuaikan dengan assessment as learning, assessment for learning, dan assessment of learning. Tentukan metode atau cara yang digunakan secara komprehensif untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik. Contoh: Tes tertulis, Tes lisan, Penilaian Kinerja, Penilaian Proyek, Penilaian Produk, Observasi, Portofolio, Peer Assessment, Self Assessment, penilaian berbasis kelas, dan sebagainya.

 

 

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 8 Malang

 

 

 

Sri Nuryani M.Pd.

NIP. 19661116 199003 2 009            

 

 

 

Malang,   14 April  2025

Guru Mata Pelajaran

 

 

Drs Sumarno.

NIP. 1966308 200501 1 006

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

 

 

Materi: Perkembangan Demokrasi di Indonesia (Masa Orde Lama, Orde Baru, dan Masa Reformasi)

 

Tujuan Pembelajaran:

  1. Menyebutkan dan menjelaskan ciri-ciri sistem demokrasi pada masa Orde Lama, Orde Baru, dan Reformasi.
  2. Membandingkan perubahan sistem demokrasi dan pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, politik, dan ekonomi di Indonesia.
  3. Mengembangkan kemampuan berpikir kritis tentang dampak perubahan politik dalam sejarah Indonesia.

 

Instruksi:

Kerjakan LKPD ini dengan cermat dan teliti. Jawablah setiap pertanyaan dengan jelas. Berdasarkan materi yang telah dipelajari, lakukan analisis terhadap perkembangan demokrasi di Indonesia. Anda bisa bekerja secara individu atau berkelompok.

 

A. Pengetahuan Faktual (Pilihan Ganda)

Pilihlah jawaban yang paling tepat!

  1. Pada masa Orde Lama, sistem demokrasi Indonesia disebut dengan nama:
    • a. Demokrasi Pancasila
    • b. Demokrasi Terpimpin
    • c. Demokrasi Liberal
    • d. Demokrasi Parlementer
  2. Siapa yang menjadi presiden Indonesia pada masa Orde Baru?
    • a. Soekarno
    • b. Soeharto
    • c. Habibie
    • d. Gus Dur
  3. Setelah Reformasi, salah satu perubahan penting yang terjadi dalam sistem pemerintahan adalah:
    • a. Pengembalian kekuasaan ke militer
    • b. Pembentukan Undang-Undang tentang Pemilu yang lebih demokratis
    • c. Penguatan kekuasaan presiden secara otoriter
    • d. Pembatasan kebebasan pers

 

B. Pengetahuan Konseptual (Isian Singkat)

  1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan "Demokrasi Terpimpin" pada masa Orde Lama!
  2. Sebutkan satu contoh perubahan yang terjadi pada masa Reformasi yang berkaitan dengan sistem pemerintahan!

 

C. Analisis dan Perbandingan (Pertanyaan Terbuka)

  1. Bandingkan sistem demokrasi pada masa Orde Lama dan Orde Baru. Sebutkan ciri-ciri utama dari masing-masing sistem demokrasi tersebut.

Jawaban:

    • Orde Lama: …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
    • Orde Baru: …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………_
  1. Jelaskan bagaimana penerapan demokrasi di masa Reformasi mengubah kehidupan politik dan sosial di Indonesia!

Jawaban:

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

D. Refleksi Pribadi (Pertanyaan Terbuka)

  1. Menurut kamu, apakah perubahan dalam sistem demokrasi di Indonesia yang terjadi sejak masa Orde Lama hingga Reformasi sudah membawa dampak positif bagi rakyat? Jelaskan pendapatmu!

Jawaban:

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2.     Apa yang kamu harapkan untuk masa depan sistem demokrasi di Indonesia?

Jawaban:

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Petunjuk Pengumpulan

  • Jawaban LKPD ini harus diserahkan paling lambat akhir pelajaran.
  • Kerjakan dengan serius dan berikan jawaban yang jelas serta argumentatif.

 

Evaluasi dan Umpan Balik:

  • Guru akan memberikan umpan balik terhadap hasil kerja LKPD ini dalam kelas atau melalui platform pembelajaran.
  • Siswa yang membutuhkan klarifikasi dapat mendiskusikan jawaban dengan guru setelah kelas.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar