Selasa, 14 Januari 2020

PEMANFAATAN AIR HUJAN UNTUK MENYIRAM TANAMAN DI SMP NEGERI 22 MALANG


PEMANFAATAN TANGKAPAN AIR HUJAN






Air merupakan salah satu elemen dasar kehidupan yang menjadi kebutuhan pokok manusia. Berbagai permasalahan di bidang lingkungan hidup yang terjadi akhir-akhir ini turut memberikan dampak negatif terhadap ketersediaan dan kualitas air bersih. Seperti terjadinya kekeringan dan kelangkaan air yang sempat melanda beberapa daerah di Indonesia, baik yang terjadi di kawasan perkotaan maupun perdesaan. Untuk mengatasi masalah terkait ketersediaan air tersebut, SMP Negeri 22 Malang  telah mengembangkan teknologi berupa Instalasi Pengolahan Air Hujan dengan Teknologi Pengolahan Air Hujan yang berkerja sama dengan BEM UNBRAW  meskipun biaya pengolahan yang tinggi menjadi kendala. Untuk itu, penanganan dilakukan adalah melalui pemanfaatan sumber daya air hujan, yang merupakan sumber daya air yang melimpah ketika musim penghujan, guna menjaga ketersediaan air di masa sekarang maupun di masa depan.
Panen Air Hujan untuk kepentingan kebutuhan sehari-hari khususnya untuk menyiram tanaman dan kebersihan kamar mandi, merupakan suatu sistem konservasi air melalui penampungan dan pemanfaatan air hujan guna memenuhi kebutuhan air untuk sanitasi. Sistem ini memiliki banyak manfaat, diantaranya mengurangi penggunaan air tanah dan mengurangi emisi sehingga mengurangi dampak perubahan iklim dan pemanasan global. Kegiatan ini masuk sebagai salah satu program dalam kegiatan hemat air dimusim penghujan yang  ramah lingkungan. Dalam bidang ekonomi, kegiatan ini masuk dalam ranah kegiatan hemat biaya yang ramah lingkungan dengan sekali biaya mendapatkan hasil yang berkelanjutan, proses kegiatan ekonomi yang memberikan dampak positif pada lingkungan hidup.
Sistem Panen air hujan ini merupakan cara mengalirkan air hujan dari talang melalui sistim penyaringan ke tangki penampung dimana luberan air nya yang mengalir diselokan ditampung dalam tandon bawah tanah dan sebagian diresapkan tanah atau dimasukan melalui sumur resapan dalam bentuk biopori-biopori yang ada disekitar halaman sekolah
Penyediaan air merupakan hal yang sangat penting  untuk kehidupan serta kehidupan social. Indonesia merupakan negara tropis dimana siklus musim hujan dan kemarau silih berganti. Akibat terjadinya pembangunan dan kerusakan hutan maka resapan air menjadi berkurang sehingga terjadi banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau.
Panen air hujan ini dapat memberikan tambahan sumber air untuk kehidupan sehari-hari serta untuk menyiram tanaman. Sistem ini memiliki beberapa komponen dasar dengan sistem tertutup untuk menyalurkan air dari talang ke tangki atau tandon bawah tanah. Untuk menjaga sistem ini tetap berfungsi, maka pemeliharaan rutin selalu dilakukan untuk menjaga kebersihan. Komponen sistem   ini adalah:
1. Talang
Sistem panen air hujan yang terbuka, harus tertutup sehingga bersih dari hewan, serangga, dan sisa atap. Komponen yang paling dasar dari sebuah sistem ini adalah talang. Talang harus tetap dijaga bersih dan perlu ditutup kawat kasa untuk mengeluarkan sampah daun.  Kebersihan talang perlu dijaga agar seluruh sistem panen hujan bersih.

2. Pipa PVC Penyambung ke Talang
Untuk menjaga kebersihannya, sistem PAH dirancang sedemikian rupa sehingga benar-benar tertutup. Dengan menggunakan talang PVC, memudahkan membuat sistem tertutup karena tersedia fitting untuk menghubungkan talang air ke pipa PVC.  Rangkaian pipa ini disambungkan ke tangki atau beberapa tangki yang tersambung. Tangki penampung ini  dapat diletakkan di salah satu bangunan bertingkat, ataupun diatas tanah, ataupun dipendam dalam tanah.  
3. Tangki dan pondasinya
Tangki penampung air hujan dipilih besarnya menurut kebutuhan dan tempat yang tersedia atau dapat dirangkai beberapa tangki secara seri. Agar air hujan yang ditampung langsung dapat digunakan, tinggi kedudukan tangki diatur sedemikian rupa sehingga ujung atas tangki masih lebih rendah dari talang namun lubang keluarnya masih cukup tinggi dari keran agar air bisa langsung digunakan. Untuk bangunan bertingkat dua, maka tangki bisa di letakan di tingkat satu sehingga air bisa langsung digunakan di lantai dasar tanpa harus menggunakan pompa air. Melalui sistem ini maka akan dihemat air dan emisi tenaga listrik sehingga mengurangi ancaman perubahan iklim dan pemanasan global.
Panen air hujan ini sudah dilakukan di SMP Negeri 22 Malang untuk menjaga ketersediaan sumber daya air bersih. Dengan air hujan inipun sekolah dapat menjaga sanitasi yang baik guna menjaga ketersediaan air dimusim penghujan sehingga dapat meminimalisir penggunaan air dari PDAM. 
Melalui penyediaan sumber air hujan ini, sekolah diharapkan dapat melakukan fungsi sosialnya dengan turut berperan aktif dalam memberi contoh perilaku konservasi air guna peningkatan akses air dan sanitasi guna menuju masyarakat yang sehat dan lingkungan yang hijau. 
KEUNTUNGAN PANEN AIR HUJAN
Sudah banyak sistem panen air hujan yang dilakukan, namun sifatnya hanya untuk perumahan dengan skala kecil menggunakan penampung bak. Sistem panen air hujan  yang diusulkan tidak hanya cocok untuk perumahan biasa, tetapi juga bangunan besar atau fasilitas umum yang membutuhkan banyak air. Sehingga dalam jangka panjang sistem ini akan memberikan keuntungan ekonomi selain keuntungan atas terjaganya ketersediaan air. Selain itu, penggunaan sistem ini akan memberikan publikasi dan potensi promosi “go green” tersendiri bagi yang menggunakannya karena sifatnya yang inovatif sederhana tapi memberikan manfaat tinggi yang ramah lingkungan serta dapat menurunkan biaya operasi penggunanya.
Keunggulan sistim panen air hujan menggunakan teknologi tepat guna sehingga bisa dibangun dengan menggunakan bahan, peralatan dan teknik biasa yang tersedia di perkampungan dan perkotaan. 
Sistem panen air hujan merupakan sistem terintegrasi yang murah dan mudah untuk dibangun, dioperasikan dan dipelihara. Sistem ini merupakan penerapan memberikan keuntungan ekonomi yang proses nya memberikan dampak positif pada lingkungan hidup :
1.      Menyediakan swasembada pasokan air yang berkualitas tinggi, lembut dan rendah mineral
2.      Mengurangi biaya untuk memompa air tanah.
3.      Mengurangi emisi dan merupakan upaya Mitigasi dan adaptasi dari perubahan iklim dan pemanasan global.
4.      Meningkatkan kualitas air tanah melalui saat diisi ulang kembali kedalam biopori sumber air tanah.
5.      Mengurangi erosi tanah & banjir di daerah perkotaan.
Semoga sistim panen air hujan di SMP Negeri 22 Malang ini bisa digunakan sebagai percontahan oleh sekolah-sekolah maupun lembaga-lembaga social lain sehingga kelangkaan dan ketersediaan air bisa teratasi, semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar