RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama
Kelas/Semester : VII / Ganjil
Mata
Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Tema :
3 Potensi dan Pemanfaatan Sumber Daya
Alam
Sub tema : 3.2 Potensi dan sebaran Sumber Daya Alam
Sub – sub tema : 3.2.3 Potensi sumber
daya air
Pertemuan Ke : 4
Alokasi Waktu : 2 ( 2 x 40 menit)
KOMPETENSI DASAR
|
INDIKATOR
|
1.Menghargai
karunia Tuhan Yang Maha Esa telah menciptakan manusia dan lingkungannya
|
1.1 Mensyukuri bahwa segala sumberdaya alam yang kita miliki tidak lain atas berkah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa
|
2.Menunjukkan perilaku rasa ingin
tahu,peduli,menghargai dan bertanggung jawab kelembagaan
sosial,budaya,ekonomi dan politik
|
2.1 Meneladani
semangat kerja keras, tanggung jawab yang ditunjukkan oleh para tokoh pada
saat perumusan dan penetapan UUD 1945)
|
3.Memahami aspek keruangan dan
konektivitas antarruang dan waktu dalam lingkup regional serta perubahan dan
keberlanjutan kehidupan manusia (ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan
politik):
|
3.1 Menjelaskan
hubungan antara keruangan dengan sumber daya alam yang ada disekitar kita
|
1.1 menyajikan
hasil telaah aspek keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu dalam
lingkup regional serta perubahan dan berkelanjutan kehidupan manusia (
ekonomi,sosial budaya,pendidikan dan politik )
|
1.1.1
Menjelaskan potensi sumber daya air dengan
melihat siklus musim di Indonesia
1.1.2
Menjelaskan cara pemanfaatan sumber daya
air
1.1.3
Memberi contoh potensi sumber daya air
yang berada disekitar lingkungan tempat tinggal
1.1.4
Upaya mengatasi keterbatasan sumber daya air diwilayah
Gunung Buring umumnya dan diSMPN 22 khususnya. Upaya melestarikan keberadaan
sumber daya air dengan banyak membuat biopori
|
4.1 mengobservasikan
dan menyajikan bentuk – bentuk dinamika interaksi manusia dengan lingkungan
alam,sosial,budaya dan ekonomi di lingkungan masyarakat sekitar
|
4.1.1.
Menganalisa gambar – gambar sumber daya
air
4.1.2. Menyajikan data hasil
pengamatan
|
A. Materi Ajar: ( terlampir )
Potensi sumber daya air
Siklus musim di
Indonesia
Pemanfaatan sumber daya air
Upaya melestarikan keberadaan sumber
daya air dengan banyak membuat biopori
Gambar – gambar sumber
daya air
B.
Pendekatan dan Metode Pembelajaran:
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : diskusi, pengamatan , tanya jawab, penugasan,
3. Model : Proyek based learning,
C. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
KEGIATAN
|
DESKRIPSI
KEGIATAN
|
ALOKASI
WAKTU
|
Pendahuluan
|
a.
Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, dan
berdoa bersama
bila pemebelajaran dilaksanakan pada jam pertama, (nilai-nilai religius).
b.
Mengecek kehadiran Siswa. Bila ada Siswa yang sakit didoakan supaya
lekas sembuh, dan mensyukuri nikmat Tuhan berupa kesehatan.
c.
Apersepsi: guru menanyakan
kepada peserta didik kondisi air di daerah Gunung
Buring pada masim kemarau dan cara pemanfaatan air tersebut untuk pemenuhan
kebutuhan disekolah
a. Menginformasikan topik dan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran
|
10 menit
|
Inti
|
1.
Mengamati
·
Peserta didik membuat
kelompok beranggotakan empat orang, dengan anggota yang berdeda dengan
pertemuan sebelumnya
·
Masing-masing kelompok mendapatkan lembar kerja
siswa tentang potensi sumberdaya air dilingkungan
·
Peserta didik mengamati peta sebaran sungai dan danau
·
Peserta mengamati film siklus hidrologi
·
Mengamati sumber daya air dilingkungan sekolah
·
Mengamati cara membuat biopori
2. Menanya
·
Peserta didik secara
kelompok mengidentifikasi pertanyaan dari wacana yang berkaitan
·
Guru dapat membimbing
peserta didik menyusun pertanyaan
·
Peserta didik menanyakan tentang jenis –
jenis sungai.
·
Guru mengarahkan pada pertanyaan –
pertanyaan guna pencapaian kompetensi dasar
·
Bagaimana mengatasi
kekurangan air dilingkungan sekolah
4.
Mengumpulkan data / informasi
·
Peserta didik secara
kelompok mencari informasi dan berdiskusi menjawab pertanyaan yang sudah
disusundengan membaca buku siswa
IPS kelas 7
·
Peserta
didik mengamati berbagai peristiwa di lingkungan sekolah khususnya dalam pemanfaatan sumber
daya air
Dalam kegiatan sehari-hari
5. Mengasosiasikan / mengolah informasi:
·
Peserta didik
mengkaji melalui diskusi kelompok tentang hubungan atas berbagai informasi
yang sudah diperoleh sebelumnya, seperti :
·
tentang sumber daya air dan pemanfaatannya
·
hubungan antara keterbatasan sumber air dan upaya mencari solusi
tentang keterbatsan air di SMPN 22 pada musim kemarau
·
upaya-upaya yang dibutuhkan
untuk mengatasi kekurangan air di SMPN 22 dimusim kemarau
·
membuat biopori
·
Peserta didik
menyimpulkan hasil informasi yang
diperoleh
5. mengkomunikasikan
·
Peserta didik
menyusun laporan hasil telaah dan pengamatan perilaku tentang pemanfaatan dan upaya pelestarian sumber
daya air
·
Kelompok terpilih
maju untuk mempresentasikan hasil kerjanya
·
Kelompok
terpilih mempresentasikan hasil
pengamatan dan mngumpulkan informasi yang diperoleh
·
Siswa yang lain menanggapi dan mencari solusi tentang kelangkaan
sumber daya air diwilayah gunung Buring
|
60
menit
|
|
|
|
Penutup
|
a.
Membuat
kesimpulan tentang materi
pembelajaran hari itu dilakukan
siswa
bersama guru
b.
Melakukan refleksi dengan menanyakan umpan balik
dari siswa, misalkan dengan pertanyaan: “apakah kegiatan pembelajaran ini
menarik”; “Bagaimana saran Kalian”
c.
Menugaskan peserta didik melakukan pengamatan untuk
pertemuan berikutnya (PR) tentang pemanfaatan sumber daya air untuk kehidupan
d.
Menutup pelajaran dengan berdoa sesuai dengan agama dan
keyakinan masing-masing
bila pembelajaran dilaksanakan jam terakhir
|
10 menit
|
|
D.
Penilaian
Hasil Belajar
·
Hasil kinerja peserta didik
·
Laporan pengamatan
·
Hasil rubrik diskusi
·
Tugas kelompok
E.
Sumber Belajar :
Alat
: alat
pembuat biopori, paralon, kawat, linggis,cetok
Bahan/sumber ajar : LKS, Buku siswa ,
soal-soal latihan,
makalah, buku
guru
Mengetahui, Malang,
3 Juli 2018
Kepala SMPN 22 Malang Guru IPS Kelas VII,
Drs.
Muchamad Solikin Drs. Sumarno
NIP.
19680806 199802 1 005 NIP.19660308 200501 1 006
LKS 1. Pengertian Sumber Daya Alam dan pemanfaatan sumber daya air
1. Amati gambar berikut
1, Pertanyaan apa yang dapat kamu sampiakan setelah
melihat gambar diatas
1. …………...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
2.
Hasil pengamatan dan mengolah informasi dari berbagai
sumber tentang
.............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................. Kesimpulan
diskusi / Curah pendapat
............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
3. Evaluasi
NO
|
|
1
|
Menjelas bahan-bahan yang dibutukan dalam pembuatan
biopori
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................
.................................................
|
2
|
Menjelaskan
cara
membuat biopori
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................
............................................
|
3
|
Menjelaskan mafaat biopori dilingkungan kita
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................
...........................................
|
4
|
Menjelaskan manfaat biopori bagi kelangsungan hidup
tanaman didaerah yang kurang air dan daerah yang banyak air
..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................
...........................................
|
5
|
Berbagai solusi yang lain dalam mengatasi kelangkaan
air dimusim kemarau di Wilayah Gunung Mburing dan di SMPN 22
.....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
........................................... ..........................
|
Lampiran 2
Latar Belakang Lubang Resapan Biopori
(LRB). Isu tentang
pemanasan global (global warming) dewasa ini begitu banyak menyita perhatian
orang. Fokus terhadap isu tersebut tidak hanya berasal dari kalangan
pemerintahan, melainkan juga dari akademisi, industri
bahkan masyarakat umum. Isu pemanasan global yang diantaranya
berimbas dengan adanya fenomena El-NiDo dan La-NiDa membuka mata
dunia tentang pentingnya gaya hidup ramah lingkungan.
Munculnya kedua fenomena salah satunya menjadikan peristiwa
banjir dan kekeringan sebagai dua hal yang akan sulit dipisahkan. Hal
tersebut terkait dengan semakin kurang tertatanya sumber daya air
sehingga lama retensi
air dalam tanah menjadi jauh lebih singkat.
air dalam tanah menjadi jauh lebih singkat.
Jadi, air hujan yang seharusnya dapat diserap kedalam tanah untuk
menghindari bahaya banjir tidak dapat terwujud. Pada musim kemarau,
tidak ada lagi air yang tersimpan karena hampir semua hujan langsung
dialirkan ke laut.
Teknologi Tepat Guna Lubang Resapan Biopori (LRB)
Sebagai wujud upaya untuk mengantisipasi hal tersebut di atas,
seorang dosen Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan IPB
yang bernama Ir. Kamir Raziudin Brata, M.Sc menemukan sebuah
teknologi tepat guna bernama Lubang Resapan Biopori (LRB) sekitar
tahun 2000 lalu. Biopori merupakan salah satu solusi manajemen air
yang sangat mudah, sederhana dan sekaligus murah. Orang awam pun
dapat menerapkan teknologi biopori.
Lubang Resapan Biopori (LRB) adalah lubang silindris
yang dibuat vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10-30 cm dan
kedalaman sekitar 80-100 cm. LBR kemudian diisi dengan sampah organik
untuk memicu terbentuknya porositas tanah oleh aktivitas organisme tanah
dan atau akar tanaman.
Secara alami, biopori merupakan pori-pori dalam tanah
yang terbentuk akibat aktifitas cacing, rayap, perakaran dan fauna
tanah lainnya. Adanya pori-pori akan menambah kegemburan
tanah sehingga meningkatkan kemampuannya dalam menyerap, menyimpan
air hujan dan sekaligus meningkatkan kesuburan tanah.
Manfaat Lubang Resapan Biopori
Beberapa manfaat lubang biopori adalah sebagai media peresapan
air, pengkomposan dan peningkatan kesuburan tanah. LRB
mampu meningkatkan daya resap air sehingga mengurangi potensi bahaya
banjir. Hanya saja antisipasi terhadap bencana banjir memerlukan
jumlah LRB yang banyak.
Sebagai contoh DKI, sesuai analisa BPLHD Jakarta idealnya sekurang-kurangnya
memerlukan 76 juta LRB. Hal tersebut memungkinkan dicapai jika setiap
rumah, perkantoran, pasar, mall, tempat-tempat umum dll memiliki LRB.
Jumlah air yang dapat terserap secara langsung melalui bidang
resapan setiap LRB mencapai 1,5 hingga 16 liter per menitnya. Adapun luas
bidang resapan dapat dihitung berdasarkan luas kolom lubang. Dengan
demikian lubang berdiameter 10 cm sedalam 100 cm memiliki bidang
resapan air hingga !S m2.
LRB dapat menjadi tempat pembuangan sampah organik seperti dedaunan,
sampah dapur, potongan rumput, serbuk gergaji dll. Setelah beberapa lama,
sampah organik yang tersimpan dalam lubang biopori akan berubah menjadi
kompos. Produk yang dapat kita manfaatkan sebagai pupuk tanaman.
Tersedianya tempat pembuangan sampah organik akan turut membantu
beban pemerintah dalam pengelolaan persampahan yang umumnya menuai
banyak masalah di perkotaan.
LRB juga berkontribusi terhadap peningkatan kesuburan tanah
karena lubang biopori menyediakan resapan air dan ketersediaan bahan organik yang
cukup bagi organisme tanah. Ketersediaan keduanya mendorong aktivitas
organisme di sekitar LRB.
Defenisi Biopori menurut
saya adalah, lubang resapan yang dibuat dengan sengaja, dengan ukuran
tertentu yang telah ditentukan (diameter 10 sampai 30 cm dengan panjang 30
sampai 100 cm) yang ditutupi sampah organik yang berfungsi sebagai penyerap air
ke tanah dan membuat kompos alami. Seperti postingan saya yang lalu yang
berjudul Biopori: Solusi
Teknologi Ramah Lingkunganmenyebutkan bahwa Biopori
merupakan metode alternatif untuk meresapkan air hujan ke dalam tanah, selain
dengan sumur resapan.Berikut beberapa fungsi dan tujuan dari Biopori..
Tujuan
/ Fungsi / Manfaat / Peranan Lubang Resapan Biopori / LRB :
1. Memaksimalkan air yang
meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah.
2. Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar.
3. Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit.
4. Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut.
5. Mengurangi resiko banjir di musim hujan.
6. Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah.
7. Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.
2. Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar.
3. Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit.
4. Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut.
5. Mengurangi resiko banjir di musim hujan.
6. Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah.
7. Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor.
CARA
PEMBUATAN
1)
Buat lubang silindris
secara vertikal ke dalam tanah dengan diameter 10 c. Kedalaman kurang lebih 100
cm atau tidak sampai melampaui muka air tanag bila air ternyata dangkal. Jarak
antar lubang antara 50 - 100 cm.
2)
Mulut lubang dapat
diperkuat dengan semen selebar 2-3 cm dengan tebal 2 cm disekeliling mulut
luang.
3)
Isi lubang dengan
sampah organik yang erasal dari sampah dapur, sisa tanaman, dedaunan, atau
pangkasan rumput.
4)
Sampah organik perlu
selalu ditambahkan ke dalam lubang yang isinya sudah berkurang dan menyusut
akibat proses pelapukan.
5)
5.Kompos yang terbantuk
dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan
pemeliharaan lubang resapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar