Selasa, 14 Januari 2020

INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH KANTIN di SMPN 22 Malang



Air limbah di Kantin Sehat SMPN 22 Malang berupa air yang digunakan untuk mencuci alat dan sisa makanan, maka dari itu :
1. Mengandung zat kimia (sabun cuci) yang terlarut.
2. Mengandung zat-zat seperti sisa makanan, minyak, saus, yang terlarut.
          Kandungan air limbah tersebut, terutama sabun, dapat memicu pertumbuhan gulma jika dibuang ke selokan dan menyebabkan air di selokan tidak dapat mengalir dan terjadilah banjir.
          Karena itu, sebagai sekolah berbasis lingkungan, patut menjalankan penelitian untuk membuat sebuah IPAL, sehingga limbah dari Kantin Sehat dapat diolah dan berkontribusi dalam usaha menjaga lingkungan. Kantin di SMPN 22 menggunakan wastafel dalam mencuci alat makan, sesuai dengan desain watafel pada umumnya. Saringan dapat memisahkan partikel-partikel padat sehingga tidak menyumbat saluran air. Selain itu desain ini dapat membuat air limbah cucian tidak berbau busuk. Dari wastafel ini kami ingin menyambungkan air limbah yang telah keluar kepada sebuah sistem koagulasi-flokuasi-sedimentasi-filtrasi.
Sistem ini banyak digunakan dalam pengolahan air limbah.
Tahapannya adalah sebagai berikut :
1.     Air limbah yang telah diolah di wastafel kemudian disalurkan melalui selokan khusus menuju sistem ini, tepatnya ke bak koagulasi/flokuasi yang berada di belakang Kantin
2.     Pada bak koagulasi/flokuasi, air limbah yang telah terkumpul diberi zat koagulan (contoh : tawas) sehingga bakteri, minyak, bahan kimia, sisa makanan, dll. dapat terikat dan tersuspensi.
3.     Disaat yang bersamaan pada bak terjadi udakan cepat (flokuasi) yang mengakibatkan tawas homogen di air dan partikel tersuspensi dapat membentuk gumpalan yang besar.
4.     Setelah tercipta gumpalan besar maka udakan diperlambat agar gumpalan tidak pecah kembali, kemudian air dan gumpalan dialirkan ke bak sedimentasi.
5.     Di bak sedimentasi gumpalan-gumpalan partikel tersuspensi akan mengendap dengan sendirinya di dasar bak, sehingga air bebas dari partikel-partikel tersebut.
6.     Air kemudian melalui tahap akhir dari proses pengolahan yaitu filtrasi, untuk memastikan tidak ada partikel berbahaya/mengganggu yang tersisa, dilakukan penyaringan (filtrasi) menggunakan batu bara, pasir, dan kerikil, sehingga dihasilkan air hasil olahan yang bersih.

Keuntungan dari sistem yang kami tawarkan adalah air hasil olahan sistem ini dapat digunakan untuk menyiram tanaman dan memelihara ikan . Hal ini sangat menguntungkan karena tidak hanya kami berhasil mengurangi polusi limbah di selokan, tetapi kami bisa saja berhasil melakukan langkah penghematan air bersih melalui daur ulang air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar