Senin, 13 Januari 2020

Ludruk GSF tahun 2019 di SMPN 22 Malang


LUDRUK GREEN SCHOOL FESTIVAL




Gulo glali gulo klopo
Rasane legi semut podo moro
Monggo mirsani sekolah kulo
Skolah prestasi, skolah juoro

Pancen nyatane ngono

Nyawat kirek kaing-kaing
Keplayu-playu mecahno piring
SMP dua-dua ndek  gunung mburing
Gurune sabar gak tahu muring-muring

Radar Malang  iku pancen oke
Green school festival niku acarane
Pendidikan karakter iku tujuane
Ndukung adiwiyata wes wayahe

Dua dua niku pancen sae
Adiwiyata nasional niku anugrahe
Siswa-siswane njenengan tingali dewe
Cinta lingkungan sak mestine

Bebas plastik, yo bebas tisu
Saputangan harus tetap di saku
Menanam sayur itu nomer Satu
Bio porine jumlahe seribu

Opo maneh eco teknologi
Mejo belajare disulap dadi roti,…….eeee dadi pencacah sampah kok dadi roti..
banyu udan iso migunani
Beton nongko dadi tempe bergizi


Wes pancen luar biasa SMPN 22 iki…….

Juminten wes kelas songo
Cekap semanten piatur kulo


MC                    : baiklah dewan juri Green School festival yang kami hormati ini lah presentasi dari peta kesimpulan kami, yang pertama akan kamisampaikan tentang peta umum sekolah
Masalah            : Penerapan pendidikan karakter tentang lingkungan masih kurang diterapkan oleh siswa
Potensi              : VISI MISI sekolah sudah mencantumkan pendidikan karakter tentang lingkungan, ada kader-kader lingkungan, ada tim GGOS.
Solusi                 :mengoptimalkan tim GGOS dalam menegakkan aturan tentang lingkungan, memberikan sangsi yang tegas tetapi mendidik bagi pelanggar peraturan yang berkaitan dengan  lingkungan.



MC                    : sekarang kita membahas Isu sampah
Masalah            :Kita semua tahu bahwa SMPN 22 ini bebas sampah plastic, tetapi sampah daun kering itu banyak sekali apalagi bertepatan dengan musiam angin yang kencang sehingga sampah ini beterbangan kemana-mana
Potensi              : Iya saya tahu itu, padahal disekolah kita banyak anak-anak yang kreatif, dan ada alat pencacah sampah daun.
Solusi                 : kalau begitu saya ada solusi, mencacah daun kering, sehingga bisa dimanfaatkan sebagi kompos, yang tidak bisa dipakai kompos dipakai kerajinan.
                          Itu nanti menjadi tugas dari kader sampah dan kader kompos.

MC                    : nah sekarang masalah sampah sudah ada penyelesaiannya, sekarang isu Energi
Masalah            : Masalah Energi ini masalah yang sangat serius, bayangkan sering kali monitor di ruang guru itu selalu lupa dimatikan, padahal listrik mahal kalau sering tidak dimatikan pasti akan tejadi pembengkakan rekening listrik.
Potensi              : Padahal sudah ada guru piket, ada tulisan matikan bila tidak digunakan. Kok bisa tetap terjadiya……
Solusi                 : ya sudah berarti kalau sudah ada guru piket sudah ada tulisan, berarti yang paling penting disosialisasikan lagi pada guru piket dan tugas guru piket ditambah lagi yaitu mematikan monitor dibuatkan SOP nya guru piket.

MC                    : ya bagus-bagus harus ada SOP guru piket. Berikutnya isu Air dan limbah cair
Masalah            : untuk air dan limbah cair, kalau kita lihat depan kamar mandi putri itu ada relif yang bagus dan kolam ikan, nah kolam ikan ini filternya tidak berfungsi dengan baik,  bahkan selalu mati tidak mengalir, akibatnya airnya menjadi berwarna hijau dan bau, ini disebabkan banyak daun-daun kering yang berguguran jatuh kedalam kolam akibatnya salurannya tersumbat daun kering.
Potensi              : Iya padahal disekolah kita ada sisa-sisa paranet untuk Tanaman organik, ada juga pak Tukang yang sedang mengadakan perbaikan sekolah.
Solusi                 : berarti solusinya diatas kolam dipasang paranet supaya daun-daun kering tidak jatuh kekolam dan yang penting harus ada perbaikan saluran biar filternya bisa berfungsi kembali.

MC                    : Bagus-bagus itu masuk akal sekali, sekarang bagaimana dengan isu Tanaman hijau
Masalah            : dimusim kemarau yang panjang ini banyak tanaman yang kering dan rusak serta kurang variatif, masak noleh kanan kangkung noleh kiri kangkung dimana-mana kangkung..
Potensi              : banyak tanaman kering sehingga mati padahal disekolah ini ada tandon air hujan, tandon air wudhu, ada pengolahan air sisa buangan dari kantin dan jangan lupa jumlah siswa lebih dari enam ratus siswa.
Solusi                 : berarti kita harus memanfaatkan seluruh siswa, kalau dimusim kemarau ini semua air tidak mencukupi untuk menyiram tanaman, berarti semua siswa harus membawa air dari rumah masing-masing untuk menyiram tanamannya, dan mengganti tanaman yang mati dengan tanaman baru biar lebih bervariasi jenisnya.
MC                    : baik saya luruskan sebentar, sebenarnya jenis tanaman disekolah kita lebih dari 30 jenis tanaman bahkan banyak tanaman langkanya contoh ada tanaman kemiri, Kluwek, mundu, manggis dan bahkan buah tin pun juga ada, mengenai tanaman kangkung itu memang program sekolah untuk gemar menanam sayur bagi seluruh siswa sehingga semua siswa harus memiliki tanaman kebetulan sekarang sedang menanam kangkung, nanti setelah panen akan diganti dengan tanaman sayur yang lain begitu.
                          Nah sekarang kita masuk pada isu Resiko

Masalah            : untuk resiko saya itu paling takut dengan listrik, tapi kalau kita lihat dikelas banyak sekali kabel yang bergelantungan dan steker yang tergantung sehingga sangat menakutkan, itu kan bisa nyetrum !
Potensi              : ya padahal pak kebun kita adalah orang yang handal kalau urusan listrik, alat-alat listrik tersedia meskipun itu sisa-sisa yang lama
Solusi                 : nah berarti itu harus segera diperbaiki dengan menggunakan alat yang kita miliki dan bahan yang ada, sedang kabel LCD yang sudah digunakan petugas piket kelas harus menggulung kembali dengan rapi.

MC                    : kalau isu kantin sehat bagaimana?
Masalah            : saya heran disitu kan sudah jelas, ada tulisan kantin sehat kenapa yang dijual malah ada makanan yang berjamur?
Potensi              : padahal sudah ada tulisan kantin sehat, ada penyuluhan tentang makanan sehat, bahkan sudah pernah dilakukan uji lab makanan.
Solusi                 : ya berarti perlu adanya penyuluhan tentang makanan sehat kembali, bila perlu kader kantin harus sering-sering memeriksa makanan yang dijual di kantin biar para pedagang lebih berhati-hati

MC                    : bagaimana dengan Inovasi teknologi
Potensi              : banyak sekali sisa-sisa bahan bagunan baik itu kayu, besi potongan paralon maupun bekas kaleng cat yang tidak terpakai lagi, banyak air yang terbuang dengan percuma baik itu air wudhu dari mushola maupun air wudhu dari sebelah aula dan  air limbah kantin. juga ada banyak meja belajar siswa yang sudah tidak terpakai lagi.
Solusi                 : untuk inovasi teknologi kita manfaatkan semua barang yang ada, pertama kita membuat alat pencacah sampah khususnya daun kering yang terbuat dari meja belajar siswa dan memanfaatkan sisa-sisa besi cor yang ada. Kedua dari beberapa kaleng bekas cat,  kita manfaatkan sebagai alat mini komposter dengan sedikit inovasi sehingga alat ini bukan hanya menghasilkan kompos padat tetapi juga akan menghasilkan kompos cair yang sangat baik bagi tanaman. Ketiga dengan banyaknya air yang terbuang percuma padahal di gunung buring ini sangat sulit sekali air, maka kita membuat beberapa alat pengolah air baik itu berupa sekat-sekat kolam IPAL di kantin, juga kita buat vilter air hujan yang kebetulan SMPN 22 Bekerja sama dengan BEM UNBRAW sehingga air hujan ini layak untuk kita gunakan khususnya untuk di kamar mandi. Sedangkan inovasi yang lain ada pada pemanfaatan sampah basah dan sampah kering, baik untuk kerajinan maupun untuk pupuk.

MC                    : luar biasa banyak sekali inovasinya kita memang Waow…. Sekarang bagaimana dengan literasi sekolah

Masalah            : mengapa minat baca siswa sangat rendah khusunya membaca buku-buku tentang lingkungan, apalagi menulis rasanya sulit sekali.
Potensi              : disetiap kelas sudah ada arak buku dan buku bacaannya, majalah dinding kelas dan Buletin basis 22.
Solusi                 : dibuat regulasi aturan wajib membaca buku, memperbanyak buku tentang lingkungan di kelas-kelas, mewajibkan sertiap siswa untuk menulis di mading kelas maupun buetin basis 22.

MC                    : Dewan juri yang terhormat demikian tadi tampilan ludruk yang menyampaikan peta kesimpulan SMPN 22 Malang. Kurang lebihnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
                         









Tidak ada komentar:

Posting Komentar