Arca Durgamahisasuramardini adalah salah satu bentuk seni rupa yang sangat penting dalam tradisi Hindu, menggambarkan Dewi Durga dalam aksinya mengalahkan Mahisasura, seorang raksasa yang mengambil bentuk seekor kerbau. Berikut adalah penjelasan tentang sejarah dan ikonografi arca ini:
Sejarah Arca Durgamahisasuramardini
Asal-usul dan Legenda
- Mitologi Hindu: Arca Durgamahisasuramardini didasarkan pada mitologi Hindu di mana Dewi Durga, seorang dewi perang dan perlindungan, membunuh Mahisasura, raksasa yang bisa berubah bentuk menjadi kerbau. Cerita ini berasal dari teks-teks Purana, seperti Markandeya Purana, yang mencakup Devi Mahatmya.
- Simbolisme: Pertempuran antara Durga dan Mahisasura melambangkan kemenangan kebaikan atas kejahatan, dan kekuatan ilahi dalam menegakkan dharma (kebenaran).
Persebaran dan Pengaruh
- India dan Asia Tenggara: Pembuatan arca Durga Mahisasuramardini berkembang di berbagai wilayah di India dan menyebar ke Asia Tenggara, termasuk Indonesia, melalui perdagangan dan penyebaran agama Hindu.
- Kerajaan-kerajaan di Nusantara: Di Indonesia, arca ini ditemukan di berbagai situs candi yang berasal dari periode Hindu-Buddha, seperti di Jawa dan Bali, mencerminkan pengaruh kuat dari India.
Ikonografi Arca Durgamahisasuramardini
Ikonografi merujuk pada cara karakteristik dan simbol-simbol visual digunakan untuk menggambarkan figur dalam seni. Berikut adalah ciri-ciri ikonografi dari arca Durgamahisasuramardini:
Penggambaran Dewi Durga
- Wajah dan Ekspresi: Durga biasanya digambarkan dengan wajah yang tenang namun tegas, mencerminkan kekuatannya yang tenang namun penuh determinasi.
- Atribut Fisik: Arca ini sering memperlihatkan Durga dengan banyak tangan (biasanya delapan atau sepuluh), masing-masing memegang senjata atau simbol kekuatan seperti trisula (trident), cakra (discus), pedang, panah, dan bunga teratai.
Penggambaran Mahisasura
- Transformasi Kerbau dan Manusia: Mahisasura sering digambarkan dalam proses transformasi antara bentuk kerbau dan manusia. Beberapa arca menunjukkan Durga menarik rambut manusia yang keluar dari tubuh kerbau, menunjukkan perubahan bentuk Mahisasura.
- Posisi Terjatuh: Mahisasura sering ditampilkan dalam posisi jatuh atau berlutut, menunjukkan kekalahannya di tangan Dewi Durga.
Komposisi dan Dinamika
- Postur Kemenangan: Durga sering digambarkan berdiri atau mengendarai seekor singa, simbol kekuatan dan kepemimpinan. Singa ini sering digambarkan menyerang atau menginjak Mahisasura.
- Gerakan dan Energi: Arca Durgamahisasuramardini biasanya penuh dengan gerakan dan dinamika, menggambarkan aksi heroik Durga dalam pertempuran.
Contoh Arca di Indonesia
- Candi Singosari: Salah satu contoh terkenal arca Durgamahisasuramardini di Indonesia adalah yang ditemukan di Candi Singosari, Jawa Timur. Arca ini menunjukkan Durga dalam pertempurannya dengan Mahisasura, dan merupakan salah satu contoh arca Hindu-Jawa yang paling indah.
- Museum Nasional Indonesia: Arca-arca Durga Mahisasuramardini juga dapat ditemukan di koleksi museum-museum besar di Indonesia, seperti Museum Nasional di Jakarta, yang mengumpulkan berbagai artefak dari masa Hindu-Buddha di Nusantara.
- Museum Empu purwa Malang : Digambarkan dengan posisi berdiri dengan dua alur lekukan badan (dwibhangga). Sandaran yang ada di belakangnya berbentuk persegi panjang yang bagian kiri atas putus. Tangan 4 buah, tangan kanan belakang membawa cakra, tangan kiri belakang membawa benda yang diduga adalah kerang bersayap (sangkha). Tangan kanan depan membawa gada, sedang tangan kiri depan menarik ekor lembu yang diinjaknya. Keistimewaan arca Durgamahisasuramardini ini adalah arah hadap mahesa yang ke kanan, pada umumnya digambarkan menghadap ke kiri. Kiranya tidak terdapat makna tertentu tentang arah hadap lembu yang diinjak oleh arca ini, karena penggambaran pengarcaan umumnya mengikuti selera pemahat.
Arca Durgamahisasuramardini adalah representasi visual dari mitologi Hindu yang kaya akan simbolisme dan makna. Melalui penggambaran Dewi Durga yang mengalahkan Mahisasura, arca ini melambangkan kemenangan kebaikan atas kejahatan, kekuatan ilahi, dan perlindungan. Ikonografinya yang khas, dengan Durga yang banyak tangan memegang senjata, singa yang mengiringinya, dan Mahisasura yang terjatuh, menciptakan citra yang kuat dan dinamis yang mencerminkan keyakinan dan nilai-nilai agama Hindu. Arca-arca ini, yang ditemukan di berbagai situs di Indonesia, juga menunjukkan bagaimana pengaruh Hindu dari India berasimilasi dan berkembang di Nusantara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar