Arca Prajnaparamita merupakan salah satu karya seni yang paling terkenal dari masa Kerajaan Singhasari di Jawa Timur. Prajnaparamita adalah dewi kebijaksanaan dalam agama Buddha, yang sering dikaitkan dengan kesempurnaan kebijaksanaan dan kearifan. Dalam konteks sejarah Jawa Timur, arca ini dianggap sebagai perwujudan Kendedes, seorang ratu yang legendaris dan ibu dari dinasti kerajaan yang berpengaruh.
Kendedes dan Ken Arok: Kendedes adalah istri dari Ken Arok, pendiri Kerajaan Singhasari. Ia dianggap sebagai sosok yang sangat berpengaruh dan dihormati dalam sejarah kerajaan tersebut.
Periode Pembuatan: Arca Prajnaparamita dari Singhasari diperkirakan dibuat pada abad ke-13, saat masa kejayaan Kerajaan Singhasari. Arca ini menggambarkan kemakmuran dan kemajuan seni rupa pada masa itu.
Ikonografi Arca Prajnaparamita
Ikonografi adalah studi tentang simbol dan gambar dalam seni. Arca Prajnaparamita memiliki beberapa ciri khas yang menjadikannya unik dan penuh makna.
Sosok Dewi: Arca Prajnaparamita menggambarkan sosok dewi yang duduk dalam posisi padmasana (bersila) dengan tangan yang memegang bunga teratai dan kitab suci, simbol kebijaksanaan dan pengetahuan.
Atribut dan Simbolisme:
- Bunga Teratai: Melambangkan kesucian dan kebangkitan spiritual.
- Kitab Suci: Menunjukkan kesempurnaan pengetahuan dan kebijaksanaan.
- Mahkota dan Perhiasan: Menggambarkan kemuliaan dan status tinggi, menunjukkan bahwa sosok ini adalah seorang yang sangat dihormati.
Wajah dan Ekspresi: Wajah arca ini sering digambarkan dengan ekspresi tenang dan damai, mencerminkan ketenangan batin dan kebijaksanaan mendalam.
Arca Prajnaparamita sebagai Perwujudan Kendedes
Kendedes diyakini sebagai inspirasi untuk arca Prajnaparamita karena beberapa alasan historis dan kultural:
Status Kendedes: Kendedes adalah ibu dari dinasti yang berpengaruh dan dianggap sebagai simbol kesempurnaan dan kecantikan. Sebagai ibu dari raja-raja besar, ia memiliki status yang sangat tinggi dan dihormati.
Kaitan dengan Kebijaksanaan: Kendedes tidak hanya dikenal karena kecantikannya, tetapi juga karena kebijaksanaan dan pengaruhnya dalam politik dan pemerintahan. Ini sesuai dengan simbolisme Prajnaparamita sebagai dewi kebijaksanaan.
Penghormatan dan Kultus: Pada masa Kerajaan Singhasari dan Majapahit, penghormatan terhadap leluhur dan dewa-dewi sangat kuat. Membuat arca Prajnaparamita sebagai perwujudan Kendedes adalah bentuk penghormatan dan pemuliaan terhadap sosok penting dalam sejarah kerajaan.
Berikut adalah ringkasan tentang Kendedes:
Asal Usul dan Kecantikan: Kendedes dikenal sebagai putri dari seorang brahmana bernama Mpu Purwa dari desa Panawijen. Ia terkenal akan kecantikannya yang luar biasa, yang menurut legenda, membuatnya bercahaya.
Pernikahan dengan Tunggul Ametung: Kendedes diculik oleh Tunggul Ametung, seorang akuwu (semacam kepala daerah) Tumapel, dan dijadikan istrinya. Tunggul Ametung memerintah Tumapel sebagai bawahan Kerajaan Kadiri.
Ken Arok dan Kendedes: Ken Arok, yang nantinya mendirikan Kerajaan Singhasari, melihat kecantikan Kendedes dan terpikat. Ia membunuh Tunggul Ametung untuk menikahi Kendedes. Dari pernikahan ini, lahirlah Anusapati, yang kelak menjadi raja Singhasari.
Peran Penting Kendedes: Kendedes diyakini sebagai ibu dari para raja dan dianggap sebagai ibu dari dinasti yang berkuasa di Jawa Timur saat itu. Perannya sangat penting dalam legitimasi dan kelangsungan dinasti Ken Arok.
Kendedes sebagai Simbol Perempuan Kota Malang
Kendedes tidak hanya dikenal sebagai tokoh sejarah, tetapi juga sebagai simbol perempuan kota Malang. Berikut adalah beberapa aspek yang mengukuhkan Kendedes sebagai simbol tersebut:
Kecantikan dan Kebijaksanaan: Kecantikan Kendedes yang legendaris sering dijadikan simbol kecantikan perempuan Malang. Selain itu, ia juga dikenal bijaksana, yang mencerminkan nilai-nilai kearifan lokal.
Kekuatan dan Keberanian: Kisah hidup Kendedes yang penuh dengan intrik politik dan kekuasaan menunjukkan kekuatan dan keberanian seorang perempuan dalam menghadapi situasi sulit, menjadikannya simbol keberanian perempuan Malang.
Peran Sentral dalam Sejarah: Sebagai ibu dari dinasti kerajaan besar, Kendedes memainkan peran sentral dalam sejarah Jawa Timur. Hal ini menekankan pentingnya peran perempuan dalam sejarah dan kebudayaan Malang.
Monumen dan Penghargaan: Di Malang, terdapat beberapa monumen dan tempat yang dinamai Kendedes, sebagai bentuk penghargaan dan pengingat akan sosoknya. Patung Kendedes di Malang menjadi simbol yang sering dikaitkan dengan keanggunan dan kekuatan perempuan.
Kendedes merupakan figur yang sangat dihormati dalam sejarah dan budaya Jawa Timur, khususnya Malang. Ia tidak hanya dikenal karena kecantikannya tetapi juga karena perannya yang signifikan dalam sejarah politik dan sosial. Sebagai simbol perempuan kota Malang, Kendedes mencerminkan kecantikan, kebijaksanaan, kekuatan, dan keberanian, yang menjadi inspirasi bagi perempuan-perempuan di Malang dan sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar