Kamis, 13 Juni 2024

PASAR KEBALEN DI JALAN ZAENAL ZAKSE KOTA MALANG



Pasar Kebalen yang terletak di Jalan Zaenal Zakse, Kota Malang, memiliki sejarah panjang yang mencerminkan perkembangan ekonomi dan sosial kota tersebut. Berikut adalah ringkasan sejarah asal usul Pasar Kebalen:

Asal Usul Kata "Kebalen"

  1. Kata "Balen" dalam Bahasa Jawa

    • Dalam bahasa Jawa, kata "Balen" berarti "pohon kebalen" atau bisa juga diartikan sebagai "tempat yang ditumbuhi pohon kebalen". Pohon kebalen (Scaevola taccada) adalah sejenis tanaman yang umum ditemukan di beberapa daerah di Jawa.
    • Kata "Balen" juga memiliki konotasi lain, yaitu "berulang" atau "kembali". Dalam beberapa konteks, "balen" bisa digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang berulang atau kembali ke kondisi semula.
  2. Penamaan Pasar Kebalen

    • Nama "Kebalen" diberikan pada pasar ini kemungkinan besar karena daerah tersebut dulu banyak ditumbuhi pohon kebalen, sehingga masyarakat setempat mengenalnya dengan sebutan tersebut.
    • Pasar sering kali dinamai berdasarkan ciri khas atau elemen yang menonjol di daerah tersebut. Dalam hal ini, bisa barang yang dijual merupakan barang yang Berulang/ sisa barang tadi pagi atau kemarin sehingga memberikan nama yang khas dan mudah diingat.
  3. Makna Sosial dan Budaya

    • Penggunaan nama lokal seperti "Kebalen" untuk pasar mencerminkan hubungan yang erat antara pasar dengan lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Ini menunjukkan bagaimana identitas lokal dan elemen alam sekitar diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.
    • Nama ini juga memberikan kesan historis dan kultural yang dalam, menunjukkan bahwa pasar ini telah menjadi bagian dari lanskap sosial dan ekonomi kota Malang sejak lama

Perkembangan Awal

Pada masa awal pendiriannya, Pasar Kebalen berfungsi sebagai pasar tradisional yang menjual berbagai kebutuhan pokok, seperti beras, sayur-sayuran, buah-buahan, daging, dan ikan. Pedagang yang berjualan di pasar ini sebagian besar berasal dari komunitas lokal yang tinggal di sekitar area pasar. Pasar ini dengan cepat menjadi pusat kegiatan ekonomi yang penting bagi warga Malang.

Era Kolonial Belanda

Pada era kolonial Belanda, Pasar Kebalen mengalami perkembangan signifikan. Pemerintah kolonial memperkenalkan sistem pengelolaan pasar yang lebih modern, dengan aturan dan regulasi yang lebih ketat. Hal ini termasuk penataan kios-kios dan pengaturan zona-zona dagang yang lebih jelas. Infrastruktur pasar juga diperbaiki untuk memastikan kebersihan dan kenyamanan bagi pengunjung.

Masa Kemerdekaan dan Perkembangan Pasar

Setelah Indonesia merdeka, Pasar Kebalen terus berkembang seiring dengan pertumbuhan Kota Malang. Pada tahun 1950-an dan 1960-an, pasar ini semakin ramai dengan masuknya pedagang dari berbagai daerah yang menjual barang-barang yang lebih beragam, termasuk  peralatan rumah tangga, 

Era Modern

Memasuki era modern, Pasar Kebalen menghadapi berbagai tantangan, seperti persaingan dengan pasar modern dan pusat perbelanjaan. Namun, pasar ini tetap bertahan dengan mengandalkan kekhasan dan keunikan produk-produk tradisional yang dijual. Pemerintah kota Malang juga melakukan beberapa kali renovasi untuk memperbaiki fasilitas dan kenyamanan di pasar ini.

Peran Sosial dan Budaya

Selain sebagai pusat perdagangan, Pasar Kebalen juga memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Malang. Pasar ini sering menjadi tempat pertemuan dan interaksi sosial antar warga, serta menjadi salah satu ikon kota yang mencerminkan keberagaman dan kekayaan budaya Malang.

Kesimpulan

Pasar Kebalen di Jalan Zaenal Zakse Kota Malang adalah salah satu pasar tradisional yang memiliki sejarah panjang dan penting dalam perkembangan kota ini. Dari awal berdirinya hingga saat ini, pasar ini telah mengalami berbagai perubahan dan penyesuaian, namun tetap mempertahankan esensinya sebagai pusat kegiatan ekonomi dan sosial bagi warga Malang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar