Patung Joko Dolog adalah salah satu artefak penting yang sering dihubungkan dengan sejarah Jawa Timur, untuk memberikan konteks sejarah yang relevan dan informasi yang mungkin berguna, berikut adalah sejarah dan makna dari Patung Joko Dolog:
Sejarah Patung Joko Dolog
Patung Joko Dolog adalah sebuah arca Buddha yang dikenal luas di Jawa Timur. Patung ini memiliki sejarah panjang yang terkait dengan masa Kerajaan Singhasari dan Majapahit. Berikut adalah beberapa aspek penting dari sejarah Patung Joko Dolog:
Asal Usul dan Pembuatan:
- Patung ini diyakini dibuat pada tahun 1289 M, sesuai dengan prasasti yang ditemukan di patung tersebut. Prasasti ini menyebutkan bahwa patung ini dibuat atas perintah Raja Kertanegara dari Singhasari.
- Patung Joko Dolog menggambarkan Buddha dalam posisi duduk dengan tangan di pangkuan, menunjukkan sikap dhyana mudra (meditasi).
Makna dan Simbolisme:
- Patung ini diyakini sebagai representasi dari Bhairawa, bentuk tantrik dari Buddha, yang disembah oleh Raja Kertanegara. Bhairawa adalah dewa yang menggabungkan aspek-aspek dari agama Hindu dan Buddha.
- Prasasti pada patung menyebutkan bahwa patung ini ditempatkan untuk memperingati pemindahan ibukota dari Tumapel ke Singhasari.
- Awalnya, patung ini ditempatkan di Kandang Gajah, dekat Desa Kandang Gajah di Mojokerto yang sekarang disandingkan dengan sebuah Makara dengan motif ikan dan gajah yang menghadap ke pintu gerbang utama. Menurut informasi, Makara ini ditemukan di Dukuh Njoyo, Merjosari, Lowokwaru.
Relevansi dengan Museum Mpu Purwa
Patung Joko Dolog di Museum Mpu Purwa, koleksi di museum ini memiliki relevansi dengan periode dan budaya yang sama. Museum Mpu Purwa memiliki berbagai artefak dari zaman Kerajaan Singhasari dan Majapahit, yang memberikan konteks sejarah lebih luas tentang masa tersebut.
Koleksi Terkait di Museum Mpu Purwa
Museum Mpu Purwa memamerkan berbagai artefak dari periode yang sama dengan Patung Joko Dolog, termasuk:
- Arca dan Patung dari Zaman Singhasari dan Majapahit: Koleksi ini memberikan gambaran tentang seni dan kepercayaan religius pada masa itu.
- Prasasti dan Inskripsi: Prasasti yang berkaitan dengan raja-raja dari periode Singhasari dan Majapahit, yang memberikan informasi tentang politik dan budaya pada masa tersebut.
- Artefak Keagamaan: Berbagai artefak keagamaan yang menunjukkan bagaimana agama Hindu-Buddha dipraktikkan dan disebarkan di Jawa Timur
Pendapat Ahli Arkeologi dan Sejarah
Prof. Dr. Agus Aris Munandar, Arkeolog dari Universitas Indonesia:
- Prof. Agus Aris Munandar menyatakan bahwa Patung Joko Dolog adalah contoh penting dari seni patung pada masa Singhasari. Ia menunjukkan keahlian tinggi dalam seni pahat dan religiusitas pada masa tersebut.
- Menurutnya, prasasti pada patung ini memberikan informasi berharga tentang pemindahan ibukota dan pemerintahan Raja Kertanegara, menjadikannya sumber sejarah yang sangat penting.
Dr. Bambang Budi Utomo, Arkeolog Senior:
- Dr. Bambang Budi Utomo menekankan bahwa Patung Joko Dolog tidak hanya penting dari segi seni, tetapi juga dari segi epigrafi. Prasasti yang terukir pada patung ini memberikan wawasan tentang politik dan budaya Jawa Timur pada abad ke-13.
- Ia juga menyoroti aspek Bhairawa dari patung ini, yang mencerminkan pengaruh tantrisme dalam agama Buddha pada masa pemerintahan Kertanegara.
Pendapat Ahli Budaya dan Seni
Ida Ayu Komang, Budayawan dan Kurator:
- Ida Ayu Komang memuji estetika dan simbolisme dari Patung Joko Dolog. Menurutnya, patung ini adalah salah satu karya seni terbaik dari periode Singhasari, dengan detail yang halus dan proporsi yang harmonis.
- Ia juga menekankan bahwa patung ini menggambarkan perpaduan antara elemen Hindu dan Buddha, yang mencerminkan sinkretisme religius pada masa itu.
Dr. Ratna Surya, Antropolog Budaya:
- Dr. Ratna Surya melihat Patung Joko Dolog sebagai representasi penting dari identitas budaya Jawa Timur. Patung ini, menurutnya, adalah simbol dari kekuatan spiritual dan politik pada masa Singhasari.
- Ia juga mencatat bahwa patung ini menjadi saksi bisu dari sejarah panjang Jawa Timur dan penting untuk pelestarian dan penelitian lebih lanjut.
Aspek Teknologi dan Pelestarian
- Dr. Teguh Asmar, Ahli Pelestarian Budaya:
- Dr. Teguh Asmar menyoroti pentingnya teknik konservasi yang diterapkan pada Patung Joko Dolog. Mengingat usia dan nilai historisnya, patung ini membutuhkan perawatan khusus untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
- Ia juga mendukung upaya digitalisasi dan pemindaian 3D patung ini untuk tujuan penelitian dan pelestarian.
Patung Joko Dolog adalah artefak penting yang mengungkap banyak aspek tentang sejarah dan budaya Jawa Timur pada masa Kerajaan Singhasari dan Majapahit. Museum Mpu Purwa tetap memainkan peran penting dalam melestarikan dan memamerkan artefak-artefak lain dari periode yang sama, memberikan wawasan lebih dalam tentang sejarah dan budaya daerah tersebut. Museum Mpu Purwa, dengan koleksi yang kaya, membantu menjaga dan mempromosikan warisan budaya Jawa Timur kepada masyarakat luas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar