Minggu, 23 Juni 2024

KEN AROK SIMBOL KEBERANIAN AREK MALANG

Patung Ken Arok Di GOR Ken Arok Kota Malang

Ken Arok adalah tokoh sentral dalam "Kitab Pararaton," sebuah kronik berbahasa Jawa Kuno yang mengisahkan asal usul dan pendirian Kerajaan Singhasari. Berikut adalah latar belakang Ken Arok berdasarkan narasi dari Kitab Pararaton:

Asal Usul Ken Arok

  1. Kelahiran dan Masa Kecil:

    • Ken Arok lahir di Desa Pangkur, dari seorang perempuan bernama Ken Endok. Menurut legenda, ia adalah anak dari Brahmana Gajahpura, yang tinggal di desa tersebut.
    • Ada versi lain yang menyebut bahwa Ken Arok adalah anak seorang dewa atau memiliki darah keturunan dewa, sehingga menjadikannya tokoh yang ditakdirkan untuk memerintah.
  2. Masa Muda yang Keras:

    • Ken Arok dikenal sebagai anak muda yang bandel dan berandalan. Ia terlibat dalam berbagai kegiatan kriminal dan dikenal sebagai pemuda yang suka berjudi dan merampok.
    • Meskipun memiliki sifat buruk, Ken Arok menunjukkan kecerdasan dan keberanian yang luar biasa.

Perjalanan Menuju Kekuasaan

  1. Bertemu dengan Lohgawe:

    • Ken Arok bertemu dengan seorang brahmana bernama Lohgawe, yang meramalkan bahwa Ken Arok akan menjadi raja besar. Lohgawe kemudian menjadi penasihat spiritual Ken Arok dan mendukung ambisinya untuk meraih kekuasaan.
  2. Mengabdi pada Tunggul Ametung:

    • Ken Arok memasuki pelayanan Tunggul Ametung, seorang akuwu (penguasa) Tumapel. Di sini, ia semakin dekat dengan kekuasaan dan mulai merencanakan langkah untuk mengambil alih.
  3. Cinta pada Ken Dedes:

    • Ken Arok melihat Ken Dedes, istri Tunggul Ametung, dan terpikat oleh kecantikannya. Ken Dedes menjadi motivasi kuat bagi Ken Arok untuk merebut kekuasaan dari Tunggul Ametung.

Pembunuhan Tunggul Ametung

  1. Keris Mpu Gandring:

    • Ken Arok memesan sebuah keris sakti dari seorang pandai besi bernama Mpu Gandring. Namun, sebelum keris selesai dibuat, Ken Arok menggunakan keris tersebut untuk membunuh Mpu Gandring. Sebelum meninggal, Mpu Gandring mengutuk keris tersebut bahwa akan ada tujuh nyawa yang melayang karena keris itu.
  2. Pembunuhan dan Pengambilalihan Kekuasaan:

    • Dengan keris Mpu Gandring, Ken Arok membunuh Tunggul Ametung dan mengambil alih kekuasaannya di Tumapel. Ia kemudian menikahi Ken Dedes, memperkuat posisinya sebagai penguasa baru.

Pendirian Kerajaan Singhasari

  1. Pemberontakan melawan Kediri:

    • Ken Arok memimpin pemberontakan melawan Kerajaan Kediri, yang saat itu memerintah Jawa Timur. Dengan kemenangan tersebut, ia mendirikan Kerajaan Singhasari dan menjadi raja pertama dengan gelar Rajasa Sang Amurwabhumi.
  2. Keturunan dan Dinasti:

    • Ken Arok menjadi pendiri dinasti Rajasa, yang kemudian melahirkan raja-raja besar seperti Anusapati, Tohjaya, dan Kertanegara. Dinasti ini juga menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Majapahit.

Ken Arok sebagai Simbol "Arek Malang"

  1. Semangat Perjuangan:

    • Ken Arok menggambarkan semangat perjuangan dan tekad kuat untuk mencapai tujuan. Hal ini sangat cocok dengan semangat "arek Malang" yang dikenal gigih dan tidak mudah menyerah.
  2. Kecerdikan dan Strategi:

    • Kemampuan Ken Arok dalam merencanakan dan melaksanakan strategi untuk mencapai kekuasaan mencerminkan kecerdikan dan kebijaksanaan. "Arek Malang" juga dikenal cerdas dan mampu mengatasi berbagai tantangan dengan kreatif.
  3. Kemandirian dan Keberanian:

    • Ken Arok, yang berasal dari kalangan rakyat biasa dan mampu mengangkat dirinya menjadi penguasa, melambangkan kemandirian dan keberanian yang tinggi. "Arek Malang" sering digambarkan sebagai pribadi yang mandiri dan berani mengambil risiko.
  4. Pengaruh Budaya dan Sejarah:

    • Ken Arok sebagai pendiri Singhasari memiliki dampak besar dalam sejarah dan budaya Malang. Warisannya masih dirasakan hingga sekarang, menjadikannya figur yang dihormati dan diidentifikasi dengan identitas lokal Malang.

Ken Arok adalah figur yang sangat berpengaruh dalam sejarah Jawa Timur, khususnya di Malang. Keberanian, kecerdikan, dan tekadnya untuk mengubah nasibnya dari rakyat biasa menjadi penguasa besar, menjadikannya simbol "Arek Malang" asli. Nilai-nilai perjuangan, kemandirian, dan keberanian yang ia tunjukkan sangat sesuai dengan karakteristik yang diasosiasikan dengan "arek Malang". Oleh karena itu, Ken Arok tetap menjadi inspirasi dan simbol penting bagi masyarakat Malang hingga saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar