Minggu, 14 Juli 2024

Terminal Rahasia

 

Di kota kecil yang sibuk, Aryo adalah seorang pemuda yang bekerja serabutan. Ia ahli dalam pekerjaan listrik dan elektro, sering kali menerima panggilan dari berbagai tempat untuk memperbaiki peralatan atau instalasi listrik yang bermasalah. Suatu hari, Aryo menerima panggilan dari rumah salah satu rekan kerjanya, Pak Surya, yang memerlukan bantuan memperbaiki sistem kelistrikan di rumahnya.

Pak Surya memiliki seorang putri bernama Maya, yang sedang menempuh pendidikan di sebuah perguruan tinggi swasta. Maya adalah gadis yang cerdas dan bersemangat, selalu ingin tahu tentang berbagai hal. Ketika Aryo pertama kali datang ke rumah Pak Surya, Maya sedang berada di rumah, belajar di ruang tamu.

Saat Aryo sibuk bekerja, Maya memperhatikan dengan penuh minat. Ia terkesan dengan keahlian Aryo dan ketekunannya. Maya kemudian memberanikan diri untuk mendekati Aryo dan bertanya, “Kak Aryo, apa yang sedang Kakak kerjakan?”

Aryo tersenyum dan menjelaskan dengan sabar apa yang sedang ia lakukan. Percakapan mereka yang awalnya singkat berubah menjadi lebih panjang dan mendalam. Mereka berbicara tentang berbagai hal, mulai dari pekerjaan listrik hingga kuliah Maya. Ketertarikan di antara mereka tumbuh dengan cepat, namun mereka sadar bahwa hubungan ini harus dirahasiakan. Aryo hanyalah seorang pekerja serabutan, sementara Maya adalah putri dari rekan kerjanya yang terhormat.

Untuk tetap bertemu tanpa menimbulkan kecurigaan, mereka memutuskan untuk janjian naik angkot dari satu terminal ke terminal lainnya. Ini adalah cara yang sempurna untuk menghabiskan waktu bersama tanpa ada yang memperhatikan. Setiap akhir pekan, mereka bertemu di terminal kota dan naik angkot berdua, menikmati perjalanan sambil berbicara dan tertawa.

Suatu hari, saat angkot mereka berhenti di terminal yang sepi, Aryo merasa bahwa inilah saat yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya. Dengan jantung berdebar, ia berkata, “Maya, aku tahu kita berasal dari dunia yang berbeda, tapi perasaanku padamu nyata. Aku jatuh cinta padamu.”

Maya terkejut, namun ia tersenyum lembut. “Aryo, aku juga merasakan hal yang sama. Tapi kita harus berhati-hati. Orang tuaku tidak akan setuju dengan hubungan ini.”

Aryo mengangguk, memahami situasi mereka. “Aku tahu, Maya. Tapi aku akan berjuang untuk kita. Aku ingin membuktikan bahwa aku bisa memberikan yang terbaik untukmu.”

Dari hari itu, mereka menjalani hubungan dengan penuh kehati-hatian, bertemu secara diam-diam dan tetap merahasiakan cinta mereka. Mereka terus naik angkot dari satu terminal ke terminal lainnya, menjadikan setiap perjalanan sebagai momen berharga untuk bersama..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar