Daniel, seorang pria paruh baya yang kini hidup sendiri, seringkali merasakan kerinduan yang mendalam akan masa lalunya. Suatu hari, saat ia tengah menghabiskan waktu di media sosial, ia menemukan sebuah profil yang tidak asing baginya. Itu adalah Laila, mantan istrinya. Setelah sekian lama terpisah, hanya dengan melihat foto profilnya saja, hatinya terasa berdebar kencang. Tanpa berpikir panjang, Daniel mengirimkan pesan singkat, " Laila...?"
Tak lama kemudian, balasan datang, "dalem...?" terasa disambar petir hati Daniel terasa bergetar hebat, apa yang selama ini selalu diharap dan dirindukan seakan muncul seketika didepan matanya, sesaat hilang kesadarannya betulkah ini Laila yang menjawab dengan kata "dalem" sebuah kata yang asing yang belum pernah didengarnya selama ini ketika mereka masih bersama dulu. dengan sigap Danielpun menyambung dengan kalimat " apa kabar, bagaimana kabarmu sekarang ?"...
Percakapan mereka pun berlanjut, penuh dengan nostalgia akan masa-masa indah yang mereka habiskan bersama. Mereka mengenang kembali saat-saat manis ketika masih bersama, mulai dari kenangan di taman tempat mereka sering berjalan-jalan hingga momen sederhana di rumah yang kini terasa sangat jauh.
Namun, di balik kebahagiaan itu, Laila merasakan perasaan yang berat. Kenangan yang selama ini ia kubur dalam-dalam mulai muncul kembali, mengganggu ketenangannya. Daniel, di sisi lain, semakin merasakan cintanya yang tak pernah padam. Harapan yang selama ini tersimpan rapat di hatinya kini kembali menyala.
"Apakah kamu pernah berpikir tentang kita?" tanya Daniel suatu malam.
Laila terdiam sejenak sebelum menjawab, "Terkadang, tapi semuanya sudah berbeda sekarang, Daniel. Kita tak bisa kembali ke masa lalu."
Daniel merasa hatinya tersayat mendengar jawaban itu. Meski begitu, ia tetap berharap, mungkin masih ada kesempatan untuk mereka. Namun, Laila semakin merasa tertekan dengan percakapan mereka. Kenangan yang dulu indah kini terasa seperti beban yang berat.
Akhirnya, dengan hati yang berat, Laila memutuskan untuk menghentikan semuanya. Ia mengirim pesan terakhir, "Maafkan aku, Daniel. Aku tak bisa terus seperti ini. Aku harap kamu mengerti." Setelah itu, ia memblokir Daniel di media sosial.
Kerinduan yang telah terkubur lama kini pupus kembali. Daniel hanya bisa menatap layar ponselnya yang kosong, merasakan kehilangannya sekali lagi. Walaupun hanya sebatas sapa, kini ia tak bisa lagi berhubungan dengan Laila.
Namun, di dalam hatinya, Daniel berjanji, "Aku akan menunggumu, Laila. Hingga malam larut, bahkan jika harus sampai ajal menjemput."
Cerita mereka mungkin tak berakhir bahagia, namun bagi Daniel, kenangan akan cinta yang pernah ia miliki dengan Laila akan selalu hidup di dalam hatinya, selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar