Selasa, 23 Juli 2024

Puisi " Jejak Terhapus "


Di ujung malam yang hening,

Saat bintang enggan bersinar terang,

Kudapati jejakmu, kasih, dalam dunia maya,

Terhubung sejenak, dalam dua hari yang singkat.


Rindu yang terpendam bertahun-tahun,

Menemukan tempatnya di layar kecil,

Pesan yang kutitipkan penuh harap,

Akhirnya kau jawab dengan senyum hangat.


Namun, bahagia itu hanyalah bayang,

Seperti kilatan petir di langit malam,

Cepat datang, cepat berlalu,

Meninggalkan hati ini terkatup sepi.


Tanpa kata, tanpa peringatan,

Kau menghilang dalam hitungan detik,

Blokir yang kau pasang bagai dinding,

Menghancurkan harapan yang baru terbentuk.


Mengapa, kasih, mengapa kau pergi?

Apa salahku hingga layak dibuang?

Aku hanya ingin merasakan kembali,

Hangat cintamu yang pernah hilang.


Kini, hanya luka yang tersisa,

Dalam sunyi malam yang kian gelap,

Aku terkurung dalam kesedihan,

Menggapai bayangmu yang kian menjauh.


Namun, meski pedih menghujam jiwa,

Aku akan tetap berdiri tegar,

Belajar menerima kenyataan pahit ini,

Bahwa cinta kadang tak berbalas.


Aku berharap kau temukan bahagia,

Di balik layar yang kau tutup dariku,

Dan aku, akan tetap mengingat senyummu,

Meski hanya dalam dua hari yang lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar