Bangkitnya
Pendidikan dan Kaum Terpelajar di Indonesia
Pada
awal abad ke-20, bangsa Indonesia mulai memasuki era kebangkitan pendidikan
yang melahirkan kaum terpelajar. Kaum terpelajar ini menjadi motor penggerak
kebangkitan nasional.
1.
Latar Belakang Kebangkitan Pendidikan
A.
Politik Etis Belanda (1901)
- Belanda
menerapkan Politik Etis, menggantikan politik kolonial eksploitatif.
- Tujuan:
“balas budi” atas eksploitasi masa lampau.
- Tiga
program utama:
- Irigasi
→ memperbaiki pertanian
- Transmigrasi
→ pemindahan penduduk
- Pendidikan
→ meningkatkan kecerdasan rakyat
B.
Dampak Politik Etis
- Terbuka
kesempatan sekolah bagi anak-anak pribumi, terutama kaum bangsawan
(priyayi).
- Lahir kelas
terpelajar yang memiliki kesadaran sosial dan nasional.
- Pendidikan
menjadi sarana kesadaran kebangsaan.
2.
Kaum Priyayi sebagai Pelopor Pendidikan
A.
Siapa Kaum Priyayi?
- Kaum
bangsawan Jawa yang memiliki status sosial tinggi.
- Mewarisi
tradisi pendidikan dan administrasi di lingkungan kerajaan atau
pemerintahan kolonial.
B.
Peran Kaum Priyayi
- Menjadi
guru, pengajar, dan tokoh masyarakat.
- Menjadi
penggerak organisasi sosial dan budaya.
- Menjadi panutan
kaum muda dalam menuntut pendidikan modern.
Contoh
tokoh:
- Dr.
Wahidin Soedirohusodo → menggalang dana pendidikan bagi pelajar pribumi.
3.
Perkembangan Pendidikan Modern
A.
Sekolah bagi Kaum Priyayi
- HBS
(Hogere Burgerschool) → sekolah menengah modern untuk kaum terpelajar.
- STOVIA
(School tot Opleiding van Inlandsche Artsen) → sekolah kedokteran untuk
pribumi.
B.
STOVIA: Penjelasan Ringkas
- Nama:
STOVIA = School tot Opleiding van Inlandsche Artsen
- Lokasi:
Batavia (Jakarta)
- Tujuan:
Mendidik dokter pribumi untuk melayani rakyat.
- Sifat:
Modern, sistematis, dan mencetak mahasiswa terpelajar yang sadar
nasionalisme.
C.
Peran Mahasiswa STOVIA
- Pelopor
organisasi modern (contoh: Budi Utomo, 1908).
- Menjadi
penggerak sosial, pendidikan, dan kesehatan masyarakat.
- Menjadi inti
pergerakan nasional karena pendidikan yang mereka terima bersifat ilmiah
dan modern.
Tokoh
Mahasiswa STOVIA:
- Dr.
Soetomo → pendiri Budi Utomo
- Cipto
Mangoenkoesoemo → tokoh pergerakan nasional
- Goenawan
Mangoenkoesoemo → tokoh pergerakan sosial
4.
Dampak Bangkitnya Pendidikan dan Kaum Terpelajar
- Kesadaran
Nasional
- Kaum
terpelajar mulai menyadari pentingnya persatuan dan kemerdekaan.
- Munculnya
Organisasi Modern
- Contoh:
Budi Utomo sebagai organisasi modern pertama.
- Peningkatan
Kualitas SDM
- Kaum
terpelajar menjadi guru, dokter, dan pegawai modern.
- Mendorong
kemajuan sosial, budaya, dan ekonomi.
- Perubahan
Sosial
- Kaum
muda terinspirasi untuk menuntut pendidikan dan hak rakyat.
- Memperkuat
gerakan nasional di seluruh wilayah Indonesia.
5.
Ringkasan Singkat
|
Aspek |
Penjelasan |
|
Kaum
Terpelajar |
Priyayi
& mahasiswa STOVIA |
|
Latar
Belakang |
Politik
Etis, kebijakan pendidikan Belanda |
|
Tujuan
Pendidikan |
Meningkatkan
kecerdasan rakyat, mencetak pemimpin masa depan |
|
Tokoh
Penting |
Dr.
Wahidin Soedirohusodo, Dr. Soetomo, Cipto Mangoenkoesoemo |
|
Peran
STOVIA |
Mencetak
dokter pribumi yang terdidik & sadar nasionalisme |
|
Dampak |
Kebangkitan
pendidikan, lahir organisasi modern, kesadaran nasional |

Tidak ada komentar:
Posting Komentar