Minggu, 30 November 2025

SAREKAT ISLAM (SI) – 1911/1912

 












SAREKAT ISLAM (SI) – 1911/1912

1. Latar Belakang Berdirinya SI

  • Awal abad ke-20, pedagang pribumi menghadapi persaingan ketat dengan pedagang Tionghoa.
  • Pemerintah kolonial Belanda menjalankan kebijakan ekonomi yang tidak menguntungkan rakyat pribumi, terutama di bidang perdagangan dan perbankan.
  • Kaum pedagang pribumi merasa ekonomi mereka tertekan, sehingga membutuhkan wadah untuk melindungi kepentingan ekonomi sekaligus meningkatkan solidaritas sosial.

 

2. Pendiri dan Tahun Berdiri

  • Pendiri: Haji Samanhudi (dikenal sebagai tokoh pedagang Solo)
  • Tahun Berdiri: 1911 (dengan nama awal Sarekat Dagang Islam)
  • Perkembangan menjadi Sarekat Islam: 1912, setelah memperluas tujuan sosial dan keagamaan.

 

3. Tujuan Sarekat Islam

A. Tujuan Awal

  1. Melindungi kepentingan pedagang pribumi agar tidak kalah bersaing dengan pedagang Tionghoa.
  2. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggotanya.
  3. Membentuk solidaritas sosial antar anggota.

B. Tujuan Perkembangan

  1. Menyebarkan ajaran Islam sebagai dasar moral dan etika bisnis.
  2. Meningkatkan pendidikan rakyat.
  3. Menjadi wadah pergerakan sosial-politik rakyat Indonesia.

 

4. Organisasi dan Struktur

  • Keanggotaan: Terbuka bagi pedagang dan rakyat umum yang ingin meningkatkan kesejahteraan.
  • Struktur Organisasi:
    • Pengurus pusat
    • Cabang di berbagai kota (misalnya Surakarta, Batavia, Bandung)
  • Fokus: Pendidikan, perdagangan, sosial, dan keagamaan.

 

5. Peran dan Perkembangan Sarekat Islam

A. Peran Awal

  • Melindungi pedagang pribumi dari dominasi ekonomi Tionghoa dan kolonial.
  • Mendorong kesadaran ekonomi rakyat.

B. Peran Sosial

  • Menjadi wadah pendidikan dan pengajaran moral Islam.
  • Menjadi tempat diskusi masalah sosial dan ekonomi rakyat.

C. Peran Politik

  • Mulai 1915–1916, Sarekat Islam ikut menyinggung isu politik:
    • Penentangan terhadap kolonialisme Belanda.
    • Mendukung persatuan dan kesadaran nasional.

 

6. Tokoh Penting Sarekat Islam

  • Haji Samanhudi → pendiri Sarekat Dagang Islam/SI.
  • Cokroaminoto → tokoh yang mengubah SI menjadi organisasi politik modern dan mendidik kader nasionalis.
  • Sosok tokoh pedagang dan ulama lokal → mendukung penyebaran ideologi Islam dan sosial.

 

7. Dampak dan Warisan Sarekat Islam

A. Dampak Positif

  1. Meningkatkan kesadaran ekonomi rakyat.
  2. Memperkuat solidaritas antar pedagang pribumi.
  3. Menjadi cikal bakal organisasi politik modern di Indonesia.
  4. Menjadi wadah kaderisasi nasionalis dan ulama (contoh: Partai Sarekat Islam).

B. Tantangan

  • Persaingan dengan pedagang Tionghoa tetap ada.
  • Perpecahan internal antara kelompok moderat dan radikal pada 1918–1920.

C. Warisan

  • SI menjadi inspirasi organisasi pergerakan nasional lain:
    • Muhammadiyah
    • Partai Nasional Indonesia
  • Menjadi tonggak awal kesadaran politik dan sosial rakyat Indonesia.

 

8. Ringkasan Sarekat Islam

Aspek

Penjelasan

Tahun Berdiri

1911 (Sarekat Dagang Islam), berkembang 1912 menjadi Sarekat Islam

Pendiri

Haji Samanhudi

Tujuan Awal

Melindungi pedagang pribumi, meningkatkan kesejahteraan ekonomi

Tujuan Perkembangan

Pendidikan, sosial, keagamaan, kesadaran politik

Tokoh Penting

Haji Samanhudi, Cokroaminoto

Anggota

Pedagang pribumi, rakyat umum

Peran

Ekonomi, sosial, pendidikan, politik

Warisan

Cikal bakal organisasi politik modern & kesadaran nasional

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERHIMPUNAN INDONESIA DI BELANDA

  PERHIMPUNAN INDONESIA DI BELANDA 1. Latar Belakang Awal abad ke-20, banyak pelajar Indonesia menempuh pendidikan tinggi di Bela...