Kamis, 27 November 2025

Reaksi Jepang, Sekutu, dan Dunia Internasional terhadap Kemerdekaan Indonesia (Agustus–September 1945)

 


Reaksi Jepang, Sekutu, dan Dunia Internasional terhadap Kemerdekaan Indonesia (Agustus–September 1945)

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945), posisi Indonesia menghadapi tantangan internasional dan regional. Reaksi dari Jepang, Sekutu, dan negara-negara dunia menjadi faktor penting yang memengaruhi situasi awal pemerintahan dan perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

 

A. Reaksi Jepang

1. Sikap Resmi Jepang

  • Jepang secara resmi melarang proklamasi, karena secara hukum masih dianggap sebagai penguasa.
  • Namun, Jepang tidak sanggup menindaknya, karena:
    • Kekalahan total dalam Perang Dunia II.
    • Situasi internal Jepang kacau dan pasukan lemah di Indonesia.

2. Sikap Pemerintah Militer Jepang

  • Pemerintah militer Jepang di Indonesia bersikap pasif.
  • Tidak melakukan tindakan agresif terhadap Soekarno–Hatta dan tokoh kemerdekaan.
  • Fokus mereka adalah menjaga keamanan hingga kedatangan Sekutu.

Makna:

  • Pasifnya Jepang memberi momentum bagi Indonesia untuk mengkonsolidasikan pemerintahan dan membentuk militer.
  • Membuktikan bahwa kemerdekaan Indonesia dilakukan murni oleh rakyat Indonesia, bukan pemberian Jepang.

 

B. Reaksi Sekutu

1. Kedatangan Sekutu

  • Pasukan Sekutu baru mendarat di Indonesia pada September 1945, beberapa minggu setelah proklamasi.
  • Tugas utama Sekutu:
    • Mengamankan wilayah bekas Jepang
    • Membawa kembali tawanan perang dan memulihkan kekuasaan kolonial Belanda.

2. Kedatangan NICA (Belanda)

  • Bersamaan dengan Sekutu, NICA (Netherlands Indies Civil Administration) datang untuk menguasai kembali Indonesia.
  • Hal ini memicu konflik awal Revolusi Nasional Indonesia, karena Belanda berusaha mencabut kemerdekaan yang telah diproklamasikan.

3. Dampak Reaksi Sekutu

  • Memicu pertempuran pertama antara pejuang Indonesia dan pasukan NICA/Sekutu.
  • Mengawali periode revolusi fisik dan diplomasi internasional selama 1945–1949.
  • Menegaskan bahwa kemerdekaan Indonesia harus dipertahankan sendiri, melalui diplomasi dan perjuangan bersenjata.

 

C. Reaksi Dunia Internasional Lainnya

  • Banyak negara masih menunggu situasi pasca Perang Dunia II untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.
  • Negara-negara sekutu dan Asia menunjukkan sikap hati-hati, karena:
    • Belum terselesaikannya perang di Eropa dan Asia.
    • Kepentingan politik dan ekonomi di Asia Tenggara.
  • Beberapa negara mulai memberi dukungan moral terhadap kemerdekaan Indonesia, terutama negara-negara Asia yang mengalami penjajahan.

 

D. Makna Reaksi Jepang dan Sekutu

  1. Kemerdekaan Indonesia harus dipertahankan sendiri, karena tidak ada pengakuan internasional awal.
  2. Pasifnya Jepang memberi kesempatan strategis untuk membentuk pemerintahan dan militer RI.
  3. Kedatangan Sekutu dan NICA memicu awal revolusi fisik, sehingga diplomasi dan perjuangan bersenjata menjadi kunci.
  4. Memahami konteks internasional membantu siswa menghargai perjuangan kemerdekaan secara menyeluruh.

 

E. Ringkasan Visual / Infografis

Pihak

Reaksi / Sikap

Dampak bagi Indonesia

Jepang

Resmi melarang proklamasi, bersikap pasif

Memberi kesempatan konsolidasi pemerintahan

Sekutu (Pasukan Inggris & Australia)

Mendarat September 1945

Memicu konflik awal Revolusi Nasional

NICA (Belanda)

Berusaha menguasai kembali Indonesia

Pertempuran pertama Revolusi fisik

Dunia Internasional

Mengamati dengan hati-hati

Pengakuan kemerdekaan tertunda

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Reaksi Jepang, Sekutu, dan Dunia Internasional terhadap Kemerdekaan Indonesia (Agustus–September 1945)

  Reaksi Jepang, Sekutu, dan Dunia Internasional terhadap Kemerdekaan Indonesia (Agustus–September 1945) Setelah Proklamasi Kemerdekaan In...