Minggu, 30 November 2025

Pergerakan Mahasiswa dan Pemuda Menjelang Kebangkitan Nasional

 


Pergerakan Mahasiswa dan Pemuda Menjelang Kebangkitan Nasional

1. Latar Belakang

  • Awal abad ke-20, Indonesia berada di bawah pemerintahan kolonial Belanda.
  • Munculnya kaum terpelajar dari sekolah modern (Eropa dan pribumi) menimbulkan kesadaran akan:
    1. Pentingnya persatuan rakyat Indonesia.
    2. Perjuangan melawan kolonialisme.
    3. Peningkatan pendidikan dan kesejahteraan sosial.
  • Mahasiswa dan pemuda menjadi motor penggerak ide kebangsaan karena:
    • Pendidikan modern membuka wawasan politik dan sosial.
    • Kesadaran nasional berkembang di kalangan pelajar sekolah Belanda (STOVIA, HIS, MULO).

 

2. Tujuan Pergerakan Mahasiswa dan Pemuda

  1. Meningkatkan kesadaran nasional.
  2. Memperjuangkan persatuan dan solidaritas rakyat.
  3. Menyiapkan generasi terdidik sebagai kader pemimpin bangsa.
  4. Menentang penindasan kolonial Belanda secara intelektual dan sosial.

 

3. Bentuk Kegiatan

A. Organisasi Pelajar dan Mahasiswa

  • Contoh organisasi yang berdiri pada masa itu:
    1. Jong Java (1915) → pemuda Jawa
    2. Jong Sumatera Bond (1917) → pemuda Sumatera
    3. Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak → mewadahi pemuda dari daerah lain
  • Tujuan: menyatukan pemuda se-daerah dan membangun solidaritas.

B. Aktivitas Pendidikan dan Sosial

  • Diskusi tentang nasionalisme, politik, dan ekonomi.
  • Penerbitan majalah dan pamflet untuk menyebarkan ide kebangsaan.
  • Membantu rakyat miskin melalui kegiatan sosial.

C. Pertemuan Nasional

  • Kongres pemuda dan pertemuan organisasi daerah membahas:
    • Persatuan seluruh pemuda di Indonesia.
    • Strategi menghadapi kolonialisme.

 

4. Tokoh Penting Pergerakan Mahasiswa dan Pemuda

Nama

Organisasi / Peran

Sutan Sjahrir

Pemuda Sumatera, aktivis politik

Douwes Dekker (Danudirja Setyabudi)

Indische Partij, ideolog pergerakan mahasiswa

Ki Hajar Dewantara (Suwardi Suryaningrat)

Pendidik dan tokoh pendidikan kebangsaan

Oemar Said Tjokroaminoto

Mentor pemuda dan tokoh Sarekat Islam

Sukarno & Hatta (belum resmi)

Terlibat dalam organisasi pergerakan pemuda di Surabaya dan Jakarta

 

5. Dampak Pergerakan Mahasiswa dan Pemuda

A. Dampak Positif

  1. Terbentuknya kesadaran nasional di kalangan pelajar.
  2. Lahirnya organisasi pemuda daerah dan jaringan nasional.
  3. Menjadi cikal bakal Kongres Pemuda 1928 dan Sumpah Pemuda.
  4. Mendorong lahirnya pergerakan politik modern, termasuk Indische Partij dan Sarekat Islam.

B. Tantangan

  • Pemerintah kolonial sering membatasi kegiatan politik.
  • Organisasi pemuda masih terbatas secara wilayah, sehingga perlu koordinasi lebih luas.

 

6. Hubungan dengan Kebangkitan Nasional

  • Mahasiswa dan pemuda menjadi agen perubahan ideologi dan kesadaran rakyat.
  • Mereka menyebarkan gagasan: persatuan, kesetaraan, dan kemerdekaan.
  • Aktivitas mereka menjadi jembatan antara organisasi politik dan rakyat biasa, sehingga mempercepat kebangkitan nasional.

 

7. Ringkasan

Aspek

Penjelasan

Latar Belakang

Pendidikan modern, kolonialisme, kesadaran nasional

Tujuan

Persatuan, pendidikan, kesadaran nasional, perlawanan kolonial

Bentuk Kegiatan

Organisasi pemuda, diskusi, majalah, kegiatan sosial

Tokoh Penting

Sutan Sjahrir, Ki Hajar Dewantara, Douwes Dekker, Oemar Said Tjokroaminoto

Dampak

Kesadaran nasional, organisasi pemuda, cikal bakal Sumpah Pemuda

Tantangan

Pembatasan pemerintah kolonial, jangkauan organisasi terbatas

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERHIMPUNAN INDONESIA DI BELANDA

  PERHIMPUNAN INDONESIA DI BELANDA 1. Latar Belakang Awal abad ke-20, banyak pelajar Indonesia menempuh pendidikan tinggi di Bela...