Pergerakan Mahasiswa dan Pemuda Menjelang Kebangkitan Nasional
1. Latar Belakang
- Awal abad ke-20, Indonesia berada di bawah pemerintahan
kolonial Belanda.
- Munculnya kaum terpelajar dari sekolah modern (Eropa
dan pribumi) menimbulkan kesadaran akan:
- Pentingnya persatuan rakyat Indonesia.
- Perjuangan melawan kolonialisme.
- Peningkatan pendidikan dan kesejahteraan sosial.
- Mahasiswa dan pemuda menjadi motor penggerak ide
kebangsaan karena:
- Pendidikan modern membuka wawasan politik dan
sosial.
- Kesadaran nasional berkembang di kalangan pelajar
sekolah Belanda (STOVIA, HIS, MULO).
2. Tujuan Pergerakan Mahasiswa
dan Pemuda
- Meningkatkan kesadaran nasional.
- Memperjuangkan persatuan dan solidaritas rakyat.
- Menyiapkan generasi terdidik sebagai kader pemimpin
bangsa.
- Menentang penindasan kolonial Belanda secara
intelektual dan sosial.
3. Bentuk Kegiatan
A. Organisasi Pelajar dan
Mahasiswa
- Contoh organisasi yang berdiri pada masa itu:
- Jong Java (1915) → pemuda Jawa
- Jong Sumatera Bond (1917) → pemuda Sumatera
- Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak → mewadahi
pemuda dari daerah lain
- Tujuan: menyatukan pemuda se-daerah dan membangun
solidaritas.
B. Aktivitas Pendidikan dan
Sosial
- Diskusi tentang nasionalisme, politik, dan ekonomi.
- Penerbitan majalah dan pamflet untuk menyebarkan ide
kebangsaan.
- Membantu rakyat miskin melalui kegiatan sosial.
C. Pertemuan Nasional
- Kongres pemuda dan pertemuan organisasi daerah
membahas:
- Persatuan seluruh pemuda di Indonesia.
- Strategi menghadapi kolonialisme.
4. Tokoh Penting Pergerakan
Mahasiswa dan Pemuda
|
Nama |
Organisasi / Peran |
|
Sutan Sjahrir |
Pemuda Sumatera, aktivis politik |
|
Douwes Dekker (Danudirja
Setyabudi) |
Indische Partij, ideolog
pergerakan mahasiswa |
|
Ki Hajar Dewantara (Suwardi
Suryaningrat) |
Pendidik dan tokoh pendidikan
kebangsaan |
|
Oemar Said Tjokroaminoto |
Mentor pemuda dan tokoh Sarekat
Islam |
|
Sukarno & Hatta (belum
resmi) |
Terlibat dalam organisasi
pergerakan pemuda di Surabaya dan Jakarta |
5. Dampak Pergerakan Mahasiswa
dan Pemuda
A. Dampak Positif
- Terbentuknya kesadaran nasional di kalangan pelajar.
- Lahirnya organisasi pemuda daerah dan jaringan
nasional.
- Menjadi cikal bakal Kongres Pemuda 1928 dan Sumpah
Pemuda.
- Mendorong lahirnya pergerakan politik modern,
termasuk Indische Partij dan Sarekat Islam.
B. Tantangan
- Pemerintah kolonial sering membatasi kegiatan
politik.
- Organisasi pemuda masih terbatas secara wilayah,
sehingga perlu koordinasi lebih luas.
6. Hubungan dengan Kebangkitan
Nasional
- Mahasiswa dan pemuda menjadi agen perubahan ideologi
dan kesadaran rakyat.
- Mereka menyebarkan gagasan: persatuan, kesetaraan,
dan kemerdekaan.
- Aktivitas mereka menjadi jembatan antara organisasi
politik dan rakyat biasa, sehingga mempercepat kebangkitan nasional.
7. Ringkasan
|
Aspek |
Penjelasan |
|
Latar Belakang |
Pendidikan modern, kolonialisme,
kesadaran nasional |
|
Tujuan |
Persatuan, pendidikan, kesadaran
nasional, perlawanan kolonial |
|
Bentuk Kegiatan |
Organisasi pemuda, diskusi,
majalah, kegiatan sosial |
|
Tokoh Penting |
Sutan Sjahrir, Ki Hajar
Dewantara, Douwes Dekker, Oemar Said Tjokroaminoto |
|
Dampak |
Kesadaran nasional, organisasi
pemuda, cikal bakal Sumpah Pemuda |
|
Tantangan |
Pembatasan pemerintah kolonial,
jangkauan organisasi terbatas |

Tidak ada komentar:
Posting Komentar