Selasa, 13 Agustus 2024

Cinta di Bibir Tangga Bank BNI



Reza dan Maya, sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta, hidup dalam dunia mereka sendiri. Setiap hari, mereka bertemu tanpa pernah merasa bosan. Waktu seolah berlari saat mereka bersama—pagi menjelma siang, siang beralih malam—dan tiba-tiba hari sudah berlalu. Dalam cinta yang begitu dalam, mereka lupa akan segalanya, terbuai oleh kebahagiaan yang seolah tak mengenal akhir.

Namun, kehidupan berubah ketika Maya diterima bekerja di sebuah perusahaan besar. Pekerjaan barunya menuntut banyak waktu dan perhatian, membuat pertemuan mereka yang dulu setiap hari kini hanya bisa terjadi di malam minggu. Meski begitu, cinta mereka tetap kuat, bertahan di tengah kesibukan dan keterbatasan waktu.

Setiap malam minggu, Reza dan Maya selalu meluangkan waktu untuk bertemu. Mereka sering pergi ke ujung kota, mencari ketenangan di tempat yang jauh dari keramaian. Salah satu tempat favorit mereka adalah bangku di samping Bank BNI, di mana mereka duduk berdampingan, menikmati angin malam yang sejuk.

Di seberang jalan, sebuah sekolah tinggi berdiri dengan megah, dikelilingi taman-taman yang asri. Mereka selalu terpukau oleh keindahan tempat itu, yang seolah menawarkan kedamaian di tengah hiruk-pikuk kota. Mereka berbicara tentang mimpi, rencana masa depan, dan kadang hanya duduk diam, membiarkan keheningan berbicara.

"Maya, lihat betapa indahnya sekolah tinggi itu. Rasanya tenang sekali di sini," kata Reza suatu malam, sambil menatap bangunan yang berdiri kokoh di hadapannya.

"Iya, Reza. Aku suka tempat ini. Di sini, rasanya semua beban pekerjaan hilang sejenak," jawab Maya dengan senyum lembut, menggenggam tangan Reza.

Mereka duduk di sana hingga malam semakin larut, enggan beranjak meski waktu terus berjalan. Meski pertemuan mereka kini terbatas, setiap momen bersama terasa lebih berharga. Mereka tahu bahwa cinta mereka lebih besar dari sekadar waktu yang mereka miliki.

Malam minggu menjadi saksi bisu cinta mereka yang terus tumbuh. Meski hanya bisa bertemu sekali seminggu, mereka tak pernah merasa kurang. Mereka yakin bahwa cinta sejati tak diukur dari seberapa sering mereka bertemu, tetapi dari seberapa dalam mereka saling mencintai.

Di ujung kota itu, di bawah langit malam yang bertabur bintang, Reza dan Maya menemukan kebahagiaan sederhana dalam kebersamaan. Cinta mereka tetap hidup, tumbuh dalam setiap malam minggu yang mereka habiskan bersama. Bagi mereka, tak peduli seberapa jarang mereka bertemu, cinta mereka akan selalu ada, menguatkan mereka dalam setiap langkah yang mereka ambil bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar