Setelah gelap, dalam duka yang tak terperi,
Aremaku terpuruk, hilang arah di badai tragedi,
135 nyawa yang gugur dalam keheningan malam,
Meninggalkan luka yang dalam, merobek asa yang diam.
Namun dalam derita, ada nyala yang tak padam,
Di balik tangis, ada jiwa yang tetap tegak berdiri,
Aremaku, kau bangkit dari lelah yang panjang,
Menggenggam harapan, meski tertatih dalam langkah.
Kini, di bawah langit biru yang kembali cerah,
Aremaku bersinar lagi, terang dalam semangat juara,
Bukan hanya kemenangan yang kau raih,
Tapi jiwa yang tak pernah menyerah dalam derita.
Bravo, pahlawan hijau-biru yang kembali berdiri,
Dengan hati yang penuh luka tapi tak gentar,
Kemenangan ini lebih dari sekadar piala,
Ini adalah kebangkitan, tanda cinta yang tak pernah padam.
Aremaku, kau adalah cahaya di tengah gelap,
Bangkitlah, bersinarlah, buktikan pada dunia,
Bahwa dari tragedi, kita lahir lebih kuat,
Dan dalam setiap derap langkahmu, ada mimpi yang takkan hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar