Sabtu, 24 Agustus 2024

PUISI : Mungkin Kau Takkan Pernah Kembali.

 

Di tepian lautan yang membentang luas,
Cahaya jingga di langit senja memeluk ombak,
Seperti kenangan kita yang tak pernah pudar,
Aku berdiri di sini, menanti dalam harap.

Dulu, kita berjanji sehidup semati,
Namun takdir berkata lain, memisahkan kita,
Meski perpisahan ini tak pernah kita kehendaki,
Kenyataan membawa kita pada jalan yang berbeda.

Engkau kini menjadi wanita karir yang sukses,
Di puncak dunia, namun di luar jangkauan cintaku,
Tak pernah sekalipun pesanmu hadir,
Meski rindu terus menggerogoti hati yang sepi.

Aku tahu, cinta kita tak pernah diucap berakhir,
Tapi jarak dan waktu merajut perpisahan tak terlihat,
Perpisahan yang tak pernah diharapkan,
Namun mengikat kita dalam keheningan yang pahit.

Lautan ini menjadi saksi bisu,
Tentang janji yang pernah terucap,
Dan kini, dalam jingga yang menghilang,
Aku menunggu dalam rindu dan pilu,
Menantikan saat kau kembali,
Meski hanya dalam kenangan yang samar,
Atau dalam bayang-bayang yang tak pernah nyata.

Aku tetap di sini, mencintaimu dalam diam,
Di bawah langit yang terus berubah warna,
Menanti, meski tak tahu kapan,
Karena rindu ini tak pernah surut,
Seperti ombak yang terus menghantam pantai,
Meski tahu, mungkin kau takkan pernah kembali.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar