Di lembah hijau yang diselimuti kabut pagi,
Di mana bunga mekar dalam harmoni alam,
Tumbuh cinta yang begitu agung,
Hingga semua mata menatap dengan iri yang terpendam.
Mereka berdua, seperti gunung dan laut,
Bersatu dalam gelombang dan bayang,
Namun ada keraguan yang terpendam dalam kalbu,
Perbedaan yang hanya mereka yang tahu,
Seperti ombak yang menghempas karang,
Cinta mereka tumbuh, lalu tenggelam,
Silih berganti, di bawah langit yang berubah warna.
Dibalik senyum yang mereka pamerkan,
Ada sejuta tekanan yang menghimpit hati,
Bersama dalam harapan yang menggantung,
Namun adat dan ketentuan menuntut mereka berpisah.
Berpisah, berpisah, suara itu terus menggema,
Namun hati mereka tetap berharap untuk bertahan,
Seperti pohon tua yang berakar kuat,
Di tengah badai yang mengguncang daratan.
Haruskah mereka mengalah pada dunia?
Atau bertahan dalam cinta yang tak terucapkan?
Di tengah gemuruh nasib yang tak berpihak,
Mereka berdiri di persimpangan takdir,
Menanti jawab di antara bisikan angin,
Apakah mereka harus mengalah,
Atau bertahan dalam cinta yang abadi,
Meski seluruh alam menuntut perpisahan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar