Tahun Pelajaran 2024-2025
IDENTITAS MODUL |
|
Guru |
Drs.Sumarno |
Satuan Pendidikan |
SMPN 8 Malang |
Jenjang/Kelas/Fase |
SMP/VIII/D |
Tema |
Perubahan Sosial Budaya |
Submateri |
Peserta didik memahami dinamika
sosial, dan perubahan sistem sosial budaya dalam masyarakat yang majemuk
untuk mewujudkan integrasi bangsa dengan prinsip kebhinekaan. |
Alokasi Waktu |
3 x 40 menit (3 JP) |
Target Pendidik |
32 orang |
Profil
Pelajar Pancasila • Dimensi : Mandiri Elemen :
Pemahaman diri dan situasi yang
dihadapi Indikator di akhir
fase 1) Peserta didik memiliki rasa tanggung jawab terhadap aktivitas belajarnya
dan hasil
belajarnya • Dimensi : Bergotong-royong Elemen
: Kolaborasi Indikator di akhir
fase 1)
Peserta didik mampu
menyelaraskan tindakan sendiri dengan tindakan orang
lain untuk melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan
kelompok, memberi semangat kepada orang
lain untuk bekerja efektif dan mencapai tujuan bersama · Elemen: Akhlak kepada Sesama Indikator di Akhir Fase:
|
Pemahaman Konseptual 1. Pengertian Perubahan Sistem
Sosial Budaya:
2. Proses Perubahan Sosial
Budaya:
Keterampilan
dalam Materi Perubahan Sistem Sosial Budaya dan Proses Perubahan Sosial
Budaya 1. Keterampilan Analisis
Sosial:
2. Keterampilan Penelitian
Sosial:
3. Keterampilan Berpikir
Kritis:
4. Keterampilan Komunikasi:
5. Keterampilan Kolaborasi:
|
Sarana
dan Prasarana Media: PPT, Video, internet • Alat dan bahan: Laptop, proyektor, LKPD • Lingkungan
Belajar: Ruangan Kelas • Sumber Belajar: Buku
Paket Kelas VII Kemendikbud dan sumber lain yang relevan. |
Model Pembelajaran : PBL Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, presentasi. |
KOMPETENSI INTI |
Capaian Pembelajaran Peserta didik memahami
proses interaksi
sosial, lembaga sosial, dinamika sosial
dan perubahan sistem sosial budaya dalam masyarakat yang majemuk
untuk mewujudkan integrasi
bangsa dengan prinsip kebhinekaan. . |
Tujuan Pembelajaran. Peserta didik mampu:
|
Pertanyaan
pematik 1.
Apa yang Anda ketahui
tentang perubahan sistem sosial budaya? Bagaimana perubahan sosial budaya
terjadi dalam kehidupan sehari-hari? |
LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN |
Persiapan/ Orientasi : • Guru membuka
pelajaran dengan salam,
membaca doa sebelum belajar. • Guru
menanyakan kabar dan memeriksa
kehadiran peserta didik, kerapihan
seragam
serta posisi tempat duduk
sebagai sikap disiplin
• Mengecek
kebersihan
kelas dengan memperhatikan
tempat duduk apakah terdapat sampah. Apersepsi: Motivasi: |
KEGIATAN INTI |
Kegiatan
Pembelajaran A.
Pendahuluan (10 menit)
B.
Kegiatan Inti (60 menit) Sintak
PBL
C.
Penutup (10 menit)
|
Mengetahui, Kepala SMP Negeri 8 Malang |
|
Malang, 1 Juli 2024 Guru Mata Pelajaran |
|
|
|
Sri Nuryani M.Pd. NIP. 19661116
199003 2 009 |
|
Drs Sumarno. NIP. 1966308 200501
1 006 |
Evaluasi dan Alat Evaluasi
1. Tes Tertulis:
- Tujuan: Mengukur pemahaman konsep, definisi, dan
faktor-faktor perubahan sosial budaya.
- Jenis
Soal:
Pilihan ganda, isian singkat, dan esai.
Soal Pilihan Ganda:
- Perubahan
sistem sosial budaya
adalah: a) Perubahan dalam teknologi b) Perubahan dalam pola pikir dan
perilaku masyarakat c) Perubahan dalam ekonomi d) Perubahan dalam
lingkungan
- Proses
perubahan sosial budaya
melibatkan: a) Hanya faktor internal b) Hanya faktor eksternal c) Faktor
internal dan eksternal d) Tidak ada faktor yang mempengaruhi
Soal Isian Singkat:
- Sebutkan dua faktor internal yang mempengaruhi
perubahan sosial budaya.
- Jelaskan pengertian akulturasi dalam konteks
perubahan sosial budaya.
Soal Esai:
- Analisis dampak positif dan negatif dari
globalisasi terhadap perubahan sosial budaya di Indonesia.
2. Proyek Kelompok:
- Tujuan: Mengukur kemampuan siswa dalam menganalisis
perubahan sosial budaya dan bekerja sama dalam tim.
- Deskripsi: Siswa dalam kelompok merancang proyek yang
mempresentasikan temuan dan analisis mereka tentang perubahan sosial
budaya. Proyek bisa berupa laporan tertulis, poster, presentasi
PowerPoint, atau video dokumenter.
Kriteria Penilaian Proyek:
- Kedalaman analisis: Apakah siswa mampu
menganalisis faktor-faktor dan dampak perubahan sosial budaya secara
mendalam?
- Kreativitas dan inovasi: Apakah proyek
menunjukkan ide-ide yang kreatif dan inovatif?
- Kualitas presentasi: Apakah presentasi jelas,
terstruktur, dan menarik?
- Kerja sama tim: Apakah seluruh anggota kelompok
berkontribusi dalam proyek?
3. Presentasi:
- Tujuan: Mengukur kemampuan komunikasi dan presentasi
siswa.
- Deskripsi: Setiap kelompok mempresentasikan proyek mereka
di depan kelas.
Kriteria Penilaian Presentasi:
- Kejelasan dan struktur presentasi: Apakah
presentasi disampaikan dengan jelas dan terstruktur?
- Penguasaan materi: Apakah siswa menunjukkan
pemahaman yang baik tentang materi?
- Respons terhadap pertanyaan: Apakah siswa mampu
menjawab pertanyaan dengan baik?
- Visualisasi dan media pendukung: Apakah
visualisasi dan media pendukung membantu memperjelas presentasi?
4. Kuesioner Refleksi:
- Tujuan: Mengukur pemahaman individu dan refleksi siswa
terhadap proses pembelajaran.
- Deskripsi: Siswa menjawab pertanyaan refleksi tentang
pengalaman belajar mereka.
Pertanyaan Refleksi:
- Apa yang Anda pelajari tentang perubahan sosial
budaya melalui proyek ini?
- Bagaimana proyek ini membantu Anda memahami
dampak perubahan sosial budaya terhadap berbagai aspek kehidupan?
- Apa bagian yang paling menantang dari proyek
ini dan bagaimana Anda mengatasinya?
- Bagaimana Anda menilai kontribusi Anda dan tim
Anda dalam proyek ini?
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Petunjuk:
- Bacalah artikel berikut secara
saksama.
- Diskusikan dalam kelompok
untuk menjawab pertanyaan di bawah setiap artikel.
- Tuliskan jawabanmu pada lembar
yang telah disediakan.
Artikel
1: Pengertian Perubahan Sistem Sosial Budaya
Perubahan
sistem sosial budaya adalah transformasi dalam struktur sosial dan budaya yang
memengaruhi cara hidup masyarakat. Perubahan ini dapat terjadi secara perlahan
atau cepat, tergantung pada pengaruh internal maupun eksternal. Misalnya,
perubahan pola komunikasi dari surat-menyurat ke media digital adalah bentuk
perubahan sosial budaya.
Pertanyaan:
- Apa yang dimaksud dengan
perubahan sistem sosial budaya?
- Sebutkan dua contoh perubahan
sosial budaya!
- Mengapa perubahan sosial
budaya penting untuk masyarakat?
- Apa dampak negatif dari
perubahan sosial budaya jika tidak dikelola dengan baik?
Artikel
2: Proses Difusi dalam Perubahan Sosial Budaya
Difusi
adalah proses penyebaran ide, inovasi, atau budaya dari satu masyarakat ke
masyarakat lain. Contohnya adalah penyebaran teknologi smartphone yang mengubah
cara masyarakat berkomunikasi di seluruh dunia. Difusi memungkinkan masyarakat
menerima ide-ide baru yang dapat memperkaya budaya lokal.
Pertanyaan:
- Apa yang dimaksud dengan
difusi dalam perubahan sosial budaya?
- Sebutkan contoh difusi dalam
kehidupan sehari-hari!
- Bagaimana difusi dapat
memperkaya budaya lokal?
- Apa tantangan dari proses
difusi dalam masyarakat majemuk?
Artikel
3: Proses Akulturasi dalam Perubahan Sosial Budaya
Akulturasi
adalah proses perpaduan dua budaya yang tetap mempertahankan ciri khas
masing-masing. Contohnya adalah kuliner Indonesia seperti pizza rendang, yang
memadukan budaya Italia dan Minangkabau. Akulturasi menciptakan bentuk budaya
baru tanpa menghilangkan identitas aslinya.
Pertanyaan:
- Apa pengertian akulturasi
dalam perubahan sosial budaya?
- Sebutkan contoh akulturasi di
Indonesia!
- Mengapa akulturasi penting
dalam masyarakat majemuk?
- Apa perbedaan akulturasi
dengan asimilasi?
Artikel
4: Proses Asimilasi dalam Perubahan Sosial Budaya
Asimilasi
adalah proses penyatuan dua budaya yang menghasilkan budaya baru dengan
menghilangkan perbedaan antara kedua budaya tersebut. Contohnya adalah
penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu di tengah keragaman budaya
lokal. Asimilasi sering digunakan untuk memperkuat integrasi nasional.
Pertanyaan:
- Apa yang dimaksud dengan
asimilasi dalam perubahan sosial budaya?
- Sebutkan contoh asimilasi
dalam kehidupan masyarakat Indonesia!
- Apa dampak positif dari
asimilasi bagi masyarakat majemuk?
- Apa risiko dari proses
asimilasi terhadap budaya lokal?
Artikel
5: Difusi Teknologi dalam Pendidikan
Difusi
teknologi telah membawa perubahan signifikan dalam dunia pendidikan.
Sebelumnya, pendidikan hanya mengandalkan buku cetak dan papan tulis. Kini,
dengan teknologi seperti e-learning dan aplikasi pendidikan, proses belajar
menjadi lebih interaktif dan fleksibel. Teknologi ini mempermudah akses
pendidikan di daerah terpencil, sehingga siswa dari berbagai latar belakang
dapat menikmati kualitas pembelajaran yang lebih baik.
Namun,
difusi teknologi juga menghadirkan tantangan, seperti kesenjangan akses bagi
masyarakat yang kurang mampu. Beberapa daerah masih kesulitan mengakses
internet, sehingga penerapan teknologi belum merata. Oleh karena itu, penting
untuk menyediakan fasilitas yang mendukung agar manfaat teknologi dapat
dirasakan oleh semua.
Pertanyaan:
- Bagaimana difusi teknologi
memengaruhi dunia pendidikan?
- Sebutkan contoh teknologi yang
mendukung pendidikan!
- Apa tantangan dalam penerapan
teknologi di dunia pendidikan?
- Bagaimana cara mengatasi
kesenjangan akses teknologi dalam pendidikan?
Artikel
6: Akulturasi dalam Seni dan Tradisi Lokal
Akulturasi
sering terjadi dalam seni dan tradisi lokal ketika dua budaya bertemu.
Contohnya, dalam seni musik Indonesia, banyak alat musik tradisional seperti
gamelan yang kini dimainkan dalam format modern, berpadu dengan alat musik
Barat seperti piano dan gitar. Hal ini menciptakan harmoni yang unik tanpa
menghilangkan unsur budaya aslinya.
Namun,
akulturasi juga memerlukan kesadaran masyarakat untuk tetap menjaga identitas
budaya lokal. Jika tidak, tradisi asli dapat terkikis oleh pengaruh budaya luar
yang lebih dominan. Oleh karena itu, pendidikan budaya dan kesenian menjadi
penting untuk menjaga keberlanjutan tradisi di tengah arus globalisasi.
Pertanyaan:
- Apa contoh akulturasi dalam
seni musik di Indonesia?
- Mengapa akulturasi penting
untuk seni dan tradisi lokal?
- Apa risiko akulturasi terhadap
identitas budaya lokal?
- Bagaimana peran pendidikan
dalam menjaga tradisi di tengah akulturasi?
Artikel
7: Asimilasi dalam Sistem Hukum Nasional
Asimilasi
juga terjadi dalam sistem hukum Indonesia, di mana hukum adat dan hukum
nasional sering kali digabungkan. Contohnya, dalam kasus sengketa tanah,
beberapa wilayah masih menggunakan mediasi berbasis adat yang kemudian disahkan
melalui hukum nasional. Hal ini menciptakan harmoni antara nilai-nilai
tradisional dan modern.
Namun,
proses asimilasi ini tidak selalu berjalan mulus. Perbedaan prinsip antara
hukum adat dan hukum nasional sering menjadi tantangan. Pemerintah dan
masyarakat perlu bekerja sama untuk menyelaraskan kedua sistem hukum tersebut
agar keadilan dapat tercapai tanpa mengabaikan nilai-nilai budaya lokal.
Pertanyaan:
- Bagaimana asimilasi terjadi
dalam sistem hukum di Indonesia?
- Sebutkan contoh kasus di mana
hukum adat dan hukum nasional bekerja sama!
- Apa tantangan dalam proses
asimilasi sistem hukum?
- Bagaimana cara menjaga
keadilan saat menggabungkan hukum adat dan hukum nasional?
Artikel
8: Asimilasi dalam Kehidupan Perkotaan
Di
wilayah perkotaan, asimilasi budaya terlihat dalam cara hidup masyarakat yang
berasal dari berbagai latar belakang. Misalnya, tradisi makan bersama dalam
budaya Indonesia kini sering digabungkan dengan gaya makan Barat di restoran
modern. Asimilasi ini mencerminkan kemampuan masyarakat untuk beradaptasi di
tengah perbedaan budaya.
Namun,
dalam proses ini, nilai-nilai asli sering kali terpinggirkan. Sebagai contoh,
kebiasaan gotong royong di beberapa kota besar mulai tergantikan oleh pola
hidup individualistik. Oleh karena itu, masyarakat perlu menciptakan
keseimbangan antara modernisasi dan pelestarian nilai-nilai tradisional.
Pertanyaan:
- Sebutkan contoh asimilasi
budaya di wilayah perkotaan!
- Apa dampak positif dari
asimilasi dalam kehidupan masyarakat perkotaan?
- Mengapa nilai-nilai
tradisional sering tergeser dalam proses asimilasi?
- Bagaimana cara masyarakat
menjaga nilai tradisional di tengah modernisasi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar