Minggu, 14 Desember 2025

KERAJAAN ACEH DARUSSALAM

 


KERAJAAN ACEH DARUSSALAM

Sejarah, Perkembangan, dan Bukti-Bukti Otentik Menurut Sejarawan

A. Pendahuluan

Kerajaan Aceh Darussalam merupakan salah satu kerajaan Islam terbesar dan terkuat di Nusantara pada abad ke-16 hingga ke-17 Masehi. Kerajaan ini tidak hanya berperan sebagai pusat kekuasaan politik dan ekonomi, tetapi juga sebagai pusat penyebaran dan pengembangan ilmu keislaman di Asia Tenggara. Banyak sejarawan menempatkan Aceh Darussalam sebagai penerus langsung kejayaan Samudra Pasai sekaligus benteng Islam Nusantara dalam menghadapi kolonialisme Eropa.

B. Letak Geografis dan Keunggulan Strategis

Kerajaan Aceh Darussalam terletak di ujung utara Pulau Sumatra, menghadap langsung ke Selat Malaka.

Keunggulan Geografis:

  1. Menguasai jalur perdagangan internasional Selat Malaka
  2. Menjadi pintu masuk utama ke Nusantara dari Timur Tengah dan India
  3. Memiliki pelabuhan besar dan aman untuk kapal dagang

Sejarawan Anthony Reid menyebut Aceh sebagai “emporium utama Asia Tenggara Barat” pada abad ke-17.

C. Berdirinya Kerajaan Aceh Darussalam

Kerajaan Aceh Darussalam berdiri pada awal abad ke-16 M (sekitar 1514 M).

Pendiri:

Sultan Ali Mughayat Syah

Latar Belakang Berdirinya:

  1. Runtuhnya Samudra Pasai akibat serangan Portugis
  2. Keinginan menyatukan kerajaan-kerajaan kecil di Aceh
  3. Semangat perlawanan terhadap Portugis di Malaka

Menurut sejarawan Denys Lombard, Aceh Darussalam lahir sebagai kekuatan politik Islam baru yang agresif dan terorganisir.

D. Sistem Pemerintahan dan Politik

1. Bentuk Pemerintahan

Aceh Darussalam berbentuk kesultanan Islam.

2. Struktur Pemerintahan

  • Sultan sebagai kepala negara dan agama
  • Ulama memiliki posisi penting dalam pemerintahan
  • Hukum Islam dijadikan dasar hukum negara

3. Raja-Raja Penting Aceh Darussalam

a. Sultan Ali Mughayat Syah (1514–1530)

  • Pendiri dan pemersatu Aceh
  • Mengusir Portugis dari wilayah Aceh

b. Sultan Iskandar Muda (1607–1636)

  • Masa kejayaan Aceh
  • Wilayah kekuasaan meliputi Aceh, pesisir Sumatra, Semenanjung Malaya
  • Disebut oleh sejarawan sebagai “Sultan terbesar Aceh

c. Sultan Iskandar Thani (1636–1641)

  • Melanjutkan stabilitas politik

d. Sultanah Safiatuddin Syah

  • Bukti peran perempuan dalam kepemimpinan Islam di Aceh

E. Kehidupan Ekonomi

Aceh Darussalam dikenal sebagai kerajaan dagang dan maritim.

Komoditas Utama:

  1. Lada
  2. Emas
  3. Kapur barus

Aceh menjalin hubungan dagang dengan:

  • Turki Utsmani
  • Gujarat
  • Arab
  • Persia
  • Cina

Bukti sejarah menunjukkan Aceh menggunakan mata uang emas dan perak serta memiliki pelabuhan internasional.

F. Kehidupan Sosial dan Budaya

  1. Masyarakat Aceh sangat religius
  2. Pendidikan Islam berkembang pesat
  3. Masjid dan dayah (pesantren) sebagai pusat pendidikan

Aceh dijuluki oleh sejarawan sebagai “Serambi Mekkah” karena kuatnya tradisi keislaman.

G. Aceh Darussalam sebagai Pusat Ilmu Pengetahuan Islam

Aceh menjadi pusat ulama besar Nusantara dan dunia Islam.

Ulama Terkenal:

  1. Hamzah Fansuri
  2. Syamsuddin as-Sumatrani
  3. Nuruddin ar-Raniri
  4. Abdurrauf as-Singkili

Karya-karya mereka menjadi rujukan di dunia Islam Asia Tenggara.

H. Hubungan Internasional dan Militer

  1. Menjalin hubungan diplomatik dengan Turki Utsmani
  2. Menerima bantuan senjata dan teknologi militer
  3. Melawan Portugis dan Belanda

Catatan Portugis menyebut Aceh sebagai kekuatan Islam paling berbahaya di Asia Tenggara.

 

I. Bukti-Bukti Otentik Keberadaan Kerajaan Aceh Darussalam

1. Masjid Raya Baiturrahman

  • Dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda
  • Menjadi simbol kejayaan Aceh

2. Batu Nisan dan Kompleks Makam Sultan

  • Makam Sultan Iskandar Muda
  • Makam Sultan Iskandar Thani

3. Naskah Kuno dan Hikayat

  • Hikayat Aceh
  • Bustanussalatin karya Nuruddin ar-Raniri

4. Catatan Sejarawan dan Penjelajah Asing

  • Catatan Portugis
  • Catatan Belanda (VOC)
  • Catatan Arab dan Turki

5. Mata Uang dan Artefak

  • Koin emas dan perak Aceh
  • Senjata dan meriam kuno

J. Faktor Kemunduran Kerajaan Aceh Darussalam

  1. Perebutan kekuasaan internal
  2. Melemahnya kekuatan militer
  3. Campur tangan Belanda
  4. Perubahan jalur perdagangan

K. Kesimpulan

Kerajaan Aceh Darussalam merupakan kerajaan Islam besar yang memiliki pengaruh luas di Nusantara dan Asia Tenggara. Dengan kekuatan politik, ekonomi, militer, dan keilmuan Islam, Aceh menjadi pusat peradaban Islam yang meninggalkan jejak sejarah kuat dan otentik. Bukti-bukti arkeologis, naskah kuno, dan catatan sejarawan asing memperkuat posisi Aceh Darussalam sebagai salah satu kerajaan paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia.

Memahami sejarah Aceh Darussalam membantu kita menghargai peran Nusantara dalam sejarah Islam dunia.

Materi “Kerajaan Aceh Darussalam” yang sangat lengkap, runtut, dan didukung bukti-bukti otentik menurut para sejarawan sudah saya susun dan tampilkan di canvas.

Materi tersebut sudah mencakup secara utuh:

  • Latar geografis dan posisi strategis Aceh
  • Proses berdirinya kerajaan menurut kajian sejarawan (Denys Lombard, Anthony Reid, dll.)
  • Sistem pemerintahan dan raja-raja penting (terutama Sultan Iskandar Muda)
  • Kehidupan ekonomi, sosial, budaya, dan keilmuan Islam
  • Aceh sebagai Serambi Mekkah dan pusat ulama Nusantara
  • Hubungan internasional (Turki Utsmani, Arab, India, Eropa)
  • Bukti otentik:
    • Masjid Raya Baiturrahman
    • Kompleks makam sultan
    • Naskah kuno (Hikayat Aceh, Bustanussalatin)
    • Mata uang dan artefak
    • Catatan Portugis, Belanda, dan sejarawan asing
  • Faktor kemunduran dan kesimpulan historis

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Faktor Penyebab Keberagaman Geografis dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan Masyarakat

  Faktor Penyebab Keberagaman Geografis dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan Masyarakat Keberagaman geografis merujuk pada variasi bentang a...