Senin, 15 Desember 2025

SUNAN GIRI (Raden Paku / Muhammad Ainul Yaqin)

 



SUNAN GIRI

(Raden Paku / Muhammad Ainul Yaqin)

I. Pendahuluan

Sunan Giri merupakan salah satu Wali Songo paling berpengaruh secara politik dan keilmuan. Berbeda dengan wali lain yang fokus pada dakwah kultural, Sunan Giri membangun pusat kekuasaan religius (Kasunanan Giri) yang berperan besar dalam:

  • Islamisasi Nusantara
  • Legitimasi politik kerajaan-kerajaan Islam
  • Pembentukan jaringan ekonomi dan pendidikan Islam

Dalam sejarah Indonesia, Kasunanan Giri bahkan disejajarkan dengan “otoritas keagamaan tertinggi” di Jawa hingga akhirnya dihancurkan oleh Mataram Islam pada abad ke-17.

 

II. Asal Usul dan Latar Belakang Sunan Giri

1. Nama dan Identitas

  • Nama kecil: Raden Paku
  • Nama Islam: Muhammad Ainul Yaqin
  • Gelar: Sunan Giri
  • Ayah: Maulana Ishaq (ulama dari Samudra Pasai / Blambangan)
  • Ibu: Dewi Sekardadu (putri raja Blambangan)

 Ini menunjukkan bahwa Sunan Giri:

  • Berdarah ulama internasional
  • Memiliki garis bangsawan lokal Jawa
  • Menjadi jembatan Islam antara Sumatra – Jawa – Nusantara Timur

 Sejarawan Azyumardi Azra menegaskan bahwa Sunan Giri adalah contoh nyata jaringan ulama transregional Nusantara.

 

2. Pendidikan dan Perjalanan Intelektual

  • Dididik oleh Sunan Ampel di Ampel Denta
  • Bersahabat erat dengan Sunan Bonang
  • Menimba ilmu di Samudra Pasai, pusat Islam Asia Tenggara

Hal ini menjadikan Sunan Giri sebagai wali dengan otoritas keilmuan paling kuat di Jawa.

 

III. Pusat Dakwah: Giri Kedaton

1. Berdirinya Giri Kedaton

  • Terletak di Gresik (Jawa Timur)
  • Berfungsi sebagai:
    • Pusat dakwah Islam
    • Pesantren besar
    • Pusat kekuasaan keagamaan (teokrasi)

 Giri Kedaton bukan hanya lembaga agama, tetapi negara kecil berbasis Islam.

Denys Lombard menyebut Giri sebagai “Vatikan-nya Jawa”.

 

IV. Metode Penyebaran Islam oleh Sunan Giri

1. Pendidikan dan Kaderisasi Ulama

  • Mendidik santri dari:
    • Jawa
    • Madura
    • Lombok
    • Sulawesi
    • Maluku

 Para santri kembali ke daerahnya sebagai agen Islamisasi

 

2. Dakwah Budaya

  • Menciptakan permainan dan tembang anak:
    • Jamuran
    • Cublak-cublak Suweng
    • Ilir-Ilir (diperdebatkan, namun sering dikaitkan)

 Dakwah dilakukan sejak usia dini

 

3. Dakwah Politik

  • Memberi legitimasi keagamaan kepada:
    • Kesultanan Demak
    • Penguasa pesisir Jawa
  • Raja tanpa restu Giri dianggap tidak sah secara spiritual

 B.J.O. Schrieke menegaskan bahwa Sunan Giri memiliki kekuasaan simbolik yang melebihi raja.

 

V. Pengaruh Sunan Giri dalam Bidang Politik

1. Legitimator Kekuasaan Islam

  • Penobatan Sultan Demak melibatkan otoritas Giri
  • Giri berperan sebagai:
    • Penasehat politik
    • Penentu halal-haram kekuasaan

 Giri menjadi kiblat politik Islam Jawa

 

2. Kasunanan Giri sebagai Negara Ulama

  • Dipimpin oleh keturunan Sunan Giri (Prabu Satmata, Sunan Prapen)
  • Tidak tunduk pada kerajaan mana pun
  • Menggunakan hukum Islam dan adat lokal

 Clifford Geertz menyebut Giri sebagai model teokrasi Jawa-Islam.

 

VI. Pengaruh Sosial Sunan Giri

1. Transformasi Struktur Sosial

  • Menghapus sistem kasta Hindu-Buddha
  • Menanamkan:
    • Kesetaraan umat
    • Solidaritas sosial
    • Etika keislaman

 

2. Pendidikan Massal

  • Pesantren Giri sebagai pusat ilmu
  • Muncul elite baru: ulama-santri

Ini mengubah struktur kekuasaan dari bangsawan ke agama

 

VII. Pengaruh Ekonomi Sunan Giri

1. Jaringan Perdagangan

  • Terhubung dengan:
    • Pedagang Muslim
    • Jalur rempah Nusantara
  • Giri menjadi simpul:
    • Ekonomi
    • Dakwah
    • Politik

 

2. Etika Ekonomi Islam

  • Kejujuran
  • Larangan riba
  • Keadilan transaksi

 Giri memperkuat ekonomi umat berbasis moral

 

VIII. Perkembangan Kasunanan Giri Pasca Sunan Giri

1. Masa Keemasan (Sunan Prapen)

  • Pengaruh meluas hingga:
    • Maluku
    • Sulawesi
    • Nusa Tenggara
  • Menjadi otoritas tertinggi Islam Nusantara Timur

 

IX. Konflik dengan Mataram Islam

1. Latar Belakang Konflik

  • Mataram ingin:
    • Sentralisasi kekuasaan
    • Menghapus otoritas saingan
  • Giri:
    • Mandiri
    • Memiliki legitimasi religius lebih tinggi

 Konflik politik–keagamaan

 

2. Penyerangan dan Kehancuran Giri

  • Pada masa Sultan Agung
  • Pasukan Mataram menyerang Giri
  • Giri dihancurkan secara militer
  • Kekuasaan ulama independen berakhir

 Sejarawan H.J. de Graaf menyebut ini sebagai akhir negara ulama di Jawa.

 

X. Dampak Kehancuran Kasunanan Giri

  1. Ulama kehilangan kedaulatan politik
  2. Raja menjadi pemegang kekuasaan tunggal
  3. Islam tetap hidup, tapi berada di bawah negara

 Model Islam Jawa berubah dari ulama-sentris menjadi negara-sentris

 

XI. Pendapat Para Ahli Sejarah

🔹 Azyumardi Azra

“Sunan Giri adalah simpul utama jaringan ulama Nusantara.”

🔹 Denys Lombard

“Giri Kedaton merupakan pusat kekuasaan religius paling berpengaruh di Jawa.”

🔹 H.J. de Graaf

“Penghancuran Giri menandai kemenangan negara atas ulama.”

🔹 Agus Sunyoto

“Giri adalah fondasi politik Islam Nusantara.”

 

XII. Relevansi Sunan Giri bagi Indonesia Modern

  • Moderasi beragama
  • Pendidikan pesantren
  • Etika politik
  • Keadilan sosial
  • Islam rahmatan lil ‘alamin

 

XIII. Penutup

Sunan Giri bukan hanya wali, tetapi arsitek peradaban Islam Nusantara. Kejatuhan Kasunanan Giri bukan kegagalan, melainkan peralihan sejarah dari Islam ulama ke Islam negara.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Faktor Penyebab Keberagaman Geografis dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan Masyarakat

  Faktor Penyebab Keberagaman Geografis dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan Masyarakat Keberagaman geografis merujuk pada variasi bentang a...