SUNAN GIRI
(Raden Paku / Muhammad Ainul Yaqin)
I. Pendahuluan
Sunan Giri merupakan salah satu Wali
Songo paling berpengaruh secara politik dan keilmuan. Berbeda dengan wali
lain yang fokus pada dakwah kultural, Sunan Giri membangun pusat kekuasaan
religius (Kasunanan Giri) yang berperan besar dalam:
- Islamisasi Nusantara
- Legitimasi politik kerajaan-kerajaan Islam
- Pembentukan jaringan ekonomi dan pendidikan Islam
Dalam sejarah Indonesia, Kasunanan
Giri bahkan disejajarkan dengan “otoritas keagamaan tertinggi” di Jawa
hingga akhirnya dihancurkan oleh Mataram Islam pada abad ke-17.
II. Asal Usul dan Latar
Belakang Sunan Giri
1. Nama dan Identitas
- Nama kecil: Raden Paku
- Nama Islam: Muhammad Ainul Yaqin
- Gelar: Sunan Giri
- Ayah: Maulana Ishaq (ulama dari Samudra Pasai
/ Blambangan)
- Ibu: Dewi Sekardadu (putri raja Blambangan)
Ini menunjukkan bahwa Sunan Giri:
- Berdarah ulama internasional
- Memiliki garis bangsawan lokal Jawa
- Menjadi jembatan Islam antara Sumatra – Jawa –
Nusantara Timur
Sejarawan Azyumardi Azra menegaskan
bahwa Sunan Giri adalah contoh nyata jaringan ulama transregional Nusantara.
2. Pendidikan dan Perjalanan
Intelektual
- Dididik oleh Sunan Ampel di Ampel Denta
- Bersahabat erat dengan Sunan Bonang
- Menimba ilmu di Samudra Pasai, pusat Islam
Asia Tenggara
Hal ini menjadikan Sunan Giri
sebagai wali dengan otoritas keilmuan paling kuat di Jawa.
III. Pusat Dakwah: Giri Kedaton
1. Berdirinya Giri Kedaton
- Terletak di Gresik (Jawa Timur)
- Berfungsi sebagai:
- Pusat dakwah Islam
- Pesantren besar
- Pusat kekuasaan keagamaan (teokrasi)
Giri Kedaton bukan hanya lembaga agama,
tetapi negara kecil berbasis Islam.
Denys Lombard menyebut Giri
sebagai “Vatikan-nya Jawa”.
IV. Metode Penyebaran Islam
oleh Sunan Giri
1. Pendidikan dan Kaderisasi
Ulama
- Mendidik santri dari:
- Jawa
- Madura
- Lombok
- Sulawesi
- Maluku
Para santri kembali ke daerahnya sebagai agen
Islamisasi
2. Dakwah Budaya
- Menciptakan permainan dan tembang anak:
- Jamuran
- Cublak-cublak Suweng
- Ilir-Ilir (diperdebatkan, namun sering
dikaitkan)
Dakwah dilakukan sejak usia dini
3. Dakwah Politik
- Memberi legitimasi keagamaan kepada:
- Kesultanan Demak
- Penguasa pesisir Jawa
- Raja tanpa restu Giri dianggap tidak sah secara
spiritual
B.J.O. Schrieke menegaskan bahwa Sunan
Giri memiliki kekuasaan simbolik yang melebihi raja.
V. Pengaruh Sunan Giri dalam
Bidang Politik
1. Legitimator Kekuasaan Islam
- Penobatan Sultan Demak melibatkan otoritas Giri
- Giri berperan sebagai:
- Penasehat politik
- Penentu halal-haram kekuasaan
Giri menjadi kiblat politik Islam Jawa
2. Kasunanan Giri sebagai
Negara Ulama
- Dipimpin oleh keturunan Sunan Giri (Prabu Satmata,
Sunan Prapen)
- Tidak tunduk pada kerajaan mana pun
- Menggunakan hukum Islam dan adat lokal
Clifford Geertz menyebut Giri sebagai model
teokrasi Jawa-Islam.
VI. Pengaruh Sosial Sunan Giri
1. Transformasi Struktur Sosial
- Menghapus sistem kasta Hindu-Buddha
- Menanamkan:
- Kesetaraan umat
- Solidaritas sosial
- Etika keislaman
2. Pendidikan Massal
- Pesantren Giri sebagai pusat ilmu
- Muncul elite baru: ulama-santri
Ini mengubah struktur kekuasaan
dari bangsawan ke agama
VII. Pengaruh Ekonomi Sunan
Giri
1. Jaringan Perdagangan
- Terhubung dengan:
- Pedagang Muslim
- Jalur rempah Nusantara
- Giri menjadi simpul:
- Ekonomi
- Dakwah
- Politik
2. Etika Ekonomi Islam
- Kejujuran
- Larangan riba
- Keadilan transaksi
Giri memperkuat ekonomi umat berbasis moral
VIII. Perkembangan Kasunanan
Giri Pasca Sunan Giri
1. Masa Keemasan (Sunan Prapen)
- Pengaruh meluas hingga:
- Maluku
- Sulawesi
- Nusa Tenggara
- Menjadi otoritas tertinggi Islam Nusantara Timur
IX. Konflik dengan Mataram
Islam
1. Latar Belakang Konflik
- Mataram ingin:
- Sentralisasi kekuasaan
- Menghapus otoritas saingan
- Giri:
- Mandiri
- Memiliki legitimasi religius lebih tinggi
Konflik politik–keagamaan
2. Penyerangan dan Kehancuran
Giri
- Pada masa Sultan Agung
- Pasukan Mataram menyerang Giri
- Giri dihancurkan secara militer
- Kekuasaan ulama independen berakhir
Sejarawan H.J. de Graaf menyebut ini
sebagai akhir negara ulama di Jawa.
X. Dampak Kehancuran Kasunanan
Giri
- Ulama kehilangan kedaulatan politik
- Raja menjadi pemegang kekuasaan tunggal
- Islam tetap hidup, tapi berada di bawah negara
Model Islam Jawa berubah dari ulama-sentris
menjadi negara-sentris
XI. Pendapat Para Ahli Sejarah
🔹 Azyumardi Azra
“Sunan Giri adalah simpul utama
jaringan ulama Nusantara.”
🔹 Denys Lombard
“Giri Kedaton merupakan pusat
kekuasaan religius paling berpengaruh di Jawa.”
🔹 H.J. de Graaf
“Penghancuran Giri menandai
kemenangan negara atas ulama.”
🔹 Agus Sunyoto
“Giri adalah fondasi politik Islam
Nusantara.”
XII. Relevansi Sunan Giri bagi
Indonesia Modern
- Moderasi beragama
- Pendidikan pesantren
- Etika politik
- Keadilan sosial
- Islam rahmatan lil ‘alamin
XIII. Penutup
Sunan Giri bukan hanya wali,
tetapi arsitek peradaban Islam Nusantara. Kejatuhan Kasunanan Giri bukan
kegagalan, melainkan peralihan sejarah dari Islam ulama ke Islam negara.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar