SYEKH SITI JENAR
(Syekh Lemah Abang)
I. Pendahuluan
Syekh Siti Jenar adalah tokoh
paling kontroversial dalam sejarah Islam Jawa. Ia sering ditempatkan:
- Sebagai ulama sufi radikal
- Tokoh ajaran mistik wujudiyah
- Figur yang berseberangan dengan Wali Songo
- Simbol perlawanan spiritual terhadap kekuasaan
Islam formal
Dalam historiografi Jawa, Siti
Jenar berada di persimpangan agama, filsafat, dan politik.
H.J. de Graaf menyebutnya sebagai
“tokoh yang lebih tepat dipahami sebagai fenomena sosial-politik ketimbang
sekadar penyimpangan teologis”.
II. Asal Usul Syekh Siti Jenar
1. Nama dan Julukan
- Nama: Syekh Siti Jenar
- Nama lain:
- Syekh Lemah Abang
- Syekh Jabaranta
- Makna nama:
- Siti = tanah
- Jenar = merah
- Lemah Abang = tanah merah
Nama ini simbolik, sering dimaknai
sebagai:
- Kerendahan manusia
- Keterikatan manusia dengan dunia jasmani
2. Asal Usul Genealogis
(Kontroversial)
Sumber berbeda menyebutkan:
- Murid Sunan Ampel
- Murid Syekh Datuk Kahfi (Cirebon)
- Tokoh lokal Jawa yang kemudian mengembangkan ajaran
tasawuf
Agus Sunyoto menegaskan bahwa:
“Tidak ada bukti kuat bahwa Siti
Jenar berasal dari luar Jawa; ia kemungkinan ulama lokal dengan pendidikan
tasawuf mendalam.”
III. Latar Belakang Keilmuan
dan Spiritualitas
1. Ajaran Tasawuf Falsafi
Syekh Siti Jenar mengajarkan:
- Manunggaling Kawula Gusti
- Kesatuan Tuhan dan makhluk
- Dunia sebagai ilusi
- Hakikat manusia adalah ruh Ilahi
Ajarannya sejajar dengan:
- Ibn Arabi (wahdatul wujud)
- Al-Hallaj (“Ana al-Haqq”)
2. Kritik terhadap Syariat
Formal
Siti Jenar:
- Menganggap syariat hanya tahapan awal
- Menekankan makrifat dan hakikat
- Mengkritik ibadah formal yang tanpa kesadaran batin
Inilah sumber utama konflik dengan Wali Songo.
IV. Peran Syekh Siti Jenar
dalam Penyebaran Islam
1. Wilayah Aktivitas
- Jawa Tengah
- Jawa Timur
- Wilayah pesisir dan pedalaman
2. Metode Dakwah
- Dakwah filsafat dan spiritual
- Dialog batin
- Bahasa simbol dan metafora Jawa
Diterima oleh:
- Kaum intelektual
- Petani
- Rakyat kecil yang terpinggirkan
Koentjaraningrat menilai ajaran Siti
Jenar sebagai bentuk “Islam Jawa mistik”.
V. Kontroversi Ajaran Syekh
Siti Jenar
1. Tuduhan Penyimpangan
Dalam Babad Tanah Jawi:
- Siti Jenar dituduh:
- Menolak syariat
- Mengaku Tuhan
- Menyesatkan umat
Ia disebut dihukum mati oleh Wali Songo.
2. Analisis Ilmiah Kontemporer
Sejarawan modern menilai:
- Kisah eksekusi bersifat simbolik
- Konflik lebih bersifat:
- Ideologis
- Politik
- Strategi dakwah
Denys Lombard:
“Konflik Siti Jenar mencerminkan
ketegangan antara Islam mistik dan Islam negara.”
VI. Pengaruh Politik Syekh Siti
Jenar
1. Konteks Negara Islam Awal
(Demak)
- Demak membutuhkan:
- Syariat formal
- Stabilitas
- Keseragaman ajaran
Ajaran Siti Jenar dianggap:
- Mengancam otoritas ulama negara
- Melemahkan legitimasi kekuasaan
2. Siti Jenar sebagai Simbol
Perlawanan
Ia dipandang sebagai:
- Representasi rakyat
- Kritik terhadap Islam istana
- Simbol kebebasan spiritual
H.J. de Graaf:
“Siti Jenar adalah oposisi
spiritual terhadap negara Islam awal.”
VII. Bukti-Bukti Sejarah
A. Sumber Tertulis (Babad &
Naskah)
- Babad Tanah Jawi
- Serat Siti Jenar
- Serat Cabolek
- Suluk Lemah Abang
- Serat Wedhatama (implisit)
Sumber ini bersifat:
- Sastra simbolik
- Tidak sepenuhnya faktual
- Namun penting secara ideologis
B. Ikonografi & Simbol
- Lukisan wayang
- Tokoh dalam suluk
- Relief simbolik Jawa
Tidak ditemukan makam autentik → menunjukkan figur
ideologis, bukan fisik semata.
VIII. Legenda dan Cerita Rakyat
Legenda yang berkembang:
- Dihukum mati lalu hidup kembali
- Tubuh berubah menjadi tanah merah
- Siti Jenar tidak mati, tetapi “menyatu”
Legenda ini berfungsi:
- Melanggengkan ajaran
- Menghindari pelarangan resmi
IX. Pendapat Para Ahli
🔹 Agus Sunyoto
“Siti Jenar bukan sesat, tetapi
memiliki metode dakwah yang tidak cocok dengan negara.”
🔹 Simuh
“Ajaran Siti Jenar adalah tasawuf
falsafi ekstrem.”
🔹 Koentjaraningrat
“Ia simbol Islam kejawen mistik.”
🔹 Denys Lombard
“Siti Jenar adalah konflik
ideologi, bukan teologi semata.”
X. Perkembangan Ajaran Siti
Jenar hingga Masa Kini
1. Dalam Budaya Jawa
- Kejawen
- Kebatinan
- Aliran spiritual Jawa
2. Dalam Kajian Akademik
- Diteliti sebagai:
- Tasawuf Nusantara
- Mistisisme Jawa
- Islam non-ortodoks
3. Dalam Masyarakat Modern
- Dianggap:
- Inspirasi spiritual
- Tokoh kontroversial
- Simbol kebebasan berpikir
Namun tetap tidak diadopsi sebagai ajaran
Islam formal.
XI. Relevansi bagi Pembelajaran
Modern
- Moderasi beragama
- Literasi sejarah
- Toleransi perbedaan tafsir
- Hubungan agama dan kekuasaan
XII. Kesimpulan
Syekh Siti Jenar adalah tokoh
kompleks: ulama, filsuf, mistikus, dan simbol perlawanan spiritual.
Kontroversinya mencerminkan dinamika Islam Nusantara awal, bukan sekadar
konflik benar–salah, tetapi pertarungan ideologi, kekuasaan, dan cara
beragama.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar