SUNAN GUNUNG JATI
(Syarif Hidayatullah)
I. Pendahuluan
Sunan Gunung Jati merupakan satu-satunya
Wali Songo yang berperan langsung sebagai raja dan diplomat internasional.
Ia bukan hanya pendakwah, tetapi juga:
- Pendiri dan penguasa Kesultanan Cirebon
- Tokoh utama Islamisasi Jawa Barat
- Penghubung dunia Islam Nusantara dengan Timur
Tengah dan Tiongkok
- Figur sentral dalam runtuhnya hegemoni Pajajaran
Dalam sejarah Islam Indonesia,
Sunan Gunung Jati menempati posisi unik sebagai ulama–raja–negarawan global.
II. Asal Usul dan Latar
Belakang Sunan Gunung Jati
1. Nama dan Identitas
- Nama kecil: Syarif Hidayatullah
- Gelar: Sunan Gunung Jati
- Tempat dakwah utama: Cirebon dan Banten
- Wafat: sekitar 1568 M
- Dimakamkan: Gunung Jati, Cirebon
Nama “Gunung Jati” merujuk pada
kawasan bukit tempat beliau bermukim dan berdakwah.
2. Silsilah Keturunan (Bukti
Genealogis)
Sunan Gunung Jati memiliki silsilah
internasional:
- Ayah: Syarif Abdullah (Syarif Hidayat)
→ keturunan Arab Quraisy, dinisbatkan kepada Nabi Muhammad SAW - Ibu: Nyai Rara Santang (Syarifah Mudaim)
→ putri Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja) dari Kerajaan Pajajaran
menjadikan Sunan Gunung Jati:
- Keturunan Arab–Sunda
- Jembatan Islam dan budaya Sunda
H.J. de Graaf menyebutnya sebagai wali
dengan legitimasi religius dan politik terkuat.
3. Pendidikan dan Pengembaraan
Menurut tradisi sejarah:
- Belajar Islam di:
- Mekkah
- Mesir
- Berguru kepada ulama Timur Tengah
- Memiliki hubungan dengan:
- Kesultanan Turki Utsmani
- Dinasti Ming (Tiongkok Muslim)
Pendidikan global ini memengaruhi cara
dakwah dan politiknya yang kosmopolitan.
III. Proses Penyebaran Islam
oleh Sunan Gunung Jati
1. Wilayah Dakwah
- Cirebon
- Banten
- Indramayu
- Pesisir Jawa Barat
- Sebagian wilayah Sunda pedalaman
Wilayah ini sebelumnya berada di
bawah Kerajaan Hindu-Buddha Pajajaran.
2. Metode Dakwah
a. Dakwah Politik (Struktural)
- Mendirikan Kesultanan Cirebon
- Menggunakan kekuasaan untuk:
- Mengembangkan Islam
- Mengatur hukum
- Membangun institusi keagamaan
Islamisasi berjalan melalui negara,
bukan hanya masyarakat.
b. Dakwah Budaya
- Mengadopsi:
- Tradisi Sunda
- Bahasa lokal
- Islam disampaikan tanpa menghapus adat
Koentjaraningrat menilai metode Sunan
Gunung Jati sebagai “Islamisasi Sunda yang damai dan sistematis”.
c. Dakwah Diplomatik
- Menjalin hubungan:
- Demak
- Banten
- Malaka
- Tiongkok Muslim
Islam berkembang melalui jaringan
internasional.
IV. Pengaruh Sosial Sunan
Gunung Jati
1. Perubahan Struktur Sosial
Sunda
Sebelum Islam:
- Sistem feodal ketat
- Berbasis Hindu-Buddha
Setelah Islam:
- Kesetaraan sosial
- Solidaritas umat
- Masyarakat santri pesisir
Islam diterima luas tanpa konflik besar.
2. Pendidikan dan Pesantren
- Sunan Gunung Jati mendirikan:
- Pesantren
- Majelis ilmu
- Melahirkan ulama Jawa Barat
Cirebon menjadi pusat pendidikan Islam awal
di Sunda.
V. Pengaruh Budaya Sunan Gunung
Jati
1. Akulturasi Budaya (Bukti
Nyata)
Contoh:
- Keraton Kasepuhan Cirebon
- Masjid Agung Sang Cipta Rasa
Ciri:
- Arsitektur Jawa–Sunda–Islam–Tiongkok
- Ornamen bata merah dan porselen Cina
Menunjukkan Islam Nusantara bercorak
kosmopolitan.
2. Tradisi dan Kesenian
- Panjang Jimat
- Grebeg Maulud
- Ziarah Gunung Jati
Tradisi Islam menjadi bagian identitas Sunda
pesisir.
Denys Lombard menyebut Cirebon sebagai
“simpul pertemuan budaya dunia”.
VI. Pengaruh Ekonomi Sunan
Gunung Jati
1. Perdagangan Internasional
- Cirebon berkembang sebagai:
- Pelabuhan dagang
- Penghubung Jawa–Sumatra–Tiongkok
Islam tumbuh bersama ekonomi maritim.
2. Etika Dagang Islam
- Kejujuran
- Amanah
- Keadilan
Membentuk kelas pedagang Muslim kuat.
VII. Pengaruh Politik Sunan
Gunung Jati
1. Runtuhnya Hegemoni Pajajaran
- Islam menyebar di wilayah Sunda
- Pajajaran melemah
- Banten memisahkan diri
Sunan Gunung Jati berperan dalam perubahan
peta politik Jawa Barat.
2. Hubungan dengan Demak
- Bersekutu dengan Sultan Trenggana
- Menguatkan Islam Jawa–Sunda
Wali Songo bersatu secara politik.
3. Peran dalam Kesultanan
Banten
- Menunjuk Hasanuddin sebagai Sultan Banten
- Membantu Islamisasi Banten
Banten menjadi pusat Islam dan
perdagangan.
VIII. Bukti-Bukti Otentik
Sejarah
A. Bukti Tertulis
- Babad Cirebon
- Carita Purwaka Caruban Nagari
- Babad Tanah Jawi
- Catatan Portugis
- Arsip kolonial Belanda
Meski bercampur mitos, sumber ini saling
menguatkan.
B. Bukti Arkeologis
- Makam Sunan Gunung Jati
- Masjid Sang Cipta Rasa
- Keraton Kasepuhan
- Artefak keramik Cina
Diteliti dan ditetapkan sebagai cagar
budaya nasional.
IX. Pendapat Para Ahli
🔹 H.J. de Graaf
“Syarif Hidayatullah adalah tokoh
Islam paling berpengaruh di Jawa Barat.”
🔹 Denys Lombard
“Cirebon adalah simpul globalisasi
awal Asia Tenggara.”
🔹 Uka Tjandrasasmita
“Islamisasi Sunda berjalan damai
melalui elite lokal.”
🔹 Agus Sunyoto
“Sunan Gunung Jati adalah wali
dengan jejaring internasional terluas.”
X. Legenda dan Tradisi Lisan
- Kesaktian Sunan Gunung Jati
- Karomah spiritual
- Kisah dakwah lintas bangsa
Berfungsi memperkuat legitimasi moral dan
religius.
XI. Relevansi Sunan Gunung Jati
bagi Indonesia Modern
- Moderasi beragama
- Diplomasi budaya
- Toleransi
- Integrasi Islam dan kebangsaan
XII. Penutup
Sunan Gunung Jati adalah figur
sentral Islam Nusantara: ulama, raja, diplomat, dan budayawan. Perannya
membentuk wajah Islam di Jawa Barat yang damai, kosmopolitan, dan berakar
kuat dalam budaya lokal.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar